BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisis Masalah Analisa pada sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi Sarung Tangan Karet Pada PT. Intan Hevea Industry, analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah yang sedang berjalan pada perusahaan dalam menentukan nilai dari setiap data jumlah produksi sarung tangan karet agar mudah dalam menentukan jumlah produksi sarung tangan karet yang memiliki kriteria baik untuk memproduksi sarung tangan karet. Adapun analisis sistem ini meliputi input, proses dan output yang dijabarkan sebagai berikut : III.1.1. Analisis Input Analisis sistem input yang sedang berjalan pada sistem penentuan jumlah produksi yang lama adalah dengan melihat persediaan barang, permintaan barang dan jumlah pekerja di perusahan dan memberikan keputusan dengan memperhitungkan berkas produk dengan penjualan terbaik. III.1.2. Analisis Process Proses penentuan jumlah produksi yang sedang berjalan pada PT. Intan Hevea Industry masih melalui proses manual, sistem yang sedang berjalan dapat dillihat pada gambar III.1 berikut :
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi
Bag. Gudang
Ka. Produksi
mulai
Data Produk Data Persediaan Produk
Jumlah Produksi
Memeriksa data
Memeriksa data
Melakukan penyortiran data
Menyetujui data
Data Produk Data Persediaan Produk
Menentukan Jumlah Produksi
Pimpinan
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Phase
Selesai
Gambar III.1 FOD Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi III.1.3. Analisis Output Analisa Output yang dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan adalah adalah informasi-informasi mengenai data spesifikasi jumlah produksi untuk direkomendasikan atau tidak yang dicatat dalam buku besar dan akan diserahkan kepada pimpinan untuk melakukan pengecekan data produksi.
III.I.4. Evaluasi Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan memiliki beberapa kelemahan yang dijabarkan sebagai berikut: 4.
PT. Intan Hevea Industry Medan masih membutuhkan waktu yang lama dalam pengambilan keputusan untuk menentukan jumlah produksi sarung tangan karet sehingga memperlambat kinerja perusahaan dan menghambat penjualan sarung tangan karet.
5.
Perusahaan masih menggunakan sistem semikomputerisasi untuk melakukan pemantauan stok produk sarung tangan karet yaitu dengan melihat laporan permintaan dan laporan penjualan.
6.
Belum di implementasikan sebuah aplikasi khusus yang digunakan oleh pihak perusahaan dalam menentukan jumlah produksi yang didukung oleh metode fuzzy tsukamoto.
III.2. Penerapan Metode Fuzzy Tsukamoto Tsukamoto yaitu setiap konsekuen pada aturan berbentuk IF-THEN harus dipresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy, dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan dengan berdasarkan predikat (fire strength). Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot. Misalkan ada 2 variabel input, yaitu x dan y serta satu variabel output z. Variabel x terbagi atas dua himpunan yaitu A1 dan A2, sedangkan variabel y terbagi atas himpunan B1 dan B2. Variabel z juga terbagi
atas dua himpunan yaitu C1 dan C2. Tentu saja himpunan C1 dan C2 harus merupakan himpunan yang bersifat monoton. Ada 2 aturan yang digunakan, yaitu:
Keterangan: R1
: Aturan fuzzy
x
: variabel pinjaman
α1
: Himpunan pinjaman tertinggi
α2
: Himpunan pinjaman terendah
And : Operator yang digunakan y
: Variabel jaminan
B1
: Himpunan jaminan tertinggi
B2
: Himpunan jaminan terendah
THEN :
Operator yang digunakan
Z
: Variabel Penghasilan (nilai crisp)
C1
: Himpunan penghasilan tertinggi (harus monoton)
C2
: Himpunan penghasilan terendah (harus monoton) (Tri Murti ; 2015 : 253).
II.2.1. Studi Kasus Perhitungan Fuzzy Tsukamoto : Dalam sistem yang dirancang, metode yang digunakan yaitu fuzzy tsukamoto, berikut penerapan metode fuzzy tsukamoto dalam menentukan jumlah produksi sarung tangan pada PT. Intan Hevea Industry.
Variabel Fuzzy yang digunakan adalah : 1. Permintaan Bulan Lalu (V01) a. Tinggi b. Rendah 2. Persediaan Terakhir (V02) a. Banyak b. Sedikit 3. Harga Karet Mentah (V03) a. Naik b. Turun 4. Jumlah Tenaga Kerja (V04) a. Banyak b. Sedikit 5. Jumlah Produksi a. Banyak b. Sedikit Berikut Grafik Fungsi Keanggotaan Variabel Fuzzy : 1.
