BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kondisi masyarakyat maju ditandai dengan semakin menigkatnya kadar
rasional dalam berkarya, mengutamakan efisiensi, menuntut disiplin sosial yang tinggi dan berorientasi pada mutu, menuntut kemampuan kerja sama dan menuntut warganya menguasai ilmu serta teknologi dalam segala bidang
W
kehidupannya. Dalam kondisi seperti itu jelaslah bahwa pendidikan sangat
dari setiap individu.
KD
dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan profesionalisme
Dalam usaha meningkatkan profesionalisme, dibutuhkan nilai-nilai yang
U
baik dari pribadi itu sendiri, value dinyatakan sangat penting karena value meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi dan karena value
ilik
mempengaruhi persepsi manusia. Dalam hal ini para mahasiswa akuntansi harus memiliki personal values
m
yang sesuai dengan etika profesi akuntan. Begitu pula dengan berbagai bentuk profesi lainnya yang membutuhkan personal values yang sesuai dengan profesi yang ada. Permasalahan profesi akuntan pada masa sekarang ini adalah tentang merosotnya etika, krisis kepercayaan, dan lain sebagainya. Krisis kepercayaan ini harus menjadi pelajaran bagi para anggota profesi akuntan untuk lebih berbena diri, memperkuat disiplin, mengatur dirinya dengan benar, serta menjalin hubungan yang baik dengan para klien dan masyarakyat luas. Jika kepercayaan
1
dihancurkan, maka profesi tersebut tidak dapat bertahan dikalangan masyarakyat luas. Di Indonesia, telah terjadi berbagai macam masalah yang berasal dari perilaku tidak etis seperti kasus korupsi, kolusi dan nepotisme, malprakter dibidang kedokteran, kejahatan didunia teknologi informasi seperti Cybercrime yang merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet hingga kejahatan yang dilakukan dibidang akuntasi. Kasus
W
akuntansi seperti dibidang Auditing yang terdeteksi yang mulai bermunculan dan sangat meresahkan masyarakyat. Salah satu contoh pelanggaran kode etik
KD
profesi akuntansi adalah mengenai masalah manipulasi laporan keuangan PT KAI, dalam kasus tersebut penipuan yang dapat terdeteksi adanya kecurangan
U
dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang dapat menyesatkan investor dan stakeholder lainnya. Kasus ini juga berkaitan
ilik
dengan masalah pelanggaran kode etik profesi akuntansi. Pelanggaran-pelanggaran etis ini seharusnya tidak terjadi apabila setiap
m
akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan menerapkan etika yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya. Profesionalisme menjadi syarat utama dalam profesi akuntan. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan tiga hal utama yang dimiliki oleh setiap profesi tersebut, yaitu keahlian, pengetahuan, dan berkarakter (Machfoedz, 1999). Dunia pendidikan tinggi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku etika profesi. Dunia pendidikan yang baik akan mencetak mahasiswa menjadi calon akuntan yang mempunyai sikap professional dan berlandaskan
2
pada standar moral dan etika. Sebagai pemasok tenaga professional kedunia usaha dan bisnis, perguruan tinggi mempunyai peranan penting dan strategis untuk mengantarkan dan mempersiapkan mahasiswa menjadi calon-calon profesional yang mempunyai personal values yang baik dan berperilaku etis. Dewasa ini profesi akuntan mengalami banyak perkembangan dan tuntutan, disamping sebagai praktisi yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan, akuntan juga seringkali diminta sebagai konsultan pajak, dan masalah
W
ekonomi lainnya. Meningkatnya perhatian masyarakyat pada dunia bisnis, dan profesi akuntansi terhadap personal values menuntut para akuntan untuk memiliki
KD
personal values yang tinggi. Oleh karena itu personal values harus diperhatikan untuk menigkatkan kualitas mahasiswa akuntansi maupun mahasiswa lainnya
U
diperguruan tinggi.
Persoalan yang berhubungan dengan etika dalam profesi akuntansi
ilik
berhubungan erat dengan personal values dari individu yang bergerak dalam profesi tersebut. Penelitian tentang personal values
dalam dunia akuntansi
m
banyak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Rokeach (1973). Allport dan Vernon (1960, dalam Giaconamo dan Akers 1998). Adalah salah satu peneliti yang mencoba mengukur personal values secara empiris. Dalam sebagian besar revisinya mengenai study of values, data yang dikumpulkan meneggarai bahwa mahasiswa pada program studi yang berbeda memiliki profile values yang berbeda pula. Perbedaan values ini disebabkan disebabkan oleh kondisi ekonomi, sosial, politik dan budaya yang berbeda. Budaya mempunyai pengertian makro dan pengertian mikro yang ditentukan faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin,
3
ras, agama, kelas sosial dan pemilihan karir atau pekerjaan (Rosenberg, 1957, dalam Giacomino dan Akers, 1998). Lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan kampus berpengaruh terhadap terbentuknya
values
mahasiwa. Walaupun telah ada beberapa penelitian yang menguji profile values dari mahasiswa akuntansi, namun masih sedikit yang meneliti mengenai spesific value. Salah satu peneliti yang meneliti spesific values adalah Siti Fathonah 2004
W
yang meneliti pebedaan spesific values pada mahasiswa akuntansi dan mahasiswa kedokteran, studi empiris pada Universitas Gajah Mada. Penelitian ini mengenai
KD
konstruk dari personal values yaitu value individualis, value sosial, value teoretis, value estetis. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang antar nilai statistik pada
value individualis, value sosial, value
U
signifikan
teoretis, dan value estetis pada mahasiswa akuntansi dan mahasiswa kedokteran.
ilik
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan Spesific values antara mahasiswa akuntansi dan nonakuntansi. Dan mengambil judul ” Perbedaan
m
Spesific values Antara Mahasiswa Akuntansi dan nonakuntansi, studi empiris pada Universitas Kristen Duta Wacana”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu
apakah terdapat perbedaan Spesific values antara nonakuntansi ?.
4
mahasiswa akuntansi dan
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris bahwa
apakah ada perbedaan spesific values antara mahasiswa akuntansi dan nonakuntansi. 1.4
Kontribusi Penelitian •
Bagi Peneliti 1. Menjadi ilmu bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri di
2. Dapat
W
dunia kerja yang akan ditempuh. meningkatkan
penelitian
sebagai
KD
melakukan
kemampuan
peneliti
upaya
dalam
menanggapi
permasalahan yang sedang diteliti. Bagi Program Studi Akuntansi
U
•
1. Diharapkan dapat memberikan masukan dalam menyusun
ilik
dan meyempurnakan Sistem yang ada pada Program studi akuntansi
Bagi Universitas
m
•
1. diharapkan dapat menghasilkan tenaga profesi yang lebih berpotensi dan siap untuk memasuki dunia kerja.
1.5
Batasan Penelitian Karena masalah akuntansi sangat luas maka perlu untuk dibatasi, peneliti
hanya meneliti perbedaan spesific values antara
mahasiswa akuntansi dan
nonakuntansi yang berada di Universitas Kristen Duta Wacana.
5