perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir kelincahan (agility) pemain bolabasket. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data Hasil tes kelincahan (agility) pemain bolabasket tiap-tiap kelompok perlakuan dihitung rata-rata nilai yang diperoleh, kemudian dianalisis secara statistik. Data dari hasil tes kelincahan (agility) pemain bolabasket yang diperoleh sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Data Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Tiap Kelompok Berdasarkan Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), Latihan Agility Drill dan Posisi Pemain.
Latihan Agility Variabel Atribut
Drill
Drill + NMES PeningAwal Akhir katan 18.28 10.64 7.64
Awal
Akhir
17.02
11.07
Peningkatan 5.95
16.26
10.45
5.81
18.15
10.6
7.55
16.72
10.82
5.90
18.53
11.11
7.42
16.52
10.29
6.23
16.62
9.40
7.22
16.76
11.38
5.38
17.84
10.6
7.24
15.49
9.97
5.52
17.75
10.59
7.16
15.51
10.04
5.47
17.59
9.60
7.99
17.08
11.33
5.75
17.78
10.13
7.65
16.64
10.27
6.37
17.84
10.43
7.41
17.65
11.56
6.09
17.92
10.76
7.16
Jumlah
165.65
107.18
58.47
178.30
103.86
74.44
Rerata
16.57
10.72
5.85
17.83
10.39
7.44
Small Man
commit to user 56
Jumlah
Rerata
132.91
6.65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Variabel Atribut
Drill
Latihan Agility Drill + NMES PeningPeningAwal Akhir katan Katan 6.76 16.83 10.4 6.43
Awal
Akhir
18.36
11.6
19.92
13.27
6.65
18.12
11.04
7.08
18.76
11.82
6.94
19.29
12.43
6.86
19.77
13.18
6.59
19.62
12.56
7.06
19.28
12.72
6.56
18.53
10.93
7.60
17.51
11.47
6.04
19.49
12.43
7.06
19.39
12.29
7.10
18.22
10.32
7.90
17.82
10.64
7.18
18.42
11.76
6.66
19.16
12.38
6.78
18.56
11.16
7.40
16.60
10.29
6.31
18.37
10.67
7.70
Jumlah
186.57
119.66
66.91
185.45
113.70
71.75
Rerata
18.66
11.97
6.69
18.54
11.37
7.18
Big Man
Total
12.54
14.62
Rerata
6.27
7.31
Jumlah
Rerata
13.87
6.93
27.16
6.79
Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata kelincahan (agility) pemain bolabasket maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:
Gambar 4.1 Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Tiap Kelompok Berdasarkan Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), Latihan Agility Drill dan posisi bermain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Keterangan : A1B1
= Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man
A1B2
= Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man
A2B1
= Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man
A2B2
= Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain big man
Masing- masing sel (kelompok perlakuan) memiliki peningkatan kelincahan (agility) yang berbeda. Nilai peningkatan kelincahan (agility) tiap-tiap sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Nilai Peningkatan Kelincahan (Agility) Masing-Masing Kelompok Perlakuan . No Kelompok Perlakuan Nilai Peningkatan 1
A1 B1
5,847
2
A1 B2
6,691
3
A2 B1
7,444
4
A2 B2
7,175
Nilai rata-rata peningkatan kelincahan (agility) pada pemain bolabasket yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.
