BAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Gambaran Umum Proyek 4.1.1 Nama Proyek Nama proyek ini adalah Indosat 3G Jabotabek 2010, yaitu proyek yang dikerjakan oleh PT. Ericsson Indonesia dan pemilik proyek adalah PT. Indosat Indonesia.
4.1.2 Lingkup Pekerjaan Proyek 1. SITAC (Site Acquisition) 2. CME (Civil Mechanical Electrical) 3. ITC (Installation, Testing and Commisioning)
4.1.3. Durasi Proyek Tabel 4.1. Durasi Proyek CME Indosat 3G Jabodetabek 2010 Nama Proyek Tower Pole
Durasi PO (hari kerja) 44 31
Actual (hari kerja) 61 44
4.1.4. Budget Proyek Tabel 4.2. Plan Cost vs Actual Cost Proyek CME Indosat 3G Jabodetabek 2010 Qty Plan (Sites) Planned Revenue (IDR) Plan Cost (IDR) Plan Margin (%) Qty Actual (Sites) Actual Revenue (IDR) Actual Cost (IDR) Actual Margin (%)
TOWER 472 100,194,665,000.00 80,242,299,584.00 19.91% 453 96,161,405,180.00 78,032,608,982 18.85%
IV 1
POLE 154 19,686,735,000.00 15,766,397,262.00 19.91% 133 17,002,180,227.00 13,636,456,998 19.80%
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
4.2 Prosedur Pelaksanaan Proyek CME PT. Ericsson Indonesia Pembagian sub pekerjaan pada sebagai berikut: 1. Penerimaan Assignment Spesifikasi 2. Persiapan Proyek 3. Implementasi Proyek a. Desain b. Pekerjaan Sipil c. Pekerjaan ME d. Pekerjaan Tower / Pole e. Pekerjaan Antena dan Feeder 4. Pengendalian Proyek 5. Pengetesan dan Persetujuan Pekerjaan (ATP) 6. Penyerahan hasil akhir kerja 7. Quality audit 8. Prosedur komplain pelanggan
4.2.1 Penyerahan Asignment Spesifikasi 1. Assignment spesifikasi atau order yang diterima dari pelanggan yang sudah ditandatangani oleh Key Account Manager (KAM) dan Program Manager yang kemudian diterima kepada Total Project Manager (TPM) yang akan diaplikasikan oleh Project Manager (PM) 2. Assignment spesifikasi yang diterima oleh Project Manager dijawab dengan membuat project spesifikasi yang berisi semua hal hal yang akan dikerjakan dalam proyek tersebut.
IV 2
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
3. Project Manager beserta Project Planner membuat Project Budget Plan dengan menggunakan standar pembuatan Budget yang sudah ditentukan, seperti Harga jasa pekerjaan subkontraktor (ASP) dari divisi sourcing, man hours rate untuk keperluan time reporting. 4. Project Manager membuat estimasi schedule proyek, resource yang akan digunakan dan membuat struktur organisasi serta menganalisa resiko yang akan terjadi sepanjang pelaksanaan proyek. 5. Engineering untuk membuat detail Bill of Quantity (BOQ) untuk semua material yang akan digunakan. 6. Project Spesifikasi disubmit kembali ke Program Manager dan Key Account Manager untuk disetujui, yang kemudian akan dijabarkan oleh Project Planner dengan membuat matriks atau work breakdown structure (WBS) dan standard standard network number yang kemudian disubmit kepada project support professional (PSP). 4.2.2 Persiapan Project 1. Project Manager beserta teamnya mengadakan kick off meeting (KOM) dengan melibatkan Divisi Account, Demand, Sourcing, serta divisi lainnya yang terkait sebagai koordinasi sebelum proyek dimulai dimana membahas detail schedule, perencanaan material dan tenaga kerja, standar operasional prosedur (SOP) pekerjaan serta indeks kualitas pekerjaan (Quality Audit) dan resiko yang mungkin terjadi. 2. Project Manager mengadakan kick off meeting dengan ASP yang akan terlibat didalam proyek untuk membahas detail schedule, SOP, Quality Audit, dan komitment tenaga kerja dari pihak ASP
IV 3
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
3. Project Koordinator mengorder material yang akan digunakan untuk dikirim ke lokasi melalui MR Online. 4. Project Koordinator mengeluarkan Surat Perintah Kerja melalui Email yang di setujui oleh Project Manager, yang kemudian akan dibuatkan Purchase Release (PR) oleh Project Admin dan diteruskan ke divisi procurement untuk pembuatan Purchase Order (PO).
