BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama di Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang terbesar dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Nilai ekonominya yang tinggi menjadikannya sebagai alasan banyak diminati oleh para investor. Seperti halnya PT. Moeis Kebun Sipare-pare yang sebagian besar lahan perkebunannya merupakan pembudidayaan tanaman kelapa sawit. Untuk mendukung pembudidayaan tanaman kelapa sawit, diperlukan data gejala tanaman kelapa sawit yang terserang hama dan penyakit. Adapun data gejala ini merupakan data yang berkaitan dalam membangun sistem yang baru. Dikarenakan pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare, kurangnya publikasi sebagai sarana informasi tentang hama dan penyakit. Serta penyimpanan data hama, penyakit, dan tanaman yang terserang hanya dalam bentuk arsip. Dalam tahap pembangunan aplikasi, analisa sistem merupakan hal yang harus dilakukan sebelum proses perancangan sistem. Pada proses analisa sistem terdapat 3 (tiga) langkah analisa yang harus dilakukan yaitu analisa input, analisa proses dan analisa output. Adapun analisa sistem yang berjalan sebagai berikut :
36
37
III.1.1. Input Analisa input yang digunakan pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare adalah berupa laporan. Data-data dalam laporan tersebut berupa ancak, kemandoran, afdeling, estate, luas areal yang terserang, dan gejala serangan. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini : No
Ancak
Kemandoran
Afdeling
Estate
1
XXXXX
XXXXX
XX
XXXXXX
Luas Areal Yang Terserang XX Ha
Gejala Serangan XXXXX XXXX XXXX
Gambar III.1. Data Dalam Melaporkan PT. Moeis Kebun Sipare-pare (Sumber : Manajer Kebun Sipare-pare PT. Moeis) III.1.2. Proses Analisa proses pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare adalah bagian dimana suatu input data akan dibakukan kedalam bentuk laporan agar menjadi output yang diinginkan. Proses tersebut dapat digambarkan dalam FOD (Flow Of Document) pada gambar III.2 berikut :
38
Mandor
Data Gejala
Asisten Afdeling
Data Gejala
Manajer Estate
Laporan tentang jumlah tanaman kelapa sawit yang diserang
Peninjauan Lapangan Mengadakan Rapat
Pembuatan Laporan Laporan Pengesahan
Laporan tentang jumlah tanaman kelapa sawit yang diserang
Arsip
Gambar III.2. FOD (Flow Of Document ) Keterangan : 1. Mandor memberikan data gejala serangan hama dan penyakit berdasarkan temuan di lapangan kepada Asisten Afdeling. 2. Asisten Afdeling menerima data gejala dan kemudian melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk memastikan data yang diberikan oleh Mandor serta membakukannya dalam bentuk laporan. 3. Asisten Afdeling memberikan laporan tentang jumlah tanaman kelapa sawit yang diserang kepada Manajer Estate.
39
4. Manajer Estate menerima laporan tentang jumlah tanaman kelapa sawit yang diserang, lalu mengadakan rapat untuk menentukan tindakan selanjutnya berdasarkan serangan hama dan penyakit tersebut, serta mengesahkan laporan yang kemudian mengarsipkannya. III.1.3. Output Keluaran atau output dari sistem yang sedang berjalan ini adalah berupa laporan yang telah disetujui oleh Manajer Estate.
III.2. Evaluasi Sistem Berjalan Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan sekarang, maka penulis dapat menarik suatu kesimpulan atas sistem yang berjalan yakni mengetahui kelemahan sistem yang ada. Adapun kelemahan dari sistem yang sedang berjalan yang telah diamati adalah penanggulangan hama dan penyakit dilakukan secara prosedur dan apabila telah melampaui ambang batas (membahayakan). Maka solusi yang penulis buat untuk memecahkan masalah tersebut adalah membangun suatu sistem pakar yang dapat memudahkan kinerja dalam mengoptimalisasi pekerjaan. III.2.1. Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan (knowledge
base).
Basis
pengetahuan
mengandung
pengetahuan
untuk
40
pemahaman dan merupakan inti dari sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar yang tersusun atas dua elemen dasar yaitu fakta dan aturan, serta mesin inferensi untuk mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit. Basis pengetahuan yang di dalam sistem pakar ini akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis. Hasil yang diperoleh setelah pengguna melakukan interaksi dengan sistem pakar yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem pakar. Basis pengetahuan yang digunakan didalam sistem pakar berdasarkan gejala yang nampak pada tanaman kelapa sawit. Tabel keputusan untuk gejala-gejala yang terjadi adalah seperti ditunjukkan oleh tabel III.1 dibawah ini : Tabel III.1. Tabel Keputusan Untuk Gejala Hama dan Penyakit Hama dan Penyakit Kode
Gejala
P1
P2
P3
Ulat
Kumbang
Gano
Api
Tanduk
derma
Helaian daun berlubang bahkan habis G1
sama sekali sehingga yang tertinggal hanya tulang daun dimulai dari daun
bagian bawah. G2
G3
G4
Tanaman terlihat seperti tidak memiliki daun, yang terlihat hanya tulang daun. Saat serangan terjadi ada terdengar seperti suara hujan. Terdapat lubang gerekan pada batang berdiameter 1 - 1,5 cm.
41
G5
Terdapat terowongan dan kotoran pada batang bekas gerekannya.
Terdapat lubang gerekan pada pelepah G6
daun
belum
terbuka
(pupus)
berdiameter 1,5 – 2 cm. G7
Pelepah daun muda (pupus) akan patah.
