BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Usaha mikro, kecil, dan menengah adalah salah satu sektor usaha yang banyak diminati oleh para pelaku usaha, karena sektor tersebut sangat prospektif untuk dikembangkan menjadi lebih baik. Sektor Usaha mikro, kecil, dan menengah pada perekonomian nasional, memiliki peran yang cukup vital, yang menjadi bukti adalah sektor ini merupakan sektor yang mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi global yang sedang melanda perekonomian nasional maupun dunia sekarang ini.Pada tahun 2015,jumlah UMKM di Kabupaten Pekalongan sebanyak 99,97 persen unit usaha dan mampu menyerap 93 persen tenaga kerja. Sedangkan dari jumlah UMKM yang ada, 81 persen masuk kategori usaha kerajinan dan 19 persennya terdiri dari usaha perdagangan, pertanian, industri dan lainnya. Untuk kecamatan Bojong sendiri sebagian besar adalah sektor perdagangan.1 Perkembangan dan kemajuan UMKM sangat ditentukan oleh stakeholder UMKM sendiri. Tapi dukungan dari pihak eksternal tetap berperan penting karena adanya keterbatasan kapasitas kemampuan danfaktor-faktor
lain
yang
berpengaruh
1
terhadap
eksistensi
dan
Situs halaman resmi Pemerintah Kabupaten Pekaloongan, www.pekalongankab.go.id diakses 26 Maret 2015
1
2
keberlangsungannya.2Berbagai keterbatasan yang menjadi kendala bagi UMKM untukmelangsungkan aktivitas dan perkembangannya, diantaranya adalah lemahnya permodalan, kurangnya kewirausahaan, teknik produksi masih sederhana, serta kemampuan manajemen dan pemasaran masih sangat terbatas. Lemahnya kemampuan modal sebagai salah satu dari sekian banyak faktor penghambat kemajuan UMKM yang seharusnya dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah dan lembaga keuangan syariah,disamping upaya dari pelaku UMKM itu sendiri. Pemerintah dan lembaga keuangan syariah berperan penting dalam memberikan solusi praktis agar permodalan tidak lagi menjadi masalah bagi kegiatan usaha ini.Wujud solusi ini adalah pemberian pembiayaan bagi UMKM sebagai sumber modal dalam menjalankan aktivitas usaha maupun pengembangannya. Koperasi Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut KJKS adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah).3Salah satu koperasi jasa keuangan syariah yang dapat dijadikan alternatif adalah Koperasi Pemuda Buana (Kopena) Cabang Bojong Kabupatan Pekalongan, yang dapat menyalurkan dananya melalui pembiayaan musyarakah. Dengan dana pembiayaan tersebut, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam 2
Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor), (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008). 3 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 BAB I Pasal 1 Ayat 2
3
memenuhi kebutuhan permodalan khususnya bagi kegiatan produktif. Tabel 1.1
dibawah
ini
menunjukan
peningkatan
penyaluran
pembiayaan
musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan yang cukup signifikan. Tabel 1.1 Penyaluran Pembiayaan Musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten PekalonganTahun 2013-2014 Tahun Jumlah 2013
728.500.000
2014
5.776.000.000
Sumber: Data Kopena Cabang Bojong, 2015 Untuk menghindari risiko pembiayaan, pihak Kopena tersebut harus selektif dalam memberikan pembiayaanmusyarakah, sehingga mendorong kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah.Menurut Robert H. Behrens
dalam
Dewi
menyebutkan
bahwa
faktor-faktor
penyebab
pembiayaan bermasalah pada UMKM diantaranya adalah:4 a) Adversity yaitu perubahan pada siklus usaha (business cycle) di luar kontrol bank dan nasabah seperti bencana alam, sakit dan kematian. b) Missmanagement yaitu ketidakmampuan nasabah dalam mengelola kegiatan usahanya dan menjaga kondisi keuangan dengan cara-cara kegiatan usaha yang sehat dari hari ke hari.
4
Dewi, A.W.S., Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil pada Baitul Maal WatTamwil (Studi Kasus: KBMT Wahana Isan Mu’amalah, Kotamadya Bogor,Jawa Barat), (Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2001).
