BAB II Organisasi Dan Penulisan Karya Ilmiah A. Organisasi 1. Pengertian Organisasi Organisasi telah lama dikenal dalam kehidupan bahkan mungkin sejak adanya manusia. Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa memerlukan bantuan orang lain dalam hidupnya. Untuk itu manusia perlu melakukan kerja sama dan untuk dapat bekerja dengan baik, maka manusia memerlukan sebuah wadah yang disebut organisasi. Menurut Ngalim Purwanto, organisasi ialah aktivitasaktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terjadilah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuantujuan suatu organisasi tersebut.1 Menurut
Etzioni
organisasi
adalah
unit
sosial
atau
pengelompokkan manusia yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuantujuan tertentu. Sedangkan menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut dengan bawahan. 1
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan ( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1987), hlm.17.
17
18
Sedang menurut JamesD. Mooney mendefinisikan organisasi adalah “Organization the form of everyhuman, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.2Paul Preston dan Thomas Zimmere juga mengemukakan definisi serupa, organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (“organization is a collection people arranged into groups, working together to achieve some common objectives”). Chester L. Bernard menyatakan bahwa organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih (“define orgazation as a system of cooperative of two or more persons” ) yang sama-sama memiliki visi dan misi sama.3 Sedangkan Menurut Poerwadarminta organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. Akar kata ini mendapat awalan ber- sehingga menjadi kata berorganisasi yang artinya bergiat dalam organisasi, tersusun dan teratur.4Ada berbagai batasan atau pandangan yang dikemukakan para ahli yang satu sama lainnya memiliki komponen-komponen yang pada dasarnya ada dalam setiap pengertian atau batasan organisasi.5
2
Etzioni, Amitai, Organisasi-organisasi Modern.( Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1985), hlm.3. 3 Yunita t.winarto dan totok suharyanto, Karya Tulis Ilmiah Sosial (Jakarta: Balai Pustaka, 2007). hlm.13. 4
Sudarmo, Indriyo Gito dan Sudita, Perilaku Keorganisasian ( Yogyakarta: PT bpfe yogyakarta, 1997), hlm.20. 5 Ibid,. hlm.2.
19
Organisasi dapat juga diamati sebagai living organism seperti halnya manusia, dan sebagai produk proses organizing. Sebagai living organism yang sudah ada, suatu organisasi merupaka out put proses panjang di masa lalu, sedangkan sebagai produk proses organizing, organisasi adalah alat atau input bagi usaha mencapai tujuan. Jadi ada organisasi sebagai output (OSO) dan ada organisasi sebagai input (OSI). Pada umumnya, OSI merupakan organisasi formal.6Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu system formal yang terdiri dari pola aktivitas yang dilakukan sekelompok orang (dua atau lebih) yang bersama-sama secara teratur dan berulang-ulang untuk mencapai tujuan bersama dan didalamnya ada seorang pemimpin dan yang dipimpin.Secara umum organisasi adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi dapat disimpulkan dari pengertianpengertian diatas bahwa organisasi ialah suatu kelompok yang memepunyai anggota yang mana ada pemimpinnya serta mempunyai aturan dan tujuan tertentu yang hendak dicapai oleh suatu organisasi tersebut. 2. Ciri-ciri Organisasi Organisasi merupakan suatu sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan pengertian ini maka yang dapat dikategorikan
6
Taliziduhu Ndraha,Budaya Oganisasi (Bandung: PT rineka cipta,1997).hlm.52-54.
20
sebagai organisasi adalah suatu bentuk yang memenuhi karakteristik sebagai berikut : a. Adanya tujuan yang ingin dicapai secara bersama b. Individu yang terkait dalam organisasi tersebut memiliki kemauan dan kemampuan untuk saling bekerjasama c. Terjadi komunikasi antara individu yang terkait dalam kerjasama.7 Organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a.Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal b.Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.8 Sedangkan menurut Etzioni ciri-ciri organisasi ada 3 yaitu : a. Adanya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaan dan tanggung jawab komunikasi yang merupakan bentuk-bentuk pembagian yang tidak diperoleh begitu saja atau disusun menurut cara-cara tradisional, melainkan sengaja direncanakan untuk dapat lebih meningkatkan usaha mewujudkan tujuan tertentu. b. Adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi pengendalian usaha-usaha serta mengarahkan organisasi mencapai 7
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tekhnologi dan Kejuruan (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), hlm.17. 8 Husein Umar,.Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi ( Jakarta : PT.Gramedia pustaka utama, 2004) hlm.25.
