BAB III METODE PENELITIAN
A.
Metode Penelitian dan Objek Penelitian Berdasarkan pendekatannya penilitian ini merupakan penelitian kuantitatif
deterministik. Menurut Iskandar (2008: 17) penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan atau gambaran umum tentang suatu fenomena atau gejala yang dilandasi pada teori. Dan menurut Eppen, Gould, Schimidt, Jeffrey & Larry (1993: 18) deterministic models are those medels in which all of the relevant data are assumed tobe known with certainty. Penelitian ini menggunakan metode deterministik untuk pengambilan keputusan manajemen mengenai ketepatan perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan Mebel CV. Jawa Dipa di Desa Margokerto, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Tahapan pengambilan keputusan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi data dan informasi 2. Memilih kreteria 3. Mencari alternative 4. Keputusan
42
Dan objek penelitian ini adalah perhitungan harga pokok produksi mebel CV. Jawa Dipa Margokerto Jepara. B.
Populasi dan Sempel Menurut Syamsul Hadi (2006: 45) populasi penelitian adalah keseluruhan dari
objek penelitian yang akan diteliti. Objek dalam penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan penentuan Harga Pokok Produksi. Pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel tujuan atau purposive sampling. Menurut Iskandar (2008: 74) purposive sampling adalah pengambilan sempel berdasarkan penilaian subjektif peneliti berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu. Teknik sampling yang dipilih ini berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi penelitian ini yaitu informasi data biaya produksi dan bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh Mebel CV. Jawa Dipa, maka pimpinan Mebel CV. Jawa Dipa merupakan orang yang memberikan informasi data yang diperlukan dalam penelitian ini. C.
Definisi Operasional 1. Harga pokok produksi adalah mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan (Hansen dan Mowen (2004:53). Komponen harga pokok produksi terdiri dari biaya pemakaian bahan baku, 43
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produksi tersebut akan dihitung menggunakan sistem tradisional dan activity-based costing system untuk menentukan ketepatan harga pokok produksi. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan harga pokok produksi menggunakan sistem tradisional dan activity-based costing system. a.
System Tradisional Sistem tradisional adalah sistem perhitungan biaya yang menjadikan volume atau ukuran tingkat unit sebagai dasar untuk mengalokasikan overhead ke output (Carter & Usry). Sistem tradisional ini menggunakan satu cost driver untuk membebankan biaya overhead pabrik yaitu berdasar unit.
b.
Activity-based costing system ABC system merupakan sistem informasi biaya yang menyediakan informasi lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolahaan terhadap aktivitas (Mulyadi 2007: 25). ABC system menggunakan empst cost driver untuk membebankan biaya overhead pabrik yaitu berdasar level unit, level batch, level produk dan level fasilitas.
44
D.
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1.
Sumber Data Data yang digunakan peneliti ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data (responden) melalui observasi dan wawancara mengenai perhitungan Harga Pokok Produksi yang dilakukan oleh CV. Jawa Dipa. Data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono 2010:309). Data tersebut berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penentuan Harga Pokok Produksi CV. Jawa Dipa. 2.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan teknik
pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. 1. Observasi. Menurut Sujoko, Stevanus & Yuliawati (2004:102) obsevasi adalah metode pengumpulan data, dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Peneliti menggunakan observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam hal ini peneliti akan melakukan pengumpulan data secara terus terang kepada sumber data bahwa peneliti sedang melakukan penelitian, sehingga pihak tempat peneliti melakukan penelitian mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Oleh karena itu peneliti dapat dengan leluasa dalam melakukan penelitian dengan melakukan 45
pengamatan dari beberapa aktivitas yang dilakukan pegawai atau karyawan dalam aktivitas produksi. 2. Interview/wawancara. Menurut Iskandar (2008: 217) teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan instrument yaitu pedoman wawancara. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur dengan tujuan untuk dapat menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Dalam wawancara semi terstruktur ini peneliti juga telah mempersiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara sehingga responden atau sumber data dapat menjawab pertanyaan sesuai daftar pertanyaan yang telah disiapkan peneliti. Dokumentasi. Menurut Sugiyono (2010 : 329) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen dalam penelitian ini adalah data-data aktivitas perusahaan yang digunakan untuk menentukan Harga Pokok Produksi yaitu berupa, struktur organisasi perusahaan, daerah pemasaran produk, sistem produksi dan data biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode tertentu serta data pemicu biaya. E.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data penelitian dengan
tingkat ketercakupan data sesuai dengan fokus penelitian (Iskandar 2008:177). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara semi 46
terstruktur sebagai instrumen penelitian sehingga diperlukan indikator empiris dari ketepatan perhitungan harga pokok produksi. Pernyataan-pernyataan pada indikator empiris yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertanyaan dalam wawancara untuk mengetahui ketepatan perhitungan harga pokok produksi. Berikut ini adalah definisi operasional dan indikator empiris dari perhitungan harga pokok produksi:
Tabel 8. Instrumen Penelitian Indikator Definisi Operasional 1.
Indikator Empiris
Sistem
Bagaimana perhitungan
1. Biaya apa saja yang
Tradisional
Harga Pokok Produksi
masuk dalam perhitungan
menggunakan Sistem
Sistem Tradisional 2. Dasar pembebanan biaya
Tradisional
overhead pabrik Sistem Tradisional 2.
Activity-Based
Bagaimana perhitungan
1. Biaya apa saja yang
Costing
Harga Pokok Produksi
masuk dalam perhitungan
System
menggunakan Activity-
Activity-Based Costing
Based Costing System
System 2. Dasar pembebanan biaya overhead pabrik ActivityBased Costing System
47
F.
Teknik Analisis Data Dalam menyelesaikan penelitian ini peneliti menggunakan analisis data
deterministik, karena analisis data deterministik bertujuan untuk pengambilan keputusan mengenai ketepatan perhitungan harga pokok produksi. Data komponen harga pokok produksi yang ada dihitung dan dianalisis menggunakan Sistem Tradisional dan Activity-Based Costing System untuk memperoleh ketepatan Harga Pokok Produksi Mebel CV. Jawa Dipa. Berikut ini langkah-langkah analisi data yang dilakukan: 1. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Tradisional a) Menentukan biaya overhead pabrik BOP = Total Biaya overhead pabrik Total Produk b) Membebankan biaya overhead pabrik Biaya utama
XXX
BOP
XXX +
Jumlah biaya
XXX
Jumlah unit
XXX :
HPP per unit
XXX
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Activity-Based Costing System a. Melaksanakan tahap-tahap activity-based costing system sebagai berikut ini:
48
1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan proses produksi 2. Menghitung jumlah biaya tidak langsung 3. Menentukan cost drive. 4. Mengalokasikan biaya tidak langsung ke dalam cost driver 5. Menentukan aktivitas driver 6. Mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam aktivitas driver a. Menghitung harga pokok produksi menggunakan metode Activity-Based Costing System 1. Pembebanan BOP BOP dibebankan = tarif kelompok X unit cost driver yang digunakan 2. Menentukan HPP per unit BBB
XXX
BTKL
XXX
BOP
XXX +
HPP Total
XXX
Unit Produk
XXX :
HPP per unit
XXX
3. Dari hasil perhitungan menggunakan sistem tradisional dan activity-based costing system tersebut kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang ada untuk
49
memperoleh ketepatan perhitungan harga pokok produksi mebel CV. Jawa Dipa.
50