Pucuk batang (umbut) dimakan akan G8
dimakan
kumbang,
tanaman
akan
merana dan mati. G9
Terdapat jamur dibagian akar dan batang bagian bawah.
Beberapa daun pelepah bagian atas tidak terbuka (lebih dari 3 helai), G10
tampak layu dan berwarna pucat serta patah
dan
menggantung
sehingga
menutupi batang. Setelah 6 – 12 bulan pangkal batang G11
menghitam dan mengeluarkan getah
karena terinfeksi. Batang bagian bawah akan rapuh dan G12
terkikis lalu tanaman akan tumbang
dan mati. G13
Pada tanaman muda batang pelepah dan daun akan kering dan mati.
Berdasarkan tabel diatas, tanda centang menunjukkan gejala pada suatu hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit.
42
Tabel III.2. Tabel Hama dan Penyakit Kode
Hama dan Penyakit
P1
Ulat Api
P2
Kumbang Tanduk
P3
Ganoderma
Tabel III.3. Tabel Gejala Hama dan Penyakit Kode
Hama dan Penyakit Helaian daun berlubang bahkan habis sama sekali sehingga
G1
yang tertinggal hanya tulang daun dimulai dari daun bagian bawah.
G2
Tanaman terlihat seperti tidak memiliki daun, yang terlihat hanya tulang daun.
G3
Saat serangan terjadi ada terdengar seperti suara hujan.
G4
Terdapat lubang gerekan pada batang berdiameter 1 - 1,5 cm.
G5
Terdapat terowongan dan kotoran pada batang bekas gerekannya.
G6
Terdapat lubang gerekan pada pelepah daun belum terbuka (pupus) berdiameter 1,5 – 2 cm.
G7 G8
Pelepah daun muda (pupus) akan patah. Pucuk batang (umbut) dimakan akan dimakan kumbang, tanaman akan merana dan mati.
G9
Terdapat jamur dibagian akar dan batang bagian bawah. Beberapa daun pelepah bagian atas tidak terbuka (lebih dari 3
G10
helai), tampak layu dan berwarna pucat serta patah dan menggantung sehingga menutupi batang.
43
G11
Setelah 6 – 12 bulan pangkal batang menghitam dan mengeluarkan getah karena terinfeksi.
G12
Batang bagian bawah akan rapuh dan terkikis lalu tanaman akan tumbang dan mati.
G13
Pada tanaman muda batang pelepah dan daun akan kering dan mati.
III.2.2. Metode Forward Chaining Metode yang akan diterapkan dalam membangun sistem pakar ini adalah metode forward chaining. Berikut ini adalah rule metode forward chaining dalam sistem pakar mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit : R1 : IF helaian daun berlubang bahkan habis sama sekali sehingga yang tertinggal hanya tulang daun dimulai dari daun bagian bawah OR (tanaman terlihat seperti tidak memiliki daun, yang terlihat hanya tulang daun OR saat serangan terjadi ada terdengar seperti suara hujan) THEN hama ulat api. R2 : IF terdapat lubang gerekan pada batang berdiameter 1 - 1,5 cm OR (terdapat terowongan dan kotoran pada batang bekas gerekannya OR terdapat lubang gerekan pada pelepah daun belum terbuka (pupus) berdiameter 1,5 – 2 cm OR pelepah daun muda (pupus) akan patah OR pucuk batang (umbut) dimakan akan dimakan kumbang, tanaman akan merana dan mati) THEN hama kumbang tanduk. R3 : IF terdapat jamur dibagian akar dan batang bagian bawah OR (beberapa daun pelepah bagian atas tidak terbuka (lebih dari 3 helai), tampak layu dan berwarna pucat serta patah dan menggantung sehingga menutupi batang OR setelah 6 – 12 bulan pangkal batang menghitam dan mengeluarkan getah
44
karena terinfeksi OR batang bagian bawah akan rapuh dan terkikis lalu tanaman akan tumbang dan mati OR pada tanaman muda batang pelepah dan daun akan kering dan mati) THEN penyakit ganoderma. III.2.3. Pohon Keputusan (Decision Tree) Adapun pohon keputusan yang menggambarkan aturan sistem pakar mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit ini ditujukan pada Gambar III.3 berikut ini : G1 Ya
Tidak
G2
G4
Ya Ya
G3
Tidak
G5
Ya
G9
Ya
P1
Ya
G6 Ya
G10
Tidak
End
Ya
G7 Ya
G11 Ya
G8 Ya
G12 Ya
P2 G13 Ya
P3
Gambar III.3. Pohon Keputusan (Decision Tree)
45
III.3. Disain Sistem Pada sistem yang penulis bangun, tidak mengubah susunan sistem yang telah ada pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare. Sistem ini hanya sebagai sarana pelengkap yang telah ditetapkan oleh perguruan tinggi ditempat saya belajar untuk menyelesaikan skripsi. Sistem yang penulis bangun adalah Sistem Pakar Mendeteksi Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit Pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara. III.3.1. Disain Sistem Secara Global Perancangan disain sistem yang akan digunakan menggunakan pemodelan Unified Modeling System (UML). Diagram-diagram yang digunakan yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram dan squence diagram. III.3.1.1. Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di bangun. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode UML yang dalam metode itu penulis menerapkan Use Case Diagram. Maka digambarlah suatu bentuk Use Case Diagram yang dapat dilihat pada gambar III.4 sebagai berikut :
