EDISI 1, JULI 2013 I 12 HALAMAN Dipublik asik an oleh Divisi Komunik asi PT Vale I ndonesia Tbk
- Tidak Diperjualbelikan -
Jendela > Hal 10
Sesar Matano, Patahan Teraktif di Sulawesi SOSOK > HAL 6
DONGENG > HAL 9
EVENT > HAL 12
KEBERANIAN & MIMPI JURAGAN KERIPIK PISANG
KUCING PENJAGA PADI
SATU DASAWARSA LUWU TIMUR
BERTIN BU’ TUALLO
CERITA RAKYAT
HUT LUWU TIMUR
Laporan Utama > Hal 4
Program Comdev Untuk Siapa? Wawasan > Hal 7
Nikmati Hari Pertama Masuk Sekolah Kreasi > Hal 8
Red Velvet Cake Dokter Menjawab > Hal 11
Donor Darah Baik untuk Kesehatan Jantung
BENAHI DAN AWASI BERSAMA UNTUK TEPAT MANFAAT
DARI PUNCAK BUKIT HIMALAYA, salah satu dataran tertinggi di Sorowako, kaki langit tampak biru menghijau. Di utara, Danau Matano membujur ke timur hingga bertemu lereng-lereng Bukit Petea.
2
EDITORIAL
VERBEEK
I EDISI 1 , JULI 2013
Sejumlah harapan Pembaca yang budiman,
Di tangan Anda adalah edisi perdana tabloid komunitas Verbeek.Media ini digagas sebagai titik temu— bukan titik pisah dalam membina kehidupan yang lebih baik, terutama dalam membicarakan program kemasyarakatan PT Vale, khususnya program pengembangan masyarakat (Comdev) yang kini memasuki babak baru. Verbeek diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan pemangku kepentingan. Verbeek dimaksudkan pula sebagai media inspiratif, tempat berkumpulnya berbagai gagasan cemerlang untuk kepentingan bersama. Ya, Verbeek digagas dengan kesadaran semacam itu, bukan hanya untuk mengakomodasi kepentingan sepihak. Di tengah banjir informasi sekarang ini, ketika tiap orang bebas mengunduh dan mengunggah berita di dunia maya, semakin sulit memilah dan memilih informasi yang bisa dipertanggung-jawabkan. Bagaimana pun, informasi dapat berubah menjadi bola salju yang dampaknya tak pernah bisa ditebak. Untuk itulah, informasi yang berimbang dan jernih menjadi keutamaan dan misi kami. Kami memilih Verbeek sebagai nama tabloid karena nama ini akrab di telinga kita. Verbeek adalah pegunungan yang mengelilingi kampung kita, memanjang dari ujung Luwu Timur Sulawesi Selatan hingga menembus Sulawesi Tengah. Diduga penyebutan nama pegunungan Verbeek diambil dari seorang ahli geologi dan ilmu alam, Belanda. Rogier Diederik Marius Verbeek, yang meninggal 9 April 1926. Kami ingin Verbeek berdiri mengayomi semua elemen, seperti gugusan pegunungan Verbeek yang memberikan kesejukan dalam hari-hari kita, dan memberikan kedamaian. Untuk itu, tulisan kami sajikan dengan ragam bahasa seharihari agar mudah dipahami dan dinikmati semua kalangan usia. Ke depan, Verbeek akan diisi juga dengan informasi dan tulisan dari masyarakat. Kami ingin Verbeek menjadi bagian dari masyarakat, menjangkau semua lapisan. Untuk itu masukan dan kritik Anda sangat kami harapkan untuk menyempurnakan edisi-edisi berikutnya. Selamat membaca.
Redaksi
Redaksi Verbeek Pelindung: Dewan Direksi PT Vale. Penasehat: Basrie Kamba (Director of External Relations & Corporate Affairs). Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications). Redaktur Pelaksana: Sihanto Bela. Editor: Rimba Andi Lolo, Bayu Aji Suparaman, Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris. Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Maman Ashari, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Eko Rusdianto. Fotografer: Doni Setiadi. Desain & Layout: Sandy Pauling. Alamat Redaksi: Kantor Departemen External Relations, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan, HP. 0812 4321 2222
Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:
[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi.
EDISI 1 , JULI 2013
I
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
3
CRASH PROGRAM COMDEV 2012
BENAHI DAN AWASI BERSAMA UNTUK TEPAT MANFAAT
“
Konsep dan mekanisme baru ini menuju arah yang lebih baik. Pelibatan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah mulai mendapat titik terang.
“
Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma memberikan pengarahan pada acara pemaparan hasil Monev Comdev PT Vale, pada 3 Juni 2013, di Gedung Simpurusiang, Malili.
Pembentukan tim monitoring dan evaluasi untuk mengawal pelaksanaan Comdev sesuai keinginan bersama (masyarakat-Pemda-PT Vale).
U
dara di ruangan itu terasa panas, dua buah mesin pendingin yang berdiri di sisi kiri dan kanannya seakan tak kuasa meredamnya. Hari itu, Senin 3 Juni 2013, sekitar pukul 09.00, ada ratusan orang memadati gedung Simpurusiang, di Kecamatan Malili, untuk mengikuti diskusi dan Rapat Koordinasi Kemitraan Tiga Pilar Program Pemberdayaan Masyarakat PT Vale. Setiap orang terlihat antusias mengikuti jalannya acara. Mereka berasal dari berbagai wilayah di empat kecamatan pemberdayaan PT Vale - Malili, Wasuponda, Towuti, dan Nuha. Kegiatan itu juga dihadiri seluruh SKPD terkait, camat, kepala desa, tokoh masyarakat, hingga masyarakat penerima manfaat. Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma, dalam sambutannya mengatakan pertemuan tersebut seperti reuni besar dan momen tepat untuk melihat dan mengintrospeksi “wajah kita” dalam pengelolaan dan pelaksanaan program Comdev dari PT Vale. Menurut Andi Hatta, selama program Comdev PT Vale digulirkan, perusahaan, masyarakat, dan pemerintah, tak pernah bersinergi dan kurang koordinasi. “Saya kira melalui forum ini kita benar-benar diberikan pemahaman bagaimana dan untuk apa sebenarnya program Comdev. Dan sekarang permasalahan kita sudah ketahui, mari kita memperbaikinya,” kata Andi Hatta. Seperti dicanangkan sejak awal, PT Vale - dengan melibatkan konsultan A+ CSR Indonesia - melakukan monitoring dan evaluasi (Monev), yang kemudian melahirkan tim gabungan dari unsur pemerintah seperti BPMPD, Bappeda, BP4K, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas PU, Dinas Tarkim, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Koperindag. Sementara dari kecamatan melibatkan staf, PPL, Puskesmas, dan PNPM. Dan untuk perangkat desa melibatkan kepala desa dan tokoh masyarakat, serta unsur pers. Tim ini kemudian ditanggungjawabkan pada Camat, sementara PT Vale dan A+ CSR Indonesia bertindak sebagai fasilitator. Tim Monev bekerja sejak November 2012 dan blusukan mengunjungi sebanyak 832 kegiatan dari 34 desa di empat wilayah pemberdayaan. Hasil temuan-temuan tersebut yang kemudian dipaparkan pada pertemuan itu. Dari hasil sementara terdapat beberapa kegiatan yang tak dapat dimonitoring, seperti di Kecamatan Wasuponda terdapat 51 kegiatan, Kecamatan Malili dua kegiatan, dan Kecamatan Nuha satu kegiatan. Pengamat CSR di Indonesia yang juga salah seorang anggota tim A+ CSR Indonesia, Jalal, mengatakan temuan-temuan tim monev menjadi titik pijak menuju arah yang lebih baik. Menurut dia, rapat koordinasi dengan menghadirkan tiga pilar (Perusahaan, Pemerintah dan Masyarakat) menjadi ajang saling evaluasi, “Saya usul lebih baik enam bulan sekali, jadi pemerintah mendapat laporan pertanggungjawaban dari apa yang telah dilakukan perusahaan, dan sebaliknya
perusahaan secara berkala akan memaparkan programnya. Jadi budaya transparansi akan tumbuh,” katanya. Direktur External Relation and Corporate Affairs PT Vale, Basrie Kamba mengatakan kerja keras tim monev dalam mengumpulkan data harus mendapat apresiasi yang baik. Mereka bekerja dengan tekun, menganalisis data, hingga menampilkannya dengan sederhana. “Bagi kami kemitraan yang terbangun dengan baik seperti yang kita lakukan ini tak bisa dibeli. Kerjasama ini harus terus dijaga untuk saling mengisi, memperbaiki dan menghargai,” katanya. Dimulai tahun ini, Basrie Kamba mengatakan, mekanisme baru program terpadu pemberdayaan masyarakat PT Vale akan dijalankan dalam periode lima tahunan. “Program dan rencana pengembangan masyarakat PT Vale sudah saatnya dijalankan dengan bersinergi, terstruktur dan terbuka.” Sebagai salah satu unsur masyarakat di Kabupaten Luwu Timur, lanjutnya, PT Vale berharap kontribusi perusahaan di bidang program pengembangan masyarakat atau Comdev dapat tepat sasaran dan tepat manfaat dan bisa dipertanggungjawabkan. Hasil Temuan Tim Monev Sebelumnya pada Mei 2013, di aula Kantor Kecamatan Towuti tampak 18 orang tengah menggelar rapat. Fajar Kurniawan dari A+CSR Indonesia, memandu jalannya rapat. Dia didampingi Kesmar, Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Tim Monev) Crash Program 2012 Kecamatan Towuti, dan Baso Haris dari PT Vale. Inilah rapat pleno pertama Tim Monev Kecamatan Towuti sejak bekerja 24 April 2013 lalu. Agendanya, menyampaikan temuan lapangan terhadap realisasi Crash Program pada kelompok penerima dana. Inilah program transisi menuju mekanisme baru program Comdev 2013-2017.