Permintaan Bulan Lalu
Rendah
Tinggi
1000
6000
1
0 0
Fungsi Keanggotaan : x <= 1000 1000 < x < 6000 x >= 6000
x <= 1000 1000 < x < 6000 x >= 6000
2.
Persediaan Terakhir
Sedikit
Banyak
100
600
1
0 0
Fungsi Keanggotaan : x <= 100 100 < x < 600 x >= 600 x <= 100 100 < x < 600 x >= 600
3.
Harga Karet Mentah
Turun
Naik
5000
12000
1
0 0
Fungsi Keanggotaan :
x <= 5000 5000 < x < 12000 x >= 12000 x <= 5000 5000 < x < 12000 x >= 12000
4.
Jumlah Tenaga Kerja
Sedikit
Banyak
200
700
1
0 0
Fungsi Keanggotaan :
x <= 200 200 < x < 700 x >= 700
x <= 200 200 < x < 700 x >= 700
5.
Jumlah Produksi
Sedikit
Banyak
200 2000
700 7000
1
0 0
Fungsi Keanggotaan x <= 200 200 < x < 700 x >= 700
x <= 200 200 < x < 700 x >= 700
Basis Pengetahuan pada sistem yaitu : Tabel III.1. Tabel Basis Pengetahuan ID
Permintaan Bulan Lalu
Persediaan Terakhir
Harga Karet Jumlah Tenaga Produksi Mentah Kerja
1 Tinggi
Banyak
Naik
Banyak
Banyak
2 Tinggi
Banyak
Naik
Sedikit
Sedikit
3 Tinggi
Banyak
Turun
Banyak
Banyak
4 Tinggi
Banyak
Turun
Sedikit
Sedikit
5 Tinggi
Sedikit
Naik
Banyak
Banyak
6 Tinggi
Sedikit
Naik
Sedikit
Banyak
7 Tinggi
Sedikit
Turun
Banyak
Banyak
8 Tinggi
Sedikit
Turun
Sedikit
Banyak
9 Rendah
Banyak
Naik
Banyak
Sedikit
10 Rendah
Banyak
Naik
Sedikit
Sedikit
11 Rendah
Banyak
Turun
Banyak
Banyak
12 Rendah
Banyak
Turun
Sedikit
Sedikit
Permintaan Bulan Lalu
ID
Persediaan Terakhir
Harga Karet Jumlah Tenaga Produksi Mentah Kerja
13 Rendah
Sedikit
Naik
Banyak
Sedikit
14 Rendah
Sedikit
Naik
Sedikit
Sedikit
15 Rendah
Sedikit
Turun
Banyak
Banyak
16 Rendah
Sedikit
Turun
Sedikit
Sedikit
Rumus yang digunakan yaitu defuzzyfikasi sebagai berikut : Z = α1z1 + α2z2 +…..+α nzn α 1+α 2+……….αn Keterangan: z = Hasil αn = Derajat Keanggotaan dari Aturan ke- n zn = nilai dari Aturan ke- n Contoh kasus : Diketahui : 1. 2. 3. 4.
Permintaan Bulan Lalu Persediaan Terakhir Harga Karet Mentah Jumlah Tenaga Kerja
= 3800 = 120 = 6000 = 670
Perhitungan : 1. Fungsi keanggotaan Permintaan Bulan Lalu dengan nilai x = 3800 µPermintaanRENDAH
= 6000 – 3800 / 6000 – 1000 = 2200 / 5000 = 0,44
µPermintaanTINGGI
= 3800 – 1000 / 6000 – 1000 = 2800 / 5000 = 0,56
2. Fungsi Keanggotaan kandungan Persediaan Terakhir dengan nilai x = 120 µPersediaanSEDIKIT
= 600 – 120 / 600 – 100 = 480 / 500 = 0,96
µPersediaanBANYAK
= 120 – 100 / 600 – 100 = 20 / 500 = 0,04
3. Fungsi Keanggotaan Harga Karet Mentah dengan nilai x = 6000 µHargaKaretTURUN
= 12000 – 6000 / 12000 – 5000 = 6000 / 7000 = 0,8571
µHargaKaretNAIK
= 6000 – 5000 / 12000 – 5000 = 1000 / 7000 = 0,1428
4. Fungsi Keanggotaan Jumlah Tenaga Kerja dengan nilai x = 670 µTenagaKerjaSEDIKIT
= 700 – 670 / 700 – 200 = 30 / 500 = 0,06
µTenagaKerjaBANYAK
= 670 – 200 / 700 – 200 = 470 / 500 = 0,94
Mencari nilai z untuk setiap aturan dengan menggunakan fungsi implikasi MIN : Rule 1 : Tabel III.2. Tabel Rule 1 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Banyak
Harga Karet Mentah Naik
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Banyak
α1 = MIN(0,56 ; 0,04 ; 0,1428 ; 0,94) α1 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z1
= 2200
Rule 2 : Tabel III.3. Tabel Rule 2 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Banyak
Harga Karet Mentah Naik
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Sedikit Sedikit
α2 = MIN(0,56 ; 0,04 ; 0,1428 ; 0,06) α2 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z2
= 6800
Rule 3 : Tabel III.4. Tabel Rule 3 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Banyak
Harga Karet Mentah Turun
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Banyak
α3 = MIN(0,56 ; 0,04 ; 0,8571 ; 0,94) α3 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z3
= 2200
Rule 4 : Tabel III.5. Tabel Rule 4 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Banyak
Harga Karet Mentah Turun
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Sedikit Sedikit
α4 = MIN(0,56 ; 0,04 ; 0,8571 ; 0,06) α4 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z4
= 6800
