AQIDAH ISLAMIAH (Sesi Ketiga)
BERIMAN KEPADA QADHA' DAN QADAR 30/08/2015 1
TOPIKTOPIK-TOPIK PEMBAHASAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
2
IlmuTauhid : Kepentingan dalam Kehidupan Cara mengenal Allah : Kehebatan ciptaan Tuhan Mukjizat Nabi Muhammad saw : Al-Qur'an Beriman dengan Hari Akhirat Beriman dengan Malaikat, Kitab dan Rasul Beriman dengan Qadha' dan Qadar Kesan keimanan kepada rukun-rukun iman Makhluk Allah : Cerminan Kekuasaan dan Sifatnya Keperluan kepada Rasul utusan Allah Al-Qur'an menjelaskan perkara ghaib yang belum berlaku Perkara yang membatalkan Iman : Syirik, Kufur, Riddah, Khurafat, Sihir, Nifak
Pengertian Qadha' Qadha' dan Qadar Qadha' memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah,
kehendak, dan penciptaan. Menurut istilah, Qadha' adalah ketentuan atau ketetapan Allah swt dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendakNya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan seterusnya. Qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Menurut istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan(qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan kehendak-Nya (iradah-Nya).
#$ ! "
(QS .Al-Furqan 25:2) ! , - + , $ *) # " ' ( %
&
Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
3
Hubungan Qadha' Qadha' Dan Qadar Qadha' dan Qadar merupakan satu kesatuan. Qadha' merupakan
ketentuan, kehendak dan kemauan Allah swt. Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah swt. Qadha' bersifat qodim(lebih dahulu ada), sedangkan qadar bersifat huduts (baru). Imam Ar-Raqib mengatakan bahwa Allah swt menakdirkan segala sesuatu dengan dua macam cara yaitu : memberikan qudrah atau kekuatan dan membuat ukuran serta cara-cara tertentu. Qadha' dan Qadar biasa dikenal dengan sebutan taqdir Allah swt.
) , 0 + 1,
& *) # " ' ( ./
Sesungguhnya Kami menciptakan setiap sesuatu menurut Qadar (yang telah ditentukan) (Qs Al-Qamar 51:49)
0
<) 1= ; %
8 9 ' 6 7 % 4 5 ! 3 ,
2
9 :
(
“Allah telah menuliskan taqdir para makhluk 50.000 tahun sebelum Ia menciptakan langit-langit dan bumi” [HR Muslim : 2653]. 4
Qadha' Qadha' Allah Terhadap Nasib Manusia
G E
J ' I <,
H 8 D G E
9 8 / J ' I < KL : / '=! G E ) ( ? 0 Q0 !P EN!O : $ M F 1 : $ :
8 D
H T 9 7S 2 ' C : ( >
9 8 / + ! : Y / X W D $ . : C =
9 # , " 0
U
:
H % 6: $ ]J X/ \ 1:0 1:0 8 D [> < 1@ ' Z 9 ' C0 ' C : $ ^
1: 0 8 D [> 1 ' Z 9 ' C 0 ' C : ( >
9 8 / E \
& : $ 1 ' Z
9 ' C
0 :
H % 6: $ ]J X/ \ 1:0 \ & : $ < 1@ ' Z
9 ' C 0 ' C : $ ^
Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan 5 perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.
Qadar Allah Yang Tertulis
: _ ( 9 J ^ : _ 7 2 ( : _ , $
,
%
& _
9 8 /
7 `2
B
) < H aD , [ > * # " ' ( ! 3
B
(
, 2 Sesungguhnya yang pertama diciptakan oleh Allah adalah “Al-Qalam”. Allah berfirman kepadanya ; “Tulislah”. Al-Qalam pun berkata; ‘Ya Tuhan, apakah yang aku akan tulis?’ Allah berfirman; “Tulislah akan qadar (ketetapan) dan segala apa yang terjadi sehingga menjelang Kiamat.” (Riwayat Abi Daud)
O ^b 9 ) ( #$ X/ F . 9 #$ X #$ <) 6:c 8 9 ' 6 7 B ^
(Qs Al-Hadid:22) !: [
H
J 8 / Z
9! 6 .