4
c) Fraud atau tidak jujur yaitu ketidakjujurannasabah dalam memberikan informasi dan laporan-laporan tentang kegiatan usahanya, posisi keuangan, hutangpiutang, persediaan dan lain-lain. Sebagai lembaga intermediasi keuangan, Kopena seperti halnya lembaga keuangansyariah yang lain dalam menyalurkan dananya akan menghadapi resiko pembiayaan. Untuk itulah Kopena dituntut memiliki kinerja memadai khususnya dalam menangani resiko pembiayaan. Menurut Muhammamah, bahwa faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat pengembalian kredit yaitu:5 1.
Karakteristik personal terdiri atas usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan dalam keluarga.
2.
Karakteristik usaha terdiri atas omzet usaha dan lama usaha.
3.
Karakteristik
kredit
terdiri
atas
nilai
plafond,
jangka
waktu
pengembalian dan frekuensi peminjaman. Dapat dilihat dari Tabel 1.2 dibawah ini jumlah nasabahpembiayaan musyarakah Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 576 orang. Sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan jumlah nasabah sebanyak 784 orang.
5
Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor), (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008).
5
Tabel 1.2 Jumlah Debitur Pembiayaan Musyarakah Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun 2013-2014 Tahun Jumlah Debitur 2013
576
2014
784
Sumber : Data Kopena Cabang Bojong, 2015 Banyaknya kasus pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan yang bermasalah ini tentunya dipengaruhi faktor-faktor tertentu dari sisi nasabah (debitur). Maka dalam hal ini peneliti ingin meneliti dari faktor tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan yang diduga mempengaruhi pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. Peneliti memilih keempat faktor tersebut karena faktor tersebut sering digunakan untuk menilai kelayakan pembiayaan. Sehingga diharapkan dapat membantu pihak Kopena dalam menyusun strategi yang lebih baik lagi dalam menyeleksi calon nasabah agar angka pembiayaan bermasalah dapat ditekan. Dalam hal ini penulis mengambil judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Musyarakahpada Debitur Usaha Mikro Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun 2015”.
6
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitianini adalah sebagai berikut : 1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 2. Apakahjumlah
tanggungan
keluargaberpengaruh
terhadap
tingkat
kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 3. Apakah omzet usaha
berpengaruh terhadap tingkat kelancaran
pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 4. Apakah jumlah pembiayaan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 5. Apakah tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan secara simultan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015?
7
C. Batasan Masalah Pembatasan masalah yang diteliti diantaranya: 1. Penelitian ini dibatasi hanya untuk debitur usaha mikro Kecamatan Bojong untuk pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. 2. Penelitiaan ini hanya menggunakan sampel yang diperoleh melalui teknik purposive sampling dari nasabah pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan sebagai bahan penelitian. 3. Variabel independen yang digunakan dibatasi pada empat faktor yaitu tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel tingkat pendidikan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. 2. Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya pengaruh variabel jumlah tanggungan
keluarga
terhadap
tingkat
kelancaran
pengembalian
pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
8
3. Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel omzet usaha terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. 4. Untuk
mengetahui
berpengaruh
atau
tidaknya
variabel
jumlah
pembiayaan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. 5. Untuk
mengetahui
berpengaruh
atau
tidaknya
variabel
tingkat
pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan secara simultan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan, yaitu sebagaiacuan bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan sumbangan teori-teori mengenai permasalahan tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan terhadap kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah. Penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan referensi dan sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa lainnya, agar mengetahui faktor yang
9
mempengaruhi kelancaran pengembalian pembiayaan seperti tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang berguna bagi Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan dan KJKS yang lain sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam strategi dan kebijakan penyaluran pembiayaanmusyarakah untuk meningkatkan kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada usaha mikro.
