BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Mantingan adalah sebuah desa di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Desa ini adalah asal mula ukiran jepara yang sangat terkenal itu berasal dan kegiatan seni ukir beserta industrinya menjadi mayoritas mata pencaharian penduduk daerah ini sebagian besar penduduk yang sampai saat ini masih tetap diminati dan mampu bersaing dengan produk-produk modern. Di desa mantingan ini membuka usaha pengolahan kayu mentah menjadi produk kayu jadi seperti meja, kursi, almari, ranjang tempat tidur, dan lain-lain. Dan sebagian besarnya lagi memiliki usaha dari segi penjualan produk-produk olahan kayu yang sudah jadi. Di desa mantingan ini hanya memproduksi produk-produk kayu olahan yang proses produksinya tidak sampai pada tahap finishing yaitu pengecatan ataupun pewarnaan produk melainkan sampai pada tahap pengamplasan produk saja. Setelah proses pengamplasan produk-produk hasil olahan kayu di alihkan ke tempat usaha finishing.
Dengan seiring berjalannya waktu
kreatifitas para pekerja pengrajin kayu semakin berkembang dan dengan adanya pemintaan dari konsumen sehingga produk-produk yang dihasilkan di masa sekarang lebih menarik di lengkapi dengan design yang modern. Dari masing-masing tempat kerajinan kayu memiliki karyawan bervariasi dari 4 sampai dengan 8 pekerja. Para pemilik usaha kerajinan kayu ada juga yang merangkap sebagai pekerja atau turun langsung dalam
44
45
Proses produksi pembuatan produk-produk dari kayu. Lama kerja dalam satu hari para pekerja dari masing-masing industri kerajinan kayu berbedabeda mulai dari 8 jam sampai 9 jam dengan waktu kerja selama 1 jam perharinya dan jumlah hari kerja sebanyak 6 hari. Masa kerja yang lama sebagai seorang pengrajin kayu menjadikan pekerja menjadi lebih kreatif dan terampil dalam membuat produk-produk olahan kayu sehingga lebih menarik dan mengikuti perkembangan. Proses produksi dari masing-masing tempat di industri kayu sama dari tahap awal sampai akhir seperti pembuatan pola ukir, pemahatan, pemotongan, perakitan, dan pengamplasan. Dari semua bagian proses produksi memiliki risiko kecelakaan kerja seperti tangan terkena pisau pahat, jari terkena gergaji, kaki tertimpa kayu, terkena mesin amplas dan serut.
B. Analisis Univariat 1. Usia Usia Responden pada saat lahir sampai dengan penelitian dilakukan. dalam penelitian ini adalah pekerja kerajinan kayu yang berada di 17 tempat kerajinan kayu sebanyak 37 sampel sebagai berikut.
Usia
Tabel 4 1 Distribusi Frekuensi Usia Pekerja Frekuensi
Persentase %
20-30 tahun
13
35,1
31-40 tahun
16
43,2
41-55 tahun
8
21,6
Total
37
100.0
Sumber: Data Primer (2017)
46
Usia pekerja pengrajin kayu dari total 37 sampel penelitian sebagian besar berusia 31-40 tahun dengan persentase 43,2%, sedangkan sebagian kecil pekerja berusia 41-55 tahun dengan persentase 21,6%.
47
2.
Jenis Kelamin Tabel 4 2 Distribusi Frekuensi jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase %
Laki – laki
35
94,6
Perempuan
2
5,4
Total
37
100.0
Sumber: Data Primer (2017) Berdasarkan tabel diatas Jenis kelamin pekerja kerajinan kayu lebih banyak adalah laki-laki sebesar 35 orang dari total 37 sampel dengan persentase 94,6%. Hal ini sesuai dengan jenis pekerjaan yang berat dan membutuhkan kekuatan tenaga yang lebih besar, dan pekerja perempuan hanya bekerja sebagai pengamplas. 3.
Bagian Pekerjaan Tabel 4 3 Distribusi Frekuensi Bagian Pekerjaan Bagian Pekerjaan Frekuensi Persentase %
Perakitan
6
16,2
Pengeleman
4
10,8
Pengamplasan
5
13,5
Pengukiran
6
16,2
Penyerutan
5
13,5
Pelubangan
3
8,1
Semua bagian
8
21,6
Total
37
100,0
Sumber: Data Primer (2017) Pada bagian pekerjaan yang paling banyak pekerja lakukan adalah semua bagian dengan persentase 21,6% karena di home industry tidak menuntut pekerja untuk bekerja perbagian tahap proses produksi,
48
kebanyakan dari pekerja memiliki kemampuan untuk melakukan semua bagian dari rangkaian proses produksi. 4.
Riwayat Pendidikan Tabel 4 4 Distribusi Frekuensi Riwayat Pendidikan Riwayat Pendidikan Frekuensi Persentase % SD
10
27,0
SMP
16
43,2
SMA/SMK
8
21,6
Tidak TamatT SD
2
5,4
Perguruan Tinggi
1
2,7
Total
37
100,0
Sumber: Data Primer (2017) Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui jumlah 37 reponden banyak dari pekerja berpendidikan terakhir
lulusan SMP dengan
persentase 43,2%. karena faktor ekonomi sehingga para pekerja tidak melanjutkan pendidikan dan memilih untuk langsung bekerja.