46
Login * Perbaharui data anggota * Perbaharui data gejala *
** * **
Pakar
* Memilih Gejala * *
Perbaharui data penyakit *
*
Perbaharui data hama
Jenis hama dan penyakit saran penanggulangan awal
*
User
Perbaharui data relasi
Perbaharui data solusi
Gambar III.4. Use Case Diagram Sistem Pakar Mendeteksi Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit III.3.1.2. Class Diagram Class diagram pada aplikasi yang akan dibangun untuk penggunanya seorang admin yaitu dimulai dari Login pakar untuk proses selanjutnya yaitu menu pakar, untuk seorang user hanya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem. a. Class Diagram Login Class diagram login akan menampilkan tampilan
login serta
hubungannya dengan menu admin. Class diagram Login pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.5 berikut ini :
47
Login -id.textfield -sandi.textfield -login.button +get.anggota.char() +get.sandi.char() +menupakar.show()
pakar
menupakar
-id_anggota.char -sandi.char +cek.id_anggota() +cek.sandi()
-datagejala.hyperlink -datapenyakit.hyperlink -datahama.hyperlink -datarelasi.hyperlink -datasolusi.hyperlink -dataanggota.hyperlink -datalokasi.hyperlink -keluar.hyperlink +manipulasigejala.show() +manipulasipenyakit.show() +manipulasihama.show() +manipulasirelasi.show() +manipulasisolusi.show() +manipulasianggota.show() +manipulasilokasi.show() +loginpakar()
Gambar III.5. Class Diagram Login b. Class Diagram Manipulasi Anggota Class diagram manipulasi anggota akan menampilkan halaman untuk memanipulasi anggota. Class diagram manipulasi anggota pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.6 berikut ini :
menupakar -datagejala.hyperlink -datahama.hyperlink -datapenyakit.hyperlink -datarelasi.hyperlink -datasolusi.hyperlink -datalokasi.hyperlink -keluar.hyperlink +manipulasigejala.show() +manipulasihama.show() +manipulasipenyakit.show() +manipulasirelasi.show() +manipulasisolusi.show() +manipulasilokasi.show() +loginpakar()
manipulasianggota
anggota
-id_anggota -nama_anggota -sandi -hak_akses -tambah.button -ubah.button -hapus.button -batal.button -simpan.button +get.id_anggota.char() +get.nama_anggota.varchar()
-id_anggota -nama_anggota +tambah() +ubah() +hapus() +batal() +simpan()
Gambar III.6. Class Diagram Manipulasi Anggota c. Class Diagram Manipulasi Gejala Class diagram manipulasi gejala akan menampilkan halaman untuk memanipulasi gejala. Class diagram manipulasi gejala pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.7 berikut ini :
48
menupakar -datagejala.hyperlink -datapenyakit.hyperlink -datahama.hyperlink -datarelasi.hyperlink -datasolusi.hyperlink -dataanggota.hyperlink -datalokasi.hyperlink -keluar.hyperlink +manipulasigejala.show() +manipulasipenyakit.show() +menipulasihama.show() +manipulasirelasi.show() +manipulasisolusi.show() +manipulasianggota.show() +manipulasilokasi.show() +loginpakar()
gejala manipulasigejala -id_gejala -nama_gejala -tambah.button -batal.button -ubah.button -hapus.button -simpan.button +get.id_gejala.char() +get.nama_gejala.varchar()
-id_gejala.char -nama_gejala.varchar +tambah() +ubah() +hapus() +batal() +simpan()
Gambar III.7. Class Diagram Manipulasi Gejala d. Class Diagram Manipulasi Penyakit Class diagram manipulasi penyakit akan menampilkan halaman untuk memanipulasi penyakit. Class diagram manipulasi penyakit pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.8 berikut ini :
menupakar -datagejala.hyperlink -datapenyakit.hyperlink -datahama.hyperlink -datarelasi.hyperlink -datasolusi.hyperlink -dataanggota.hyperlink -datalokasi.hyperlink -keluar.hyperlink +manipulasigejala.show() +manipulasipenyakit.show() +manipulasihama.show() +manipulasirelasi.show() +manipulasisolusi.show() +manipulasianggota.show() +manipulasilokasi.show() +loginpakar()
manipulasipenyakit -id_penyakit -nama_penyakit -jenis_penyakit -tambah.button -ubah.button -batal.button -hapus.button -simpan.button +get.id_penyakit.char() +nama_penyakit.varchar() +jenis_penyakit.varchar()
penyakit -id_penyakit.char -nama_penyakit.varchar -jenis_penyakit.varchar +tambah() +ubah() +batal() +hapus() +simpan()
Gambar III.8. Class Diagram Manipulasi Penyakit
49
e. Class Diagram Manipulasi Hama Class diagram manipulasi hama akan menampilkan halaman untuk memanipulasi hama. Class diagram manipulasi hama pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.9 berikut ini :