Rule 5 : Tabel III.6. Tabel Rule 5 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Sedikit
Harga Karet Mentah Naik
α5 = MIN(0,56 ; 0,96 ; 0,1428 ; 0,94) α5 = 0,1428
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Banyak
Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,1428
: z5
= 2714
Rule 6 : Tabel III.7. Tabel Rule 6 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Sedikit
Harga Karet Mentah Naik
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Sedikit Banyak
α6 = MIN(0,56 ; 0,96 ; 0,1428 ; 0,06) α6 = 0,06 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,06
: z6
= 2300
Rule 7 : Tabel III.8. Tabel Rule 7 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Sedikit
Harga Karet Mentah Turun
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Banyak
α7 = MIN(0,56 ; 0,96 ; 0,8571 ; 0,94) α7 = 0,56 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,56
: z7
= 4800
Rule 8 : Tabel III.9. Tabel Rule 8 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Tinggi Sedikit
Harga Karet Mentah Turun
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Sedikit Banyak
α8 = MIN(0,56 ; 0,96 ; 0,8571 ; 0,06) α8 = 0,06 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,06
: z8
= 2300
Rule 9 : Tabel III.10. Tabel Rule 9 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Rendah Banyak
Harga Karet Mentah Naik
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Sedikit
α9 = MIN(0,44 ; 0,04 ; 0,1428 ; 0,94) α9 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z9
= 6800
Rule 10 : Tabel III.11. Tabel Rule 10 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Rendah Banyak
Harga Karet Mentah Naik
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Sedikit Sedikit
α10 = MIN(0,44 ; 0,04 ; 0,1428 ; 0,06) α10 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z10
= 6800
Rule 11 : Tabel III.12. Tabel Rule 11 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Rendah Banyak
Harga Karet Mentah Turun
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Banyak
α11 = MIN(0,44 ; 0,04 ; 0,8571 ; 0,94) α11 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z11
= 2200
Rule 12 : Tabel III.13. Tabel Rule 12 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Rendah Banyak
Harga Karet Mentah Turun
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Sedikit Sedikit
α12 = MIN(0,44 ; 0,04 ; 0,8571 ; 0,06) α12 = 0,04 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,04
: z12
= 6800
Rule 13 : Tabel III.14. Tabel Rule 13 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Rendah Sedikit
Harga Karet Mentah Naik
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Sedikit
α13 = MIN(0,44 ; 0,96 ; 0,1428 ; 0,94) α13 = 0,1428 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,1428
: z13
= 6285
Rule 14 : Tabel III.15. Tabel Rule 14 Permintaan Persediaan Harga Karet Jumlah Tenaga Produksi Bulan Lalu Terakhir Mentah Kerja Rendah Sedikit Naik Sedikit Sedikit α14 = MIN(0,44 ; 0,96 ; 0,1428 ; 0,06) α14 = 0,06 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,06
: z14
= 6700
Rule 15 : Tabel III.16. Tabel Rule 15 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Rendah Sedikit
Harga Karet Mentah Turun
α15 = MIN(0,44 ; 0,96 ; 0,8571 ; 0,94) α15 = 0,44
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Banyak Banyak
Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi BANYAK : : (z - 2000) / (7000 – 2000)
= 0,44
: z15
= 4200
Rule 16 : Tabel III.17. Tabel Rule 16 Permintaan Persediaan Bulan Lalu Terakhir Rendah Sedikit
Harga Karet Mentah Turun
Jumlah Tenaga Produksi Kerja Sedikit Sedikit
α16 = MIN(0,44 ; 0,96 ; 0,8571 ; 0,06) α16 = 0,06 Defuzzifikasi : Fungsi keanggotaan Produksi SEDIKIT : : (7000 - z) / (7000 – 2000)
= 0,06
: z16
= 6700
Maka, z = α1 * z1 + α2 * z2 + α3 * z3 + ..... + α16 * z16 α 1 + α2 + α3 + ..... + α16 z = 0,04 * 2200 + 0,04 * 6800 + 0,04 * 2200 + .... + 0,06 * 6700 0,04 + 0,04 + 0,04 + .... + 0,06 z = 8525,71428 1,84571 z = 4619
Total Jumlah Produksi sarung tangan lateks yang disarankan sistem yaitu 4619 Unit.
