BABn KAJIAN PUSTAKA
A. Diskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1. Diskripsi Teori a. Pengertian Kesegaran Jasmani Aktivitas olahraga yang kita lakukan tidak dapat kita pungkiri akan memperoleh sesuatu manfaat yang tidak: ternilai harganya yaitu kesegaran jasmani sebagai salah satu aspek yang penting dalam kesehatan. Timbulnya kesadaran akan pentingnya aktivitas olahraga dalam
kehidupan
sehari-hari
merupakan
hal
yang
sangat
menggembirakan. Hal ini erat kaitannya dengan pelaksanaan tujuan dan kegiatan itu sendiri yaitu penjas orkes untuk pemeliharaan kesegaran jasmani dan pola hidup sehat melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Kesegaran jasmani merupakan modal utama bagi semua kehidupan manusia. Olahragawan membutuhkan tingkat kesegaran jasmani yang tinggi untuk dapat mencapai prestasi setinggi-tingginya, karyawan membutuhkan kesegaran jasmani yang cukup untuk bekeIja dengan baik sehingga dapat meningkatkan daya keIja dan produktifitas yang tinggi. Demikian juga para siswa sekolah dasar membutuhkan tingkat kesegaran jasmani yang lebih baik untuk dapat belajar dengan baik.
8
Menurut Anna Abdoellah dan Agus Manadji (1994:146) kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan tugas seharihari dengan semangat tanpa rosa lelah yang berlebihan dan dengan penuh energi melakukan dan menikmati kegiatan pada waktu luang yang dapat menghadapi keadaan darurat bila datang. Menurut Agus Mukholid (2004:2) kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebih. Menurut Sadoso Sumosardjuno (1988: 19) Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai
Slsa
cadangan
tenaga
untuk
menikmati
waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. Menurut Rusli Lutan (2002: 7) kesegaranjasmani yang terkait dengan kesehatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibihitas. Sedangkan Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2-3) pengertian kesegaran jasmani adalah "kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya". Kebugaran digolongkan menjadi 3 kelompok yakni: 1) Kebugaran Statis : keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat.
9
2) Kebugaran Dinamis : kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan, berlari, melompat, mengangkat. 3) Kebugaran Motoris : kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus, misalnya seorang pelari dituntut memillci teknik berlari dengan benar untuk memenangkan perlombaan. Kesegaran jasmani itu penting sehingga diharapkan seluruh siswa mempunyai kesegaran jasmani yang baik sehingga dapat melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang relatif lama tanpa adanya kelelahan yang berarti sehingga dapat menikmati waktu luang yang tersisa. Dengan kata lain kesegaran jasmani yang baik akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa dimana siswa akan bertambah semangat dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan energi untuk melakukan aktivitas yang mendadak. b. Komponen Kesegaran Jasmani Menurut Rusli Lutan (2002: 8) kesegaran jasmani mencakup dua aspek yaitu : kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan dan kesegaran jasmani yang berkaitan dengan perfonna. Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan mengandung empat unsur pokok yaitu : daya tahan aerobik, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas. Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan perfonna 10
mengandung unsur-unsur:
koordinasi, keseimbangan, kecepatan,
agilitas, power, waktu reaksi. Menurut
Sadoso
Sumosardjuno
(1988:
19)
komponen
kesegaran jasmani terdiri dari empat macam, yaitu: daya tahan kardiovaskuler (cardiovasculer endurance), daya tahan otot (muscle endurance), kekuatan otot (muscle stregh) dan kelentukan (j/exibility).
Menurut Moelyono W, (1999: 235) komponen-komponen kesegaranjasmani terdiri atas delapan macam, yaitu: a. Daya tahan pam jantung Daya tahan paruh jantung adalah kemampuan paruh jantung untuk mensuplai oksigen bagi kerja otot dalam jangka waktu yang lama. b. Kekuatan otot Kekuatan otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan daya semaksimal mungkin untuk mengatasi sebuah tahanan. c. Tenaga otot Tenaga ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kemampuan otot yang maksimal dalam waktu yang singkat. d. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. e. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang beda dalam waktu sesingkat-singkatnya. f Kelentukan Kelentukan adalah kemampuan sendi-sendi dalam tubuh untuk bergerak dengan leluasa. g. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan tubuh mempertahankan posisi baik dalam keadaan aktif maupun pasif h. Kecepatan reaksi Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang dalam menanggapi adanya respon atau rangsangan dalam waktu yang sesingkatsingkatnya.