Gambar 4.2 Histogram Nilai Rata Rata Peningkatan Kelincahan (Agility) Pada Tiap Kelompok Perlakuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Keterangan : A1B1
= Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man
A1B2
= Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man
A2B1
= Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man
A2B2
= Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain big man
B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kelompok
N
Mean
SD
Lhitung
Ltabel 5%
Kesimpulan
A1B1
10
5,847
0,3284
0,1413
0,2580
Berdistribusi normal
A1B2
10
6,691
0,3463
0,0974
0,2580
Berdistribusi normal
A2B1
10
7,444
0,2677
0,1764
0,2580
Berdistribusi normal
A2B2
10
7,175
0,4699
0,1793
0,2580
Berdistribusi normal
Perlakuan
Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A1B1 diperoleh nilai Lo = 0.1413. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A1 B1 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A1B2 diperoleh nilai Lo = 0.0974, yang ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A1B2 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A2 B1 diperoleh nilai Lo = 0.1764. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
disimpulkan bahwa data pada A2 B1 termasuk berdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A2B2 diperoleh nilai Lo = 0.1793, yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A2B2 juga termasuk berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Bartlet. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Kelompok 4
Ni
SD2 gab
10
0,13025
2
3,00
Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai =4
1 = 3, angka
kecil dari
2
tabel 5%
2
tabel 5% =
2
hitung
tabel
7,81
2
0
Kesimpulan Varians homogen
= 3.00. Sedangkan dengan K - 1
7,81, yang ternyata bahwa nilai
2
0
= 3.00 lebih
= 7.81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kelompok
dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai langkahlangkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji. Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II. Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Tabel 4.5 Ringkasan Nilai Rata-rata Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Berdasarkan Pemberian Berdasarkan Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), Latihan Agility Drill dan Posisi Bermain. Variabel
A1
Rerata
A2
B1
B2
B1
B2
Hasil tes awal
17,65
19,92
18,53
19,62
Hasil tes akhir
11,56
13,27
11,11
12,56
Peningkatan
5,847
6,691
7,444
7,175
Keterangan
:
A1 : Latihan Agility Drill A2 : Latihan Agility Drill dan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) B1 : Kelompok Posisi Pemain Small Man B2 : Kelompok Posisi Pemain Big Man
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaan Metode Latihan dan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) Sumber Variasi
Dk
JK
RJK
A
1
10,826
10,826
Kekeliruan
36
4,682
0,130
Fo
Ft
83,241 *
4,11
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Kelincahan (Agility) Sumber Variasi
Dk
JK
RJK
B
1
0.827
0,827
Kekeliruan
36
4,682
0,130
commit to user
Fo 6.355 *
Ft 4,11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Anava Dua Faktor Sumber Variasi
Dk
JK
RJK
Fo
Ft
Perlakuan
1
1843,757
1843,757
A
1
10,826
10,826
83,241 *
B
1
0,827
0,827
6,355 *
AB
1
3,097
3,097
23,811 *
Kekeliruan
36
4,682
0,130
Total
40
1863,189
Rata-rata
4,11
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Rentang Uji Newman-Keuls A1B1
A1B2
A2B2
A2B1
Rerata
5,847
6,691
7,175
7,444
A1 B1
5,847
-
0,844*
1,328*
1,597*
0,3284
A1 B2
6,691
-
0,484*
0,753*
0,3956
A2 B2
7,175
-
0,269
0,4356
A2 B1
7,444
KP
RST
-
Keterangan ; A1B1
= Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man
A1B2
= Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man
A2B1
= Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man
A2B2
= Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man
Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. Pengujian Hipotesis I Dari hasil penelitian menunjukan bahwa latihan agility drill memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES). Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = 83,421 >
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Ftabel = 4,11. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa latihan agility drill memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dapat diterima kebenaranya. Dari analisis lanjutan diproleh bahwa ternyata latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) lebih baik dari pada latihan agility drill saja. Pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill memiliki rata-rata peningkatan kelincahan sebesar 6.27 detik, sedangkan pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) memiliki rata-rata peningkatkan kelincahan sebesar 7.31 detik. 2. Pengujian Hipotesis II Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain bolabasket yang berposisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang berbeda dengan pemain bolabasket yang berposisi big man. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 6.399 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti pemain bolabasket yang berposisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang berbeda dengan pemain bolabasket yang berposisi bigman dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata pemain bolabasket yang berposisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang lebih baik dari pada pemain bolabasket yang berposisi bigman. 3. Pengujian Hipotesis III Dari hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi antara pemberian neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill dengan posisi pemain small man dan big man sangat bermakna. Karena Fhitung = 23.881 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesis nol ditolak. Yang berarti terdapat interaksi antara pemberian neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill dengan posisi pemain.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil- hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
1. Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor- faktor utama penelitian faktor utama yang diteliti meliputi : a) Pemberian neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill b) Perbedaan posisi pemian small man dan big man 2. Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua faktor. Kelompok kesimpulan analisis dapat dijelaskan dan dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut : 1. Perbedaan Pengaruh Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) dan Latihan Agility Drill Terhadap Kelincahan (Agility) Pe main Bolabasket Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok pemain bolabasket yang latihan agility drill dan kelompok pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES), Pada kelompok pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation
(NMES)
mempunyai
peningkatan
kelincahan
lebih
baik
dibandingkan degan kelompok pemain bolabasket yang mendapat latihan agility drill. Latihan agility drill yang terdiri dari ladder drill dan cone drill suatu bentuk latihan
bertujuan
untuk
meningkatkan
kecepatan konduktifitas
saraf,
meningkatkan koordinasi intermuscular, keseimbangan yang bagus, dan memerlukan kosentrasi dan koordinasi yang tinggi sehingga akan membentuk suatu gerakan yang efektif dan efisien. Penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) bertujuan menstimulasi saraf motorik untuk meningkatkan recruitment serabut otot atau motor unit sehingga kinerja otot untuk dapat melakukan kontraksi akan meningkatkan efek biofeedback pada otot yang diberikan stimulasi. Oleh karena itu penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dalam latihan agility drill dapat meningkatkan kelincahan (agility) dengan lebih maksimal, karena NMES dan latihan agility drill menghasilkan faktor- faktor propriosepsi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
kekuatan otot, daya tahan, power dan kelenturan serta koordinasi gerak yang halus karena kinerja otot yang lebih efektif.
