Bab IV Hasil dan Analisis
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
4.1
Rekapitulasi Data
Data yang direkap adalah data yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan survei sesuai dengan kondisi sebenarnya pada simpang Jalan Tole Iskandar - Jalan Kemakmuran. Data yang dibutuhkan untuk proses analisis diantaranya adalah data geometrik jalan, data lingkungan dan data lalu lintas.
4.2
Data Geometrik Jalan
Data geometrik jalan berfungsi untuk mengetahui kondisi geometrik pada lokasi pengamatan. Data eksisting geometrik jalan pada simpang Jalan Tole Iskandar - Jalan Kemakmuran dengan tipe simpang 342, meliputi: 1.
Data geometrik ruas jalan Tole Iskandar arah Depok Lama (Lengan B)
2.
Data geometrik ruas jalan Kemakmuran (Lengan C)
3.
Data geometrik ruas jalan Tole Iskandar arah Jatijajar (Lengan D)
Data geometrik pada Tabel 4.1 di bawah ini menujukan bahwa pada ketiga ruas jalan, baik Jalan Tole Iskandar dan Jalan Kemakmuran tidak memiliki bahu jalan dan ruas Jalan Tole Iskandar arah Depok Lama tidak memiliki trotoar sebagai jalur khusus pejalan kaki, hal ini merupakan salah satu aspek penghambat bagi kelancaran laju kendaraan pada ketiga ruas jalan tersebut. Geometrik simpang diilustrasikan seperti Gambar 4.1 berikut. IV-1 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.1 Data Geometrik Eksisting Jalan Ruas Jalan Jalan Tole Iskandar arah Depok Lama
Jalan Kemakmuran
Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar
(Lengan B)
(Lengan C)
(Lengan D)
Utama
Minor
Utama
4/2 UD
2/2 UD
4/2 UD
Tipe Jalan
(4 lajur 2 arah tanpa pemisah)
(2 lajur 2 arah tanpa pemisah)
(4 lajur 2 arah tanpa pemisah)
Lebar Lajur (m)
3,00
3,50
2,50
Lebar Jalan (m)
4 x 3,00
2 x 3,50
4 x 3,00
Lebar Bahu Jalan (m)
-
-
-
Lebar Median Jalan (m)
-
-
-
Lebar Trotoar Jalan (m)
-
-
-
Keterangan
Jenis Jalan
Sumber: Hasil Analisis (2017)
Gambar 4.1 Ilustrasi Simpang Tak Bersinyal (Sumber: Pengolahan oleh penulis, 2017)
IV-2 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
4.3
Data Lingkungan
Data lingkungan setiap ruas jalan juga diperlukan dalam proses analisis. Data lingkungan yang diperoleh dari ketiga ruas dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Data Lingkungan Eksisting Jalan Ruas Jalan Keterangan
Jalan Tole Iskandar arah Depok Lama
Jalan Kemakmuran
Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar
(Lengan B)
(Lengan C)
(Lengan D)
Kelas Ukuran Kota
Besar (1,0 - 3,0 juta jiwa)
Tipe Lingkungan Jalan
Komersial
Komersial
Komersial
Hambatan Samping
Sedang
Sedang
Sedang
Sumber: Hasil Analisis (2017)
Data lingkungan di atas menunjukan bahwa ketiga ruas jalan tersebut merupakan area komersial dimana sekitarnya terdapat pertokoan, rumah makan, perkantoran sehingga terjadi kemacetan pada saat volume lalu lintas sedang memuncak. Hambatan samping yang tinggi salah satunya diakibatkan oleh penggunaan sisi jalan sebagai tempat berhentinnya angkutan umum untuk menaikkan penumpang, sehingga mengakibatkan antrian pada ruas jalan.
4.4
Data Lalu Lintas
Data lalu lintas terdiri dari data volume ruas jalan dan data volume simpang yang diperoleh melalui survei selama dua hari dan dua waktu, pagi dan sore. Data diambil setiap 15 menit. IV-3 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
4.4.1 Data Volume Ruas Jalan Berikut pencacahan data survei untuk ruas Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar dan arah Depok Lama pada hari Senin, 14 April 2017 periode pagi dan sore hari.