III.3. Desain Sistem Desain sistem pada penelitian ini dibagi menjadi dua desain, yaitu desain sistem secara global untuk penggambaran model sistem secara garis besar dan desain sistem secara detail untuk membantu dalam pembuatan sistem. III.3.1. Desain Sistem Secara Global Desain sistem secara global menggunakan bahasa pemodelan UML yang terdiri dari Activity Diagram, Usecase Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram.
III.3.1.1. Usecase Diagram Secara garis besar, bisnis proses sistem yang akan dirancang digambarkan dengan usecase diagram yang terdapat pada Gambar III.2 : Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi Sarung tangan karet Karet Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto Pada PT. Intan Hevea
Pengguna
Sarung Tangan <extends> Login <extends> Basis Pengetahuan <extends> Input <extends> Variabel <extends>
Admin
<extends> Analisis Produksi
Hasil Analisis Output
Pimpinan
Laporan
Gambar III.2 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi Sarung tangan karet Karet Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto Pada PT. Intan Hevea Industry
III.3.1.2. Class Diagram Rancangan kelas-kelas yang akan digunakan pada sistem yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar III.3 : himpunan
Analisa 1
id_analisa;char[5] tanggal];date untuk_bulan;varchar[10] untuk_tahun;varchar[4]
1..*
id_himpunan;char[5] id_variabel;char[5] Nama;Varchar[20] Domain;int
pengguna Basis_Pengetahuan id_pengguna;char[5] Nama;Varchar[30] Username;varchar[15] Password;Varchar[15] level_pengguna];varchar[20]
id_basis;char[5] Produksi;Varchar[10]
Detail_analisa 1 1..*
id_analisa;char[10] Id_sarung_tangan;char[5] id_variabel;char[5] Nilai;int jumlah_produksi;int
Detail_basis id_basis;char[5] id_variabel;char[5] id_himpunan;char[5]
1
Sarung_tangan id_sarung_tangan;char[5] Nama;varchar[30] 1..*Deskripsi;text
1
variabel 1
1..*
1..*
id_variabel;char[5] nama;varchar[30] Keterangan;text
Gambar III.3 Class Diagram Sistem
III.3.1.3. Activity Diagram Bisnis proses yang telah digambarkan pada use case diagram di atas dijabarkan dengan activity diagram : 1.
Activity Diagram Login Aktivitas login yang dilakukan oleh admin dan staff produksi dapat
diterangkan dengan langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan username, memasukkan password, jika Akun valid maka sistem akan mengaktifkan menu administrator, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.4 dan III.5 :
Login Admin
Sistem
Sistem
Login
Isi Username Gagal
Isi Password
Click Login
Phase
Berhasil
Gambar III.4 Activity Diagram Login Admin
Login Staff
Sistem
Sistem
Login
Isi Username Gagal
Isi Password
Click Login
Phase
Berhasil
Gambar III.5 Activity Diagram Login staff produksi
2.
Activity Diagram Data Pengguna Aktivitas yang dilakukan dalam akan mengelolah data dmin yang ditunjukkan
pada gambar III.6 :
Data pengguna Admin
Sistem
Click Form pengguna
Form pengguna
Mengisi Data
Menekan tombol simpan
Tambah Data
Menyimpan data
Memilih Data
Edit Data
Mengubah Data
Menyimpan Data
tidak
Hapus Data
Konfimrasi Penghapusan
Memilih data
Menghapus Data
Phase
Ya
Gambar III.6 Activity Diagram Data Pengguna
3.
