BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisis Masalah Pada sistem yang ada sebelumnya, biasanya masyarakat atau petani sayuran masih menggunakan teori-teori yang di dapat dari turun temurun dan mencari informasi mengenai kesesuaian lahan pertanian untuk pembudidayaan sayuran dengan mencarinya melalui buku. Hal ini tentunya akan berdampak pada efisiensi waktu dalam penentuan kesesuaian lahan yang tepat dalam pembudidayaan sayuran.
Oleh karena itu, untuk membantu permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mempermudah untuk penentuan kesesuaian lahan yang tepat dalam pembudidayaan sayuran dan mengetahui solusi mengenai kesesuaian lahan menggunakan metode Teorema Bayes, metode ini digunakan untuk mengetahui berapa persen tingkat kemungkinan jenis sayuran yang dapat di tanam pada suatu lahan tertentu. III.2. Probabilitas dan Teorema Bayes Probabilitas adalah kemungkinan terjadi suatu peristiwa antara 0 s/d 1. Teorema bayes adalah suatu rumus matematika yang sederhana digunakan untuk menghitung peluang bersyarat. (Sri Kusumadewi, : 2010). Bentuk umum Teorema Bayes :
P(Hi |E) =
P(E|Hi ) * P(Hi ) n ∑K=1 P(E|Hi ) * P(Hi )
……………………….. (1)
48
49
Dengan : P(Hi| E) = probabilitas hipotesis Hi, benar jika diberikan evidence E. P(E| Hi) = probabilitas munculnya evidence E, jika diketahui hipotesis Hi benar P(Hi)
= probabilitas hipotesis Hi (menurut hasl sebelumnya) tanpa
memandang evidence apapun. N
= jumlah hipotesis yang mungkin
III.2.1. Flowchart Metode Teorema Bayes Adapun gambaran alur sistem (Flowchart) dari penerapan metode Teorema Bayes dalam perancangan aplikasi penentuan kesesuaian lahan pertanian secara rinci dapat dilihat pada gambar III.1 seperti berikut :
50
Gambar III.1. Flowchart Metode Teorema Bayes
51
III.2.2. Ketentuan Data Kriteria Lahan Pada tabel III.1. berikut ini berisikan uraian mengenai kriteria lahan pada tanaman sayuran seperti kode kriteria lahan, kriteria lahan dan bobot nilai pada setiap kriteria lahan. Tabel III.1. Ketentuan Data Kriteria Lahan Kode
Kriteria
Bobot
K001
- Memiliki curah hujan yang cukup
0.4
K002
- Kelembapan udara 40 % - 60 %
0.5
K003
- Ketinggian antara 500 – 2000 m dpl
0.2
K004
- Memiliki suhu udara 15 – 20 derajat Celcius
0.5
K005
- Jenis tanah gembur
0.7
K006
- Memiliki curah hujan sedang
0.4
K007
- Jenis tanah berpasir (lempung berpasir)
0.5
K008
- Memiliki kelembapan udara 80 % - 90 %
0.6
K009
- pH tanah 6 – 7
0.7
K010
- pH tanah antara 5.5 – 6.5
0.6
K011
- Ketinggian antara 1000 – 2000 m dpl.
0.5
K012
- Ketinggian antara 1000 – 1500 m dpl.
0.5
K013
- pH tanah antara 5.5 – 6
0.6
K014
- Memiliki suhu udara 20 – 25 derajat Celcius
0.8
K015
- Memiliki suhu udara 22 – 24 derajat Celcius.
K016
- Ketinggian > dari 500 m dpl.
0.3
K017
- Kelembapan udara 50 % - 60 %
0.7
K018
- Memiliki suhu udara 15– 24 derajat Celcius
0.9
0.8
52
III.2.3. Ketentuan Jenis Sayuran dan Solusi Pada tabel III.2. berikut ini berisikan uraian mengenai data sayuran seperti kode sayuran, jenis sayuran, bobot sayuran, keterangan dan solusi. Tabel III.2. Ketentuan Jenis Sayuran dan Solusi
Kode
Sayuran
S001
Selada (Lactuca sativa L.)
S002
Bayam (Amaranthu s sp.)