4.2.3 Implementasi Proyek 1. Pekerjaan Survey dan Persiapan a. CME supervisor menganalisa datadata Site Survey Report yang diperoleh dari tim SITAC, apakah sdh sesuai dengan keadaaan di lapangan, seperti koordinat, layout rooftop. b. Memastikan posisi penempatan tower/pole disaksikan oleh Manajemen Gedung yang bersangkutan. c. Membuat berita acara survey bersama yang mencatat posisi penempatan tower/pole apakah sesuai dengan desain awal atau mengalami pergeseran, aturanaturan yang berlaku di gedung yang bersangkutan mengenai jam kerja, akses road. d. Bila terdapat pekerjaan pembongkaran, pastikan bahwa dapat dibawa keluar sehingga site benarbenar bersih dan tidak ada lagi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. e. Menyiapkan alatalat keselamatan kerja seperti Helm, Sepatu Safety, dan kaos tangan, menyediakan asupan listrik dilengkapi dengan peralatan
IV 4
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
untuk pekerjaan diwaktu malam hari (bila menmungkinkan) dan semua alat yang digunakan harus memenuhi standar keamanan yang berlaku 2. Pekerjaan Pembesian a. Jenis dan mutu besi tulangan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. b. Pemotongan dan pembengkokan besi harus sesuai dengan as plan drawing. Memotong dan menekuk besi sesuai daftar pembesian dan tidak terjadi cacat, patah atau retak. Pemotongan harus menggunakan bar cutter dan penekukan harus dilakukan secara mekanis serta tidak diperbolehkan memakai sistem panas. c. Jarak antar tulangan harus sesuai dengan gambar desain. d. Setelah perakitan besi selesai dilakukan pengecekan ulang jumlah besi dan jarak besi disesuaikan dengan gambar desain.
3. Setting Angkur a. Material angkur dan template harus di cek terlebih dahulu dan harus sesuai dengan gambar desain. b. Angkur harus terpasang tegak lurus dan diikat menggunakan kawat beton ketulangan pedestal dengan kuat agar tidak berubah pada saat pengecoran. c. Level angkur harus rata dengan melakukan pengukuran levelling menggunakan waterpass. d. Lakukan pengecekan jarak angkur antara pedestal baik horisontal maupun vertikal. Diagonal angkur dan template harus terpasang dengan kuat dan kencang. Pastikan template tidak bergesar saat pengecoran.
IV 5
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
e. Pastikan drat angkur (di bawah level base pelat) tidak berada level cor atau ikut dicor, karena akan mengganggu pada saat penyetelan tower. Dan pastikan juga tinggi drat baut angkur yang menonjol (di atas base pelat) harus sesuai desain. f. Setelah settigan angkur dikencangkan, lakukan pengecekan ulang untuk memastikan settingan baik dan benar. g. Setelah semua permukaan angkur, template, dan mal benar, tidak dibenarkan dilakukan pembebanan pada area angkur yang bisa mengakibatkan angkur bergeser.
4. Pekerjaan Pengecoran a. Sebelum pengecoran harus disiapkan laporan mix dan desain yang menjelaskan mengenai komposisi campuran beton untuk mencapai mutu beton sesuai desain. b. Pastikan material pengecoran telah tersedia sesuai dengan volume yang dibutukan untuk pengecoran. Semua material harus terbebas dari lumpur dan kotoran c. Pengecoran tidak boleh dilakukan pada kondisi hujan dimana air bisa langsung menggenang di area pengecoran. d. Pengecoran dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan sebelum beton mulai mengeras. e. Jarak jatuh bebas ke dalam cetakan harus pada ketinggian kurang dari 150 cm, untuk mencegah segregasi spasi beton, yaitu terpisahnya agregat, semen dan air pada campuran beton.
