BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Rumah Sakit Rumah Sakit merupakan suatu pelayanan jasa kesehatan yaitu jasa kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan baik preventif maupun kuratif dalam bentuk perawatan dirumah. Rumah Sakit juga berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan. Dengan adanya peningkatan biaya pembiayaan yang disebabkan oleh peningkatan teknologi medik yang begitu pesat maka Rumah Sakit mempunyai perubahan pandangan dari unit social menjadi unit sosio-ekonomi (Lumenta, 1989). Menurut Permenkes RI. No. 159 b/MENKES/Per/1988 : Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan terhadap tenaga kesehatan dan penelitian kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit berupa pelayanan rawat jalan, rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik. Dari aspek kepemilikan rumah sakit dibedakan: 1. Rumah Sakit Pemerintah adalah rumah sakit yang dimiliki dan diselenggarakan oleh Depkes, Pemda, BUMN, ABRI, dan instansi pemerintah lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Rumah Sakit swasta adalah rumah sakit yang dimiliki dan diselenggarakan oleh yayasan yang disahkan sebagai badan hukum atau badan hokum lain yang bersifat social ekonomi. Didasari pada unsure pelayaran, kelengkapan, fisik dan peralatan, rumah sakit swasta dapat diklasifikasikan menjadi RSU Swasta Pratama, RSU Swasta Madya dan RSU Swasta Utama 2.2
( Wijono, 1999).
Evaluasi Evaluasi adalah suatu penilaian yang seobjektif mungkin mengenai derajat
dari seluruh pelayanan atau bagian-bagian komponen nya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada dua elemen pertama adalah evaluasi memerlukan perbandingan dari pencapaian suatu pelayanan atau prosedur dengan beberapa standart.Standart ini dapat bersifat absolute atau perbandingan. Elemen kunci kedua adalah objektif, makin banyak penemuan dari latihan evaluasi terlihat menjadi penilaian dan prasangka dari evaluator (Legger, 1993). Evaluasi adalah sebagai pekerjaan yang dilakuakan oleh seorang manajer yang berupa menetapkan pekerjaan antara hasil yang benar-benar dicapai dengan pekerjaan yang seharusnya dicapai menurut rencana serta menilai perbedaanperbedaan tersebut, kemudian dari penilaian itu digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya (Westra, 1989).
Universitas Sumatera Utara
2.3
Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanan dan
pengawasan program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawran organisasi dalam memenuhi dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar (Swastha dan Irawan, 1997). Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan barang dan jasa, bahwa manajemen pemasaran dilandasi oleh gagasan pertukaran yang memenuhi sasaran sasaran perorangan dan organisasi (Kotler, 1996). Pemasaran adalah proses social dan manajerial dengan mana perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk-produk dan nilai dengan pihak lain. Defenisi pemasaran ini didasarkan pada konsep inti sebagai berikut : kebutuhan, keinginan, permintaaan, produk , utilitas,nilai, kepuasan, pertukaran, transaksi hubungan, pasar dan pemasaran (KOtler, 1987)
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan ketiadaan kepuasan dasar tertentu . yang dirasakan nya Keinginan adalah Kehendak yang kuat akan pemuas yang yang spesifik terhadap kebutuhan yang lebih mendalam tadi. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan sesuatu kebutuhan atau keinginan. Pertukaran adalah satu dari empat cara manusia mendpatkan produk yang diinginkannya yaitu membuat sendiri (selfproduction), pemaksaan (coercion), mengemis (begging), pertukaran (exchange). Pertukaran adalah suatu tindakan yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu yang lain sebagai balasan nya. Agar pertukaran terjadi,lima syarat harus dipenuhi yaitu : 1. Terdapat sedikitnya dua pihak 2. Masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain 3. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyampaikan pesan 4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolaknya 5. Masing-masing percaya bahwa memang tepat atau diperlukan untuk berhubungan dengan pihak lainnya. Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu yang bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Pada