Tabel 4.3 Data Survei Pencacahan Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar Jumlah Kendaraan Waktu
LV
HV
MC
UM
TOTAL
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
06.00 - 06.15
274
274
6
7,2
1349
337,25
3
0
1629
618,45
06.15 - 06.30
289
289
6
7,2
1334
333,5
3
0
1629
629,7
06.30 - 06.45
300
300
4
4,8
1343
335,75
2
0
1647
640,55
06.45 - 07.00
309
309
7
8,4
1358
339,5
2
0
1674
656,9
TOTAL
1172
1172
23
27,6
5384
1346
10
0
6579
2545,6
17.30 - 17.45
215
215
4
4,8
1006
251,5
2
0
1225
471,3
17.45 - 18.00
243
243
3
3,6
1138
284,5
0
0
1384
531,1
18.00 - 18.15
235
235
5
6
1165
291,25
0
0
1405
532,25
18.15 - 18.30
230
230
3
3,6
1015
253,75
1
0
1248
487,35
TOTAL
923
923
15
18
4324
1081
3
0
5262
2022
Sumber: Hasil Survei Senin, 14 April 2017
Tabel 4.4 Data Survei Pencacahan Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama Jumlah Kendaraan Waktu
LV
HV
MC
UM
TOTAL
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
06.00 - 06.15
286
286
7
8,4
1426
356,5
5
0
1724
650,9
06.15 - 06.30
317
317
5
6
1404
351
3
0
1729
674
06.30 - 06.45
328
328
6
7,2
1426
356,5
4
0
1764
691,7
06.45 - 07.00
357
357
3
3,6
1461
365,25
4
0
1825
725,85
TOTAL
1288
1288
21
25,2
5717
1429,25
16
0
7042
2742,45
17.30 - 17.45
245
245
16
19,2
948
237
2
0
1209
501,2
17.45 - 18.00
223
223
13
15,6
985
246,25
1
0
1221
484,85
18.00 - 18.15
210
210
13
15,6
935
233,75
1
0
1158
459,35
18.15 - 18.30
205
205
2
2,4
875
218,75
2
0
1082
426,15
TOTAL
883
883
44
52,8
3743
935,75
6
0
4670
1871,55
Sumber: Hasil Survei Senin, 14 April 2017
IV-4 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis 4500
4096.7
4000 3500 3000
2742.45
2545.6
2500
2022
2000 1500 1000 500
0
Arah Jatijajar
Arah Depok Lama
Senin Pagi (smp/jam)
Senin Sore (smp/jam)
Gambar 4.2 Grafik Arus Total Pada Ruas Jalan Tole Iskandar (Sumber: Hasil Analisis Data Senin, 14 April 2017)
Berikut pencacahan data survei untuk ruas Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar dan arah Depok Lama pada hari Minggu, 23 April 2017 periode pagi dan sore hari.
Tabel 4.5 Data Survei Pencacahan Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar Jumlah Kendaraan Waktu
LV
HV
MC
UM
TOTAL
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
06.00 - 06.15
212
212
10
12
657
164,25
13
0
879
388,25
06.15 - 06.30
213
213
8
9,6
604
151
5
0
825
373,6
06.30 - 06.45
217
217
2
2,4
626
156,5
8
0
845
375,9
06.45 - 07.00
227
227
7
8,4
667
166,75
4
0
901
402,15
TOTAL
869
869
27
32,4
2554
638,5
30
0
3450
1539,9
17.30 - 17.45
218
218
8
9,6
748
187
4
0
974
414,6
17.45 - 18.00
244
244
5
6
629
157,25
3
0
878
407,25
18.00 - 18.15
321
321
6
7,2
711
177,75
2
0
1038
505,95
18.15 - 18.30
380
380
8
9,6
775
193,75
4
0
1163
583,35
TOTAL
1163
1163
27
32,4
2863
715,75
13
0
4053
1911,15
Sumber: Hasil Survei Minggu, 23 April 2017
IV-5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.6 Data Survei Pencacahan Jalan Tole Iskandar arah Depok Lama Jumlah Kendaraan Waktu
LV
HV
MC
UM
TOTAL
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
Kend/Jam
Smp/Jam
06.00 - 06.15
295
295
4
4,8
564
141
4
0
863
440,8
06.15 - 06.30
337
337
5
6
625
156,25
6
0
967
499,25
06.30 - 06.45
264
264
6
7,2
575
143,75
2
0
845
414,95
06.45 - 07.00
307
307
5
6
652
163
1
0
964
476
TOTAL
1203
1203
20
24
2416
604
13
0
3639
1831
17.30 - 17.45
310
310
3
3,6
628
157
4
0
941
470,6
17.45 - 18.00
314
314
5
6
551
137,75
1
0
870
457,75
18.00 - 18.15
341
341
4
4,8
563
140,75
3
0
908
486,55
18.15 - 18.30
360
360
4
4,8
609
152,25
4
0
973
517,05
TOTAL
1325
1325
16
19,2
2351
587,75
12
0
3692
1931,95
Sumber: Hasil Survei Minggu, 23 April 2017
2500 1911.15
2000 1500
1831
1931.95
1539.9
1000 500 0
Arah Jatijajar Senin Pagi (smp/jam)
Arah Depok Lama Senin Sore (smp/jam)
Gambar 4.3 Grafik Arus Total Pada Ruas Jalan Tole Iskandar (Sumber: Hasil Analisis Data Minggu, 23 April 2017)
4.4.2 Data Volume Simpang Tabel 4.7 dibawah ini adalah hasil survei terhadap simpang Jalan Tole Iskandar - Jalan Kemakmuran.
IV-6 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.7 Hasil Survei Pada Simpang Senin
Minggu
Pagi Lengan B
Lengan C
Lengan D
Belok Kiri (LT) Lurus (ST) Belok Kanan (RT) Belok Kiri (LT) Lurus (ST) Belok Kanan (RT) Belok Kiri (LT) Lurus (ST) Belok Kanan (RT) Total
Sore
Pagi
Sore
kend/jam
smp/jam
kend/jam
smp/jam
kend/jam
smp/jam
kend/jam
smp/jam
737
463,6
938
595,3
545
347,5
672
447,5
1763
1041,5
2423
1456,8
1274
890,5
1526
999,6
-
-
-
-
-
-
-
-
1142
679,2
1748
1062,2
736
445,4
1155
768,4
-
-
-
-
-
-
-
-
932
558,6
795
496,1
540
348,8
576
418,2
-
-
-
-
-
-
-
-
2821
1639,9
1541
936,8
1592
1020,4
1237
836,2
2451
1453
1118
672,8
957
608,7
944
626,8
9846
5835,8
8563
5220,0
5644
3661,3
6110
4096,7
Sumber: Hasil Survei Hari Senin dan Minggu (2017)
7000 6000
5835.8
5220
5000 4000
4096.7
3661.3
3000 2000 1000 0
Pagi (06.00 - 07.00) Senin (smp/jam)
Sore (17.30 - 18.30) Minggu (smp/jam)
Gambar 4.4 Grafik Arus Total Pada Simpang (Sumber: Hasil Analisis Data Hari Senin, 14 April 2017 dan Minggu, 23 April 2017)
Hasil pada grafik menunjukan arus terpadat terjadi pada hari Senin Pagi dengan Qtotal = 5835,8 smp/jam. Maka, untuk selanjutnya analisis akan dilakukan dengan mengacu pada data hari Senin periode 06.00 - 07.00 WIB. IV-7 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
4.5
Analisis Ruas Jalan
Analisis kinerja lalu lintas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pelayanan, dimaksudkan untuk melihat apakah suatu jalan atau persimpangan masih mampu memberikan pelayanan yang memadai bagi para pengguna jalan. Analisis terhadap kinerja ruas jalan dilakukan terhadap kedua ruas jalan utama dari simpang yaitu Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar dan Jalan Tole Iskandar arah Depok Lama.