IV 6
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
f. Lakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator. Hal ini dilakukan agar semua sudutsudut terisi, selasela di antara dan di sekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan tulangan tersebut agar permukaan menjadi rata dan halus, mengeluarkan gelembunggelembung udara dan mengisi semua rongga.
5. Pengambilan dan Pengecekan contoh Benda Uji a. Pengambilan contoh campuran beton harus dilakukan selama proses pengecoran. Minimal jumlah benda uji adalah 4 buah atau sesuai dengan ketentuan setiap project. b. Benda uji berupa kubus dengan ukuran sisi 15 x 15 cm atau tabung dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengisian contoh beton dibagi menjadi 3 lapis dan setiap lapis harus ditumbuk/ditusuk sebanyak 35 kali menggunakan batang besi dan pada lapisan terakhir, lapisan atas harus diratakan sesuai dengan tinggi tabung atau kubus beton. c. Benda uji dikirim ke Lab beton yang telah direkomendasikan untuk dilakukan uji tekan beton pada kekuatan beton 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari sesuai dengan PBI 1971
6. Pekerjaan Instalasi Tower a. Semua peralatan yang akan digunakan diperiksa oleh pengawas lapangan b. Disiapkan jaring pengaman di area pekerjaan untuk mengantisipasi apabila ada pekerja yang terjatuh c. Selama pekerjaan, para pekerja harus menggunakan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja
IV 7
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
d. Untuk pekerjaan di atas tower, pekerja harus memiliki sertifikat panjat tower e. Untuk mempermudah pekerjaan, material tower dikelompokkan per segmen ketinggian (mengacu pada gambar perakitan) f. Cek kerataan antar pedestal dengan waterpas g. Pekerjaan cat tower harus segera dilakukan setelah perakitan tower dan aksesorisnya selesai.
7. Pekerjaan Pondasi RBS Outdoor pada lokasi struktur gedung a. Mobilisasi dan persiapan material, perlengkapan dan pekerja b. Pembersihan permukaan pelat lantai c. Menandai titiktitik yang akan dipasangi tulangan dan cairan kimia sebagai material bounding dalam plat sesuai dengan desain d. Pelaksanaan pengeboran plat lantai, pemasangan tulangan dalam plat lantai, penggunaan cairan kimia dan uji tarik pada tulangan yang terpasang sesuai dengan standar desain. e. Pekerjaan pengecoran.
8. Pekerjaan Struktur Pole a. Tiang yang akan digunakan memiliki panjang 3 m atau 6 m disertai material pondasi sesuai desain rencana b. Semua material dikirim ke lokasi kerja dan permukaan plat lantai dibersihkan c. Pemasangan blok beton (precast blok) sebagai pondasi pole dan struktur pengaku sesuai dengan desain rencana
IV 8
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
d. Menandai titiktitik yang akan dipasangi tulangan dan cairan kimia sebagai material Bounding e. Melakukan pembesian dan pemasangan acuan dan perancah f. Pelaksanaan pengeboran plat lantai, pemasangan tulangan dalam plat lantai, penggunaan cairan kimia dan uji tarik pada tulangan yang terpasang sesuai dengan standar desain g. Penyetelan angkur dan plat dasar pada pole dan struktur penopang pole lainnya h. Pekerjaan pengecoran i. Masa perawatan dan pengeringan beton selama 3 hari j. Pekerjaan finishing pondasi termasuk dengan pengecetan k. Penyetelan posisi pole dan struktur penopang pole pada pelat dasar l. Pemasangan pole dan struktur penopang pole m. Pengencangan baut, mur, dan ring n. Penyetelan dan pemasangan instalasi penangkal petir, kabel, dan platplat instalasi untuk pole (instalasi kabel dan plat terbuat dari cuprum atau aluminium sesuai spesifikasi yang disyaratkan) o. Penyambungan kabel instalasi penangkal petir dengan penangkal petir yang terpasang di gedung p. Memastikan kesuluruhan struktur telah terpasang kuat dan aman untuk dipergunakan.