Universitas Sumatera Utara
mulanya ,istilah pasar diartikan sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk mempertukarkan barang barang mereka. Pemasar adalah seseorang yang mencari sumber daya dari orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai imbalannya (Kotler,1996). Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dengan mana perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka buthkan dan inginkan melalui pembuatan dan produk dan nilai dengan pihak lain (Kotler, 1996). Pemasaran memegang peran kunci dalam pengembangan rencana strategic perusahaan dalam berbagai cara. Pertama pemasaran memberikan suatu falsafah yang menuntun perencanaan strategis dengan kelompok-kelompok konsumen yang penting, pemasaran memberikan masukan kepada perencanaan strategis dengan membantu mengidentifikasi peluang pasar yang atraktif dan berpotensi perusahaan untuk memperoleh keunggulan dalam bersaing (Suprihanto, 1998). Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah untuk memahami kebutuhan pelanggan , mengidentifikasikan pelayanan macam apa yang dapat diberikan dan berusaha untuk memenuhi serta meningkatkan pelayanan dalam kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar, penempatan posisi, serta elemen bauran pemasaran (Tjiptono, 1997). Menurut Kotler & Clare (1997),hubungan antara perencanaan pemasaran dan pengendalian merupakan proses yang berjalan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap dimana organisasi mengidentifikasi target pasarnya yang menarik, menembangkan strategi pemasaran yang efektif dan mengembangkan detail program pelaksaan. Tahap kedua adalah pelaksanaan program. Tahap ketiga adalah pengontrolan pemasaran untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan telah tercapai. Pengontrolan pemasaran memerlukan pengukuran hasil analisis sebab-sebab dari hasil yang jelek
Universitas Sumatera Utara
dan mengambil tindakan korektif atau pembetulan .tindakan korektifterdiri dari penyesuaian dalam perencanaan atau dalam pelaksanaan atau keduanya.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat Kecanggihan Sistem pereneanaan organisasional cenderung berkembang melalui beberapa tahap berikut mi untuk meningkatkan kecanggihannya yaitu: • Tahap Belum Terencana (Unpiannec! Stage) Biasanya tidak ada perencanaan pengadaan karyawan dan hampir tidak ada waktu untuk merencanakan. mi merupakan sifat khusus atau spesifik organisasi kecil dengan sumber-sumber yang sangat terbatas. • Tahap sistem anggaran (Budget System Stage) Manajemen organisasi kecil tadi akhirnya menyadari adanya keinginan menetapkan sistem anggarar untuk meningkatkan keuangan manajemen. Manajemen puncak memperkirakan pemasukan yang dtharapkan dan biaya biaya yang dikeluarkan pada tahun-tahun mendatang, sama seperti yang dilakukan manaer departernen. Anggaran mi tentu saja berorentasi nnansaal bukan strategis. Anggaran tidak sama dengan perencanaan. • Tahap Perencanaan Proyek (Project Planning Stage) Sistem perencanaan tahunan berda3arkan tujuairnnya (management by objectives). •
Ada tiga pilihan: Pertama adalah perencanaan dan atas ke bawah (op-down planning); kedua adalah sistem dan bawah kc atas (buttom-up planning); ketiga adalah sitem perencanaan tujuan bawah rencana di atas (goals-down plans up planning).
Universitas Sumatera Utara
•
Tahap perencanaan Jangka Panjang (Long-range Planing Stage)