F. Telaah Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Inti dari adanya telaah pustaka adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki topik pembahasan yang serupa.Berdasarkan penelusuran, peneliti mendapatkan beberapa penelitian terdahulu,yang membahas tentang permasalahan pembiayaan danfaktor yang mempengaruhi kelancaran pembiayaan.Hal itu dilakukan agar penelitian yang sedang diteliti tidak memiliki kesamaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.Kalaupun ada persamaan, bukan yang bersifat mutlak. Penelitian-penelitian tersebut antara lain: Muhammamah, melakukan penelitian mengenai “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero)
10
Unit Cigudeg, Cabang Bogor)” dengan variabel independen yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan lama usaha serta frekuensi pembiayaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisisnya menggunakan regresi
logistik
yang
menghasilkan
omzet
usaha
(0,30)
dan
frekuensipeminjaman kredit (0,48) memiliki pengaruh dan keterkaitan yang positif dengan tingkat usaha dan pengembalian kredit.6 Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Handoyo mengenai “FaktorFaktor yang Mempengaruhi Tingkat Penembalian Pembiayaan Syariah untuk UMKM Agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor”, yang menggunakan variabel independen tingkat pendidikan, omzet usaha, pengalaman usaha, jumlahpembiayaan, jangka waktu pembiayaan, frekuensi pembiayaan, pola tagihan, danpenggunaan pembiayaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya menunjukan tingkatpendidikan (0,049) dan pengalaman usaha (0,049) memiliki pengaruh positif dengan tingkatpengembalian pembiayaan dengan menggunakan analisis regresi logistik.7 Muhammamah, Anna dan Dwi juga melakukan penelitian yang sama tentang faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit, dengan judul penelitiannya yaitu “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasidan 6
Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor), Skripsi, (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008). 7 Mastuty Handoyo, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiayaan Syariah untuk UMKM Agribisnis Pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor, Skripsi, (Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2009).
11
Pengembalian Kredit Usaha Rakyat di BRI Unit X”. Adapun variabel independen yang digunakan adalah omzet usaha per bulan,tingkat pendapatan bersih per bulan,jenis usaha, jumlah kredit yangdiajukan,nilai agunan, jenis kelamin, kewajiban per bulan, jangkawaktu pengembalian, dan tingkat pendidikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Dari analisis regresi logistik hasil penelitiannya yaitu jenis kelamin (0,041) dan kewajiban per bulan (0,042) berpengaruh siginifikan terhadap pengembalian KUR.8 Mahliza juga melakukan penelitian sama seperti yang lain, tetapi Mahliza meneliti tentang usaha mikro agribisnis yang berjudul “Analisis yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Murabahah Untuk Usaha Mikro Agribisnis Sektor Perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor)” menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel bebas usia, jenis kelamin, jumlah tanggungan keluarga, lama pendidikan, lama usaha, pendapatan bersih usaha per bulan, frekuensi pinjaman dan agunan. Menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukan bahwa lama pendidikan (76.157), lama usaha (52.545), pendapatan bersih usaha per bulan (0,20948), dan agunan (1.443.933) memiliki memiliki pengaruh positif terhadap jumlah
8
Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmina , Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredit Usaha Rakyat, dalam jurnal Forum Agribisnis, Vol. 1, No. 2 September 2011.
12
realisasi pembiayaan murabahah untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan di KBMT Bil Barkah.9 Pradita juga melakukan penelitian yang hampir sama dengan Muhammamah dan Anna dan Dwi. Penelitian yang dilakukan oleh Pradita adalah “Analisis Karakteristik Debitur yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Guna Menanggulangi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) Studi kasus pada BRI Cabang Pembantu Sukun Malang” menggunakan analisis regresi logistik dengan variabel bebas tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, jumlah kredit, jangka waktu pengembalian, omzet usaha dan laba usaha. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya yaitu tingkat pendidikan, koefisien regresinya sebesar 0,093 dengan probabilitas kurang dari 5%, jumlah kreditdengan koefisien regresinya sebesar 0,093 dengan probabilitas kurang dari 5%, dan laba usaha dengan koefisien regresi yang terbesar (0,127) dengan probabilitas (0,49)secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit pada BRI KCP Sukun. Laba usaha merupakan faktor tertinggi dan berikutnya adalah jumlah kredit dan tingkat pendidikan.10 Samti juga melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah oleh Debitur Gerai Kredit 9
Febrina Mahliza, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Murabahah untuk Usaha Mikro Agribisnis Sektor Perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor), (Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2011). 10 Dandy Wahyu Bima Pradita dan Abidin Lating, Analisis Karakteristik Debitur Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Guna Menanggulangi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) (Studi kasus pada BRI Kantor Cabang Pembantu Sukun Malang), dalam jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013.
