Bekerja dengan Prasangka Baik
Assalamualaikum wr wb. Rekan-rekan kerja yang saya banggakan, Perkenankan saya di hari pertama masuk kerja ini menyampaikan Taqobbalallahu minnaa waminkum shiyamanaa washiyamakum. Allahummaj’alnaa minal’aidiin walfaa’idziin… Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian, menerima puasa kami dan puasa kalian. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang. Saya menyampaikan mohon maaf lahir dan batin, semoga rekan-rekan semua bersedia memaafkannya dengan ikhlas (walaupun mestinya kalau minta maaf nggak perlu nunggu Syawal ya !!!) Kadang-kadang saya suka juga berpikir, mengapa sebagian besar kita bersedia “repot” menyambut Iedul Fitri. Segala usaha kita lakukan, perjalanan panjang yang melelahkan kita kita jalani bahkan biaya pun kadang tidak dipikirkan lagi. Namun bila kemudian saya berpikir mengenai “tujuan” yang hendak dicapai, maka hilanglah pertanyaan “mengapa”. Tujuan mulia “silaturahmi” menghapus segala lelah yang telah dijalani. Rekan…., Hari ini saya tengok jalan didepan kantor kita ini, dan saya tengok pula halaman selatan kantor kita. Puenuh….. dengan kendaraan dan lalu lalang orang. Sekumpulan orang sibuk berjalan dan bergumam tidak menentu dibawah terik matahari Jogja. Beberapa orang berwajah muram, bahkan ada yang berjalan tanpa ekspresi, raut muka yang curiga. Beberapa “tukang parkir” terlihat berwajah “sangar”. Namun kala saya mempertajam pandangan di sekeliling saya, terlihat wajah-wajah yang tersenyum, keluarga yang berjalan dengan riang gembira tanpa merasakan teriknya matahari, tukang-tukang parkir yang sopan dan ramah, lalulintas yang merayap dengan penumpangnya berwajah ceria. Rekan ….., akan selalu ada keindahan dalam setiap gerak kita, akan selalu ada kesejukan dan kehangatan yang tercipta di sekitar kita. Mari kita fokuskan semua indera kita pada kebaikan, maka kita akan selalu merasakan keindahannya.
Rekan-rekan kerja yang saya banggakan, Mari kita bangun ethos kerja kita dengan positif thinking, bekerja dengan prasangka baik. Berprasangka baik dengan rekan kerja, berprasangka baik dengan atasan, berprasangka baik dengan mitra kerja, berprasangka baik dengan “pelanggan”, namun jangan lupa bahwa manusia ini tempatnya salah, oleh karena itu wajib hukumnya saling mengingatkan dalam kebenaran, termasuk mengingatkan kepada atasan. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam kita bekerja sudah jelas dinyatakan dalam “pedoman perilaku”, selain itu ada beberapa peraturan perusahaan yang harus ditaati serta proses bisnis yang berlaku. Rekan….., beberapa minggu lalu hingga menjelang 17 Agustus, rekan-rekan semua disibukan dengan kehadiran konsultan E&Y. Saya selaku menajemen menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan semua yang telah bersedia memberikan penjelasan kepada konsultan kita, walau mungkin pertanyaan mereka berulang-ulang. Kita harus maklum karena mereka dalam beberapa minggu ditempat kita dituntut untuk memahami bisnis proses yang ada di kita, sementara itu kita sudah menjalankan bisnis proses ini beberapa tahun. Saya sampaikan pula ucapan terima kasih dari dua orang terakhir perwakilan E&Y, yang pamit ke saya pada tanggal 16 Agustus pagi. Ybs menyampaikan terimakasih nya kepada rekan-rekan semua dan mereka menyatakan bahwa rekan-rekan amat sangat koorperatif sehingga sangat membantu ybs menyelesaikan tugasnya. Selain itu ybs juga menyampaikan mohon maaf bila dalam menggali informasi pertanyaannya berulang-ulang sehingga ‘menyebalkan”. Kehadiran mereka saat ini adalah tahap pertama dari beberapa tahap yang ditugaskan oleh PLN Pusat.
Informasi lain yang akan saya sampaikan kali ini adalah terkait dengan dihilangkannya “Audit Internal” dalam struktur organisasi Unit Pembangkitan Jawa Bali seperti halnya di struktur organisasi Unit-unit PLN lainnya. Struktur organisasi auditor di PLN tersentralisasi di PLN Pusat dibawah KSPI (Kepala Satuan Pengawas Internal) yang terbagi dalam beberapa regional di seluruh Indonesia. Unit Pembangkitan Jawa Bali ada dibawah pengawasan regional 8 yang berkantor di Semarang. Kemudian kita bertanya….trus gimana nich…..Selama ini kadang kita berpikir…nanti kalau jadi temuan audit gimana ?, atau…”ini boleh nggak ya sama auditor ?”…, atau mungkin kita suka bertanya…ini melanggar aturan nggak ya ?. Buang semua pikiran itu, karena….yang punya aturan kita, yang menjalankan aturan kita sehingga yang ada adalah pengawasan melekat pada diri masing-masing yang menjalankannya, karena saya yakin rekan-rekan bekerja bukan karena takut ada auditor. Kemudian bila ada peraturan yang “multi tafsir”, putuskan pada level manajemen secara berjenjang dan…...jangan lupa dokumentasikan. Sebagai penutup tulisan saya kali ini saya akan cupli sebuah artikel yang ditulis oleh seseorang pada tanggal 09 Pebruari 2002, judulnya Singkirkan Prasangka (buruk). Ketika anda memandang suatu persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka. Prasangka itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan. Ia memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Dan seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tidak paham masalahnya. Biarkan fakta yang tampak di hadapan anda terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yang panjang. Bila anda telah mampu melepaskan prasangka, anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebar. Bila anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda. Bukan kacamata anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang ada di balik kacamata, bukan yang terpantul
pada cermin kacamata anda. Demikian pula dengan diri anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati anda melalui mata anda. Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga anda tidak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan lebih jernih. Selamat bekerja rekan-rekan. Masa depan PLN ada dipundak kita semua. Sinergi dan Integritas kunci menuju PLN yang jaya. Wassalamualaikum wr wb.
Jogjakarta, 23 Agustus 2012
Ishvandono Yunaini A