TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Umum Kabupaten Karo Secara geografis Daerah Kabupaten Karo terletak antara 02o50’ s/d 03o19’ LU dan 97o55’ s/d 98 o38’ BT. Daerah Kabupaten Karo terletak di daerah dataran tinggi bukit barisan dengan total luas administrasi 2.127,25 km² atau 212.725 ha. Wilayah Kabupaten Karo berbatasan dengan: -
Kabupaten Langkat dan Deli Serdang dibagian Utara;
-
Kabupaten Simalungun dibagian Timur;
-
Kabupaten Dairi dibagian Selatan; dan
-
Propinsi Nangro Aceh Darusalam dibagian Barat.
Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 km sebelah selatan kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah-buahan dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4ºC - 19,3ºC, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39 persen, tersebar antara 86,3 persen sampai dengan 90,3 persen. Di Kabupaten Karo seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Pada tahun 2006 ada sebanyak 172 hari jumlah hari hujan dengan rata-rata kecepatan angin 1,32 M/DT. Arah angin terbagi 2 (dua) arah/gerak yaitu angin yang berhembus
Universitas Sumatera Utara
dari arah Barat kira-kira bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dan dari arah Timur dan Tenggara antara bulan April sampai dengan bulan September. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu/Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang (BPS, 2011). Daerah Aliran Sungai Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah sekitar aliran sungai atau sekelilingnya dimana jika terjadi hujan, airnya mengalir ke sungai tersebut. DAS dibagi menjadi 2 macam yaitu DAS Gemuk yaitu DAS yang luas sehingga memilih daya tampung air yang besar. DAS ini cenderung mengalami luapan air yang besar pada waktu hujan besar yang terjadi di bagian hulu. Dan yang kedua yaitu DAS Kurus yaitu DAS yang relatif kecil sehingga daya tampung air hujan juga sedikit.DAS ini tidak mengalami luapan air yang begitu besar pada saat hujan turun di bagian hulu (Riyn, 2012). Sungai mempunyai peranan yang sangat besar bagi perkembangan peradaban manusia di seluruh dunia ini, yakni dengan menyediakan daerah-daerah subur yang umumnya terletak di lembah-lembah sungai dan sumber air sebagai sumber kehidupan yang paling utama bagi manusia. Dalam bidang pertanian sungai
berfungsi
sebagai
sumber
air
yang
penting
untuk
irigasi
(Sosrodarsono dan Tominaga, 1994). Jaringan Irigasi Irigasi berarti memberikan tambahan air pada saat-saat cadangan air di dalam tanah tidak mencukupi.Irigasi ini dapat dibedakan menjadi dua ialah irigasi mutlak dan irigasi tambahan. Irigasi mutlak ini tergantung di daerah di mana pada musim kering irigasi ini sangat diperlukan, tanpa adanya irigasi tidak mungkin
Universitas Sumatera Utara
tanaman akan dapat hidup apalagi menghasilkan. Sedangkan irigasi tambahan adalah irigasi yang berbentuk siraman lewat pipa-pipa air, di sini tanaman masih bisa hidup, tetapi hal ini sangat tergantung adanya curah hujan, lebih-lebih pada musim kemarau, tetapi tanaman tanpa irigasi tambahan hasilnya akan sangat minim (Aak, 1983). Irigasi sebagai suatu sistem tidaklah bersifat mandiri, melainkan selalu berkaitan dengan sistem lainnya yang lebih luas. Sebagai unit produksi misalnya sstem irigasi merupakan salah satu subsistem dari suatu wilayah pertanian, dan sebagai unit hidrologi merupakan suatu subsistem dari Daerah Aliran Sungai (Pasandaran dan Donald, 1984). Irigasi secara umum didefenisikan sebagai penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanamtanaman. Meskipun demikian, suatu defenisi yang lebih umum dan termasuk sebagai irigasi adalah penggunaan air pada tanah untuk setiap jumlah delapan kegunaan berikut ini: 1. Menambahkan air ke dalam tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanam-tanaman. 2. Untuk menyediakan jaminan panen pada saat musim kemarau yang pendek 3. Untuk mendinginkan tanah dan atmosfir, sehingga menimbulkan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan tanam-tanaman 4. Untuk mengurangi bahaya pembekuan 5. Untuk mencuci atau mengurangi garam dalam tanah 6. Untuk mengurangi bahaya erosi tanah
Universitas Sumatera Utara