2. Perbedaan Pengaruh Posisi Pemain Small man dan Big Man Te rhadap Kelincahan (Agility) Berdasarkan pengujian hipotesis yang kedua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok pemain bolabasket posisi small man dan big man terhadap peningkatan kelincahan. Pada kelompok pemain bolabasket posisi small man mempunyai peningkatan kelincahan (agility) lebih baik dari kelompok pemain bolabasket posisi bigman. Dalam permainan bolabasket posisi pemain mempengaruhi kelincahan. Posisi small man yang terdiri dari point guard, shooting guard dan small forward memiliki potensi terbentuknya kelincahan lebih baik dari pada posisi big man yang tediri dari power forward dan center. Oleh karena itulah maka posis pemain small man memiliki peningkatan kelincahan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan kelompok pemian bolabasket posisi bigman.
3. Ada Inte raksi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) Pada Latihan Agility Drill Dengan Posisi Pemain Salah satu tujuan penelitian dengan rancangan faktorial yaitu untuk mengetahui interaksi antara variabel utama A (variabel manipulatif) dengan faktor variabel B (variabel atributif). Pada penelitian ini dianalisis interaksi neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill dengan posisi pemain yang dimiliki subjek. Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Tabel 4.10 Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Kelincahan (agility). Faktor
A= Latihan Agility Drill A1 Latihan Agility Drill
A2 Latihan Agility Drill + NMES
Rerata
A1 A2
5,85
7,44
6,65
1,59
6,69
7,18
6,94
0,49
Rerata
6,27
7,31
6,79
B1-B2
0,84
0,26
0,29
Posisi B1 B = Posisi Pemain
Small Man B2 Big Man
Gambar 4.3 Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Rata-rata Peningkatan Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Keterangan : A1 B1 = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man A2 B1 = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man A1 B2 = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man A2 B2 = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain big man
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Menurut gambar diatas menunjukan bahwa latihan agility drill dan latihan agility drill ditambah neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain berpengaruh
terhadap
kelincahan (agility). Peningkatan
kelincahan (agility) pada pemain bolabasket dipengaruhi oleh posisi pemain bolabasket. Peningkatan kelincahan pada pemain bolabasket dipengaruhi oleh posisi bermain dalam permainan bolabasket dan ole h tingkat kelincahan yang dimiliki sebelumnya. Keefektifan bentuk
latihan agility drill dan penambahan
neuromuscular electrical stimulation (NMES) dipengaruhi oleh posisi pemain. Pemain bolabasket yang berposisi small man lebih cocok mendapatkan latihan agility drill ditambah neuromuscular electrical stimulation (NMES), sedangkan pemain big man lebih cocok mendapatkan latihan agility drill. Berdasarkan hasil penelitian, ada interaksi antara bentuk latihan agility drill dan penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dipengaruhi oleh posisi pemain. Hal ini terlihat bahwa arah perubahan peningkatan kelincahan tidak sejajar dan memiliki titik pertemuan. Pemain bolabasket dengan posisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang tinggi, jika mendapat latihan agility drill dan penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan Pemain bolabasket dengan posisi big man memiliki peningkatan kelincahan yang tinggi, jika mendapat latihan agility drill.
commit to user