19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian diuraikan ke dalam skema tahapan penelitian yang bertujuan untuk memberikan petunjuk yang jelas, teratur, serta sistematis seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Tahap Pengumpulan Data
Tahap Analisa dan Perancangan Sistem Tahap Implementasi Sistem Tahap Pengujian dan Evaluasi Sistem Gambar 3.1. Alur Metodologi Penelitian
Adapun tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 3.1 Tahap Pengumpulan Data Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengumpulan data. Tahap ini terbagi menjadi dua yaitu studi literature dan observasi.
3.1.1
Mempelajariliterature / Referensi Studi literatur dilakukan melalui beberapa cara yaitu dengan
melakukan penelusuran atau pencarian jurnal di internet dan membaca bukubuku, jurnal atau makalah yang berkaitan tentang penelitian dan objek yang akan dikaji. Hal ini guna memperoleh data tertulis mengenai objek yang akan commit to user diteliti yang juga digunakan sebagai langkah dalam pelaksanaan
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penelitian.Selain itu juga mengumpulkan materi mengenai algoritma penjadwalan terutama algoritma LOOK.
3.1.2
Melakukan Observasi Observasi dilakukan dengan meninjau langsung objek/ elevator yang
terdapat pada sebuah gedung
untuk mengamati cara kerja/ tingkah laku
sebuah sistem kontrol elevator tersebut yang kemudian dapat dijadikan sebagai data sekunder.
3.2 Tahap Analisis dan Perancangan Sistem Tahap analisa dan perancangan sistem dilakukan dengan kegiatan berikut: a. Merancang simulasi sistem. Menentukan jumlah elevator, banyaknya lantai, tombol-tombol request seperti (emergency, open, close, nomor lantai, up dan down) yang terdapat pada penerapan elevator sebenarnya. b. Menganalisa metode yang diterapkan, yaitu algoritma LOOK dalam membandingkan waktu tunggu rata-rata (Average Waiting Time). c. Menganalisa jenis-jenis Permintaan, Kondisi, dan kendala yang terjadi dalam kerja dari sebuah sistem kontrol elevator.
3.3 Analisis masalah Permasalahan yang didapat dalam membangun sebuah sistem simulasi elevator ini adalah bagaimana mengimplementasikan permintaan yang terdapat pada kereta luncur/ car, dan permintaan pada lantai, dengan kondisikondisi serta kendala tertentu sebuah kerja sistem control elevator pada umumnya.
3.3.1
Analisa Jenis Permintaan Elevator Analisa ini diperlukan untuk mengetahui jenis permintaan
seperti apa saja yang terdapat pada sebuah sistem control elevator commit to user jenis-jenis permintaannya dapat saat melayani penggunanya. Adapun
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dibagi menjadi dua yakni permintaan dalam kereta luncur/ car, dan permintaan pada lantai. a. Permintaan car/ Car call Permintaan yang terdapat dalam ruang kereta luncur atau yang dikenal dengan nama car. Pada bagian ini terdapat tomboltombol yang terdiri dari tombol angka dari lantai 1 sampai lantai n, tombol buka dan tutup pintu, tombol emergency, serta tombol berhenti apabila dibutuhkan. Ketika seorang pengguna ingin ke lantai yang dituju, maka pengguna tersebut akan meminta elevator untuk membawaanya ke lantai tersebut dengan menekan tombol angka/huruf yang terdapat di dalam car. Oleh karena itu permintaan ini disebut permintaan car. b. Permintaan lantai/ Hall call Permintaan lantai merupakan permintaan yang terdapat di luar car atau bias dikatakan permintaan yg ada pada setiap lantai. Pada saat seseorang yang berada pada lantai 2 ingin menggunakan elevator namun tidak menemukan elevator car disana, maka pengguna tersebut dapat menekan tombol lantai (berupa tombol naik dan turun) yang ada diluar sesuai keinginan. Pengguna dapat melihat display yang menunjukkan lokasi elevator car berada. Apabila elevator car berada pada lantai 5, maka orang tersebut dapat menekan tombol turun agar elevator car tersebut turun sesuai perintah permintaan. Jika sudah sampai pada lantai yang di yang dituju landing door(lantai 2) elevator akan membukakan pintu untuk beberapa saat sehingga orang yang yang melakukan permintaan dapat masuk.