Bobot Sayuran - 0.45
Keterangan
Solusi
- Selada merupakan tanaman semusim. Bunganya mengumpul dalam tandan membentuk sebuah rangkaian . - Selada merupakan tanaman yang termasuk kedalam famili Compositae
Pengolahan tanah yang baik untuk penanaman selada yaitu : 1. Agar dapat memperkaya humus pada tanah, anda bisa mencampur dengan menggunakan pupuk kandang dan selalu diairi 2. Bajak tanah agar gembur dan membuat bandenganbandengan. untuk tempat menanam. 3. Jika diketahui tanah memiliki tingkat keasaman tinggi maka sebaiknya tanah dikapur terlebih dahulu, sebab daun selada akan menguning karenanya. Pengolahan tanah yang baik untuk penanaman bayam yaitu : 1. Tanah yang baik untuk penanaman bayam yaitu tanah berjenis gembur maka dari itu sebelum melakukan penanaman sebaiknya di bajak dan di cangkul lalu berikan pupuk untuk kesuburan tanaman. 2. Tanah yang akan di tanami bayam harus memiliki ketersedian air yang cukup
- 0.5 Satu-satunya sayuran yang termasuk dalam famili Amaranthaceae ialah bayam (Amaranthus sp.). Tanaman ini berbentuk perdu atau semak.
53
S003
Kubis (Brassica olercea)
-
0.48
P004
Wortel (Daucus carota)
- 0.55
Kubis atau kol sebenarnya merupakan tanaman semusim atau lebih yang berbentuk perdu. Tanaman kubis berbatang pendek dan beruasruas. Sebagai bekas tempat duduk daun-daun. Tanaman ini berakar tunggang dengan akar sampingnya sedikit tetapi dangkal.
- Wortel atau bortel merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batangnya sangat pendek, hampir tidak terlihat. Akar tunggangnya berubah bentuk menjadi umbi. Akar samping sangat sedikit dan timbul pada umbinya
dn hindari lahan dengan kondisi angin yang bertiup terlalu kencang karena akan merobohkan tanaman. 3. Agar tanaman bayam dapat tumbuh dengan baik maka hindari tanaman yang lebih tinggi di sekitar tanaman bayam yang dapat menghambat sinar matahari. 1. Pengolahan tanah agar tanaman kubis dapat bertumbuh dengan baik yaitu : - sebelum menanam tanaman perhatikan pH tanah dan lakukan pembajakan tanah dengan kedalaman 30 cm sebelum menanamnya. Beri pupuk pada tanah agar tanah menjadi subur dan mengandung banyak humus. Pengolahan tanah untuk penanaman wortel yaitu : 1. Budidaya wortel pada struktur tanah yang keras akan menghambat pertumbuhan umbi maka dari itu lahan harus di bajak dan di cangkul sedalam lebih 40 cm, kedalaman ini sangat penting mengigat tanaman wortel akan di panen umbinya. Tanah yang gembur memberikan
54
S005
Buncis (Phaseolus vulgaris )
0.4
Kacang buncis merupakan sayuran polong semusim yang merambat. Kacang buncis sifatnya mirip kacang panjang. Perbedaannya terletak pada kurangnya kemampuan bersimbiosis dengan bakteri penambat nitrogen bebas dari udara (Rhizobium sp.), daunnya agak lebih kasar dan polongnya cenderung lebih pipih dari kacang panjang.
keleluasaan pada umbi untuk tumbuh sempurna. 2. Perhatikan tingkat keasaman tanah jika kurang dari 5 maka akan sulit untuk membentuk umbi. Pengolahan tanah untuk penanaman buncis yaitu : 1. Bersihkan lahan terlebih dahulu dari rumput liar dan gulma lalu tanah digemburkan dengan cara dibajak dan di cangkul. 2. Jika tanah memiliki derajat keasaman yang tinggi maka taburkan pupuk dolmit atau kapur pertanian. 3. Jika budidaya pada musim hujan sebaiknya gunakan mulsa plastik serta bendengan dibuat lebih tinggi karena tanaman buncis sangat peka terhadap genangan air dan kondisi tanah yang terlalu lembab atau becek.
III.2.4. Rule Base Rulebase bertujuan untuk mengatur keterkaitan antara jenis sayuran dan kriteria lahan. Rulebase ini akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang didapat.
55
Tabel III.3. Rule Base Rule Rule 1
Sayuran Selada (Lactuca sativa L.)
Syarat Tumbuh IF Memiliki Curah hujan cukup is true AND Kelembapan udara 40 % - 60 % is true AND Ketinggian lebih dari 500 - 2000 m dpl is true AND Suhu 15-20 derajat Celcius is true AND tanah mengandung pasir (lempung berpasir) is true AND pH tanah 5.5 - 6,5 is true THEN Sayuran Selada
Rule 2
Bayam
IF Memiliki Curah hujan cukup is true
(Amaranthus sp.)