4.5.1 Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar Data yang dijadikan acuan untuk analisis pada ruas Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar adalah arus pada hari Senin periode 06.00 - 07.00 WIB (Pagi hari) dengan total arus kendaraan (Q) adalah 6579 kend/jam atau 2545,6 smp/jam. 1.
Hambatan Samping Perhitungan dilakukan dari segmen jalan yang diamati pada kedua sisi jalan per jam per 200 m. Didapatkan data pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Data Hambatan Samping Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar Tipe kejadian hambatan samping
Simbol
Faktor bobot
Pejalan kaki
PED
0,5
24
/jam, 200 m
12
Parkir, kendaraan berhenti
PSV
1,0
31
/jam, 200 m
31
Kendaraan masuk+keluar
EEV
0,8
442
/jam, 200 m
309,4
Kendaraan lambat
SMV
0,4
10
/jam, 200 m
4
Total:
Frekwensi kejadian
Frekwensi berbobot
356,4
Sumber: Hasil Analisis Senin, 14 April 2017
IV-8 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Lalu setelah didapatkan total frekwensi berbobotnya, selanjutnya menentukan kelas hambatan samping berdasarkan Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Penentuan Kelas Hambatan Samping Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar Frekwensi berbobot kejadian
Kondisi khusus
Permukiman, hampir tidak ada kegiatan Permukiman, beberapa angkutan 100 - 299 umum, dll Daerah industri dengan toko-toko di 300 - 499 sisi jalan Daerah niaga dengan aktivitas sisi jalan 500 - 899 yang tinggi Daerah niaga dan aktivitas pasar sisi > 900 jalan yang sangat tinggi Sumber: Hasil Analisis Senin, 14 April 2017 < 100
Kelas hambatan samping Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Maka, didapatkan kelas hambatan sampingnya adalah Sedang.
2.
Kecepatan Aktual Ruas Jalan Perhitungan kecepatan aktual pada Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar dilakukan sepanjang 50 m terhadap beberapa kendaraan selama 1 (satu) jam pagi dan sore hari. Berikut contoh perhitungan kecepatan 1 (satu) kendaraan dari arah Jatijajar menuju simpang pada pagi hari: Perhitungan kecepatan aktual: V = L/T
V
L 1000 L 1000 3,6 L (km/jam) T (60 60) T (3600) T
V
3,6 50 37,58 km/jam 4,79 IV-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
dimana: V = Kecepatan Rata-Rata L = Panjang Jalan (m) T = Waktu Tempuh (detik) Tabel 4.10 Kecepatan Rata-Rata Aktual Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar Senin
Kecepatan Rata-Rata (Km/jam)
Pagi (06.00 - 07.00)
29,56
Sore (17.30 - 18.30)
30,52
Sumber: Hasil Analisis (2017)
Dari Tabel 4.10 di atas, didapatkan nilai kecepatan rata-rata di Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar pada pagi hari 29,56 km/jam dan sore hari 30,52 km/jam.
3.
Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (FVLV) Untuk menghitung nilai kecepatan arus bebas kendaraan ringan, diperlukan beberapa parameter-parameter atau faktor koreksi, dimana tercantum dalam persamaan 2.2.
a. Faktor Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVo) Berdasarkan Tabel 2.8, nilai untuk faktor kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (FVo) untuk tipe jalan 4/2 UD adalah 53. b. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas (FVW) Berdasarkan Tabel 2.9, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas (FVW) untuk tipe jalan 4/2 UD dan lebar lajur 3,0 m adalah -4.
IV-10 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
c. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu (FFVSF) Berdasarkan Tabel 2.10, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar baru (FFVSF) untuk tipe jalan 4/2 UD, hambatan samping tinggi dan lebar bahu efektif rata-rata ≤ 0,5 m adalah 0,87. d. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Ukuran Kota (FFVCS) Berdasarkan Tabel 2.11, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota (FFVCS) dengan ukuran kota Depok adalah ± 1,8 juta jiwa masuk dalam range 1,0 - 3,0 sehingga didapatkan 1,00. Setelah didapatkan semua faktor-faktornya, dapat dihitung nilai kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FVLV) dengan menggunakan persamaan 2.2. FVLV = (FVo + FVW) × FFVSF × FFVCS FVLV = (53 + (-4)) × 0,87 × 1,00 FVLV = 42,6 Km/jam
4.