menupakar -datagejala.hyperlink -datapenyakit.hyperlink -datahama.hyperlink -datarelasi.hyperlink -datasolusi.hyperlink -dataanggota.hyperlink -datalokasi.hyperlink -keluar.hyperlink +manipulasigejala.show() +manipulasipenyakit.show() +manipulasihama.show() +manipulasirelasi.show() +manipulasisolusi.show() +manipulasianggota.show() +manipulasilokasi.show() +loginpakar()
manipulasihama -id_hama -nama_hama -jenis_hama -tambah.button -ubah.button -batal.button -hapus.button -simpan.button +get.id_hama.char() +nama_hama.varchar() +jenis_hama.varchar()
hama -id_hama.char -nama_hama.varchar -jenis_hama.varchar +tambah() +ubah() +batal() +hapus() +simpan()
Gambar III.9. Class Diagram Manipulasi Hama f. Class Diagram Manipulasi Relasi Class diagram manipulasi relasi akan menampilkan halaman unutk memanpulasi aturan. Class diagram manipulasi aturan pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.10 berikut ini :
50
manipulasirelasi menupakar -datagejala.hyperlink -datapenyakit.hyperlink -datahama.hyperlink -datarelasi.hyperlink -datasolusi.hyperlink -dataanggota.hyperlink -datalokasi.hyperlink -keluar.hyperlink +manipulasigejala.show() +manipulasipenyakit.show() +manipulasihama.show() +manipulasirelasi.show() +manipulasisolusi.show() +manipulasianggota.show() +manipulasilokasi.show() +loginpakar()
-id_relasi -nama_gejala -nama_ganguan -tambah.hyperlink -ubah.hyperlink -hapus.hyperlink +get.id_relasi.char() +get.nama_gejala.char() +get.nama_gangguan.varchar()
penyakit
hama
-id_penyakit.char -nama_penyakit.varchar -jenis_penyakit.varchar +tambah() +ubah() +batal() +hapus() +simpan()
-id_hama.char -nama_hama.varchar -jenis_hama.varchar +tambah() +ubah() +batal() +hapus() +simpan()
relasi -id_relasi -nama_gejala -nama_gangguan +tambah() +ubah() +batal() +hapus() +simpan()
gejala -id_gejala.char -nama_gejala.varchar +tambah() +ubah() +hapus() +batal() +simpan()
Gambar III.10. Class Diagram Manipulasi Relasi g. Class Diagram Manipulasi Solusi Class diagram manipulasi solusi akan menampilkan halaman untuk memanipulasi solusi. Class diagram manipulasi solusi pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.11 berikut ini :
solusi
menupakar -datagejala.hyperlink -datahama.hyperlink -datapenyakit.hyperlink -datarelasi.hyperlink -datasolusi.hyperlink -datalokasi.hyperlink -keluar.hyperlink +manipulasigejala.show() +manipulasihama.show() +manipulasipenyakit.show() +manipulasirelasi.show() +manipulasisolusi.show() +manipulasilokasi.show() +loginpakar()
manipulasisolusi -id_solusi -nama_gangguan -solusi -tambah.button -batal.button -ubah.button -hapus.button -simpan.button +get.id_solusi.char() +get.nama_gangguan.varchar() +get.solusi.varchar()
-id_solusi.char -nama_gangguan.char -solusi.varchar +tambah() +batal() +ubah() +hapus() +simpan()
Gambar III.11. Class Diagram Manipulasi Solusi
51
III.3.1.3. Sequence Diagram Sequence diagram pada aplikasi yang akan dibuat yaitu Squence diagram login, Sequence diagram anggota, Sequence diagram gejala, Sequence diagram penyakit, Sequence diagram hama, Sequence diagram relasi dan Sequence diagram solusi. a. Sequence Diagram Login Sequence diagram login menggambarkan interaksi yang terjadi antara objek yang menghasilkan tampilan menu pakar. Sequence diagram login ditunjukkan pada gambar III.12 berikut ini :
Login
Main Menu
Pakar Input data login
Login gagal Berhasil login
Logout
Gambar III.12. Sequence Diagram Login b. Sequence Diagram Manipulasi Anggota Sequence Diagram manipulasi anggota menggambarkan interaksi yang terjadi antara objek pada proses login, yaitu dengan hak akses diterima
52
(sepenuhnya) dan terbatas. Sequence diagram manipulasi anggota ditunjukkan pada gambar III.13 berikut ini :
Manipulasi anggota
anggota
Pakar pilin link
Tambah anggota
Ubah anggota
Hapus anggota
Gambar III.13. Sequence Diagram Manipulasi Anggota c. Sequence Diagram Manupilasi Gejala Sequence diagram manipulasi gejala menggambarkan interaksi antara objek pada proses manipulasi gejala. Sequence diagram manipulasi gejala ditunjukkan pada gambar III.14 berikut ini :
53
Manipulasi gejala
gejala
Pakar pilin link
Tambah gejala
Ubah gejala
Hapus gejala
Gambar III.14. Sequence Diagram Manipulasi Gejala d. Sequence Diagram Manipulasi Penyakit Sequence diagram manipulasi penyakit menggambarkan interaksi antara objek pada proses manipulasi penyakit. Sequence diagram manipulasi penyakit ditunjukkan pada gambar III.15 berikut ini :
54
Manipulasi penyakit
penyakit
Pakar pilin link