AND Klembapan udara 40 % - 60 %e is true AND Ketinggian lebih dari 500 - 2.000 m dpl is true AND Suhu 15-20 derajat Celcius is true AND
Jenis tanah mengandung pasir
(lempung berpasir) is true AND pH tanah 6-7 is true THEN Sayuran Bayam Rule 3
Kubis (Brassica
IF
olercea)
Memiliki Curah hujan cukup is true AND Tanah mengandung pasir (lempung berpasir) is true
56
AND Klembapan udara 80 % - 90 %e is true AND pH tanah 6 - 7 is true AND Ketinggian lebih dari 1.000 - 2000 m dpl is true AND Suhu 15 - 24 derajat Celcius is true THEN Sayuran Kubis Rule 4
Wortel
(Daucus IF
carota)
Jenis Tanah gembur is true AND Curah hujan sedang is true AND Klembapan udara 80 % - 90 %e is true AND pH tanah 5,5 - 6,5 is true AND Suhu 22-24 derajat Celcius is true AND Ketinggian lebih dari 500 m dpl is true THEN Sayuran Wortel
Rule 5
Buncis
IF
(Phaseolus
Jenis Tanah gembur is true
vulgaris )
AND Curah hujan sedang is true
AND Ketinggian antra 1000 - 200 m dpl is true AND pH tanah 5,5 - 6 is true AND Suhu udara 20-25 derajat Celcius is true AND Kelembapan udara 50 % - 60 %
57
THEN Sayuran Buncis
III.2.5. Tabel Relasi Keputusan Dari data jenis sayuran dan kriteria lahan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik keputusan yang berisikan relasi atau hubungan antara jenis sayuran dan kriteria lahan . Relasi tersebut dapat dilihat pada tabel III.4. berikut ini : Tabel III.4. Relasi Keputusan Kriteria Lahan Kode K001 K002 K003 K004 K005 K006 K007 K008 K009 K010 K011 K012 K013 K014 K015 K016 K017 K018
Jenis Sayuran S001
S002
S003
S004
S005
58
Contoh Kasus : Berikut ini adalah contoh studi kasus penerapan metode Teorema bayes : •
•
Diketahui masukan kriteria sebagai berikut : 1. Memiliki curah hujan cukup
: 0.4
2. Kelembapan udara 40 – 60 %
: 0.5
3. Ketinggian antara 500 – 2000 m dpl
: 0.2
4. Suhu udara 15 – 20 derajat celcius
: 0.5
5. Jenis tanah berpasir
: 0.5
6. Jenis tanah berpasir
: 0.5
7. Ph tanah antara 6 – 7
: 0.7
8. Memiliki curah hujan cukup
: 0.4
9. Jenis tanah berpasir
: 0.5
10. Kelembapan udara 80 – 90 %
: 0.6
11. Kelembapan udara 80 – 90 %
: 0.6
12. Ph tanah antara 5.5 – 6.5
: 0.6
13. Suhu udara 22 – 24 derajat celcius
:0.8
14. Ketinggian >500 m dpl
: 0.3
15. Jenis tanah gembur
: 0.7
Hipotesa jenis sayuran: 1. Selada (H1)
= 0.45
2. Bayam (H2)
= 0.5
3. Kubis (H3)
= 0.48
4. Wortel (H4)
= 0.55
59
5. Buncis (H5) •
= 0.4
Penyelesaian Kasus : 1. Menjumlahkan seluruh bobot kriteria yang terpilih ! "
= 0.4 + 0.5 + 0.2 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.7 + 0.4 + 0.4 + 0.5 + 0.6 + 0.6 + 0.6 + 0.8 + 0.3 + 0.7
= 7.8 2. %(&'|() =
)(*|+,)∗)(+ ) ∑ -./ ( | )∗ ( ) 0. ∗ .12 ∗ .12) (0. ∗ .2) (0. ∗ .1 ) (0. ∗ .22) (0. ∗ .1)
= (0.
=
3.
.2
.
=
.2 1
%(&'|() = ∑
.2
.
=0.1891
0. ∗ .2 ∗ .12) (0. ∗ .2) (0. ∗ .1 ) (0. ∗ .22) (0. ∗ .1)
.2
= 4. %(&'|() =
.011 1.
)(*|+,)∗)(+ ) -./ ( | )∗ ( )
= (0.