Kapasitas Ruas Jalan Untuk menghitung nilai kapasitas pada ruas, diperlukan beberapa parameterparameter atau faktor koreksi, dimana tercantum dalam persamaan 2.1. Berikut faktor-faktor yang diperlukan dan nilai yang diperoleh:
a. Kapasitas Dasar (Co) Berdasarkan Tabel 2.3, nilai Kapasitas Dasar (Co) untuk tipe jalan empat lajur tak terbagi (4/2 UD) adalah 1500 smp/jam per lajur, sehingga jika empat lajur kapasitas dasarnya menjadi 4 × 1500 = 6000 smp/jam. IV-11 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
b. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas (FCW) Berdasarkan Tabel 2.4, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas (FCW) untuk tipe jalan empat lajur tak terbagi (4/2 UD) dan lebar jalur lalu lintas efektifnya 3,00 m adalah 0,91. c. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisahan Arah (FCSP) Nilai pemisahan arah SP %-% didapatkan dari perbandingan antara jumlah kendaraan arah 1 dibagi jumlah kendaraan arah 2 (dalam kend/jam). Jumlah kendaraan arah 1 (Q1) adalah 2301 kend/jam dan arah 2 (Q2) adalah 4278 kend/jam, total kendaraan kedua arah (Q1+2) adalah 6579 kend/jam. Sehingga, didapatkan pemisahan arahnya: SP = Q1 / (Q1+2) SP = 2301 / 6579 SP = 35%-65% Sehingga, berdasarkan Tabel 2.5 nilai faktor penyesuaian untuk pemisahan arah (FCSP) untuk tipe jalan dua lajur 4/2 UD dan SP nya 35-65 adalah 0,955.
d. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu (FCSF) Berdasarkan Tabel 2.6, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar baru (FCSF) untuk tipe jalan 4/2 UD, hambatan samping sedang dan lebar bahu efektif rata-rata ≤ 0,5 m adalah 0,93.
IV-12 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
e. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCCS) Berdasarkan Tabel 2.7, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota (FCCS) dengan ukuran kota Depok adalah ± 1,8 juta jiwa masuk dalam range 1,0 - 3,0 sehingga didapatkan 1,00.
Setelah didapatkan semua faktor-faktornya, dapat dihitung nilai kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FVLV) dengan menggunakan persamaan 2.2. C = Co × FCW × FCSP × FCSF × FCCS C = 6000 × 0,91 × 0,955 × 0,93 × 1,00 C = 4849,30 smp/jam
5.
Derajat Kejenuhan (DS) Tingkat kepadatan pada ruas dihitung dengan persamaan 2.3. DS = Q / C DS = = 2545,60 / 4849,30 = 0,52
6.
Kecepatan Kendaraan Ringan (VLV) Nilai kecepatan kendaraan ringan (VLV) didapatkan dari Gambar 2.2 sebagai fungsi dari DS untuk tipe jalan 4/2 UD, dengan menarik garis DS sampai dengan batas FVLV sehingga didapatkan nilai VLV nya adalah 38 Km/jam.
IV-13 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Sehingga, dari perhitungan di atas didapatkan hasil seperti dalam Tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11 Analisis Kinerja Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Jatijajar No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Periode
Komponen Analisis Ruas Jalan
Pagi 2545,60
Arus Total, Q (smp/jam) Kelas Hambatan Samping Kecepatan Arus Aktual (Km/jam) Kecepatan Kendaraan Ringan (Km/jam) Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (Km/jam) Kapasitas Ruas Jalan (smp/jam) Derajat Kejenuhan Tingkat Mutu Pelayanan
Sore 2022,44 Sedang
29,56 38
30,52 40 42,6
4849,30 0,52 C
4925,47 0,41 C
Keterangan Perhitungan pada Formulir US-I, Formulir US-II dan Formulir US-III terlampir
Sumber: Hasil Analisis Senin, 14 April 2017
4.5.2 Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama Data yang dijadikan acuan untuk analisis pada ruas Jalan Tole Iskandar arah Depok Lama adalah arus pada hari Senin periode 06.00 - 07.00 WIB (Pagi hari) dengan total arus kendaraan (Q) adalah 7026 kend/jam atau 2742,45 smp/jam. 1. Hambatan Samping Perhitungan dilakukan dari segmen jalan yang diamati pada kedua sisi jalan per jam per 200 m. Didapatkan data pada Tabel 4.12 berikut. Tabel 4.12 Data Hambatan Samping Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama Tipe kejadian hambatan samping
Simbol
Faktor bobot
Frekwensi kejadian
Pejalan kaki
PED
0,5
21
/jam, 200 m
10,5
Parkir, kendaraan berhenti
PSV
1,0
43
/jam, 200 m
43
Kendaraan masuk+keluar
EEV
0,8
366
/jam, 200 m
256,2
Kendaraan lambat
SMV
0,4
14
/jam, 200 m
5,6
Total:
Frekwensi berbobot
315,3
Sumber: Hasil Analisis Senin, 14 April 2017
IV-14 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Lalu setelah didapatkan total frekwensi berbobotnya, selanjutnya menentukan kelas hambatan samping berdasarkan Tabel 4.13 berikut. Tabel 4.13 Penentuan Kelas Hambatan Samping Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama Frekwensi berbobot kejadian
Kondisi khusus
Permukiman, hampir tidak ada kegiatan Permukiman, beberapa angkutan 100 - 299 umum, dll Daerah industri dengan toko-toko di 300 - 499 sisi jalan Daerah niaga dengan aktivitas sisi jalan 500 - 899 yang tinggi Daerah niaga dan aktivitas pasar sisi > 900 jalan yang sangat tinggi Sumber: Hasil Analisis Senin, 14 April 2017 < 100
Kelas hambatan samping Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Maka, didapatkan kelas hambatan sampingnya adalah Sedang.