Tambah penyakit
Ubah penyakit
Hapus penyakit
Gambar III.15. Sequence Diagram Penyakit e. Sequence Diagram Manipulasi Hama Sequence diagram manipulasi hama menggambarkan interaksi antara objek pada proses manipulasi hama. Sequence diagram manipulasi hama ditunjukkan pada gambar III.16 berikut ini:
55
Manipulasi hama
hama
Pakar pilin link
Tambah hama
Ubah hama
Hapus hama
Gambar III.16. Sequence Diagram Hama f. Sequence Diagram Manipulasi Relasi Sequence diagram manipulasi penyakit menggambarkan interaksi antara objek pada manipulasi proses relasi. Sequence diagram manipulasi relasi ditunjukkan pada gambar III.17 berikut ini:
56
manipulasi relasi
relasi
Pakar pilin link
tambah relasi
ubah relasi
hapus relasi
Gambar III.17. Sequence Diagram Relasi g. Sequence Diagram Manipulasi Solusi Sequence diagram manipulasi solusi menggambarkan interaksi antara objek pada proses manipulasi solusi. Sequence diagram manipulasi solusi ditunjukkan pada gambar III.18 berikut ini:
57
Manipulasi solusi
solusi
Pakar pilin link
Tambah solusi
Ubah solusi
Hapus solusi
Gambar III.18. Sequence Diagram Manipulasi Solusi
III.3.2. Disain Sistem Secara Detail III.3.2.1. Disain Output Terdapat dua antar muka yang menjadi output dari sistem yang akan di bangun yaitu main menu, hasil konsultasi hama atau penyakit tanaman kelapa sawit yang disertai saran penanggulangan awalnya. III.3.2.1.1. Rancangan Antarmuka Main Menu Antarmuka ini memberikan informasi tentang tanaman kelapa sawit. Rancangan main menu ditunjukkan pada gambar III.19 berikut ini :
58
File Menu Aturan Sistem Pakar Mendeteksi Hama Dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit
Pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara Gambar III.19. Antarmuka Main Menu III.3.2.1.2. Rancangan Antarmuka Hasil Konsultasi Antarmuka ini berisikan hasil konsultasi yang terdiri dari gejala, penyakit atau hama tanaman kelapa sawit dan tindakan penanggulangan awal yang disarankan. Rancangan antarmuka hasil konsultasi ditunjukkan pada gambar III.20 berikut ini :
59
Daftar Pertanyaan Gejala Gejala 1 : xxxxx xxx xxxxxxx xxxx
Gejala 2 : xxxxx xxx xxxxxxx xxxx ok
Gejala Pada Tanaman Kelapa Sawit : 1. xxxxx xxxxx xxxx xxxx 2. xxxxx xxx xxxxxxx xxxx Terserang Hama / Penyakit Hama : Ulat Api
proses
Tindakan Penanggulangan Yang Disarankan
batal
xxx xxxx xxxx xxxxxx xxxxx xxxx xxx xxxxxx xxxxx xxxxx xxxx xxx xx xxxx xx xx xxx xxx xxxx xxx xxx xxxx xxxxx xx xxx xxxxx
kembali
Gambar III.20. Rancangan Antarmuka Hasil Konsultasi III.3.2.2. Disain Input Terdapat enam antarmuka yang menjadi input dari sistem yang akan di bangun yaitu diagnosa penyakit, login pakar, data gejala, penyakit, relasi, dan solusi. III.3.2.2.1. Rancangan Antarmuka Konsultasi Tampilan antar muka konsultasi tanaman kelapa sawit digunakan untuk menampilkan dialog interaksi user dengan sistem, melalui antarmuka ini user akan memilih “Gejala 1” dan Gejala 2” berdasarkan yang dialami tanaman, dari gejala-gejala yang dipilih akan menjadi nilai dasar untuk sistem melakukan proses diagnosa. Rancangan antarmuka konsultasi ditujukan pada gambar III.21 berikut ini :
60
Daftar Pertanyaan Gejala Gejala 1 :
Gejala 2 :
ok
Gejala Pada Tanaman Kelapa Sawit :
Terserang Hama / Penyakit proses
Hama : Ulat Api
batal
Tindakan Penanggulangan Yang Disarankan
kembali
Gambar III.21. Rancangan Antarmuka Konsultasi III.3.2.2.2. Rancangan Antarmuka Login Antarmuka login pakar merupakan antarmuka untuk login untuk admin yang dapat sepenuhnya mengakses fitur dalam aplikasi ini. Sebelum masuk kedalam main menu atau sebelum melakukan manipulasi anggota, hama, penyakit, gejala, relasi dan solusi. Rancangan antarmuka Login ditunjukkan pada gambar III.22 berikut ini :
Login ID Pengguna Sandi OK
Batal
Gambar III.22. Rancangan Antarmuka Login
61
III.3.2.2.3. Rancangan Antarmuka Data Gejala Antarmuka datagejala adalah antarmuka yang berisi tentang gejala-gejala hama dan penyakit tanaman kelapa sawit pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara, yang mana data gejala tersebut bisa ditambah, diubah dan dihapus. Rancangan antarmuka data gejala dapat dilihat pada gambar III.23 berikut ini : Data Gejala kembali
Id Gejala Nama Gejala
tambah
ubah
batal
simpan
Id_gejala
Nama_gejala
xxxxx
xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx
xxxxx
xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx
hapus