5. Masa Kerja Tabel 4 5 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Masa Kerja
Frekuensi
Persentase %
1-10 tahun
32
86,5
11-20 tahun
5
13,5
Total
37
100,0
Sumber: Data Primer (2017) Masa kerja sebagai pengrajin kayu dapat diketahui dari 37 jumlah responden sudah bekerja selama 1-10 tahun dengan persentase 86,4%.
49
Sedangkan Masa kerja lama selama 11-20 tahun dengan persentase 13,5%. 6. Lama kerja Tabel 4 6 Distribusi Frekuensi Lama Kerja Lama Kerja Frekuensi
Persentase %
8 jam
30
81,1
9 jam
3
8,1
10 jam
4
10,8
Total
37
100,0
Sumber: Data Primer (2017) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui lama kerja responden dalam satu hari sebanyak 8 jam kerja dengan persentase 81,1%. Pada dasarnya lama kerja sehari adalah 8 jam kerja untuk mengahasilkan kerja yang produktif. Dan terhindar dari bahaya risiko kelelahan kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 7. Alat Pelindung diri
No
Tabel 4 7 Distribusi Frekuensi Alat Pelindung diri Pertanyaan
Tidak F
Ya
%
F
%
1.
Apakah alat pelindung diri yang anda gunakan 13 saat bekerja hanya masker?
35,1
24
64,9
2.
Apakah sarung tangan anda gunakan saat 26 bekerja sebagai alat pelindung diri ?
70,3
11
29,7
3.
Apakah anda menggunakan pelindung mata saat 30 bekerja?
81,1
7
18,9
4.
Apakah anda menggunakan pelindung telinga 30 saat bekerja?
81,1
7
18,9
5.
Apakah anda menggunakan baju dan celana 16 panjang saat bekerja?
43,2
21
56,8
6.
Apakah anda menggunakan sepatu saat bekerja?
56,8
16
43,2
21
50
7.
Apakah anda merasa nyaman menggunakan alat 15 pelindung diri saat bekerja?
40,5
22
59,5
8.
Apakah alat pelindung diri itu mengganggu gerak anda saat bekerja?
23
62,2
14
37,8
9.
Apakah alat pelindung diri disediakan oleh tempat 15 anda bekerja?
40,5
22
59,5
10.
Apakah ditempat anda bekerja saat ini diwajibkan 19 untuk menggunakan alat pelindung diri?
51,4
18
48,6
Sumber: Data Primer (2017) Berdasarkan pada tabel di atas APD yang sering dipakai pada saat bekerja adalah masker dengan peresentase 64,9% dan mereka merasa nyaman menggunakannya 59,5 % Sebagian pekerja beranggapan jika penggunaan APD mengganggu gerak saat bekerja 37,8% dan di tempat kerajinan kayu banyak yang tidak menyediakan APD 59,5%. 8. Pengetahuan Tabel 4 8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pertanyaan No 1. Siapa yang harus melaksanakan K3 di industri kerajinan kayu? 2. Apa Arti dari kecelakaan kerja? 3. Manakah yang merupakan Kecelakaan kerja di industri kerajinan kayu ? 4. Perilaku berbahaya di industri kayu yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja? 5. Apa kegunaan dari Alat Pelindung diri? 6. Yang termasuk Alat pelindung diri di industri kerajinan kayu adalah 7. Apakah anda tahu peran K3 diindustri kayu? 8. Bagaimana cara menggunakan kerja diindutri kayu dengan aman? Sumber: Data Primer (2017)
Tidak F 9
% 24,3
F 28
Ya % 75,7
13 8
35,1 21,6
24 29
64,9 78,4
18
48,6
19
51,4
20 13
54,1 35,1
17 24
45,9 64,9
26
70,3
11
29,7
13,5
32
86,5
mesin/peralatan 5
51
Berdasarkan
tabel
di
atas
pengetahuan
responden
tentang
kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diindustri kayu dengan persentase 78,4%, dan responden mengetahui tentang apa itu kecelakaan kerja 64,9%, Responden juga mengetahui penggunaan mesin/peralatan kerja yang aman 86,5%. Namun pengetahuan responden terhadap kegunaan APD Kurang 54,1%.
9.
Postur Tubuh
No
1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 4 9 Distribusi Frekuensi Postur Tubuh Pertanyaan Ya
Saya nyaman bekerja dengan posisi duduk Saya nyaman bekerja dengan posisi berdiri Saya nyaman bekerja dengan posisi membungkuk Saya menempatkan peralatan dekat dengan jangkauan saat bekerja Saya mengangkat beban kayu yang berlebihan saat bekerja
6.