11
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui kesegaran jasmani seseorang minimal yang hams diukur adalah komponen kecepatan, kekutan otot, daya tahan otot, tenaga ledakl power dan daya tahan paru jantung. Masing-masing komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Kecepatan Menurut
Rusli
Lutan
(2002:
8)
kecepatan
adalah
kemarnpuan berpindah dari satu tempat ketempat lain dalam waktu singkat. Moelyono W (1999: 235) berpendapat bahwa kecepatan adalah
kemampuan
seseorang
untuk
melakukan
gerakan
berkesinambungan dalam bentuk yang sarna dalam waktu yang singkat-singkatnya. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk berpindah tempat dengan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sarna dengan waktu yang singkat. b) Kekuatan Otot Menurut Len Kravitz (2001: 7) kekuatan otot adalah kemampuan otot-otot untuk menggunakan tenaga maksimal atau mendekati maksimal. Menurut Rusli Lutan (2002: 8) kekuatan otot didefinisikan sebagai tenaga maksimal satu usaha yang dapat digunakan
melawan
resistensi.
Menurut Mochamad
Sajoto
(1988:17) kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat 12
ditingkatkan sampai batas sub-maksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang memerlukan. Pendapat para ahhi di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot adalah kemampuan otot-otot untuk menggunakan tenaga secara maksimal. c) Daya Tahan Otot Menurut RusH Lutan (2002: 8) menyatakan bahwa daya tahan
otot
menggunakan
didenifisikan tenaga
sebagai selama
kemampuan
otot
berulang-ulang
untuk untuk
mensubstansikan suatu konstraksi dalam satu periode atau disebut juga suatu kemampuan untuk menampilkan keIja secara terus menerus termasuk juga otot lokal. Len Kravitz (2001: 6) menyatakan bahwa daya tahan otot adalah kemampuan dari otot kerangka badan untuk menggunakan kekuatan (tidak perlu maksimal) dalam jangka waktu tertentu. Pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk menggunakan tenaga secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. d) Tenaga Ledakl Power Menurut RusH Lutan (2002: 8) bahwa power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan daya otot maksimum dengan kecepatan maksimum atau dengan kata lain, kecepatan adalah kemampuan yang meningkatkan otot atau 13
kelompok otot untuk menghasilkan kerja secara eksplosif Menurut Moelyono (1999: 235) tenaga ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kemampuan otot yang maksimal dalam waktu yang singkat. Maka dapat disimpulkan bahwa tenaga ledakl power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan untuk menggunakan kemampuan otot yang maksimal dalam waktu yang singkat. e) Daya Tahan Pam Jantung Menurut Rusli Lutan (2002: 8) daya tahan pam jantung adalah kemampuan untuk melanjutkan atau tetap melakukan latihan-Iatihan yang berat atau jumlah kerja maksimal dimana setiap individu dapat tampil dalam periode waktu yang lama. Menurut Len Kravitz (2001: 5) daya tahan kardiorespirasi adalah kemampuan dari jantung, pam-pam, pembuluh darah dan grup otot-otot yang besar untuk melakukan latihan-Iatihan yang keras dalam jangka waktu lama. Pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa daya tahan pam jantung adalah kemampuan pam-pam, jantung untuk melakukan latihan yang keras dalam waktu yang lama.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaan Jasmani Kesegaran jasmani yang baik mempakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhi baik secara langsung dan tidak langsung bagi setiap lapisan masyarakat.