Sistem perencanaan untuk meningkatkan efektifitasnya secara menyeluruh, terutama mclalui rencana jangka panjang. Merancang Proses Perencanaan Suatu sistem pcrencanaan tidak teijadi begitu saja, suatu sistem yang tepat harus dirancang. Hal mi harus dapat diterima oleh para manajer dan sesuai dengan tingkat keterampilan serta informasi yang ada path mereka. Seringkali sistem perencanaan pada awalnya sangat sederhana sehingga para manjer biasa menulis perencanaan. Ketika pengalaman mereka makin bertambah, dilakukan eberapa perubahan dan perbaikan datam sistem d&am mernngkatkan efektifitas mereka sendm. Langkah-langkah proses perencanaan: 1. Mengembangkan serangkaian fakta dan kecenderungan lingkungan yang relevan untuk dibagkan para maiajer senagal persiapan unmk perencanaan mereka 2. Bekerja sama dengan manajemen puncak mengembangkan tujun-tujuan organisasi secara menyeluruh untuk tahun-tahun mendatang, kemudian menyerahkan kepada para manajer lain sebagai persiapan untuk perencanaan 3. Bekerja sama dengan masing-masing manajer untuk meny1esaikan perencanaan pemasaran sarnpai bata waktu tertentu 4. Bekerja sama dengan manajemen puncak untuk menguji kembali atau mereview dan menyetujui (memodiflkasi) berbagai perencanaan
Universitas Sumatera Utara
5. Mengembangkan perencanaan resmi yang sudah disepakati bagi orgamsasi untuk periode mendatang Format Perencanaan Pemasaran Standar format yang tepat digunakan untuk menyiapkan perencanaan pemasaran, topik-topiknya dan urutan topik, dapat menimbulkan perbedaan kua.Iitas hasil perencanaan. Sebuah perencanaan pemasaran seharusnya berisi ha1ha1 berikut: rmgkasan eksekutif, analisis situasi, maksud dan tujuait strategi pemasaran, program pelaksanaan, anggaran dan pengontrolan. Inti pemasaran strategis modem terdiri atas tiga langkah pokok yaitu segmentasi, penentuan pasar sasaran dan penentuan posisi (positioning). Langkah pertama adalah segmentasi pasar,yakani mengidentifikasi dan membentuk e1ompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan atau bauran pemasarar tersendiri. Langkah kedua adalah penentIan pasar sa3aran yakani tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk penntuan dimasukiidilayani. Langkah ketiga adalah penentuan posisi yaitu tindakan membangun dan mengkomurJkasikan manfaat pokok yang istimewa dan produk di dalam pasar (Tjiptono,1998). 2.3.2. Pelaksanaan Pemasaran (Kotler, 1993) Pelaksanaan pemasaran adalah proses yang mengalihkan rencana pçmasaran kepada penugasan tindakan dan menjamin dilaksanakan sesuai dengan pencapaian tujuan yang direncanakan. Bonoma mengidentifikasikan empat keterampilan yang berhubungan dengan pelaksanaan program pemasanm yang efektif:
Universitas Sumatera Utara
1. Keterampilan dalam mengenali dan menentukan masalah 2. Keterampilan dalain menilai tingicat perusahaan dimana masalah berada 3. Keterampi!an dalam melaksanakan rencana 4. Keterampilan dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan. 2.3.3. Kontrol Pemasaran Tujuan kontrol pemasaran adalah memaksimalkan kemungkinan bahwa organisasi dapat mencapai tujuan-tuiuannya dalam jangjca panjang dan jangka pendek. Kontrol pemasaran bukan merupakan proses tunggal, ada tiga tipe kontrol pemasaran: 1. Kontiol pemasaran tahunan (Annual Plan control) &lalah langkah-langkah yang diambil
selama
setahun
untuk
memomtor
dan
membetulkan
penyimpatiganpenyimpangan. Ada Jima kiat yang digunakan dalam control pemasaran tahunan yaitu anaiiasa penjualan, ar1a!sis pagsa pasar, anahsis biaya pemasaran terhadap penjualan, analisis keuangan, dan pelacakan kepuasan peianggan. 2. Kontrol profitabilitas, perusahaan perlu mengukur profitabilitas dan berbagai produknya, teriton, kelempok pelanggan, saluran perdagangan, dan ukuran pesanan. Informasi mi akan membantu manajemen menentukan apakah suatu produk atau aktifitas pemasaran harus diperluas, dikurangi, atau dihilangkan. 3. Kontrol eflsiensi, yang terdiri dan efisiensi wiraniaga, efisiensi perikianan, efisiensi promosi-penjualan, efisiensi distribusi.
