Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
BUSINESS PLAN : SIRUP RASA BUAH “SIRUP ROJO”
Joan Nita PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMINATAN AKUNTANSI MANAGEMENT
[email protected]
Abstrak – Tujuan dibuatnya Karya ilmiah berbasis nir-penelitian dalam bentuk business plan ini diharapkan dapat membantu pemilik untuk mengevaluasi lebih dalam segala aspek dari fisibilitas “Sirup Rojo” ini. Analisis prospek bisnis badan usaha ini dan analisis yang lebih mendalam mengenai ide dan gagasan inovatif, arah pencapaian di masa depan, kelemahan dan keunggulan bisnis dan pesaingnya, mendapat tanggapan dan saran dari para ahli dan menjadi pedoman pelaksanaan operasional bisnis “Sirup Rojo” juga dapat dilakukan di dalam pelaksanaan karya ilmiah ini. Kata kunci : Sirup. Abstract – The objective-based non-scientific work of research in the form of a business plan is expected to help the owner to evaluate more in all aspects of the feasibility of "Syrup Rojo" is. Analysis of the business outlook and business entity is a more in-depth analysis of the ideas and innovative ideas, towards the achievement of the future, weaknesses and business excellence and its competitors, receive feedback and suggestions from experts and to guide the implementation of business operations "Syrup Rojo" can also be done in the implementation of this scientific work. Keywords : Syrup.
PENDAHULUAN Badan usaha yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah industri minuman “UD Rojo Berkat”. Produk yang akan disediakan oleh badan usaha ini adalah sirup rasa buah “Sirup Rojo”. Gambar 1 menunjukkan logo dan label produk dari badan usaha ini.
1
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Gambar 1. Logo dan Label Produk Sirup Rasa Buah “Sirup Rojo” 2
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Visi yang ditetapkan oleh “UD Rojo Berkat” adalah “Menjadi pemimpin pasar di industri sirup murah tetapi terpercaya dalam kualitas di Indonesia.” Dan juga terdapat misi yang ditetapkan antara lain : 1.
Memberikan nilai tambah kepada semua konsumen di Indonesia berupa produk sirup yang bermutu, praktis, aman untuk dikonsumsi dan dengan harga murah.
2.
Meningkatkan dan membina kesejahteraan hidup pemilik, dan seluruh karyawan UD. Rojo Berkat.
Positioning statement untuk produk ini adalah harga murah tapi kualitas tidak murahan. Tujuan yang ingin dicapai dengan didirikannya UD. Rojo Berkat adalah untuk mendatangkan profit dan kesejahteraan bagi pemilik dan karyawan. Bentuk bisnis dari badan usaha ini adalah perseorangan (sole proprietorship). Kontak person yang ditunjuk adalah Joan Nita, dengan nomor telepon 081938190212 dan (031) 60266232 selaku pemilik.
METODE PENELITIAN Badan usaha ini memfokuskan diri terhadap minuman berupa sirup. Merek yang akan digunakan adalah “Sirup Rojo”. “Sirup Rojo” diambil dari singkatan nama pasangan pemilik badan usaha ini yaitu Ro singkatan dari nama Robi dan Jo singkatan dari nama Joan Nita. Nama ini dipilih karena apabila singkatan nama ini digabungkan menjadi Rojo dalam bahasa jawa memiliki arti sebuah pemimpin atau raja. Maka dari itu “Sirup Rojo” memiliki makna bahwa produk-produk “Sirup Rojo” akan tersebar luas seluruh Indonesia dan dapat memberikan manfaat maupun memiliki nilai tambah sebagai produk minuman. Lalu untuk kemasannya “Sirup Rojo” dikemas dalam bentuk pouch dengan berat bersih 630 ml. Terdapat permasalahan yang harus dipikirkan dan dipecahkan, antara lain brand equity dan trust yang masih rendah karena “Sirup Rojo” adalah produk baru.