2.
Kecepatan Aktual Ruas Jalan Perhitungan kecepatan aktual pada Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama dilakukan sepanjang 50 m terhadap beberapa kendaraan selama 1 (satu) jam pagi dan sore hari. Berikut contoh perhitungan kecepatan 1 (satu) kendaraan dari arah Depok Lama menuju simpang pada pagi hari: Perhitungan kecepatan aktual: V = L/T
V
3,6 50 38,14 km/jam 4,72
IV-15 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.14 Kecepatan Rata-Rata Aktual Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama Senin
Kecepatan Rata-Rata (Km/jam)
Pagi (06.00 - 07.00)
30,38
Sore (17.30 - 18.30)
30,23
Sumber: Hasil Analisis (2017)
Dari Tabel 4.14 di atas, didapatkan nilai kecepatan rata-rata di Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama pada pagi hari 30,38 km/jam dan sore hari 30,23 km/jam.
3.
Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (FVLV) Untuk menghitung nilai kecepatan arus bebas kendaraan ringan, diperlukan beberapa parameter-parameter atau faktor koreksi, dimana tercantum dalam persamaan 2.2.
a. Faktor Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVo) Berdasarkan Tabel 2.8, nilai untuk faktor kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (FVo) untuk tipe jalan 4/2 UD adalah 53. b. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas (FVW) Berdasarkan Tabel 2.9, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas (FVW) untuk tipe jalan 4/2 UD dan lebar lajur 3,0 m adalah -4. c. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu (FFVSF) Berdasarkan Tabel 2.10, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar baru (FFVSF) untuk tipe jalan 4/2 UD, hambatan samping tinggi dan lebar bahu efektif rata-rata ≤ 0,5 m adalah 0,87. IV-16 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
d. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Ukuran Kota (FFVCS) Berdasarkan Tabel 2.11, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota (FFVCS) dengan ukuran kota Depok adalah ± 1,8 juta jiwa masuk dalam range 1,0 - 3,0 sehingga didapatkan 1,00. Setelah didapatkan semua faktor-faktornya, dapat dihitung nilai kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FVLV) dengan menggunakan persamaan 2.2. FVLV = (FVo + FVW) × FFVSF × FFVCS FVLV = (53 + (-4)) × 0,87 × 1,00 FVLV = 42,6 Km/jam
4.
Kapasitas Ruas Jalan Untuk menghitung nilai kapasitas pada ruas, diperlukan beberapa parameterparameter atau faktor koreksi, dimana tercantum dalam persamaan 2.1. Berikut faktor-faktor yang diperlukan dan nilai yang diperoleh:
f. Kapasitas Dasar (Co) Berdasarkan Tabel 2.3, nilai Kapasitas Dasar (Co) untuk tipe jalan empat lajur tak terbagi (4/2 UD) adalah 1500 smp/jam per lajur, sehingga jika empat lajur kapasitas dasarnya menjadi 4 × 1500 = 6000 smp/jam. g. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas (FC W) Berdasarkan Tabel 2.4, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas (FCW) untuk tipe jalan empat lajur tak terbagi (4/2 UD) dan lebar jalur lalu lintas efektifnya 3,00 m adalah 0,91. IV-17 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
h. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisahan Arah (FCSP) Nilai pemisahan arah SP %-% didapatkan dari perbandingan antara jumlah kendaraan arah 1 dibagi jumlah kendaraan arah 2 (dalam kend/jam). Jumlah kendaraan arah 1 (Q1) adalah 2618 kend/jam dan arah 2 (Q2) adalah 4408 kend/jam, total kendaraan kedua arah (Q1+2) adalah 7206 kend/jam. Sehingga, didapatkan pemisahan arahnya: SP = Q1 / (Q1+2) = 2618 / 7206 SP = 37%-63% Sehingga, berdasarkan Tabel 2.5 nilai faktor penyesuaian untuk pemisahan arah (FCSP) untuk tipe jalan dua lajur 4/2 UD dan SP nya 37-63 adalah 0,94.
i. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu (FCSF) Berdasarkan Tabel 2.6, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar baru (FCSF) untuk tipe jalan 4/2 UD, hambatan samping tinggi dan lebar bahu efektif rata-rata ≤ 0,5 m adalah 0,93. j. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCCS) Berdasarkan Tabel 2.7, nilai faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota (FCCS) dengan ukuran kota Depok adalah ± 1,8 juta jiwa masuk dalam range 1,0 - 3,0 sehingga didapatkan 1,00.
Setelah didapatkan semua faktor-faktornya, dapat dihitung nilai kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FVLV) dengan menggunakan persamaan 2.2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
IV-18
Bab IV Hasil dan Analisis
C = Co × FCW × FCSP × FCSF × FCCS C = 6000 × 0,91 × 0,94 × 0,93 × 1,00 C = 4773,13 smp/jam
5.
Derajat Kejenuhan (DS) Tingkat kepadatan pada ruas dihitung dengan persamaan 2.3. DS = Q / C DS = 2742,45 / 4773,13 DS = 0,57
6.
Kecepatan Kendaraan Ringan (VLV) Nilai kecepatan kendaraan ringan (VLV) didapatkan dari Gambar 2.2 sebagai fungsi dari DS untuk tipe jalan 4/2 UD, dengan menarik garis DS sampai dengan batas FVLV sehingga didapatkan nilai VLV nya adalah 37,5 Km/jam.
