BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penulisan tugas akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa tugas akhir, laporan kuliah kerja lapangan, laporan penelitian jurnal dan artikel.Karya tulis ini mengenai software turnitin, yakni software anti plagiasi. Pertama Tugas Akhir yang ditulis oleh Dessy Kusumawarday, yang berjudul Software Turnitin dalam Menanggulangi Plagiarisme di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (2013). Tujuan dari penulisan Tugas Akhir tersebut adalah untuk memberikan panduan, mengetahui keunggulan, serta mengetahui upaya tentang software turnitin di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil dari Tugas Akhir ini mahasiswa UMS dapat mengetahui mengetahui keunggulan software Turnitin. Dalam Tugas Akhir ini dapat disimpulkan bahwa cara kerja software Turnitin dan keunggulan software Turnitin di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kedua Tugas Akhir yang ditulis Endang Ernawati, yang berjudul Sistem Penditeksi Plagiarisme Untuk Tugas Akhir Mahasiswa di Universitas Bina Nusantara. Dalam pembuatan model sistem pendeteksi plagiarisme untuk tugas akhir
di Universitas Bina Nusantara, termasuk usaha pencegahan, yaitu
pembuatan prosedur yang disetujui oleh mahasiswa, dosen pembimbing, jurusan,
5
6
dan unit terkait lain yang menangani tugas akhir mahasiswa. Berdasarkan perolehan studi literatur tentang berbagai kasus plagiarisme, model, dan cara pencegahan, maka disusun kuesioner yang akan dibagikan kepada mahasiswa, dosen pembimbing, dosen penguji, dan jurusan untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang tindak plagiarisme yang terjadi, upaya yang telah dilakukan, dan beberapa masukan untuk kelangsungan penelitian selanjutnya. Penulisan Tugas Akhir yang akan dilakukan penulis memiliki perbedaan dari tugas akhir di atas. Penulis lebih focus untuk membahas Pemanfaatan Software Turnitin Sebagai Inisiatif Anti Plagiasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2.2 Definisi Perpustakaan Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan ditegaskan bahwa perpustakaan adalah institusi pengolahan koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secacra professional dengan system yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi
para
pemustaka.
Sedangkan
menurt
Sulistyo-Basuki
(1991:3)
perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainya yang bisa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual. Berbeda dengan Lasa Hs. (2009:263) merupakan system informasi yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian, dan penyajian. Berbeda pula dengan pendapat dari Rusina Sajhrial
7
Pemuntjak (1972:1) dalam Lasa Hs. (2009:263) perpustakaan merupakan kumpulan-kumpulan buku yang tersedia dan dimaksudkan untuk dibaca. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk menyimpan koleksi buku dan terbitan lainya yang ditata secara susunan tertentu digunakan untuk membaca dan tidak untuk dijual,dan berguna memenuhi kebutuhan pendidikan penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi. 2.2.1 Tujuan perpustakaan Perguruan Tinggi Secara umum tujuan perpustakaan Perguruan Tinggi menurut SulistyoBasuki (1991:52) adalah: 1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat Perguruan Tinggi lazimnya staff pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencangkup pula tenaga administrasi Perguruan Tinggi. 2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program Pasca Sarjana dan pengajar. 3. Menyediakan ruangan belajar untuk user perpustakaan. 4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagi jenis user 5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan Perguruan Tinggi tetapi juga lembaga industri lokal. Dapat disimpulkan tujuan perpustakaan Perguruan Tinggi adalah menyediakan dan memenuhi kebutuhan sumber informasi bagi masyarakat Perguruan Tinggi.
8
2.2.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Fungsi perpustakaan Perguruan Tinggi menurut F.Rahayuningsih (2007:7) antara lain: 1. Fungsi edukasi Perpustkaan merupakan sumber belajar bagi anggota sivitas akademikanya. Oleh karena itu, koleksi yang tersedia adalah koleksi yang mendukung kegiatan belajar mengajar di Perguruan Tinggi. 2. Fungsi informasi Perpustakaan merupakan sumber informasi yang sudah diakses oleh para pencari dan user informasi 3. Fungsi riset Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka muthakir yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu, teknologi, dan seni. 4. Fungsi rekreasi Perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangakan minat, kreatifitas dan daya inovatif anggotannya. 5. Fungsi deposit Perpustakaan menjadi tempat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilka oleh anggota sivitas akademiknya. Fungsi perpustakaan Perguruan Tinggi dapat di simpulkan bahwa Perguruan Tinggi berfungsi sebagai edukasi, riset untuk penelitian membantu mahasiswa
dalam
melakukan
penelitian
dan
sebagai
rekreasi
untuk
pengembangan kreatifitas mahasiswa 2.3Teknologi Informasi Teknologi adalah pengembangan ( aplikasi, alat, mesin material, dan lainlalin) yang membantu manusia dalam menyelesaikan masalahnya.Informasi adalah hasil pemrosesan data dari sekelompok data yang mempunyai nilai
9
pengetahuan bagi penggunanya. Adapula definisi dari Wahyu Supriyanto-Ahmad Muhsin (2008:13,14) dalalm buku yang berjudul Teknologi Informasi Perpustakaan yakni : Teknologi Informasi menurut Kamus Oxford, (1995) adalah studi atau peralatan elektronika, terutama computer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambaran. Sedangkan menurut Haag & Keen, (1996) yang menyatakan Teknologi Informasi adalah seprangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Berbeda lagi dengan pemikiran Martin, (1999) yang menyatakan Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer (perangkat lunak dan perangkat keras) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencangkup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Berbeda lagi dengan pendapat Lucas, (2000) menyatakan bahwa Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. Menurut pendapat William & Sawyer, (2003) juga berbeda yakni menyatakan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan computer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, video. Jadi dapat disimpulkan istilah Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan computer untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi dirinya