Activity Diagram Data Sarung Tangan Aktivitas yang dilakukan dalam akan mengelolah data sarung tangan yang
ditunjukkan pada gambar III.7 : Data sarung tangan Admin
Sistem
Click Form sarung tangan
Form sarung tangan
Mengisi Data
Menekan tombol simpan
tidak
Tambah Data
Menyimpan data
Memilih Data
Edit Data
Mengubah Data
Menyimpan Data
Hapus Data
Konfimrasi Penghapusan
Memilih data
Menghapus Data
Phase
Ya
Gambar III.7 Activity Diagram Data Sarung Tangan
4.
Activity Diagram Data Kriteria Aktivitas yang dilakukan dalam akan melakukan olah data kriteria yang
ditunjukkan pada gambar III.8 : Data variabel Admin
Sistem
Click Form variabel
Form variabel
Mengisi Data
Menekan tombol simpan
Tambah Data
Menyimpan data
Memilih Data
Edit Data
Mengubah Data
Menyimpan Data
tidak
Hapus Data
Konfimrasi Penghapusan
Memilih data
Menghapus Data
Phase
Ya
Gambar III.8 Activity Diagram Data Kriteria
5.
Activity Diagram Data Basis Pengetahuan Aktivitas yang dilakukan dalam akan melakukan olah data basis pengetahuan
yang ditunjukkan pada gambar III.9 : Data basis pengetahuan Admin
Sistem
Click Form basis pengetahuan
Form basis pengetahuan
Memilih Data
Mengubah Data
Edit Data
Menyimpan Data
Setel Ulang
Penyetelan data
Konfimrasi Data
Phase
Setel Data
Gambar III.9 Activity Diagram Data Basis Pengetahuan
6.
Activity Diagram Data Analisa Aktivitas yang dilakukan dalam akan melakukan olah data analisa yang
ditunjukkan pada gambar III.10 : Manajemen Data Analisa Admin
Sistem
Form Analisa
Klik Mulai Analisa
Menyimpan data
Phase
Klik Simpan Hasil
Menganalisa data
Gambar III.10 Activity Diagram Data Analisa
7.
Activity Diagram Hasil Analisa Aktivitas yang dilakukan admin dan staff produksi dalam melihat hasil
analisa yang ditunjukkan pada gambar III.11 dan III.12 :
Hasil Analisa Admin
Sistem
Form Hasil Analisa
Melihat hasil analisis
Phase
Klik Lihat
Gambar III.11 Activity Diagram Hasil Analisis oleh Admin
Hasil Analisa Staff
Sistem
Form Hasil Analisa
Melihat hasil analisis
Phase
Klik Lihat
Gambar III.12 Activity Diagram Hasil Analisis oleh Staff Produksi
8.
Activity Diagram Melihat Laporan Aktivitas yang dilakukan Admin dan Staff Produksi dalam melihat laporan
hasil analisa dapat diterangkan pada gambar III.13 dan III.14 : Laporan hasil analisa Admin
Sistem
Pilih form hasil analisa
Menampilkan laporan hasil analisa
Phase
Click cetak laporan
Gambar III.13 Activity Diagram Melihat Laporan oleh Admin
Laporan hasil analisa Staff
Sistem
Pilih form hasil analisa
Menampilkan laporan hasil analisa
Phase
Click cetak laporan
Gambar III.14 Activity Diagram Melihat Laporan oleh Staff Produksi
III.3.1.4. Sequence Diagram Rangkaian kegiatan pada setiap terjadi event sistem digambarkan pada sequence diagram berikut : 1. Sequence Diagram Login Kegiatan yang dilakukan oleh user di form login dapat ditunjukkan pada gambar III.15 berikut :
User
Form Login
Controller
Tabel pengguna
Form Admin
Tampilkan Fom ()
Validasi nama dan password ()
Koneksi database ()
Invalid () Login sukses ()
Gambar III.15 Sequence Diagram Login
2. Sequence Diagram Data Pengguna Alur diagram yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam akan mengelolah data dmin yang ditunjukkan pada gambar III.16 :
User
Main form
Form pengguna
Controller
Tabel pengguna
Tampilkan Fom ()
Menu () click form pengguna ()
Add data ()
Add data ()
Update data ()
Update data ()
Delete data ()
Delete data ()
Close form ()
Gambar III.16 Sequence Diagram Data Pengguna
3. Sequence Diagram Data Sarung Tangan Alur diagram yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam akan mengelolah data sarung tangan yang ditunjukkan pada gambar III.17 :
User
Main form
Form sarung tangan
Controller
Tabel sarung tangan
Tampilkan Fom ()
Menu () click form sarung tangan ()
Add data ()
Add data ()
Update data ()
Update data ()
Delete data ()
Delete data ()
Close form ()
Gambar III.17 Sequence Diagram Data Sarung Tangan
4. Sequence Diagram Data Kriteria Alur diagram yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam akan melakukan olah data kriteria yang ditunjukkan pada gambar III.18 :
User
Main form