=
.2
.
.
.011 1.
.
=0.2101
.2 1
.
)(*|+,)∗)(+ ) ∑ -./ ( | )∗ ( )
= (0.
=
0. ∗ .1 ∗ .12) (0. ∗ .2) (0. ∗ .1 ) (0. ∗ .22) (0. ∗ .1)
.2
.
=
.011
.2 1
.011
.011 1.
=0.2017
.
60
5. %(&'|() =
)(*|+,)∗)(+1) ∑ -./ ( | )∗ ( )
=
0. ∗ .22 (0. ∗ .12) (0. ∗ .2) (0. ∗ .1 ) (0. ∗ .22) (0. ∗ .1)
=
.2 1.
= 6. %(&'|() =
. .2 1
1.
.011 1.
.
=0.2311
)(*|+,)∗)(+2) ∑ -./ ( | )∗ ( )
= (0.
=
0. ∗ .1 ∗ .12) (0. ∗ .2) (0. ∗ .1 ) (0. ∗ .22) (0. ∗ .1)
.2
=
. .
.2 1
.
.011 1.
.
=0.1681
Maka persentase dari kelima sayuran tersebut adalah sebagai berikut: 1. H1 = 0.1891* 100 % = 18.91 % 2. H2 = 0.2101 * 100 % = 21.01 % 3. H3 = 0.2017 * 100% = 20.17% 4. H4 = 0.2311 * 100 % = 23.11 % 5. H5 = 0.1681* 100 % = 16.81 % Dari hasil perhitungan tersebut maka nilai probabilitas terbesar terdapat pada sayuran Wortel (H4) yaitu sebesar 23.11 %
61
III.3. Desain Sistem Desain sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perancangan sistem dengan menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari beberapa diagram, yaitu Usecase Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.
III.3.1. Usecase Diagram Secara garis besar, usecase diagram digunakan untuk menggambarkan rancangan bisnis proses sistem, yaitu dengan mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Usecase diagram pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar III.2. berikut :
Gambar III.2. Usecase Diagram Sistem Pakar Penentuan Kesesuaian Lahan Pertanian untuk Pembudidayaan Sayuran Berbasis Web menggunakan Metode Teorema Bayes
62
III.3.2. Class Diagram Rancangan kelas-kelas yang akan dibuat untuk merancang sistem dapat dilihat pada gambar III.3. berikut :
Gambar III.3. Class Diagram Sistem Pakar Penentuan Kesesuaian Lahan Pertanian untuk Pembudidayaan Sayuran Berbasis Web menggunakan Metode Teorema Bayes
III.3.3. Activity Diagram Bisnis proses yang telah digambarkan pada usecase diagram sebelumnya dijabarkan dengan activity diagram. 1. Activity Diagram Registrasi Login Aktivitas registrasi login yang dilakukan oleh konsultan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.4. berikut :
63
Gambar III.4. Activity Diagram Registrasi Login
2. Activity Diagram Login Aktivitas login yang dilakukan oleh user baik pakar maupun konsultan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.5. berikut :
Phrase
64
Gambar III.5. Activity Diagram Login
3. Activity Diagram Simpan Data Jenis Sayuran Aktivitas simpan data jenis sayuran yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.6. berikut :
Phrase
65
Gambar III.6. Activity Diagram Simpan Data Jenis Sayuran
4. Activity Diagram Ubah Data Jenis Sayuran Aktivitas ubah data jenis sayuran yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.7. berikut :
66
Gambar III.7. Activity Diagram Ubah Data Jenis Sayuran
5. Activity Diagram Hapus Data Jenis Sayuran Aktivitas hapus data jenis sayuran yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.8. berikut :
67
Hapus Data Jenis Sayuran Admin
Sistem
Memilih aksi pada form menu
Klik form sayuran
Menampilkan form sayuran
Memilih data sayuran yang akan dihapus
Menampilkan semua kolom data sayuran
Klik tombol hapus
Menampilkan pesan konfirmasi penghapusan
Tidak
Ya Menghapus data
Phrase
Menampilkan form sayuran
Gambar III.8. Activity Diagram Hapus Data Jenis Sayuran
6. Activity Diagram Simpan Data Kriteria Lahan Aktivitas simpan data kriteria lahan yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.9. berikut :
Phrase
68
Gambar III.9. Activity Diagram Simpan Data Kriteria Lahan
7. Activity Diagram Ubah Data Kriteria Lahan Aktivitas ubah data kriteria lahan yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.10. berikut :