14
Menurut Rusli Lutan (2001: 73-75), ada beberapa faktor yang mempengruhi latihan kesegaran jasmani yaitu: a. Intensitas (Over load) Untuk meningkatkan kesegaran jasmani, seseorang harus melakukan tugas kerja yang lebih berat dari kebiasaannya. Hal ini dapat dilakukan baik dengan menempuh jumlah beban keIjanya atau mempersingkat waktu pelaksanaanya. Pemberian beban yang selalu meningkat melebihi beban yang telah diatasi disebut prinsip beban lebih (over load). b. Kekhususan Peningkatan dalam berbagai aspek kesegaran jasmani adalah bersifat spesifik, sesuai dengan jenis latihan yang ditujukan terhadap kelompok otot yang terlibat. Latihan kekuatan misalnya, tentu tidak akan banyak berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan aerobik. Jadi, setiap jenis latihan ke arah pembinaan unsur kesegaran yang lebih khusus. Koordinasi tidak meningkat, bila dilatih dengan latihan melompat berulang kali dengan bertumpu pada kedua kaki. Karena pembinaan kebugaran yang dimaksud bersifat menyeluruh, maka programnya juga harus pada semua komponen kesegaran jasmani. c. Frekuensi latihan Seberapa sering seseorang berlatih, pasti mempengruhi perkembangan kesegaran jasmaninya. Latihan yang teratur, kadang berlatih dan kadang-kadang diselingi dengan masa istirahat yang lama juga sarna buruknya dengan tidak berlatih. Kejadian seperti ini disebut ketidaksinambungan latihan, suatu kelemahan dalam pembinaan. Otot-otot yang dilatih secara teratur dengan frekuensi yang cukup akan mengalami perkembangan. Serabut ototnya semakin bertambah tebal dan area itu ototnya menjadi semakin besar. d. Bersifat perorangan Setiap orang mengalami peningkatan kesegaran jasmani dengan kadar yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor seperti, usia, bentuk tubuh, keadaan gizi, berat badan, status kesehatan dan kuat lemahnya motivasi. e. Motivasi berlatih Anak-anak begitu senang bermain ketika kecil, ketika usianya meningkat kesenangannya berkurang. Permasalahan penting yang berkaitan dengan kesiapan untuk berlatih, selain sikap positif terhadap aktivitas jasmani juga dorongan untuk berpartisipasi dalam kegiatan itu. Faktor yang mempengaruhi motivasi anak dalam kegiatan jasmani khususnya pada orang dewasa antara lain:
15
1) Keinginan untuk memperoleh bentuk tubuh yang pantas dipandang atau ideal. 2) Keinginan untuk memperoleh banyak relasi atau hubungan sosial. 3) Keinginan untuk menunjukkan kemampuan. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 6-7) faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani meliputi: (1) Gizi, (2) Latihan Jasmani. Adapun penjelasan untuk faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Gizi Djoko Pekik Irianto (2004: 6-7) menyatakan bahwa, apabila seseorang atau individu memperoleh dan mendapatkan gizi yang cukup biasanya lebih baik kebugaran jasmaninya. Gizi dapat diperoleh dari makanan yang sehat dan benimbang serta cukup energi dan nutrisi yang meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitainin, mineral dan air. Sumber energi dengan proporsi karbohidrat 60%, lemak 25% dan protein 15%. 2) Latihan Jasmani Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 6) melakukan aktivitas jasmani salah satu altematif yang paling efektif dan aman untuk memperoleh kesegaran jasmani, karena dengan melakukan aktivitas jasmani yang teratur dan terukur mempunyai multi manfaat, antara lain manfaat jasmani (meningkatkan kesegaran jasmani), manfaat psikis (lebih tahan
16
terhadap stress dan lebih mampu untuk berkonsentrasi) dan manfaat sosial (dapat menambah rasa percaya diri, sarana berinteraksi dan bersosialisasi). Adapun manfilat lain dari latihan kesegaran jasmani adalah penambahan kekuatan dan daya tahan membantu dalam melaksankan tugas sehari-hari karena tidak lekas lelah, latihan membantu memelihara kesehatan jantung dan pembuluh darah, gerak yang baik bermanfaan bagi tubuh manusia. Engkos Kokasih (1985: 58) mengatakan bahwa bagi individu