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
6
Beriman Kepada Qadha' Qadha' dan Qadar
Setiap perkara yang Allah kehendaki pasti akan berlaku dan setiap perkara
yang tidak dikehendaki pasti tidak akan berlaku.
(33 D09 +) Qd
8 ( W *
"
Apa yang dikehendaki oleh Allah -akan kejadiannya- pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehandaki oleh-Nya maka tidak akan pernah terjadi. (HR.Abu Dawud)
g * d \ * d ' L h > < 9
C @
*
O
" D
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (Qs An-Nahl 16: 93).
#$ C: T \ O (
O0 *i
" D
7
Dan seandainya Tuhanmu (Wahai Muhammad) berkehendak, niscaya seluruh yang ada di bumi ini akan beriman. (Qs Yunus: 99). “Kehendak Allah” dan “Perintah Allah” adalah dua hal berbeda. Tidak segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah merupakan sesuatu perintah Nya, dan tidak segala sesuatu yang diperintah oleh Allah merupakan sesuatu yang dikehendaki-Nya.
Tidak Ada Paksaan Untuk Beriman Manusia memiliki kehendak dan kuasa untuk melakukan semua perkara
yang ditentukan oleh Allah ke atas mereka, namun manusia tidak mampu melakukan sesuatu kecuali dengan kehendak Allah. Manusia boleh memilih untuk beriman atau kafir
ۖ %O j ' 7 ! F : $ * " P :
$ * " $ ◌ 0
B
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” (Qs Al-Kahfi 18:29)
#B K " !O : 6- 7 B #$ + ! ( / X
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (Qs al-Baqaroh: 256)
\ F . Q0 ! B: K [> a)D , 0 ! B: K X 8 /
8
Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. (Qs Ar-Ra’du 13:11)
Pertanggung Jawaban Setiap Usaha Manusia Sesungguhnya Allah mencipta hamba-hamba-Nya serta perbuatan
mereka dan mereka sendiri pula yang melakukan semua perbuatan yang mereka lakukan tanpa paksaan.
) ) F . $ < k : = 0 b
9 i W $ < 1 >
B
0b
9i
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri (Qs An-Nisaa 4:79) Tidak ada hujjah bagi seorang hamba ke atas Allah sekiranya dia mahu meninggalkan perkara yang wajib atau melakukan perkara yang haram (bahawa ini adalah ketentuan Allah), bahkan Allah mempunyai hujjah yang kuat ke atas hamba-hamba-Nya. Manusia diwajibkan berusaha agar menolak taqdir buruk dengan taqdir yang baik; iaitu Kufur dihilangkan dengan iman, kezaliman dengan keadilan, peperangan dengan perdamaian, maksiat dengan ketaatan, penyakit dengan ubat, kebodohan dengan pengetahuan, kekalahan dengan jihad, kemiskinan dengan bekerja dan begitulah seterusnya.. 9
Bersikap Optimis Terhadap Qadha' Qadha' dan Qadar Hendaklah Senantiasa Berusaha/Berikhtiar Senantiasa bersikap optimis dari pesimis dalam meraih harapan Berdoa dan bertawakkal kepada Allah
6H H 3 J / ] h DH 3 2:T 9 2! 7 #B.l $ #B1H 3 Q = J /
D6:@ : $ 8
8 " ! \ C #0 D1P : #
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang Aku maka (jawablah) bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Aku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Qs Al-Baqarah:186)
(! +) *H O mX/ *[" *
, 3O ! X
L
“Tidak ada sesuatu yang dapat menolak Qadla kecuali doa” (HR. at-Tirmidzi).
10
Bersikap Optimis Terhadap Qadha' Qadha' dan Qadar Sabar Menghadapi Cobaan
D B *) #d !I p D B o )
F . _ , . ]D @ n 0 .D 6 1
ۗ : / ./ ./ D 7 <6:c B !d 0 ◌
9 J /
ۖ O \ 0b
۩
!0c g g 8 \ Z k 9 ◌ < > \ 0 D
b \ :
H k 9 ۩ 8 D C T
B B
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (156) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (157) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs AlBaqarah :156)
11
Pengantar Keimanan Qadha' Qadha' dan Qadar 1.