69
Ubah Data Kriteria Lahan Pakar
Sistem
Memilih aksi pada form menu
Klik form kriteria lahan
Menampilkan form kriteria lahan
Memilih data kriteria lahan yang akan diubah
Menampilkan semua kolom data kriteria lahan
Mengubah data kriteria lahan
Klik tombol ubah
Memeriksa valid tidaknya data yang diinput
Gagal
Berhasil
Phrase
Menampilkan pesan data berhasil diubah
Gambar III.10. Activity Diagram Ubah Data Kriteria Lahan
8. Activity Diagram Hapus Data Kriteria Lahan Aktivitas hapus data kriteria lahan yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.11. berikut :
70
Hapus Data Kriteria Lahan Admin
Sistem
Memilih aksi pada form menu
Klik form kriteria lahan
Menampilkan form kriteria lahan
Memilih data kriteria lahan yang akan dihapus
Menampilkan semua kolom data kriteria lahan
Klik tombol hapus
Menampilkan pesan konfirmasi penghapusan
Tidak
Ya
Menghapus data
Phrase
Menampilkan form kriteria lahan
Gambar III.11. Activity Diagram Hapus Data Kriteria Lahan
9. Activity Diagram Simpan Data Rule Base Aktivitas rule base yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.12. berikut :
71
Gambar III.12. Activity Diagram Simpan Data Rule Base
10. Activity Diagram Ubah Data Rule Base Aktivitas rule base yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.13. berikut :
72
Gambar III.13. Activity Diagram Ubah Data Rule Base
11. Activity Diagram Hapus Data Rule Base Aktivitas rule base yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.14. berikut :
73
Hapus Data Rule Base Admin
Sistem
Memilih aksi pada form menu
Klik form Rule Base
Menampilkan form rule base
Memilih data rule base yang akan dihapus
Menampilkan semua kolom data rule base
Klik tombol hapus
Menampilkan pesan konfirmasi penghapusan
Tidak
Ya
Menghapus data
Phrase
Menampilkan form rule base
Gambar III.14. Activity Diagram Hapus Data Rule Base
12. Activity Diagram Konsultasi Aktivitas konsultasi yang dilakukan oleh konsultan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar III.15. berikut :
74
Gambar III.15. Activity Diagram Rule Base 13. Activity Diagram Logout Aktivitas logout yang dilakukan oleh admin dapat diterangkan dengan
Phrase
langkah-langkah state pada gambar III.16. berikut :
Gambar III.16. Activity Diagram Logout
75
III.3.4. Sequence Diagram Rangkaian kegiatan pada setiap terjadi event sistem digambarkan pada sequence diagram berikut : 1. Sequence Diagram Registrasi Serangkaian kinerja sistem registrasi yang dilakukan oleh konsultan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.17. berikut :
76
Gambar III.17. Sequence Diagram Registrasi
2. Sequence Diagram Login Pakar Serangkaian kinerja sistem login yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.18. berikut :
77
Gambar III.18. Sequence Diagram Login
3. Sequence Diagram Simpan Data Jenis Sayuran Serangkaian kinerja sistem simpan data jenis sayuran yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.19. berikut :
78
Gambar III.19 Sequence Diagram Simpan Data Jenis Sayuran
4. Sequence Diagram Ubah Data Jenis Sayuran Serangkaian kinerja sistem ubah data jenis sayuran yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.20. berikut :
79
Gambar III.20. Sequence Diagram Ubah Data Jenis Sayuran
5. Sequence Diagram Hapus Data Jenis Sayuran Serangkaian kinerja sistem hapus data jenis sayuran yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.21. berikut :
80
Gambar III.21. Sequence Diagram Hapus Data Jenis Sayuran