13
Verena Bogor”. Menggunakan variabel bebas
usia debitur (tahun), jenis
kelamin (laki-laki atau perempuan), status (lajang, menikah, janda/duda), pendidikan (tingkatan), lama menempati tempat tinggal (tahun), kepemilikan tempat tinggal (milik sendiri, milik keluarga, sewa), jarak rumah dengan GKV (kilometer), jumlah tanggungan keluarga (orang),
pinjaman lain
(ada/tidak), pengalaman usaha (tahun), omset usaha (rupiah), agunan (rupiah), suku bunga (respon besar/kecil) dan jangka waktu kredit (tahun). Analisis yang digunakan adalah regresi logistik, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukan faktor-faktor yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pengembalian kredit adalah pinjaman lain (0,004) dan suku bunga (0,002).11 Agustania dengan judul penelitian “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus pada PT. Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu)” dengan analisis regresi logistik menggunakan variabel independen omzet usaha, jumlah pinjaman, pinjaman lain, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dalam keluarga, lama usaha, dan jangka waktu pengembalian. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap tingkat kelancaran pengembalian KUR
11
Astri Marlia Samti, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor, (Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2011).
14
adalah omzet usaha (0,02), jumlah pinjaman (0,06), dan pinjaman lain koefisiennya (-1,747).12 Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Asih “Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
yang berjudul
Pengembalian
Kredit
Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta)” yang dianalisis mengunakan regresi logistik yang variabel bebasnya yaitu jumlah pinjaman (rupiah), tingkat suku bunga (persen), penghasilan bersih usaha (rupiah), pengalaman usaha (tahun),usia(tahun), jumlah tanggungan keluarga (orang)
dan
pendidikan (tahun). Teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari Telkom Community Develipment Center (CDC) Divre II Jakarta, publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), internet, buku, dan literatur. Hasil penelitiannya dengan analisis regresi logistik menunjukan faktor yang berpengaruh nyata dalam pengembalian kredit pada programkemitraan CSR PT.Telkom Divre II Jakarta adalah faktor jumlah pinjaman (0.018) dengan koefisisennya 1.54E07, tingkat suku bunga (0.030) dengan koefisiennya -1.235433,penghasilan bersih usaha (0.000) dengan koefisiennya 2.68E-07, dummy force major (0.002) dengan koefisien -2.481627 dan dummy pendapatan diluar usaha (0.013) dengan koefisien -2.420340.13
12
Virgitha Isanda Agustania, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu), (Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009). 13 Mukti Asih, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta), (Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2007).
15
Nastiti juga melakukan penelitian tentang pengembalian kredit dengan judul penelitian “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan (Studi Kasus : PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)” yang menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel bebas usia, penghasilan bersih usaha, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, penghasilan diluar usaha,pengalaman usaha dan jumlah pinjaman. Teknik pengumpulan datanya menggunakan data sekunder yang dimiliki PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Hasil penelitiannya adalah variabel penghasilan bersih usaha dengan koefisien -0,43 berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit.14 Arinda juga melakukan penelitian yang sama dengan judul “Analisis Pengaruh Usia, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pengalaman Usaha, Omzet Usaha dan Jumlah Pinjaman terhadap Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang)”. Analisis menggunakan regresi logistik, teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian Arinda ini adalah usia (0,046) berpengaruh negatif, sedangkan jumlah tanggungan keluarga (0,035), lama pengalaman (0,040), omzet usaha (0,000) dan jumlah pinjaman (0,000) berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian kredit.15
14
Anggri Nastiti, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan (Studi Kasus: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa timur Area Malang), dalam Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013. 15 Nila Arinda, Analisis Pengaruh Usia, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pengalaman Usaha, Omzet Usaha dan Jumlah Pinjaman terhadap Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM
16
Berdasarkan uraian tersebut maka tinjauan penelitian terdahulu dapat dirangkum pada Tabel 1.3 berikut:
(Studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang), dalam Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2015.
