BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pembayaran Pasien di Rumah Sakit 2.1.1. Sistem Pembayaran Kata “sistem” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud atau bisa juga diartikan sebagai cara atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu. Sedangkan pembayaran diartikan sebagai perpindahan nilai antara dua belah pihak. Secara sederhana, kedua belah pihak adalah pihak pembeli dan pihak penjual. Jadi pada saat bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa. Dengan pengertian ini, maka dalam setiap kegiatan ekonomi, dimana terjadi perpindahan barang atau jasa, pasti melibatkan apa yang disebut dengan proses pembayaran. Secara eksplisit, Sistem Pembayaran adalah suatu sistem yang melakukan pengaturan kontak, fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran, serta pemenuhan kewajiban pembayaran yang dikumpulkan melalui pertukaran “nilai” antar perorangan, bank, lembaga lainnya baik domestik maupun antar negara (Pohan, 2011). 2.1.1.1. Sistem Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan Beberapa jenis prosedur sistem pembayaran: 1. Sistem pembayaran berdasarkan charge (charge based system) yaitu penyedia layanan tidak mengharapkan keuntungan yang berlebih,
Universitas Sumatera Utara
dimana pengaturan biaya tergantung pada beberapa aspek dari biaya yang harus dicakup, yaitu: a. Operasi (operation) Kategori ini mencakup semua biaya operasi, saat ini dan selanjutnya dimasa depan. Charge harus mencakup biaya yang terkait persediaan, perlengkapan, tenaga kerja, dan modal kerja; dan juga mencakupi keuntungan untuk memastikan kompensasi staf yang ada saat ini, dan menjaga teknologi serta fasilitas. b. Peluang (oppurtunity) Penyedia layanan harus mengembangkan kenaikan harga yang pantas sehingga mereka mendapatkan manfaat peluang untuk bertahan atau memperluas pasar. c. Peristiwa yang tidak terduga (contingencies) Lingkungan perubahan tidak hanya ada berbagai peluang, tetapi juga berbagai kejadian yang tidak terduga. Misalnya perubahan sistem pembayaran, kekurangan tenaga kerja, dan terjadinya bencana besar. d. Pengembalian investasi (return on investment) Untuk penyedia layanan pencari laba, charge harus mencukupi kompensasi organisasi untuk investasi. 2. Sistem Pembayaran berdasarkan biaya (cost based payment) yaitu hal yang mempengaruhi pemberian charge pada pasien seperti unit pada cost-based pasien dalam membayar penyedia layanan dan juga
Universitas Sumatera Utara
permasalahan terkait unit pelayanan. Kelemahan sistem pembayaran ini adalah apabila pasien mengabaikan pembayaran padahal pelayanan telah diberikan, maka penyedia layanan harus melakukan penggeseran biaya kepada pasien lain. 3. Sistem Pembayaran Tetap (flat fee system) yaitu pembayaran dapat ditentukan oleh pasien atau hasil negosiasi antara pasien dan penyedia layanan. 2.1.1.2. Metode Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan Dalam suatu pelayanan jasa kesehatan terdapat beberapa metode pembayaran (Bastian, 2008) yaitu: 1. Pembayaran Retrospektif adalah pembayaran yang disetujui dan di lakukan setelah jasa dilakukan. Fee for Service Payment-Payment per items Merupakan metode pembayaran dengan cara pasien atau penanggung dana membayar secara penuh kepada penyedia layanan kesehatan setelah layanan kesehatan selesai dilakukan. Metode ini sering disebut sebagai pembayaran per item pelayanan, misalnya berupa tindakan diagnosis, terapi, dan pelayanan kesehatan. Jumlah yang dibayar sesuai dengan apa yang tertera pada tagihan. Pembayaran dihitung per hari perawatan dengan cara lump sum per hari yang dimulai ketika pasien melakukan admisi di rumah sakit. Metode ini merupakan bentuk pembayaran
Universitas Sumatera Utara
yang paling tidak efisien karena menyebabkan kenaikan biaya perawatan kesehatan. Fee for Service Payment-Payment per day Metode ini menyatukan semua jasa yang dilakukan setiap harinya sehingga pembayaran dilakukan secara lump sum untuk tiap hari rawat inap. Tidak adanya insentif untuk melakukan prosedur yang mahal, namun ada insentif untuk memperpanjang waktu tinggal di pusat layanan kesehatan atau Length of Stay (LOS). 2. Pembayaran Prospektif adalah pembayaran yang disetujui dan dilakukan lebih lanjut sebelum jasa dilakukan tanpa memperdulikan berapa biaya aktual yang dikeluarkan oleh penyedia layanan kesehatan. Pembayaran Kapitasi Pembayaran
kapitasi
merupakan
pembayaran
yang
dilakukan dalam jumlah yang tetap per orang selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Formula metode kapitasi berdasarkan karakteristik penduduk, misalnya demografi atau jenis penyakit yang signifikan. Pembayaran dengan Anggaran Global Dalam pembayaran dengan anggaran global ini, penyedia layanan kesehatan diberi suatu anggaran, biasanya pada awal tahun, untuk menutup semua layanan yang tersedia. Anggaran
Universitas Sumatera Utara
tersebut biasanya didasarkan pada anggaran pengeluaran tahun sebelumnya. Pembayaran Case-Mix Pembayaran Case-Mix adalah pembayaran bagi paket pelayanan atau episode pelayanan. Daftar pembayaran mungkin tidak berkaitan dengan biaya pelayanan sesungguhnya yang diberikan kepada pasien tertentu, biasanya di rumah sakit atau poliklinik dengan fasilitas rawat inap. 2.1.2. Pasien Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient, dari bahasa Inggris yang artinya sabar. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya menderita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis (Wikipedia, 2014). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit. 2.1.3. Rumah Sakit Rumah sakit dalam bahasa Inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dari kata dalam bahasa Latin hospitalis yang berarti tamu secara lebih luas kata itu bermakna menjamu para tamu. Menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit adalah suatu lembaga yang bersifat kedermawanan (charitable), untuk merawat