7. Untuk melunakkan pembajakan dan gumpalan tanah 8. Untuk memperlambat pembentukan tunas dengan pendinginan karena penguapan (Hansen dkk, 1992). Ketersediaan air pengairan bagi pertanian itu berbeda-beda tergantung pada musim, lokasi sumber air dan usaha-usaha konservasi air. Namun demikian, ketersediaan air pengairan yang cukup banyak akan tetapi tidak bebas dari pencemaran dan bahan-bahan buangan yang dapat meracuni tanaman, maka sumber air demikian tidak dapat dimanfaatkan. Dengan demikian sumber air pengairan yang perlu diperhatikan bagi pengairan lahan-lahan pertanian yaitu:a) yang debitnya memadai; dan b) air itu berkualitas menurut pandangan segi pertanian atau jelasnya cukup mengandung unsur-unsur hara bagi tanaman dan unsur-unsur mineral bagi kesuburan tanah (Kartasapoetra dkk, 1994). Yang dimaksud dengan jaringan irigasi yaitu prasarana irigasi yang pada pokoknya terdiri dari bangunan dan saluran pemberi air pengairan beserta perlengkapannya. Berdasarkan pengelolaannya dapat dibedakan antara jaringan utama dengan jaringan irigasi tersier. a.
Jaringan irigasi utama Meliputi bangunan bendung, saluran-saluran primer dan sekunder termasuk bangunan-bangunan utama dan perlengkapannya, saluran pembawa dan saluran pembuang. Bangunan utama merupakan bangunan yang mutlak diperlukan bagi eksploitasi meliputi bangunan pembendung, bangunan pembagi dan bangunan pengukur. Bangunan bendung berfungsi agar permukaan air sungai dapat naik dengan demikian memungkinkan untuk
Universitas Sumatera Utara
disalurkan melalui pintu pemasukan ke saluran pembawa. Bangunan pembagi berfungsi agar air pengairan dapat didistribusikan di sepanjang saluran pembawa (saluran primer) ke lahan-lahan pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier. Terdapat pula bangunan ukur yang berfungsi mengukur debit air yang masuk ke saluran pembawa (primer), dengan demikian distribusi air pengairan ke lahan-lahan pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier dapat terkontrol dengan baik, sesuai dengan pola yang telah dirancang. b.
Jaringan irigasi tersier Merupakan jaringan pengairan air di petak tersier, mulai air keluar bangunan ukur tersier, terdiri dari saluran tersier kuarter termasuk bangunan pembagi tersier dan kuarter, beserta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat di petak tersier.
(Kartasapoetra dkk, 1994) Dari segi konstruksi jaringan irigasinya, mengklasifikasikan sistem irigasi menjadi empat jenis yaitu : 1) Irigasi sederhana Irigasi sederhana adalah sistem irigasi yang sistem konstruksinya dilakukan dengan sederhana, tidak dilengkapi dengan pintu pengatur dan alat pengukur sehingga air irigasinya tidak teratur dan tidak terukur, sehingga efisiensinya rendah. 2) Irigasi setengah teknis Irigasi setengah teknis adalah suatu sistem irigasi dengan konstruksi pintu pengatur dan alat pengukur pada bangunan pengambilan (head work) saja,
Universitas Sumatera Utara
sehingga air hanya teratur dan terukur pada bangunan pengambilan saja dengan demikian efisiensinya sedang. 3) Irigasi teknis Irigasi teknis adalah suatu sistem irigasi yang dilengkapi dengan alat pengatur dan pengukur air pada bangunan pengambilan, bangunan bagi dan bangunan sadap sehingga air terukur dan teratur sampai bangunan bagi dan sadap, diharapkan efisiensinya tinggi. 4) Irigasi teknis maju Irigasi teknis maju adalah suatu sistem irigasi yang airnya dapat diatur dan terukur pada seluruh jaringan dan diharapkan efisiensinya tinggi sekali. (Pasandaran, 1991). Peranan Mekanisasi Terhadap Pertanian Ilmu mekanisasi pertanian adalah ilmu yang mempelajari penguasaan dan pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan daya kerja manusia dalam bidang pertanian, demi untuk kesejahteraan manusia. Pengertian pertanian dalam hal ini adalah pertanian dalam arti yang seluas-luasnya (Sukirno, 1999). Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis dan dapat diterima. Diharapkan
perubahan
suatu
sistem
akan
menghasilkan
sesuatu
yang
menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum tujuan mekanisasi pertanian adalah: a) Mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia. b) Mengurangi kerusakan produksi pertanian. c) Menurunkan ongkos produksi.