3.3.2AnalisaKondisi Operasional Elevator Pada sebuah sistem kontrol elevator terdapat kondisi yang dinamakan Selective commit Collective Control. Dimana permintaan yang to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilayani adalah permintaan yang searah dengan arah elevator saat bekerja dan permintaan yang dilayani tersebut belum dilewati oleh elevator. kondisi yang terjadi pada penerapan sistem control elevator dalam menangani permintaan adalah sebagai berikut : 1.
Elevator car dalam keadaan standby (diam), akan melayani permintaan yang masuk, kemudian elevator car bergerak menuju lantai yang dituju dengan arah naik atau turun sesuai permintaan.
2.
Elevator akan melayani permintaan yang searah dengan permintaan awal secara berurutan (berdasarkan yang terdekat).
3.
Jika semua permintaan yang searah telah dilayani, kemudian elevator akan melayani permintaan yang tidak searah secara berurutan.
4.
Ketika tidak terdapat lagi permintaan pada elevator car dan permintaan pada lantai, maka elevator akan kembali dalam keadaan standby (diam) pada lantai terakhir elevator bekerja.
3.3.3Analisa KendalaOperasional Sistem Kontrol Elevator Analisa kendala berguna dalam mengetahui kendala atau masalah seperti apa saja yang diperhitungkan dalam menjalankan sebuah sistem elevator. Beberapa masalah dalam menggerakkan sebuah sistem elevator adalah sebagai berikut : 1.
Ruang Elevator/ Elevator car harus bergerak sesuai dengan kondisi Selective Collective Control (S/C).
2.
Pada setiap lantai landing door kecuali pada lantai dasar dan lantai akhir, memiliki dua tombol yakni tombol naik, dan tombol turun. Tombol naik berfungsi sebagai perintah permintaan agar elevator naik lantai, sedangkan tombol turun berfungsi sebagai perintah permintaan agar elevator turun lantai.
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Ketika tidak terdapat permintaan baik dari dalam maupun dari luar, maka elevator harus dalam keadaan standby pada lantai terakhir yang dikunjungi dengan pintu tertutup.
3.4 Perancangan Sistem Sistem kontrol elevator yang dibuat menerapkan algoritma LOOK. Algoritma LOOK umumnya merupakan salah satu algoritma penjadwalan disk. Dimana algoritma LOOK telah memperbaiki kerja dari algoritma sebelumnya yaitu SCAN yang sering disebut juga sebagai algoritma elevator. disebutkan sebagai algoritma elevator karena sistem kerja dari algoritma tersebut mirip dengan sistem kerja dari elevator. oleh karena itu, dengan perbaikan yg telah dimiliki algoritma LOOK, serta alur kerjanya yang serupa dengan alur kerja sistem kontrol elevator, maka Algoritma LOOK dapat dirancang untuk dijadikan kasus pembelajaran terhadap kerja dari sistem kontrol elevator.
3.5 Tahap Implementasi Tahap implementasi sistem dilakukan dengan membuat program simulasi kontrol elevator sederhana serta elevator dengan menerapkan algoritma LOOK menggunakan bahasa pemrograman Java.
commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Start
Assign initial value
Increase time
Hall Call
no
A
yes Select Car and add to task list
Car at the floor
yes
yes
Car Waiting
A Get off and/or on passenger
no
no
no B
Get Off and/or on passenger
Passenger waiting another car
Update Cars
yes yes
Get on passenger T<= Tmax
no
B
Calculation of evaluation criteria
Stop
Gambar 3.4Flowchart Aplikasi Algoritma Elevator Sederhana (Savaci, 2005)
commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.6 Tahap Pengujian dan Evaluasi Pada tahap pengujian sisitem, dilakukan berbagai pengujian terhadap sistem simulasi dengan berbagai kasus dan kondisi berdasarkan cara kerja sistem kontrol elevator yang diamati. Sedangkan tahap evaluasi merupakan tahap dimana data hasil implementasi algoritma LOOK telah didapat.Tujuan pengujian adalah untuk merancang serta memodelkan sebuah simulasi kerja elevator sederhanadengan menerapkan algoritma penjadwalan LOOKpada simulasi sistem kontrol elevator sederhana sebagai studi pemanfaatan dalam menentukan waktu tunggu rata-rata antrian.
commit to user