Universitas Sumatera Utara
pengungsi atau memberikan pendidikan bagi orang-orang yang kurang beruntung (miskin), berusia lanjut, cacat, atau para pemuda (Sculz R. and Jhonson A.C, 1970). Sedangkan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit di Indonesia dibedakan ke dalam dua jenis (Hartono, 2010) yakni: 1. Rumah Sakit Publik, yaitu rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah (termasuk pemerintah daerah) dan badan hukum lain yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik meliputi: a. Rumah Sakit milik Departemen Kesehatan. b. Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi. c. Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kab/Provinsi. d. Rumah Sakit milik Tentara Nasional Indonesia (TNI). e. Rumah Sakit milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri). f. Rumah Sakit milik Departemen di luar Departemen Kesehatan (termasuk milik Badan Usaha Milik Negara seperti Pertamina). 2. Rumah Sakit Privat, yaitu rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang terbentuk perseroan terbatas atau persero. Rumah sakit privat meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a. Rumah Sakit milik yayasan. b. Rumah Sakit milik perusahaan. c. Rumah Sakit milik penanam modal (dalam negeri dan luar negeri). d. Rumah Sakit milik badan hukum lain Jika ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, Rumah Sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam (Azrul Azwar, 1996) yakni: 1. Rumah Sakit kelas A Rumah Sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas. Oleh pemerintah, Rumah Sakit kelas A ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital) atau disebut pula sebagai Rumah Sakit Pusat. 2. Rumah Sakit kelas B Rumah Sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Direncakan rumah sakit kelas B didirikan di setiap ibukota Propinsi (provincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit Kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A juga di klasifikasikan sebagai Rumah Sakit kelas B. 3. Rumah Sakit kelas C Rumah Sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada empat macam pelayanan spesialis ini yang disediakan yakni pelayanan
Universitas Sumatera Utara
penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta pelayanan kebidanan dan kandungan. Direncanakan rumah sakit kelas C ini akan didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency Hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS. 4. Rumah Sakit kelas D Rumah Sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. pada saat ini kemampuan rumah sakit kelas D hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan Rumah Sakit kelas C, Rumah Sakit kelas D ini juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari PUSKESMAS. 5. Rumah Sakit kelas E Rumah Sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (special hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Pada saat ini banyak Rumah Sakit kelas E yang telah ditemukan. Misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak dan lain sebagainya yang seperti ini. 2.2. Sistem Informasi Sistem infomasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
Universitas Sumatera Utara
Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005): 1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin. 2. Manusia dan Prosedur yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin. 3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Software (Perangkat Lunak)
Hardware (Perangkat Keras)
Prosedures (prosedur)
DATA
People (Manusia)
Gambar 2.1 lima komponen sistem informasi 2.3. Sistem Informasi Rumah Sakit Sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalaha suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit (Barsasella, 2012). Adapun tiga kegiatan pokok yang dilakukan rumah sakit, yaitu: 1. Adanya transaksi, karena adanya transfer barang dan jasa. 2. Adanya catatan kesehatan pasien dan catatan biaya pasien. 3. Memberikan informasi dari berbagai data dan kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.
Database Management System Database adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel
yang saling berhubungan yang digunakan untuk menampung beberapa tabel atau query yang dijadikan media untuk menyimpan data sebagai sumber pengolahan data. Webdatabase adalah database yang dapat diakses melalui internet dengan menggunakan pemrograman web. Webdatabase merupakan suatu keharusan untuk menampung informasi yang semakin besar dan kompleks (Haris Saputro, 2008) . 2.5.
MYSQL MySQL dibuat sekitar tahun 1994/1995 dan dikembangkan oleh sebuah
perusahaan di Swedia yang bernama MySQL AB dengan istilah T.c.X Data Konsul AB. MySQL termasuk dalam kategori database managemen system, yaitu suatu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan datanya. MySQL meupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakkan di server yang bisa diakses melalui komputer client. Pengaksesan dapat dilakukan apabila komputer telah terhubung dengan server. Berbeda dengan database desktop, dimana segala pemrosesan data harus dilakukan pada komputer yang bersangkutan (Saputro, 2008). MySQL merupakan database yang memiliki kecepatan tinggi dalam pemrosesan data, dapat di andalkan, mudah digunakan dan mudah dipelajari. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, Phyton, Java dan PHP. Bahasa perograman tersebut dapat digunakan untuk berinteraksi maupun berkomunikasi dengan MySQL server.