Universitas Sumatera Utara
d) Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming). e) Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industri dan dapat mendorong tahap tinggal landas. Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemulihan alat mesin pertanian tepat dan tidak benar, tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya tidak tepat hal sebaliknya akan terjadi (Rizaldi, 2006). Sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha memperkenalkan, mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok jenis alat dan mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah setempat. Oleh karena itu, ditinjaudari segi tingkat teknologinya, mekanisasi pertanian dibedakan atas: mekanisasi pertanian sederhana, mekanisasi pertanian madya, dan mekanisasi pertanian mutakhir. Wilayah pengembangan mekanisasi pertanian dibagi atas: wilayah tipe I-A atau wilayah lancar, wilayah tipe I-B atau wilayah siap, wilayah tipe II atau wilayah setengah siap atau secara ekonomi kurang menguntungkan, dan wilayah tipe III atau wilayah mekanisasi pertanian terbatas (Hardjosentono, dkk., 2000). Jaringan Irigasi di Kabupaten Karo Pada wilayah Kabupaten Karo terdapat dua hulu daerah aliran sungai (DAS) yang besar yakni DAS sungai Wampu dan DAS sungai Lawe Alas. Sungai Wampu bermuara ke Selat Sumatera dan Sungai Renun (Lawe Alas) bermuara ke Lautan Hindia. DAS (Daerah Aliran Sungai) Wampu merupakan Daerah Aliran Sungai di Provinsi Sumatera Utara dengan luas 416,175.19 Ha. Daerah Aliran
Universitas Sumatera Utara
Sungai Deli terbentang antara 2° 54′ 13,49”
s/d
4 ° 01′ 06,28′ garis Lintang
Utara dan meridian 97° 54′ 28,26” s/d 98° 38′ 00,43” Bujur Timur. Secara adminitrasi DAS Wampu berada pada 5 (lima) Kabupaten/ Kota yaitu Kabupaten Karo seluas 126,257.80 Ha (30.73 %), Kabupaten Langkat seluas 265,685.78 Ha (63.56 %), Kabupaten Simalungun seluas 11,743.72 (2.82 %), Kota Binjai seluas 5,448.71 Ha (1.31 %), Kabupaten Deli Serdang seluas 6,596.14 Ha (1.58 %) . Adapun batas DAS Wampu adalah Sebelah Utara
: Daerah Aliran Sungai Batang Serangan
Sebelah Selatan
: Daerah Aliran Sungai Singkil
Sebelah Barat
: Daerah Aliran Sungai Asam Kumbang, Belawan, Deli
Sebelah Timur
: Daerah Aliran Sungai Batang Serangan dan Singkil
(BPDASWU, 2012). Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Lau Biang merupakan bagian hulu dari DAS Wampu yang mencakup wilayah Kecamatan Dolok Silau dan Silimakuta di Kabupaten Simalungun, Kecamatan Merek, Tiga Panah, Kabanjahe, Barus Jahe, Munthe, Tiganderket, Kuta Buluh dan Payung di Kabupaten Karo. Luas wilayah Sub DAS Lau Biang sekitar 94.147 hektar atau sekitar 15,42% dari total luas wilayah DAS Wampu (610.551 hektar). Selain Sub DAS Lau Biang, Sub DAS lainnya di DAS Wampu adalah Sub DAS Wampu Hulu seluas 210.374 hektar (34.46%), Sub DAS Batang Serangan seluas 138.727 hektar (22.72%), Sub DAS Sei Bingei seluas81.511 hektar (13,35%), Sub DAS Wampu Hilir seluas 85.792 hektar (14,05%) (Misran, 2008).