yang melakukan
olahraga
untuk
memperbaiki
kesegaranjasmani, membutuhkan: (1) Intensitas latihan 70-85% dan denyut nadi maksimal (DNM). DNM = 220-umur (dalam tahun). (2) Lamanya latihan antara 20-30 menit. (3) Frekuensi latihan 3 kali seminggu. Menurut
Roji
(2004:
97)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kesegaran jasmani, yaitu: 1) Masalah kesehatan, seperti keadaan kesehatan, penyakit menahun 2) Masalah gizi, seperti kurang protein, kalori, gizi rendah dan gizi yang tidak memadai 3) Masalah latihan fisik, seperti usia mulai latihan, frekuensi latihan perminggu, intensitas latihan dan volume latihan 4) Masalah faktor keturunan, seperti antropometri dan kelainan bawaan Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani antara lain: makan
17
yang bergizi baik (seimbang), istirahat yang cukup, olahraga yang teratur dan keturunan. d. Manfaat Kesegaran Jasmani Menurut Rusli Lutan (2002: 40) kebugaran aerobik merupakan kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya akan oksigen kebagian tubuh lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta untuk memulihkan dari aktivitas jasmani, kapasitas aerobik terkait dengan kekurangannya. Sedangkan menurut Cooper (Sudarno, 1992: 60) seseorang yang hidup sehari-harinya lebih aktif akan mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang lebih baik bila dibandingkan dengan mereka yang hidup sehari-harinya kurang gerak. Ciri-ciri orang yang fit dalam penampilannya adalah: 1) Cukup kuat untuk melakukan tugas harian ataupun tugas darurat atau mendadak lainnya. 2) Mempunyai ketahanan untuk menyesuaikan tugas hariannya tanpa kelelahan yang berlebihan, bahkan masih mampu turut serta pada kegiatan rekreasi setelah bekerja seharian penuh. 3) Mempunyai ketahanan kardiorespirakori yang diperlukan untuk melakukan kerja yang melelahkan dan yang melibatkan semua bagian tubuh. 4) Memiliki kelincahan sehingga dapat bergerak dengan cepat untuk mengatasi keadaan darurat. 5) Memiliki daya kontrol mengkordinasikan gerakan-gerakan tubuh dengan mulus. Menurut Engkos Kosasih (1985: 10), manfaat utama kesegaran jasmani, yaitu meningkatkan kemampuan dan kemajuan belajar dan memelihara kesegaran jasmani.
18
Dari ketiga pendapat eli atas dapat elitarik kesimpulan tentang manfaat yang eliperoleh jika memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik adalah memberikan kemudahan bagi seseorang/ siswa dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan akan menghindarkan seseorang dari berbagai macam penyakit baik ringan maupun berat.
e. Aktivitas Siswa ke Sekolab Aktivitas jasmani sehari-hari siswa akan ikut mempengaruhi kesegaran jasmani. Aktivitas mereka adalah jalan kaki, naik sepeda, sepada motor dan ada juga yang berangkat menggunakan kendaraan umum. Aktivitas ini bisa mempengaruhi kesegaran jasmani mereka karena elilaksanakan enam kali dalam satu minggu, tetapi mereka tidak menyadarinya. 1. Jalan Kaki Jalan kaki adalah salah satu latihan aerobik paling sederhana dan teraman yang dapat dilakukan. Dengan berjalan kaki rutin akan membantu memperkuat tulang, mengontrol berat badan, kondisi jantung dan paru-paru. Manfaat jalan kaki antara lain: I)
Memperbaiki efektivitas jantung dan pam-pam
2)
Membakar lemak dalam tubuh
3)
Meningkatkan metabo1isme sehingga tubuh membakar kalori lebih cepat, bahkan sekalipun tengah istirahat
4)
Membantu mengontrol selera makan 19
5)
Meningkatkan energy
6)
Membantu menyembuhkan stress
7)
Memperlambat penuaan
8)
Menurunkan tingkat kolesterol dalam darah
9)
Menurunkan tingkat darah tinggi
10) Membantu mengontrol dan mencegah diabetes 11) Menurunkan beberapa resiko kanker seperti kanker prostat dan payudara 12) Membantu rehabilitasi dan seranganjantung dan stroke 13) Memperkuat otot kaki, paha dan tulang
(http://www.mai/archive.com/
[email protected]/msg00571.htmD 2. Bersepeda Bersepeda sama efektifnya dengan berj alan dan lari untuk menjaga kesehatan otot bagian bawah tubuh.