6. Sequence Diagram Simpan Data Kriteria Lahan Serangkaian kinerja sistem simpan data kriteria lahan yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.22. berikut :
81
Gambar III.22. Sequence Diagram Simpan Data Kriteria Lahan 7. Sequence Diagram Ubah Data kriteria lahan Serangkaian kinerja sistem ubah data gejala yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.23. berikut :
82
Gambar III.23. Sequence Diagram Ubah Data Kriteria Lahan
8. Sequence Diagram Hapus Data Kriteria Lahan Serangkaian kinerja sistem hapus data kriteria lahan yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.24. berikut :
83
Gambar III.24. Sequence Diagram Hapus Data Kriteria Lahan
9. Sequence Diagram Simpan Rule Base Serangkaian kinerja sistem rule base yang dilakukan oleh admin dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.25. berikut :
84
Gambar III.25. Sequence Diagram Simpan Rule Base 10. Sequence Diagram Ubah Rule Base Serangkaian kinerja sistem rule base yang dilakukan oleh admin dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.26. berikut :
85
Gambar III.26. Sequence Diagram Ubah Rule Base 11. Sequence Diagram Hapus Rule Base Serangkaian kinerja sistem rule base yang dilakukan oleh admin dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.27. berikut :
86
Gambar III.27. Sequence Diagram Hapus Rule Base 12. Sequence Diagram Konsultasi Serangkaian kinerja sistem konsultasi yang dilakukan oleh user dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.28. berikut :
87
Gambar III.28. Sequence Diagram Konsultasi III.4. Desain Database Desain struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data , ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database MySQL. III.4.1. ERD Entity Relationship Diagram (ERD) ini menggambarkan hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lainya. Apakah hubungan satu dengan satu, satu
88
dengan banyak dan banyak dengan banyak. Adapun telasi antar tabel dapat dilihat pada gambar III.29. Seperti berikut : kriteriia
sayuran
Kode_lahan
Id_sayuran
Kode_sayuran
Id_lahan
nilai
sayuran M
kriteria_lahan M
M
sayuran
1
memiliki
Id_rule Kode_rule 1 M
rule
memiliki
Kriteria
B_ya
M B_tidak
probabilitas memiliki
M Kode_rule
probabilitas
id_konsultasi M
memiliki
M
memiliki
konsultasi sayuran M
pilihan
kriteria melakukan
1 Id_registrasi nama
alamat registrasi tanggal
Jenis_kelamin
Gambar III.29 Entity Relationship Diagram Perancangan Aplikasi Penentuan Kesesuaian Lahan Pertanian Untuk Pembudidayaan Sayuran Berbasis Web Menggunakan Metode Teorema Bayes
89
III.4.2. Kamus Data Kamus data merupakan uraian yang menjelaskan tentang tabel data atau entitas serta field-field yang terdapat pada entitas yang ada. Kamus data digunakan sebagai acuan dalam pembangunan suatu database dan sebagai panduan bagi pemakai sistem maupun untuk keperluan pengembangan sistem database. Adapun tabel data atau entitas yang dibentuk adalah sebagai berikut ini : 1. sayuran = @kode_sayuran + sayuran + nilai 2. kriteria_lahan = @kode_kriteria + kriteria 3. rule = @id_rule + @kode_rule + sayuran + kriteria + probabilitas + bila_tidak + bila_ya 4. login = username + password + nama + jenis_kelamin + alamat + tanggal 5. registrasi = @id_registrasi 6. solusi = @id_solusi + @kode_solusi + sayuran + solusi 7. temp_konsultasi = @id_konsultasi + @kode_rule + sayuran + kriteria + probabilitas + pilihan 8. temp_nilai = sayuran + nilai III.4.3. Normalisasi Data Tahap normalisasi ini bertujuan untuk menghilangkan masalah berupa ketidakkonsistenan apabila dilakukanmya proses manipualasi data seperti penghapusan, perubahan dan penambahan data sehingga data tidak ambigu.