Universitas Sumatera Utara
Sistem Informasi Pertanian Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi, digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan Gary Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: 1. relevansi 2. tepat waktu 3. akurasi Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Kadir dan Triwahyuni, 2005). Ada dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur mendefenisikan sistem sebagai berikut: suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur
yang
saling
berhubungan,
berkumpul
bersama-sama
untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefenisikan sistem sebagai berikut: sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Paulus dkk, 2005). Data dan Sistem Informasi Sumber informasi adalah data. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut Johan Burch dan Gary grudnitski, agar informasi berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria:
Universitas Sumatera Utara
1) Informasi harus akurat 2) Informasi harus relevan 3) Informasi harus tepat waktu (Ladjamudin, 2005). Menurut Mukhtar (1999), data yang sudah diproses menjadi informasi digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Secara grafik proses ini dapat dilihat pada gambar berikut: sistem proses data
data
informasi
pengambil keputusan
keputusan
Gambar 1. Proses data menjadi informasi Agar informasi bisa berguna haruslah memiliki karakteristik sebagai berikut: 1.
Reliable (dapat dipercaya). Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi.
2.
Relevan (cocok atau sesuai). Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini bisa mengurangi ketidakpastian dan bisa meningkatkan nilai dari suatu keputusan.
3.
Timely (tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
4.
Complete (lengkap). Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.
Universitas Sumatera Utara
5.
Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan. Informasi yang tepat waktu (timeliness) dapat dicapai dengan komponen
teknologi. Komponen teknologi sistem komputer mempercepat proses pengolahan data dan komponen teknologi telekomunikasi mempercepat proses transmisi data, sehingga membuat informasi dapat disajikan tepat waktunya. Informasi yang akurat (accurate) dapat dicapai dengan komponen kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Komponen kontrol membuat sistem informasi menghasilkan informasi yang akurat (Jogiyanto, 2003). Sistem penghasil informasi atau yang dikenal dengan nama sistem informasi memiliki pengertian sebagai berikut : - Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. - Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Menurut Sutanta (2003) informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga dan secara tidak langsung pada saat mendatang. Sedangkan menurut Daihani (2001) informasi adalah sesuatu yang
Universitas Sumatera Utara
dapat mempermudah pengetahuan penerimanya jika dibangun dari data yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapai. Sistem informasi menerima masukan data dan mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi. Dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya (Waljiyanto, 2003). Pemanfaatan Sistem Informasi. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksitransaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka (Ladjamudin, 2005). Sistem informasi telah berkembang sedemikian pesatnya baik dari segi teknologi
maupun manajemen pengoperasiannya. Organisasi menggunakan
sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. Pengolahan informasi mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan (Wahyono, 2004). Pengembangan sistem informasi pertanian memerlukan dukungan data yang akurat, sistem informasi dan layanan data, serta informasi yang baik. Dengan sistem informasi yang baik, akan dapat dilakukan pemantauan dan penyebarluasan
Universitas Sumatera Utara
informasi pertanian secara cepat, akurat dan murah. Pengembangan sistem informasi juga diperlukan dalam membangun kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pertanian baik oleh Departemen Pertanian maupun swasta (Hanani, 2003). Sistem Informasi Berbasis Komputer Suatu sistem informasi adalah satu set komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan yang mengumpulkan (masukan), yang digerakkan dan disimpan (proses) dan mengeluarkan (keluaran) data dan informasi seperti halnya suatu mekanisme umpan balik (Stair, 1996). Sistem informasi menggabungkan hardware dan software sehingga tujuan memakai aplikasi komputer dapat tercapai. Sistem informasi didesain agar para manajer atau operator dapat mengakses komputer untuk menghasilkan informasi dan
membantu
proses
pengambilan
keputusan
(decision
making)