Form variabel
Controller
Tabel variabel
Tampilkan Fom ()
Menu () click form variabel ()
Add data ()
Add data ()
Update data ()
Update data ()
Delete data ()
Delete data ()
Close form ()
Gamb ar III.18 Sequence Diagram Data Kriteria 5. Sequence Diagram Data Basis Pengetahuan Alur diagram yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam akan melakukan olah data basis pengetahuan yang ditunjukkan pada gambar III.19 :
User
Main form
Form basis pengetahuan
Controller
Tabel basis pengetahuan
Tampilkan Fom ()
Menu () click form basis pengetahuan ()
Tambah data ()
Tambah data ()
Edit data ()
Edit data ()
Setel Ulang ()
Setel Ulang ()
Close form ()
Gambar III.19 Sequence Diagram Data Basis Pengetahuan
6. Sequence Diagram Data Analisa Alur diagram yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam akan melakukan olah data analisa yang ditunjukkan pada gambar III.20 :
User
Main form
Form analisa
Tabel analisa
Controller
Tabel Detail
Tabel himpunan Tabel sarung_tangan
Tampilkan Fom ()
Menu () click form analisa ()
Mulai analisa ()
Simpan analisa ()
Koneksi database ()
Koneksi database ()
Koneksi database ()
Koneksi database ()
Koneksi database ()
Koneksi database ()
Close form ()
Gambar III.20 Sequence Diagram Data Analisa
Koneksi database ()
Koneksi database ()
7. Sequence Diagram Hasil Analisa Alur diagram yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam akan melakukan olah hasil analisa yang ditunjukkan pada gambar III.21 :
user
Main form
Controller
Form hasil
Tabel analisa
Tampilkan Fom ()
Menu () click form hasil ()
Lihat () informasi data ()
Database ()
Close form ()
Gambar III.21 Sequence Diagram Hasil Analisis
8. Sequence Diagram Melihat Laporan Alur diagram yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam melihat informasi mengenai hasil analisa dapat diterangkan pada gambar III.22 :
user
Main form
Form laporan
Tabel analisa
Controller
Tampilkan Fom ()
Menu () click form laporan ()
Periode laporan () informasi data ()
Database ()
Close form ()
Gambar III.22 Sequence Diagram Melihat Laporan III.3.2. Desain Basis Data III.3.2.1. Normalisasi Tahap normalisasi ini bertujuan untuk menghilangkan masalah berupa ketidak konsistenan apabila dilakukannya proses manipulasi data seperti penghapusan, perubahan dan penambahan data sehingga data tidak ambigu. III.3.2.1.1. Normalisasi Data Analisa Normalisasi data nilai dilakukan dengan beberapa tahap normalisasi sampai data jumlah produksi sarung tangan karet ini masuk ke tahap normal di mana tidak ada lagi redundansi data. Berikut ini adalah tahapan normalisasinya : 1. Bentuk Tidak Normal Bentuk tidak normal dari data jumlah produksi sarung tangan karet ditandai dengan adanya baris yang satu atau lebih atributnya tidak terisi, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.18 di bawah ini :
Tabel III.18 Data Analisa Tidak Normal ID Analisa
Tanggal
A000000001
25/05/2016
ID Sarung Tangan S0001
S0002
A000000002
26/05/2016
S0001
ID Variabel
Nilai
V0001 V0002 V0003 V0004 V0001 V0002 V0003 V0004 V0001 V0002 V0003 V0004
3800 120 6000 670 820 1200 6000 670 1200 800 5000 400
Jumlah Produksi 4663
3597
4237
2. Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal pertama dari data jumlah produksi sarung tangan karet merupakan bentuk tidak normal yang atribut kosongnya diisi sesuai dengan atribut induk dari record-nya, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.19 di berikut ini: Tabel III.19 Data Analisa Normal Pertama ID Analisa
Tanggal
A000000001 A000000001 A000000001 A000000001 A000000001 A000000001 A000000001 A000000001 A000000002 A000000002 A000000002 A000000002
25/05/2016 25/05/2016 25/05/2016 25/05/2016 25/05/2016 25/05/2016 25/05/2016 25/05/2016 26/05/2016 26/05/2016 26/05/2016 26/05/2016
ID Sarung Tangan S0001 S0001 S0001 S0001 S0002 S0002 S0002 S0002 S0001 S0001 S0001 S0001
ID Variabel
Nilai
V0001 V0002 V0003 V0004 V0001 V0002 V0003 V0004 V0001 V0002 V0003 V0004
3800 120 6000 670 820 1200 6000 670 1200 800 5000 400
Jumlah Produksi 4663 4663 4663 4663 3597 3597 3597 3597 4237 4237 4237 4237