Sehingga, dari perhitungan di atas didapatkan hasil seperti dalam Tabel 4.15 berikut. Tabel 4.15 Analisis Kinerja Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Komponen Analisis Ruas Jalan Arus Total, Q (smp/jam) Kelas Hambatan Samping Kecepatan Arus Aktual (Km/jam) Kecepatan Kendaraan Ringan (Km/jam) Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (Km/jam) Kapasitas Ruas Jalan (smp/jam) Derajat Kejenuhan Tingkat Mutu Pelayanan
Sumber: Hasil Analisis Minggu, 23 April 2017
Periode Pagi 2742,45
Sore 1871,55 Sedang
30,38 37,5
39,5 42,6
4773,14 0,57 C
0,57
4849,30 0,39 B
Keterangan Perhitungan pada Formulir US-I, Formulir US-II dan Formulir US-III terlampir
IV-19 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
4.6
Analisis Simpang Tak Bersinyal
Perhitungan parameter-parameter simpang tak bersinyal dilakukan dengan menggunakan tabel standar yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, yang dikenal dengan Formulir USIG-I dan USIG-II. Analisis akan dilakukan dengan mengacu pada data hari Senin periode 06.00 - 07.00 WIB. 4.6.1 Tipe Simpang Tipe simpang ini adalah 342 yaitu simpang dengan 3 lengan dan jumlah lajur pada jalan utama adalah 4 lajur dan pada jalan minornya adalah 2 lajur. 4.6.2 Lebar Pendekat Simpang Lebar pendekat lengan B (WB) = 6,0 m Lebar pendekat lengan C (WC) = 3,5 m Lebar pendekat lengan D (WD) = 6,0 m Maka, lebar pendekat untuk simpang adalah menggunakan persamaan 2.6. W1 = (WB + WC + WD) / 3 W1 = (6,0 + 3,5 + 6,0) / 3 W1 = 5,17 m
4.6.3 Kapasitas Untuk menghitung nilai kapasitas pada simpang, diperlukan beberapa parameterparameter atau faktor koreksi, dimana tercantum dalam persamaan 2.7. Berikut faktorfaktor yang diperlukan dan nilai yang diperoleh: IV-20 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
1.
Kapasitas Dasar (Co) Berdasarkan Tabel 2.18, nilai Kapasitas Dasar (Co) untuk tipe simpang 342 adalah 3200 smp/jam.
2.
Faktor Penyesuaian Lebar Pendekat (FW) Berdasarkan persamaan pada grafik Gambar 2.8, nilai untuk faktor penyesuaian lebar pendekat (FW) dengan tipe simpang 342 adalah: FW = 0,62 + 0,0646 W1 = 0,62 + 0,0646 × 5,17 = 0,954
3.
Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (FM) Berdasarkan Tabel 2.19, nilai untuk faktor penyesuaian median jalan utama (FM) dengan jalan utama yang tidak memiliki median jalan adalah 1,00.
4.
Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCS) Berdasarkan data demografi di kota Depok semester II tahun 2016, jumlah penduduk di kota Depok mencapai 1.803.807 jiwa. Maka, berdasarkan Tabel 2.20, ukuran kota Depok termasuk besar dengan range 1,0 - 3,0 juta jiwa, sehingga nilai untuk faktor penyesuaian ukuran kota (FCS) adalah 1,00.
5.
Penyesuaian Tipe Lingkungan Jalan Hambatan Samping dan Kendaraan Tak Bermotor (FRSU) Lingkungan pada simpang ini termasuk ke dalam area komersial, dimana terdapat pertokoaan, rumah makan dan perkantoran. Dengan kondisi seperti ini, maka hambatan samping pada simpang ini termasuk ke dalam kelas tinggi. Sedangkan rasio kendaraan tak bermotornya (PUM) didapatkan dari perbandingan total arus kendaraan tak bermotor QUM (terletak pada baris 22 kolom 12 Formulir USIG-I)
IV-21 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
dengan arus total QTotal dalam kend/jam (terletak pada baris 22 kolom 9 Formulir USIG-I), sehingga didapatkan: PUM = QUM / QTotal = 15 / 9846 = 0,002; Sehingga, berdasarkan Tabel 2.21 didapatkan nilai FRSU = 0,93. 6.
Faktor Penyesuaian Belok Kiri (FLT) Sebelumnya, dicari terlebih dahulu nilai rasio belok kiri (PLT) yaitu didapatkan dari perbandingan arus belok kiri total QLT (terletak pada baris 20 kolom 11 Formulir USIG-I) dengan arus total QTotal dalam smp/jam (terletak pada baris 23 kolom 11 Formulir USIG-I), sehingga didapatkan: PLT = QLT / QTotal = 1142,8 / 5825,8 = 0,20; Sehingga, berdasarkan persamaan pada grafik Gambar 2.9, didapatkan nilai untuk faktor penyesuaian belok kiri (FLT): FLT = 0,84 + 1,61 PLT = 0,84 + 1,61 × 0,20 = 1,155.
7.
Faktor Penyesuaian Belok Kanan (FRT) Sebelumnya, dicari terlebih dahulu nilai rasio belok kanan (PRT) yaitu didapatkan dari perbandingan arus belok kanan total QRT (terletak pada baris 22 kolom 11 Formulir USIG-I) dengan arus total QTotal dalam smp/jam (terletak pada baris 23 kolom 11 Formulir USIG-I), sehingga didapatkan: PRT = QRT / QTotal = 2011,6 / 5825,8 = 0,34; Sehingga, berdasarkan persamaan pada grafik Gambar 2.9, didapatkan nilai untuk faktor penyesuaian belok kanan (FRT) untuk simpang dengan 3-lengan adalah: FRT = 1,09 - 0,922 PRT = 1,09 - 0,922 × 0,34 = 0,772. IV-22 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
8.