Universitas Sumatera Utara
4. Kontrol strategi, dan waktu ke waktu perusahaan perlu melakukan ulasan kritis atas tujuan dan efektifitas pemasaran keseluruhan. Tiap perusahaan hams secara periodik menilai kembali pendekatan strateginya pada pasar. Tersedia dua kiat, yaitu itlasan mengenai penetapan pen ngkat efektifitas pemasaran dan audit pemasaran. 2.4. Efektifitas Pemasaran Strategi pemasaran merupakan seperangkat tindakan yang terintgrasi dalam upaya memberikan mlai bagi konsumen dan keunggulan bersaing bagi perusahaan (Kotler, 1997). Strategi pemas4ran terdiri atas beberapa bagian, yaitu: 1. Memilih pasar sasaran Perusahaan yang memutuskan beroperasi dalam pasar yang luas menyadari bahwa ia biasanya tidak dapt melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. 2. Bauran pemasaran Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaramiya dalam pasar sasaran. 3. Penelitian dan pengembangan produk 4. Riset pemasaran untuk melihat peluang-peluang dan masalah-masalah. Pelaksanaan tencana pemasaran perlu dievaluasi secara berkala apakah sudah mencapai sasaran atau belum. Hasil evaluasinya digunakao untuk mengontrol apakah
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan sesuai dengan rencana atau tidak serta perubahan-perubahan apa yang perlu dilakukan sepanjang pelaksanaan reneana. Pengawasan strategi adalah tugas untuk memastikan bahwa tujuan, strategi dan sistem pemasaran perusahaan sudah optimal dalam menyesuaikan din dengan Iingkungan pemasaran kini dan yang akan datang. Salah satu alat yang dipakai adalah instrumen penilaian keefektifiin pemasaran, yang menggambarkan keefektifan suatu perusahaanldivisi (Kotler, 1997). Penelitian tentang efektifitas pemasaran mi sebelumnya sudah pernah dilakukan dan dikembangkan oleh Appiah A, Fya11, Satyendra Singh pada beberapa perusahaan. Terakhir dilakukan oleh Satyendra Singh pada sebuah industri jasa keuangan di 1rggris, namun path penelitian tersebut yang diteliti adalah mengenai efektifitas pernasaran dan kinerja bisnis. Pemasar harus memiliki sekumpulan keahlian untuk mencapai penerapari yang efektii uiiii rLI4p nugt1t aLdU ‘ceinja€rn pcmasala.1. Efektifitas pernasaran dicerminkan dalam tingkat sampai dImana suatu organisasi memperlihatkan lima atribut utama dan suatu orientasi pasar yaitu: •
Filosofi konsumen : sejauh mana mitra seiior mengakui pentingnya pasar dan kebutuhan serta keinginan klien dalam bentuk rencana dan kegiatan-kegiatan perusahaan.
•
Organisasi Pemasaran Terpadu : sejauh apakah perusahaan tertata untuk analisis pasar, anlisa kompetitif, pereneanaan, implenientasi dan pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
•
informasi pemasaran yang memadai : apakah manajemen menerima jems dan kualitas informasi yang diperlukan untuk melaksanakan program pemasaran yang efektif.
•
Orientasi strategis : Apakah manajmen perusahaan mempunyai strategi-strategi pemasaran dan reneana-rencana movatif untuk pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang, dan sejaub mana mi terbukti berhasil di masa Iarnpau.
•
Efisiensi operasional : apakah perusahaan mempunyai rencana-rencana pemasaran yang diimplementasikan dengan biaya yang efektif, dan apakah hasi1- hasilnya dipantau untuk memastikan tindakan cepat (Payne, 1993).
Filosofi Konsumen Persyaratan pertama untuk pemasaran yang efektifadalah manajer kunci yang dapat mengenali keunggulan dengan mempelajari pasar, membedakan kesempatankes rnpatan, rnemilih bagian yang terbaik dan pasar untuk melayani dan menyesuaikan path penawaran nilai yang tertinggi kepada pelanggan yang terpilih terhadap keinginan dan kebutuhan mereka. Hal mi kelihatannya sepele, tetapi banyak manejer tidak pernah mencapainya. Pelanggan itu langka, tanpa pelanggan maka perusahaan akan punah, oleh karena itu pemasaran bertanggung jawab untuk menggerakkan seluruh perusahaan menjadi berorientasi pelanggan. Berarti xeefektifan pemasaran salah satunya dapat dilakukan dengan melihat sampai sejauh mana perusahaan menjalankan filosofi pelanggannya, yang dapat dilihat pada atribut-atribut sebagai berikut (Appia1, 2001):
Universitas Sumatera Utara
