30
BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)
3.1
Proses EGARCH Exponential GARCH (EGARCH) diajukan Nelson pada tahun 1991 untuk
menutupi kelemahan model ARCH/GARCH dalam menangkap fenomona ketidaksimetrisan good news dan bad news dalam volatilitas. Model ARCH/GARCH mengasumsikan pengaruh good news dan bad news sama terhadap
volatilitasnya
sehingga
tidak
dapat
menangkap
fenomena
ketidaksimetrisan. Pada data return, nilai volatilitas akan tinggi ketika nilai error lebih kecil dari nol dibandingkan ketika error lebih besar dari nol. Keadaan yang disebut Leverage Effect ini ditangkap oleh model Exponential GARCH. Untuk memperhitungkan efek asimetris antara good news dan bad news, Nelson mempertimbangkan inovasi terboboti (weighted innovation): π ππ‘ = πππ‘ + πΎ ππ‘ β πΈ ππ‘
(3.1)
dengan π dan πΎ adalah konstanta riil, ππ‘ dan ππ‘ β πΈ ππ‘
adalah barisan
berdistribusi identik independen dengan rata-rata nol dan kontinu. Dengan demikian, πΈ π ππ‘
= 0 . Ketidaksimetrisan dari π ππ‘
dapat dilihat dengan
menuliskan persamaan 3.1 menjadi: π ππ‘ =
π + πΎ ππ‘ β πΎπΈ ππ‘ , ππ‘ β₯ 0 π β πΎ ππ‘ β πΎπΈ ππ‘ , ππ‘ < 0
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
31
Di samping dapat menangkap efek asimetris dari good news dan bad news, model Exponential GARCH memiliki kelebihan lain dibandingkan model ARCH/GARCH, yaitu parameter-parameter pada Exponential GARCH tidak perlu dibatasi untuk menjamin variansi selalu positif. Hal ini dikarenakan bentuk persamaan dalam logaritma. Secara umum, proses EGARCH dengan orde p dan q atau EGARCH(p,q) didefinisikan sebagai proses ππ‘ yang memenuhi: π¦π‘ = π₯π‘β² π + ππ‘ ππ‘ = ππ‘ ππ‘ 2 2 ln ππ‘2 = π + π½1 ln ππ‘β1 + β― + π½π ln ππ‘βπ + πΌ1
βπΈ
π π‘β1 ππ‘β1
ln ππ‘2 = π +
π
ln ππ‘2
=π
ππ‘2 = π π π ππ‘2 = π π
+ β― + πΎπ
π π=1 π½π
2 ln ππ‘βπ +
π π‘βπ ππ‘βπ
βπΈ
ππ‘βπ ππ‘β1 ππ‘β1 + β― + πΌπ + πΎ1 ππ‘β1 ππ‘βπ ππ‘β1
π π‘βπ ππ‘βπ
π π‘βπ π π =1 πΌπ π π‘ βπ
+
π π =1 πΎπ
π π‘βπ π π‘ βπ
βπΈ
π π‘βπ π π‘βπ
(3.2)
π π‘βπ π π‘βπ π π‘βπ π π π 2 π + π=1 π½ π ln ππ‘βπ + π =1 πΌ π + π =1 πΎ π βπΈ π π‘ βπ π π‘βπ π π‘βπ π π=1 ln
2π½
ππ‘βππ
ππ₯π
2π½ π π π=1 ππ‘βπ
π π‘βπ π π =1 πΌπ π π‘βπ
π π =1 ππ₯π
πΌπ
π π‘βπ π π‘ βπ
+
+ πΎπ
π π =1 πΎπ
π π‘βπ π π‘βπ
π π‘βπ π π‘ βπ
βπΈ
βπΈ
π π‘βπ π π‘βπ
π π‘βπ π π‘ βπ
(3.3)
dengan ππ‘ ~ πππ π(0,1). Karena pada model volatilitas EGARCH good news dan bad news memberikan pengaruh yang berbeda terhadap volatilitas maka persamaan (3.3) dapat ditulis kembali dalam bentuk:
ππ‘2
ππ
2π½ π π π=1 ππ‘βπ
πΌ π +πΎ π π π =1 ππ₯π π π‘βπ
ππ‘βπ β πΎπ πΈ
ππ
2π½ π π π=1 ππ‘βπ
πΌ π βπΎ π π π =1 ππ₯π π π‘βπ
ππ‘βπ β πΎπ πΈ
=
π π‘βπ π π‘ βπ π π‘βπ π π‘ βπ
, ππ‘βπ β₯ 0 (3.4) , ππ‘βπ < 0
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
32
Karena πΈ
π π‘βπ π π‘ βπ
= 0 maka persamaan 3.2 dapat dituliskan menjadi:
ln ππ‘2 = π +
π π=1 π½π
2 ln ππ‘βπ +
π π‘βπ π π =1 πΌπ π π‘ βπ
+
π π‘βπ π π =1 πΎπ π π‘ βπ
(3.5)
Persamaan (3.5) memiliki dua unsur yaitu magnitude effect
π π‘βπ π π‘ βπ
yang
