1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perusahaan merupakan salah satu unit kegiatan usaha yang memerlukan
sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan
perusahaan. Salah satu sistem yang sangat diperlukan oleh perusahaan adalah
sistem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan sekelompok unsur akuntansi yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen sehingga dapat mempermudah pengambilan keputusan dalam pengelolaan perusahaan. Dalam
sistem
akuntansi
diperlukan
sebuah
pengendalian
intern.
Pengendalian intern memiliki tujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, menguji ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2008:163). Bengkel Karya Prima Body & Paint merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa perbaikan dan pengecatan kendaraan roda empat yang juga selalu berusaha untuk melakukan pengelolaan manajemen yang baik dalam segala aspek. Dalam perjalanan usahanya, bengkel ini telah menjadi penyedia jasa perbaikan dan pengecatan yang cukup berkembang dengan baik dan semakin dapat melihat kesempatan–kesempatan yang ada untuk memperluas pangsa pasarnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pengalaman kerja, serta kurang lebih 27 perusahaan asuransi yang turut bekerja sama. Komitmen Bengkel
1
2
Karya Prima Body & Paint untuk memberikan kualitas terbaik dengan harga bersaing, telah mendorong Karya Prima Body & Paint untuk meningkatkan
pengendalian terhadap aktivitas penyedia jasanya agar dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Salah satu aktivitas yang dapat menunjang kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah kegiatan penjualan, baik itu penjualan jasa maupun barang dilakukan secara tunai maupun kredit. Besar kecilnya keuntungan yang akan yang
diperoleh sangat tergantung kepada tingkat penjualan. Dalam kegiatan penjualan, banyak penjualan kredit yang dilakukan perusahaan membuat perputaran aktiva perusahaannya menjadi terhambat. Proses penjualan kredit dimulai dari pengambilan keputusan pemberian kredit kepada pelanggan, order penjualan, pengiriman, penagihan, pencatatan piutang dalam penjualan. Penjualan kredit harus diproses dengan baik melalui sistem akuntansi penjualan kredit. Hal ini dimaksudkan agar perusahaaan tidak mengalami kerugian yang diakibatkan dari adanya permasalahan penagihan. Selama lima tahun, hampir 90% dari kurang lebih 2182 pelanggannya adalah pemegang polis asuransi kendaraan bermotor yang menimbulkan aktivitas penjualan kredit. Tabel 1.1 Persentase Pelanggan sebagai Nasabah Asuransi Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Pelanggan 181 765 1320 1619 2182
Sumber: Karya Prima Body & Paint 2012
2
Persentase (%) 81% 83% 86% 87% 88%
3
Namun, pada kenyataannya masih terdapat kelemahan yang terkait dengan aktivitas pengendalian penjualan perusahaan, seperti kesalahan pengerjaan
perbaikan, adanya pihak lain yang turut serta dalam penandatanganan pernyataan
puas. Masalah ini diharapkan jangan sampai terus menerus terjadi, sehingga
Karya Prima Body & Paint dapat mengurangi tingkat kerugian. Dengan banyaknya perusahaan asuransi yang menjadi rekanan, diantaranya adalah:
1.
PT. Asuransi Allianz
2.
PT. Asuransi Astra Buana
3.
PT. Asuransi Bintang
4.
PT. Asuransi Central Asia
5.
PT. Asuransi Harta Aman Pratama
6.
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo)
7.
PT. Asuransi Jasa Raharja
8.
PT. Asuransi Raksa Pratikara
9.
PT. Asuransi Rama Satria Wibawa
dan bertolak belakang dari pentingnya sistem pengendalian internal sebagai alat pengawasan, maka diperlukan evaluasi sistem pengendalian internal yang ada pada Karya Prima Body & Paint. Dalam Tugas Akhir ini khusus membahas mengenai penjualan jasa secara kredit dalam penyelesaian klaim dengan judul: “Evaluasi Pengendalian Internal atas Prosedur Penjualan Jasa secara Kredit dalam
hubungan
dengan
Penyelesaian
Klaim Asuransi
Bermotor” (Studi Kasus pada Bengkel Karya Prima Body & Paint).