Bersepeda juga
memenuhi tambahan aerobik yang diperlukan bagi sistem jantung tetapi dengan tekanan yang kurang terhadap anggota tubuh. Chris Carinichael (1996: 4-9) Menyatakan bersepeda dapat meningkatkan
masing-masing
komponen
kebugaran:
kebugaran
jantung, komposisi tubuh, fleksibilitas, ketahanan dan kekuatan otot. a) Kebugaranjantung Bersepeda merupakan salah satu aktivitas yang terbaik untuk meningkatkan kebugaran jantung. Kebugaran jantung diukur dengan kapasitas aerobik, yaitu kemampuan untuk melakukan
20
latihan otot besar dan seluruh badan pada tingkat intensitas yang moderat sampai tinggi untuk periode waktu yang cukup lama. Bersepeda menyebabkan bekeIjanya otot-otot kaki, pinggul dan pantat dan bagian atas tubuh digunakan saat mendaki bukit. Bersepeda meningkatkan kemampuan oksidasi otot-otot tersebut sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan pekeIjaan yang luas. Dengan giat mengikuti aktivitas bersepeda secara teratur yang meningkatkan kapasitas aerobik, maka dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan memperkuat jantung. b) Komposisi Tubuh Bersepeda
aerobik
beberapa
kali
dalam
semmggu
merupakan cam yang menyenangkan dan cepat untuk membakar lemak dan kalori serta meningkatkan berat yang tak berlemak. Bersepeda membuat semua otot utama tubuh bagian bawah bekerja dan dapat menghasilkan pandangan yang ramping (berotot dan tak berlemak). c) Fleksibilitas Fleksibilitas merupakan kemampuan untuk menggerakkan otot dan anggota badan melalui rentang gerak yang penuh. Fleksibilitas menjadikan olahraga seperti bersepeda sebagai aktivitas hidup yang dapat membuat perbedaan yang nyata bagi kesehatan untuk jangka waktu yang lama. 21
d) Ketahanan dan kekuatan otot Kebugaran otot mencakup ketahanan (beberapa kali atau berapa lama dapat mengangkat atau menahan obyek) dan kekuatan (berapa banyak berat yang dapat diangkat). Banyak dalam hidup, seperti mengangkat tas belanja dan naik turon tangga memerlukan kebugaran pada taraf tertentu. Bersepeda meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot, terutama otot bagian bawah tubuh. 3. Kendaraan Umum Dewasa ini kemajuan teknologi sangat mengagumkan, hampir semua peralatan yang diperlukan manusia serba otomatis elektronik. Kehidupan seharian saat ini diwamai dengan duduk, berbaring atau berkendaraan. Aktifitas siswa yang berangkat dan pulang sekolah banyak yang naik kendaraan umum sehingga siswa menjadi kurang gerak dan mengakibatkan rangsangan alamiah yang sangat vital bagi kehidupan lewat kerja jasmaniah sebagian besar telah lenyap dan mengakibatkan kemunduran karena kurang gerak (hipokinesis). Sudamo Sp (1992: 2) Mengatakan akibat yang ditimbulkan karena kurang gerak antara lain penyakit jantung koroner, tekanan darah meninggi dan kegemukan. Dari beberapa aktivitas di atas merupakan aktivitas seharihari siswa kelas N, V, VI SD Negeri Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang saat berangkat dan pulang sekolah.
22
Mereka menempuh jarak yang berbeda-beda, ada jarak dati rumah dengan sekolah yang dekat, ada pula jarak rumah dengan sekolah yang jauh. Jauh dekatnya rurnah dengan sekolah dan aktivitas siswa sehari-hari saat berangkat dan pulang sekolah akan mempengaruhi tingkat kebugaran jasmaninya. f. Karakteristik Siswa 8ekolah Dasar (8D)
Pertumbuhan dan perkembangan siswa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran anak khususnya anak-anak yang tingkat pertumbuhannya cepat, lambat, atau tidak teratur karena sering menimbulkan problem-problem pengajaran. Karakteristik siswa SD yang berumur 10-12 tahun menurut Sukintaka (2001: 32) adalah sebagai berikut: a) Jasmani 1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik 2) Senang pada ketrampilan yang baik, bahkan mengarah pada gerak yang lebih kompleks 3) Anak laki-Iaki keadaanjasmaninya sudah cukup matang 4) Anak putri proporsi tubuhnya makin menjadi baik 5) Mau membangun kemauan dengan sangat mengagumkan b) Psikis dan Mental 1) Banyak memikirkan diri sendiri 2) Mental menjasi stabil dan matang 3) Membutuhkan banyak pengalaman dan segala segi 23
4) Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila memutuskan masalah-masalah sebagai berikut: (a) Pendidikan (b) Pekerjaan (c) Perkawinan (d) Peristiwa dunia dan politik, kepercayaan c) Sosial 1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis 2) Lebih bebas 3) Berusaha lepas dan perlindungan orang dewasa atau pendidikan 4) Senang terhadap masalah perkembangan social 5) Senang pada kebebasan diri dan berpetualang 6) Tidak senang kepada persyaratan dan yang ditentukan oleh kedua orang tuanya. d) Perkembangan Motorik karena
anak
telah
mencapai
Pertumbuhan
dan
perkembangannya menjelang masa dewasanya, keadaan tubuhpun akan menjadi lebih kuat dan lebih baik, maka kemampuan motoriknya dan keadaan psikisnya juga telah siap untuk menerima latihan dan peningkatan ketrampilan gerak menuju prestasi olahraga yang lebih tinggi.oleh sebab itu telah siap dilatih serta intensif diluar jam pelajaran.
