BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan kasus kontrol. B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Gurah dan RS Aura Syifa kabupaten Kediri pada bulan Maret-April 2016. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian adalah seluruh ibu pasca melahirkan di kabupaten Kediri
sebanyak 80 ibu. 2. Kriteria Inklusi dan Eklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Ibu pasca melahirkan tanpa penyulit/komplikasi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : a. Ibu pasca melahirkan yang bayi mati setelah lahir b. Ibu yang melahirkan bayi dengan cacat lahir 3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan adalah fixed disease sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan status penyakit subyek, yaitu berpenyakit atau tidak berpenyakit yang diteliti, sedangkan status paparan subyek bervariasi mengikuti status penyakit subyek (Gerstman, 1998). Sampel yang diperkirakan menurut desain analisis data yang akan dilakukan yaitu analisis multivariat yaitu dibutuhkan 15-20 subjek penelitian per variabel
1
2
independen. Jadi dalam penelitian ini minimal dibutuhkan 4 x (15 hingga 20) =60-80 subjek penelitian (Murti, 2013). D. Variabel Penelitian a. Variabel bebas: Kelas ibu hamil Pendidikan ibu Peran penolong persalinan dukungan keluarga b. Variabel terikat Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) E. Definisi Operasional Variabel
1. Kelas ibu hamil Definisi Alat ukur Skala pengukuran 2. Pendidikan ibu Definisi
: Riwayat keikutsertaan ibu pasca melahirkan yang pernah mengikuti kelas ibu hamil pada saat kehamilan terakhir minimal sebanyak 3x : Kuesioner : Kategori a. Tidak mengikuti kelas ibu hamil : <3x = 1 b. Mengikuti kelas ibu hamil : >3 = 2
: Jenjang pendidikan formal tertinggi yang telah diselesaikan oleh ibu Alat ukur : Kuesioner Skala pengukuran : Kategori. Untuk keperluan analisis data, maka data kategori tersebut diubah menjadi dikotomi sebagai berikut : a. Rendah = < SMA : 1 b. Tinggi = > SMA: 2 3. Peran penolong persalinan Definisi : Peran penolong persalinan dalam memberikan informasi tentang IMD dan membantu ibu saat melahirkan dalam melaksanakan IMD Alat ukur : Kuesioner Skala pengukuran : Kontinu. Untuk keperluan analisis data maka data diubah menjadi kategori, dikotomi sebagai berikut : a. Kecil : < 50% = 1
3
b. Besar : > 50% = 2
4. Dukungan keluarga Definisi Alat ukur Skala pengukuran
5. Pelaksanaan IMD Definisi
Alat ukur Skala pengukuran
:
Berbagai bentuk kecenderungan dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga (suami, orang tua, mertua, ipar dan sebagainya ) : Kuesioner : Kontinu. Untuk kepentingan analisis, data tersebut diubah menjadi kategori, dikotomi sebagai berikut : a. Lemah : < 50% = 1 b. Kuat : > 50% = 2 : Ibu bisa melaksanakan IMD sesuai dengan langkah-langkah yang benar yaitu : a. Adaptasi melek merem, yakni ketika bayi berhadap-hadapan dengan ibunya b. Bayi tenang mengecap bagian atas telapak tangannya. Bau di telapak tangan tersebut mirip dengan ASI yang akan keluar. Jadi, bau ini memandu bayi untuk mencari puting susu ibunya. c. Waktu merayap, bayi akan menekan payudara hal tersebut akan merangsang susu keluar. Sambil bergerak, ia menjilat. d. Bayi mencapai puting dan mulai menghisapisap. Meskipun bayi sudah menemukan puting ibunya, biarkan selama 1 jam untuk proses skin to skin contact. : Kuesioner : Kategori (dikotomi) a. Tidak berhasil melakukan IMD : menyusu tidak sesuai langkah selama > 1 jam pertama kelahiran = 0 b. Berhasil melakukan IMD : menyusu sesuai langkah selama < 1 jam pertama kelahiran = 1
F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data 1. Sumber Data
Sebelum penelitian dilakukan peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian, dan perlakuan terhadap responden bahwa akan dilakukan wawancara dan pengisian kuesioner, serta memberikan penjelasan tentang
4