Rapat pleno tim Monev, Mei 2013 di Aula Kecamatan Towuti.
Dalam pertemuan tersebut Tim Monev, memaparkan beberapa hal, antara lain tidak fokusnya rencana kerja kelompok karena beberapa alasan. Proposal yang diduga fiktif, indikasi markup, penguasaan kegiatan oleh kelompok tertentu, hingga munculnya kelompok-kelompok dadakan. “Saya pernah sampai tiga kali bolak-balik mendatangi penerima manfaat di zona Towuti Kota. Tapi orangnya tidak pernah ada. Pernah juga bertemu penerima dana yang lain, tapi
dengan 1.001 alasan mereka berkelit waktu saya tanya soal penggunaan dana,” ujar HM. Syahruddin, salah satu anggota Tim Monev dari perwakilan tokoh masyarakat menyampaikan temuannya. Menurut Kesmar, masih banyak ditemui penerima dana Crash Program tidak konsisten merealisasikan usaha seperti yang tercantum dalam proposal yang masuk ke komite desa November-Desember 2012. “Hal ini terjadi karena mereka semua mau dana dan tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya, beberapa penerima manfaat bagi-bagi uang,” ujar Kesmar. Pria ini pernah bertugas sebagai Ketua Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kecamatan Towuti. Catatan sementara Tim Monev Towuti menyatakan, dari 13 desa dan 368 kelompok penerima Crash Program dibagi jadi empat zona, hanya Zona III yang dianggap 99% merealisasikan usahanya seperti tercantum dalam proposal. Zona III adalah zona pesisir dan pantai. Namun secara umum, hasil temuan Tim Monev di Kecamatan Towuti sangat kurang atau dengan skor 1,03. Sementara di Malili dianggap cukup skornya 1,12. Kecamatan Wasuponda mencapai skor 0,68 (kurang). Kecamatan Nuha 1,14 (cukup). Hasil pantauan dan monitoring itu diklasifikasi melalui angka 0.00-0.54 sangat kurang. 0.55-1.04 kurang. 1.051.54 cukup dan 1.55-2.00 baik. (lihat infografis halaman 4) Sehari sebelumnya, rapat pleno Tim Monev juga digelar di Malili, Nuha dan Wasuponda. Hasil temuannya? Ditemukan beberapa indikasi yang sama pada beberapa kelompok. “Pada umumnya, seputar usaha fiktif suatu kelompok, bagi-bagi uang, salah sasaran, dan gagalnya kelompok usaha karena dana yang cair dianggap tidak maksimal,” tutur Fajar. Hal itu dibenarkan Andi Zulkarnain, Comdev Officer Malili Area. Dia mengatakan bahwa problematika kegiatan Crash Program sulit meningkatkan kualitas kelompok dan keberlanjutan kegiatan seperti yang diharapkan PT Vale. Sementara Syamsuddin Nusi, Kepala Desa Sorowako yang juga salah satu anggota Komite Desa area Nuha, menyatakan munculnya “modus lama” tersebut karena disinyalir penerima dana bukanlah penduduk Sorowako. “Mereka diduga warga yang tidak berencana menetap lama di Sorowako,” ujar dia ketika ditemui Verbeek dalam pertemuan pleno Tim Monev Kecamatan Nuha (17/5). Program Transisi Crash Program diluncurkan untuk mengisi kekosongan aktivitas Comdev selama mekanisme baru program Comdev 20132017 dibahas PT Vale, Pemkab Luwu Timur, dan masyarakat. Program ini digagas sejak November tahun 2012 hingga sekarang. Dibentuklah 34 komite desa yang menyortir usulan prioritas kebutuhan dari masing-masing desa. Komite ini bertugas memverifikasi calon penemerima bantuan. Anggotanya dari para perangkat desa dan tokoh masyarakat. Ketua BPMD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Luwu Timur, Andi Tabacina, mengatakan inisiatif melaksanakan dan membentuk Tim Monev adalah perubahan yang sangat baik. Jadi temuan di lapangan menjadi pelajaran penting untuk masyarakat. “Saya kira nantinya harus ada sanksi untuk pelanggaran, itu sama pentingnya memberikan penghargaan bagi masyarakat yang memanfaatkan program dengan baik,” katanya saat rapat pleno Tim Monev di Malili. Akhir Desember 2012, dari verifikasi proposal di Komite Desa kelompok sebanyak 538 kelompok dari empat kecamatan, 34 desa dinyatakan sebagai penerima dana Crash Program senilai Rp19 miliar. Dana itu dicairkan Januari 2013. Sayang, rencana kelompok yang tertera di kertas tidak semua direalisasikan seperti hasil penelusuran Tim Monev.
Pro dan Kontra Menurut Abdul Wahab, anggota tim mediasi Comdev dari A+ CSR Indonesia, ada banyak temuan pada pelaksanaan Crash Program oleh Tim Monev. Menurut dia, pelaksanaan Crash Program memang belum ideal. “Namanya juga program transisi. Saya kira membutuhkan waktu untuk mencapai harapan,” ujar dia. Meski demikian, bukan berarti Crash Program serta merta dinyatakan gagal. Menurut Wahab, pelaksanaan program Comdev saat ini lebih transparan. Sebab daftar penerima manfaat dipajang di desa-desa dan pengawasannya akan melibatkan semua pihak. ”Kan, penerimanya tertera di poster dan dipampang di desa, jadi semua orang dapat menjadi pengawas,” katanya. Konsep dan mekanisme baru ini menuju arah lebih baik. Pelibatan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah mulai mendapat titik terang. Jadi, Comdev adalah tanggung jawab bersama. Realisasi Kelompok Di antara berita tak sedap itu, terdapat penerima bantuan Crash Program benarbenar merealisasikan usahanya. Kelompok Betsalom di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, misalnya. Kelompok usaha menjahit dengan lima anggota ini memanfaatkan dana Crash Program senilai Rp20 juta. “Dari dana itu kami bisa membeli empat unit mesin jahit tambahan sehingga kapasitas produksi kami bisa bertambah,” ujar Trisna (31), Ketua Kelompok Betsalom. Penambahan unit mesin jahit di kelompok ini dapat memproduksi tujuh pakaian per pekan. Sebelumnya, dengan dua mesin jahit, produksi hanya dua pakaian per minggu. Demikian pula Kelompok Usaha Mandiri di Desa Langkea Raya, Dusun Lewohuko, Towuti. Dengan perolehan dana sebesar Rp20 juta, mengembangkan usaha ternak yang mereka rintis dua tahun silam. “Dana itu kami belikan bibit bebek dan kambing, ternak yang sudah besar kami jual. Bahkan kambing yang kami beli dari dana Crash Program sudah melahirkan,” ujar Ketua Usaha Mandiri, Siti Aminah (43).
Kelompok usaha jahit di Towuti.
Perlu Pembekalan Pelaksanaan Crash Program menuai apresiasi. Padaro, Kepala Desa Nuha yang sekaligus Ketua Komite Desa Nuha, mengatakan, sistem Crash Program cukup baik karena melibatkan seluruh elemen masyarakat. ”Selama program Comdev bergulir awal tahun 2000-an, inilah pertama kalinya evaluasi dilakukan. Jadi mulai terlihat keseriusan dan tanggung jawab pemerintah dan PT Vale,” ujar dia. Penerima manfaat harus mendapat dampingan untuk peningkatan kapasitas kelompok. Camat Nuha Kamal Rasyid mengatakan, “Jadi Tim Monev tidak hanya audit, tapi memberikan pendampingan dan pelatihan ke masyarakat tentang kegiatan yang akan dijalankan.” []
4
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
I EDISI 1 , JULI 2013
1. 2. 3. 4.
Kecamatan
Jumlah Anggaran
Yang Dilaporkan
I
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
Jumlah Kegiatan
Penerima Manfaat
Nuha Towuti Wasuponda Malili
Rp. 4.416.000.000 Rp. 5.951.883.332 Rp. 4.032.000.000 Rp. 4.796.339.000
Rp. 4.345.830.000 Rp. 5.941.150.332 Rp. 4.032.000.000 Rp. 4.796.339.000
87 Kegiatan 383 Kegiatan 223 Kegiatan 239 Kegiatan
334 KK 4.475 KK 205 KK 1.653 KK
JUMLAH
Rp. 19.196.222.332
Rp. 19.115.319.332
832 Kegiatan
6.667 KK
KONSEP MENUJU KEMANDIRIAN
Ada juga aturan yang berlaku khusus untuk operasi PT Vale di Kabupaten Luwu Timur, yaitu dokumen Kontrak Karya dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). “Jadi dari Amdal perusahaan dan pemerintah dapat memetakan, dan mengetahui kelompok masyarakat mana yang paling terdampak langsung dari operasional perusahaan,” kata Fajar Kurniawan, konsultan A+ CSR Indonesia.