menunjukkan besarnya pengaruh volatilitas pada periode t-j terhadap varian saat π
ini dan sign effect π π‘βπ yang menunjukkan perbedaan pengaruh good news dan bad π‘ βπ
news pada periode t-j terhadap varian saat ini. Untuk model EGARCH yang paling sederhana atau EGARCH(1,1) didefinisikan sebagai proses ππ‘ yang memenuhi: π¦π‘ = π₯π‘β² π + ππ‘ ππ‘ = ππ‘ ππ‘ π
2 ln ππ‘2 = π + π½1 ln ππ‘β1 + πΌ1 ππ‘β1 + πΎ1 π‘β1
3.2
π π‘β1
(3.6)
ππ‘β1
Proses EGARCH-M EGARCH in mean (EGARCH-M) juga dikembangkan oleh Nelson pada
tahun 1991. Sama halnya seperti kelebihan model GARCH-M terhadap GARCH, kelebihan model EGARCH-M terhadap EGARCH juga terletak pada risiko yang berpengaruh
terhadap
tingkat
pengembaliannya.
Secara
umum,
proses
EGARCH(p,q)-M didefinisikan sebagai proses ππ‘ yang memenuhi: π¦π‘ = π₯π‘β² π + πππ‘ + ππ‘ ππ‘ = ππ‘ ππ‘ ln ππ‘2 = π +
π π=1 π½π
2 ln ππ‘βπ +
π π‘βπ π π =1 πΌπ π π‘ βπ
+
π π‘βπ π π =1 πΎπ π π‘ βπ
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
33
dimana parameter π dinamakan parameter premium risk. Untuk model EGARCH-M yang paling sederhana atau EGARCH(1,1)-M didefinisikan sebagai proses ππ‘ yang memenuhi: π¦π‘ = π₯π‘β² π + πππ‘ + ππ‘ ππ‘ = ππ‘ ππ‘ π
2 ln ππ‘2 = π + π½1 ln ππ‘β1 + πΌ1 ππ‘β1 + πΎ1 π‘ βπ
3.3
π π‘β1 π π‘ βπ
Uji Efek Asimetris Untuk menggunakan model EGARCH-M diperlukan asumsi bahwa data
residual yang diuji harus memiliki efek asimetris. Engle dan Ng (1993) mengusulkan suatu uji efek asimetris yang disebut sign and size bias tests untuk menentukan apakah model asimetris dibutuhkan atau model GARCH-M sudah cukup memadai. Untuk memeriksa pengaruh efek asimetris, data runtun waktu terlebih dahulu harus dimodelkan ke dalam model GARCH-M dan diambil residual datanya. Kemudian lakukan uji efek asimetris berdasarkan persamaan regresi berikut: + β β ππ‘2 = π0 + π1 ππ‘β1 + π2 ππ‘β1 ππ‘β1 + π3 ππ‘β1 ππ‘β1 + π’π‘
(3.7)
+ β ππ‘β1 = 1 β ππ‘β1
dengan: β ππ‘β1 : Variabel dummy yang bernilai satu jika ππ‘β1 < 0 dan nol untuk yang
lainnya. π1 : Parameter sign bias (efek positif atau negatif). π2 : Parameter size bias (besar efek negatif). Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
34
π3 : Parameter size bias (besar efek positif). dengan hipotesis yang diuji adalah: π»0 : π1 = π2 = π3 = 0 (residual bersifat simetris). π»1 : Paling tidak ada satu tanda β=β tidak berlaku (residual bersifat asimetris). dengan kriteria pengujian dengan menggunakan software Eviews adalah Tolak π»0 jika ππππ < πΌ. Uji efek asimetris yang lainnya diusulkan oleh Enders (2004) dengan melihat korelasi antara kuadrat standar residual ππ‘2 dengan lag standar residual ππ‘βπ menggunakan estimasi dari regresi berikut: ππ‘2 = πΌ0 + πΌ1 ππ‘β1 + β― + πΌπ ππ‘βπ
(3.8)
Hipotesis yang diuji adalah: π»0 : πΌ1 = β― = πΌπ = 0 (residual bersifat simetris). π»1 : Paling tidak ada satu tanda β=β tidak berlaku (residual bersifat asimetris). dengan kriteria pengujian adalah Tolak π»0 jika korelasi β 0 atau dengan menggunakan software Eviews, tolak π»0 jika Prob(F-Stat) < πΌ.
