9
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang berbentuk deskriptif. Oleh sebab itu data yang menunjang penelitian ini dikumpulkan melalui penelaahan kepustakaan. Sistem pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Data tentang kondisi masyarakat Palestina dalam novel sognando palestina karya Randa Ghazy, b) Data bentuk refleksi masyarakatPalestina dalam novel sognando palestina karya Randa Ghazy, dan c) data tentang akibat yang ditimbulkan dari peristiwa yang terjadi dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy 3.2 Sumber Data Sumber data penelitian ini teridiri dari dua yakni data primer dan data sekunder. Berikut penjelasannya. a. Data primer, yakni novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy dengan pusat kajiannya pada tiga hal sebagai berikut. 1. Kondisi pergaulan masyarakat Palestina dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy.
10
2. Refleksi kehidupan percintaan masyarakat Palestina dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy. 3. Pelanggaran hak-hak yang ditimbulkan dari peristiwa yang terjadi dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy b.
Data sekunder, terdiri dari referensi-referensi yang mendukung dalam
penyusunan skripsi ini, serta artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah masyarakat Palestina. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data tidak datang begitu saja. Data berasal dari fakta atau fenomena. Fakta dan fenomena kalau asal dibaca, tidak akan menjadi data yang akurat. Karena itu pengumpulan data menjadi syarat utama penelitian. Data yang berserakan, sering mentah, jika tanpa sentuhan teknik pengumpulan data yang canggih. Hal ini sesuai dengan pemikiran Hall (dalam Endraswara, 2012: 103) cukup penting diperhatikan bagi peneliti sosiologi sastra yang hendak menghimpun data. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah teknik baca, teknik catat serta dengan mengumpulkan kartu-kartu kecil. Peneliti membaca berulang-ulang novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy. kemudian, mencatat data-data yang berkaitan dengan refleksi kehidupan masyarakat Palestina yang ada di dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy. Peneliti menggunakan kartu-kartu kecil untuk memudahkan proses pengumpulan Data penelitian sosiologi sastra sangat beragam. Data yang bergam akan membosankan, jika tanpa dikelola. Data itu cukup banyak, bertebaran, sehingga
11
perlu langkah-langkah yang disebut klasifikasi data oleh Endraswara (2012: 107).
Dasar klasifikasi data tentu mengikuti teori yang telah dirajut. Teori sosiologi sastra ada berbagai macam, tergantung masalah atau sasaran yang dibahas. Beberapa penulis membuat klasifikasi masalah sosiologi sastra. Wellek dan Warren (dalam Endraswara, 2012: 108) membuat klasifikasi sebagai berikut. Pertama, sosiologi sastra yang mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra. Klasifikasi ini termasuk sosiologi pengarang. Kedua, sosiologi sastra yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, yang menjadi pokok penelaahan adalah apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya. Hal ini termasuk dalam kategori tekstual. Ketiga, sosiologi sastra yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. Sastra ditulis untuk dibaca. Pembaca karya sastra berasal dari bermaca-macam golongan, kelompok, agama, pendidikan, umur, dan sebagainya. Hal ini tergolong sosiologi sastra pragmatik. Klasifikasi di atas tidak jauh berbeda dengan bagan yang dibual oleh Ian Watt (dalam Endraswara, 2012: 109) sebagai berikut. Pertama, konteks sosial pengarang. Ini ada hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan kaitannya dengan masyarakat pembaca. Kedua, sastra sebagai cermin masyarakat, sampai sejauh mana sastra dianggap mencerminkan keadaan masyarakat. Ketiga, fungsi sosial sastra. Karya sastra tidak dapat dipahami selengkap-lengkapnya apabila dipisahkan dari
12
lingkungan atau kebudayaan atau peradaban yang telah menghasilkan . sastra harus dipelajari dalam konteks yang seluas-luasnya, dan tidak hanya dirinya sendiri. Berdasarkan pendapat ahli di atas, klasifikasi data memang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang peneliti. Klasifikasi harus dilakukan secara cermat, dengan model lipat gunting, pindah kesan kemari, tergantung pemaknaan kita. Data yang berserakan itu ditata, diklasifikasi, dimaknai, dan dilacak indikatornya secara jelas. Pengklasifikasian harus sesuai landasan teori yang dijadikan acuan dalam penelitian. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti mengklasifikasikan data berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh Wellek dan Warren. Penyajian beberapa aspek kehidupan dipandang sangat mendukung dalam menelaah karya sastra. Selain mempermudah untuk menelaah sastra aspek-aspek kehidupan itu juga mendorong peneliti untuk bisa mengkaji lebih dalam lagi isi dari sebuah karya sastra. 3.4 Teknik Analisis Data Analisis data pada dasarnya adalah proses pemaknaan menurut Endraswara (2012: 111). Pada proses pemaknaan, yang perlu diperhatikan adalah, penelitian sosiologi sastra selalu menggunakan tafsir sosial. Langkah-langkah dalam menganalisis data dalam penelitian sosiologi sastra adalah sebagai berikut. 1) Analisis diawali dari asumsi bahwa penelitian selalu bermulai dari pertanyaan yang berkaitan dengan gejala yang muncul sebagai akibat hubungan antar karya sastra dan lingkungan sosialnya,
13
2) Peneliti memanfaatkan konsep pemahaman terhadap karya sastra secara mendalam dengan mengungkapkan dan menguraikan gejala sosial, 3) Data yang dianalisis bisa berasal dari berbagai hal yang menyangkut hubungan-hubungan antar karya sastra dan sistem sosial, 4) Nilai-nilai dan norma tingkah laku, riwayat hidup pengarang, proses penerbitan, pembaca sasaran,dan berbagai isu sosial lain bisa saja dianalisis lebih mendalam. Bila analisis data berpusat pada teks sastra, tentu analisis lebih ke arah tafsiran. Gagasan Swingwood (dalam Endraswara, 2012: 115) esensi analisis data sosiologis harus dilakukan secara ilmiah, sehingga mampu mngungkap: (1) kehidupan manusia di masyarakat secara objektif, (2) memaknai lembaga-lembaga sosial, (3) memahami proses sosial, dengan menelusuri bagaimana masyarakat itu “mungkin” (berkembang atau mundur). Data dalam penelitian ini adalah seluruh kumpulan refleksi kehidupan masyarakat Palestina. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan cara mengolah hasil dari klasifikasi data melalui proses langkah analisis yang dipaparkan di atas.