Pelaksanaan Crash Program Berdasarkan Sektor OPERASIONAL KECAMATAN (1,4 %) - Jumlah dana Rp263.500.000 (1,4%) - Jumlah kegiatan 4
OPERASIONAL DESA (5,3 %) - Jumlah dana Rp469.477.666 (2,5%) - Jumlah kegiatan 22
KESEHATAN (2,5 %) - Jumlah dana Rp469.477.666 (2,5%) - Jumlah kegiatan 22
USAHA PERIKANAN (6,4 %) - Jumlah dana Rp1.224.776.639 (6,4%) - Jumlah kegiatan 79 - Penerima manfaat 442 KK
USAHA PERTANIAN (31,8 %) - Jumlah dana Rp6.086.002.332 - Jumlah kegiatan 271 - Penerima manfaat 3.221 KK
PENDIDIKAN (7,0 %) - Jumlah dana Rp1.338.429.978 (7,0%) - Jumlah kegiatan 33 - Penerima manfaat 66 KK
INFRASTRUKTUR UMUM (12,8 %) - Jumlah dana Rp2.593.457.582 - Jumlah kegiatan 178 - Penerima manfaat 1.068 KK
Laporan Tim Monitoring dan Evaluasi Deskriptif Analitik dengan Skala penilaian: (0.00 – 0.54) = Sangat Kurang (0.55 – 1.04) = Kurang (1.05 – 1.54) = Cukup (1.55 – 2.00) = Baik SKOR masing-masing kecamatan dalam praktek kegiatan Crash Program: 1. Malili: 1,2 (CUKUP) 2. Wasuponda: 0,68 (KURANG) 3. Towuti: 1,03 (KURANG) 4. Nuha : 1,14 (CUKUP) Temuan-temuan di setiap Kecamatan: 1. Kelompok penerima dadakan 2. Proposal kegiatan tidak sesuai kegiatan 3. Proposal fiktif 4. Indikasi markup 5. Pembagian rata dana bantuan 6. Penerima manfaat bukan dari keluarga miskin 7. Terjadi pemotongan dana sebelum sampai ke penerima manfaat
USAHA PETERNAKAN (19,3 %) - Jumlah dana Rp3.698.753.214 - Jumlah kegiatan 175 - Penerima manfaat 499 KK
Lokakarya mekanisme Comdev PT Vale bersama masyakat dan pemerintah daerah di Gedung Bupati Luwu Timur, Malili tahun 2012.
Pemahaman terhadap konsep Comdev menjadi titik awal menuju kemandirian.
T
anggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilities (CSR), sering disamakan dengan pengembangan masyarakat atau community development (Comdev). Sebagai ilustrasi, mari kita bayangkan sebuah rumah. CSR adalah rumah besar tiga lantai dengan banyak ruangan dan halaman yang sangat luas. Sementara Comdev “hanyalah” satu kamar di dalam rumah besar tersebut. Jadi Comdev adalah bagian dari CSR. Apa saja isi “rumah” CSR itu dijelaskan dalam dokumen ISO 26000:2010 yang diluncurkan pada 1 November 2010. ISO 26000:2010 menjadi standar global mengenai tanggung jawab sosial. Indonesia menjadi satu dari 93% negara anggota ISO yang menyetujui
standar tersebut. Dalam ISO 26000:2010 disebutkan ada banyak hal yang menjadi subjek CSR, antara lain hak asasi manusia, praktik ketenagakerjaan, lingkungan, selain pengembangan masyarakat. Ketika sebuah perusahaan berupaya mengurangi polusi lingkungan, ia telah melakukan satu poin CSR. Ketika perusahaan memperlakukan pekerjanya secara adil serta menaruh perhatian ekstra terhadap keselamatan kerja, ia telah menjalankan satu praktik CSR. Pun saat perusahaan menerapkan praktik antikorupsi. Aturan CSR-Comdev Beberapa peraturan hukum terkait Comdev, seperti UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
TELADAN DARI SEBERANG
UMKM (13,6 %) - Jumlah dana Rp2.593.457.582 - Jumlah kegiatan 178 - Penerima manfaat 1.068 KK
TOTAL - Jumlah dana Rp19.115.319.333 - Jumlah kegiatan 832 - Penerima manfaat 6.667 KK
S
ejak pertengahan tahun 2012, PT Vale dan pemerintah daerah duduk bersama membahas dan mencari titik temu bagaimana sebaiknya konsep pengembangan msyarakat PT Vale, yang lebih dikenal dengan Comdev dijalankan, dimana peran PT Vale sebagai kontributor dapat bersinergi dengan Pemerintah Daerah. Dilakukan penyatuan persepsi agar rencana pembangunan bersinergi dengan kebutuhan untuk menciptakan masyarakat sejahtera. Berangkat dari pernyataan tersebut, atas permintaan PT Vale, A+ CSR Indonesia melakukan penelitian di Luwu Timur sepanjang November tahun lalu. Ada kesan yang menyebutkan CSR PT Vale yang dinyatakan sebagai manajemen dampak dipahami secara harfiah. Artinya semua masyarakat baik kaya dan miskin berhak menerima bantuan. Padahal pengertian dampak dalam hal ini mengacu pada kelompok masyarakat yang paling rentan, atau yang berada di kelas menengah ke bawah atau pun masyarakat adat. Untuk mendistribusikan dana Comdev, PT Vale harus berpedoman pada Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Kedua pedoman itu ditegaskan dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. “Kalau Vale secara sukarela memberikan lebih, tentu saja baik. Namun apa yang diwajibkan haruslah dipenuhi terlebih dulu,” kata Jalal, pengamat CSR di Indonesia yang juga salah seorang anggota anggota tim Lingkar Studi CSR Indonesia. Pedoman program Comdev lainnya, yang merupakan bagian dari CSR, adalah UU Pertambangan (UU 4/2009), PP 23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Perjanjian Kontrak Karya, dan Amdal. Ada pula persepsi yang menyebutkan Comdev semata-mata hanya urusan masyarakat dengan perusahaan di mana pemerintah tidak perlu campur tangan. “Hal ini diperlukan kerjasama. Karena CSR harus disusun sinergis dengan rencana pembangunan daerah tanpa kehilangan sumber pemasukan dari negara,” kata Wahab, salah seorang anggota tim A+ CSR indonesia. Pemahaman lain yang ditemukan dari hasil penelitian jika dana Comdev bisa saja diberikan kepada masyarakat umum, Namun secara khusus ditujukan untuk kelompok rentan. Yakni golongan masyarakat dari data masyarakat miskin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Namun secara umum, program pengembangan masyarakat adalah upaya sistematis untuk memandirikan kelompok masyarakat rentan - terutama kelompok fakir
miskin - dengan sumber daya mereka sendiri dan sumberdaya komplementer dari pihak lain, seperti pemerintah, perusahan, dan organisasi sipil. “Jadi sebaiknya yang menentukan siapa yang berhak menerima manfaat itu adalah pemerintah daerah. Kalau metode seperti ini berjalan dengan baik, maka program pemberdayaan akan berjalan baik dan tidak akan salah sasaran. Karena tiga pilar ini benarbenar berkoordinasi dengan baik,” kata Jalal. ”Dari poin ini saja sudah terlihat perlunya kerjasama antara PT Vale dan pemerintah daerah dalam menentukan siapa saja yang berhak mendapat dana Comdev. Jadi bukan mereka yang berkalung emas ataupun yang memiliki kebun berhektar-hektar yang menerimanya,” sambung Wahab. Perlu Pemetaan Direktur Eksekutif Nusa Celebes Center, Andi Moch. Yayath Pangerang menegaskan, Comdev bukanlah bantuan langsung tunai (BLT). Bila hal itu terjadi, unsur akuntabilitas pelaksanaan program sangat lemah karena sulit diukur keberhasilannya dan rawan penyimpangan. “Sangat tidak fair kalau semua warga merasa diri mereka berhak mendapatkan perhatian. Biarkan mereka yang patut menerima haknya, bukan dinikmati para free-riders (penumpang gelap-red). Itulah sebabnya, kita membutuhkan stakeholder
mapping (pemetaan pemangku kepentingan) yang objektif dan bermutu dari konsultan independen yang memiliki reputasi baik,” ujar dia. Sehubungan dengan konsultan independen, Yayath mengatakan bahwa publik perlu percaya pada ahli yang memang punya reputasi di bidang CSR. “A+CSR Indonesia adalah salah satunya, yang sejak berdiri berkonsentrasi dalam pengkajian masalah CSR dan Comdev di Indonesia dengan perbandingan dunia.” Yayath berharap A+CSRI harus membuktikan diri mereka tidak masuk dalam jenis konsultan yang menganut filosofi “maju tak gentar, membela yang bayar”. []
Salah satu unit kegiatan batik rumahan binaan PT Holcim, Cilacap.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Praktik CSR dan program terpadu di tempat lain adalah inspirasi yang tidak sulit kita adopsi.
M
Produksi usaha kerajinan rotan polish binaan Comdev PT Vale sejak tahun 2011 di Towuti.