(Waluya,1997). Sistem informasi manual artinya, semua proses untuk memproduksi informasi tidak menggunakan komputer atau mesin. Keuntungan utama dari sistem ini adalah fleksibilitas yang tinggi, dapat dengan cepat menyesuaikan bentuk-bentuk informasi dengan situasi yang diinginkan atau pada situasi yang tidak umum. Disamping itu, sistem ini mampu menjalankan semua fungsi dan kondisi tanpa batas. Kerugian dari sistem ini adalah kecepatan dalam memproduksi informasi sangat lambat dan tingkat kepercayaan pemakai terhadap informasi yang dihasilkan juga sangat kecil. Sedangkan sistem informasi otomatis melibatkan mesin atau komputer dalam memproduksi informasi, sistem ini juga dikenal dengan nama computer
Universitas Sumatera Utara
based system. Keuntungan dari sistem ini adalah kecepatan dan akurasi yang tinggi dan bisa mengerjakan proses tanpa intervensi dari manusia. Namun, sistem ini tingkat fleksibilitasnya agak rendah karena perlu pengadaptasian terhadap sistem (Mukhtar, 1999). Sistem Informasi Berbasis Web Web merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya. Web adalah media yang digunakan untuk menampung data teks, gambar, animasi dan suara, yang dapat ditampilkan melalui internet dan dapat diakses oleh komputer lain yang terhubung dengan internet. Untuk mendesain web, perlu memperhatikan hal berikut: -
Jenis web yang akan dibangun (jenis isi atau konten yang akan ditampilkan)
-
Bentuk layout web (seni letak)
-
Tujuan atau sasaran pengguna web
-
Objek yang digunakan untuk menampilkan web (tabel, gambar, dan lain-lain)
-
Ukuran setiap file
-
Sistem pengoperasian atau update isi yang mudah
(Madcoms, 2006). World Wide Web (WWW) atau web merupakan sumber daya internet yang sangat populer dan dapat digunakan untuk memperoleh informasi atau bahkan transaksi pembelian barang (Kadir danTriwahyuni, 2005). Situs web dikategorikan menjadi dua: 1.
Web statis Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan
Universitas Sumatera Utara
web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis. 2.
Web dinamis Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan.
(Wahana Komputer, 2006) HTML, PHP, dan MySQL HTML (hyper text markup language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa tergantung pada suatu platform tertentu (platform independent). Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks biasa, dan disebut sebagai markup language karena mengandung tanda-tanda (tag) tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkat kepentingan dari teks tersebut dalam suatu dokumen (Sutarman, 2003). PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat didownload secara bebas dari situs resminya. PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenisnya. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang biasa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari
Universitas Sumatera Utara
form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI (Peranginangin, 2006).
Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan (Kadir, 2003). MySQL adalah aplikasi database yang berjalan sebagai aplikasi service. Aplikasi service berjalan tanpa menampilkan antarmuka pada desktop atau pada taskbar. MySQL menyediakan beberapa aplikasi tambahan yang berfungsi sebagai antarmuka. MySQL server merupakan aplikasi yang berjalan sebagai service dalam suatu sistem operasi. Penggunaan MySQL untuk website dinamis telah didukung oleh beberapa macam bahasa pemrograman website, seperti active server page (ASP), PHP, dan Java (Wahana Komputer, 2006). XAMPP merupakan paket aplikasi yang memudahkan Anda dalam menginstalasi Modul PHP, Apache Web Server, dan MySQL Database. Selain itu, XAMPP dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain yang akan memberikan kemudahan dalam mengembangkan situs web berbasis PHP. XAMPP merupakan aplikasi gratis dan tersedia untuk platform Linux, Windows, MacOS dan Solaris.Aplikasi ini dikembangkan oleh Kay Vogelgesang, Carsten Wiedmann dan Kai ‘Oswald’ Seidler di bawah lisensi GNU (General Public License). Anda dapat
memperoleh
aplikasi
XAMPP
pada
alamat
situs
web
http://www.apachefrinds.org (Wibowo, 2007). MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, MySQL sebagai sistem manajemen database relasi (relational database
Universitas Sumatera Utara
management system) bersifat “terbuka” (open source). Terbuka maksudnya adalah MySQL boleh didownload oleh siapa saja, baik versi kode program aslinya (source code program) maupun versi binernya (executable program) dan bisa digunakan secara (relatif) gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu kebutuhan aplikasi komputer (Arbie, 2004). Rancang Bangun Sistem Informasi Rancang bangun sistem dapat dilakukan dengan menggunakan metode system develompment life cycle (SDLC) ataupun rapid application development (RAD). Berdasarkan istilah system develompment life cycle-SDLC pembentukan katanya terdiri dari kata system, development, life, cycle dimana arti dari -
System, susunan; tata; kumpulan prosedur; kumpulan komponen; kumpulan dari berbagai hal untuk suatu tujuan.