90
III.4.3.1. Normalisai Data Penilaian Normalisasi Normalisasi data nilai dilakukan dengan beberapa tahap normalisasi sampai data nilai ini masuk ke tahap normal dimana tidak ada lagi redudansi data. Berikut adalah tahapan normalisasinya : Bentuk tidak normal Bentuk tidak normal dari data nilai ditandai adanya baris yang satu atau lebih atributnya tidak terisi, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.5 Dibawah ini : Tabel III.5. Data Nilai Tidak Normal Id_ konsultasi 1
Kode_ Rule
Sayuran
Kode_Klahan
Probabilitas
R01
Selada
0.4
2
R02
3
R03
4 5
R07 R08
6
R09
Memiliki curah hujan cukup Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl Curah hujan cukup Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl
Bayam
0.5 0.2 0.4 0.5 0.2
1. Bentuk Normal Pertama (1NF) Tabel III.6. Data Nilai Normal Pertama Id_ Konsultasi 1
Kode_ Rule R01
Sayura n Selada
2
R02
Selada
3
R03
Selada
4
R07
Bayam
Kode_Klahan Memiliki curah hujan cukup Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl Curah hujan cukup
Proba bilitas 0.4 0.5 0.2 0.4
91
5
R08
Bayam
6
R09
Bayam
Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl
2. Bentuk Normal Kedua (2NF) Tabel III.7 Data Konsultasi 2NF Kode_rule
sayuran
Probabilitas
R01 R02 R03 R07 R08 R09
Selada Selada Selada Bayam Bayam Bayam
0.4 0.5 0.2 0.4 0.5 0.2
Kode_Rule R01 R02 R03 R07 R08 R09
Kriteria Memiliki curah hujan cukup Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl Curah hujan cukup Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Tabel III.8. Data Konsultasi 3NF Kode_rule
Sayuran
R01 R02 R03 R07 R08 R09
Selada Selada Selada Bayam Bayam Bayam
0.5 0.2
92
Kode_rule R01 R02 R03 R07 R08 R09
kriteria Memiliki curah hujan cukup Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl Curah hujan cukup Kelembapan udara 40 – 60 % Ketinggian antara 500 – 200 m dpl
Bobot 0.4 0.5 0.2 0.4 0.5 0.2
III.4.4. Desain Tabel Setelah melakukan tahap normalisasi, maka tahap selanjutnya yang dilakukan yaitu merancang struktur tabel pada base data sistem yang akan dibuat, berikut ini merupakan rancangan struktur tabel tersebut : 1. Struktur Tabel Login Tabel login digunakan untuk menyimpan data username dan password. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.9. di bawah ini : Tabel III.9. Struktur Rancangan Tabel Login Nama Database Nama Tabel No. Nama Field 1. Username 2. Password
kesesuaian_lahan Login Tipe Data Boleh Kosong Varchar(50) Tidak Varchar(50) Tidak
Keterangan Primary Key -
93
2. Struktur Tabel Rule Tabel Rule digunakan untuk menyimpan id_rule, kode_rule, sayuran, kriteria, probabilitas, bila_tidak, bila_ya. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.10. di bawah ini : Tabel III.10. Struktur Rancangan Tabel Rule Nama Database Nama Tabel No. Nama Field Id_rule 1. 2. kode_rule 3. Sayuran 4. Kriteria 5. Probabilitas 6. Bila_tidak 7. Bila_ya
kesesuaian_lahan Rule Tipe Data Int(11) Char(5) Varchar(35) Text Char(10) Int(5) Int(5)
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Keterangan Primary Key -
3. Struktur Tabel Tmp_Konsultasi Tabel tmp_konsultasi digunakan untuk menyimpan data konsultasi sementara ketika user melakukan konsultasi. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.11. di bawah ini : 4. Tabel III.11. Struktur Rancangan Tabel Temp_Konsultasi Nama Database Nama Tabel No. Nama Field 1. Id_rule 2. kode_rule 3. Sayuran 4. Kriteria 5. Probabilitas 6. Pilihan
kesesuaian_lahan temp_konsultasi Tipe Data Int(5) Char(5) Varchar(35) Text Char(10) Char(10)
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Keterangan
94
4. Struktur Tabel Kriteria Lahan Tabel kriteria lahan digunakan untuk menyimpan id_lahan, kode_lahan, kriteria. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.12. di bawah ini : 5. Tabel III.12. Struktur Rancangan Tabel Kriteria Lahan Nama Database Nama Tabel No. Nama Field Id_lahan 1. 2. Kode_lahan 3. Kriteria
keseuaian_lahan Kriteria_lahan Tipe Data Boleh Kosong Int(4) Tidak Char(4) Tidak Text Tidak
Keterangan Primary Key -
5. Struktur Tabel Sayuran Tabel sayuran digunakan untuk menyimpan id_sayuran, kode_sayuran, sayuran,dan nilai. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.13. di bawah ini : 6. Tabel III.13. Struktur Rancangan Tabel Jenis Sayuran Nama Database Nama Tabel No. Nama Field 1. Id_sayuran 2. Kode_sayuran 3. Sayuran 4. Nilai
kesesuaian_lahan Sayuran Tipe Data Int(4) Varchar(4) Varchar(50) Varchar(5)
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak
Keterangan -
6. Struktur Tabel Solusi Tabel Solusi digunakan untuk menyimpan id_solusi, kode_solusi, sayuran, solusi. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.14. di bawah ini :
95
7. Tabel III.14. Struktur Rancangan Tabel Solusi Nama Database Nama Tabel No. Nama Field 1. Id_solusi 2. Kode_solusi 3. sayuran 4. Solusi
kesesuaian_lahan Konsultan Tipe Data int(5) Varchar(5) Varchar(30) Text
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak Tidak
Keterangan Primary Key -
7. Struktur Tabel temp_nilai Tabel tmp_nilai digunakan untuk menyimpan nilai sementara ketika user melakukan konsultasi. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.15. di bawah ini : 8. Tabel III.15. Struktur Rancangan Temp_nilai Nama Database Nama Tabel No. Nama Field Sayuran 1. 2. Nilai
kesesuaian_lahan temp_nilai Tipe Data Boleh Kosong Varchar(50) Tidak Char(10) Tidak
Keterangan _
8. Struktur Rancangan Registrasi Tabel registrasi digunakan untuk menyimpan id_registrasi, nama, jenis_kelamin, alamat, tanggal. Desain selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.16. di bawah ini : 9. Tabel III.16. Struktur Rancangan Registrasi Nama Database Nama Tabel No. Nama Field 1. Id_registrasi 2. Nama 3. Jenis_kelamin
kesesuaian_lahan Registrasi Tipe Data Int(20) Varchar(50) Enum(‘L’,’P’)
Boleh Kosong Tidak Tidak Tidak
Keterangan -
96
4. 5.