Hidup dan PP No. 47/2012 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Selain itu, ada peraturan bagi perusahaan tambang yang memiliki pasal terkait Program Terpadu Pengembangan Masyarakat PT Vale, yaitu UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan PP No. 23/2010 Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
“
Comdev “hanyalah” satu kamar di dalam rumah besar tersebut. Jadi Comdev adalah bagian dari CSR.
embaca penjelasan konsep CSR dan Comdev, mungkin kita semua bertanya tanya: Perusahaan mana yang menerapkan praktik CSR, khususnya poin pengembangan masyarakat, terbaik? Disebut terbaik atau sempurna mungkin belum ada. Tapi ada beberapa perusahaan yang selangkah lebih maju dibanding banyak perusahaan lain dalam mendorong pengembangan dan kemandirian masyarakat di wilayah operasi mereka. Holcim salah satunya. Pertengahan Februari lalu, perwakilan PT Vale, pemerintah daerah, dan DPRD Luwu Timur melakukan studi banding ke pabrik semen PT Holcim Indonesia di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tiba di kantor Holcim, tamu dari Lutim disuguhi buah-buahan segar dan penganan
tradisional khas Cilacap. Suguhan tersebut adalah produksi kelompok dampingan program CSR-Comdev PT Holcim Indonesia. “Setiap tamu yang berkunjung pasti akan disuguhi buah dan penganan dari kelompok dampingan kami. Bukan untuk membanggakan diri, tapi memperkenalkan kepada khalayak tentang hasil produksi masyarakat, semacam pemasaran dan promosi,” ujar Kusdiharto, Comrel & Gen. Admin Manager PT Holcim Cilacap. Penerapan CSR di PT Holcim Indonesia bukanlah program satu departemen saja, melainkan sudah menjadi budaya perusahaan. Seluruh karyawan diarahkan untuk bersikap peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Ada hari di mana karyawan Holcim diseluruh dunia dibebaskan alias diliburkan dari pekerjaan untuk melakukan kegiatan sosial dan aksi peduli lingkungan. Di Cilacap banyak kegiatan yang dilakukan, seperti
Mencapai Kemandirian Lalu apakah semua orang di wilayah lingkar tambang berhak mendapat dana Comdev? Dana Comdev utamanya ditujukan bagi kelompok rentan, yang meliputi fakir miskin dan kelompok masyarakat yang secara struktural terpinggirkan. Seperti orang cacat dan kelompok minoritas. Jadi tujuan Comdev adalah memandirikan masyarakat rentan. Kemandirian kelompok masyarakat rentan bisa dicapai dengan menggabungkan potensi yang dimiliki masyarakat tersebut dan bantuan dari Pemerintah Daerah dan bantuan dari pihak lain, termasuk, LSM, Ormas, maupun perusahaan. Perusahaan bukanlah satusatunya pelaku Comdev. Kelompok masyarakat rentan membutuhkan perhatian khusus karena selama ini mereka kesulitan untuk mengakses berbagai dampak positif kehadiran Vale, padahal merekalah yang paling memerlukan akses terhadap kesempatan pendidikan, peningkatan keterampilan, permodalan, dan sebagainya. Kalau mereka bisa mengakses hal-hal itu, maka kesejahteraan mereka bisa meningkat. Kembali lagi ke rumah dan kamar. Kamar yang cantik akan percuma jika tidak terawat. Sebaiknya, rumah yang indah akan tercoreng jika kamar tidak tertata rapi. Dari gambaran itu, program Comdev akan berhasil jika tanggungjawab lain dalam CSR juga dilaksanakan. [] *DISARIKAN DARI BERBAGAI A+ CSR INDONESIA
“
membangun dan melapis jalan, membeton lantai, serta menanam bakau dan pohon buah. Bahkan akhir-akhir ini Serikat Pekerja menggalakkan aksi sosial bedah rumah bagi warga miskin. Kegiatan aksi sosial dan aksi lingkungan itu dibiayai oleh karyawan dan perusahaan. Ada juga Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) yang digagas oleh Serikat Pekerja. Seluruh karyawan PT Holcim sukarela gajinya dipotong Rp50.000 per orang per bulan untuk mengumpulkan dana sosial tersebut. Dilihat dari nominal pemotongan mungkin kecil, tapi inisiatif karyawan untuk melibatkan diri dalam menyejahterakan masyarakat sekitar patut dicontoh. Jiwa sosial tertanam dalam diri tiap individu dan sudah menjadi budaya perusahaan.
PROGRAM COMDEV UNTUK SIAPA? Bersama meluruskan kerancuan persepsi tentang Comdev selama ini.
5
PROGRAM TERPADU PENGEMBANGAN MASYARAKAT PT VALE
Pelaksanaan Crash Program Berdasarkan Kecamatan No
EDISI 1 , JULI 2013
Bukan dana segar Satu hal lagi yang menarik dari program Comdev PT Holcim Indonesia adalah tidak satu pun kelompok usaha yang diberikan dana segar sebagai modal. Masyarakat diberi pelatihan, peralatan, dan dibukakan akses ke jaringan pemasaran. “Perubahan paradigma dengan tidak lagi memberikan dana segar modal usaha kepada masyarakat di mulai tahun 2009. Awalnya sangat berat, karena tanggapan masyarakat beragam, pro dan kontra. Bahkan ada yang menolak dengan keras. Tetapi perlahan kesadaran masyarakat meningkat dan menerima konsep ini. Sekarang kita bisa lihat hasilnya. Perusahaan dan masyarakat berkolaborasi,” jelas Ambar Dayuwono, Comrel Officer PT Holcim. Di Kutawaru, Cilacap, terdapat kelompokkelompok pembatik binaan PT Holcim. Perusahaan melakukan pendampingan mulai dari pelatihan teknis, pemberian bahan dan alat, sampai pemasaran hasil produk kelompok. tulah yang ternyata paling dibutuhkan kelompok UMKM demi mencapai kemandirian usaha. Program Penutupan tambang Dari Holcim, rombongan Lutim kemudian meninjau program pasca-tambang PT ANTAM di Purworejo, Jawa Tengah. Mereka
menyaksikan sendiri, dan rasanya sulit mempercayai keberhasilan program pertanian terpadu di atas lahan berpasir bekas penambangan yang luasnya berkisar 8.000 hektar. Di lokasi bekas tambang tersebut ada suatu kompleks yang mirip dengan pusat pengembangan kawasan pertanian. Kawasan seluas 10 hektar itu memiliki pondokan, kantor, aula, dilengkapi kandang penggemukan sapi, peternakan ayam pedaging, kolam ikan, kandang peternakan bebek, dan lahan percontohan perkebunan semangka serta tanaman jangka pendek seperti jagung, cabe, dan sayur-sayuran. Dari kejauhan tampak dua ibu petani sibuk di kandang sapi merapikan kotoran dan memasukkannya ke dalam bak penampungan kotoran. Penampungan kotoran sapi ini di hubungkan dengan pipa-pipa yang mengarah ke pondok-pondok mereka. Bisa ditebak bahwa pipa-pipa tersebut adalah instalasi biogas yang dipakai untuk memasak. Seluruh hasil lahan bisa dimanfaatkan. Bukan mustahil semua itu bisa kita lihat suatu hari nanti di Luwu Timur. Bahkan mungkin lebih baik. Semoga. []
Pameran produk makanan ringan binaan PT Holcim, Cilacap.
6
SOSOK
VERBEEK
I EDISI 1 , JULI 2013
WAWASAN V ER BEEK
KEBERANIAN DAN MIMPI JURAGAN KERIPIK PISANG Keripik produksi rumahan yang beromset Rp. 60 juta setiap bulan.
S
orowako identik dengan nikel, hasil
tambang yang kelak habis. Bagaimana kehidupan warga Sorowako setelah tambang tutup? Kisah Bertin Bu’tu Allo, pengusaha keripik pisang yang sukses, bisa menjadi inspirasi. Apa dan bagaimana kiatnya untuk mencapai sukses, berikut petikan wawancaranya saat redaksi Verbeek mengunjunginya beberapa waktu lalu. Bagaimana Ibu memulai usaha keripik pisang ini? Tahun 2001 saya mulai dari pengolahan rumahan. Saya tawarkan ke kawan-kawan dekat dan gratis. Alhamdulilah, ternyata disukai dan menjelma menjadi cemilan paling favorit di Sorowako. Ide membuat keripik pisang ini dari mana? Pada suatu ketika, saya mengamati petani mengangkut pisang di Pasar Sorowako dan di desa-desa sekitaran Sorowako. Ada puluhan tandan, dan beberapa hari kemudian di pasar dijual dengan harga murah karena kulitnya sudah menghitam. Saya bertanya dalam hati, kenapa harganya sangat rendah ya? Keadaan ini bisa membuat petani dan pedagang rugi. Pisang adalah makanan yang tidak tahan lama. Karena itu, perlu dibuat suatu usaha agar pisang bisa dikonsumsi lebih lama, bukan hanya untuk kolak dan pisang ijo. Lahir sebagai seorang anak petani, saya tahu cara memperlakukan pisang. Sekadar membuat keripik itu sudah biasa. Dengan pengetahuan seadanya, saya memberanikan diri mengolah resep sendiri, mencampur beberapa bahan dan menakarnakarnya. Dimulai dengan menelepon kawan-kawan dekat. Tiga atau empat orang menyenangi. Mereka ingin membeli. Saya kira di situlah awalnya. Berapa omset Anda sekarang? Omzet usaha saya sekarang mencapai Rp60 juta setiap bulan. Dengan omset sebesar itu, berapa banyak produksi Anda? Saya menghabiskan 1.000 buah pisang tiap bulan. Untuk 10 buah pisang menghasilkan 1 kilogram keripik. Saya juga menambah ragam rasa untuk keripik, seperti coklat, pedas, manis, asin, vanilla, dan keju. Untuk harga, kemasan dengan tabung karton Rp15 ribu dan plastik Rp10 ribu. Kapan usaha Anda semakin berkembang? Pada 2003, ketika permintaan mulai bertambah, produksi yang saya lakukan di rumah sendiri
sudah tak bisa diandalkan. Dengan modal sendiri saya lantas mendirikan sebuah toko kecil di Jalan Merapi Blok F, Desa Magani, Sorowako. Bisa diceritakan, bagaimana Anda berani mengembangkan usaha Anda? Memang, Sorowako adalah kota kecil. Orang bilang pada saya hanya 5 kilometer persegi. Mengelilinginya dengan sepeda motor bisa dilakukan dalam sejam saja. Namun saya melihat, seperti kota-kota tambang lainnya, ada banyak orang dan etnis yang berkumpul di tempat ini. Saya melihat peluang itu, karena banyak orang cerita tentang keripik saya yang menjalar bagai virus. Orang-orang mulai menjadikannya sebagai suvenir. Ada yang pulang kampung, ke Jawa, ke Sumatera. Mereka cerita itu. Dulu di Jalan Merapi, toko kecil saya setiap hari selalu dikunjungi pengunjung, berbelanja atau hanya sekadar bertanya. Pada 2008, toko di Jalan Merapi saya tutup. Saya pindah ke perumahaan baru yang agak luas, di Jalan Cempaka Blok J1/7 Kompleks perumahan Villa Danau Matano, Sorowako, Luwu Timur. Di rumah ini, ada ruangan khusus untuk pengepakan, ruangan untuk penggorengan, dan toko kecil untuk menumpuk keripiknya.