1. Manajemen perusahaan mendorong komunikasi dan mulut ke mulut dengan konsumen 2. Perusahaan memonitor kepuasan konsumennya Konsumen yang sangat puas akan menjadi lebih setia, membeli lebih banyak, memberi kornentar yang menguntungkan tentang perusahaan dan produknya, kurang memberikan perhatian path merek dan ikian pesaing dan kurang sensitive terhadap harga, membenikan gagasan produk/jasa path perusahaan, membutuhkan biaya pelayanan yang Iebih kecil (Kctler, 1997). 3. Perusahaan telah berhasil meraih target pemasarannya Perusahaan telah berhasil masuk ke dalam pasar sasaran yang dipilihnya dan meraih target penjualan yang ditetapkan. 4. Perusahaan berorientasi pada konsumen rel usahun ytng beronentasi KonSLhnCfl memungKlnkan perusahaan untulc bertahan hidup lama. 5. Perusahaan menjaga image bisnisnya Sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan memberi dampak path image produk dan/atau perusahaan. 6. Manajernen telah menyadani pentingnya merancang perusahaan untuk e1ayani kebutuhan dan keinginan pasar yang dipilib 7. Manajemen memiliki penav:aran dan renicana pemasaran yang berbeda untuk segmen pasar yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
8. Perusahaan telah mengembangkan seluruh sistem pemasaran (pemasok, saluran distribusi, pesaing, peianggan) dalam rencana bisnisnya. Sejalan dengan hal tersebut, Kotler (1987) juga mengungkapkan tia atribut yang persis sama dengan atribut filosofi konsumen nomor 6, 7, dan 8 yang diungkapkan oleh Appiah. Organisasi Pemasaran Terpadu Struktur organisasi dan perusahaan hams mencerminkan tilosofl pemasaran. Fungsi pemasaran yang utaina hams diintegrasikan dan dikontrol oleh marketing executive tingkat tinggi. Bermacam-macam posisi pemasaran hams dirancang untuk melayani kebutuhan dan segmen pasar yang penting, wilayah dan gans produk. Manajemen pemasaran hams efektif dalam menj aim kerja sama dengan departemen yang lain, dan dihargai oleh mereka. Pada akhimya, organisasi harus mencerminkan sistem yang tersusun dengan baik untuk pengembangan, evaluasi, test, dan peluncuran produk-produk barn karena mereka membentuk inti dan masa depan bisnis. Yang diukur dan atribut organisasi pemasaran yang terintegrasi ada1h: 1. Manajemen pemasaran bekeija sama dengan baik dengan manajemen nset, manufaktur, pembelian, distribusi fisik dan keuangan. Bagian pemasaran hanya dapat menjadi efektif di perusahaan-perusahaan yang seluruh bagian dan karyawannya teiah merancang dan menjalankan sistem penghantar nilai pelanggan yang lebih unggul dan pesaingnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Perusahaan memiliki integrasi dan pengendahan yang baik atas fimgsi-ftingsi pemasaran.Fungsi-fungsi pemasaran yaitu distribusi, segmentasi, promosi, riset pemasaran dan sebagainya. 3. Proses pengembangan produk barn diorganisasikan dengan baik. Pemasaran harus berperan aktif bersama departemen-departemen lain dalam tiap tahap pengembangan produk baru (Kotler, 1994). Informasi Yang Memadai Pemasaran yang efektif memerlukan para manajer untuk memiliki informasi yang memadai dalam perencanaan dan alokasi sumber dengan tepat path pasar, produk, daerah, dan sarana pemasaran yang berbeda. Suatu tanda dan kualitas informasi yang baik adalah manajemen saat mi mempelajari persepsi, kesukaan, dan kebiasaan pelanggan. Banyak Inanajel pemasaran mengoperasikan berdasarkan pada apa yang dipelajari mereka selama menjadi manajer penjualan pada industn tertentu 20 tahun sebeluinnya. Mereka tidak ingin mengeluarkan biaya untuk penelitian pemasaran karena “mereka merasa sudah taliu pasar”. Mereka kurang memperhatikan untuk memomtor kompetisi langsung dan tidak langsung. Tanda-tanda lain adalah adanya informasi baik mengenai potensial penjualan dan keuntungan dan segmen pasar, pelanggan, daerah, produk, saluran, dan ukuran pemasaran yang barn. Pengontrol harus bekerja secara dekat dengan markcting dan menyediakan sistem akuntansi yang responsif yang memberikan informasi
Universitas Sumatera Utara
keuntungan dan line item. Pada akhirnya, pemasar yang ahli memerlukan informasi untuk mengevaluasi hasil dan pengeluaran pemasaran mereka. Path atribut mi yang diukur adalah: 1. Perusahaan mengukur keefektifan clan berbagai macam pengeluaran pemasaran. 2. Perusahaan selalu mengadakan niset pemasaran mengenai konsumen, pengaruh pembelian, pesaing dan sebagainya. Riset pernasaran untuk melihat siapa pesaing, saluran distribusi apa yang digunakan, apa karakteristnik produk kompetitif, kira-kira berapa harga yang ditetapkan, dan penyesuaian daftar harga serta niset mengenai produk yang digemari. 3. Manajemen perusahaan mengetahui potensi penjualan dan profitabilitas berbagai segmen pasar dan pelanggan (Kotler, 1994). Orientasi Strategis Perusahaan yang berhasi! dan memiliki kinerja yang baik tahu bagairnana cara rnenyesuaikan din dengan pasar yang terus-menerus berubah. Mereka menjalankan seni perencanaan strategis yang beionientasi pasar, yang diukur dan atribut mi adalah: 1. Perusahaan mcmfokuskan path pertumbuhan jangka panjang. 2. Perusahaan menyediakan pelayanan yang baik. Seberapa baik pelayanan yang dibenikan perusahaan dapat dilihat dan seberapa sering pelanggan rnenyampaikar keluhan.