3.4
Pembentukan Model Sebelum data runtun waktu dimodelkan (dalam hal ini harga saham)
dengan model EGARCH-M, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa langkah pembentukan model. Langkah-langkah dalam pembentukan model dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
35
Harga Saham
Perhitungan return harga saham
Uji Stasioneritas Pembentukan Model ARMA
Uji Efek Heteroskedatisitas
TIDAK
YA
Uji Efek Asimetris
YA
Pembentukan Model EGARCH-M 1. Identifikasi Model 2. Estimasi Parameter 3. Verifikasi Model
TIDAK
Pembentukan model GARCH-M 1. Identifikasi Model 2. Estimasi Parameter 3. Verifikasi Model
Peramalan Gambar 3.1 Bagan Tahap Pembentukan Model EGARCH-M
3.5
Identifikasi Model Untuk
menentukan
identifikasi
model
dari
data
runtun
waktu
homoskedatis, dapat dilakukan dengan menggunakan fak dan fakp, tetapi dalam model volatilitas EGARCH-M belum terdapat kriteria untuk mengidentifikasi Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
36
model tersebut. Oleh karena itu, pada skripsi ini digunakan beberapa model EGARCH-M sederhana yaitu, model EGARCH(1,1)-M, EGARCH(1,2)-M, EGARCH(2,1)-M, dan EGARCH(2,2)-M.
3.6
Estimasi Parameter Tahap selanjutnya setelah mengidentifikasi model yaitu mengestimasi
parameter. Parameter-parameter yang akan diestimasi adalah π, π, π, π½, πΌ, dan πΎ. Parameter tersebut akan diestimasi dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dan dilanjutkan dengan metode iteratif seperti algoritma Newton-Rhapson, Method of Scoring, atau Iterasi Berndt, Hall, Hall & Hausman (BHHH). Diketahui proses EGARCH(p,q)-M: π¦π‘ = π₯π‘β² π + πππ‘ + ππ‘ ππ‘ = ππ‘ ππ‘ ln ππ‘2 = π +
π π=1 π½π
2 ln ππ‘βπ +
π π‘βπ π π =1 πΌπ π π‘ βπ
+
π π‘βπ π π =1 πΎπ π π‘ βπ
Misalkan fkp dari observasi data π§π‘ dinotasikan dengan π π§π‘ dan π = π, π, πΏ β² adalah suatu vektor dari semua parameter yang tidak diketahui dengan πΏ β² = π
π
2 2 π, π½1 , β¦ , π½π , πΌ1 , β¦ , πΌπ , πΎ1 , β¦ , πΎπ serta π£π‘β² = 1, ln ππ‘β1 , β¦ , ln ππ‘βπ , ππ‘β1 , β¦ , π π‘βπ , π‘βπ
π π‘β1 π π‘βπ
,β¦,
π π‘βπ π π‘βπ
π‘βπ
. Model EGARCH(p,q)-M dapat dituliskan kembali menjadi:
ππ‘ = π¦π‘ β π₯π‘β² π β πππ‘ ln ππ‘2 = π +
π π=1 π½π
2 ln ππ‘βπ +
π π‘βπ π π =1 πΌπ π π‘ βπ
+
π π‘βπ π π =1 πΎπ π π‘ βπ
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
37