-
Development, pengembangan; pembangunan; eksploitasi
-
Life, keawetan; hidup
-
Cycle, siklus; putaran; daur Adapun konsep system develompment life cycle adalah :
1.
Analisis Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk : a.
Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
b.
Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya
c.
Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
Universitas Sumatera Utara
d.
Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah: - Problem detection Tujuannya adalah mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (memburuk). Hasil yang diperoleh adalah laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem. - Initial investigation Tujuannya adalah memberikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan. Hasil yang diperoleh adalah penjelasan sistem saat ini. - Requirement analysis (determination of ideal systems) Tujuannya mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi). Hasilnya adalah penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem. - Generation of system alternatives Tujuannya menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan
sistem
idealnya.Hasilnya adalah dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk memperbaiki sistem. - Selection of proper system Tujuannya adalah membandingkan alternatif-alternatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang
Universitas Sumatera Utara
paling baik, dan menjualnya (sell) kepada management. Hasilnya adalah hasil-hasil dari studi sistem. 2.
Design Tahap perancangan (design) bertujuan mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah: -
Output design Tujuannya memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya. Hasilnya dalam bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
- Input design Tujuannya memberikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi. Hasilnya adalah bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input). - File design Tujuan memberikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi. Hasilnya adalah bentuk (forms) dari dokumentasi file. 3.
Implementation Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk: a.
Melakukan kegiatan merancang spesifikasi logikal ke dalam kegiatan sebenarnya
dari
sistem
informasi
yang
akan
dibangun
atau
dikembangkan b.
Mengimplementasikan sistem yang baru
c.
Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi adalah: - Programming & testing Tujuannya mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan menguji semua program serta memastikan semua fungsi/modul program dapat berjalan secara benar. Hasilnya adalah coding program dan spesifikasi program. - Training Tujuannya memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pelatihan (buku-buku panduan sistem). Hasilnya adalah rencana pelatihan sistem, modul-modul latihan dan sebagainya. - System changeover Tujuannya merubah pemakaian sistem lama ke sistem baru dari sistem informasi yang berhasil dibangun. Perubahan sistem merupakan tanggung jawab tim designer ke pemakai sistem (user organization). Hasilnya adalah rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract) (Yogiyanto, 1995). Rapid application development (RAD) adalah salah satu alternatif dari system development life cycle yang belakangan ini seringkali digunakan untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi apabila menggunakan metode konvensional. Adapun keunggulan yang bisa didapatkan dengan menggunakan metode ini adalah kecepatan, ketepatan, dan biaya yang relatif lebih rendah dibanding dengan metode konvensional. Di samping itu dengan melibatkan user pada proses desain
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan kebutuhan user dapat terpenuhi dengan baik dan secara otomatis kepuasan user sebagai pengguna sistem semakin meningkat. Akan tetapi dalam menggunakan metode rapid application development perlu memperhatikan hal-hal penting seperti kesiapan tim, ruang lingkup sistem, kebutuhan user, dan kinerja sistem. Pada akhirnya, sebagai salah satu alternatif dari system development life cycle, maka rapid application development dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan user. Model RAD adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek/singkat/cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan: 1.
Component based construction (pemrograman berbasis komponen).
2.
Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3.
Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4.
Multipleteam (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun. Sistem dapat gagal sebab komponen dan fungsi dari sistem tidak
tergambar dengan jelas dalam kaitannya dengan sasaran khusus dan tidak dilakukan pengendalian dan pengawasan dengan cukup ketat. Dalam situasi ini, persyaratan
untuk
pemakai
tidaklah
dijumpai,
dan
biaya-biaya
dalam
Universitas Sumatera Utara
pengembangan sistem melebihi perkiraan untuk dikembangkan. Dalam beberapa hal, kegagalan terjadi sebab pengujian yang dilakukan belum cukup untuk mengembangkan sistem. Permasalahan ini dapat dihindari melalui keikutsertaan pemakai dalam proses pengembangan sistem (Hutchinson S E dan Sawyer S C, 1996).
Universitas Sumatera Utara