BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
II. 1
Peta Multiguna (Multipurpose map) Peta multiguna secara sederhana didefinisikan sebagai peta yang yang bisa
digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai keperluan. Secara lengkap peta multiguna didefinisikan peta yang menyajikan data dan informasi keruangan berbagai unsur rupabumi terdiri atas unsur alam (data dasar) dan unsur buatan (data tematik) yang dibuat agar bisa digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai keperluan berdasarkan pada skala, datum, dan sistem proyeksi tertentu. Peta multiguna yang akan dihasilkan pada penelitian tugas akhir ini yaitu peta multiguna kelurahan Sarijadi skala 1 : 1000.
II. 2
Peta Dasar Pengertian peta dasar dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi teknis
pengadaannya dan dari segi fungsinya. [Janicot dalam Riantini, 2006] memberikan batasan pengertian peta dasar dari segi teknis pengadaannya sebagai berikut : peta dasar (basic map) adalah peta yang dibuat langsung dari survey lapangan. Sedangkan Rais [1993, dalam Riantini, 2006] memberikan pengertian peta dasar dari segi fungsinya sebagai berikut : peta dasar (basic map) adalah peta yang menyajikan informasi dasar di atas peta dimana data tambahan yang sifatnya khusus dikompilasikan atau dicetak, sehingga menghasilkan peta baru. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa peta dasar adalah peta yang menyajikan data dan informasi keruangan berbagai unsur rupabumi terdiri atas unsur alam dan unsur buatan yang dibuat secara sistematis dan berkesinambungan berdasarkan pada datum dan sistem proyeksi tertentu. Salah satu jenis peta dasar adalah peta topografi. Peta topografi dapat dikatakan sebagai peta dasar karena dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta-peta lainnya, baik untuk pembuatan peta topografi dengan skala yang lebih kecil maupun untuk pembuatan peta-peta tematik. Pada penelitian tugas akhir ini, peta dasar yang digunakan adalah peta Topografi BAKOSURTANAL daerah Bandung skala 1 : 25000 lembar 1209-311.
5
II. 3
Klasifikasi data Pada penelitian tugas akhir ini, dalam pembagian objek, data diklasifikasikan
menjadi dua kelompok data yaitu : •
Kelompok data dasar Data dasar yaitu data yang umum digunakan oleh sebagian besar instansi. Data dasar merupakan data yang selalu terdapat pada setiap peta dasar (topografi) dan bersifat umum.
•
Kelompok data tematik Kelompok data yang memuat informasi dengan tema tertentu. Data tematik merupakan data yang bersifat tertentu/khusus yang biasanya selalu ada pada setiap peta tematik
II. 4
Simbolisasi Studi tentang simbol (suatu bentuk penyajian dengan menggunakan gambar)
serta hubungannya dengan unsur yang diwakilkan dinamakan semiology. Simbol seperti yang kita kenal adalah alat untuk mengadakan komunikasi. Bahasa kartografi adalah bahasa simbol dan penyajian gambar berarti penyajian dari informasi serta apa arti unsur yang diwakilkannya itu (Aziz, 1982). Simbol berdasarkan bentuk geometriknya dibagi 3 yaitu; simbol titik, simbol garis, dan simbol bidang. Untuk memudahkan pelaksanaan simbolisasi dari banyak variasi data, maka diadakan klasifikasi simbol (Aryono, 1989) : 1. Simbol titik Simbol titik digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional seperti suatu tiang listrik, titik triangulasi dan sebagainya. Simbol tersebut bisa berupa dot, segitiga, segiempat, lingkaran dan sebagainya. 2. Simbol garis Simbol garis digunakan untuk menyajikan data-data geografis misalnya gang, batas wilayah, jalan, selokan, saluran listrik dan sebagainya. 3. Simbol bidang Simbol ini digunakan bila mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup luasan tertentu misalnya daerah lapangan, bangunan, hutan, padang pasir dan sebagainya.
6
II. 4. 1 Simbol titik Simbol titik yang kualitatif, dibagi atas (Aziz, 1982) :
Simbol yang piktorial (pictorial symbols)
Simbol dengan bentuk geometrik/abstrak (geometric/abstrac symbols)
Simbol huruf (letter symbols)
Simbol yang piktorial yaitu simbol yang dilukis dari bentuk asli dari unsur yang diwakilkannya. Simbol dengan bentuk geometrik/abstrak yaitu simbol-simbol yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk geometrik/abstrak. Simbol huruf yaitu simbol-simbol yang biasanya digunakan untuk menyatakan unsur tertentu yang sangat spesifik (khas). Besarnya simbol titik dapat berkisar mulai dari yang terkecil (minimum) yang dibutuhkan untuk menunjukkan letak sebuah titik, sampai pada sebuah simbol yang dengan sengaja dibesarkan untuk menggambarkan sebuah nilai atau ukuran. Besar minimum yang diperlukan adalah yang memungkinkan bentuknya dapat dilihat. Sebuah bentuk lingkaran yang amat kecil tak dapat dibedakan dari bujur sangkar yang kecil sekali. Apabila besar simbol ditingkatkan, maka hal ini dilakukan dalam hubungannya dengan arti pentingnya atau dalam hubungannya dengan simbol lainnya.
II. 4. 2 Simbol garis Garis terdiri dari garis lurus, garis melengkung beraturan dan garis melengkung tidak beraturan. Besarnya simbol garis adalah pada ukurannya, atau lebar garis. Pada penelitian tugas akhir ini digunakan garis tunggal dan rangkap, dalam menunjukkan objek gang digunakan garis tunggal dan ketebalan garisnya diperbesar sedangkan dalam menunjukkan objek jalan digunakan garis ganda.