“
Ini adalah usaha rumahan, usaha rakyat. Saya ingin usaha ini dinikmati banyak orang, karena dari awal targetnya untuk berbagi.
“
EDISI 1 JULI 2013
NIKMATI HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH S “M AM A J AN G AN P ER G I !” Mungkin begitulah rengekan anak di hari pertama masuk TK atau SD. Dia takut berpisah dengan Anda. Kiat berikut bisa Anda coba untuk membuat anak tidak lagi menarik-narik kaki Anda.
Sejak kapan Anda membuat produkproduk lain? Tahun 2005 saya mulai memproduksi usaha abon sapi. Tahun 2006, Universitas Hasanuddin dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulsel mengadakan seminar dan lomba untuk Usaha Miro Kecil dan Menengah. Hadiahnya, saya berhak menggunakan branding Abon Raos yang sudah terkenal di Makassar menjadi Sari Raos. Sederhana saja, Sari Raos merupakan inti yang paling baik dari Abon Raos. Di Jakarta, keripik ikan teri saya menjadi buah bibir. Seorang pengusaha dari Jepang kepincut dan menawarnya. Dia ingin beli resep keripik ikan teri saya Rp3 miliar. Saya tidak mau. Saya pikir resep ini saya temukan di Indonesia. Kalau dibeli orang dari negara lain, akan menjadi kekayaan mereka. Saya kira ini wujud sikap saya pada negara. Bukankah uang Rp 3 miliar besar sekali? Memang besar, tapi saya lahir di sini.
7
Kami dengar produk Anda sudah mulai mendunia ya? Betul, salah satuperusahaan dari Dubai meminta saya pengiriman sampai berkontainer. Wah, saya belum mampu memenuhi permintaan seperti itu. Tapi mulai pelan-pelan sekarang. Pada 2010 kemasan keripik pisang saya tingkatkan. Kini tidak lagi dibungkus plastik transparan, melainkan berbentuk tabung dari karton. Bagian dalamnya menggunakan aluminium foil. Di kemasan itu juga tertempel barcode.
Nama Suami Anak Alamat Telepon
Setelah usaha Anda berhasil, apa citacita Anda selanjutnya? Saya ingin memiliki tempat yang agak besar dan bisa menampung banyak pekerja. Saya maunya mempekerjakan masyarakat setempat. Misalnya ada yang tamat sekolah, tapi belum ada kerja mungkin bisa membantu menjadi tenaga administrasi. Saat ini juga saya menyekolahkan empat orang anak yang kurang mampu: dua orang sekarang sudah semester akhir pendidikan strata satu (S1) dan dua lainnya di sekolah menengah. Di Kecamatan Burau, ada 10 keluarga yang telah saya bina dalam pengembangan lahan perkebunan pisang. Saya membantu mulai pembelian pupuk hingga bibit. Ini adalah usaha rumahan, usaha rakyat. Saya ingin usaha ini dinikmati banyak orang, karena dari awal targetnya untuk berbagi. []
: Bertin Bu’tu Allo : Sopian : 1. Indra Permana (21 tahun) 2. Septian Dwi Putra (18 tahun) 3. Fajar Kurnia (17 tahun) 4. Mulyadi Prasetya (10 tahun) : Jalan Cempaka J1/7 Kompleks Perumahaan Villa Danau Matano, Sumasang, Sorowako. : 081 241 46067
B
agi sebagian anak, hari pertama masuk sekolah bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Namun bagi sebagian yang lain, bisa jadi kisah menegangkan. Bukan hanya si kecil yang merasa cemas. Sebagai orangtua, Anda mungkin juga merasa stres. Kami rangkumkan hal-hal dasar yang menjadi pangkal kecemasan anak. Kami sarikan pula solusi bagi Anda dan anak untuk menghadapi “hari besar” itu dengan penuh percaya diri.
Pergi ke toilet Pergi ke toilet sekolah umumnya menduduki urutan teratas dalam daftar kecemasan anak. Apalagi anak kecil belum bisa mengendalikan keinginan untuk buang air kecil sepenuhnya. “Pada usia 5 tahun, 15 persen anak masih berisiko mengompol di siang hari,” kata Chris Cooper, MD, Director of Pediatric Urology dari University of Iowa di Iowa City. Guru akan menjadwalkan istirahat ke kamar kecil, tapi beritahu anak bahwa dia bisa meminta izin pergi ke toilet kapan pun dia mau. “Anak TK punya kapasitas kandung kemih untuk menampung air kecil selama 3-5 jam, sehingga mereka perlu pergi ke toilet minimal dua kali sepanjang jam sekolah,” kata Dr. Cooper. Penting bagi Anda untuk mengingatkan anak bahwa dia perlu pergi ke toilet sekitar
satu jam setelah makan siang, mengingat insiden mengompol biasa terjadi antara pukul 2-5 sore. Jelaskan pula, meskipun dia tidak sengaja mengompol, guru akan membantu— dan dia tidak perlu khawatir karena insiden itu terjadi pada banyak anak. Anda bisa membantu masalah toilet ini dengan cara memakaikan celana yang mudah dibuka oleh anak.
Seni pertemanan Memasuki ruang kelas yang dipenuhi wajah-wajah baru akan membuat anak mana pun ciut nyali. Untuk membesarkan nyalinya, berikan dia kiat singkat untuk menjalin pertemanan. Coba bermain purapura untuk membantu anak merasa nyaman mendekati calon teman barunya. Dia bisa mencari kesamaan dengan salah satu teman sekelas (“Hai, aku Dani. Aku suka sekali tas milikmu. Itu warna favoritku. Apa warna kesukaanmu?”). Jangan lupa mengajarkan anak tentang prinsip-prinsip menjadi teman yang baik, seperti saling berbagi dan menunggu giliran. Beri pujian jika anak mau berbagi mainan atau menunggu giliran naik ayunan.
Mulai menghitung mundur hari di kalender sejak dua atau tiga minggu sebelum sekolah dimulai. Anak butuh waktu untuk membiasakan diri dengan kenyataan bahwa dia akan jauh dari Anda.
2.
Berikan gambaran akan hari-hari di sekolah. Cobalah bermain pura-pura. Latih anak untuk mengucapkan salam perpisahan, memanggil anak dengan gaya yang akan dilakukan guru, dan pura-pura menyantap kudapan di kelas.
3. Redam kecemasan Anda. Jika Anda khawatir anak akan menarik-narik kaki Anda di hari pertama sekolah, jangan tunjukkan rasa cemas Anda. Jika anak menangkap kekhawatiran Anda, dia akan merasakan hal yang sama.
Hari pertama sekolah bisa menjadi momen berkesan jika dipersiapkan dengan baik.
Sebelum anak Anda memulai prasekolah, TK, Atau SD, pastikan Dia sudah belajar beberapa hal dasar berikut.
1.
4. Jadwalkan playdates dengan beberapan calon teman sekelas anak. Sebuah kelegaan luar biasa di hari pertama sekolah jika anak bertemu dengan wajah-wajah yang sudah dia kenal.
Naik bus sekolah Jika anak pergi ke sekolah naik bus jemputan, dia bisa saja merasa takut. Alasannya: Anak Anda belum pernah menjejakkan kaki di kendaraan lain yang lebih besar daripada mobil keluarga. Tanyakan kepada pihak sekolah, apakah mereka menawarkan “latihan” naik bus sebelum hari-H agar anak merasakan sendiri bahwa bus bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Jika sekolah tidak mengadakan uji coba, ajak anak untuk berjalan ke tempat pemberhentian bus sebelum hari pertama masuk sekolah dan berikan informasi penting yang perlu diketahui. Katakan bahwa guru akan membantu semua murid untuk naik dan turun bus. Anda bisa menyarankan anak untuk duduk di dekat pengemudi. Dia mungkin merasa lebih tenang duduk berdekatan dengan orang dewasa. Guru pasti menjelaskan prosedur naik bus, tapi Anda bisa merancang persiapan yang lebih matang untuk anak sebelum hari-H.
Cara makan yang benar Kemampuan motorik halus anak masih dalam tahap perkembangan. Maka wadah plastik atau pembungkus roti isi bisa menjadi masalah yang membuat dia putus asa. Hindari tangis di jam makan siang dengan melakukan sesi “latihan” makan siang sekolah di rumah. Anda bisa mengamati kesulitan anak membuka wadah makanan dan punya waktu untuk merancang ulang teknik membungkus makanan. []
5.
