65
BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : 1. Pengaruh erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terhadap tata cara pelaksanaan upacara becekan di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong terletak pada prosesi setelah selesai kenduri di Sungai Gendol, sebelum erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, masyarakat di sekitar sumur tua di Dusun Kepuhsari sebelum Jumatan mengadakan kenduri di dekat sumur, tetapi pasca erupsi prosesi ini ditiadakan karena kondisi sumur tua yang telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya. 2. a.
Sejarah tradisi upacara becekan diceritakan bahwa pada sekitar seratus tahunan yang lalu di Sungai Gendol ada seorang muslim bernama Kyai Ajar Merta sedang menggembala kambing di sekitar sungai, karena
sudah
masuk
waktunya
sholat
ashar,
beliau
ingin
melaksanakan sholat ashar, tetapi beliau tidak menemukan air untuk berwudhu. Kebetulan kambing yang beliau gembala membenturkan kepalanya ke tebing (njebles bahasa Jawa), kemudian dari tebing tersebut keluar air dan beliau pakai untuk berwudhu untuk selanjutnya melaksanakan sholat. Sejak dulu di lokasi sungai kekurangan air, mendengar ada mata air di sungai kemudian masyarakat berbondongbondong untuk mengambil air. Mereka bersyukur dan ungkapan rasa
65
66
syukur mereka dengan memotong kambing dan dinikmati bersamasama sekitar sungai, karena kepercayaan mereka terhadap penguasa gunung Merapi, maka memotong kambingnya di tengah sungai agar terlihat oleh penguasa gunung Merapi, dan hari Jum’at Kliwon yang di anggap sebagai hari keramat dipandang tepat untuk melaksanakan prosesi tersebut. Dilaksanakan mangsa kapat atau mangsa kelima, karena saat itu saatnya kurang air. Syukuran dilaksanakan musim itu agar air tetap lestari ada dan diberi hujan. Akhirnya syukuran itu dilestarikan dengan tujuan mohon hujan agar tidak terjadi kemarau panjang sehingga tanah dan tanaman tetap subur. b.
Upaya pemerintah dalam pelestarian tradisi upacara becekan di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong antara lain ikut mendukung dalam pelestarian upacara adat becekan dengan memberikan bantuan dana ditujukan agar pelaksanaan ritual dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan.
3. Nilai-nilai historis pedagogis yang terjadi dalam tradisi upacara becekan yaitu sampai saat ini masyarakat masih mempercayai adanya roh halus penjaga Gunung Merapi seperti Sultan Muhidin, Kyai Ageng Perlapa, Kyai Rajek Wesi dan Kyai Sapu Jagad, serta penjaga belik Sungai Gendol yaitu Kyai Kentole Tamenggala dan Kyai Anggarida. Hal tersebut terjadi karena adanya temuan cerita rakyat tentangterjadinya sejarah upacara becekan di Sungai Gendol. Kemudian ada perubahan perilaku masyarakat dimana
67
dengan terjadinya erupsi, masyarakat lebih bersemangat untuk berfikir, bekerja, dan berbuat agar tercapainya upacara becekan. 4. Pelestarian becekan pada saat sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi tahun 2010 kegiatan pokoknya yaitu menyembelih kambing selamatan becekan, selamatan di sumur tua bagi masyarakat di sekitar sumur tua di RT.1 Dusun Kepuhsari, kemudian kenduri selamatan di dusun masing-masing. Arakarakan sebelum kambing disembelih dari depan masjid di Kepuhsari diiringi kesenian jathilan dan para tokoh masyarakat berpakaian seragam Jawa, ada penyerahan kambing yang akan disembelih dari warga masyarakat kepada kadus, dari kadus diserahkan kepada Rois yang bertugas menyembelih. Tetapi setalah erupsi gunung terjadi kegiatan becekan prosesi kenduri di dekat sumur tua ditiadakan karena kondisi sumur tua yang telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya. Sedangkan prosesi becekan yang lain masih tetap sama. Dalam kenduri selamatan becekan di tengah sungai tidak ada sesaji bunga dan kemenyan, semua yang untuk selamatan makanan yang layak makan, hal ini masih sama baik sebelum maupun pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