hak untuk undur diri dan tentang kerahasiaan dari penelitian ini. Setelah responden mengerti dan menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dan meminta responden untuk mengisi kuesioner. Data primer dalam penelitian ini berupa data mengenai data umum (usia, paritas, pekerjaan, penghasilan, jenis persalinan, penolong persalinan. 2. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan cheklist. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri kuesioner tentang kelas ibu hamil, pendidikan ibu, peran penolong persalinan dan dukungan keluarga dan pelaksanaan IMD. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk daftar pertanyaan yang sudah tersusun dimana responden memberi jawaban dengan memberikan tanda tertentu. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas a.1)
Validitas Isi Validitas isi dari kuesioner dinilai dengan cara memeriksa
apakah item-item pertanyaan di dalam kuesioner memang sudah sesuai dengan isi (content) dari masing-masing variabel yang diteliti, Isi masing-masing variabel tersebut dinilai kesesuaiannya dengan definisi variabel sebagai hasil sintesis dari teori-teori yang relevan, yang umumnya digunakan oleh peneliti dalam penelitian serupa sebelumnya dan pakar di bidang penelitian tersebut. Berdasarkan dari sintesis teori, penggunaan definisi variabel
5
menurut peneliti sebelumnya dan pakar, selanjutnya isi dari masingmasing variabel dijabarkan dalam sejumlah kisi-kisi. Selanjutnya kisikisi tersebut dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Sebuah kuesioner memiliki validitas isi yang tinggi jika semua item pertanyaan kuesioner relevan dan meliputi semua aspek isi variabel yang akan diukur. Tabel 3.1 Instrumen untuk mengukur variabel dukungan keluarga Aspek/ Elemen
No. item Favorable Unfavorable
Total item
1. Dukungan
1,12,15
13
4
emosional 2. Dukungan informasi
5,8,10
9,11
5
3. Dukungan
3,4,16
7
4
2,6
14
3
instrumental 4. Dukungan penghargaan Subtotal
16
Tabel 3.2 Instrumen untuk mengukur variabel peran penolong persalinan Aspek/ Elemen No. item Total item 1. Pemberian informasi 2. Memfasilitasi IMD
Favorable 12,13,14,15 1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10,11
Subtotal a.2)
Unfavorable -
4 11 15
Validitas Muka Penelitian ini menggunakan
alat ukur kuesioner, dengan
memperhatikan tata-bahasa, susunan item-item pertanyaan, sehingga masing-masing item pertanyaan dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. Pada prinsipnya untuk memastikan validitas muka, peneliti mengkaji sejauh mana item-item pertanyaan dalam kuesioner telah disusun dengan kalimat yang baik, jelas, tidak terlalu panjang,
6
dan setiap item pertanyaan hanya menanyakan sebuah pertanyaan. Dengan demikian masing-masing item pertanyaan tidak menimbulkan multi-tafsir, dan jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya. a.3) Validitas Konstruk Berdasarkan dari tinjauan sejumlah teori, penelitian ini memastikan bahwa variabel-variabel yang diteliti diukur dengan benar sesuai dengan teori yang relevan (concurrent validity), dan tidak sesuai dengan teori-teori yang tidak relevan (discriminant validity). a.4) Validitas kriteria Validitas kriteria suatu pengukuran sebuah alat ukur dengan membandingkannya secara kuantitatif dengan alat ukur standard emas. Karena dalam penelitian ini tidak ada standard emasnya, maka dibuatkan instrumen baru dengan cara menjadikan sintesis-sintesis dari kajian teori sebagai patokan dalam penuangan dalam pembuatan kuesioner. b. Uji Reliabilitas
Pengukuran variabel yang konsisten harus menunjukkan 2 aspek reliabilitas: (1) Konsistensi internal; dan (2) Stabilitas. Aspek konsistensi internal merujuk kepada korelasi antar item-item pertanyaan yang masing-masing bertujuan untuk mengukur suatu variabel komposit yang sama. Konsistensi internal yang akan diukur secara kuantitatif dalam penelitian ini dari masing-masing variabel komposit meliputi: (1) ItemTotal Correlation; (2) Split-Half Reliability.