3
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Untuk menghadapi persaingan ini, pemilik mulai memikirkan inovasi inovasi yang harus diambil dan diharapkan dapat membuat badan usaha ini tetap bertahan bahkan terus maju. Langkah awal yang akan dijalankan oleh pemilik badan usaha ini adalah menjalankan usaha ini sesuai dengan planning yang telah dibuat baik itu untuk jangka pendek, jangka menengah bahkan jangka panjang. UD. Rojo Berkat dengan produknya sirup rasa buah “Sirup Rojo” akan lebih efektif apabila menggunakan push strategy, karena brand loyalty masih rendah dan keunggulan produk masih belum diketahui oleh banyak konsumen. Selain keunggulan-keunggulan kompetitif tersebut diatas yang dibutuhkan, sirup rasa buah Sirup Rojo harus dapat memenuhi needs daripada konsumen. Oleh karena itu, selama hampir satu bulan telah dilakukan sebuah survei dan test market, untuk melihat needs dari konsumen yang dituju dan apakah sirup rasa buah Sirup Rojo
dapat
memenuhi needs tersebut, dengan dilakukannya ini diharapkan agar produk sirup rasa buah “Sirup Rojo” ini dapat diterima oleh konsumen pada saat produk ini diluncurkan. Strategi yang dipilih berdasarkan Porter, yakni focus strategy merupakan strategi yang telah ditetapkan sejak awal. Oleh karena itu dibentuk beberapa keunggulan dari segi produk sirup rasa buah Sirup Rojo berupa product uniqueness. Product uniqueness yang dibentuk oleh sirup rasa buah Sirup Rojo terdiri dari 5 keunggulan yakni citarasa aroma yang alami menyerupai buah aslinya, varian aroma rasa yang banyak, higienis, design label produk yang menarik dan kemasan yang praktis. Dan hingga saat ini belum ada produk sirup rasa buah yang memiliki keunggulan seperti ini.
4
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada jangka pendek dan menengah UD Rojo Berkat untuk sementara tim manajemen pada semua bagian masih diambil alih oleh beliau dan suaminya. Ibu Joan Nita selaku menjabat sebagai direktur juga menjabat sebagai kepala keuangan, kepala produksi dan packaging. Lalu suaminya selain selaku menjabat sebagai wakil direktur juga menjabat sebagai kepala bagian penjualan. Hal ini dikarenakan beliau akan merintis terlebih dahulu dengan dibantu suaminya, 2 orang bagian produksi, 1 orang tenaga penjual, dan 1 SPG/SPB yang part time. Dan nantinya dimasa yang akan datang tepatnya jangka panjang, struktur organisasi UD Rojo Berkat harus memiliki beberapa bagian yang dipisahkan. Hal tersebut dibutuhkan agar pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Gambar 15 menunjukkan struktur organisasi yang seharusnya pada 2013. Setiap bagian mulai dari penjualan, produksi dan packaging, keuangan akan bertanggung jawab penuh kepada wakil direktur. Masing-masing bagian dari penjualan, produksi, packaging dan keuangan terdiri dari satu orang, yang menjadi kepala bagian tersebut.
Direktur Utama Ibu Joan Nita
Wakil Direktur Bpk Robi
Kabag Penjualan
Kabag Produksi dan Packaging
Tenaga Penjual
Staf Produksi dan packaging
Kabag Keuangan
Gambar 15. Struktur Organisasi Pada Masa Depan 5
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Menurut tujuan yang telah ditetapkan, kapasitas produksi pada 1 Juli 2014 sampai dengan 1 Juli 2015 adalah 4.762,8 liter per tahun. Untuk jumlah staf produksi dan packaging yang dibutuhkan hanya 2 orang. Mulai 1 Juli 2015 sampai dengan 1 Juli 2017 kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 36.288 liter dalam jangka menengah. Oleh karena itu jumlah staf produksi bertambah menjadi 3 orang. Mulai 1 Juli 2017 sampai dengan 1 Juli 2019, kapasitas produksi kembali ditingkatkan menjadi 136.080 liter dalam jangka panjang. Oleh karena itu, jumlah staf produksi yang dibutuhkan pada periode tersebut menjadi 6 orang. Tabel 26 berikut menunjukkan rangkuman jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Sirup Rojo selama 5 tahun, mulai 1 Juli 2014 sampai dengan 28 Juli 2019.
Tabel 26. Jumlah Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan Oleh ”Sirup Rojo” Periode Jangka Pendek (01/07/2013-01/07/2014) Jangka Menengah (01/07/2014-01/07/2016) Jangka Panjang (01/07/2016-01/07/2018)
Kapasitas Produksi
Staf Produksi
Gaji /Tahun
4.762,8 liter
1 orang
18.144 liter
2 orang
24.000.000
68.040 liter
3orang
36.000.000
12.000.000
Biaya yang digunakan untuk tenaga kerja staf produksi yakni Rp 1.000.000,- per bulan. Sedangkan untuk tenaga penjual dan wakil direktur serta direktur untuk tahap awal pendirian perusahaan ini tidak mendapatkan upah hal ini dikarenakan untuk bagian penjual, wakil direktur serta direktur masih dipegang langsung oleh pemilik dan hal ini dilakukan untuk memperkecil biaya yang harus dikeluarkan untuk awal pendirian badan usaha. Dan pada waktu jangka panjang struktur organisasi UD. Rojo Berkat akan dipisahkan dengan merekrut beberapa kepala bagian antara lain: 1 orang untuk kepala bagian produksi, 1 orang kepala bagian penjualan dan 1 orang kepala bagian keuangan.