9. Lintasan kabel horisontal dan vertikal a. Suply dan pemasangan kabel tray horisontal
IV 9
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Siapkan cabel tray (400x200, 300x150, 150x50) beserta cover Pasang pedestal/pondasi kabel tray horisontal dengan jarak 1.5 m sesuai desain Pasang kabel tray dengan cara dibaut (screwing) ke pedestal Pasang cover tray dan kencangkan dengan klem Pastikan bahwa baut, ring, dan mur dikencangkan dengan benar b. Suply dan pemasangan kabel ladder (horisontal dan vertikal) Siapkan kabel ladder 400 mm beserta bracket Pasang gantungan bracket pada tower Pasang kabel ladder vertikal dan kencangkan menggunakan UBolt Posisikan dan pasang supporting pipe untuk ladder horisontal Pasang ladder horisontal Pastikan bahwa baut, ring, dan mur terpasang dengan kencang.
10. Boom Mounting untuk Tower dan Pole a. Pastikan bahwa boom mounting sesuai dengan spesifikasi (misal panjang boom 3 m dan panjang lengan boom beserta aksesoris 6 m) b. Pasang mounting sesuai dengan desain.
11. Earthing Sistem a. Penangkal Petir Pasang tembaga dan aksesorisnya Pasang kebel BCC 50 mm (kuninghijau) atau aluminium tape 25x50 mm atau yang sesuai dengan spesifikasi Hubungkan dengan penangkal petir yang eksisting
IV 10
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
b. Pekerjaan Instalasi Grounding Pastikan seluruh material grounding (busbar, dan kabel BCC atau furse aluminium plate dan aluminium tape 25x50) sesuai dengan spesifikasi Pasang kabel BBC 50 mm (hijaukuning) atau aluminium tape 25x50 mm sesuai dengan gambr desain. Pasang busbar 300x50x8 mm di 3 tempat pada tower Pekerjaan penyambungan antara kabel ataupun material grounding bisa menggunakan sistem koneksi mekanik yaitu sambungan type C – Clam dengan cara dipress menggunakan alat Crimping Tool sehingga mendapatkan hasil yang solid Hubungakan dengan grounding yang telah ada ke control box Semua material koneksi busbar memakai material anti korosi dan tidak terdapat cat (baut, mur, ring baut, dan sebagainya) Semua bagian grounding dilengkapi dengan label nama sesuai dengan spesifikasi. Pengecekan nilai tahanan grounding dilakukan setelah sistem grounding selesai dipasang (menggunakan alat merger) dengan mengambil beberapa titik pengukuran dimana nilai grounding harus kurang dari 1 ohm.
12. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal a. ACPDB tambahan dan Junction Box Siapkan ACPDB baru sesuai dengan standar desain Siapkan dan pasang panel distribusi/Junction Box Hubungkan junction box ke KWH meter dan MDP
IV 11
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Hubungkan ACPDB baru dan junction box untuk instalasi MCB dan arester b. PLN Upgrade Siapkan perijinan akses dan aplikasi untuk managemen gedung atau PLN Ganti braker utama pada panel KWH Periksa power supply menggunankan AVO meter Terima BPUJL (Biaya Pemasangan dan Uang Jaminan Langganan) dari PLN
13. Pekerjaan Sun Shelter a. Siapkan Sun shelter b. Pasang sun shelter sesuai dengan standar design yang disyaratkan Posisikan kaki sun shelter pada base frame Pasang kaki sun shelter Periksa kakikaki sun shelter baik secara horisontal maupun vertikal dan juga rangka atap Pasang lampu TL, kabel istalasi dan koneksi photcell ke ACPDB
4.2.4 Pengendalian Proyek 1. Monitoring tiap item pekerjaan di proyek dilakukan CME Supervisor dan laporannya dibuat dalam Berita Acara Pemeriksaan Waktu Penyelesaian Pekerja. 2. PSP
membuat
laporan
perencanaan
pengeluaran
proyek
dan
melaporkannya kepada project manager dan program manager untuk
IV 12
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
diketahui kesesuain antara rencana pengeluaran biaya proyek dan aktual yeng terjadi. 3. Untuk pekerjaan tambahan atau perubahan spesifikasi Project Manager membuat Project Change Request (PCR), untuk diajukan ke Program Manager dan Key Account Manager (KAM) dimana dengan PCR ini untuk penambahan budget proyek atau adanya penambahan order dari pelanggan 4. Semua material yang tiba dilokasi diterima oleh Pelanggan dan didampingi CME Supervisor, bukti penerimaan barang ditanda tangani dalam dokumen penerimaan material / POD (proof of delivery). 5. Project Planner mendapatkan plan dan progress report dari PM atau Koordinator kemudian di upload kedalam database site handler, dimana database tersebut digunakan sebagai alat pengambilan keputusan apa yang akan dilakukan terhadap proyek yang sedang berjalan. 6. Project Management Team mengundang PM dalam monthly meeting untuk mempresentasikan keadaan proyek, agar diperoleh action point untuk halhal dan tindakan yang harus diambil untuk mengendalikan proyek tetap berjalan lancar. 7. Project Planner, PSP, dan Project control memberi masukan kepada PM tentang keadaan financial proyek untuk segera diambil tindakan terhadap kesehatan financial proyek. 8. Project Manager selain mengetahui kondisi lapangan (Progress fisik Pekerjaan) juga harus memperhatikan Kondisi Financial agar tidak terjadi
IV 13
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
over budget, hal ini dimaksudkan agar Project Manager mampu mengendalikan Progress fisik sejalan dengan Financial.
4.2.5 Proses Pengetesan dan Persetujuan Pekerjaan (Acceptance Test Procedure / ATP) 1. Semua pekerjaan CME telah selesai sesuai dengan desain yang disetujui. 2. Tidak ada lagi komplain dari Pemilik Gedung (community issue). 3. Semua item pekerjaan yang tertunda segera dikerjakan. 4. Melakukan pengecekan actual BoQ 5. Memastikan kepada pihak pelanggan untuk menghadiri pelaksanaan ATP 6. Pada inspeksi pekerjaan tower/pole disyaratkan dengan melakukan verticality test, inspeksi pemasangan mur dan baut, mounting antenna, dan pengecatan tower, hal ini untuk memastikan bahwa tower/pole didirikan dengan baik dan vertikal dan memastikan tower/pole terpasang dengan benar dan kuat 7. Pada inspeksi pekerjaan grounding disyaratkan dengan melakukan beberapa pengukuran terhadap grounding kakikaki tower/pole, KWH Meter, Grounding bar, dan bracket AC (bila ada). 8. Inspeksi visual dilakukan pada pekerjaan ME, yang meliputi pemasangan KWH meter termasuk pemberian label, installasi lampu, DC Fan dan kabel. Juga pengukuran tegangan masukan dari KWH dan ACPDB yang sesuai dengan standar ericsson, dan memastikan bekerja dengan baik dan terhubung dengan eksternal alarm.
IV 14
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
9. Pengujian Eksternal Alarm untuk memastikan bahwa alarm bekerja dengan baik bila dipicu oleh asap, panas, pemotongan dan kegagalan sumber tenaga listrik. 10. ATP form harus semuanya diisi sesuai dengan hasil pemeriksaan, kemudian diserahkan ke pelanggan untuk diverifikasi apakah hasil diterima atau tidak. 11. Jika terdapat pending item pekerjaan baik itu kecil atau besar dalam pelaksanaan ATP harus segera diperbaiki untuk diterimanya hasil ATP.