21
tujuannya; pusat kekuasaan harus juga secara kontinu mengkaji sejauh mana hasil yang telah dicapai oleh organisasi dan apabila memang diperlukan harus juga menyusun lagi pola-pola baru guna meningkatkan efisiensi. c. Penggantian tenaga, dalam hal ini tenaga yang tidak bekerja sebagaimana diharapkan dapat diganti oleh tenaga yang lain. Demikian pula organisasi dapat mengkombinasikan lagi anggotanya melalui proses pengalihan maupun promosi. Jadi sebuah organisasi tidak akan dikatakan organisasi apabila organisasi tersebut tidak memiliki ciri-ciri sebagaimana yang dijelaskan diatas. 3. Macam-macam Organisasi Macam-macam organisasi ditinjau dari tujuannya dibagi menjadi tiga macam yaitu organisasi niaga, organisasi sosial dan organisasi regional / organisasi internasional. a. Organisasi Niaga Organisasi Niaga adalah Organisasi yang bergerak dibidang perekonomian yang tujuan utamanya mencari laba atau keuntungan. Macam-macamnya antara lain: 1) Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu perusahaan yang modal dan sahamnya terdiri dari saham milik pribadi dan sebagian dari pihak lain atau asing. 2) Perseroan Komanditer (CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang
22
kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. 3) Firma (FA) adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. 4) Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 5) Join Ventura adalah kerjasama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Dua pihak tersebut boleh pihak yang sama-sama dari dalam negeri maupun luar negeri. 6) TrustTrust adalah gabungan atau kerjasama dari beberapa perusahaan. 7) Kontel adalah persekutuan berbagai perusahaan yang sejenis yang memiliki perjanjian tertentu . 8) Holding Company adalah perusahaan yang sahamnya patungan yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan. Kepemilikan sahamnya bisa sebagian atau keseluruhan.9 b. Organisasi Sosial Organisasi sosial adalah organisasi yang dibentuk dan dikelola oleh anggota masyarakat. Organisasi ini dibagi menjadi beberapa jalur antara lain:
9
http:///Vyansya. 2009. ”Pengertian Organisasi”. www.sendokapi.web.id diakses 1 Januari 2010.
23
1. Jalur keagamaan adalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang keagamaan. Misalnya Pengajian, Majelis Dzikir, TPA dll. 2. Jalur profesi adalah jalur atau organisasi yang bergerak karena kesamaan profesi. Misalnay organisasi Pertanian, Peternakan dll. 3. Jalur kepemudaan adalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang kepemudaan. Misalnya Karangtaruna. 4. Jalur kemahasiswaan adalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang kemahasiswaan. Misalnya Dewan Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiawa (SEMA). 5. Jalur kepartaian &kekaryaan adalah jalur atau organisasi yang bergerak dibidang kepartaian dan kekaryaan. Misalnya partai politik dll. Menurut Berelson dan Steiner sebuah organisasi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapanketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. 2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. 3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota
24
adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”. 4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.10 c. Organisasi Regional dan Organisasi Internasional Organisasi regional adalah organisasi yang ruang lingupnya lebih luas, namun hanya wilayah–wilayah negara tertentu saja yang terlibat didalam oganisasi ini. Contoh organisasi regional adalah ASEAN, karena pada organisasi ini hanya untuk negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja Organisasi internasional adalah organisasi yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar daripada organisasi regional, organisasi internasional wilayah yang terlibat didalamnya mencakup seluruh negara di dunia. Contoh organisasi internasional adalah PBB, karena organisasi ini bersifat terbuka dan mencakup seluruh negara-negara yang berada di dunia.11 4. Manfaat Berorganisasi. Sebuah organisasi yang berdiri harus dapat memberi manfaat bagi semua orang terutama para anggotanya. Beberapa manfaat berorganisasi antara lain:
10
Etzioni, Amitai, Organisasi-organisasi Modern. (Jakarta: Universitas Indonesia UIPress,1985), hlm.12. 11 Husein Umar, Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Jakarta : PT.Gramedia pustaka utama, 2004), hlm.23.