Alamat Tanggal
Text Date
Tidak Tidak
-
III.4.5. Desain User Interface Tahap perancangan berikutnya yaitu desain user interface yang meliputi desain output sistem, desain input sistem. III.4.5.1. Desain Output Berikut ini adalah rancangan tampilan desain output yang akan dihasilkan oleh sistem : 1. Desain Form Hasil Konsultasi User
Header Sitem Pakar Penentuan Kesesuaian Lahan Pertanian untuk Pembudidayaan Sayuran Data User : Nama: Jenis Kelamin: Alamat: Hasil Analisa Terakhir Nama Sayuran: Xxx
Bobot xxx
Kriteria Lahan xxx
Probabilitas xxx
Dengan Perhitungan Bayes : Dengan Persentase Bayes : Kemungkinan terbesar sayuran yang sesuai : Solusi Gambar III.30. Form Hasil Konsultasi User
97
III.4.5.2. Desain Input Berikut ini adalah rancangan atau desain input sebagai antarmuka pengguna : 1. Desain Form Login Pakar Desain form untuk sistem login yang dilakukan oleh pakar dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukan pada gambar III.31. Berikut :
Login Pakar Username
:
Password
: Login
Gambar III.31. Form Login Pakar 2. Desain Form Registrasi User Desain form untuk sistem login yang dilakukan oleh user dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukan pada gambar III.32. Berikut
98
Header :: MENU ::
Registrasi User Nama Lengkap : Jenis Kelamin :
Pria
Wanita
:
Alamat
Daftar
Gambar III.32. Form Registrasi User 3. Desain Form Data Kriteria Lahan Desain form untuk sistem yang dilakukan oleh pakar pada pengolahan data kriteria lahan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukan pada gambar III.33. Berikut
Header No
Kode
Nama Kriteria lahan
Menu Add
1
xxx
xxxx
Ubah || Hapus
2
xxx
xxxx
Ubah || Hapus
Gambar III.33. Form Kriteria Lahan
99
4. Desain Form Data Sayuran Desain form untuk sistem yang dilakukan oleh pakar pada pengolahan data sayuran dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukan pada gambar III.34. Berikut
Header No
Kode
Nama Sayuran
Menu Add
1
xxx
xxxx
Ubah || Hapus
2
xxx
xxxx
Ubah || Hapus
Gambar III.34. Form Kriteria Lahan 5. Desain Form Data Basis Aturan Desain form untuk sistem yang dilakukan oleh pakar pada pengolahan data basis aturan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukan pada gambar III.35. Berikut :
Header Id rule Kode rule sayuran Kriteria lahan
Bobot Add
1
xxx
xxxx
xxx
xxx
Ubah || Hapus
2
xxx
xxxx
xxx
xxx
Ubah || Hapus
Gambar III.35. Form Kriteria Lahan
100
6. Desain Form Data Konsultasi Desain form untuk sistem yang dilakukan oleh pakar pada pengolahan data konsultasi dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukan pada gambar III.36 Berikut :
Header Konsultasi
:: Menu :: Jawab Pertanyaan Berikut :
Apakah [ Kode Kriteria Lahan | Jenis Sayuran] ?
Ya
Tidak
Jawab
Gambar III.36. Form Konsultasi