4.2.6 Proses Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan Lapangan 1. Setelah ATP diterima, Ericsson mengajukan ke pelanggan Berita Acara Lapangan (BALAP) beserta CME Binder yang berisikan semua datadata actual site tersebut. 2. Project Team melalui Admin mengajukan Berita Acara Serah Terima (BAST) ke komersial team untuk selanjutnya dilakukan penagihan ke pelanggan atas pekerjaan yang telah dilakukan.
4.2.7 Quality Audit 1. Quality Audit team akan mengirimkan email notifikasi kepada Project Team tentang perihal sitesite yang akan diaudit, untuk CME sendiri adalah 20 % dari jumlah site yang berstatus RFI (ready for installation). 2. Quality Audit team akan meminta project team menyediakan installation check list yang didapatkan dari ASP yang sudah melakukan preaudit.
IV 15
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
3. Setelah melakukan audit, QA team akan menyampaikan laporannya melalui email berupa detail report dan hasil audit tersebut juga dapat dilihat di intranet 4. Jika ada beberapa defect (kerusakan) atau ketidaksesuaian yang ditemukan auditor, akan dituangkan dalam corrective action untuk segera ditindaklanjuti oleh ASP.
4.2.8 Prosedur Komplain Pelanggan 1. Komplain dari pelanggan diterima oleh Project Manager baik melalui email ataupun dinyatakan secara tertulis 2. Komplain berupa kinerja tenaga kerja, Hasil ATP, Tools dan Equipment, standart installasi, akan diteruskan ke Divisi Network Roll Out. Sedangkan komplain mengenai kinerja ASP akan diteruskan ke Demand Management. Komplain mengenai Quality dan HSE akan ditangani oleh Quality Departement. 3. Masing masing divisi melakukan investigasi dan identifikasi penyebab kesalahan yang menjadi komplain pelanggan dan membuat rencana untuk perbaikan. 4. Project Manager mereview hasil investigasi, membuat dokumen analisa dan melakukan perbaikan. 5. Menanggapi komplain pelanggan dengan mempresentasikan analisa dan hasil yang ditemukan baik melalui email maupun meeting. 6. Jika sudah diterima hasilnya oleh Pelanggan, komplain dianggap selesai
IV 16
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
4.3 Lingkup Implementasi Proyek Tabel 4.3. Actual Cost Proyek CME Indosat 3G Jabodetabek 2010 (Type Pole) Engineering Design
Civil Work
Mechanical Electrical
Qty
Jakarta
67
804,838,659.50
710,896,398.74
3,644,426,711.46
1,102,655,613.79 399,754,301.07 6,662,571,684.56
Bogor
26
334,317,597.02
295,295,427.17
1,513,838,787.84
458,026,178.04
166,051,786.60 2,767,529,776.66
Depok
14
173,349,865.12
153,116,147.42
784,953,445.54
237,495,055.28
86,100,926.39
1,435,015,439.75
Tangerang
15
198,114,131.57
174,989,882.77
897,089,652.05
271,422,920.32
98,401,058.73
1,640,017,645.43
Bekasi
11
136,203,465.45
120,305,544.40
616,749,135.78
186,603,257.72
67,650,727.87
1,127,512,131.23
Total
133
1,646,823,718.66 1,454,603,400.50
7,457,057,732.67
Pole Work
Antennas and Feeders
Area
Total
2,256,203,025.15 817,958,800.66 13,632,646,677.64
Tabel 4.4. Actual Cost Proyek CME Indosat 3G Jabodetabek 2010 (Type Tower) Mechanical Electrical
Pole Work
1,364,278,726.57
2,048,485,178.84
144 1,835,833,400.06 1,623,526,136.10
8,242,517,306.38
12,376,264,622.15 899,183,706.15
24,977,325,170.84
Depok
77
974,890,840.03
4,377,060,914.42
6,572,223,282.11
477,497,554.30
13,263,820,952.79
Tangerang
99