25
a. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik. b. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contohnya adalah organisasi yang bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat yang memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi muda yang tangguh dan ksatria. c.
Organisasi
menawarkan
karier.
Karier
berhubungan
dengan
pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi. d. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang diharapkan dapat mengukir sejarah ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.12 Selain manfaat diatas berorganisasi juga sangat bermanfaat bagi seorang mahasiswa,manfaat itu antara lain: a. Memperluas pergaulan b. Meningkatkan wawasan/pengetahuan c. pola pikir yang lebih baik d. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan e. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi f. Melatih leadership (kepemimpinan)
12
Op.Cit,. hlm.16.
26
g. Belajar mengatur waktu h. Memperluas jaringan (networking) i. Mengasah kemampuan social j. Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya.13 5. Dampak Berorganisasi Dampak yang diperoleh mahasiswa karena aktif dalam organisasi antara lain: a. Dampak Positif Dampak positif dari aktif dalam organisasi antara lain: 1) Mudah bergaul dan mendapat banyak teman. Karena seringnya berkumpul sehingga teman-teman mereka pun bertambah banyak. 2) Memiliki pengalaman yang lebih daripada mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi 3) Memiliki sifat mandiri tidat ketergantungan dengan orang lain 4) Berfikiran luas dan rasional. Dalam mengutarakan pendapat seseorang yang aktif dalam organisasi itu mudah dimengerti dan dipahami oleh orang banyak. 5) Rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama mahasiswa terutama sesama anggota yang ada didalam organisasi yang diikuti dan masih banyak lagi. b. Dampak Negatif Dampak negatif dari mahasiswa yang aktof dalam organisasi antara lain: 13
Abdul Azis Wahab, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008) hlm. 27.
27
1) Dalam mengikuti perkuliahan sering telat dan bahkan sering bolos demi mengikuti kegiatan organisasi yang diikutinya. 2) Prestasi keakademikan kurang begitu membanggakan bahkan cenderung menurun tiap semesternya. 3) Kebanyakan yang aktif mengikuti organisasi tidak pernah tepat waktu dalam menyelesaikan perkuliahan dan masih banyak lagi. B. Penulisan Karya Ilmiah 1) Pengertian Karya Ilmiah Berbagai definisi tentang karya ilmiah atau karangan ilmiah dikemukakan oleh para ilmuan. Brotowidjoyo menyatakan bahwa karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta-fakta yang ditulis menurut metodologi penulisan secara baik dan benar.Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta yang ada dilapangan, dan bukan kebenaran yang normatif. Judul dalam karya ilmiah haruslah berbentuk frasa bukan kalimat, seandainya ada judul karya ilmiah yang berbentuk kalimat atau kata harus diubah dalam bentuk frasa, misalnya: “Perempuan di Indonesia Mendinamisasikan Gerakannya”. Judul ini bisa diubah dalam
28
bentuk
frassa,
yaitu
“Dinamisasi
Gerakan
Perempuan
di
Indonesia”.14 Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskriptif atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu
masalah.
Pembahasan
itu
dilakukan
berdasarkan
penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah. Pemikiran ilmiah, adalah pemikiran yang logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris adalah, dibahas secara mendalam, berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan (dapat dibuktikan).15 Menulis dan menyusun sebuah karangan ilmiah bagi beberapa orang mungkin merupakan pekerjaan yang menyulitkan. Hal itu wajar saja terjadi karena dalam menulis karya ilmiah ada batasan-batasan yang harus diperhatikan. Selain itu, dalam karya
14
Umum Budi Karyanto,M.Hum, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi ( Pekalongan: STAIN Press, 2012), hlm.99-100. 15 Drs. Totok Djuroto M.Si dan Drs. Bambang suprijadi M.Si. Menulis Artikel Dan Karya Ilmiah. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003) hlm.12-13.