6
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Tabel 27 menunjukkan rangkuman jumlah tenaga penjual yang dibutuhkan oleh Sirup Rojo selama 5 tahun, mulai 1 Juli 2013 sampai dengan 1 Juli 2018.
Tabel 27. Jumlah Tenaga Panjual Yang Dibutuhkan Oleh ”Sirup Rojo” (1/07/2013 – 1/07/2018)
Periode Jangka Pendek (01/07/2013-01/07/2014) Jangka Menengah (01/07/2014-01/07/2015) Jangka Panjang (01/07/2015-01/07/2018)
Target
Tenaga Penjual
Gaji /Tahun
10 Toko
1 orang
20 Toko
2 orang
24.000.000
50 Toko
3 orang
36.000.000
-
Karena kebutuhan hidup orang setiap tahunnya meningkat seiiring dengan meningkatnya inflasi, maka perusahaan juga akan menaikkan gaji karyawan tiap tahunnya sebesar 10% dari gaji sebelumnya. Dan untuk direktur maupun wakil direktur pada jangka menengah akan mendapatkan kenaikan sebesar Rp 500.000 dan pada jangka panjang akan mendapatkan kenaikan sebesar Rp 1.000.000. Tabel 28 berikut akan menunjukkan total labor cost Sirup Rojo selama 5 tahun
Tabel 28. Labor Cost ”Sirup Rojo” 2014
2015
2016
2017
2018
12.000.000
13.200.000
29.040.000
31.944.000
52.707.600
Tenaga Penjual
-
-
29.040.000
31.944.000
52.707.600
K. Produksi
-
-
-
-
30.000.000
K. Penjualan
-
-
-
-
30.000.000
K.Keuangan
-
-
-
-
30.000.000
Wakil Direktur
-
-
-
42.000.000
48.000.000
Direktur
-
-
-
60.000.000
72.000.000
12.000.000
13.200.000
58.080.000
165.888.000
315.415.200
Staf Produksi
Total Labor Cost
7
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Keterangan : untuk staf produksi dan tenaga penjual diasumsikan mengalami peningkatan 10% tiap tahunnya.
Proyeksi penjualan akan dibahas berdasarkan kapasitas produksi yang dimiliki oleh Sirup Rojo. Proyeksi penjualan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan mendapatkan angka sebagai berikut untuk periode 5 tahun (tabel 30). Tabel 30. Proyeksi Penjualan “Sirup Rojo”
Periode 07/2014 – 07/2015 07/2015 – 07/2016 07/2016 – 07/2017 07/2017 – 07/2018 07/2018 – 07/2019
Target Penjualan Kapasitas Produksi Toko (Liter) Konsumen Online Kecil 4.762,8
1.499,4
2.500
18.144
5.999,49
Proyeksi Penjualan (%) Retail
Grosir
763,56
48 %
52 %
7.999,74
4.144,77
56 %
44 %
18.144
5.999,49
7.999,74
4.144,77
56 %
44 %
68.040
14.999,67
43.039,71
10.000,62
37 %
63 %
68.040
14.999,67
43.039,71
10.000,62
37 %
63 %
Proyeksi biaya dibagi menjadi production cost dan sales programme. Production cost terdiri dari indirect cost dan direct cost. Indirect cost terdir i dari labour cost, dan marketing overhead cost. Direct cost terdiri dari raw material dan direct marketing cost. Sedangkan sales programme terdiri dari target quantity dan price yang telah ditetapkan utuk konsumen, toko kecil, dan online.
8
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Berikut adalah tabel 31 yang menunjukkan indirect cost Sirup Rojo. Sedangkan tabel 32 akan menunjukkan direct cost Sirup Rojo.
Tabel 31. Indirect Cost “Sirup Rojo” Periode s.d
Labor cost
2015 2016 2017 2018 2019
12.000.000 13.200.000 58.080.000 165.888.000 332.984.400
Marketing Overhead Cost 14.404.500 15.844.950 17.429.445 19.172.400 21.084.640
Keterangan : untuk marketing overhead cost tiap tahun mengalami peningkatan sebesar 10%.