10
2.2 Plagiasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain yang seolah-olah karangan (pendapat) sendiri. Berbeda dengan menurut Peraturan Mentri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan bahawa plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dsalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya dan atau karya ilmiah lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadahi. Menurut Black’s Law Dictionary (2004 : 1187) “The deliberate and knowing presentation of another original ideas or creative as one’s own. Generally, plagiarism is immoral but not illegal. If the expression’s creator gives unrestricted permission for its use and the user claim the expression as original, the user commits plagiarism but does not violate copyright laws. If the original expression in copied without permission, the plagiarist may violate copyright laws, even if credit goes to the creator. And if the plagiarism results in material gain, it may be deemed a passing-off activity that violates the Lanham Act”. Definisi tersebut membedakan anatara tindakan immoral dengan illegal.Namun, apabila yang diplagiasi merupakan original creative expressions, maka plagiator itu dianggap melanggar UU Hak Cipta. Pendapat yang sama dikemukakan oleh The World Intellectual Property Organization/WIPO(1980 : 192) “Generally understood as the act offering or presenting as one’s own the work of another, wholly or partly, in a more or less altered form or context. The person so doing is called a plagiarist; he is guilty of deception and, in the case of works protected by copyright, also of infringement of copyright”. Definisi tersebut menekankan bahwa pelanggaran Hak Cipta terjadi bila ciptaan yang diplagiat merupakan karya yang dilindungi Hak Cipta.
11
Pendapat Paul Goldstein (1997) dalam Henry Soelistyo (2011 : 17,18) menyatakan bahwa plagiat adalah bentuk penjiplakan, sehingga dianggap memiliki kaitannya dengan Hak Cipta. Adapun tipe-tipe plagiat mengutip dari tulisan Belida yang disarikan dari tulisan Parvati Iyer dan Abhipsita Singh dalam Henry Soelistyo (2011 :19,20) sebagai berikut : a. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas) adalah tipe plagiarism yang relative sulit dibuktikan karena idea tau aggasan itu bersifat abstrak dan berkemungkinan terjadi adanya du aide yang sama pada dua orang pencipta yang berbeda. b. Plagiarisme Kata Demi Kata (Plagiarism of Word Plagiarism) tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumber-sumbernya. c. Plagiarisme Atas Sumber (Plagiarism of Source) tipe plagiarisme seperti ini memiliki “dosa” karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkaplengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan. d. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship) plagiarisme kepengarangan terjadi apabila seseorang mengaku sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Plagiarisme adalah salah satu tindakan penjiplakan yang melanggar Hak Cipta karena mengakui karya orang lain menjadi karyanya sendiri baik besar maupun kecil dan itu semua adalah tindakan kriminal yang melanggar hukum.
12
Bentuk-bentuk Plagiarisme Berdasarkan Mediknas No. 17 Tahun 2010, terdapat sekurang-kurangnya lima bentuk plagiat karya orang lain yang dilakukan dilingkungan akademik atau perguruan tinggi. a. Mengutip istilah, kata-kata, kalimat, data, informasi atau kombinasi dari suatu sumber tanpa mencantumkan sumber aslinya. b. Mengutip secara acak istilah, kata-kata, kalimat, data, informasi atau kombinasi dari suatu sumber tanpa mencantumkan sumber aslinya. c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan atau teori tanpa menyatakan sumbernya secara menandai. d. Merumuskan dengan kata-kata atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan atau teori tanpa menyatakan sumbernya secara menandai. e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan atau telah dipublikasikanoleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber yang jelas. 2.3 Turnitin Sekarang ini sudah banyak software anti plagiasi ,baik yang berbayar ataupun yang tidak/atau gratis. Contoh software yang tak berbayar atau gratis dapat diakses secara mudah dengan internet secara langsung seperti :Dupli Checker ,
13
Paper Rater , Plagiarisme-Ne , Plagium , serta See Sorrces. Penulis disini akan membahas tentang software yang berbayar yaitu Turnitin. Turnitin adalah nama suatu web yangmenyediakan fasilitas pengecekan orisinilitas suatu karya, pengolahan kelas (class) oleh instructor, dan penilaian suatu karya secara digital (http://turnitin.com). Turnitin diakui sebagai software yang mampu menditeksi plagiarisme dalam karya ilmiah. Program ini dikembangan oleh Universitas California, Barkeley, melalui perusahaan Ipardigms. Aplikasi berbayar ini mendukung 15 bahasa dan telah dipakai di 126 negara didunia. Menurut catatan aplikasi ini dapat menurunkan penjiplakan 99,9% dan dalam waktu penyelesaian rata-rata 13 detik perkertas. Cara kerja software ini adalah dengan menggunakan database online yang dimiliki, jumlahnya ratusan ribu hingga juutaan data karya ilmiah dari penjuru dunia, dalam beberapa jam kemudian file karya ilmiah yang kita submit akan mendapatkan hasil seberapa tingkat kemiripan dengan karya ilmiah yang lain. Software ini mempunyai keberhasilan yang sangat akurat dan tinggi jika artikel yang kita masukan menggunakan bahasa inggris dan mempunyai kelemahan jika artikel yang kita cek menggunakan bahasa non-english.