Universitas Sumatera Utara
Setiap Relation Database Management System seperti MySQL memiliki tool yang dapat digunakan untuk mempermudah pengoperasian database. MySQL memiliki tool atau aplikasi yang disebut Php MyAdmin. PHP MyAdmin merupakan aplikasi berbasiskan web yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Melalui PHP MyAdmin, user dapat melakukan perintah query tanpa harus mengetikkan seperti pada MC DOS. Perintah tersebut misalnya administrasi user dan privileges, export dan import database, manajemen database, manajemen tabel dan struktur tabel dan sebagainya. PHP MyAdmin sangat user friendly, sehingga mudah untuk digunakan walaupun pengguna baru (Haris Saputro, 2008).
Gambar 2.2 Tampilan dashbor phpMyAdmin
Universitas Sumatera Utara
2.6.
C# C# atau CSharp adalah pemrograman berbasis komponen. Pada bulan
September tahun 2000, C# distandarisasi sebagai sebuah bahasa pemrograman standar oleh badan standarisasi ECMA. Hal ini tercantum pada standar ECMA334 yang didalamnya juga menyatakan tujuan bahasa C# yakni sebuah pemrograman yang sederhana, modern, general purpose, dan berorientasi objek. Dari spesifikasi bahasa, C# yang ditulis oleh Anders Hejlsberg dan Scott Wiltamuth, tersirat bahwa C# adalah bahasa pemrograman yang hadir untuk menjembatani
pengembangan
aplikasi
yang
andal,
sederhana,
tentunya
mempunyai performa yang memadai. Terlepas dari asumsi beberapa pihak. C# dapat dikatakan sebagai pengembangan bercabang dari bahasa C++. Sama seperti C++ yang berasal dari rumpun bahasa C. Baik C maupun C++ adalah bahasa yang powerfull dan berperan sebagai bahasa pemrograman yang bersifat umum mulai dari UNIX, hingga Windows mulai dari desktop hingga Mobile (Ferdiana, 2006). 2.7.
Pengembangan Sistem
2.7.1. Metode Daur Hidup Pengembangan Sistem Daur
Hidup
Pengembangan
Sistem/
SDLC
berfungsi
untuk
menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan terbagi dalam tiga kegiatan utama (Ladjamudin, 2005) yaitu: 1.
Analysis Tahapan analisis digunakan oleh analisis sistem untu membuat keputusan. Apabila sistem ini mempunyai masalah atau tidak
Universitas Sumatera Utara
berfungsi secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Seorang analisis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang di tanganinya, perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan melalukan identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya. 2.
Design Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan meliputi perancangan input, output, dan file.
3. Implementation Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logical ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah pembuatan program dan test data, pelatihan dan pergantian sistem. 2.7.2. Flowchart Flowchart
adalah
bagan-bagan
yang
mempunyai
arus
yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
Universitas Sumatera Utara
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, (Ladjamudin, 2005) yaitu: 1. System Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. 2. Program Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah suatu program. Flowchart yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni:
Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung/ Alur)
Processing Symbols (Simbol Proses)
Input-output Symbols (Simbol Input-Output)
Bentuk table yang digunakan dalam database sistem pembayaran Rumah Sakit Inanta sebagai berikut: Tabel 2.1 Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung/ alur) 1
Simbol arus / flow Untuk menyatakan jalannya arus sesuatu proses.
2
Simbol Communication Link Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data / informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
3
Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/ lembar yang sama.
Universitas Sumatera Utara
4
Simbol Offline Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.
Tabel 2.2 Processing Symbols (Simbol Proses) 1
Simbol Offline Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.
2
Simbol Manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh computer.
3
Simbol Decision/ logika Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.
4
Simbol Terminal Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.
5
Simbol Keying Operation Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard
6
Simbol Offline Storage Untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.
7
Simbol Manual Input Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.
8
Simbol Predefined Proses Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Input-output Symbols (Simbol Input-Output) 1
Simbol Input-output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
2
Simbol Punched Card Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
3
Simbol Magnetic-tape unit Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita.
4
Simbol Disk Storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
5
Simbol Dokumen Untuk mencetak laporan ke printer.
6
Simbol Display Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layanan (video, komputer).
2.7.3. Kaidah-kaidah pembuatan flowchart Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrograman dengan pemrograman lainnya. Namun secara garis besar, setiap pengolahan terdiri dari tiga bagian utama yaitu: Input
Process
Output
Universitas Sumatera Utara
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan pemecahan suatu masalah, yaitu: Start Berisi intruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah. Read/Scanf Berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input. Process Berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah sesuai dengan data yang dibaca. Print/Write/Printf/Count Berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output. End/Stop Mengakhiri kegiatan pengolahan.
Universitas Sumatera Utara