B. Implikasi 1. Teoritis Dari
data
yang
terkumpulternyatamenunjukkanadanyaketerlibatanmasyarakatPagerjurang, Kepuhsari,
68
danManggongdalammelestarikanupacarabecekandanupayapemerintahdalam pelestarianupacaraadat
di
KabupatenSleman.DengandemikiandapatdikemukakanbahwaerupsiGunung Merapitahun
2010
berpengaruhterhadaptradisiupacaraadatbecekan,
khususnyadalamtatacaraatauurut-urutanprosesiupacarabecekan. Bentukkaryailmiahmelaluihasilpenelitianinidapatmenambahkhasanahilmupe ngetahuandalamupayameningkatkankemajuanpenelitian
yang
bersifatdeskriptifkualitatif. 2. Praktis DenganadanyahasilpenelitianerupsiGunungMerapitahun 2010 yang berpengaruhterhadaptradisiupacarabecekan di Dusunpagerjurang, Kepuhsari, danManggong,
makadapatdijadikanpertimbanganbagimasyarakat,
untukmenjadikanupacaraitulebihmenarik. Sehinggadapatdikemasdalambentukasetwisata
yang
menguntungkan,
denganbantuandarisemuapihak yang terkait.
C. Saran-saran 1. BagiMasyarakatPagerjurang, Kepuhsari, danManggong Setelahupacarabecekandilaksanakansampaisatubulanbelumturunhuja n, Agar
makatokohmasyarakatatautetuamasyarakatkonsultasikeDesaKepuharjo. daridesaadakearifanmengadakansholatIstiqa
didukungolehsemuaumat Islam. 2. BagiPemerintahDesa
di
lapangan
yang
69
Memberikandukungan
moral
dan
spiritual
padamasyarakatPagerjurang,
Kepuhsari,
danManggongpascaerupsiGunungMerapitahun2010 sesuaidengankemampuandesa.
Agar
tradisibecekaninitetapdilestarikan,
akantetapiketaqwaanterhadapTuhan
Yang
MahaEsatetapdimotivasidanditingkatkan. 3. BagiDinasPariwisata MemberikanpembinaankepadamasyarakatKepuharjo, bahwamelestarikantradisi yang ada di wilayahnya, merupakankebanggaan yang dapatmenjadipengikatkerukunandanpersaudaraan.Upacaraadatbecekandapatd ijadikanikonbudayarutinwilayahdandijadikansebagai
agenda
tahunanuntukmenarikwisatawanterutama
di
lingkunganDesaKepuharjo.Apabiladikaitkandengankeistimewaan Istimewa
Daerah
Yogyakarta,
dimanaharusmengembangkankebudayaanlokal.Kebudayaan yang dikemas agar dapatmenarikwisata, sehinggamenguntungkanmasyarakatitusendiri. 4. BagiAkademisi Penelitianinibelumsempurna, masihterdapatkelemahandankekurangan.Makaperludikembangkanlagikarena masihadatradisi yang dilestarikanmasyarakatlain yang belumpernahditeliti.
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. PT Lugus Wacana: Jakarta. Guba, Denzin. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial Penyunting Agus Salim. PT. Tiara Wacana : Yogyakarta. Gootschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Noto Susanto). Universitas Indonesia Press: Jakarta. Hugiono dan Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Jaedun, Amat. 1998. Kesiapan SMK Dalam Mengimplementasikan Program Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jurnal Kependidikan. Majalah Ilmiah. Penelitian Pendidikan. Lembaga Penelitian IKIP: Yogyakarta. Karjinah. 2009. Pengaruh Upacara Becekan Terhadap Kehidupan Masyarakat Kepuharjo Cangkringan. Skripsi. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Koentjaraningrat. 1993. Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta. Licoln, Yvona S, dan Egon G. Guba. 1985. Naturalistic Inquiry Penyunting Prof. DR. Lexy Moleong, M.A. 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. PT. Bumi Aksara: Jakarta. Moleong, Lexy. J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Nuryati, Reni. 2000. Penelitian Sebuah Pengantar. UKM Penelitian UNY: Yogyakarta.