Tabel 32. Direct Cost “Sirup Rojo” Direct Marketing Cost Raw Periode Material Toko per 1 s.d Konsumen Online Kecil liter 2015 20.000 475.500 4.843.800 1.204.200 2016 20.000 523.050 5.328.180 1.324.620 2017 20.000 575.355 5.860.998 1.457.082 2018 20.000 632.890 6.447.098 1.602.790 2019 20.000 696.179 7.091.808 1.763.069
Keterangan : untuk direct marketing cost mengalami peningkatan sebesar 10% tiap tahunnya. Perencanaan keuangan selalu menyertakan perhitungan analisis rasio keuangan untuk melihat baik tidaknya kinerja keuangan perusahaan. Dalam pembiayaan sirup rasa buah “Sirup Rojo” beroperasi tanpa menggunakan hutang dari pihak ke-tiga dan selalu membayar pembelian kepada supplier secara tunai. Rencana keuangan Sirup Rojo dianalisis menggunakan: 1.
Activity Ratios yang terdiri atas: fixed assets turnover; dan total assets turnover.
9
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
2.
Profitabilty Ratios yang terdiri atas: gross profit margin; operating profit margin; net profit margin. dan return on total assets.
hasil analisis rasio keuangan menunjukkan kinerja Photrava yang cukup baik. Tabel 33 Analisa Rasio Keuangan
1
2
3
4
5
18,19
22,68
31,41
39,96
49,55
total assets turnover
3,37
2,36
1,90
1,51
1,25
Gross profit margin
36%
39%
42%
45%
47%
operating profit margin
18%
23%
29%
33%
36%
net profit margin
15%
19%
22%
25%
27%
return on total assets
52%
44%
42%
37%
33%
activity ratios fixed assets turnover
profitability ratios
Sumber pendanaan yang digunakan adalah dana dari pemilik sendiri. Dalam Husnan (2006) disebutkan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang dipergunakan sebagai tingkat keuntungan yang layak dalam perhitungan NPV. apabila dengan menggunakan tingkat bunga tersebut diperoleh NPV yang positif maka investasi tersebut dinilai menguntungkan. Dalam menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). karena seluruh modal berasal dari modal pribadi pemilik. maka dasar perhitungan WACC Sirup Rojo dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Firm value = equity + debt.................................................................(1) WACC = (Wd+Kd) + (We + Ke) + (Wps+Kps)................................(2) Dimana: WACC = weighted average cost of capital Wd = weighted of debt Kd = cost of debt 10
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
We = weighted of equity Ke = cost of equity Wps = weighted of preferred stock Kps = cost of preferred stock
Karena modal yang digunakan sebagai sumber pendanaan berasal dari pemilik perusahaan sendiri. maka rumus WACC yang dipergunakan adalah: WACC
= We + Ke.........................................................................(3)
WACC
= 5,42% + 5,1% = 10,52%
NPV Sirup Rojo dengan cost of equity sebesar 10,52%. memiliki nilai yang positif sebesar Rp 80.087.146,-
Tabel 34. Tabel NPV (Net Present Value) 10,52% Tahun ke-
Cashflow
(P/F,10,52%,n)
0
(85,170,000.00)
1
1 2 3 4 5
2,131,894.00 61,464,663.00 18,993,526.00 140,622,590.00 7,735,243.00 NPV
0.9048 0.8187 0.7408 0.6702 0.6065
Cashflow (P/F,10,52%,n) (85,170,000) 1,928,938 50,321,120 14,070,404 94,245,260 4,691,425 80,087,146
Tabel 35. DPP (Discounted Payback Period) Tahun ke0 1 2 3 4 5 DPP =
Net Cash Flow (P/F,10,52%,n) (85,170,000.00) 2,131,894.00 61,464,663.00 18,993,526.00 140,622,590.00 7,735,243.00
DPP =
PV Inflow
Kumulatif 85,170,000) 2,131,894 (83,038,106) 122,929,326 39,891,220 56,980,578 96,871,798 562,490,360 659,362,158 38,676,215 698,038,373 1.68 Tahun 20.11 Bulan
11
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Discounted Payback Period sebesar 1,68 tahun berarti bahwa dengan nilai cost of equity sebesar 10.52%. modal yang digunakan untuk membuka usaha akan kembali ke tangan pemilik dalam jangka waktu 1,68 tahun atau sekitar 20 bulan. Berikutnya adalah IRR Sirup Rojo Tabel 36. IRR (Internal Rate Of Return) 0 1 2 3 4 5
INTERNAL RATE OF RETURN Biaya awal (85,170,000) keuntungan bersih tahun 1 2,131,894.00 keuntungan bersih tahun 2 61,464,663.00 keuntungan bersih tahun 3 18,993,526.00 keuntungan bersih tahun 4 140,622,590.00 keuntungan bersih tahun 5 7,735,243.00 IRR
36%
Tabel 36 memperlihatkan IRR (Internal Rate of Return) Sirup Rojo lebih besar nilainya daripada cost of equity. yaitu sebesar 36% dibandingkan dengan nilai cost of equity yang sebesar 10,52%. Ketiga indikator di atas (NPV. DPP dan IRR) memiliki nilai di atas kriteria penerimaan kelayakan bisnis (NPV bernilai positif. DPP selama 1,68 tahun dan IRR sebesar 36%) yang menunjukkan bahwa pada bisnis Sirup Rojo ini layak untuk dijalankan.