Al-‘Ilmu (Ilmu Allah) : Mempercayai dengan sepenuhnya bahwa ilmu Allah saw meliputi segala sesuatu, baik yang berhubungan dengan perbuatan-Nya maupun perbuatan hamba-Nya.
#$ *# " :
H [g F X 8 / * #$ X
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. (Qs Ali-Imran 3)
ۗ ۚ g g ) #$
C 8 9
C - 9
J 8/ ◌ ^ ( #$
J 8/ ◌ * (Qs Al-Hajj 22:70) !: [
H
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.
: H *#" '0 W 8/
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.” (Qs.At-Taubah: 115) 12
Pengantar Keimanan Qadha' Qadha' dan Qadar 2.
Al-Kitaabah (Penulisan) Beriman kepada ketetapan segala sesuatu yang tertulis sampai terjadi hari Qiamat di Lauh Mahfudz.
O ^b 9 ) ( #$ X/ F . 9 #$ X #$ <) 6:c 8 / ◌ۚ Z
9! 6 . 8 9 ' 6 7 B ^
(Qs Al-Hadid 57:22) !: [
H
J g
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
, 2( :_ ! 3
7 `2
7 2
, $
, %
& _ 9 8 / B :_
( : _ ( 9 J ^ ) #" 'B ( aD , [ > *
Sesungguhnya sesuatu yang pertama kali diciptakan Allah adalah pena (qalam). Lalu Allah berfirman kepadanya : ‘Tulislah’. Pena berkata : ‘Wahai Rabbku, apakah yang harus aku tulis ?’. Allah berfirman kepadanya : ‘Tulislah taqdir-taqdir segala sesuatu hingga terjadinya hari kiamat”(HR Abu Dawud : 4700)
0 , 2 (
45 !3
<) 1= ; %
8 9 ' 6 7 %
9 :
“Allah telah menuliskan taqdir para makhluk 50.000 tahun sebelum Ia menciptakan langit-langit dan bumi” [HR Muslim : 2653]. 13
Pengantar Keimanan Qadha' Qadha' dan Qadar 3.
Al-Iraadah dan Al-Masyii-ah(Keinginan dan Kehendak) Beriman bahwa segala sesuatu yang terjadi berdasarkan keinginan dan kehendak Allah, baik yang dilakukan oleh-Nya maupun oleh mahkhluk.
ۖ ◌ h > < 9 q
O0 *
" D
1 ' C @
Kalau Rabb-mu menghendaki maka Dia menjadikan umat manusia menjadi umat yang satu" (Qs Hud 11: 118)
ۖ , B:s ' C @
L 8
9 3 ! ◌ a 5 = r + b N ! d \ 8
9
3
+ b ۚ ! $
[
H pT!B 'C@ g 8 D1P X ( ◌ * # $ C c . Q( T ! >
“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia akan melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit.” (Qs.Al-An’aam 6:125)
8 D Q Z ' C F H _
Q X
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai (Qs.Al-Anbiyaa 21: 23) 14
Pengantar Keimanan Qadha' Qadha' dan Qadar
2 :C6b/ :0 \ ( a3t #10 ^D 7 8 / ) E) >
, ( E > ! ? 0 b
9
* : > $!B c
u
d
Sesungguhnya hati manusia semuanya berada di antara dua jari dari jari-jemari ar-Rahman seperti satu hati, Dia membolak-balikkannya ke mana saja Ia kehendaki.” (HR Muslim : 2654) (Al–An’am : 112)
O0 *" D
+D C $
Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya”.
D 7 m *" D ! ' C F m
“Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendakinya”. (Qs Al–Baqarah: 253)
15
Pengantar Keimanan Qadha' Qadha' dan Qadar 4.
Al-Khalq (Penciptaan) Beriman bahwa Allah sebagai Pencipta dan segala sesuatu yang ada di alam ini adalah makhluk ciptaanNya.
! , - + , $ *) # " ' ( %
&
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS .Al-Furqan 25:2).