17
Tabel 1.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu No.
Nama
Judul Penelitian
1.
Eka Nur Muhama -mah (2008)16
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatpengembalian kredit oleh UMKM” (studi kasus nasabah kupedesPT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor). Skripsi
Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan dalam keluarga, omzet usaha dan lama usaha, frekuensi peminjaman
2.
Mastuty Handoyo (2009)17
Faktor-faktor yg mempengaruhi tingkat pengembalian
Tingkat pendidikan, omzet usaha, pengalaman usaha,
16
Variabel Independen
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Perbedaan
Analisis regresi logistik dan korelasi, jenis penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi
Omzet usaha dan frekuensi peminjaman kedit memiliki pengaruh dan keterkaitan yang positif dengan tingkat usaha dan pengembalian kredit.
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong. Hanya menggunakan regresi logistik.
Analisis regresi logistik, jenis penelitian kuantitatif,
Tingkat pendidikan dan pengalaman usaha memiliki pengaruh
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet
Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor) , Skripsi, (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008). 17 Mastuty Handoyo, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiayaan Syariah Untuk UMKM Agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor, (Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009).
18
3.
Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmin a (2011)18
18
pembiayaan syariah untuk UMKM agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor. Skripsi.
jumlah pembiayaan, jangka waktu pembiayaan, frekuensi pembiayaan, pola tagihan, danpenggunaan pembiayaan
teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi.
positif dengan tingkat pengembalian pembiayaan
usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikropembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasidan pengembalian kredit usaha rakyat di BRI Unit X. Jurnal.
Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, jarak tempat tinggal, nilai RPC per bulan, jenis usaha, lama usaha, nilai plafond kredit dan nilai agunan.
Analisis regresi berganda dan regresi logistik, jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif, teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi
Omzet usaha per bulan,tingkat pendapatan bersih per bulan, jenis usaha, jumlah kredit yang diajukan,dan nilai agunan berpengaruh terhadap realisasi KUR. Sedangkan jeniskelamin, dan kewajiban per bulan, berpengaruh siginifikan terhadap pengembalian KUR
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong. Hanya menggunakan regresi logistik.
Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmina, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredit Usaha Rakyat, dalam jurnal Forum Agribisnis, Vol. 1, No. 2 September 2011.
19
4.
Febrina Mahliza (2011)19
Analisis yang mempengaruhi realisasi pembiayaan murabahah untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor). Skripsi.
Usia, jenis kelamin, jumlah tanggungan keluarga, lama pendidikan, lama usaha, pendapatan bersih usaha per bulan, frekuensi pinjaman dan agunan.
Analisis regresi berganda, jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi
Lama pendidikan, lama usaha, pendapatan bersih usaha per bulan, dan agunan memiliki memiliki pengaruh positif terhadap jumlah realisasi pembiayaan murabahah untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan di KBMT Bil Barkah.
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong. Hanya menggunakan regresi logistik. Penelitian kuantitatif
5.
Dandy Wahyu Bima
Analisis karakteristik debitur yang mempengaruhi tingkat
Tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, jumlah kredit, jangka
Analisis regresi logistik, jenis penelitian kuantitatif,
Tingkat pendidikan, jumlah kredit, dan laba usaha secara
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet
19
Febrina Mahliza, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Murabahah untuk Usaha Mikro Agribisnis Sektor Perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor), (Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bogor, 2011).
20
6.
Pradita (2013)20
pengembalian kredit guna menanggulangi terjadinya Non Performing Loan (NPL) studi kasus pada BRI Cabang Pembantu Sukun Malang. Skripsi.
waktu pengembalian, omzet usaha dan laba usaha.
teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi.
parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit pada BRI KCP Sukun. Laba usaha merupakan faktor tertinggi dan berikutnya adalah jumlah kredit dan tingkat pendidikan.
usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
Astri Marlia Samti (2011)21
Faktor-faktor yang mempengaruhipengemb alian kredit bermasalah oleh debitur Gerai Kredit Verena Bogor. Skripsi.
