27
BAB III PERENCANAAN
3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram
Power Supply
Indikator (Led)
Rangkaian Setting
Rangkaian Pengendali
Rangkaian Output
Line AC
Elektroda
Gambar 3.1 Blok Diagram
Untuk memudahkan penulis menuangkan kedalam bentuk suatu alat yang riil. Maka penulis mengemas dan menyusun suatu sistem yang terkait pada alat
28
tersebut dalam bentuk blok diagram. Hal ini dimaksudkan agar terdapatnya suatu patokan dalam pembuatan alat agar tidak terjadi penyimpangan yang terlalu jauh Ada pun cara kerja blok diagram diatas adalah sebagai berikut : Kesemua rangkaian diatas merupakan suatu sistem yang sinkron sehingga dapat membentuk
dan menciptakan sistem kerja. Dan berikut sistem kerja
berdasarkan masing-masing blok : 1. Rangkaian Power Supply Digunakan untuk memberikan catu daya ke seluruh blok rangkaian dengan keluaran supply sebesar +12V dan +5V terhadap ground 2. Rangkaian Setting Output Digunakan untuk mensetting output yang digunakan untuk rangkaian control output. 3. Rangkaian Pengendali Daya Digunakan untuk mengendalikan daya yang keluar dari rangkaian output 4. Rangkaian Keluaran Digunakan untuk mengeluarkan tegangan yang dikeluarkan rangkaian pengendali daya 5. Elektroda Digunakan untuk memotong.
3.2 Cara Kerja Blok Diagram Power supply memberikan tegangan ke seluruh rangkaian dengan membaginya menjadi dua besaran tegangan, 12V dan 5V. Tegangan 5Volt masuk
29
ke rangkaian setting yang berisi IC 555 yang bekerja setelah mendapat tegangan 5 Volt. IC 555 mendapatkan trigger melalui push button maka rangkaian kontrol bekerja lalu melakukan pencacahan atau pemilihan di rangkaian pengendali. Output dari rangkaian kontrol tersebut masuk ke rangkaian pengendali yang kemudian mengaktifkan transistor yang berfungsi sebagai sakelar pemilih. Tegangan 12 Volt dari rangkaian power supply masuk ke koil relay di rangkaian pengendali yang berfungsi untuk memutus-sabungkan tegangan output. Dan rangkaian output mendapatkan tegangan tersendiri yang terpisah dari power supply.
3.3 Perencanaan Rangkaian Power Supply Rangkaian power supply terdiri dari 1 buah trafo step down 2A, 1 buah dioda briidge 2A yang berfungsi sebagai penyearah tegangan, 1 buah switch onoff, 1 buah IC 7805, 1 buah IC 7812 dan 2 buah kapasitor 220µF/35volt. Dari komponen-komponen diatas dirancang sehingga menghasilkan supply tegangan DC +12Volt dan DC +5Volt dimana tegangan tersebut dijadikan input ke seluruh rangkaian kecuali rangkaian keluaran.
30
Gambar 3.3 Rangkaian Power Supply
3.4 Perencanaan Rangkaian Setting Daya Rangakaian setting ini berfungsi untuk mengeset beberapa nilai yang diinginkan. Pada rangkaian ini penulis hanya menggunakan sebuah switch push button yang digunakan untuk rangkaian pengatur naik. Rangkaaian setting daya terdiri dari 1 buah IC 555 ini digunakan sebagai monostabil multivibrator yang berfungsi sebagai pembangkit pulsa clock yang nantinya akan diteruskan ke rangkaian counter. Pada saat push button ditekan maka rangkaian bekerja dengan mendapatkan logika high dan menghasilkan sinyal clock. Sinyal clock ini masuk ke pin 5 sebagai inputan dari IC 74193 sehingga IC 74193 akan mencacah naik. Output dari counter berupa bilangan biner 3 bit yang digunakan ke IC 74138 sebagai dekoder yang nantinya sinyal biner ini disalurkan kembali pada salah satu dari N saluran yang tersedia dan pemilih saluran tersebut tergantung
31
dari masukan IC counter yaitu 74193. Output dari IC 74138 dihubungkan ke IC 7404 yang berlaku sebagai inverter yang mengubah low menjadi high sehingga led indikator dapat menyala. Pewaktu 555 dihubungkan sebagai sebuah multivibrator monostabil dalam gambar III.3 untuk bekerja sebagai sakelar sentuh. Sebuah tahanan 50 kΩ ke pin 2 menahan 555 tersebut dalam keadaan diamnya. Jika tombol ditekan IC 555 akan menghasilkan sebuah pulsa keluaran tembakan tunggal dan jika taraf gangguan listriknya tinggi 555 tersebut akan berisolasi bila tombol ditekan. Pemicu dapat diandalkan dan konsisten akan terjadi bila tombol ditekan.
Gambar 3.3 Rangkaian Setting Daya
32
3.5 Perencanaan Rangkaian Pengendali Rangkaian ini dirancang dengan 3 buah IC 74193 sebagai pencacah maju dan IC 74138 sebagai dekoder, IC 7404 sebagai inverter sebagai pengubah logika low menjdai high pada pengaplikasian dirangkaian ini. Yang pada akhirnya ketiga IC ini bekerja saling berkaitan serta berfungsi memilih daya yang masuk ke output sesuai dengan pemilih daya yang diinginkan. Cara kerja dari rangkaian ini adalah IC 74193 mendapatkan masukan dari IC 555 yang kemudian IC 74193memberikan masukan IC 74138 dimana IC 74138 ini memberikan masukan ke rangkaian pengendali yang berupa bilangan biner yang nantinya akan diinverter oleh IC 7404 sehingga merubah outputan dari IC 74138 yang tadinya berupa logika low menjadi logika high. Sinyal high tersebut akan mengerjakan rangkaian pengendali daya sehingga LED menyala sebagai indikator.
Gambar 3.4 Rangkaian Kontrol
33
Rangkaian ini terdiri dari tiga buah transistor jenis NPN dan tiga buah relay dengan spesifikasi 12 Volt sebagai penggerak koil. Serta tiga buah tahanan dengan nilai 470Ω, 1kΩ serta 1,5kΩ sebagai pembeda arus keluaranm dam kesemua komponen tersebut bekerja saling keterkaitan menjadi sebuah rangkaian ( rangkaian pengendali keluaran ) yang akan mengendalikan besaran arus keluaran dan bekerja saling bergantian. Masukan dari rangkaian kontrol berupa besaran sinyal positif dan akan mengaktifkan transistor tersebut sehingga tegangan supply untuk relay akan bekerja mengakibatkan relay bekerja dan memberikan besaran arus yang akan keluar sesuai dengan pemilihan pada rangkaian setting. Pada saat LED menyala, maka transistor akan mendapatkan bias maka relay pun akan bekerja dan akan mengktifkan rangkaian keluaran daya yang akan digunakan sebagai catu daya probe hal ini akan menghasilkan panas. Pada saat LED indikator menyala untuk menentukan relay mana yang mendapatkan tegangan maka penulis menentukan nilai keluaran arusnya berdasarkan besar kecilnya tahanan.
34
Gambar 3.5 Rangkaian Pengendali
3.6 Perencanaan Rangkaian Output Rangkaian output ini berfungsi menghasilkan tegangan yang ada pada pesawat ini sesuai setting yang diinginkan oleh operator. Rangkaian keluaran ini terdiri dari 1 buah transformator dengan kapasitas arus 5 ampere dan tegangan 24 volt yang berfungsi sebagai step down yaitu menurunkan tegangan dari 220 volt menjadi 24 volt yang kemudian menjadi catu daya elektroda.
35
Trafo bekerja setelah relay bekerja melakukan pemilihan daya, adapun perhitungan perbandingan dari trafo adalah sebagai berikut : Pada saat output trafo menghasilkan 24 volt. V1 = Type equatioN1N2.V2here.
Gambar 3.6 Rangkaian keluaran
3.7 Elektroda Elektroda yang digunakan pada alat sirkumsisi ini adalah elektroda yang terbuat dari kawat nichelin. Kawat nichelin ini akan membara setelah mendapatkan
tegangan
dari
rangkaian
output.
Setelah
kawat
nichelin
mendapatkan tegangan maka kawat tersebut akan panas dan membara dan akibat dari panas tersebutlah sehingga dapat digunakan untuk memotong.
36
Gambar 3.7 Bentuk Fisik Elektroda