8 D C - ,
&
Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".(Qs. As-Saaffaat 37:96)
h :j
.. 5 H >
9 9 ( D
6 : D %
&
O
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya..(Qs.Al-Mulk 67:2)
16
Pengantar Keimanan Qadha' Qadha' dan Qadar Meskipun Allah telah menentukan takdir atas seluruh hamba-Nya, bukan
berarti bahwa hamba-Nya dibolehkan untuk meninggalkan usaha. Allah telah memberikan kemampuan (qudrah) dan keinginan (masyii-ah) kepada hamba-hamba-Nya untuk mengusahakan takdirnya. Allah memberikan akal kepada manusia, sebagai tanda kesempurnaan manusia, dibandingkan dengan makhluk-Nya yang lain, agar manusia dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan. Allah tidak menghisab hamba-Nya kecuali terhadap perbuatan-perbuatan yang dilakukannya dengan kehendak dan usahanya sendiri. Manusia diberi pilihan untuk melakukan suatu amal yang baik atau yang buruk tanpa paksaan, sedangkan Allah yang menciptakan perbuatan itu.
8 9
8 9 ۩ [g $ * w @ + w @ G ۩ v ! n D = : C = 8 9 [ C = X / 8 . r :
g
g
p
(Qs An-Najm 53: 39) [g \ 1
B0 [g /
17
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.
BAGAIMANA DAPAT DIKATAKAN BAHWA PERBUATAN DAN PERKATAAN YANG KITA LAKUKAN DENGAN KEHENDAK KITA INI ADALAH CIPTAAN ALLAH? 18
FAKTOR PERBUATAN DAN PERKATAAN Adanya 2 faktor PENYEBAB yaitu Kehendak dan Usaha Manusia.
1. Yang menciptakan kehendak dan kemampuan manusia adalah Allah. 2. Siapa yang menciptakan sebab (Panas Api), Dialah yang
bertanggungjawab menyebabkan akibatnya.(Terbakar) Jika tiada kehendak atau usaha maka satu perkara itu tidak akan berlaku. Contoh 1: Manusia akan menjadi bodoh sekiranya dia tidak
menuntut ilmu. - Yang menyebabkan manusia bodoh kerana dia tidak mahu menuntut ilmu. Maka manusia yang menciptakan sebab dan dia bertanggungjawab atas akibatnya. Contoh 2: Hakikat Api itu membakar. Yang menjadikan api dapat
membakar adalah Allah. Api tidak dapat membakar dengan sendirinya, sebab seandainya api dapat membakar dengan sendirinya, maka ketika Nabi Ibrahim as dilemparkan ke dalam api pasti akan terbakar hangus.
!0/ [g
H 5 = 3 !0 #.D( . 1 7 : Z
Hai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim." (Qs Al-Anbiya' 21: 69) 19
FAKTOR PERBUATAN DAN PERKATAAN Api tidak dapat membakar dengan sendirinya, tetapi Allah-lah yang
menjadikannya mempunyai kekuatan untuk membakar. Kekuatan api untuk membakar adalah sama dengan kehendak dan kemampuan dalam diri manusia untuk berbuat. Manusia mempunyai kehendak, perasaan, pilihan, tindakan dan usaha, maka secara hukum, sebenarnya manusia dinyatakan sebagai pembuat. Dia akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang diperbuatnya, karena dia berbuat menurut kehendak dan kemauannya sendiri.
v D = = 8 9 ۩ C = * w @ + w @ G ۩ ! n : C [ X / 8 . r p : 8
9
g g
[g $
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, (40) dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). (41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, , (Qs An-Najm 53: 39-41)
20
KESAN KEIMANAN KEPADA RUKUNRUKUNRUKUN IMAN 21
Pengertian Iman
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara
istilah syar’i, iman adalah keyakinan dalam hati, perkataan di lisan serta amalan dengan anggota badan. Iman bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan berlakunya maksiat. Berkata Al-Imaam Ibnu ‘Abdil-Barr rahimahullah :
<:10 X/ 'H X E'H _D7 8x 89 [ H uj ,F 'Z9 ?T9 “Para ahli fiqh dan hadits telah sepakat bahwasannya iman itu perkataan dan perbuatan. Dan tidaklah ada perbuatan kecuali dengan niat” [At-Tamhiid, 9/238].
" (b) _D _ D 7 \ L = _
7 0 9 8 DC6 = ?L 0 8
$ Q $ < 6C " 8 DO= ?L
x <6C" *:j % ! A H vJ < z/ Z .3 9 X/ / X
x 8
22
Rasulullah saw : “Iman itu ada tujuh puluh, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah perkataan : Laa ilaha illallaah (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah salah satu cabang dari iman” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 35].