29
ilmiah, ada pula tuntutan atau harapan tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang calon penulis. Gillet mengungkapkan bahwa tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk menyampaikan gagasan penulis dengan caranya sendiri. Meskipun karya ilmiah yang dibuat
oleh
seorang
penulis
seharusnya
disusun
dengan
memperhatikan pemikiran atau pendapat penulis lain melalui perujukan, itu tidak berarti penulis hanya menulis ulang pendapat penulis lain, tetapi juga harus memperlihatkan pendapat pribadi penulis yang bersangkutan.16 Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Dilihan dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.17 Tujuannya untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam 16
Yunita T.Winarto Dan Totok Suharyanto.Karya Tulis Ilmiah Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),hlm.1. 17 Dr.H. Dalman, M.Pd. Menulis karya ilmiah (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),hlm.5-6.
30
objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Meskipun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, namun tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Hal semacam ini disebut juga dengan penelitian lanjutan. Karya tulis ilmiah merupakan laporan lengkap suatu penelitian, dibuat setelah seluruh kegiatan penelitian telah selesai dilaksanakan. Karya tulis ilmiah ditulis dengan maksud peneliti dapat mengkomunikasikan hasil pemikiran dari kegiatan penelitian secara sistematis. Karya tulis ilmiah dibuat supaya orang lain dapat mengikuti, memahami dan memberikan kritik terhadap penelitian yang dilakukan.18 Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian.19 Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan tinggi. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi. Melalui pembuatan karya ilmiah, masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi
18
Umum Budi Karyanto. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Pekalongan: STAIN Press, 2012).hlm.100. 19 Drs.Abdul Chaer,Ragam Bahasa Ilmiah (Jakarta:Rineka Cipta, 2011).hlm.181-187.
31
baru, gagasan, kajian, dan atau hasil penelitian. Pelaporan karya ilmiah memerlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis.20 2) Ciri-ciri Karya Ilmiah Dikemukakan bahwa tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini: 1. Objektif Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan
berdasarkan
kenyataan
yang
sebenarnya,
tidak
dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya. 2. Netral Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-peryataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau memengaruhi pembaca perlu dihindarkan. 3. Sistematis 20
H. Bahdin Nur Tanjung, SE., MM dan Drs. H. Ardial, M.Si., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : kencana prenada media grou, 2007), hlm.1
32
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya. 4. Logis Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif. 5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan) Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan
yang
emosional
(menggebu-gebu
seperti
orang
berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan. 6. Tidak pleonastis Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran). 7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunakan bahasa ragam santai. Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam formal, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar.
33
Ciri-ciri penulisan karya ilmiah diatas harus diperhatikan bagi penulis karya ilmiah. Dalam hal ini, karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulis nonilmiah. Dalam karya tulis ilmiah ciri keobjektifannya sangat
tinggi,
sedangkan
pada
karya
tulis
nonilmiah
ciri
kesubjektifannya yang sangat tinggi. 3) Jenis Karya Ilmiah Pendidikan Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini, yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut. Penulisan karya tulis ilmiah pendidikan yang melalui hasil penelitian, misalnya : skripsi, tesis, dan disertasi.21 a. Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta-fakta empiris-objektif baik berdasarkan penelitian langsung. Skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S-1. b. Tesis Tesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi, tesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2). Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang
21
Victorianus Aries Siswanto. Strategi Dan Langkah-Langkah Penelitian (Yogyakarta: graha ilmu, 2010), hlm.80.
34
diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. c. Disertasi Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Disertasi berisi tentang hasil
penemuan-penemuan
penulis
dengan
menggunakan
penenlitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari disertasi tersebut. Penulis disertasi berhak menyandang Doktor.22 4) Syarat Karya Ilmiah Dalam penulisannya, karya ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu. Berikut ini adalah syarat-syarat karya ilmiah menurut Zulfikar : a) Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran. b) Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yanng menyangganya. 22
Umum budi karyanto. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi ( Pekalongan: STAIN Press,2012).hal.100.