ln ππ‘2 = π£π‘β² πΏ Dengan mengasumsikan ππ‘ berditribusi normal, maka fungsi likelihoodnya adalah: πΏ π, π
2
π¦, π₯π‘β²
=
π 2πππ‘2 β 2 ππ₯π
1 β 2
π
π‘=1
π¦π‘ β π₯π‘β² π β πππ‘ ππ‘2
2
Kemudian fungsi log likelihoodnya adalah: 1 ln πΏ π = πΏ = β 2
π
ln 2π +
ln ππ‘2
π‘=1
π¦π‘ β π₯π‘β² π β πππ‘ β ππ‘
2
dengan ln πΏ π = πΏ dimaksudkan untuk penyederhanaan penulisan. Kemudian dengan menggunakan ππ‘ = π¦π‘ β π₯π‘β² π β πππ‘ , maka persamaannya menjadi: 1 πΏ=β 2
π
ln 2π + ln ππ‘2 β π‘=1
ππ‘ ππ‘
2
Kemudian, turunkan fungsi log likelihood terhadap π sehingga diperoleh: ππΏ 1 π =β ππ 2 ππ
π
ln 2π + ln ππ‘2 β π‘=1
πππ‘2
2ππ‘
ππ‘ ππ‘
2
ππ 2 πππ‘ 2 ππ‘ β ππ‘2 π‘ ππ ππ 4 ππ‘
=β
1 1 + 2 ππ‘2 ππ
=β
1 πππ‘2 ππ‘ πππ‘ ππ‘2 πππ‘2 β + 2ππ‘2 ππ ππ‘2 ππ 2ππ‘4 ππ
ππ‘ πππ‘ 1 1 2 πππ‘2 2 =β 2 β (π β ππ‘ ) ππ ππ‘ ππ 2 ππ‘4 π‘
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
38
Penyelesaian tahap akhir yang diinginkan adalah memperoleh memperoleh 1)
πππ‘2 ππ
πππ‘2 ππ
. Untuk
, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
Tahap pertama, persamaan (3.5) diturunkan terhadap π Pandang persamaan rata-rata pada EGARCH-M yaitu: π¦π‘ = π₯π‘β² π + πππ‘ + ππ‘ π¦π‘ β π₯π‘β² π β πππ‘ = ππ‘ π πππ‘ π¦π‘ β π₯π‘β² π β πππ‘ = ππ ππ βπ₯π‘β² β π
πππ‘ ππ
=
ππ π‘
(3.9)
ππ
Substitusikan ππ‘ = ππ‘ ππ‘ ke dalam persamaan rata-rata sehingga diperoleh: π¦π‘ = π₯π‘β² π + πππ‘ + ππ‘ ππ‘ π¦π‘ β π₯π‘β² π = π + ππ‘ ππ‘ π¦π‘ β π₯π‘β² π = ππ‘ π + ππ‘ π π¦π‘ β π₯π‘β² π πππ‘ = ππ π + ππ‘ ππ βπ₯ π‘β² π+π π‘
=
πππ‘
(3.10)
ππ
Persamaan (3.9) dan (3.10) akan digunakan dalam penurunan model EGARCH-M terhadap π, yaitu: π ln ππ‘2 π = π+ ππ ππ
π
π 2 π½π ln ππ‘βπ
π=1
+ π =1
ππ‘βπ πΌπ + ππ‘βπ
π
πΎπ π =1
ππ‘βπ ππ‘βπ
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
39
π
1 πππ‘2 ππ π = + ππ ππ ππ‘2 ππ
1 =0+ ππ‘2 ππ
π½π π=1
π
πΎπ π =1
πππ‘2 = ππ‘2 ππ
π
π=1
π
2 πππ‘βπ
1 + 2 ππ ππ‘βπ
πΌπ π =1
π =1
ππ‘βπ πΌπ ππ‘βπ
π + ππ
π
πΎπ π =1
πππ‘βπ πππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππ ππ 2 ππ‘βπ
ππ‘βπ ππ‘βπ
+
π ππ‘βπ π ππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππ ππ 2 ππ‘βπ
β² 1 βπ₯π‘βπ π½π 2 + ππ‘βπ π + ππ‘βπ
π
πΎπ π =1
2)
π=1
π
πππ‘2
π
π + ππ
2 π½π ln ππ‘βπ
β² β² βπ₯π‘βπ ππ‘βπ π₯π‘βπ π + ππ‘βπ π + ππ‘βπ π‘βπ π + ππ‘βπ 2 ππ‘βπ
π
πΌπ π =1
β² β² π₯π‘βπ ππ‘βπ π₯π‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ π + ππ‘βπ π + ππ‘βπ 2 ππ‘βπ
+
=0