Gambar III.23. Rancangan Antar Muka Data Gejala III.3.2.2.4. Rancangan Antar Muka Data Penyakit Antarmuka data penyakit adalah antarmuka yang berisi jenis-jenis penyakit tanaman kelapa sawit pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara, yang mana penyakit tanaman kelapa sawit tersebut bisa ditambah, diubah dan dihapus. Rancangan antarmuka data penyakit tanaman kelapa sawit dapat dilihat pada gambar III.24 berikut ini :
62
Penyakit Kelapa Sawit Kembali
ID Penyakit Nama Penyakit Jenis Penyakit nama_penyakit
jenis_penyakit
xxxxxxx
xxxxxxx xxxxx
xxxx xxx xx
xxxxxxx
xxxxxxx xxx
xxxxxxx xx
id_penyakit
Tambah Ubah Batal Simpan Hapus
Gambar III.24. Rancangan Antarmuka Data Penyakit III.3.2.2.5. Rancangan Antarmuka Hama Antarmuka data hama adalah antarmuka yang berisi jenis-jenis hama tanaman kelapa sawit pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara, yang mana hama tanaman kelapa sawit tersebut bisa ditambah, diubah dan dihapus. Rancangan antarmuka data hama tanaman kelapa sawit dapat dilihat pada gambar III.25 berikut ini : Hama Kelapa Sawit Kembali
ID Hama Nama Hama Jenis Hama id_hama
nama_ hama
jenis_ hama
Tambah
xxxxxxx
xxxxxxx xxxxx
xxxx xxx xx
Ubah
xxxxxxx
xxxxxxx xxx
xxxxxxx xx Batal Simpan Hapus
Gambar III.25. Rancangan Antarmuka Data Hama
63
III.3.2.2.6. Rancangan Antarmuka Relasi Antarmuka relasi adalah antarmuka yang berisi basis aturan untuk menentukan hasil diagnosa dan saran penanggulangannya. Rancangan antarmuka relasi dapat dilihat pada gambar III.26 berikut ini : Relasi kembali
ID Relasi Nama Gejala Nama Gangguan tambah
ubah
batal
simpan
hapus
id_relasi
nama_gejala
nama_gangguan
xxxxxxx
xxx xxx xxxxxx xxxxxxx
xxx xxxxxxx xxxx
xxxxxxx
xxxxxx xxx xxx xxxxxxxxxxx
xxxx xxxx
Gambar III.26. Rancangan Antar Muka Relasi III.3.2.2.7. Rancangan Antarmuka Solusi Antarmuka solusi adalah antarmuka yang berisi saran penanggulangan dari hama atau penyakit tanaman kelapa sawit pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare Kabupaten Batubara yang mana solusinya dapat ditambah, diubah dan dihapus. Rancangan antarmuka solusi dapat dilihat pada gambar III.27 berikut ini :
64
Solusi ID Solusi
kembali
Nama Gangguan Solusi
id_solusi
nama_gangguan
solusi
xxxxxxx
xxx xxx
xxxxx xxxxx xxxxxxx
xxxxxxx
xxxx xxxxxx
xxxxx xx xx xxxxxxxx
tambah ubah batal simpan hapus
Gambar III.27. Rancangan Antarmuka Solusi III.3.2.3. Disain Database Database atau basisdata merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk merancangnya diperlukan alat bantu, baik menggambarkan relasinya maupun mengoptimalkan rancangan database. III.3.2.3.1. Kamus Data Kamus data merupakan deskripsi semua objek data yang dibutuhkan maupun yang dihasilkan oleh perangkat lunak. Biasanya pembuatan kamus data dilakukan setelah struktur fungsional dan struktur status dan kelakuan selesai dibuat. Adapun kamus data sistem pakar mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit ini sebagai berikut :
65
1. File gejala
= *id_gejala, nama_gejala
2. File anggota
= *id_anggota, nama_anggota, sandi, no_hp
3. File penyakit
= *id_penyakit, nama_penyakit, jenis_penyakit
4. File hama
= *id_ hama, nama_ hama, jenis_ hama
5. File relasi
= *id_relasi, nama_gejala, nama_gangguan
6. File solusi
= *id_solusi, nama_gangguan, solusi
7. File tmp_konsultasi = gejala, penyakit Ket : * = primary key. III.3.2.3.2. Normalisasi Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data. 1. Bentuk Normal Pertama (1NF) Tabel Normal Pertama Anggota id_anggota nama_anggota
sandi
no_hp
66
2. Bentuk Normal Kedua (2NF) a. Tabel Relasi id_relasi nama_gejala nama_gangguan
b. Table Gejala id_gejala
nama_gejala
c. Tabel Penyakit id_penyakit
nama_penyakit
jenis_penyakit
d. Tabel Hama id_hama
nama_hama
jenis_hama
e. Tabel Solusi id_solusi
nama_gangguan
solusi
67
f. Tabel Anggota id_anggota*
nama_anggota
sandi
no_hp
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF) a. Tabel Relasi id_relasi*
nama_gejala
nama_gangguan
b. Tabel Gejala id_gejala*
nama_gejala
pertanyaan
c. Tabel Penyakit id_penyakit*
nama_penyakit jenis_penyakit
solusi
d. Tabel Hama id_hama*
nama_ hama
jenis_hama
solusi
68
e. Tabel Solusi id_solusi*
keterangan
f. Tabel Anggota id_anggota*
nama_anggota
sandi
no_hp
4. Bentuk Keempat BCNF (Boyce-Code Normal Form ) a. Tabel Relasi id_relasi* nama_gejala nama_gangguan
b. Tabel Gejala id_gejala*
nama_gejala
pertanyaan
c. Tabel Penyakit id_penyakit*
nama_penyakit
keterangan
69
d. Tabel Hama id_hama*
nama_ hama
keterangan
e. Tabel Solusi id_solusi*
keterangan
f. Tabel Anggota id_anggota*
nama_anggota
sandi
no_hp