Setiap laba rugi dan arus kas yang didapatkan akan ditampilkan pada bagian lampiran. Berikut tabel 37 menunjukkan data Income Statement & Ratios dan tabel 38 menunjukkan data cash flow for financial planning Tabel 37. Income Statement & Ratios
1
2
PERIODE 3
4
5
PENDAPATAN KONSUMEN
10,710,000
42,853,500
42,853,500
107,140,500
107,140,500
TOKO
10,000,000
50,792,000
50,792,000
272,268,000
272,268,000
ONLINE TOTAL PENDAPATAN
5,454,000
29,605,500
29,605,500
71,433,000
71,433,000
12
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
26,164,000
123,251,000
123,251,000
450,841,500
450,841,500
ESSENCE
297,675
1,134,000
1,134,000
4,252,500
4,252,500
AIR
2,262,330
8,618,400
8,618,400
32,319,000
32,319,000
GULA
261,954
997,920
997,920
3,742,200
3,742,200
PEWARNA MAKANAN
83,349
317,520
317,520
1,190,700
1,190,700
PENGAWET MAKANAN
95,356
362,880
362,880
1,360,800
1,360,800
POUCH
3,780,000
54,000,000
54,000,000
LABEL
189,000
2,700,000
2,700,000
KARDUS
315,000
4,500,000
4,500,000
STEMPEL
189,000
720,000
720,000
2,700,000
2,700,000
LAKBAN TOTAL BIAYA PRODUKSI
31,500
120,000
120,000
450,000
450,000
107,215,200
107,215,200
BIAYA OVERHEAD
100,000
482,000
482,000
HPP
7,605,164
28,963,220
28,963,220
107,697,200
107,697,200
LABA KOTOR
18,558,836
94,287,780
94,287,780
343,144,300
343,144,300
BIAYA GAJI
12,000,000
13,200,000
58,080,000
165,888,000
315,415,200
BIAYA PROMOSI
3,570,000
3,927,000
4,319,700
4,751,670
5,226,837
BIAYA PRODUKSI
14,400,000 720,000 1,200,000
7,505,164
28,590,720
372,500
14,400,000 720,000 1,200,000
28,590,720
372,500
BIAYA OPERASIONAL
BIAYA MARKETING
-
7,810,000
8,591,000
9,450,100
10,395,110
BIAYA EVENT
-
2,425,000
2,667,500
2,934,250
3,227,675
1,028,500
1,131,350
1,244,485
BIAYA UMUM TOTAL BIAYA OPS
850,000
935,000
13
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
16,420,000
28,297,000
74,686,700
184,155,370
335,509,307
LABA SEBELUM PAJAK
2,138,836
65,990,780
19,601,080
158,988,930
7,634,993
TOTAL PAJAK
106,942
4,898,617
18,848,340
381,750
LABA BERSIH
2,031,894
61,092,163
140,140,590
7,253,243
980,054
18,621,026
Keterangan : untuk biaya operasional per tahunnya ada kenaikan sebesar 10%.