Tahap kedua, persamaan (3.5) diturunkan terhadap π
π ln ππ‘2 π = π+ ππ ππ
πππ‘2 = ππ‘2 ππ
π
π=1
π 2 π½π ln ππ‘βπ +
π=1
π =1
β² 1 π₯π‘βπ π β π¦π‘βπ π½π 2 + ππ‘βπ π + ππ‘βπ 2
π
πΎπ π =1
π
ππ‘βπ πΌπ + ππ‘βπ
π
πΎπ π =1
β ππ‘βπ
π
2
ππ‘βπ ππ‘βπ
β ππ‘βπ
πΌπ
2 ππ‘βπ
π =1
π ππ‘βπ π ππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππ ππ 2 ππ‘βπ
β² π₯π‘βπ π β π¦π‘βπ
π + ππ‘βπ
2
+
=0
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
40
3)
Tahap ketiga, persamaan (3.5) diturunkan terhadap π
π ln ππ‘2 π = π+ ππ ππ
πππ‘2 = ππ‘2 1 + ππ
π
π=1
π
πΎπ π =1
4)
π 2 π½π ln ππ‘βπ +
π=1
π =1
2 1 πππ‘βπ π½π 2 + ππ‘βπ ππ
ππ‘βπ πΌπ + ππ‘βπ
π
πΎπ π =1
ππ‘βπ ππ‘βπ
πππ‘βπ πππ‘βπ π β ππ‘βπ ππ π‘βπ ππ 2 ππ‘βπ
π
πΌπ π =1
π ππ‘βπ π ππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππ ππ 2 ππ‘βπ
+
=0
Tahap keempat, persamaan (3.5) diturunkan terhadap π½π
π ln ππ‘2 π = π+ ππ½π ππ½π
πππ‘2 = ππ‘2 ππ½π
π
π=1
2 ln ππ‘βπ π=1
πΎπ π =1
π 2 π½π ln ππ‘βπ +
π
π
5)
π
π =1
2 1 πππ‘βπ + π½π 2 + ππ‘βπ ππ½π
ππ‘βπ πΌπ + ππ‘βπ π
πΌπ π =1
π
πΎπ π =1
ππ‘βπ ππ‘βπ
πππ‘βπ πππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππ½π ππ½π 2 ππ‘βπ
π ππ‘βπ π ππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππ½π ππ½π 2 ππ‘βπ
+
=0
Tahap kelima, persamaan (3.5) diturunkan terhadap πΌπ
π ln ππ‘2 π = π+ ππΌπ ππΌπ
π
π 2 π½π ln ππ‘βπ
π=1
+ π =1
ππ‘βπ πΌπ + ππ‘βπ
π
πΎπ π =1
ππ‘βπ ππ‘βπ
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
41
πππ‘2 ππΌπ
π
= ππ‘2
π½π π=1
1 + 2 ππΌπ ππ‘βπ
π
πΎπ π =1
6)
2 πππ‘βπ
ππΎπ
π =1
ππ‘βπ + πΌπ ππ‘βπ
πππ‘βπ πππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππΌπ ππΌπ 2 ππ‘βπ
π ππ‘βπ π ππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππΌπ ππΌπ 2 ππ‘βπ
+
=0
Tahap pertama, persamaan (3.5) diturunkan terhadap πΎπ
π ln ππ‘2 π = π+ ππΎπ ππΎπ
πππ‘2
π
π
π½π π=1
π
π =1
+
π=1
π
= ππ‘2 1 +
π 2 π½π ln ππ‘βπ
π =1
2 πππ‘βπ
1 + 2 ππΎπ ππ‘βπ
ππ‘βπ + πΎπ ππ‘βπ
ππ‘βπ πΌπ + ππ‘βπ
π
πΌπ π =1
π
πΎπ π =1
ππ‘βπ ππ‘βπ
πππ‘βπ πππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππΎπ ππΎπ 2 ππ‘βπ
π ππ‘βπ π ππ‘βπ ππ‘βπ β ππ‘βπ ππΎπ ππΎπ 2 ππ‘βπ
+
=0
Untuk menemukan pendekatan estimasi parameter maka digunakan metode iteratif. Algoritma optimisasi untuk iterasi dimulai dari suatu nilai awal, misalkan π0 . Kemudian π0 digunakan untuk mencari π1 . Proses iteratif dilakukan sampai diperoleh ππ = ππ +1 . Ada tiga metode iteratif yang dapat digunakan, yaitu:
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
42
3.6.1
Metode Newton-Raphson Pada iterasi ini fungsi objektif πΏ diaproksimasi dengan deret Taylor orde
kedua di sekitar nilai awal π0 , yaitu: πΏ=πΏ
ππΏ
π0
+ ππ β²
1
π2πΏ
(π β π0 ) + 2 (π β π0 )β² ππππ β²
π0
π0
(π β π0 )
(3.11)
Untuk memperoleh kondisi optimum, persamaan (3.11) diturunkan terhadap parameter π dengan operasi sebagai berikut: ππΏ ππ
=
π2πΏ
ππΏ ππ β²
π0
+ ππππ β²
π0
π β π0 = 0
(3.12)
Berdasarkan persamaan (3.11) dan (3.12) secara implisit dapat ditaksir π1 , yaitu: ππΏ ππΏ = ππ ππβ²
+ π0
π2πΏ ππππβ²
π2πΏ π1 = π0 β ππππβ²
π1 β π0 = 0 π0
β1
π0
ππΏ ππ
π0
Sehingga bentuk umumnya menjadi: ππ +1 = ππ β
π2πΏ ππππ β² π π
β1 ππΏ ππ π π
(3.13)
atau ππ +1 = ππ β ππ
ππΏ
(3.14)
ππ π π
dengan: ππ =
π2πΏ
β1
ππππ β² π π
Iterasi ini dikatakan konveregen jika ππ+1 = ππ
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
43
3.6.2
Method of Scoring Pada iterasi Newton-Raphson, algoritma iterasi ππ dinyatakan dengan
π2πΏ ππππ β² π π
sedangkan pada Method of Scoring, algoritma iterasi ππ menggunakan
nilai ekspektasinya sehingga algoritmanya dinyatakan sebagai berikut: ππ +1 = ππ + πΈ
β1
π2πΏ
ππΏ
ππππ β² π π
(3.15)
ππ π π
atau ππ +1 = ππ + ππ
ππΏ
(3.16)
ππ π π
dengan: ππ = β πΈ
3.6.3
β1
π2πΏ ππππ β² π π
Iterasi Berndt, Hall, Hall & Hausman (BHHH) Metode ini mengeksploitasi algoritma iterasi method of scoring. Bagian
yang dieksploitasi adalah ππ dari method of scoring menjadi bentuk: π 2 (πΏ1 + πΏ2 + β― + πΏπ ) ππ = β πΈ ππππβ² π2 π π‘=1 πΏπ‘ =β πΈ ππππβ² π
=β πΈ π‘=1
β1
ππ
β1
ππ β1
2
π πΏπ‘ ππππβ² ππ
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
44
π
=β π‘=1
π 2 πΏπ‘ πΈ ππππβ²
π 2 πΏπ‘ = β ππΈ ππππβ² π
1 = βπ π
π‘=1
β1
ππ β1
ππ β1
π 2 πΏπ‘ ππππβ² ππ
Akhirnya diperoleh: π
ππ = β π‘=1 π
= β π‘=1
β1 2
π πΏπ‘ ππππβ² ππ β1
ππΏπ‘ ππΏπ‘ ππ ππβ² ππ
Bentuk umum dari iterasi BHHH dinyatakan dengan menggunakan algoritma iterasi sebagai berikut: β1
ππ +1 = ππ + β
π ππΏπ‘ ππΏπ‘ π‘=1 ππ ππ β²
ππΏ ππ
ππ π π
(3.17)
Dari ketiga metode iteratif yang ada, metode yang digunakan untuk menemukan estimasi parameter dalam skripsi ini adalah metode Iterasi Berndt, Hall, Hall & Hausman (BHHH). Untuk selanjutnya perhitungan estimasi parameter akan dilakukan dengan bantuan software EViews.
