BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Setiap orang memerlukan zat gizi untuk hidup, tumbuh, berkembang, bergerak dan memelihara kesehatan. Kebutuhan zat gizi tidak sama bagi semua orang, tetapi tergantung pada banyak hal antara lain umur, kelamin, dan pekerjaan (Soekirman, 2000). Energi dibutuhkan oleh setiap orang untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya (Almatsier,2004). Manusia yang sehat setiap harinya memerlukan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga memiliki kesanggupan yang maksimal dalam menjalankan kehidupannya. Manusia harus memperoleh makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhan, perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh serta terlaksananya fungsi normal dalam tubuh. Selain itu, manusia mendapatkan makanan yang cukup untuk memperoleh energi yang cukup untuk memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009). Setiap orang sebaiknya memperhatikan kebiasaan makan mereka dengan membiasakan makan tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan sore secara teratur. Terutama kebiasaan makan pagi sangat penting karena kegiatan kita pada siang hari sangat banyak membutuhkan energi (Irianto, 2007).
Universitas Sumatera Utara
Sarapan pagi akan menyumbangkan gizi sekitar 25%, ini jumlah yang cukup signifikan. Apabila kecukupan energi adalah sekitar 2000 kalori dan protein 50 gram sehari untuk orang dewasa, maka sarapan pagi menyumbangkan 500 kalori dan 12,5 gram protein. Sisa kebutuhan energi dan protein lainnya dipenuhi oleh makan siang, makan makan malam dan makanan selingan di antara dua waktu makan (Khomsan, 2010). Makan pagi berperan penting terutama untuk menyediakan energi serta gairah belajar dan kerja pada awal hari baru. Oleh karena itu, pada anak usia sekolah harus dibiasakan sarapan pagi setiap hari (Soekirman, 2000). Pada beberapa anak usia sekolah terdapat kebiasaan tidak sarapan pagi sehingga berdampak negatif pada ketidakseimbangan sistem saraf pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar atau rasa lelah (Khomsan, 2010). Menurut Laurence E. Morehouse yang dikutip oleh Suhendro (1994) bahwa kesegaran bukan berarti sehat. Ia mengemukakan bahwa seseorang dapat sehat tanpa memiliki kesegaran. Seseorang dalam keadaan kurang sehat namun unjuk kerjanya dapat menonjol. Kesegaran jasmani sangat perlu dimiliki oleh semua orang mulai anak usia sekolah hingga lansia karena memiliki peranan penting dalam kegiatan sehari-hari. Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang lebih lama (Z., Iskandar, 1999). Studi WHO menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja adalah 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktifitas fisik. Pada
Universitas Sumatera Utara
kebanyakan negara diseluruh dunia antara 60% hingga 85% orang dewasa tidak cukup beraktifitas fisik untuk memelihara fisik mereka (Karim, 2002). Pada anak usia sekolah, kesegaran jasmani sangat diperlukan supaya dia mampu melakukan aktivitas tanpa alami kelelahan, terutama saat proses belajar pada pagi hingga siang hari di sekolah. Namun, pada anak usia sekolah kesegaran jasmani ini seringkali terlupakan. Padahal kesegaran jasmani ini sangat bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja fisik anak yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasinya. Selain itu, kesegaran jasmani dapat meningkatkan kemampuan organ tubuh, sosial emosional, sportivitas dan semangat kompetisi (Moehji, 2009). Seseorang membutuhkan zat gizi yang cukup sehingga dia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Oleh karena itu, setiap orang harus memperhatikan asupan pangan yang dikonsumsinya. Pada anak usia sekolah asupan gizi ini harus sangat diperhatikan terutama asupan pada pagi hari yaitu sarapan karena anak usia sekolah mempunyai tingkat aktivitas yang tinggi di pagi hingga siang hari. Sarapan dapat menyumbangkan energi yang cukup signifikan sehingga anak tersebut dapat melakukan aktivitas di pagi hari, terutama belajar, tanpa merasa kelelahan (Z., Iskandar, 1999). Bagi seorang pelajar kesegaran jasmani sangat penting di dalam peningkatan kemampuan intelektual dan kecerdasannya. Tanpa tubuh yang segar maka seorang siswa tidak mungkin bisa melakukan belajar dengan baik, sebab belajar juga membutuhkan kondisi tubuh yang segar (Z., Iskandar, 1999).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian Agus Sudrajat (2009), bahwa ada hubungan antara sarapan dengan kesegaran jasmani. Hal ini disimpulkan dari 55 % anak sekolah dasar memiliki kesegaran jasmani yang baik dan kontribusi energinya sebagian besar sudah baik. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di SMP St. Thomas 3 Medan pada bulan Juli 2010. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap beberapa orang murid yang telah melakukan pemanasan sebelum berolah raga diperoleh informasi bahwa ada murid yang merasa lelah karena mereka tidak mengonsumsi sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Hal inilah yang menimbulkan ketertarikan bagi peneliti untuk melakukan penelitian.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan kesegaran jasmani murid SMP ST. THOMAS 3 Medan tahun 2011.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan kesegaran jasmani murid SMP ST. THOMAS 3 Medan tahun 2011. 1.3.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengetahui tipe tubuh murid SMP ST. THOMAS 3 Medan tahun 2011. 2. Mengetahui fruekuensi olah raga murid SMP ST. THOMAS 3 Medan tahun 2011. 3. Mengetahui perilaku merokok murid SMP ST. THOMAS 3 Medan tahun 2011. 4. Mengetahui kebiasaan sarapan pagi murid SMP ST. THOMAS 3 Medan tahun 2011. 5. Mengetahui kesegaran jasmani murid SMP ST. THOMAS 3 Medan tahun 2011.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan : a. Bagi murid, dapat lebih memahami arti pentingnya sarapan pagi dan kesegaran jasmani bagi dirinya. b. Bagi sekolah, untuk menambah wawasan tentang pentingnya kebiasaan sarapan pagi dan kesegaran jasmani pada guru sehingga dapat memberi informasi kepada muridnya sehingga mampu melakukan aktivitas terutama belajar tanpa merasa lelah.
Universitas Sumatera Utara