35
c) Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi. d) Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur. e) Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan. f) Karya tulis ilmiah teridiri dari serangkaian narasi (pencitraan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan), dan argumentasi (alasan). Di dalam menulis karya ilmiah, persyaratan di atas sebaiknya diperhatikan
oleh
penulis
agar
ide
atau
gagasan
yang
dituangkannya dalam bentuk tulisan dapat terarah dan tersusun secara sistematis sehingga enak dibaca dan mudah dipahami maksud dan tujuannya.23 5) Sitematika Karya Tulis Ilmiah Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi, sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk dimuat. Suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasikan. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasikan, namun pada umunya penerbit meminta penulis untuk menjawab lima pertanyaan berikut : 1) apa yang menjadi 23
Ibid,. hlm. 37-39.
36
masalah ? ; 2) kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah ? ; 3) Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu ? ; 4) apa yang ditemukan? ; serta 5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu ?. Tentu saja sistematika karya ilmiah ini tidak baku, atau harga mati. Sistemtika karya ilmiah sangat bergantung pada tradisi masyarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis karya ilmiah (makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain). Di dalam karya ilmiah mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, seperti skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti kesimpulan dan rekomendasi (saran-saran) pada bagian akhir, atau kata pengantar pada bagian awal.Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada dalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi. Abstrak yang ditulis secara baik memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara cepat dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya, sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.
37
Karya tulis ilmiah merupakan laporan lengkap suatu penelitian, dibuat setelah seluruh kegiatan penelitian telah selesai dilaksanakan. Karya tulis ilmiah ditulis dengan maksud peneliti dapat mengkomunikasikan hasil pemikiran dari kegiatan penelitian secara sistematis. Karya tulis ilmiah dibuat supaya orang lain dapat mengikuti, memahami dan memberikan kritik terhadap penelitian yang dilakukan. Setelah mempelajari bab ini, pembaca dapat mengetahui berbagai macam karya tulis ilmiah yang ada serta syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam pembuatan karya tulis ilmiah.
Memilih masalah
Analisis dan kesimpulan
Studi pendahuluan
hipotesis
Pengolahan data
Sumber Data
Pengumpulan data
Karya tulis ilmiah/laporan
Gambar 8.1 Tahapan Penelitian : Karya Tulis Ilmiah24 Kesimpulan atau temuan penelitan, tidak selalu berupa sesuatu hal yang baru. Bisa jadi kesimpuulan atau temuan penelitian, tidak selalu berupa sesuatu hal yang baru. Bisa jadi
24
Victorianus Aries Siswanto. Strategi dan Llangkah-langkap Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm.79-80.
38
kesimpulan atau temuan dari hasil penelitian itu,merupakan kelanjutan dari kesimpulan atau temuan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya. Karena penelitian merupakan suatu proses, maka hasil penelitian itu tidak bisa dikatakan baik atau jelek. Jadi jika ada seseorang menyebut bahwa hasil penelitiannya itu baik atau tidak baik, atau juga menyebut benar atau tidak benar, maka sebutan-sebutan itu tidak tepat. Yang tepat, sebutan untuk hasil penelitian adalah ukuran signifikansinya (significance) atau meyakinkan. Sebutan penelitian itu signifikan atau tidak, dapat diukur atau dirasakan dari kebenaran hasil penelitian itu, dengan kenyataan dari apa yang ditelitinya. Jika hasil penelitian itu sesuai atau dapat diraskan kebenarannya terhadap kenyataan dari permasalahan yang ditelitinya, maka penelitian itu dikatakan signifikan. Sebaliknya, jika ternyata hasil akhir penelitian itu tidak sesuai atau tidak dapat dirasakan kebenarannya, maka penelitian tersebut tidak signifikan.25 6) Fungsi Karya Ilmiah Menurut Chronica karya ilmiah memiliki banyak sekali fungsi terutama bagi seorang penulis, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan 25
Dra. Totok,Djuroto M.Si. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah ( Bandung:PT Remaja rosda karya, 2005) hlm.12-17.