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
45
3.7
Verifikasi Model Verifikasi model dilakukan untuk menentukan model mana yang
merupakan model terbaik, yang selanjutnya akan digunakan untuk melakukan peramalan. Ada dua pengujian yang akan digunakan pada tahap verifikasi. 3.7.1
Pengujian Berdasarkan Keberartian Koefisien Langkah pengujian keberartian koefisien pada model volatilitas tidak
berbeda dengan pengujian pada model runtun waktu yang bersifat homoskedastis, yaitu dengan merumuskan hipotesis: π»0 : Koefisien tidak berpengaruh secara signifikan terhadap model. π»1 : Koefisien berpengaruh secara signifikan terhadap model. Dengan software Eviews 6.0 digunakan kriteria pengujian yaitu tolak π»0 jika nilai probabilitas < πΌ.
3.7.2
Kriteria Informasi (Information Criteria) Untuk mendapatkan model yang terbaik, dipilih model dengan nilai
Information Criteria yang terkecil. Information Criteria telah digunakan secara luas dalam analisis data runtun waktu untuk menentukan panjang lag yang paling cocok untuk diaplikasikan dalam suatu model. Ada dua jenis Information Criteria yaitu Aikake Information Criterion (AIC) dan Schwarz Criterion (SC). Nilai AIC dan SC didefinisikan sebagai berikut: π
π΄πΌπΆ = β2 ππΆ = β2
π π π
+ +
2π
(3.18)
π
π ln π
(3.19)
π
dengan: Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
46
1
π = β 2 π ππ2π +
π 2 π‘=1 ππππ‘
β
ππ‘ 2 π π‘=1 π π‘
.
π βΆ banyaknya parameter. π βΆ banyaknya observasi.
3.8
Peramalan Peramalan merupakan tujuan utama yang akan dicapai, ini merupakan
langkah terakhir dari proses tersebut. Selanjutnya, model yang paling sesuai/terbaik yang telah diperoleh pada tahap pembentukan model akan digunakan dalam peramalan untuk beberapa periode ke depan. Hal ini berarti, berdasarkan model yang paling sesuai inilah akan ditentukan distribusi bersyarat observasi yang akan datang berdasarkan pola data masa lalu.