7
b.1) Konsistensi internal b.1.a)
Korelasi Item-Total
Dalam penelitian ini akan dinilai korelasi item-total (item-total correlation), yaitu suatu indikator yang menunjukkan kekuatan korelasi antara masing-masing item dan total pengukuran dikurangi dengan item yang bersangkutan. Karena dikurangi dengan item yang bersangkutan, maka korelasi item-total disebut juga korelasi item-sisa (item-rest correlation). Suatu item dapat digunakan dalam alat ukur jika memiliki korelasi item-total ≥ 0.20. Item yang berkorelasi lebih rendah tidak akan digunakan, jika perlu diganti dengan membuat item baru. b.1.b) Reliabilitas belah paroh Dalam penelitian ini akan dinilai reliabilitas belah-paroh (split-half reliability) yaitu penilaian konsistensi internal (homogenitas) alat ukur dengan cara membagi item-item secara random ke dalam dua bagian alat ukur, lalu mengorelasikan kedua bagian tersebut. Jika alat ukur memiliki konsistensi internal, maka kedua bagian akan berkorelasi tinggi. Reliabilitas Belah-Paroh yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah Alpha () Cronbach. Alat ukur menunjukkan konsistensi internal jika memiliki alpha Cronbach ≥0.60. Makin tinggi alpha Cronbach, makin baik (konsisten) alat ukur. Tetapi ada beberapa keadaan di mana alpha Cronbach tinggi tidak menunjukkan alat ukur yang baik. Pertama, nilai alpha Cronbach tergantung dari besarnya korelasi antar item
8
dan jumlah item di dalam alat ukur. Jika jumlah item pertanyaan alat ukur banyak, alpha Cronbach akan meningkat, meskipun tidak berarti alat ukur tersebut baik. b.2)
Stabilitas Alat ukur yang reliabel menunjukkan konsistensi internal dan
stabilitas ketika digunakan untuk mengukur variabel subjek penelitian pada kondisi yang identik. Stabilitas (disebut juga reprodusibilitas) alat ukur yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah stabilitas pengukuran pada dua kesempatan yang dipisahkan oleh interval waktu yang berbeda (test-retest reliability). Stabilitas pengukuran dikatakan cukup jika hasil pengukuran dari dua waktu menghasilkan korelasi Pearson (r) ≥ 0.50. Dengan program statistik seperti SPSS dan Stata dapat dihitung korelasi item-total, alpha Cronbach, dan korelasi Pearson untuk testretest reliability.
G. Pengolahan Data
Secara umum kegiatan pengolahan data dapat dibagi dalam beberapa tahapan pokok:
a.1. Editing Merupakan kegiatan memeriksa kembali kuesioner (daftar pertanyaan) yang telah diisi pada saat pengumpulan data. Untuk mengecek apakah kuesioner diisi dengan benar dan memastikan tidak ada satupun data yang tidak diisi
9
oleh responden. a.2. Coding Coding dalam penelitian ini: Kode untuk responden; responden 1 (R1), responden 2 (R2), responden 3 (R3), dst a.3. Scoring Skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah bila jawaban ya maka skornya adalah 1, sebaliknya bila responden menjawab tidak maka skornya adalah 0. a.4. Pemasukan data (Entry Data) Memindahkan data yang telah diperoleh dan akan dimasukkan kedalam master sheet atau pengajian data. a.5. Tabulasi data Merupakan proses pengolahan data yang bertujuan untuk membuat tabeltabel yang dapat memberikan gambaran statistik.
H. Analisis Data
Setelah pengolahan data selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data hasil penelitian dengan menggunakan software SPSS.
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dari variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah keikutsertaan kelas ibu hamil, pendidikan ibu, peran
10
penolong persalinan, dukungan keluarga. Variabel terikat adalah perilaku Inisiasi Menyusu Dini (IMD). 2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat digunakan untuk mendukung pembahasan hasil penelitian dengan menganalisis adanya kemaknaan pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis skala ukur, dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji Chi Square untuk melihat kemaknaan perhitungan statistik, dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. 3. Analisis Multivariat
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik ganda.
= a + b 1 X1 + b 2 X2 + b 3 X3 + b 4 X4 Dimana : P
= Probabilitas untuk melaksanakan IMD
1-p
= Probabilitas untuk tidak melaksanakan IMD
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
X1
= Kelas ibu hamil (1 : Tidak mengikuti ; 2 : Mengikuti)
X2
= Pendidikan ibu (1 : Rendah ; 2 : Tinggi)
X3
= Peran penolong persalinan (1 : Kecil ; 2 : Besar)
X4
= Dukungan Keluarga (1 : Lemah ; 2 : Kuat)
Menurut Murti (2013), kekuatan hubungan untuk variabel bebas berskala dikotomi dapat dikonversikan menjadi Odds Ratio (OR) berdasarkan rumus : OR = exp (b) Keterangan :
11
OR
: Odds Ratio paparan terhadap penyakit
b
: Koefisiien regresi variabel bebas
exp
: Exponential atau inverse dari In
Kemaknaan statistik Odds Ratio (OR) dianalisis dengan menggunakan uji Wald, hasil ujinya ditunjukkan dengan nilai p. Tabel 3.3 Interpretasi Odds Ratio (OR) Faktor Protektif (OR) 1 0,67 < OR < 1 0,33 < OR ≤ 0,67 0,1 < OR ≤ 0,33 OR ≤ 0,1 Sumber : Murti (2013)
Faktor Risiko 1 1 < OR < 1,5 1,5 ≤ OR < 3 3 ≤ OR <10 10 ≤ OR
Interpretasi Tidak ada hubungan Hubungan lemah Hubungan sedang Hubungan kuat Hubungan sangat kuat