39
keterampilan membaca dan menulis. Berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan
dan
menyajikannya
secara
sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual. Jadi, dengan menulis karya ilmiah kita akan mendapat manfaat yang besar, yaitu dapat menambah wawasan dan pengalaman kita dalam berbagai hal sehingga skemata kita akan semakin membaik dan kita pun akan terampil menulis. Sejalan dengan pendapat diatas menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ikhwal gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya : (a) Gagasan : apa yang menjadi permasalahan, dan bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan masalah, (b) Penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang menjadi acuan konseptualnya, bagaimana desainnya, bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembangan ilmu. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa seorang penulis dituntut untuk berpikir secara ilmiah dalam mencari solusi atas masalah yang muncul baik yang diperoleh dari data empiris
40
maupun yang berasal dari kajian pustaka. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai karya tulis ilmiah yang memiliki manfaat bagi orang banyak. Dengan demikian, karya tulis ilmiah berfungsi untuk memublikasikan gagasan seseorang atau sekelompok orang berupa hasil penelitian dan hasil pemikiran (kajian pustaka) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman pembaca. Dalam hal ini, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan atau cakrawala pengetahuan, serta memberi kepuasan intelektual bagi penulis.Pada dasarnya semua ilmu ataupun teknologi yang ada didunia ini, perlu diteliti, ditinggalkan dan dikembangkan fungsi dan perananya untuk melahirkan perubahan. Karena yang kekal didunia ini hanya satu, yaitu perubahan. Perubahan yang positif melahirkan kemajuan dan kemajuan inilah yang dituntut oleh ilmu pengetahuan. Tanpa kemajuan, kehidupan didunia tidak ada artinya sama sekali. Salah satu cara untuk mencapai kemajuan adalah dengan melakukan pengamatan, pengkajian, dan penelitian dari sumbersumber ilmu tersebut yang dituangkan dalam benuk karya tulis ilmiah. Salah satu tugas para ilmuan (scientists) atau para pandit (scholars) adalah memaparkan hasil kajian, pengamatan atau hasil
41
penelitiannya kepad masyarakat luas. Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan dapat membantu par cendekiawan untuk menemukan sesuatu yang baru, guna menunjang peningkatan taraf kehidupan masyarakat secara luas. Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan dapat membantu para cendekiawan untuk menemukan sesuatu yang baru, guna menunjang peningkatan taraf kehidupan masyarakat secara luas. Pada lingkaran perguruan tinggi karya ilmiah berupa “skripsi” digunakan untuk meraih gelar sarjana (S1), thesis untuk master (S2) dan disertasi untuk gelar doktor (S3). Sedangkan bagi pejabat fungsional, karya tulis ilmiah merupakan prsyaratan untuk mendapatkan angka kredit bagi kenaikan jabatannya. Sebenarnya keguanaan penulisan karya tulis ilmiah bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gelar atau memperoleh kredit point untuk kanaikan jabatan, tetapi tujuan utama dibuatnya karya tulis ilmiah adalah untuk mendokumentasikan hasil-hasil penelitian yang berhasil mendapatkan atau membuktikan kebenaran ilmiah. Mungkin yang tidak sama adalah gradasi kebenaran ilmiah yang ingin atau berhasil dicapai oleh seseorang. Bagi seorang peneliti profesional, keuntungan yang paling besar dan berharga dari semua karyanya adalah jika ia menemukan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan dalam karya tulis ilmiah itu bertujuan untuk :
42
a. Pengakuan scientifik objective untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, dengan pemaparan teori-teori baru yang sahih serta terandalkan. b. Pengakuan practicial objective guna membantu pemecahan problema praktisi yang mendesak.26
26
Dra totok djuroto msi. Menulis artikel dan karya ilmiah. 2005. Bandung: pt remaja rosda karya. Hal.17-19.