Saya menata kembali mesin/peralatn dengan baik setelah bekerja Sumber: Data Primer (2017)
F 12
% 32,4
KadangKadang F % 19 51,4
Tidak
14
37,8
15
40,5
8
21,6
7
18,9
19
51,4
11
29,7
18
48,6
11
29,7
8
21,6
20
54,1
12
32,4
5
13,5
34
91,9
3
8,1
0
0
F 6
% 16,2
Berdasarkan tabel diatas responden bekerja dengan posisi yang menurut mereka nyaman posisi duduk dengan persentase 51,4%, posisi berdiri 40,5%, posisi membungkuk 51,4%. Pada saat bekerja peralatan kerja selalu diletakan di dekat pekerja dengan tujuan mudah dijangkau saat dibutuhkan 48,6%, Para pekerja sering mengangkat beban kayu yang berlebihan karena lingkungan kerja yang berhubungan dengan kayu 54.1%.
52
10. Tindakan Berbahaya Tabel 4 10 Distribusi Frekuensi Tindakan Berbahaya No
Pertanyaan
1
Sebelum bekerja saya selalu memeriksa kondisi peralatan/mesin kerja 2 Setiap saya bekerja saya tergesa-gesa/ ingin cepat selesai 3 Setiap saya bekerja suka bercanda dengan teman 4 Saya pernah membersihkan atau memperbaiki peralatan/mesin kerja dalam kondisi mesin hidup 5 Setelah selesai bekerja saya selalu mengembalikan peralatan/mesin ke tempat semula 6 Setiap saya bekerja saya selalu menggunakan alat pelindung diri 7 Saya bekerja bedasarkan aturan yang sudah ada di tempat saya bekerja 8 Saya bekerja sesuai dengan arahan dari pemilik usaha Sumber: Data Primer (2017)
Tidak F 11
% 29,7
Ya F 26
% 70,3
13
35,1
24
64,9
19 30
51,4 81,1
18 7
48,6 18,9
16
43,2
21
56,8
15
40,5
22
59,5
14
37,8
23
62,2
9
24,3
28
75,7
Tindakan berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti pekerja tidak mengecek kondisi mesin/peralatan sebelum kerja (29,7%) bekerja dengan tergesa-gesa dengan harapan agara cepat selesai (64,9%). Pada saat bekerja pekerja suka bercanda dengan teman untuk menghilang ketegangan (48,6%), dan saat bekerja dan selalu menggunakan APD saat bekerja (59,5%)
53
11. Kecelakaan Kerja Tabel 4 11 Distribusi Frekuensi kecelakaan kerja No 1
2 3 4 5
Pertanyaan Apakah selama bekerja menjadi pengrajin kayu anda pernah mengalami kecelakaan kerja (dalam 1 tahun terakhir)? Apakah anda pernah tertimpa/terkena kayu pada saat bekerja? Apakah anda pernah terkena benda tajam saat bekerja? Apakah anda pernah terkena peralatan mesin saat bekerja? Apakah dampak kecelakaan tersebut meninggalkan bekas pada tubuh anda?
Tidak F 11
% 56,8
Ya F % 26 43,2
13
45,9
24
54,1
19
18,9
18
81,1
30
40,5
7
59,5
15
63,2
22
64,9
Sumber: Data Primer (2017) Kecelakaan kerja yang pernah dialami responden dalam 1 tahun terakhir dengan persentase 43,2% sebagian besar pernah mengalami kecelakaan kerja dan mengalami luka seperti jari tergores kayu, jari terkena gergaji,kaki terekena mesin serut serta meninggalkan bekas 64,9%. Responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja disebabkan oleh benda tajam dan peralatan mesin.
C. Analisis Bivariat Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabal bebas meliputi usia, masa kerja, Alat Pelindung Diri, tindakan berbahaya, pengetahuan, dan postur tubuh terhadap variabel terikat yaitu kecelakaan kerja pada pengrajin kayu di Desa Mantingan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.
54
Tabel 4 12 Hasil Uji Rank Spearman usia, masa kerja, APD, tindakan berbahaya, pengetahuan, dan postur tubuh dengan kecelakaan kerja Variabel bebas
Variabel terikat
Ρ value
α
rho
Hasil
Usia
Kecelakaan kerja
0,039
0,05
0,378
Ada hubungan
Masa kerja
Kecelakaan kerja
0,532
0,05
0,029
Tidak ada hubungan
Alat Pelindung Diri
Kecelakaan kerja
0,955
0,05
0,048
Tidak ada hubungan
Pengetahuan
Kecelakaan kerja
0,013
0,05
0,221
Ada hubungan
Postur Tubuh
Kecelakaan kerja
0,153
0,05
0,302
Tindakan Kecelakaan kerja berbahaya Sumber: Data Primer (2017)
0,005
0,05
0,423
Tidak ada hubungan Ada hubungan
Berdasarkan tabel di atas menggunakan uji korelasi spearman Rho menunjukan bahwa variabel usia, pengetahuan dan tindakan berbahaya ada hubungan yang signifikan dengan kecelakaan kerja dan variabel masa kerja, postur tubuh dan APD tidak ada hubungan yang signifikan dengan kecelakaan kerja pada pengrajin kayu di Desa mantingan Kecamatan tahunan Kabupaten Jepara.