3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Bentuk normal kedua dari data jumlah produksi sarung tangan karet merupakan bentuk normal pertama, dimana telah dilakukan pemisahan data sehingga tidak adanya ketergantungan parsial. Setiap data memiliki kunci primer untuk membuat relasi antar data, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.20 berikut ini: a. Bentuk Normal Kedua (2NF) Tabel Sarung Tangan Tabel III.20 Data Sarung Tangan 2NF ID Sarung Tangan S0001 S0002
Nama
Deskripsi
Steril Gloves Non Steril Gloves
-
b. Bentuk Normal Kedua (2NF) Tabel Kriteria Tabel III.21 Data Kriteria 2NF ID Variabel V0001 V0002 V0003 V0004
Nama Permintaan Bulan Lalu Persediaan Terakhir Harga Karet Mentah Jumlah Tenaga Kerja
Keterangan Jumlah / Kuantitas Permintaan Bulan Sebelumnya Jumlah Stok Produk Terakhir / Bulan Sebelumnya Situasi Harga Karet Mentah Apakah Naik, Turun, Atau Normal Jumlah Buruh Di Bagian Produksi, Apakah Banyak Atau Sedikit
4. Bentuk normal tahap ketiga (3rd normal form) Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada table relasional tergantung hanya pada kunci utama. Secara definisi, sebuah table berada pada bentuk normal ketiga (3NF) jika table sudah berada pada 2NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada munci utamanya.
ID Analisa A000000001 A000000002
ID Sarung Tangan S0001 S0002
Jumlah Produksi 4663 3597
III.3.2.2. Desain Tabel Setelah melakukan tahap normalisasi, maka tahap selanjutnya yang dikerjakan yaitu merancang struktur tabel pada basis data sistem yang akan dibuat, berikut ini merupakan rancangan struktur tabel tersebut : 1. Struktur Tabel Analisa Tabel analisa digunakan untuk menyimpan data analisa, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.22 di bawah ini : Tabel III.22 Rancangan Tabel analisa Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Analisa No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong 1. id_analisa char(10) Tidak 2. Tanggal date Tidak 3. untuk_bulan varchar(10) Tidak 4. untuk_tahun varchar(4) Tidak
Kunci Primary Key -
2. Struktur Tabel Basis Pengetahuan Tabel basis pengetahuan digunakan untuk menyimpan data basis pengetahuan, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.23 di bawah ini : Tabel III.23 Rancangan Tabel Basis Pengetahuan Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Basis_pengetahuan No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. id_basis char(5) Tidak Primary Key 2. Produksi varchar(10) Tidak -
3. Struktur Tabel Detail Analisa Tabel detail analisa digunakan untuk menyimpan data detail analisa, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.24 di bawah ini : Tabel III.24 Rancangan Tabel Detail Analisa Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Detail_analisa No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. id_analisa char(10) Tidak Primary Key 2. id_sarung_tangan char(5) Tidak 3. id_variabel char(5) Tidak 4. Nilai int Tidak 5. jumlah_produksi int Tidak 4. Struktur Tabel Detail Basis Tabel detail basis digunakan untuk menyimpan data detail basis, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.25 di bawah ini : Tabel III.25 Rancangan Tabel Detail Basis Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Detail_basis No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. id_basis char(5) Tidak Primary Key 2. id_variabel char(5) Tidak 3. id_himpunan char(5) Tidak 5. Struktur Tabel Himpunan Tabel himpunan digunakan untuk menyimpan data himpunan, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.26 di bawah ini : Tabel III.26 Rancangan Tabel Himpunan Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Himpunan No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong 1. id_himpunan char(5) Tidak 2. id_variabel char(5) Tidak 3. Nama varchar(20) Tidak 4. Domain Int
Kunci -
6. Struktur Tabel Pengguna Tabel pengguna digunakan untuk menyimpan data pengguna, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.27 di bawah ini : Tabel III.27 Rancangan Tabel Pengguna Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Pengguna No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong 1. id_pengguna char(5) Tidak 2. Nama varchar(30) Tidak 3. Username varchar(15) Tidak 4. Password varchar(15) Tidak 5. level_pengguna varchar(20) Tidak
