BOKS 2
PEN ELI TIAN KOMODITA S/PRO DUK/J ENIS U SAH A (KPJU) UN GGULA N DI PROVINSI BENGKULU TAHUN 20 11
A. Latar Belakang
Mengingat besarnya kontribusi UMKM terhadap perekonomian baik nasional maupun daerah di satu sisi dan banyaknya kendala yang mereka hadapi di sisi lainnya, maka Bank Indonesia telah merumuskan berbagai kebijakan nasional yang bertujuan untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan UMKM. Salah satu diantara kebijakan tersebut adalah melakukan baseline study
yang bertujuan untuk mengidentifikasi
Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di berbagai daerah di Indonesia. Pada tahun 2011 Kantor Bank Indonesia Bengkulu bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu melaksanakan Baseline Study Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di Provinsi Bengkulu.
B. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang KPJU Unggulan yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan, baik di tingkat propinsi,
kabupaten/kota
dan
kecamatan
dalam
rangka
mendukung
pembangunan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya saing produk dan pengendalian inflasi. C. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian KPJU Unggulan di Provinsi Bengkulu diharapkan akan memberikan manfaat kepada berbagai pihak sebagai berikut: 1. Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dan instansiinstansi terkait di tingkat Provinsi Bengkulu maupun di tingkat kabupaten/kota dalam merumuskan kebijakan dan program yang lebih strategis sebagai upaya untuk memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan KPJU Unggulan di masing-masing wilayah. 2. Sebagai bahan untuk mempromosikan potensi dan KPJU Unggulan di Provinsi Bengkulu kepada para investor. 3. Sebagai informasi bagi pihak perbankan dan organisasi keuangan lainnya tentang
berbagai Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan di masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. 4. Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan kredit bagi para pengusaha yang bergerak di KPJU Unggulan.
D. Metode Penelitian
Penelitian KPJU Unggulan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota dengan mengambil sampel sebanyak 76 kecamatan (63%) dari 121
kecamatan di Provinsi Bengkulu
sebagaimana dirinci pada Tabel 1. Kecamatan-kecamatan yang dijadikan sebagai sampel tersebut
mewakili
kecamatan-kecamatan
lain
yang
ditetapkan
dengan
mempertimbangkan berbagai aspek seperti karakteristik wilayah secara geografis (pantai/pesisir, daratan, dataran tinggi/pegunungan), jenis dan jumlah unit usaha UMKM, kontribusinya terhadap pembentukan PDRB dan relevansinya dengan kebijakan pemerintah baik ditingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota. Tabel 1. Rincian Daerah Penelitian KPJU di Provinsi Bengkulu No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kabupaten/Kota Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Kota Bengkulu
Kecamatan 11 15 12 15 14 15 13 8 10 8
Kecamatan Sampel 8 8 8 8 8 8 6 8 6 8
Persentase 73 53 67 53 57 53 46 100 60 100
121
76
63
Jumlah
Penelitian KPJU Unggulan di Provinsi Bengkulu menggunakan empat metode utama untuk pengolahan data yaitu Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Metode Borda, Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Metode Bayes.