Faktor Penyesuaian Rasio Arus Jalan Minor (FMI) Sebelumnya, dicari terlebih dahulu nilai rasio arus jalan minor (PMI) yaitu didapatkan dari perbandingan arus jalan minor total QMI (terletak pada baris 10 kolom 10 Formulir USIG-I) dengan arus total QTotal dalam smp/jam (terletak pada baris 23 kolom 11 Formulir USIG-I), sehingga didapatkan: PMI = QMI / QTotal = 1237,8 / 5825,8 = 0,212; Sehingga, berdasarkan persamaan pada Tabel 2.22, didapatkan nilai untuk faktor penyesuaian rasio arus jalan minor (FMI) untuk tipe simpang 342 adalah: FMI = 16,6 × PMI4 - 33,3 × PMI3 + 25,3 × PMI2 - 8,6 × PMI + 1,95 FMI = 16,6 × 0,2124 - 33,3 × 0,2123 + 25,3 × 0,2122 - 8,6 × 0,212 + 1,95 FMI = 1,984
Setelah didapatkan semua faktor-faktornya, dapat dihitung nilai kapasitas total (C) dari simpang dengan menggunakan persamaan 2.7. C = Co × FW × FM × FCS × FRSU × FLT × FRT × FMI C = 3200 × 0,954 × 1,00 × 1,00 × 0,93 × 1,155 × 0,772 ×1,984 C = 5022,7 smp/jam
IV-23 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
4.6.4 Derajat Kejenuhan Tingkat kepadatan pada simpang dihitung menggunakan persamaan 2.9. DS = Q / C DS = 5835,8 / 5022,7 DS = 1,162
4.6.5 Tundaan Simpang Tundaan yang terjadi pada simpang terdiri dari beberapa tundaan, antara lain: a. Tundaan Lalu Lintas Simpang (DTI) Berdasarkan persamaan dari grafik pada Gambar 2.12, nilai untuk tundaan lalu lintas simpang (DTI) dengan DS > 0,6 adalah: DTI = 1,0504 / (0,2742 - 0,2042 × DS) - (1 - DS) × 2 DTI = 1,0504 / (0,2742 - 0,2042 × 1,162) - (1 - 1,162) × 2 DTI = 28,76 detik/smp
b. Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama (DTMA) Berdasarkan persamaan dari grafik pada Gambar 2.13, nilai untuk tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) dengan DS > 0,6 adalah: DTMA = 1,05034 / (0,346 - 0,246 × DS) - (1 - DS) × 1,8 DTMA = 1,05034 / (0,346 - 0,246 × 1,162) - (1 - 1,162) × 1,8 DTMA = 17,75 detik/smp IV-24 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
c. Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor (DT) Sebelumnya, nilai QMA sebagai arus pada jalan utama didapatkan dari penjumlahan volume arus pada jalan utama (lengan B dan D), pada Formulir USIG-I terletak pada baris 19 kolom 10. Besar QMA = 4598 smp/jam. Sedangkan nilai QMI sebagai arus pada jalan minor didapatkan dari penjumlahan volume arus pada jalan minor (lengan C), pada Formulir USIG-I terletak pada baris 10 kolom 10. Besar QMI = 1237,8 smp/jam. Maka, berdasarkan persamaan 2.10, nilai untuk tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) adalah: DTMI = (QTOT × DTI - QMA × DTMA) / QMI DTMI = (5835,8 × 28,76 - 4598 × 17,75) / 1237,8 DTMI = 69,66 detik/smp d. Tundaan Geometrik Simpang (DG) Nilai untuk tundaan geometrik simpang (DG) dengan DS ≥ 1,0 adalah 4,00 detik/smp. e. Tundaan Simpang (D) Berdasarkan persamaan 2.12, nilai untuk tundaan simpang (D) dihitung menggunakan persamaan berikut. D = DG + DTI D = 4,00 + 28,76 D = 32,76 detik/smp IV-25 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
4.6.6 Peluang Antrian Berdasarkan persamaan grafik pada Gambar 2.14, rentang peluang antrian (QP%) dapat dihitung menggunakan persamaan berikut. a. Batas atas: QP% = 9,02 × DS + 20,66 × DS2 + 10,49 × DS3 QP% = 9,02 × 1,162 + 20,66 × 1,1622 + 10,49 × 1,1623 QP% = 54,82 ≈ 55 b. Batas bawah: QP% = 47,71 × DS - 24,68 × DS2 + 56,47 × DS3 QP% = 47,71 × 1,162 - 24,68 × 1,1122 + 56,47 × 1,1623 QP% = 110,68 ≈ 111 Maka, didapatkan rentang peluang antriannya adalah 55%-111%.
Sehingga, dari perhitungan di atas didapatkan hasil seperti dalam Tabel 4.16 berikut. Tabel 4.16 Rekapitulasi Analisis Kinerja Simpang No.