Jangan lewatkan masa orientasi. Jika sekolah tidak menjadwalkan hari khusus bagi anak untuk bisa bertemu guru lebih awal, tanyakan kemungkinan Anda bisa melihatlihat sekolah sebelum hari-H datang. Berkelilinglah mengitari bangunan sekolah bersama anak.
6.
Pelajari jadwal anak dengan seksama. Penting bagi Anda untuk menyampaikan dengan jelas kepada anak seputar jadwal kegiatan di sekolah. Jika si kecil tidak tahu apa yang akan dihadapi di sekolah, imajinasi dan rasa takut akan menyelimuti dirinya.
7.
Di hari-hari anak sudah mulai bersekolah, jangan menampakkan diri. Mengintip ke dalam kelas untuk melihat apakah si kecil sudah berhenti menangis atau menampakkan diri Anda dengan harapan anak merasa tenang hanya membuat tangisnya semakin menjadi. Dia akan berpikir, “Mama sangat khawatir sehingga dia terus memperhatikan aku. Tempat ini pasti sangat menyeramkan!”
8
KREASI
DONGENG
V ER B E E K
V ER BEEK
EDISI 1
EDISI 1
JULI 2013
JULI 2013
KUCING PENJAGA PADI
RED VELVET CAKE
P
ada suatu masa, bulir-bulir padi di Pulau Loeha tak lagi berisi. Ini sungguh mengherankan. Ketika tumbuh, batang-batang padi tampak subur dan kuat. Namun ketika mulai dipanen, isi dalam bulir-bulir padi itu langsung saja menghilang. Orang-orang pun saling bertanya. “Ada apa ini?” “Adakah yang salah dengan kita?” “Apakah alam mengutuk penduduk Loeha?” Karena selalu gagal panen, penduduk Loeha semakin hari semakin sengsara. Kadang mereka hanya makan singkong atau umbi-umbian lain. Tak tampak lagi kawanan kucing yang selalu riang berlarian di pematang sawah memburu tikus-tikus kecil. Di Loeha orang percaya bahwa kucing adalah penjaga tanaman padi. Maka ia harus selalu dilindungi dan dirawat seperti merawat tanaman padi. Penduduk Loeha benar-benar merindukan kemakmuran yang pernah dimilikinya.
Jawaban atas keanehan itu akhirnya diberikan oleh seorang nelayan. Suatu kali, nelayan itu sedang mencari ikan di Danau Towuti. Ketika hendak melemparkan jalanya, tiba-tiba muncul setumpukan padi membelah arus, tepat di hadapannya. Di atas tumpukan padi itu duduk seekor kucing. Wajahnya tampak kesakitan. “Hendak ke manakah engkau kucing,” tanya nelayan itu. “Aku mau menuju Tenggara (Sulawesi Tenggara). Di Loeha aku merana. Mataku jadi buta dan kepalaku sakit karena tercabikcabik,” jawab si kucing. “Apakah gerangan yang membuatnya demikian wahai kucing?” tanya si nelayan. Kucing itu lantas bercerita panjang-lebar sambil meneteskan air mata. Selama kucing itu berada di Loeha, seringkali terjadi perang saudara. Yang kalah menjadi budak yang menang, dan mereka diwajibkan membayar upeti berupa bahan makanan. Untuk sepuluh ikat padi harus dikeluarkan satu ikat.
Lama-lama upeti bertambah. Untuk lima ikat padi harus dikeluarkan satu ikat. Penduduk yang menentang akan dibunuh. Tiap upeti yang dibayarkan dicatat di buku. Mata pulpen yang tergores di tiap lembar kertas, dirasakan si kucing seperti mata tombak yang menusuk-nusuk matanya. Sementara tiap satu ikatan padi yang dijadikan upeti dirasakan seperti mencabut bulu-bulu di kepalanya. “Aku tersiksa. Aku sudah tak tahan lagi,” kata sang kucing kepada nelayan. Kali ini justru nelayan yang menangis mendengar cerita sang kucing. Gelombang kecil di Danau Towuti akhirnya membawa kucing dan tumpukan padi itu menjauh dari si nelayan. Nelayan itu berusaha menahan sang kucing. “Tolonglah wahai kucing, jangan tinggalkan kami. Kami sudah kekurangan makanan,” kata nelayan itu setengah mengiba. “Kalau kalian mau saya kembali, berhentilah bertikai. Jangan lagi kalian menyiksaku. Badanku sakit bagai dihujani
ribuan anak panah.” jawab sang kucing. Dengan segera nelayan itu mengabarkan apa yang telah dialaminya. Semua orang tercengang mendengarnya. Mulut mereka terkunci karena menyesali diri. “Kini, bagaimana cara kita untuk mengembalikan kucing itu?” tiba-tiba kepala kampung memulai pembicaraan. “Kita harus berhenti bertikai. Kita harus kembali hidup rukun seperti masa lalu,” jawab penduduk lainnya. Semua orang setuju. Kini perang saudara tak pernah terdengar lagi. Berangsur-angsur bulir-bulir padi di Loeha mulai berisi. Penduduk tak lagi menderita kekurangan pangan. []
KARYAMU V ER BEEK Cake yang sedang populer di bakery dan restoran.
Begitu diiris, warna merah marun red velvet cake langsung mengundang selera.
Red velvet cake bertekstur lembut dengan kejutan pada irisan pertama. warnanya merah beludru cantik berkelas.
I Delicious...
Bahan cake • • • • • • • • • • •
250 gr terigu 25 gr coklat bubuk 120 gr butter 210 gr gula 2 butir telur ½ sdt garam 1 sdt ekstrak vanili 240 ml buttermilk (bisa diganti dengan susu yang dipanaskan hingga berbuih), tambah kan 1,5 sdm air jeruk lemon. Aduk dan diam kan sekitar 15 menit. Susu akan mengental menjadi dadih.) 2 sdm pewarna merah 1 sdt soda kue 1 sdt air jeruk lemon
9
nilah cake klasik Amerika Selatan yang sedang hit di kalangan pembuat kue, bakery, dan restoran. Sejarahnya bermula sejak Perang Dunia II. Pada masa itu, makanan di Amerika Serikat dijatah. Untuk meningkatkan warna kue agar menarik hati, para tukang roti menggunakan umbi bit yang terkenal di Amerika. Umbi ini juga untuk mempertahankan kelembaban. Adams Extract, sebuah perusahaan di Texas, memperkenalkan pewarna merah dari umbi
Bahan cheese frosting • • • •
250 gr cream cheese 100 gr butter 450 gr gula bubuk (bila tidak suka manis, cukup 225 gr saja) 2 gelas whipped cream cair
Cara membuat cake
• Aduk buttermilk, campur dengan pewarna. Sisihkan. • Campur dan ayak bahan kering (terigu, coklat bubuk dan garam). Sisihkan. • Kocok gula, butter, vanili hingga tercampur rata dengan mixer kecepatan rendah. Masuk kan telur, kocok hingga rata. • Masukkan bergantian 1/3 bagian bahan kering, ½ campuran buttermilk dan pewarna, kemudian 1/3 bahan kering, ½ buttermilk,
bit ini ke seluruh Amerika pada zaman Depresi Besar pada 1930-an. Namun, resep asli kue yang sangat terkenal di Amerika Serikat berasal dari New York City, yakni WaldorfAstoria Hotel. Di Kanada, kue ini umum digunakan sebagai makanan penutup. Produk yang terkenal berasal dari restoran, toko roti, dan jaringan department store Eaton pada 1940-an dan 1950-an. Dipromosikan sebagai resep eksklusif Eaton, karyawan yang tahu resepnya disumpah untuk tutup mulut. Akibatnya, banyak yang salah sangka bahwa bahwa kue ini adalah penemuan ibu pemimpin department store, Lady Eaton.
Kebangkitan popularitas kue ini sebagian disebabkan film Steel Magnolia (1989), di mana kue pengantin pria adalah kue beludru merah. Dalam beberapa tahun terakhir, red velvet cake dan cupcakes beludru merah semakin populer dan dapat ditemukan di banyak toko roti. Di kota-kota besar di Indonesia, red velvet cake mulai populer sejak tahun lalu. Bahan yang mudah didapat dan cara pembuatan yang tidak rumit membuat resep cake ini bisa dipraktikkan di dapur rumah dan menjadi sajian di hari istimewa. Resep berikut ini sudah dicoba di dapur uji sehingga takarannya pas untuk langsung Anda praktikkan. Selamat bereksperimen! []
• •
Penyelesaian
dan diakhiri dengan 1/3 bahan kering sisanya. Aduk rata. Campurkan soda kue dan air lemon. Aduk rata lalu masukkan ke dalam adonan. Tuang di loyang bulat 20 cm dan masukkan ke dalam oven bersuhu 170 OC.
Cara membuat cheese frosting
• Campur cream cheese, butter, dan gula bu buk. Kocok hingga lembut. Sisihkan. • Dalam wadah terpisah, kocok whipped cream, lalu masukkan campuran cream cheese. Gunakan mixer dengan kecepatan rendah hingga tercampur rata.
Ambil selembar cake, olesi bagian atas dengan cheese frosting secukupnya, dan tutup dengan selembar cake lagi. Selesaikan sampai lapisan cake yang kedua, ketiga, atau sesuai selera Anda. Lalu tutup semua permukaannya dengan sisa cheese frosting. Simpan di kulkas dan siap dinikmati.
Ingin kar yamu dimuat di Verbeek? Kirim gambar, lukisan, puisi, cerpen, atau foto prakar ya ke
[email protected]
01
Syafina Putri (Syafina) Usia : 9 thn Sekolah : SD YPS Singkole Nama Ortu : Nano Marhano & Yetti N
02
Diandara Anandita (Nadine) Usia : 9 thn Sekolah : SD YPS Singkole Nama Ortu : Bernardus Irmanto & Asti
03
Emma Wright (Emma) Usia : 6 thn Sekolah : Singkole International School Nama Ortu : Tony Wright & Shanlee Wright
04
Amanda Gladish Diva Aizah (Gladish) Usia : 10 thn Sekolah : SDN 247 Sorowako Nama Ortu : Husnul Maarif & Ika Pratiwi Sriwulandari
Kirimkan hasil karya Anda ke kantor redaksi tabloid Verbeek, di Jalan Ternate No. 44 Sorowako kantor Departemen External Relations PT Vale, atau kirim melalui email:
[email protected]. Karya terpilih dan dimuat akan mendapatkan hadiah menarik dari redaksi.
10
AHA!
VERBEEK
I EDISI 1 , JULI 2013
P
Infografis Efek Rumah Kaca
Pernahkah kamu merasakan salju di Indonesia? Tentu jawabannya tidak. Mengapa? Karena letak geografis Indonesia berbeda dari negara-negara yang memiliki musim salju seperti di Eropa. Iklim dapat diartikan sebagai kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Di Bumi, iklim terbagi dalam empat macam. Pertama, iklim tropis dengan suhu rata-rata 20-23 OC. Suhu tertinggi sekitar 30 OC dengan ketinggian daratan dari permukaan laut antara 0-600 meter. Kedua, iklim sub-tropis. Wilayahnya biasanya memiliki empat musim (panas, dingin, gugur, dan semi). Suhu sejuk tidak terlalu dingin, tapi juga tidak terlalu panas (15-20 OC). Biasanya ketinggian daratan antara 600-1.500 meter dari permukaan laut. Ketiga, iklim sedang. Cirinya udara lembap, sejuk, dan tekanan udaranya tinggi (11-17 OC). Daerah beriklim sedang selalu terjadi badai. Berada di ketinggian 1.500-2.500 meter dari permukaan laut. Yang terakhir adalah iklim dingin. Suhunya bisa mencapai minus derajat Celsius Biasanya terdapat di daerah kutub seperti di Antartika, Greenland, atau Laut Siberia. Daerah ini biasanya hanya ditumbuhi lumut dan semaksemak.
•
Ketika radiasi matahari mencapai atmosfer, sebagian panas dipantulkan atmosfer dalam bentuk sinar infra merah dan diteruskan ke permukaan Bumi. Hal ini menyebabkan permukaan menjadi hangat.
•
Permukaan Bumi memantulkan kembali panas, dan sebagian diserap oleh gas rumah kaca di atmosfer. Proses inilah yang mencegah terlepasnya panas matahari ke luar angkasa.
EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca adalah naiknya temperatur Bumi karena perubahan kadar dan volume gas di lapisan atmosfer. Gas-gas yang dimaksud adalah karbondioksida, nitro oksida, dan metana. Gas-gas tersebut berfungsi sebagai
penyerap radiasi sinar matahari, sekaligus penyaring udara kotor yang tidak berhasil diserap tumbuh-tumbuhan. Efek rumah kaca timbul bila polusi udara sangat tinggi, sehingga menyebabkan pemanasan Bumi. Akibat efek rumah kaca,
terjadi cuaca ekstrem seperti kita rasakan akhir-akhir ini. Misalnya hujan tidak menentu, kualitas udara kotor, dan sinar matahari terasa sangat menyengat. []
Membuat Barometer Tekanan udara merupakan salah satu objek yang diamati dalam klimatologi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Yuk membuat barometer dari tusuk gigi. Bahan • 1 stoples selai. • 1 balon karet. • 1 sedotan berwarna putih. • 1 tusuk gigi. • 1 lembar kertas. • Isolasi/lem
Mengapa Sorowako menjadi daerah rawan gempa? Sorowako berada di sesar (patahan) Matano. Patahan Matano memiliki gugus dengan dua patahan lain yang aktif di Pulau Sulawesi, yakni patahan Lawanoppo (Sulawesi Utara) yang berpotongan dengan patahan Palu-Koro (dari Flores, Palu, hingga Selat Makassar). Gugus patahan ini juga mendapat energi dari dua patahan aktif lainnya di Laut Banda, yakni patahan Sorong dan Patahan Tukang Besi. Tingkat keaktifan patahan Matano semakin tinggi karena berada di Pulau Sulawesi yang memiliki karakter geologi yang kompleks. Geologi Sulawesi diapit tiga lempeng aktif: Lempeng Benua Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Australia-Hindia. Tiga lempeng itu memiliki kecepatan gerak rata-rata 6-7 cm/tahun dan bersifat lempeng tektonik microplate yang rawan terhadap gerakan dan benturan. Tingginya keaktifan Patahan Matano juga didukung morfologinya yang membentuk lipatan dan pergeseran bersifat strike slip
11
Oleh: dr. Kristiawan Basuki (Occupational health specialist RS Inco)
menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut menumpuk pada dinding arteri, dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah, jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung. 2. Meningkatkan produksi sel darah merah Donor darah juga membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
APAKAH MANFAAT UTAMA MELAKUKAN DONOR DARAH? BISAKAH KITA MELAKUKAN DONOR DARAH SAAT BULAN PUASA. imbiosis mutualisme, mungkin inilah makna yang paling tepat. Setiap tetes darah yang kita sumbangkan bukan hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi diri kita sendiri. Setiap orang setelah memasuki usia 18 tahun, sebaiknya membiasakan diri mendonorkan darah tiga bulan sekali. Manfaatnya beragam. Selain memberikan kita perasaan senang karena bisa membantu sesama, yang paling utama adalah bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Sementara usia maksimal melakukan donor darah adalah 60 tahun. Bayangkan jika kita rutin melakukannya sejak usia 18 tahun, berapa banyak nyawa yang kita tolong.
S
Bila ingin melakukan donor darah di bulan puasa, itu bisa saja. Namun sebaiknya dilakukan malam hari setelah melakukan tarawih, atau pagi hari sekitar pukul 10, saat tubuh masih segar. Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas itu tidak benar. Mendonorkan darah membuat tubuh kita bereaksi langsung dan membuat penggantinya. Jadi,
kita tidak akan kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah baru, ada empat manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan secara langsung: 1. Menjaga kesehatan jantung Tingginya kadar zat besi dalam darah membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa
4. Mendapatkan kesehatan psikologis Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah merasakan tetap berenergi dan bugar. []
BILA RUMAH TERBAKAR
B PETA INDEKS ANCAMAN BENCANA GEMPA DI INDONESIA
mendatar sinistral (pergeseran ke arah kanankiri) dengan kecepatan 37/44 mm/tahun. Ini berarti Patahan Matano teraktif di Pulau Sulawesi setelah Patahan Palu-Koro (35/44 mm/tahun). Menurut BMKG, patahan Matano termasuk dalam kategori yang dapat memicu gempa disertai tsunami. []
Kegiatan donor darah yang dilakukan setiap tahun telah menjadi agenda rutin unit transfusi darah RS Inco bersama karyawan.
3. Membantu penurunan berat tubuh Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Memberikan sekitar 450 ml darah membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Ini adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
SAFETY
SESAR MATANO, PATAHAN TERAKTIF DI SULAWESI
B
DOKTER MENJAWAB
VERBEEK
dr. Kristia wan Basuk i
JENDELA
agi warga di Sorowako, merasakan gempa 3-5 kali pada hari-hari tertentu bukan hal yang tak mungkin terjadi. Meski skala dan goncangannya terasa kecil karena rata-rata berkekuatan 3 SR. Kejadian itu pernah terjadi pada pertengahan Maret silam. Gempa cukup besar juga pernah melanda Sorowako dan sekitarnya. Misalnya pada 15 Februari 2011. Berkekuatan 6,1 SR, berpusat di 143 kilometer Tenggara Poso-Sulawesi Tengah (sekitar 27 kilometer dari Sorowako), gempa memaksa sebagian warga mengungsi dan puluhan bangunan rusak berat dan ringan.
I
DONOR DARAH BAIK UNTUK KESEHATAN JANTUNG
MENGENAL IKLIM
KAMU BISA MENYELAMATKAN BUMI! Inilah cara sederhana yang dapat kamu lakukan sehari-hari untuk menyelamatkan Bumi dari kerusakan. 1. Biasakan berjalan atau naik sepeda ke tempat yang berjarak dekat. Menggunakan kendaraan bermotor dapat menambah polusi udara. 2. Matikan alat elektronik bila tidak digunakan. 3. Buang sampah pada tempatnya agar tanah tidak tercemar racun dari sampah. 4. Gunakan air secukupnya. 5. Tanam tumbuhan di pekarangan rumah.
EDISI 1 , JULI 2013
“
agaimana Anda menghindari kebakaran di rumah. Bagaimana pula Anda melakukan penyelamatan bila kebakaran terjadi? Tips di bawah ini membantu Anda mengenal dan mendeteksi bahaya kebakaran. Keselamatan di dapur 1. Letakkan kain lap atau sarung tangan oven jauh dari kompor dan pemanggang roti. 2. Letakkan kabel dari ketel atau pemanggang roti jauh dari kompor. 3. Bersihkan selalu kompor, pemanggang roti, dan pemanggang daging (grill). Remah, lemak dan minyak mudah tersambar api. 4. Simpan selimut tahan api khusus di dapur. Anda bisa menggunakannya untuk membungkus seseorang yang tersambar api. Selimut tahan api bisa dibeli di toko peralatan. 5. Pastikan kompor sudah mati ketika Anda selesai memasak. Yang tak boleh dilakukan di dapur 1. Meninggalkan dapur ketika sedang memasak. 2. Membiarkan gagang panci atau wajan menonjol keluar dari kompor karena bisa tersenggol tangan Anda. 3. Mengenakan pakaian kedodoran saat sedang memasak. 4. Sebaiknya tidak menggunakan wajan yang telah usang karena mudah tersambar api. Gunakan penggorengan listrik (deep fryer) yang tersambung dengan soket dinding. Penggorengan listrik lebih aman karena tidak cepat panas. Bila Anda harus menggunakan wajan usang, jangan isi wajan dengan minyak goreng lebih dari sepertiganya. Keringkan makanan sebelum digoreng di minyak panas. Apabila wajan mulai berasap, matikan api dan biarkan wajan menjadi dingin.
Gugus patahan ini juga mendapat energi dari dua patahan aktif lainnya di Laut Banda, yakni patahan Sorong dan Patahan Tukang Besi.
“
RENCANA DENAH PENYELAMATAN KEBAKARAN RUMAH
Listrik 1. Pastikan kabel dan kepala kabel dalam keadaan aman. Apabila ada kabel yang terlihat longgar, cacat, atau rusak, harus diganti dengan kabel dan kepala kabel yang baru. Tanyakan pada orang lain
PANGGILAN DARURAT PEMADAM KEBAKARAN: 9999 HP: 0215249999 & 0811424888 apabila Anda tidak yakin atau memerlukan bantuan. 2. Gunakan 1 kabel pencolok (plug) untuk setiap soket dinding (wall socket). 3. Lepaskan kabel pencolok dari soket ketika pemanggang roti, lampu, dan pengering rambut tidak digunakan. Membiarkan alat alat tersebut dalam keadaan tersambung listrik bisa menimbulkan kebakaran. 4. Lepaskan kabel dari selimut listrik sebelum Anda pergi tidur. Apabila Anda tidak menggunakannya, simpan dalam keadaan rata atau gulung, jangan dilipat. 5. Pastikan aliran listrik mati sebelum tidur.
Jangan Lakukan 1. Mencolokkan terlalu banyak kabel pada satu soket. 2. Meletakkan kabel di bawah karpet. Ini dapat menyebabkan kebakaran, karena letaknya tersembunyi maka Anda tidak bisa mengontrol apabila kabel telah rusak. 3. Mengeringkan atau menjemur pakaian pada pemanas ruangan. 4. Meletakkan pemanas ruangan di dekat tirai atau mebel. 5. Meletakkan lampu dekat dengan tirai atau benda yang mudah terbakar.
Apa yang harus Anda lakukan jika kebakaran terjadi? Sebaiknya Anda membuat langkah-langkah pencegahan agar mudah keluar rumah bila terjadi kebakaran. Rencanakan jalur pelarian atau jalur penyelamatan diri (escape route). Escape route yang terbaik adalah jalur yang biasa dilalui dengan akses cepat untuk keluar rumah. Selalu pastikan tak ada barang yang menghalangi jalur ini. Pastikan pula semua anggota keluarga mengetahui cara membuka pintu dan jendela dan tempat penyimpanan kuncinya. Bila perlu, letakkan catatan apa yang mesti dilakukan bila terjadi kebakaran dan semua orang dapat melihatnya. Apabila Anda butuh bantuan ketika terjadi kebakaran, bicaralah pada seseorang. Pastikan Anda punya cara untuk mendapatkan bantuan yang mudah dijangkau dari tempat tidur, misalnya telepon, alarm darurat, atau peluit. Rencana penyelematan atau jalur pelarian: 1. Pastikan ada dua jalan keluar dari setiap ruangan. 2. Pastikan jendela rumah Anda dapat terbuka. 3. Tentukan sebuah tempat berkumpul di luar rumah. 4. Gambarkan rencana penyelamatan di rumah Anda dalam denah. 5. Komunikasikan rencana tersebut dengan keluarga Anda. 6. Latihlah rencana penyelamatan secara berkala. []
12
EVENT V ER B E E K
EDISI 1 JULI 2013
LUWU TIMUR JADI KEBANGGAAN SULAWESI SELATAN
M
eski masih belia, kabupaten Luwu Timur yang dimekarkan pada tahun 2003 dari Luwu Utara telah menjadi penyangga dan penopang utama ekonomi Sulawesi Selatan. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, pada Sabtu 4 Mei 2013, saat upacara peringatan satu dasawarsa Luwu Timur, di lapangan Andi Nyiwi Malili. Salah satu faktor utama berkembangnya Luwu Timur, kata Syahrul, karena penyelenggaraan pemerintah yang baik. Terciptanya kedamaian, keamanan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. “Inilah yang menjadi spirit utama masyarakat Luwu Timur,” katanya. Menurut Syahrul, Luwu Timur dengan memiliki sumber daya manusia yang beragam, kebudayaan yang majemuk, lingkungan yang
baik seperti hutan, danau, hingga laut yang tetap terjaga. Atau bahkan kekayaan alam seperti nikel yang saat ini sedang diolah di Kecamatan Nuha oleh PT Vale, membuktikan roda pemerintah dan hubungan dengan investor dan masyarakat telah berjalan baik. Dari data yang disampaikan Syahrul, pendapatan perkapita Luwu Timur mencapai Rp30 juta. “Ini semua karena SDM kita yang semakin baik, dan kita menciptakan lapangan kerja sendiri, pengangguran tiap tahun pun turun,” katanya. Di kesempatan itu pula, Syahrul mencanangkan dimulainya pembangunan enam proyek irigasi, tambak, dan pengendalian banjir di Luwu Timur. Selain itu, ada pula proyek normalisasi Sungai Pongkeru dan bangunan free intake di Wotu, serta rehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi Kalaena.
Aks i tarik tam ban g anta ra Bup ati Luti m And i Hat ta, SKP D, dan man PT Vale saat pera yaan ajem en HUT Luti m, 5 Mei 201 3 di Mal ili.
Tak hanya proyek fisik, pemerintah juga menyerahkan 38 unit kendaraan roda dua untuk kepala desa dan penyuluh desa. Bedah rumah sebanyak 900 unit rumah dan bantuan Getarbangdes, bahkan ada pula bantuan dana hibah fisik infrastruktur bagi 124 desa sebesar Rp 100 juta per desa. Sementara Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma mengatakan pencapaian dalam kurun satu dasawarsa tersebut, hanyalah titik awal ataupun pijakan pertama untuk menentukan rencana pembangunan selanjutnya. “Spiritnya, semua elemen harus saling mendukung, masyarakat dan pemerintah haruslah berdiri layaknya keluarga. Tak boleh ada sekat antara bawahan dan pimpinan,” katanya.
iq akb ar dala m kan cera mah saat tabl KH Fikr i Haik al mem beri 3 di Mal ili. 201 Mei 3 m Luti rang kaia n HUT
Puncak perayaan itu, dihadiri oleh perwakilan kepala daerah se-tanah Luwu, anggota DPRD Sulsel, perangkat daerah, manajemen PT Vale, dan dipadati ribuan warga dari 11 Kecamatan yang berada di Luwu Timur. Setiap orang terlihat antusias menyaksikan pertunjukan tari kreasi kolosal oleh pelajar SMP, hingga pertunjukan tari tradisional. Rangkaian perayaan yang mengambil tema Satu Dasawarsa, Satu Tekad, Satu Tujuan Menuju Kesejahteraan Bersama Masyarakat Bumi Batara Guru, juga menghadirkan parade perkemahan seni, parade lampion, karnaval budaya, jalan santai, pesta rakyat, dan tabligh akbar yang menghadirkan KH Fikri Haikal putra almarhum da’i sejuta umat KH Zainuddin MZ. []
Gub ernu r Sulse l Syah rul Yasin Limp o dida mpin gi Bupa ti Luwu Timu r Andi Hatt a Mara karm a saat punc ak perin gata n HUT Lutim , 4 Mei 2013 di Mali li.
MANASUKA V ER B E E K
Sirup Dengen,
Sirup Segar Khas Luwu Timur
BRIKET ARANG
un h Lingk a m a R is & Ekonom
g an
UKM Dengen Sejahtera
Viktor Kasiban: 085255382936 & 081355760473
M I N I AT U R DA N LU K I S A N T I M B U L
“WE HAVE YOU IN OUR HEARTS”
DENGEN MERUPAKAN BUAH ASLI LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN. BENTUK, UKURAN, DAN RASANYA HAMPIR MENYERUPAI JERUK. DENGEN KAYA VITAMIN C, KALSIUM, VITAMIN E, DAN VITAMIN A.
Desa Langkea Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Caittlin Bakery
Kelompok Usaha Briket Arang Desa Langkea Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Pak Kahfi: 0823-4847-7072
Caittlin Bakery Jl. Latimojong No. 24, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur 081355882324 (Indah Balebu)
Sorowako Green Community (SGC) Jl. Incoiro, No. 10, Sorowako Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan Email:
[email protected] Twitter: @hasansrk 0813-420-11102 www.daurulangsampah.wordpress.com