E. Kriteria KPJU Unggulan Penetetapan KPJU Unggulan di kabupaten/kota dan provinsi dilakukan menggunakan 11 kriteria utama yang terdiri dari beberapa variabel sebagai indikator sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2. Kriteria Penetapan KPJU Unggulan No Tujuan/Kriteria Tujuan Penetapan KPJU Unggulan 1 Pertumbuhan ekonomi 2 Penciptaan lapangan kerja 3 Peningkatan daya saing produk Kriteria Penetapan KPJU Unggulan Tingkat Kecamatan 1 Jumlah unit usaha 2 Jangkauan/kondisi pemasaran 3 Ketersediaan bahan baku/sarana produksi 4 Kontribusi terhadap perekonomian daerah (kecamatan)
Tabel 3. Kriteria KPJU Unggulan Kabupaten/Kota No 1
Kriteria Tenaga Kerja Terampil (skilled)
2
Bahan Baku (manufacturing)
3
Modal
4
Sarana Produksi/Usaha
5
Teknologi
6
Sosial Budaya (factor endogen)
7 8
Manajemen Usaha Ketersediaan Pasar
9 10 11
Harga Penyerapan TK Sumbangan terhadap perekonomian wilayah
Variabel atau Indikator Tingkat Pendidikan Pelatihan yang pernah diikuti Pengalaman kerja Jumlah lembaga/ sekolah ketrampilan/ pelatihan Ketersediaan/kemudahan bahan baku Harga perolehan bahan baku Parishability bahan baku (mudah tidaknya rusak) Kesinambungan bahan baku Mutu bahan baku Kebutuhan investasi awal Kebutuhan modal kerja Aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan Ketersediaan/ kemudahan memperoleh Harga Kebutuhan teknologi Kemudahan (memperoleh teknologi) Ciri khas lokal Penerimaan Masyarakat Turun temurun Kemudahan untuk memanage Jangkauan/wilayah pemasaran Kemudahan Mendistribusikan Stabilitas harga Kemampuan menyerap TK Jumlah jenis usaha yg terpengaruh karena keberadaan usaha ini (backward & forward linkages)
F. Kesimpulan Adapun KPJU Unggulan terpilih di Propinsi Bengkulu untuk masing-masing sektor/subsektor di kabupaten/kota yang mempunyai skor terbobot tertinggi yaitu :
No.
Kabupaten/Kota
a.
Kota Bengkulu,
b.
Kabupaten Bengkulu Utara
c.
Kabupaten Bengkulu Tengah
d.
Kabupaten Bengkulu Selatan
e.
Kabupaten Kaur
f.
Kabupaten Seluma
g.
Kabupaten Mukomuko
KPJU Unggulan padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, jeruk kalamansi/nipis pada kelompok buah-buahan, kelapa sawit pada subsektor perkebunan, sapi potong pada subsektor peternakan, perikanan tangkap laut pada subsektor perikanan, kerupuk dan sejenisnya pada sektor industri, kendaraan bermotor pada sektor perdagangan dan klinik untuk sektor angkutan/jasa padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, salak pada kelompok buahbuahan, karet pada subsektor perkebunan, ayam ras pedaging pada subsektor peternakan, budidaya ikan nila pada subsektor perikanan, industri pengolahan ikan pada sektor industri, perdagangan hasil bumi pada sektor perdagangan dan angkutan barang untuk sektor angkutan/jasa padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, durian pada kelompok buahbuahan, kelapa sawit pada subsektor perkebunan, ayam ras pedaging pada subsektor peternakan, budidaya ikan nila pada subsektor perikanan, industri tempe pada sektor industri, rumah makan pada sektor perdagangan dan objek wisata alam untuk sektor angkutan/jasa padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, jeruk buah pada kelompok buahbuahan, kelapa sawit pada subsektor perkebunan, sapi potong pada subsektor peternakan, perikanan tangkap laut pada subsektor perikanan, industri kayu kelapa pada sektor industri, perdagangan hasil bumi pada sektor perdagangan dan bengkel motor/mobil untuk sektor angkutan/jasa padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, sawo pada kelompok buahbuahan, kopi pada subsektor perkebunan, ayam buras pada subsektor peternakan, perikanan tangkap laut pada subsektor perikanan, industri kopi bubuk pada sektor industri, perdagangan perikanan pada sektor perdagangan dan bengkel motor/mobil untuk sektor angkutan/jasa padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, mangga pada kelompok buahbuahan, kelapa sawit pada subsektor perkebunan, sapi potong pada subsektor peternakan, perikanan tangkap laut pada subsektor perikanan, industri batu bata pada sektor industri, perdagangan hasil bumi pada sektor perdagangan dan angkutan barang untuk sektor angkutan/jasa padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, pisang pada kelompok buahbuahan, kelapa sawit pada subsektor perkebunan, ayam ras petelur pada subsektor peternakan, budidaya ikan mas pada subsektor perikanan, industri makanan jajanan pada sektor industri, perdagangan kendaraan bermotor pada sektor perdagangan dan klinik untuk sektor angkutan/jasa
No.
Kabupaten/Kota
h.
Kabupaten Kepahiang
i.
Kabupaten Rejang Lebong
j.