Komponen Analisis Simpang
1 2 3 4 5
Arus Simpang (smp/jam) Kapasitas (smp/jam) Derajat Kejenuhan Tingkat Mutu Pelayanan Tundaan a. Tundaan Lalu Lintas Simpang (det/smp) b. Tundaan Lalu Lintas Mayor (det/smp) c. Tundaan Lalu Lintas Minor (det/smp) d. Tundaan Geometrik Simpang (det/smp) e. Tundaan Simpang (det/smp) Peluang Antrian
6
Periode Pagi 5835,8 5022,7 1,162 F
Sore 5220,0 7054,6 0,740 E
28,76 17,75 69,66 4,00 32,76 55%-111%
8,01 5,94 12,89 4,00 11,75 22%-45%
Keterangan Perhitungan pada Formulir USIG-I dan Formulir USIG-II terlampir
Sumber: Hasil Analisis Senin, 14 April 2017
IV-26 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
4.7
Optimasi Kerja
Hasil penelitian terhadap kinerja simpang dan ruas menunjukan bahwa nilai Density of Saturation (DS) terbesar ada pada ruas Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar. Dari hasil analisis, hambatan samping pada ruas jalan Tole Iskandar baik arah Jatijajar maupun arah Depok Lama termasuk kategori yang stabil karena dianalisis sejauh 500 m dari titik simpang yang masih dalam kategori lancar arusnya, namun kemacetan yang terjadi pada ruas jalan ini didominasi saat memasuki persimpangannya terutama arus kendaraan yang begitu besar dari ruas jalan Tole Iskandar arah Jatijajar menuju Jalan Kemakmuran. Karena itu, optimasi kerja dititikberatkan pada simpang. Rasio belok kanan terbesar terjadi pada jalan Minor D (arah Jatijajar), maka harus dialihkan ke jalan Minor B (arah Depok Lama). Optimasi pada table ini ditinjau pada data survei hari Senin, 14 April 2017 periode pagi hari dan sore hari. Optimasi kinerja dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.
Pelarangan belok kanan pada Jalan Minor D.
2.
Peletakan rambu lalu lintas dilarang belok kanan.
3.
Alternatif jalan yang dapat digunakan yaitu lurus, lalu memutar balik dan masuk pada jalan minor B.
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama Menggunakan Alternatif No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Komponen Analisis Ruas Jalan Arus Total, Q (smp/jam) Kelas Hambatan Samping Kecepatan Arus Aktual (Km/jam) Kecepatan Kendaraan Ringan (Km/jam) Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (Km/jam) Kapasitas Ruas Jalan (smp/jam) Derajat Kejenuhan Tingkat Mutu Pelayanan
Periode Pagi 3443,7
Sore 2208,5 Sedang
29,56 38
30,52 40
Keterangan Rincian perhitungan terlampir
42,6 4773,13 0,72 D
4620,80 0,48 C
Sumber: Hasil Analisis, 2017
IV-27 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Simpang Jalan Tole Iskandar Menggunakan Alternatif Periode
No.
Komponen Analisis Simpang
1 2 3 4
Arus Simpang (smp/jam) Kapasitas (smp/jam) Derajat Kejenuhan Tundaan a. Tundaan Lalu Lintas Simpang (det/smp) b. Tundaan Lalu Lintas Mayor (det/smp) c. Tundaan Lalu Lintas Minor (det/smp) d. Tundaan Geometrik Simpang (det/smp) e. Tundaan Simpang (det/smp) Peluang Antrian
5 Sumber: Hasil Analisis (2017)
4.8
Pagi 5835,8 6515,9 0,896
Sore 5220,0 8003,5 0,652
11,29 8,17 22,90 0,57 11,86 32%-64%
6,75 5,03 10,79 1,69 8,44 18%-36%
Keterangan Rincian perhitungan terlampir
Rekapitulasi Perbandingan Hasil Analisis
Untuk memudahkan melihat perbandingan hasil analisis kinerja ruas maupun simpang antara kondisi eksisting dengan alternatif dapat dilihat pada Tabel 4.19 dan 4.20 di bawah ini. Tabel 4.19 Rekap Perbandingan Kondisi Eksiting dan Alternatif Pada Ruas Jalan Tole Iskandar Arah Depok Lama Eksisting Derajat Kejenuhan Tingkat Mutu Pelayanan
Pagi 0,57 C
Sore 0,39 B
Alternatif Pagi 0,72 D
Sore 0,48 C
Sumber: Hasil Analisis (2017)
Pada Tabel 4.19 di atas, tingkat mutu pelayanan pada saat eksisting yang didapat adalah C (Pagi) dan B (Sore). Dengan adanya alternatif didapatkan mutu pelayanan yang menjadi turun mendekati tidak stabil, namun hal ini masih dapat ditolerir. Hal ini diakibatkan adanya pelarangan belok kanan yang membuat arus kendaraan dari ruas D (Jalan Tole Iskandar arah Jatijajar) memasuki ruas B (Jalan Tole Iskandar arah Depok Lama) menjadi lebih padat. IV-28 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.20 Rekap Perbandingan Kondisi Eksiting dan Alternatif Pada Simpang Eksisting Pagi 1,162 F 55%-111%
Derajat Kejenuhan Tingkat Mutu Pelayanan Peluang Antrian
Sore 0,740 D 22%-45%
Alternatif Pagi 0,896 E 32%-64%
Sore 0,652 C 18%-36%
Sumber: Hasil Analisis (2017)
Pada Tabel 4.20, kondisi eksisting menghasilkan derajat kejenuhan yang tinggi. Dengan adanya alternatif pelarangan belok kanan ini mengurangi derajat kejenuhan pada simpang menjadi 0,896 (Pagi) dan 0,652 (Sore). Peluang antrian pada simpang pun berkurang menjadi 32%-64% (Pagi) dan 18%-36% (Sore).
IV-29 http://digilib.mercubuana.ac.id/z