24
g. Cara Mengukur Kesegaran Jasmani Tes kesegaran jasmani bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan: 1) Tes kesagaran jasmani Asian Committee on the Standardization of
Physical Fitness Test (A.C.S.P.F.T). Tes ini bisa dipergunakan untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmaninya. a) Lari 50 meter untuk mengukur kecepatan. b) Lompat jauh tanpa awalan untuk mengukur gerak eksplosif tubuh. c) Bergantung angkat badan untuk putra dan bergantung siku tekuk untuk putri untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot-otot lengan dan bahu. d) Lan hilir mudik 4 x 10 meter untuk mengukur kelincahan. e) Baring duduk 30 detik untuk mengukur daya tahan otot perot.
£) Lentuk tokok kemuka untuk mengukur kelentukan togok. g) Lan jarak jauh 1000 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah, dan pemafasan.
2) Cooper Institute Research (pencipta Fitnessgram), dikenal dengan istilah tes Cooper 12 menit, menggunakan istilah kapasitas aerobik karena program dan standar penafsiran hasil tes disusun berdasarkan prediksi langsung terhadap V02maks.
25
3) Harvard Step tes Item tes harvard adalah naik turon bangku selama lima menit a. Tinggi bangku 20 feet (50 em) b. Irama lagkah pada naik turon bangku (NTB) = 30 langkah per menit. Jadi 1 langkah setiap 2 detik. e. Satu langkah terdiri atas 4 gerakan. d. Naik turon bangku dilakuan selama 5 menit. Saat aba-aba stop tubuh dalam keadaan tegak rileks selama 1 menit. e. Setelah itu hitung denyut nadi selama 30 detik (sebagai denyut nadi 1).
f
30 detik kemudian denyut nadi dihitung lagi selama 30 detik (sebagai denyut nadi 2).
g. 30 detik kemudian denyut nadi dihitung lagi selama 30 detik (sebagai denyut nadi 3). h. Irama langkahnya digunakan alat Metronome. 1.
\
Apabila testi tidak kuat melakukan naik turon bangku selama 5 menit, maka waktu lama NTB tersebut dieatat, lalu diukur denyut nadinya sesuai dengan petunjuk pengambilan denyut nadi tersebut.
J.
Ganti langkah diperbolehkan asalkan tidak lebih dan 3 kali.
4) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani seseorang. Tes kesegaran jasmani dibagi dalam 4 kelompok berdasarkan kategori USIa, 26
meliputi : usia 6-9 taboo, 11-12 taboo, 13-15 taboo dan 16-19 tahoo. TKJI te1ah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumenl a1at tes yang baku berlaku di se1uruh Indonesia. Da1am pene1itian ini menggunakan TKJI ootuk anak usia 10-12 tahoo (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010:1). Reabilitas dan validitas tes ootuk masing-masing instrumen tes yang digunakan ada1ah: Tes Kesegaran Jasmani Indonesia usia 10-12 adapoo butir tes terdiri dari: a. Lari 40 meter b. Gantung siku tekuk c. Baring duduk, 30 detik d. Loncat tegak e. Lari 600 meter
B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang di1akukan oleh Tri Widiatmoko (2010) da1am judul
"Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Ke1as Atas SD Negeri Mirit Petikusan Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen Tahun 2010" Pene1itian ini di1aksanakan dengan metode survai. Teknik pengumpu1an data dengan tes dan pengukuran. Instrument yang digunakan ada1ah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) umur 10-12 tahun dari pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Popu1asi yang digunakan untuk penelitian adalah siswa ke1as IV,Vdan VI SD Negeri Mirit Petikusan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen yang berjum1ah 75 siswa terdapat 0% siswa dalam 27
klasifikasi baik sekali (85), 9 siswa (12%) dalam klasifikasi baik (B), 28 siswa (50,61%) dalam klasifikasi sedang (5), 22 siswa (2,33%) dalam klasifikasi kurang (K) dan 6 siswa (8%) dalam klasifikasi kurang sekali(KS). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hennawan Ichsantosa (2002) dalam judul "Survei Tingkat Kesegaran jasmani Siswa kelas Atas SD Lebeng Sentolo I Kabupaten Kulonprogo Tahoo 2001". Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survai. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Instrument yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKfl) umur 10 -12 tahun dari pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.
Populasi yang digunakan ootuk penelitian adalah siswa kelas IV,Vdan VI SD Lebeng yang berjumlah 74 siswa. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dapat diketahui bahwa siswa kelas IV terdapat 0% dalam klasifikasi baik sekali,4% dalam klasifikasi baik, 8% dalam klasifikasi sedang, 64% dalam klasifikasi kurang dan 24% dalam klasifikasi kurang sekali. Kelas V terdapat 0% dalam klasifikasi baik sekali, 0% dalam klasifikasi baik,42,3 1% dalam klasisifikasi sedang, 50% dalam klasifikasi kurang dan 7,69% dalam klasifikasi kurang sekali. Siswa kelas VI 0% dalam klasifikasi baik sekali, 4,35% dalam klasifikasi baik, 39,13% dalam klasifikasi sedang, 52,17% dalam klasifikasi kurang dan 4,35% dalam klasifikasi kurang sekali. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Setyo Prabowo (2006) dalam judul "Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah 28
Pertama Negeri 2 Lendah Kulon Progo Tahoo 2005/2006". Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survai. Teknik pengumpulan data dengan tes
dan pengukuran. Instrument yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) umur 13-15 tahoo dan pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Tingkat kesegaran jasmani seluruh siswa kelas VITI SMP Negeri 2 Lendah tahoo ajaran 20051 2006 yang beIjumlah 172 siswa, memiliki tingkat kesegaran jasmani 0% ootuk kategori baik sekali, 6,40% tennasuk dalam kategoribaik, 50,5% tennasuk dalam kategori sedang, 41, 86% tennasuk dalam kategori kurang dan 1,16% termasuk dalam kategori kurang sekali. Dari hasil tersebut menoojukan bahwa rata-rata tingkat kesegaran jasmani siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lendah dalam kategori sedang.
C. Kerangka Berpikir Kesegaran
jasmani
merupakan
kemampuan
seseorang
ootuk
melakukan aktivitas dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempooyai cadangan energi ootuk melakukan aktivitas yang mendadak. Kesegaran jasmani dipengaruhi oleh faktor makanan, latihan jasmani dan istirahat. Siswa kelas IV, V, VI SD Negeri Mendut, Kecamatan Moogkid, Kabupaten Magelang memiliki kebiasaan yaitu berangkat ke sekolah dengan jalan kaki, bersepeda dan naik angkutan umum. Hal ini akan ikut mempegaruhi kesegaran jasmani. Komponen kesegaran jasmani yang diteliti meliputi: kecepatan, kekuatan otot, daya tahan otot, daya ledakl power dan daya tahan parujantung. 29
Tingkat
kesegaran
jasmani
mereka
dapat
diketahui
dengan
menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dari Depdiknas untuk anak kelompok umur 10-12 tabun. Adapun butir-butir tesnya adalah sebagai berikut: a. Lari 40 meter b. Gantung siku tekuk c. Baring duduk. 30 detik d. Loncat tegak Dengan kesegaran jasmani yang baik diharapkan akan meningkatkan daya tahan siswa. tidak mudah terserang penyakit. antusiasme siswa saat pelajaran tinggi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
30