3
Kendaraan
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah: 1.
kredit bengkel terhadap penyelesaian klaim asuransi di Bengkel Karya
Bagaimana pengendalian internal atas prosedur penjualan jasa secara
Prima Body & Paint.
2.
Apakah sistem pengendalian yang diterapkan oleh Bengkel Karya Prima Body & Paint telah memadai.
1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah Untuk memberikan suatu pembahasan yang lebih terarah maka sangatlah perlu adanya suatu pembatasan atas ruang lingkup dari masalah yang akan dibahas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan terhadap masalah lain yang tidak dimaksudkan oleh penulis. Dengan demikian ruang lingkup dan pembatasan masalah yang terkait dengan penyusunan tugas akhir ini adalah hanya mencakup pengendalian internal penjualan jasa secara kredit dalam penyelesaian klaim perusahaan asuransi rekanan dan non rekanan.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Mengingat sangat luasnya pengendalian internal sehingga dibatasi hanya pada pengendalian internal atas prosedur penjualan jasa bengkel, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah :
4
5
1.
pada prosedur penjualan kredit dalam jasa bengkel yang dilakukan oleh
Karya Prima Body & Paint.
2.
Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian internal
Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada prosedur penjualan jasa secara kredit yang diterapkan telah memadai.
Manfaat Penelitian 1.4.2.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1.
Bagi Penulis a.
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengendalian internal penjualan jasa secara kredit yang nyata dilakukan oleh perusahaan.
b.
Mengetahui bagaimana penerapan pengendalian pada teori kedalam praktik nyata di perusahaan.
c.
Memperoleh
gambaran
dunia
kerja
secara
langsung
dari
dapat menjadi
masukan
bagi
perusahaan yang diteliti. 2.
Bagi Perusahaan a.
Hasil
penelitian
perusahaan
diharapkan
dalam
menetapkan
kebijakan–kebijakan
dalam
pengendalian internal atas prosedur penjualan kredit dalam jasa bengkel.
5
6
b.
bahan
pertimbangan
dalam
menentukan
strategi
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen
penjualan kredit jasa bengkel.
Menjadi
3.
Bagi Peneliti Lain Sebagai salah satu referensi serta bahan masukan atau pembanding bagi
kepentingan penulis dan peneliti lain yang akan melakukan penelitian terhadap materi yang berkaitan.
1.5. Pendekatan Masalah Dalam menunjang keberlangsungan usahanya, perusahaan memerlukan dana yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan operasi dan pada akhirnya untuk mencapai salah satu tujuan usaha berupa perolehan keuntungan. Aktivitas penjualan yang ada di perusahaan mencakup seluruh urutan kegiatan tertentu yang membentuk siklus sejak penawaran penjualan sampai pada penerimaan uang hasil penjualan. Dalam hal ini, aktivitas utama Bengkel Karya Prima sebagai bengkel rekanan asuransi adalah penjualan jasa secara kredit atas penyelesaian klaim dari pihak asuransi. Penjualan merupakan pertukaran sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Karena penjualan merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, maka semakin besar penjualan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan. Pengertian penjualan
menurut
Simamora
(2000:24)
dalam
buku
Akuntansi
Basis
Pengambilan Keputusan Bisnis menyatakan bahwa “Penjualan adalah pendapatan
6
7
lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”. Dalam sebuah Sistem penjualan berkaitan
dengan fungsi-fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, dan catatan yang
digunakan. Keseluruhan unsur yang berkaitan dalam sistem penjualan tersebut
harus selalu dalam kontrol yang baik. Tinjauan yang diterapkan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan merupakan salah satu cara untuk melihat keberhasilan suatu usaha.
Sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan secara optimal kepada pembeli, manajemen dari perusahaan harus menggunakan alat bantu yang dapat membantu kelancaran kegiatan usaha sehingga sasaran dan tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Alat bantu yang dimaksud adalah suatu pengendalian internal yang memadai. Pengendalian internal merupakan alat bantu manajemen untuk dapat mengamankan harta kekayaan perusahaan, memberikan keyakinan kepadanya bahwa apa yang dilaporkan bawahannya benar dan dapat dipercaya, dapat mendorong adanya efisiensi terhadap usaha serta adanya kepatuhan terhadap berbagai kebijakan yang telah diterapkan. Pengertian Pengendalian intern yang dikemukakan oleh Mulyadi (2008:163) dalam bukunya Sistem Akuntansi, mengatakan bahwa, “sistem pengendalian intern
meliputi
struktur
organisasi,
metode,
dan
ukuran-ukuran
yang
dikordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”
7
8
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:319) menjelaskan
bahwa:
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu: a) keandalan pelaporan keuangan, b) efektivitas dan efisien operasi dan, c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Dalam pencapaian tujuan dari teori pengendalian internal yang ada, maka
dibutuhkan unsur-unsur pengendalian internal. Unsur dari pengendalian intern menurut Mulyadi (2008:164) dalam buku Sistem Akuntansi adalah meliputi: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya, 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Namun lengkapnya komponen/ unsur pengendalian internal disebutkan oleh COSO dalam buku Sistem Informasi Akuntansi yang ditulis oleh Krismiaji (2010:223) yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Lingkungan Pengendalian Aktivitas Pengendalian Pengukuran Risiko. Informasi dan Komunikasi Pemantauan
Pengendalian intern suatu perusahaan akan dapat tercapai jika unsur-unsur atau komponen dari pengendalian intern terpenuhi.
8
9
1.6.
Metodologi Penelitian
1.6.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif komparatif, yaitu suatu metode penelitian dengan cara
melakukan perbandingan antara karakteristik pengendalian internal sistem penjualan kredit secara teori dengan pengendalian internal penjualan kredit berupa data-data informasi yang dihasilkan selama penelitian pada perusahaan. Selain itu
juga digunakan alat analisis berupa control matrix untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian sehingga didapatkan suatu kesimpulan.
1.6.2. Data Penelitian Berikut dapat dijelaskan jenis data, sumber data dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian. a. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Data Subjek Yaitu jenis data penelitian berupa opini dari subjek penelitian. Data tersebut diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis kepada pimpinan perusahaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2.
Data Dokumenter Yaitu data instansi berupa dokumen yang diperoleh dari pihak manajemen berupa sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi,
9
10
serta dokumen-dokumen lain yang mendukung dalam pengendalian
internal penjualan jasa bengkel.
b. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang
berupa opini subjek. Data tersebut diperoleh dengan cara wawancara
langsung dengan pimpinan Bengkel Karya Prima Body & Paint yang berkaitan dengan pengendalian penjualan jasa bengkel. 2. Data Sekunder Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder tersebut berasal dari catatan dan dokumen yang berada di perusahaan dan buku-buku perpustakaan. c. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Wawancara Yaitu suatu cara untuk mendapatkan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan pengendalian penjualan jasa dalam penyelesaian klaim asuransi kendaraan bermotor yang ditunjuk untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan.
10
11
2.
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil atau
membaca dari beberapa sumber dari pustaka yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
3.
Studi Pustaka
Studi Dokumentasi
Yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan penelitian atau mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, dan lain sebagainya. Data yang diperoleh berasal dari mencatat data arsip-arsip dan dokumen yang dimiliki perusahaan.
1.6.3. Alat Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah control matrix. Control matrix digunakan untuk mengetahui apakah pengendalian intern yang diterapkan oleh Karya Prima Body & Paint dapat mencapai tujuan dari pengendalian intern.
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Karya Prima Body & Paint, yang berlokasi di Jalan Peta No 174 Bandung. Dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa perbaikan dan pengecatan kendaraan bermotor yang 90% pelanggannya merupakan perusahaan asuransi. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai dengan Juni 2012.
11