Kunci Primary Key -
7. Struktur Tabel Sarung Tangan Tabel sarung tangan digunakan untuk menyimpan data sarung tangan, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.28 di bawah ini: Tabel III.28 Rancangan Tabel Sarung Tangan Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Sarung tangan No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. id_sarung_tangan char(5) Tidak Primary Key 2. Nama varchar(30) Tidak 3. Deskripsi text Tidak 8. Struktur Tabel Variabel Tabel variabel digunakan untuk menyimpan data variabel, selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.29 di bawah ini: Tabel III.29 Rancangan Tabel Variabel Nama Database Intan Hevea Industry Nama Tabel Variabel No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci 1. id_variabel char(5) Tidak Primary Key 2. nama varchar(30) Tidak 3. keterangan Text
III.4. Desain Sistem Secara Detail Tahap perancangan berikutnya yaitu desain sistem secara detail yang meliputi desain output sistem dan desain input sistem. III.4.1. Desain Output Berikut ini adalah rancangan tampilan desain output yang akan dihasilkan oleh sistem : 1. Desain Form Laporan Analisa Produksi Kegiatan yang dilakukan oleh user dalam melakukan olah data hasil analisa yang ditunjukkan pada gambar III.23 :
xxx
Gambar III.23 Desain Form Laporan 2. Desain Form Laporan Grafik Statistik Kegiatan yang dilakukan oleh user dalam melakukan olah data grafik statistik jumlah produksi yang ditunjukkan pada gambar III.24 :
Gambar III.24 Desain Form Laporan Grafik Statistik
III.4.2. Desain Input Berikut ini adalah rancangan atau desain input sebagai antarmuka pengguna : 1. Tampilan Form Login Tampilan Form yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang melakukan login ditunjukkan pada gambar III.25 :
Form Login
Input Username dan Password Username : Password : Login
Cancel
Gambar III.25 Tampilan Form Login
2. Tampilan Form Manajemen Data Pengguna Tampilan Form yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan dalam akan mengelolah data dmin yang ditunjukkan pada gambar III.26 : Form Pengguna
Pengguna ID Pengguna : Nama Lengkap : Username : Password : Level :
Gambar III.26 Tampilan Form Manajemen Data Pengguna
3.
Tampilan Form Manajemen Data Sarung Tangan Tampilan Form yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan
dalam akan mengelolah data sarung tangan yang ditunjukkan pada gambar III.27 : Form Sarung Tangan
Sarung Tangan ID Sarung Tangan : Nama : Deskripsi :
Gambar III.27 Tampilan Form Manajemen Data Sarung Tangan 4.
Tampilan Form Manajemen Data Variabel Tampilan Form yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan
dalam akan melakukan olah data variabel yang ditunjukkan pada gambar III.28 :
Form Variabel
Variabel ID Variabel : Nama Variabel : Keterangan :
Gambar III.28 Tampilan Form Manajemen Data Sub Variabel 5.
Tampilan Form Manajemen Data Basis Pengetahuan Tampilan Form yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan
dalam akan melakukan olah data basis pengetahuan yang ditunjukkan pada gambar III.29 :
Form Basis Pengetahuan
Basis Pengetahuan Edit Basis Pengetahuan
Setelah Ulang Basis Pengetahuan
Gambar III.29 Tampilan Form Manajemen Data Basis Pengetahuan
6.
Tampilan Form Manajemen Data Analisa Tampilan Form yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan
dalam akan melakukan olah data analisa yang ditunjukkan pada gambar III.30 : Form Analisa
Analisa Produksi
Tambah Daftar Analisa
Mulai Analisa
Simpan Hasil
Reset Daftar Analisa
Analisa untuk periode : Daftar analisa
Hasil analisa
Gambar III.30 Tampilan Form Manajemen Data Analisa
7.
Tampilan Form Manajemen Hasil Analisa Tampilan Form yang digunakan untuk mendefinisikan sistem yang dilakukan
dalam akan melakukan olah hasil analisa yang ditunjukkan pada gambar III.31 : Form Hasil Analisa
Hasil Analisa Filter berdasarkan tahun : Daftar analisa Lihat
Gambar III.31 Tampilan Form Manajemen Hasil Analisis