1,228,109,240.04 1,086,083,001.39
5,513,959,853.23
8,279,294,264.47
601,522,893.08
16,708,969,252.22
Bekasi
110 1,392,701,200.04 1,231,640,517.04
6,252,944,163.46
9,388,890,403.01
682,139,363.29
18,948,315,646.84
Total
453 5,735,396,760.18 5,072,119,583.83
25,750,760,964.06 38,665,157,750.58 2,809,173,923.35 78,032,608,982.00
Area
Qty
Jakarta
23
Bogor
Engineering Design 303,862,080.01
Civil Work 268,721,567.36
862,148,361.93
Antennas and Feeders 148,830,406.54
Total 4,134,177,959.31
Tabel 4.5 Data kesimpulan Cost dan Durasi Pekerjaan Pole Description Engineering Design Civils Mechanical Electrical Pole Work Antennas and Feeders Total
RT 3,6m Poles COST Plan Cost (154 site) Actual Cost (133 site) 1,902,969,530.00 1,646,823,719.00 1,683,303,930.00 1,454,603,401.00 8,629,823,818.00 7,457,057,733.00 2,606,487,114.00 2,256,203,025.00 943,812,870.00 817,958,801.00 15,766,397,262.00 13,632,646,678.00
IV 17
DURASI PLAN ACTUAL 7 10 3 5 10 14 5 6 6 9 31 44
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Tabel 4.6 Data kesimpulan Cost dan Durasi Pekerjaan Tower RT 20m Minitower COST
Description Engineering Design Civils Mechanical Electrical Tower Work Antennas and Feeders Total
Plan Cost (472 site) 5,832,478,040.00 5,159,217,240.00 26,449,849,624.00 39,908,029,520.00 2,892,725,160.00 80,242,299,584.00
Actual Cost (453 site) 5,671,864,847.00 5,017,144,120.00 25,721,480,865.00 38,809,053,067.00 2,813,066,082.00 78,032,608,982.00
DURASI PLAN 7 4 12 13 8 44
ACTUAL 11 6 15 18 11 61
Dari tabel actual cost yang penulis sajikan, didapatkan data bahwa prosedur pelaksanaan Pembangun Menara BTS (Base Transceiver Station) di atas gedung (Rooftop), hampir semua selalu dilaksanakan, kecuali beberapa prosedur sehingga menyebabkan keterlambatan waktu dan juga penambahan biaya yang mempengaruhi mutu pekerjaan. Berikut adalah beberapa prosedur yang menyebabkan keterlambatan waktu, dan penambahan biaya yang mempengaruhi mutu pekerjaan: 1 Engineering Design Data yang ada dalam SSR (Site Survey Report) dari tim SITAC kurang lengkap, sehingga terkadang pekerjaan menjadi terlambat karena kurangnya informasi tentang kondisi lokasi. Seperti informasi tentang akses menuju lokasi, jalan yang akan dilalui. Pada penentuan titik as antar kolom (peletakan angkur) terkadang tidak sesuai antara desain dan kondisi aktual dilapangan. Layout gedung terkadang tidak tersedia atau tidak diberikan oleh pemilik gedung, sehingga dibutuhkan survey yang lebih detail. Pelaksanaan hammer test terkadang terkendala dilaksanakan karena pemilik gedung tidak mengijinkan.
IV 18
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
2 Pekerjaan Sipil (Civil Work) Fabrikasi sun shelter mengalami keterlambatan. Terkadang diperlukan pekerjaan perkuatan struktur. Kendala akses dan ijin kerja (permit) dari pihak gedung 3 Pekerjaan ME Pengurusan instalasi PLN Kebutuhan akan kabel grounding terkadang tidak sesuai dengan desain karena adanya perubahan jalur grounding dari pihak pemilik gedung 4 Pekerjaan Tower / Pole Penempatan posisi pole Kekurangan material support pole Pemasangan angkur terkendala/terbentur pada pembesian balok 5 Pekerjaan Antena dan Feeder Kebutuhan akan kabel feeder terkadang tidak sesuai dengan desain karena adanya perubahan jalur kabel feeder dari pihak pemilik gedung
IV 19