II. 4. 3 Simbol bidang Simbol bidang/luas yang kualitatif terbagi atas (Aziz, 1982) :
Simbol yang deskriptif
Simbol yang abstrak
Simbol yang deskriptif yaitu simbol yang menyatakan apa yang ada pada daerah tertentu. Simbol yang abstrak yaitu simbol yang digunakan hanya untuk identifikasi suatu daerah, dapat digambarkan dengan screen garis atau screen titik.
7
Variasi dalam dimensi tidak berlaku untuk simbol-simbol bidang, sebab luasnya dipengaruhi oleh lokasi.
II. 4. 4 Warna Warna merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan simbol, karena untuk membedakan berbagai macam simbol digunakan variasi warna. Pada penelitian tugas akhir ini objek dibedakan dengan bermacam-macam warna. Warna dipakai untuk semua tipe-tipe simbol (simbol titik, garis, dan bidang). Misalnya untuk unsurunsur perairan digunakan warna biru. Simbol-simbol titik kecil harus ditunjukkan dengan warna yang kuat, yaitu warna yang memberikan kontras nyata terhadap warna putih, agar simbol-simbol tersebut tampak jelas. Simbol garis tunggal juga tergantung terutama pada variasi warna dan warna harus dipilih yang cukup kontras dengan warna lainnya.
II. 4. 5 Kenampakan Objek Di dalam simbolisasi suatu peta untuk membedakan bermacam-macam data, harus dibuat bermacam-macam kenampakan agar mudah dimengerti oleh para pemakai peta. Kenampakan yang berbeda-beda bisa diperoleh dari warna (hue), value, ukuran, bentuk, spasi, orientasi dan lokasi. Sebagai contoh bisa dilihat pada tabel II.1.
Tabel II. 1 Kenampakan objek TITIK
GARIS
WARNA
VALUE
UKURAN
8
BIDANG
BENTUK
SPASI
ORIENTASI
LOKASI
II. 5
Data Grafis
II. 5. 1 Data grafis di AutoCAD Map2004 Data grafis di AutoCAD Map2004 pada umumnya terdiri dari : •
Titik
•
Garis
•
Bidang
Ketiga bentuk grafik primitif ini didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Titik dapat didefinisikan meliputi semua objek grafis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis (baik garis lurus, garis melengkung beraturan maupun garis melengkung tidak beraturan) yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih. Garis merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan, oleh karena itu garis memiliki panjang atau jarak. Sedangkan bidang didefinisikan semua objek grafis yang memiliki luas. Dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir bidang memiliki nilai koordinat yang sama (tertutup sempurna).
9
II. 5. 2 Layer data Layer adalah suatu layar atau lapisan yang berisi sekumpulan objek yang memiliki tema yang sama. Pada peta dijital, data disajikan sebagai sekumpulan lapisan yang masing-masing mengandung unsur-unsur peta yang berhubungan secara fungsional. Setiap lapisan merupakan sekumpulan unsur homogen yang posisiposisinya dicatat melalui sistem koordinat yang umum.
Gambar II.1 Lapisan (layer)
Pemisahan unsur-unsur menjadi lapisan-lapisan tersebut menggunakan suatu dasar pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut [Chamber,1989 dalam Riantini, 2006] : •
Penyajian unsur-unsur geografik/Bentuk data/Format data Satu layer peta, normalnya berisi tampilan yang hanya merepresentasikan satu tipe bentuk data grafik saja, yaitu penyajian unsur-unsur geografiknya dapat berupa titik, garis, atau bidang.
•
Karakteristik khusus data Untuk data yang memiliki perbedaan jumlah yang signifikan memerlukan perhatian khusus, salah satunya adalah harus menyimpan secara terpisah layer data tersebut.
•
Kemudahan penggunaan data Data yang sering digunakan oleh variasi pengguna dan aplikasi harus memiliki manajemen data yang sederhana dibandingkan dengan data-data yang lain. Data yang sering digunakan bersama oleh sedikit aplikasi dapat disimpan pada satu layer saja walaupun data tersebut tidak sejenis.
10
•
Faktor pemeliharaan dan pembaharuan data Data yang diperbaharui oleh instansi yang berbeda atau dalam frekuensi yang berbeda harus dipisahkan layer petanya.
•
Pembatasan akses data Untuk menjaga keamanan, data yang memiliki pembatasan akses yang berbeda-beda dapat dibuat dalam layer yang terpisah. Data yang sangat penting yang tidak bisa diperlihatkan kepada publik/umum harus dipisahkan dari data yang bisa diperlihatkan kepada publik/umum.
II. 6 Penggabungan peta/overlay Pada overlay peta digunakan fasilitas ‘External Reference’ di toolbar ’Insert’ pada AutoCAD Map2004. Kemudian pada kotak ‘External Reference’, ada menu name yaitu nama folder peta yang akan dioverlay, menu insertion point adalah kotak tempat memasukkan parameter translasi atau pergeseran C1 dan C2 (kotak X diisi C1 dan kotak Y diisi C2), menu scale atau skala adalah kotak tempat memasukkan faktor perbesaran skala, menu rotation atau perputaran adalah kotak tempat memasukkan faktor rotasi. Di akhir nilai rotasi ditambahkan huruf ’d’ yang menandakan satuan degree.
11