Tabel 38. Cash Flow For Financial Planning
Pra Operasi
1
2
3
4
5
450,841,500
450,841,500
ARUS KAS DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS OPERASI Pemasukan Penerimaan dari Pelanggan 26,164,000
123,251,000
123,251,000
Pengeluaran
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan
Pembayaran Pajak
7,505,164
28,590,720
28,590,720
107,215,200
107,215,200
16,420,000
28,297,000
74,686,700
184,155,370
335,509,307
4,898,617
980,054
18,848,340
381,750
106,942
14
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 2,131,894
61,464,663
18,993,526
140,622,590
7,735,243
2,131,894
61,464,663
18,993,526
140,622,590
7,735,243
85,170,000
85,170,000
87,301,894
148,766,557
167,760,083
308,382,673
85,170,000
87,301,894
148,766,557
167,760,083
308,382,673
316,117,916
ARUS KAS DIPEROLEH DARI AKTIVITAS PENDANAAN Investasi dari Pemilik
100,000,00 0
Perlengkapan
(5,680,000)
Biaya Renovasi Fixed Investment
(8,150,000)
Cost Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(1,000,000)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Pada kondisi normal, arus kas perusahaan selalu surplus yaitu didapatkan sebesar 87.301.894 (2014) sa mpai 316.117.916 (2019). 15
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Karya ilmiah berbasis nir-penelitian dalam bentuk business plan ini diharapkan dapat membantu pemilik untuk mengevaluasi lebih dalam segala aspek dari fisibilitas sirup rasa buah “Sirup Rojo” ini. Hasil business plan sirup rasa buah “Sirup Rojo” mendapatkan hasil yang cukup bagus dengan periode perhitungan selama 5 tahun, hasil NPV adalah Rp 80.087.146 dan IRR adalah 36%, Modal awal yang disetorkan adalah Rp 100.000.000,-. Terdapat beberapa bagian yang juga dibahas pada Business Plan ini antara lain bagian pemasaran, operasional dan organisasan dan sumber daya manusia. Pada bagian pemasaran, Sirup Rojo menetapkan untuk menggunakan strategi focus differentiation berdasarkan Porter dan intensive strategy berdasarkan David. Pada bagian operasional, Sirup Rojo merencanakan pembangunan kapasitas dalam tiga tahapan, yang pertama adalah 4.762,8 liter per tahun, kedua 18.144 liter per tahun dan ketiga adalah 68.040 liter per tahun. Tahapan yang pertama dijalankan pada periode 2014-2015. Tahapan kedua dijalankan pada periode 2015-2017. Tahapan ketiga dijalankan pada periode 2017-2019. Pada bagian organisasi dan sumber daya manusia, Sirup Rojo merencanakan struktur organisasi yang dapat mendukung pelaksanaan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu juga perencanaan jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan kapasitas pada perencanaan operasional. Perencanaan umum mengenai reward dan punishment juga direncanakan dalam business plan sirup rasa buah “Sirup Rojo”. Segala aspek yang dibutuhkan pada bagian pemasaran, operasional dan sumber daya manusia telah dijabarkan pada masing-masing bab. Hal 16
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dalam menjalankan bisnis sirup rasa buah ini.
17
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)
DAFTAR PUSTAKA Best, Roger J, 2009, Market Based Management : Strategies for growing customer value and profitability, New Jersey : Pearson Education David, Fred R, 2009, Strategic Management : Concept and Case 12th Edition, United States of America: Pearson Prentice Hall Duncan, Tom, 2008, Principles Of Advertising & IMC 2nd Edition, New York:McGraw-Hill. Griffin, Ricky W. 2006.Bussines. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Katherin Miller. 2001. Communication Theories. New York: Mc Graw Hill. Keegan, Warren J, 2005,Manajemen Pemasaran Global, Edisi Enam, PT Indeks, Jakarta. Kotler, P. dan G. Armstrong, 2003, Dasar-dasar pemasaran, Edisi Kesembilan, Jilid 1, Jakarta, PT. Indeks Lovelock dan Walker, 2001, Service Marketing: An Asia Pasific Perpective, Peason Education, Sydney. Philip kotler & Amstrong. 2004. Dasar-dasar pemasaran. Jakarta: PT. Indeks. Porter, Michael E, 1980, Competitive Strategy : Techniques for Analyzing Industries and Competitors, New York: The Free Press Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Yang Efektif dan Profitabel, Cetakan Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Sugar, Bradley J, 2005, The Business Coach Instant Succes Series, McGrawHill BPS, Statistik Industri Sedang dan Besar, Vol III, Jakarta Indonesia : BPS BPS, Statistik Indonesia 2009, Jakarta Indonesia : BPS http://id.nielsen.com/news/documents/2009.06.16MarketUpdate.pdf http://www.bps.go.id http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/923/93 18