71
Rohman Dhohiri, Taufik. 2002. Panduan Belajar Sosiologi. Yudhistira: Ciawi Bogo. Romein, J.M. 1956. Aera Eropa Peradaban Eropa Sebagai Penyimpangan Dari Pola Umum (diterjemahkan oleh Noer Toegiman). Ganaco N.V: BandungJakarta-Amsterdam. Subagya. Rahmad. 1989. Kepercayaan dan Agama. Kanisius: Yogyakarta. Sunardi. 2006. Upaya Pelestarian Upacara Tradisional Saparan Wonolelo Widomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Tashadi, dkk. 2002. Kabupaten Sleman Dalam Perjalanan Sejarah. Diterbitkan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Tim Penyusun. 2000. Upacara Adat Potensi Daya Tarik Wisata Kabupaten Sleman. Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman: Yogyakarta. Tim Penyusun. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Tyas, Dewayani.C. 2008. Gunung Meletus dan Antisipasinya. CV. Aneka Ilmu: Semarang. Sumber dari Internet: http://dppm.uii.ac.id http://kbbi.web.id/ http://www.uthyns.blogspot.com http://www.litbang.pertanian.go.id./buku/Erupsi.Gunung-Merapi/Bab-I/1.2 http://www.kabarinews.com/upacara-becekan/
72
Lampiran 1 CATATAN OBSERVASI PENGAMATAN
A. DATA INFORMAN 1. Nama
: ..........................................
2. Umur
: ..........................................
3. Jabatan
: ..........................................
4. Alamat
: ..........................................
B. LOKASI PENELITIAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 1. Dusun Pagerjurang a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh?
a. Ya b. Tidak
b. Apakah tanahnya masih subur?
a. Ya b. Tidak
c. Apakah tanamannya subur?
a. Ya b. Tidak
d. Apakah sarana air dalam kondisi baik?
a. Ya b. Tidak
e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui?
a. Ya b. Tidak
2. Dusun Kepuhsari a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh?
a. Ya b. Tidak
b. Apakah tanahnya masih subur?
a. Ya b. Tidak
c. Apakah tanamannya subur?
a. Ya b. Tidak
d. Apakah sarana air dalam kondisi baik?
a. Ya b. Tidak
e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui?
a. Ya b. Tidak
73
3. Dusun Manggong a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh?
a. Ya b. Tidak
b. Apakah tanahnya masih subur?
a. Ya b. Tidak
c. Apakah tanamannya subur?
a. Ya b. Tidak
d. Apakah sarana air dalam kondisi baik?
a. Ya b. Tidak
e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui?
a. Ya b. Tidak
4. Sungai Gendol a. Apakah Sungai Gendol dalam keadaan baik?
a. Ya b. Tidak
b. Apakah akses menuju lokasi sungai sulit dilalui?
a. Ya b. Tidak
c. Apakah masih terdapat mata air?
a. Ya b. Tidak
d. Apakah lokasi sungai masih berfungsi?
a. Ya b. Tidak
e. Apakah lokasi sungai masih dapat dimanfaatkan?
a. Ya b. Tidak
74
Lampiran 2 PEDOMAN PANDUAN WAWANCARA
A. DATA INFORMAN 1. Nama
: ..........................................
2. Umur
: ..........................................
3. Jabatan
: ..........................................
4. Alamat
: ..........................................
B. ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 1. Pada tanggal berapa terjadinya erupsi? 2. Apakah terdapat kdorban jiwa akibat erupsi khususnya di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong? 3. Dusun mana sajakah yang mengalami kerusakan parah akibat erupsi? 4. Pada saat terjadi erupsi, para penduduk sebagian besar mengungsi di mana? 5. Bagaimana kondisi saat ini setelah 6 tahun peristiwa erupsi tersebut berlalu?
C. UPACARA BECEKAN 1. Apakah tradisi upacara becekan masih dilaksanakan pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010? 2. Bagaimana tata cara pelaksanaan upacara becekan pasca erupsi? 3. Adakah perbedaan tata cara upacara becekan sebelum erupsi dan pasca erupsi?
75
4. Di mana dilaksanakannya upacara becekan tersebut? 5. Siapakah yang memimpin upacara tersebut? 6. Siapa saja peserta yang mengikuti upacara tersebut? 7. Bagaimana sejarah upacara becekan? 8. Apa tujuan dari upacara becekan tersebut? 9. Adakah yang menentang diadakannya upacara becekan? 10. Adakah pengaruh dengan diadakannya prosesi upacara tersebut terhadap kondisi alam di Desa Kepuharjo? Terjadi hujan atau tidak?
76
Lampiran 3 DAFTAR INFORMAN
1.
2.
3.
4.
Nama
: Suwabi
Umur
: 46 tahun
Jabatan
: Kadus Pagerjurang
Alamat
: Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan
Nama
: Supangat
Umur
: 56 tahun
Jabatan
: Ketua RT
Alamat
: Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan
Nama
: Panggung WIdodo
Umur
: 44 tahun
Jabatan
: Kadus Kepuhsari
Alamat
: Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan
Nama
: Ranto Wiyono
Umur
: 63 tahun
Jabatan
: Tetua Kepuhsari
Alamat
: Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan
77
5.
6.
7.
8.
Nama
: Panut
Umur
: 65 tahun
Jabatan
: Kadus Manggong
Alamat
: Manggong, Kepuharjo, Cangkringan
Nama
: Rohmad Sudiyanto
Umur
: 38 tahun
Jabatan
: Penyembelih Kambing Becekan
Alamat
: Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan
Nama
: Karjo
Umur
: 64 tahun
Jabatan
: Peserta Becekan
Alamat
: Manggong, Kepuharjo, Cangkringan
Nama
: Sri Suwarni
Umur
: 41 tahun
Jabatan
: Ketua PKK
Alamat
: Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan
78
Lampiran 4 FOTO LOKASI DUSUN PAGERJURANG PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
Kondisi rumah penduduk yang sebagian besar masih utuh
Kondisi pemukiman penduduk sebagian besar masih terlihat utuh sebagian lagi sudah pindah di Huntap Pagerjurang di sebelah selatan lapangan Golf
79
FOTO LOKASI DUSUN KEPUHSARI PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
Sisa-sisa puing rumah penduduk akibat terjangan awan panas
Bekas rumah penduduk dijadikan lahan perkebunan sengon oleh warga masyarakat Dusun Kepuhsari
80
FOTO LOKASI DUSUN MANGGONG PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
Bekas Dusun Manggong yang telah terkubur material erupsi Gunung Merapi Tahun 2010
Semua pemukiman penduduk dipindahkan ke Huntap Pagerjurang
81
FOTO LOKASI SUNGAI GENDOL PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
Kondisi Sungai Gendol yang sudah tidak berfungsi akan tetapi tetap dipergunakan untuk prosesi upacara tradisi becekan tiap tahunnya
Kondisi Sungai Gendol yang sudah tidak berfungsi lagi
82
FOTO PELAKSANAAN UPACARA BECEKAN TAHUN 2015
Iring-iringan peserta upacara becekan menuju ke Sungai Gendol
Penyembelihankambing di tengah-tengah Sungai Gendol
83
Para pembawa alat masak gulai kambing
Suasana becekan/selamatan di dusun masing-masing dengan memanjatkan do’a