III.3.2.3.3. Disain Tabel / File Perancangan struktur tabel pada sistem manajemen database yang akan digunakan terdiri dari tabel gejala, tabel pakar, tabel penyakit, tabel hama, tabel relasi, tabel solusi, tabel temp_konsultasi. III.3.2.3.3.1. Struktur Tabel Gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan record data gejala dengan properti id_gejala dan nama_gejala. Adapun tabel gejala dapat dilihat pada tabel III.4 berikut ini :
70
Tabel III.4. Struktur Tabel Gejala Field id_gejala
Type
Collation
char(10)
Attributes
Null
Default
Extra
No
nama_gejala Varchar(500)
Yes
III.3.2.3.3.2. Struktur Tabel Anggota Tabel anggota digunakan untuk menyimpan record anggota untuk login dengan properti atribut id_anggota, nama_anggota, sandi, dan hak_akses. Adapun tabel anggota dapat dilihat pada tabel III.5 berikut ini : Tabel III.5. Struktur Tabel Anggota Field id_anggota
Type char(10)
Collation
Attributes Null
Default Extra
No
nama_anggota varchar(50)
Yes
sandi
char(10)
Yes
no_hp
char(15)
Yes
III.3.2.3.3.3. Struktur Tabel Penyakit Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan record data penyakit dengan properti atribut id_penyakit, nama_penyakit, dan jenis_penyakit. Adapun tabel penyakit dapat dilihat pada tabel III.6 berikut ini :
71
Tabel III.6. Struktur Tabel Penyakit Field
Type
id_penyakit
char(10)
Collation
Attributes Null Default Extra
No
nama_penyakit varchar(100)
Yes
jenis_penyakit
Yes
varchar(100)
III.3.2.3.3.4. Struktur Tabel Hama Tabel hama digunakan untuk menyimpan record data hama dengan properti atribut id_hama, nama_hama, dan jenis_hama. Adapun tabel hama dapat dilihat pada tabel III.7 berikut ini : Tabel III.7. Struktur Tabel Hama Field
Type
Collation
Attributes Null Default Extra
id_hama
char(10)
No
nama_hama
varchar(50)
Yes
jenis_hama
varchar(100)
Yes
III.3.2.3.3.5. Struktur Tabel Relasi Tabel aturan digunakan untuk menyimpan record data relasi dengan properti
atribut
id_relasi,
nama_gejala,
dan
nama_gangguan.
Dengan
nama_gangguan adalah nama dari hama atau penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit. Adapun tabel relasi dapat dilihat pada tabel III.8 berikut ini :
72
Tabel III.8. Struktur Tabel Relasi Nama Field id_relasi
Type char(10)
Collation
Attributes Null Default
Extra
No
default> nama_gejala
char(10)
Yes
default> nama_gangguan varchar(100)
Yes
default>
III.3.2.3.3.6. Struktur Tabel Solusi Tabel solusi digunakan untuk menyimpan record data solusi atau saran penanggulangannya dengan properti
id_solusi, nama_gangguan dan solusi.
Adapun tabel solusi dapat dilihat pada tabel III.9 berikut ini : Tabel III.9. Struktur Tabel Solusi Field
Type
Collation
Attributes Null
id_solusi
char(10)
No
nama_gangguan
char(10)
Yes
solusi
varchar(max)
Yes
Default
Extra
III.3.2.3.3.7. Struktur Tabel tmp_konsultasi Tabel tmp_konsultasi merupakan tabel untuk menyimpan data penyakit yang yang terdiri dari gejala dan penyakit. Adapun tabel tmp_konsultasi dapat dilihat pada tabel III.10 berikut ini :
73
Tabel III.10. Struktur Tabel tmp_konsultasi Field nama_gejala
Type
Collation
Attributes Null
varchar(500)
No
nama_gangguan varchar(100)
No
Default Extra
III.3.2.3.4. Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Adapun ERD yang penulis gunakan dalam mendeteksi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare dapat dilihat pada gambar III.28 sebagai berikut :
74
id_anggota sandi
hak_akses
gejala
gangguan
anggota id_relasi menginput
id_hama
1
id_gejala
Relasi
id__penyakit
nama_penyakit
1
hama
M
Penyakit
Memiliki
gejala
jenis_penyakit nama_hama nama_gejala jenis_hama
mempunyai 1 solusi
tmp_konsultasi
id_solusi
nama_gejala
nama_gangguan
gangguan solusi
Gambar III.28. Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Pakar Mendeteksi Hama Dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit Pada PT. Moeis Kebun Sipare-pare
75
III.3.2.4. Logika Program III.3.2.4.1. Activity Diagram Setiap aktivitas suatu aktor dieksentasikan ke aktivitas aktor lain dapat disatukan dengan swimline. Aktivitas yang terjadi pada sistem yang akan dibangun memiliki gabungan aktivitas antar anggota dengan hak akses penuh dan terbatas. III.3.2.4.1.1. Activity Diagram Login Activity diagram login merupakan activity diagram untuk proses login anggota yang bertindak selaku admin. Activity diagram login ditunjukkan pada gambar III.29 diberikut ini :
Isi id pengguna dan sandi Invalid Mengecek id pengguna dan sandi Valid Tampilkan main menu
Gambar III.29. Activity Diagram Login
76
III.3.2.4.1.2. Activity Diagram Anggota Activity diagram anggota merupakan activity diagram untuk proses tambah, ubah dan hapus data pada tabel anggota. Activity diagram anggota ditunjukkan pada gambar III.30 diberikut ini :