Usiadebitur, jeniskelamin, status, pendidikan, lama menempati tempat tinggal, kepemilikan tempat tinggal, jarak rumah dengan GKV, jumlah tanggungan keluarga, pinjaman lain,
Analisis regresi logistik, teknik pengumpulan data wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata (significant) terhadap pengembaliankredit adalah lama menempati tempat tinggal, pinjaman lain dan suku bunga.
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten
20
Dandy Wahyu Bima Pradita dan Abidin Lating, Analisis Karakteristik Debitur yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Guna Menanggulangi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) (Studi kasus pada BRI Kantor Cabang Pembantu Sukun Malang), dalam jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013. 21 Astri Marlia Samti, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor, (Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2011).
21
Pekalongan tahun 2015.
pengalaman usaha, omzet usaha, agunan, suku bunga dan jangka waktu kredit 7.
Virgitha Isanda Agustani a (2009)22
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (studi kasus pada PT. Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu). Skripsi.
Omzet usaha, jumlah pinjaman, pinjaman lain, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dalam keluarga, lama usaha, dan jangka waktu pengembalian.
Analisis regresi logistik, teknik pengumpulan data wawancara, kuesioner dan dokumentasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap tingkat kelancaran pengembalian KUR adalah omzet usaha, jumlah pinjaman, dan pinjaman lain
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
8.
Mukti Asih (2007)23
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit pengusaha kecil padaprogram kemitraan
Jumlah pinjaman (rupiah), tingkat suku bunga (persen), penghasilan bersih usaha (rupiah), pengalaman
Analisis regresi logistik menggunakan teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari Telkom
Faktor yang berpengaruh nyata dalam pengembalian kredit pada program kemitraan CSR
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah.
22
Virgitha Isanda Agustania, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu), (Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009). 23 Mukti Asih, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta), (Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2007).
22
9.
Anggri Nastiti. (2013)24
24
Corporate Social Responsibility (studi kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta). Skripsi.
usaha (tahun), usia (tahun), jumlah tanggungan keluarga (orang) dan pendidikan (tahun)
Community Develipment Center (CDC) Divre II Jakarta, publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), internet, buku, dan literatur lainnya yang relevan dengan penelitian ini.
PT.Telkom Divre II Jakarta adalah jumlah pinjaman, tingkat suku bunga, penghasilan bersih usaha, dummy force major dan dummy pendapatan diluar usaha.
Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. Data yang digunakan primer
Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit pengusaha kecil pada program kemitraan (studi kasus : PT PLN (Persero) distribusi Jawa Timur Area Malang). Skripsi.
Usia, penghasilan bersih usaha, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, penghasilan diluarusaha,pengalaman usaha dan jumlah pinjaman
Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan regresi berganda (multiple regression). Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Timur Area
Hasil dari analisis penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penghasilan bersih usaha berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit.
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. Analisis menggunakan
Anggri Nastiti, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil pada Program Kemitraan (Studi Kasus: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa timur Area Malang), (Malang, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013)
23
Malang. 10.
Nila Arinda (2015)25
Analisis pengaruh usia, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, omzet usaha dan jumlah pinjaman terhadap tingkat pengembalian kredit oleh UMKM (studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang). Jurnal.
Usia, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, omzet usaha, dan jumlah pinjaman
Metode analisis regresi logistik, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner
regresi logistik Usia berpengaruh negatif, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, omzet usaha dan jumlah pinjaman berpengaruh positif tehadap tingkat pengembalian kredit.
Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
Sumber: Data diolah, 2014
25
Nila Arinda, Analisis Pengaruh Usia, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pengalaman Usaha, Omzet Usaha dan Jumlah Pinjaman terhadap Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang), dalam Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2015.
24
Posisi penelitian dalam penelitian ini yaitu peneliti bermaksud melakukan studi lebih lanjut melalui pengujian ulang (replication) atas penelitian terdahulu. Peneliti ingin mengetahui apakah jika dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan objek, sampel dan data yang berbeda dapat diketahui hasil yang konsisten atau tidak. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumsebelumnya. Ada kesamaan terhadap variabel-variabel yang digunakan sebagai variabel penelitian, yaitu variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pinjaman. Selain itu kesamaan juga terjadi pada alat analisis yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya,yaitu
menggunakan
alat
analisis
regresi
logistik
untuk
menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitianini meneliti tentang pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro untuk berbagai sektor usaha di Kopena yang pembiayaannya rentan terhadap pembiayaan macet, selain itu obyek penelitiannya yaitu debitur usaha mikro Kopena Cabang Bojong pada tahun 2015 yang obyeknya tergolong baru dan belum pernah ada yang menelitiserupa dengan penelitian peneliti di lokasi setempat.
25
2. Kerangka Teori Di dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan beberapa referensi guna menghasilkan sebuah karya ilmiah, beberapa diantaranya adalah: 1) Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.26 Menurut
Pusat
Bahasa
Departemen
Pendidikan
Nasional,
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.27 Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
26
Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003), hlm. 16. 27 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002), hlm. 263.
26
Jalur pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, dibagi menjadi:28 a. Jalur formal b. Jalur nonformal c. Jalur informal Pendidikan menurut Samti (2011) dalam Fairuz (2014) adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui oleh debitur yang diukur dengan tingkatan.Sedangkan menurut Asih (2007) dalam Fairuz (2014) menyatakan bahwa tingginya tingkat pendidikan pengusaha menjadi landasan atau dasar untukmemahami dan berpikir, hal ini akan mempengaruhi kemampuan dalam mengelola usahanya. 2) Pengaruh Tanggungan Keluarga terhadap Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Yang dimaksud dengan tanggungan keluarga adalah jumlah tanggungan yang terdiri dari anak, istri, serta famili yang tinggal dalam satu rumah dan menjadi tanggungan kepala keluarga, tetapi jumlah anak tidak selalu berarti sama dengan jumlah tanggungan, hal ini disebabkan anak sewaktu-waktu dapat memisahkan diri misalnya membentuk keluarga baru. Beberapa faktor yang menyebabkan jumlah tanggungan dalam satu keluarga besar antara lain telah berkeluarga pada usia muda, kelahiran anak yang begitu dekat, adanya anggapan bahwa banyak anak
28
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Jalur Pendidikan.
27
banyak rezeki dan sanak saudara yang belum bisa berusaha sendiri sehingga harus tinggal bersama keluarga yang sudah cukup mantap. Semakin banyak jumlah tanggungan maka semakin besar pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 3) Pengaruh
Omzet
Usaha
terhadap
Kelancaran
Pengembalian
Pembiayaan Omzet atau laba kotor adalah total penjualan kotor yang dihitung per satuan waktu seperti harian/ bulanan/ tahunan. Tujuan utama dalam usaha adalah memaksimalkan laba. Penentuan posisi laba, perilaku rasional dalam maksimalisasi laba dalam Islam pada dasarnya dikondisikan oleh tiga faktor. Pertama, pandangan Islam tentang bisnis. Kedua, perlindungan kepada konsumen dan ketiga, bagi hasil diantara faktor yang mendukung. Omzet usaha menurut Samti (2011) dalam Marantika (2013) adalah rata-rata pendapatan debitur per bulan dan dapat juga ditambah dari penghasilan pasangan (join income) yang diperoleh dari pendapatan usahanya yang diukur dalam rupiah.Omzet usaha yang tinggi memacu seseorang untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan usahanya.29
29
Carla Rizka Marantika, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR)Mikro, (Semarang: Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013), hal. 54, Skripsi tidak diterbitkan.