Universitas Sumatera Utara
3. Perusahaan mencmpatkan fiingsi pemasaran lebih penting dan fungsi-fiingsi yang lain. 4. Perusahaan memiliki rencana pemasaran tahunan. Analisis dan identifikasi situasi dan iu-isu pemasaran adalah masulcan yang penting dalam inendesain rencana pemasaran 5. Posisi perusahaan sangat baik diantara pesaing. Analisis peaing yang Iengkap penting agar perusahaan mengerti kekuatan dan kelemahan yang dirniliki yang dapat digunakan dalani menghadapi pesaing.. 6. Perusahaan harus membuat rencana pemasaran formal. Rencana pemasaran adalah sebuah peta yang bertujuan untuk: - Mengidentiñkasi halangan yang dapat menghambat perusahaan mencapai tujuan - Klarifikasi ndisi dirnana perusahaan beroperasi - mengembangkan sirategi apa yang dapat melew’ati hambatan daiarn mencapai tujuan - menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung strategi - membuat jadwal dalam menjalankan program-program pemasaran. 7. Strategi perusahaan yang selalu digunakan perusahaan sangat bagus Keuntungan Jan strategi pemasaran yang bagus diantaranya dapat menemukan peluang pasar baru, dapat mendefenisikan fokus pasar dengan lebih baik, meningkatkan produktivitas pemasaran dan sebagai dasar evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
8. Perusahaan menggunakan kontingensi antara pemikiran dan perencanaan (Appiah, 2001). Sedangkan menurut Kotler (1987), apakah manajemen menghasilkan strategistrategi dan rencana-rencana inovatifdemi mcncapai tujuan-tujuan jangka panjangnya dapat diungkapkan tiga atnbut yang persis sama dengan atribut rlomor 6, 7, dan 8 yang diungkapkan oleh Appiah Efisiensi Operasional Strategi operasional yang efisien adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan proses transformasi semua masukan (input) sumber daya yang ada secara terpadu dan optimal serta sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan nili tambah clalam bentuk keluaran (output) baik berupa produk maupun jasa dengan total biaya pengeluaran yang paling rendah dan tingkat kesalahan minimum. Keefektifan dan keefisienan operasional dapat diukur dan: 1. Perusahaan memperoleh jumlah penjualan yang bagus. 2. Perusahaan memiliki Iingkungan yang baik. 3. Manajemen telah rnengkomunikasikan dan menjelaskan strategi pcmasaran dengan baik. 4. Maiiajemen selalu menjalankan konsep pemasaran yang baik. 5. Perusahaan secara terus-menerus dan sistematis melakukan perbaikan. Rencana pemasaran yang tidak beradaptasi terhadap perubahan pasar yang tidak terduga akan gagal
Universitas Sumatera Utara
6. Pemikiran pemasaran di tingkat atas dikomunikasikan dan diimplementasikan ke tingkat bawah. 7. Manajemen pemasaran memiliki kemampuan untuk bereaksi secara cepat dan efektif alas perkembangan yang terjadi. Manajemen pemasaran seharusnya memiliki sistern yang bisa menghasilkan informasi yang terkini dan reaksinya sangat cepat. 8. Manajemen mengatur sumber daya pemasaran secara efektif Sumber daya pemasaran yang utama terdiri alas: - Sumber daya manusia - Anggaran, yaitu berapa besar biaya seluruhnya - Waktu, merupakan sumber daya terbatas (Smith, 2001). 9. Manajemen pemasaran dapat bekerja sama dengan fungsi manajemen 1an dengan baik (Applah, 2001) Menurut Kotler (1987), apakah segala aktifitas pemasaran dipilih dan ditangani dengan suatu cara yang efektif dan efisien dapat digambarkan oleh tiga atnbut yang persis sama dengan atribut nomor 6, 7, dan 8 yang diungkapkan oleh Appiah di atas.
Universitas Sumatera Utara