Kabupaten Lebong
KPJU Unggulan padi sawah pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, pisang pada kelompok buahbuahan, kopi pada subsektor perkebunan, kambing pada subsektor peternakan, budidaya ikan nila pada subsektor perikanan, industri kopi bubuk pada sektor industri, perdagangan kendaraan bermotor pada sektor perdagangan dan bengkel las untuk sektor angkutan/jasa jagung pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, pisang pada kelompok buah-buahan, kopi pada subsektor perkebunan, ayam ras pedaging pada subsektor peternakan, budidaya ikan nila pada subsektor perikanan, industri makanan (roti dan kue) pada sektor industri, perdagangan kendaraan bermotor pada sektor perdagangan dan angkutan penumpang untuk sektor angkutan/jasa jagung pada subsektor tanaman padi dan palawija, cabai pada kelompok sayur-sayuran, jeruk buah pada kelompok buahbuahan, karet pada subsektor perkebunan, ayam buras pada subsektor peternakan, perikanan sawah pada subsektor perikanan, industri kopi bubuk pada sektor industri, perdagangan hasil bumi pada sektor perdagangan dan warnet/wartel untuk sektor angkutan/jasa.
G. Rekomendasi Berdasarkan hal tersebut diatas, beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat mendorong keberhasilan pengembangan KPJU Unggulan di Propinsi Bengkulu sebagai berikut: a. Instrumen Kebijakan yang didukung oleh perencanaan yang efektif dan efisien diperlukan agar tujuan-tujuan dari pengembangan KPJU Unggulan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien. b. Sosialisasi dan Promosi KPJU Unggulan, terutama kepada berbagai pihak yang berkepentingan dan terkait langsung dengan pengembangan dan fasilitasi KPJU Unggulan UMKM di Propinsi Bengkulu sehingga dapat dipromosikan secara kolektif dan terkoordinasi kepada para investor agar berminat untuk menanamkan modalnya di Propinsi Bengkulu. c. Perumusan Kebijakan Strategis sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam perumusan Renstra (Rencana Strategis) dan Rencana Induk Pengembangan (RIP) UMKM oleh setiap stakeholder di Provinsi Bengkulu, Kabupaten dan Kota. d. Pembentukan Pokja Pengembangan KPJU Unggulan untuk meminimalisir kegagalan dalam pencapaian hasil pembangunan yang direncanakan karena koordinasi pada tingkat perencanaan maupun implementasi antar berbagai pihak yang terkait. Tugas dan fungsi Pokja antara lain : 1) Penguatan kelembagaan pendampingan
2) Penguatan akses pasar 3) Penguatan akses pembiayaan 4) Penguatan akses informasi 5) Pengembangan wirausaha baru e. Penguatan Dukungan Masyarakat perlu dilakukan mengingat keberhasilan pengembangan KPJU Unggulan juga secara langsung dan tidak langsung membutuhkan dukungan dari masyarakat. Dukungan tersebut antara lain dapat berupa pengembangan KPJU Unggulan di daerah yang didukung oleh masyarakat (Community Supported MSM-Enterprises) melalui antara lain pembelian produkproduk yang dihasilkan oleh KPJU Unggulan. f.
Penguatan Dukungan Perbankan melalui perumusan kebijakan-kebijakan yang lebih kondusif bagi para pelaku usaha oleh perbankan agar kendala-kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM dalam memperoleh pinjaman dapat ditanggulangi. Beberapa hal yang relevan untuk direkomendasikan antara lain adalah: 1) Memprioritaskan permohonan pinjaman yang diajukan oleh para pelaku UMKM yang bergerak dalam bidang KPJU Unggulan; 2) Menggunakan
anggaran
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk
meningkatkan pengetahuan para pelaku UMKM tentang masalah perbankan dan kredit serta meningkatkan keterampilan pelaku usaha. 3) Menyediakan layanan konsultasi gratis bagi pelaku UMKM terutama yang bergerak dalam usaha KPJU Unggulan. 4) Bekerjasama
dengan
pemerintah
dan
instansi
terkait
lainnya
untuk
menyiapkan kebijakan dan program yang bertujuan untuk mengatasi kendala anggunan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. 5) Bekerjasama
dengan
pemerintah
dan
instansi
terkait
lainnya
untuk
menyediakan layanan pasca pencairan pinjaman kepada para pelaku UMKM yang menjadi nasabahnya.