Tampilkan halaman manipulasi anggota
Ya Tambah data baru
Input id_ anggota, nama_ anggota, sandi, no_hp
Tambah id_ anggota, nama_ anggota, sandi, no_hp
Tidak
Ya Ubah data
Input id_ anggota, nama_ anggota, sandi, no_hp
Ubah id_ anggota, nama_ anggota, sandi, no_hp
Tidak
Ya Hapus data
Tampil id_ anggota, nama_ anggota, sandi, no_hp
Hapus id_ anggota, nama_ anggota, sandi, no_hp
Tersimpan dan tampil tabel anggota
Tidak
Gambar III.30. Activity Diagram Anggota
77
III.3.2.4.1.3. Activity Diagram Penyakit Activity diagram penyakit merupakan activity diagram untuk proses tambah, ubah dan hapus data pada tabel penyakit. Activity diagram penyakit tanaman kelapa sawit pada gambar III.31 diberikut ini :
Tampilkan halaman manipulasi penyakit
Ya Tambah data baru
Input id_penyakit, nama_penyakit , jenis_penyakit
Tambah id_penyakit, nama_penyakit , jenis_penyakit
Input id_penyakit, nama_penyakit , jenis_penyakit
Ubah id_penyakit, nama_penyakit, jenis_penyakit
Tampil id_penyakit, nama_penyakit , jenis_penyakit
Hapus id_penyakit, nama_penyakit , jenis_penyakit
Tidak
Ya Ubah data
Tidak
Ya Hapus data
Tidak
Gambar III.31. Activity Diagram Penyakit
Tersimpan dan tampil tabel penyakit
78
III.3.2.4.1.4. Activity Diagram Hama Activity diagram hama merupakan activity diagram untuk proses tambah, ubah dan hapus data pada tabel hama. Activity diagram hama tanaman kelapa sawit ditunjukkan pada gambar III.32 diberikut ini :
Tampilkan halaman manipulasi hama
Ya Tambah data baru
Input id_ hama, nama_ hama, jenis_ hama
Tambah id_ hama, nama_ hama, jenis_ hama
Tidak
Ya Ubah data
Input id_ hama, nama_ hama, jenis_ hama
Ubah id_ hama, nama_ hama, jenis_ hama
Tidak
Ya Hapus data
Tampil id_ hama, nama_ hama, jenis_ hama
Hapus id_ hama, nama_ hama, jenis_ hama
Tersimpan dan tampil tabel hama
Tidak
Gambar III.32. Activity Diagram Hama
79
III.3.2.4.1.5. Activity Diagram Gejala Activity diagram manipulasi gejala merupakan activity diagram untuk proses tambah, ubah dan hapus data pada tabel gejala. Activity diagram gejala ditunjukkan pada gambar III.33 diberikut ini:
Tampilkan halaman manipulasi gejala
Ya
Input
Tambah
id_gejala,
id_gejala,
nama_gejala
nama_gejala
Tambah data baru
Tidak
Ya Ubah data
Input
Ubah
id_gejala,
id_gejala,
nama_gejala
nama_gejala
Tidak
Tampil Ya Hapus data
id_gejala, nama_gejala
Hapus
Tersimpan
id_gejala,
dan tampil
nama_gejala
tabel gejala
Tidak
Gambar III.33. Activity Diagram Gejala
80
III.3.2.4.1.6. Activity Diagram Relasi Activity diagram relasi merupakan activity diagram untuk proses simpan, ubah dan hapus data pada tabel relasi. Activity diagram relasi ditunjukkan pada gambar III.34 berikut ini:
Tampilkan halaman manipulasi relasi Input Ya Tambah data baru
Tambah
id_relasi,
id_relasi,
nama_gejala,
nama_gejala,
nama_ganggu
nama_ganggua
an
n
Tidak
Ya Ubah data
Tidak
Ya Hapus data
Input
Ubah
id_relasi,
id_relasi,
nama_gejala,
nama_gejala,
nama_ganggu
nama_ganggua
an
n
Tampil
Hapus
id_relasi,
id_relasi,
Tersimpan
nama_gejala,
nama_gejala,
dan tampil
nama_gangguan
nama_gangguan
tabel relasi
Tidak
Gambar III.34. Activity Diagram Relasi
81
III.3.2.4.1.7. Activity Diagram Solusi Activity diagram solusi merupakan activity diagram untuk proses tambah, ubah dan hapus data pada tabel solusi. Activity diagram solusi ditunjukkan pada gambar III.35 berikut ini:
Tampilkan halaman manipulasi solusi Input id_solusi, Ya Tambah data baru
nama_ganggua n, solusi
Tambah id_solusi, nama_gangguan , solusi
Tidak
Ya Ubah data
Input
Ubah
id_solusi,
id_solusi,
nama_ganggua
nama_gangguan
n, solusi
, solusi
Tidak
Ya Hapus data
Tampil
Hapus
id_solusi,
id_solusi,
Tersimpan
nama_ganggua
nama_gangguan
dan tampil
n, solusi
, solusi
tabel solusi
Tidak
Gambar III.35. Activity Diagram Solusi
82
III.3.2.4.1.8. Activity Diagram Konsultasi Activity diagram Konsultasi merupakan activity diagram untuk proses mendeteksi hama atau penyakit tanaman kelapa sawit user terhadap sistem. Activity diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.36 berikut ini:
Halaman konsultasi
Memilih gejala
Melihat hasil diagnosa
Gambar III.36. Activity Diagram Diagnosa Konsultasi III.3.2.4.1.9. Activity Diagram Logout Activity diagram logout merupakan activity diagram untuk proses logout anggota atau pengguna, baik dengan hak akses penuh atau yang terbatas. Activity diagram logout ditunjukkan pada gambar III.37 diberikut ini :
Memilih pilihan logout
Tampilkan main menu
Gambar III.37. Activity Diagram Logout