3.9
Value at Risk (VaR) Salah satu aspek penting dalam analisis risiko adalah perhitungan Value at
Risk. Value at Risk (VaR) merupakan suatu metode yang cukup baik dan banyak digunakan untuk mengukur risiko. Ada beberapa definisi formal umum VaR. Menurut Philip Best (1998:10) Value at Risk (VaR) didefinisikan sebagai berikut: βthe maximum amount of money that may be lost on a portfolio over a given period of time, with a given level of confidenceβ sedangkan menurut J.P. Morgan (1996:6) Value at Risk (VaR) didefinisikan sebagai:
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
47
βa measure of the maximum potential change in value of a portfolio of financial instruments with a given probability over a pre-set horizon.β Berdasarkan definisi di atas, Value at Risk (VaR) dapat diartikan sebagai estimasi kerugian maksimum yang mungkin dialami dalam rentang waktu/periode tertentu dengan tingkat kepercayaan tertentu (a given level of confidence). Pada dasarnya konsep dalam VaR sudah ada sejak lama, yang baru adalah aplikasi sistematis dari VaR untuk berbagai bentuk risiko finansial. Secara sederhana VaR ingin menjawab pertanyaan βseberapa besar (dalam persen atau sejumlah uang tertentu) investor dapat merugi selama waktu investasi T dengan tingkat kepercayaan sebesar 1 β πΌ .β Ada dua metode yang digunakan untuk mengukur nilai Value at Risk (VaR). Pertama, metode parametrik yang mencakup metode varian-kovarian dan GARCH. Kedua, metode non-parametrik yang mencakup simulasi historical dan pendekatan Monte Carlo. Dalam istilah teori peluang, VaR dengan tingkat kepercayaan 1 β πΌ dinyatakan sebagai bentuk quantile ke-πΌ dari distribusi return. VaR dapat ditentukan melalui fungsi kepadatan peluang dari nilai return di masa depan π(π
) dengan R adalah tingkat pengembalian (return). Pada tingkat kepercayaan 1 β πΌ , akan ditentukan nilai kemungkinan terburuk π
β , sehingga peluang munculnya nilai return melebihi π
β adalah 1 β πΌ . β
1βπΌ =
π π
ππ
π
β
Sedangkan peluang munculnya suatu nilai return kurang dari sama dengan π
β , π = π π
β€ π
β adalah πΌ. Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
48
π
β
π π
ππ
= π π
β€ π
β = π
πΌ= ββ
Dengan kata lain, luas daerah ββ sampai dengan π
β harus sama dengan π dan π
β merupakan quantile dari distribusi return yang merupakan nilai kritis (cut off value) dengan peluang yang sudah ditentukan. Perhitungan VaR dapat disederhanakan jika distribusi dapat diasumsikan mengikuti keluarga parametrik, seperti distribusi normal. Dengan mengasumsikan distribusi return berdistribusi normal maka distribusi umum π(π€) dapat diterjemahkan ke dalam distribusi normal standar Ξ¦(Ξ΅), dengan π~π 0, π 2 . Jika π0 didefinisikan sebagai investasi awal, maka nilai aset pada akhir periode waktu adalah π = π0 1 + π
dan jika π β adalah nilai aset paling rendah pada tingkat kepercayaan 1 β πΌ , maka hubungan π β dengan π
β dapat dituliskan sebagai π β = π0 (1 + π
β ). Umumnya, π
β adalah negatif dan dapat ditulis sebagai β π
β . Lebih lanjut, π
β dapat dikaitkan dengan standar normal deviasi π§πΌ > 0 dengan βπ§πΌ =
β π
β βπ π
sehingga: πΌ=
πβ π β
π€ ππ€ =
β π
β ββ
π π
ππ
=
βπ§πΌ ββ
Ξ¦ π ππ
(3.20)
Nilai π§πΌ diperoleh dari tabel fungsi distribusi standar normal kumulatif. Sehingga dari persamaan (3.18) diperoleh: π
β = π β π§πΌ π
(3.21)
Berdasarkan uraian di atas maka VaR pada tingkat kepercayaan 1 β πΌ dapat diformulasikan sebagai berikut: β’πππ
1βπΌ = βπ0 π
β
(3.22)
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
49
Selanjutnya, dalam skripsi ini pengukuran Value at Risk (VaR) akan dilakukan dengan pendekatan model EGARCH-M, yaitu dengan menggunakan nilai volatilitasnya (π). Prosedur dalam Perhitungan Value at Risk dengan menggunakan pendekatan model EGARCH-M adalah sebagai berikut: 1)
Asumsikan besarnya investasi awal (π0 ).
2)
Taksir nilai return π¦π‘ dan nilai variansi ππ‘2 dengan pendekatan model EGARCH-M.
3)
Hitung nilai volatilitas ππ‘ dari nilai variansi yang telah diperoleh.
4)
Tentukan besarnya quantile, menggunakan persamaan (3.21).
5)
Hitung nilai VaR dengan menggunakan persamaan (3.22).
Julianto, 2012 Penerapan Model Egarch-M Dalam Peramalan Nilai Harga Saham Dan Pengukuran Value At Risk (VaR) Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu