75
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Objek Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, yaitu
studi yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan statistic. Teknik dengan menggunakan instrumen pengumpul data berupa angket. Dengan ini penelitian meliputi tiga variabel yaitu : 1)
Fasilitas Belajar
2)
Metode mengajar
3)
Prestasi belajar
Variabel tersebut dipecah masing-masing menjadi variabel bebas (independent variabel) meliputi fasilitas belajar , metode mengajar guru ; sedangkan variabel terikatnya ( dependent variabel) prestasi belajar siswa.
3.2
Metode Penelitian Metode adalah suatu cara untuk mendapatkan hasil penelitian yang benar
dan valid, Sugiyono (2005: 6) menyatakan bahwa : Penelitian menurut metode dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian survey, ex post facto, eksperimen, naturalistik, penelitian kebijakan (policy research), penelitian tindakan (action research), evaluasi dan sejarah.
76
Selanjutnya Kerlinger (Sugiyono, 2005: 7) mengemukakan bahwa : Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Pernyataan tersebut, penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian melalui pendekatan survey. Sedangkan menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini adalah termasuk penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono 2005: 11). 3.3
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Sugiyono (2005: 90) mengatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sedangkan Sudjana (1996: 6) menyatakan bahwa “ Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan subjek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya. Hasan (2002: 58) menyatakan bahwa “ Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti.”
77
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah generalisasi dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 1 Sumedang, Program diklat KKPI tahun ajaran 2008 dan 2009 yakni sebesar 133 orang, namun yang layak dijadikan responden hanya 120 orang dengan pertimbangan: (1) Siswa tersebut telah melaksanakan praktek laboratorium , (2) telah mengikuti pendidikan sejak dari semester satu di SMKN 1 Sumedang , sehingga memiliki kelengkapan hasil belajar berupa nilai, (3) responden bukan siswa pindahan dari sekolah lain . Adapun jumlah siswa SMKN 1 Sumedang Program Studi Teknik Audio Vidio dan Teknik Ketenagalistrikan
yang menjadi populasi adalah sebagai
berikut : Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Responden Siswa SMKN 1 Sumedang Mata Pelajaran
KKPI
Total
Prog. Studi
Angkatan Smt
3 T. Audio Vidio 2008/2009 T.Ketenagaan 3 Listrik
Kelompok/ Kelas
Jumlah siswa
Reguler
51
Reguler
69 120
3.3.2 Sampel Sampel sering didefinisikan sebagai bagian dari populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi
78
karena keterbatasan tertentu, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sugiyono (2005: 91) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dengan demikian sampel merupakan wakil populasi yang diteliti untuk memperoleh sumber data. Hasan (2002: 119) berpendapat bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan dua hal yaitu: (1) Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi. (2) Peneliti bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitiannya dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan dalam objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas. Teknik penarikan sampel menggunakan proportionate cluster random sampling. Teknik ini adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan sampling ini disebabkan anggota populasi tidak sejenis atau heterogen (Akdon, 2005: 100), yaitu dari sejumlah siswa berbeda program studi
(T. Audio Vidio dan T Ketenagaan
Listrik). Dari jumlah populasi sebesar 120 siswa , maka jumlah siswa yang dijadikan sampel dilakukan menggunakan formula sebagai berikut :
n= Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Penyimpangan terhadap populasi
Taro Yamane (Akdon 2005: 107)
79
Dalam penentuan sampel ini penulis menggunakan estimasi penyimpangan terhadap populasi sebesar 5%, dengan demikian penetapan banyaknya sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
n=
N
=
=
= 92.3 (93 responden)
120 120 (
1
Dari jumlah sampel 93 responden, kemudian dicari pengambilan sampel berstrata dengan rumus :
=
Sugiyono ( Akdon 2005 : 108)
Keterangan: ni = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel keseluruhan Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi keseluruhan
Sehingga sampel yang mewakili masing-masing kelas setiap angkatan adalah: Siswa Siswa reguler- angk. 2008/2009 (SM .3) Teknik Audio Vidio :
=
=
93
= 39,52 ( 40 responden )
Teknik Ketenagalistrikan :
=
=
93
= 53,47 ( 53 responden)
80
Dengan menggunakan teknik dan perhitungan yang sama, maka sampel yang mewakili strata populasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian Mata Pelajaran
Prog. Studi
Angkatan Smt
T. Audio Vidio KKPI
Kelompok/ Populasi Kelas
3
Reguler
51
3
Reguler
60
2008/2009 T.Ketenagalistrikan
Sampel 40 53
Total
120
3.4
Instrumen dan Pengembangan Pengumpul Data
3.4.1
Instrumen Pengumpulan Data
93
Pengumpulan data dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi (data) mengenai variabel-variabel dalam penelitian serta data pendukung lainnya yang dianggap relevan meliputi :
1)
Data variabel bebas fasilitas belajar (X1), Metode mengajar (X2)
2)
Data variabel terikat prestasi belajar (Y). Untuk memperoleh data yang sah guna menunjang keberhasilan penelitian,
penulis menggunakan alat pengumpul data yang terdiri dari : 1)
Kuesioner (angket) Kuesioner (angket) merupakan salah satu alat pengumpul data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab pernyataan Sugiyono (2005: 162).
81
Keterangan tentang fakta, pada umumnya digunakan angket untuk meminta, pendapat, pengetahuan, sikap dan perilaku responden. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang kesiapan fasilitas, metode mengajar. Model skala pengukuran yang digunakan untuk menjaring data pada variabel-variabel penelitian ini adalah :
1)
Variabel fasilitas Belajar : menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model skala Likert.
2)
Variabel metode belajar : menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model skala Likert. Oleh karena angket ini dirancang menggunakan skala Likert dengan lima
alternatif jawaban, maka responden hanya diminta memilih alternatif jawaban yang telah tersedia. Adapun pola penskorannya (scoring) adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Pola Penskoran No
Opsi
1 Sangat setuju/selalu/sangat baik 2 Setuju/sering/baik 3 Ragu-ragu/kadang-kadang/cukup baik 4 Tidak setuju/jarang/kurang baik 5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/tidak baik Sumber : Sugiyono (2005: 107)
Skor 5 4 3 2 1
82
3.4.1.1 Dokumentasi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku dan data-data yang relevan. Menjaring data variabel prestasi belajar adalah menggunakan studi dokumentasi terhadap hasil raport
3.4.1.2 Kisi – Kisi Penelitian Sesuai dengan judul dan permasalahan yang dijelaskan dalam bab 1, terdapat dua kategori variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya (independen) terdiri dari fasilitas belajar sebagai variabel independen (X1), metode mengajar sebagai variabel independen (X2), sedangkan variabel terikat atau dependen (Y) adalah prestasi belajar siswa. Ketiga variabel tersebut kemudian dikembangkan ke dalam kisi-kisi penelitian yang terdiri dari variabel/subvariabel dan indikator. Dari indikator ini dirinci ke dalam
bentuk
deskripsi. Berdasarkan deskripsi tersebut selanjutnya instrumen penelitian disusun dalam bentuk butir-butir pertanyaan. Tabel 3.4 Kisi – Kisi Penelitian Variabel/Sub Variabel
Indikator
Deskripsi
No
1. Keberadaan 2. Relevansi
•
1, 2 6, 7
Jumlah fasilitas Relevansi perlatan dengan kurikulum • Relevansi peralatan dengan evaluasi •
8, 9, 10
83
Metode mengajar
3. Asas manfaat 4. Asas pemeliharaan
• •
Manfaat fasilitas yang digunakan mahasiswa Pemeliharaan fasilitas
5 3, 4
5. Penataan
•
Penataan peralatan
11, 12, 13, 14
6. Dalam pendidikan dan pengajaran
• •
Gaya mengajar guru Penguasaan materi guru Layanan pembelajaran guru
1
a. Guru memberikan layanan pembelajaran b. Guru memberikan nilainilai kehidupan di masyarakat 7. Dalam bidang pengembangan mutu kegiatan belajar mengajar a. b. c.
Pembelajaran guru nilai kehidupan
2, 3 4, 5, 6
terhadap nilai-
7
• Kedisiplinan guru dalam mengajar
8
Penggunaan kepustakaan • Guru • Penggunaan media pembelajaran
Kedisiplinan guru Kepustakaan mutak hir. Penggunaan media mengajar
8. Dalam bidang pemberian motivasi belajar a. Merasakan 9. Dalammotivasi guru bidang
Prestasi Belajar
•
oleh
9 10
• Motivasi yang diberikan guru
evaluasi belajar a. Objektivitas evaluasi 10. Dalam bidang bantuan • untuk mengatasi a. Perhatian guru atas • yang • b. kesulitan Hubungan harmonis guru dan siswa c. Kesempatan berbeda pendapat 11. Dalam bidang pelatihan keterampilan a. Bantuan guru • dalam bidang latihan keterampilan • 14. Indeks prestasi
11
Objektifitas evaluasi Relevansi evaluasi dengan silabus Tingkat perhatian guru terhadap kesulitan siswa Tingkat hubungan harmonis guru dan mahasiswa Tingkat perbedaan pendapat guru dan siswa
12 13 14
Tingkat bantuan guru dalam memberikan latihan keterampilan
18, 19,20
Nilai raport
15 16, 17
84
3.4.2
Pengembangan Alat Pengumpul Data Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, maka dilakukan uji coba
terhadap alat pengumpul data tersebut. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga dengan uji coba instrumen pengumpul data ini derajat validitas maupun reliabilitasnya dapat diketahui. Untuk uji coba kuesioner, penulis melakukannya terhadap 30 orang Siswa program studi Teknik Mesin secara acak di luar anggota populasi penelitian. Langkah-langkah uji coba angket dilaksanakan sebagai berikut : 1)
Setelah Item pertanyaan disusun, kemudian diteliti untuk melihat apakah indikator telah terwadahi dalam butir-butir pertanyaan.
2)
Item atau butir instrumen dikonsultasikan dengan ahlinya (pembimbing), apakah sudah sesuai dengan ruang lingkup dan kedalaman variabel yang akan diukur.
3)
uji coba dilaksanakan terhadap kelompok siswa yang memiliki kesamaan karakteristik dengan responden yang akan diteliti.
4)
Selanjutnya hasil uji coba diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
3.5
Uji Validitas Instrumen Menurut Sugiyono (2005: 137) bahwa instrumen yang valid apabila
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
85
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Arikunto (Akdon, 2005: 143) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Oleh karena itu sebelum instrumen tersebut digunakan hingga dapat mengungkap data yang sesungguhnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas instrumen, hasilnya dihitung menggunakan rumus Pearson Product Moment seperti berikut :
=
Dimana : = Koefisien Korelasi
r xy
∑x
= Jumlah skor item
∑y
= Jumlah skor total (seluruh item)
Setelah perhitungan selesai dan instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :
86
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang Tinggi
0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sugiyono (2005: 214)
Sangat Tinggi
Untuk menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 93 orang, maka perlu diuji signifikansinya. Rumus uji signifikansi korelasi product moment adalah sebagai berikut :
t=
r n− 2 2 1− r
Sugiyono (2005: 214)
Dimana : t
= Nilai t hitung
r
= Koefisien korelasi hasil r hitung
n
= Jumlah responden
Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, untuk kesalahan 5%. (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan : jika thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya thitung < ttabel berarti tidak valid.
87
(1)
Hasil Uji Validitas Item Fasilitas belajar (X1) Variabel ini terdiri dari 14 butir/item pertanyaan. Berdasarkan analisis data
diperoleh hasil bahwa dari 14 butir pertanyaan yang diajukan, tiga butir dinyatakan tidak valid, yaitu butir nomor 5, 10, dan 14. Item yang dinyatakan tidak valid selanjutnya dibuang karena dianggap indikator sudah dapat diwakili dari item yang lain. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Fasilitas Belajar (X1) Nomor Item Koef. Korelasi ( r hitung )
Harga ( t hitung )
Harga ( t tabel )
Keputusan
1
0,51
2,31
1,701
Valid
2
0,61
4,07
1,701
Valid
3
0,35
1,98
1,701
Valid
4
0,916
5,17
1,701
Valid
5
3,09
-5,59
1,701
Tida Valid
6
2,5
5,7
1,701
Valid
7
0,68
5,05
1,701
Valid
8
0,66
4,65
1,701
Valid
9
0,51
2,4
1,701
Valid
10
0,32
0,76
1,701
Tdak Valid
11
0,38
2,18
1,701
Valid
12
0,71
7,5
1,701
Valid
13
0,37
2,24
1,701
Valid
14
0,30
1,66
1,701
Tidak Valid
88
(2)
Hasil Uji Validitas Item Metde Mengajar (X2) Variabel ini terdiri dari 20 butir/item pertanyaan. Berdasarkan analisis data
diperoleh hasil bahwa dari 14 butir pertanyaan yang diajukan, tiga butir dinyatakan tidak valid, yaitu butir nomor 3, 6, 9, 14, dan 18. Item yang dinyatakan tidak valid selanjutnya dibuang karena dianggap indikator sudah dapat diwakili dari item yang lain.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Metode Mengajar (X2) Koef. Nomor Item Korelasi (t hitung)
Harga (t hitung)
Harga (t tabel)
Keputusan
1
0,36
2,0
1,701
Valid
2
0,42
7,3
1,701
Valid
3
0,26
1,42
1,701
Tidak Valid
4
0,7
7,25
1,701
Valid
5
0,56
4,6
1,701
Valid
6
1,08
0,67
1,701
Tidak Valid
7
0,40
4,9
1,701
Valid
8
0,53
3,5
1,701
Valid
9
0,38
1,04
1,701
Tidak Valid
10
0,53
2,43
1,701
Valid
11
0,42
2,43
1,701
Valid
12
0,56
4,6
1,701
Valid
13
0,42
2,43
1,701
Valid
14
O,64
0,77
1,701
Tidak Valid
15
0,36
2,04
1,701
Valid
16
0,11
3,05
1,701
Valid
89
3.6
17
0,11
3
1,701
Valid
18
0,01
0,5
1,701
Tidak Valid
19
0,58
3,7
1,701
Valid
20
0,57
4,42
1,701
Valid
Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen
dalam mengungkap fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Dengan demikian dapat diartikan bahwa reliabilitas instrumen adalah sebagai keajegan (konsistensi) alat ukur dalam mengukur apa yang diukurnya, sehingga kapanpun alat itu digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen dengan
internal
consistency dilakukan dengan cara mencobakan sekali saja , kemudian data yang diperoleh dianalisis. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Oleh karena itu instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Terdapat beberapa teknik atau cara menghitung reliabilitas instrumen. Namun penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. (Usman 2003: 291) menyebutkan bahwa “Alpha Cronbach dapat menguji reliabilitas instrumen skala Likert (1 sampai 5).” k
∑S
2
α = 1 − 2 S x k − 1 i
(Usman, 2003: 291)
digunakan untuk
90
Keterangan : K
: Jumlah item Instrumen pertanyaan : jumlah varians dari tiap instrumen : Varians Keseluruhan Instrumen
Data pengujian selanjutnya dihitung dengan bantuan MsExcel . Untuk patokan penentuan reliabilitas digunakan kriteria dari Guilford (Subino, 1987 : 160) sebagai berikut : ≤ 0,19
(2)
: tidak reliabel
0,20 – 0,39
: reliabilitas rendah
0,40 – 0,69
: reliabilitas sedang
0,70 – 0,89
: reliabilitas tinggi
0,90 – 1,00
: reliabilitas sangat tinggi
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, dan X2) Variabel
Nilai Alpha
Keputusan
Fasilitas Belajar
0,20
Reliabilitas rendah
Metode Mengajar
0,76
Reliabilitas tinggi
3.7
Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data
3.7.1
Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data ini termasuk pada saat pengambilan data uji coba instrumen sampai pada pengumpulan data penelitian yang sesungguhnya.
91
Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah : (1) Penggandaan instrumen, (2) mempersiapkan surat izin melaksanakan penelitian. (3) Penyebaran kuesioner. 3.7.2
Prosedur Pengolahan Data Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan
atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna data yang dikumpulkan sehingga hasil penelitianpun segera diketahui. Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah :
1)
Menyeleksi (editing) data yang telah dikumpulkan dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Hasan (2002: 89) menyatakan bahwa kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki dengan pengumpulan data ulang ataupun dengan penyisipan (interpolasi).
2)
Memberi skor terhadap item-item kuesioner berdasarkan pola skor ke dalam tabel rekapitulasi data (tabulasi).
3)
Menganalisis data kemudian diinterpretasikan untuk dapat menarik kesimpulan.
92
3.7.3
Teknik Analisis Data Analisis data dapat diartikan membandingkan dua nilai variabel untuk
mengetahui selisih atau rasio kemudian diambil kesimpulannya. Tujuan analisis data menurut Hasan (2002: 98) adalah :
1)
Data dapat diberi arti yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
2)
Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian.
3)
Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
4)
Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya. Penelitian yang berupaya menjawab hypotesis yang diajukan termasuk
kategori penelitian kuantitaif. Teknik statistik yang digunakan adalah statistik inferensial. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi tersebut mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Peluang kesalahan dan kepercayaan disebut taraf signifikansi. Jadi signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu (Sugiyono, 2005: 171). Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametris dan non parametris, penggunaannya tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris digunakan untuk menguji
93
parameter populasi melalui data sampel dan datanya adalah data interval dan rasio, sedangkan nonparametris datanya adalah data nominal dan ordinal. Dari penjelasan di atas, maka teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik parametris. Dalam statistik parametris asumsi yang utama adalah datanya harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2005: 172). Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis adalah :
1)
Tahap Deskripsi Data langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean), dan simpangan baku . Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program komputer MsExcel.
2)
Tahap Uji Persyaratan Analisis Sebelum melakukan pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi, maka data terlebih dahulu diuji untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak, sedangkan dalam regresi harus terpenuhi asumsi linearitas. Uji persyaratan normalitas variabel kesiapan fasilitas, metode mengajar , dan prestasi belajar dilakukan dengan uji liliefors.
94
Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Kesiapan fasilitas
.081
93
.171
Metode mengajar
.078
93
.200
*
.200
*
prestasi
.063
93
Statistic
df
Sig.
.989
93
.611
.992
93
.840
.987
93
.495
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Output SPSS
Dari tabel di atas pada kolom Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai signifikansi untuk kesiapan fasilitas, metode mengajar dan prestasi seluruh nilainya lebih besar dari o,o5 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel fasilitas, metode mengajar dan prestasi berdistribusi normal. Angka statistik menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data semakin normal. Tabel 3.10 Hasil Uji Linieritas Variabel Kesiapan Fasilitas dan Prestari ANOVA Table prestasi * Kesiapan fasilitas Between Groups (Combined)
Linearity
Deviation Linearity
from Within Groups
Total
Sum of Squares
2171.789
2084.317
87.473
113.523
2285.312
df
25
1
24
67
92
Mean Square
86.872
2084.317
3.645
1.694
F
51.271
1230.144
2.151
Sig.
.000
.000
.007
95
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel fasilitas dan prestasi terdapat pengaruh yang linear. Tabel 3.11 Hasil Uji Linearitas Variabel Metode Mengajar dan Prestasi ANOVA Table prestasi * Metode mengajar Between Groups (Combined)
Linearity
Deviation Linearity
from Within Groups
Total
Sum of Squares
2028.525
1941.889
86.636
256.787
2285.312
df
25
1
24
67
92
Mean Square
81.141
1941.889
3.610
3.833
F
21.171
506.671
.942
Sig.
.000
.000
.549
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel metode mengajar dan prestasi terdapat pengaruh yang linear.
3)
Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, di mana untuk menguji hipotesis pertama, dan kedua digunakan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana. Untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda.
96
Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikansi 0,05.
3.8
Rancangan Uji Hipotesis Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu dijelaskan mengenai pengaruh
antar variabel secara diagramatik (diagram pengaruh ) yang bentuknya ditentukan oleh proporsi teoritik yang berasal dari kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian.
X1 Y
X2
Gambar 3.1. Diagram Pengaruh antar Variabel
97
Model di atas menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu X1 (fasilitas belajar) dengan Y (prestasi belajar); X2 (metode mengajar ) dengan Y (prestasi belajar) ; serta pengaruh X1, X2 secara bersama-sama terhadap
Y
(prestasi belajar).
1)
Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh antara X1 dengan Y; X2 dengan Y digunakan
rumus korelasi sederhana Pearson Product Moment berikut:
rxy =
n∑ x y − (∑ x
) (∑ y)
{n∑ x − (∑ x ) }{n∑y − ( y) } 2
2
2
2
Dimana : rxy
= Koefisien korelasi
∑x
= Jumlah skor item
∑y
= Jumlah skor total (seluruh item)
n
= Jumlah sampel
Nilai korelasi dilambangkan (r), apabila nilai r telah diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya ditafsirkan dengan tabel interpretasi (tabel 3.5).
1)
Untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :
98
KP KP = r2 x 100% KP
2)
Akdon (2002: 188)
= Nilai koefisien determinan
Untuk uji signifikansi variabel X terhadap Y digunakan rumus seperti berikut di bawah, sedangkan mencari ttabel menggunakan bantuan MsExcel.
t=
r n− 2 2 1− r
Sugiyono (2005: 214)
a. Dimana : = Nilai t hitung b. t c. r = Koefisien korelasi hasil r hitung d. n = Jumlah responden e. r = Nilai koefisien korelasi
3)
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan X1, X2 terhadap Y menggunakan koefisien korelasi ganda, perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows 10. Untuk mengetahui pengaruh fungsional antar variabel digunakan metode regresi :
99
(1)
Regresi Linear Sederhana uji regresi ini ini bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel X dan Y. Persamaan regresi ini dinyatakan dengan rumus : ) Y = a + bX
Dimana : Y
= Variabel terikat (variabel yang diduga)
X
= Variabel bebas
a
= Intersep
b
= Koefisien regresi
Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu melalui persamaan berikut :
(∑ Y1 )(∑ X 1 ) − (∑ X 1 )(∑ X 1Y1 ) 2
a=
b=
n ∑ x1 − (∑ X 1 ) 2 2
Sugiyono (2005: 238)
n ∑ X 1Y1 − (∑ X 1 )(∑ Y1 ) n ∑ x1 − (∑ X 1 ) 2 2
Sugiyono (2005: 239)
100
Selanjutnya persamaan tersebut diuji keberartian (signifikansi) arah koefisien dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) yang diolah dengan bantuan MsExcel.
(2)
Regresi Linear Ganda Uji regresi linear ganda bertujuan untuk membuktikan ada atau tidak adanya
pengaruh antara variabel bebas X1, dan X2 terhadap Y. Pengujian data dilakukan menggunakan bantuan program SPSS for Windows 10. Persamaan regresi linear ganda dengan dua variable bebas dan variabel terikat dinyatakan dalam rumus : Y = a + b1X1 + b2X2
3.8.1
Hipotesis Statistik Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut : (1) Hipotesis I
(2)
Hipotes
:
H0 : ρy1 = 0
:
Ha : ρy1 ≠ 0
:
H0 : ρy2 = 0
:
Ha : ρy2 ≠ 0
:
H0 : ρy1.2 = 0
:
Ha : ρy1.2 ≠ 0
is II
(3)
Hipotes is III
101
Keterangan : H0 = Hipotesis Nol Ha = Hipotesis Alternatif y1 = Korelasi antara fasilitas belajar (X1) dengan prestasi belajar (Y). = Korelasi antara Mtode Mengajar (X2) dengan prestasi belajar (Y). = Korelasi antara fasilitas belajar (X1), metode mengajar (X2), dengan prestasi belajar (Y). = Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.