Kesan Keimanan Kepada RukunRukun-Rukun Iman O ! K { ! d ' 67 ZD
0 * ! 6 ^ T D D 8 9 ! 6 p :
< 45 ! & | aD: 61 ^ [ 0! , J B6> [
H _ :
[ -* : B
4 7!B #$ : [ -* h5 c
': 6 0 : a 7 9 ^
(
[ :
= Q6 #$ ! 0c * ! L 0 8 D$D h ( w : > * Z H J / Z \ C
k 9 q Q 6 8 D, Z
k 9 D7 b
23
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orangorang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.(QS alBaqarah 2: 177)
Kesan Keimanan Kepada RukunRukun-Rukun Iman Agama Islam terdiri dari Aqidah dan Syari'at. Aqidah menerangkan
tentang keimanan, dan syari'at menerangkan tentang amalan-amalan yang diperintahkan dalam Islam dan pada dimensi amalan terdapat akhlak kepada Allah dan akhlak kepada manusia. Iman tidak cukup hanya dengan sikap batin yang berbentuk kepercayaan, tetapi ia juga menuntut perwujudan lahiriah dalam tindakan. Dengan beriman kepada kesemuanya ini, manusia dituntut untuk berakhlak kepada manusia yang merupakan bukti(Burhan) terhadap keimanannya. 3 hal penting yang sangat terikat dalam hubungan manusia dengan Allah yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Ketiga-tiganya sangat bersatupadu dalam merealisasikan agama tauhid ini.
24
Kesan Keimanan Kepada RukunRukun-Rukun Iman Agama jika tidak dibahas dari sudut keimanan maka akan hanya semata-
mata sebagai ilmu sekular. Mengkaji islam sebagai agama dari sudut ilmu secara terpisah dengan ruh keimanan, akan membawa dampak liberalisasi tanpa sempadan yang dikenali dewasa ini sebagai Islam Liberal. Dari sudut Positifnya, ia akan lebih realistik memandang agama, tidak hanya sebagai dogma semata tapi melihat dari sudut pandang ilmiah. Dari sudut Negatifnya, terdapat kekurangannya tanpa disadari, kita mengkritik nilai-nilai yang sudah baku dalam agama sedangkan tidak semua dalam hal agama itu boleh dikaji oleh akal. Kalau sekedar hanya memakai akal maka kita akan temui hal-hal aneh dalam mengamalkan agama sebagai contoh, kita akan aneh melihat orang keliling ka’bah disebuah bangunan batu, apalagi ada kewajiban mencium Batu Hitam, melempar batu di tembuk dan lainnya, dimana letak ilmiahnya? Tapi itulah Agama, Tuhan memerintahkan manusia dengan tujuan tertentu dan akal tidak akan bisa menjangkaunya. 25
Kesan Keimanan Kepada RukunRukun-Rukun Iman Kesan Buahnya Keimanan - t \ :
H } :
J / \ 0 D
7 }
T
! ( J J / 8 D 1 P .
/
Z 1 7 S h 5 c 8 D : , ۩ 8 D
( D \ 0 [
H .
B
g
S
/ \ -3
g ,~ > 8 D1P Z k 9 ۩ 8 D , F1
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (3) (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (4) Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.(QS Al-Anfal 8:2-4)
26
Kesan Keimanan Kepada RukunRukun-Rukun Iman Berserah diri sepenuhnya dalam mencari keredhaan Allah swt,
ۖ ◌ ! " X ۩ : C ^
# - : j # . # 5 b 8 / ' 7
B
g 0 _ 9 . 9 : ! 9
“Katakanlah: Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (Qs Al An’aam 6: 162-163) Natijah dari Keimanan - Tidak mudah berputus asa dalam kehidupan
ۖ D= Q: - X .. 8 ! $ a D , X/ N q
Q : X . / ◌
N
..Jangan kamu berputus asa daripada pertolongan Allah, sesungguhnya tidak berputus asa daripada rahmat (atau pertolongan) Allah melainkan orang-orang kafir. (Qs Yusuf 12:87).
27