28
4) Pengaruh Jumlah Pembiayaan terhadap Kelancaran Pembiayaan Prinsip-prinsip penilaian yang digunakan dalam pembiayaan syariah tidak jauh berbeda dengan prinsip penilaian yang diterapkan pada bank konvensional.Hal ini karena dalam pemberian pembiayaan setiap lembaga keuangan mempunyai resiko yang kemudian berkorelasi dengan kepercayaan dari masyarakat khususnya nasabah. Prinsip analisis pembiayaan, dengan rumus 5 C :30 1) Character
: Menggambarkan watak dan kepribadian calon debitur.
2) Capacity
: Kemampuan
calon
debitur
dalam
memenuhi
kewajibannya sesuai jangka waktu kredit. 3) Capital
: Besarnya modal yang diperlukan calon debitur.
4) Colateral
: Jaminan/agunan yang diberikan oleh calon debitur atas kredit yang diajukan.
5) Condition
: Keadaan usaha atau calon debitur itu prospek atau tidak.
Terkadang ditambah 1 C yaitu Constrain . 6) Constrain
: Hambatan – hambatan
yang mungkin mengganggu
proses usaha.
30
hlm.112.
Ismail, Manajemen Perbankan:Dari Teori Menuju Aplikasi,(Jakarta: Kencana, 2010),
29
5) Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, bahwa secara umum kolektabilitas pembiayaan dikategorikan menjadi lima antara lain: 1) Kriteria lancar (Pass) 2) Kriteria kredit dalam perhatian khusus (Special Mention) 3) Kriteria kredit kurang lancar (Sub Standard) 4) Kriteria kredit diragukan (Doubtful) 5) Kriteria kredit macet (Lost).31
G. Kerangka Pemikiran Berdasarkan telaah pustaka yang telah diuraikan, maka sebuah penelitian ini tampak pada Gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Tingkat Pendidikan (X1)
Jumlah Tanggungan Keluarga (X2) Omzet Usaha (X3)
Tingkat Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Musyarakah (Y)
Jumlah Pembiayaan (X4)
Sumber: Diolah oleh penulis, 2015 31
Veithzal Rivai dan Andria Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 33-37.
30
H. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan
hal
yang
sering
dituntut
untuk
melakukan
pengecekannya.32 Berdasarkanrumusan masalah, tujuan penelitian yang diajukan, dan kajian teori yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H01
: Diduga tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
Ha1
: Diduga tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
H02
: Diduga jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
Ha2
: Diduga jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
H03
: Diduga omzet usaha tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
32
Sudjana, Metode Penelitian, Cet. I, (Bandung : Tarsito, 2005), hlm. 219.
31
Ha3
: Diduga omzet usaha berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
H04
: Diduga jumlah pembiayaan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
Ha4
: Diduga jumlah pembiayaan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
H05
: Diduga tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiyaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
Ha5
: Diduga tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiyaan secara simultan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
I.
Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan sifat studinya korelasi yaitu penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat
32
asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti (Kuncoro: 2009). Pendekatan dalam penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Penelitian
kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh.33 Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.34 Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan debitur pembiayaan musyarakah untuk usaha mikro di Kopena Cabang Bojong dari Januari sampai dengan Maret 2015 sebanyak 185 nasabah. b. Sampel Penelitian Penentuan sampel dilakukan secara nonrandom (nonprobability sampling) dengan metode purposive sampling. Dalam pengambilan sampel
jenis
ini,
sampel
dipilih
berdasarkan
pertimbangan-
33
Husein Umar,Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, (Jakarta: PT SUN, 1998),
hlm. 95. 34
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2005), hlm. 13.
33
pertimbangan tertentu, sedangkan pertimbangan yang diambil itu berdasarkan tujuan penelitian.35Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Debitur yang memiliki usaha mikro. 2. Debitur yang menggunakan akad musyarakah yang masih aktif sampai Maret 2015 3. Debitur yang memiliki tabungan di Kopena Cabang Bojong, karena objek penelitian hanya untuk debitur usaha mikro di Kecamatan Bojong. 4. Usia debitur antara 20 sampai dengan 50 tahun. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, debitur yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel adalah 40 debitur. 3. Variabel Penelitian Variabel terikat dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah debitur usaha mikro Kopena Cabang Bojong tahun 2015yang disimbolkan dengan (Y).
2.
Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain tingkat pendidikan (X1), jumlah tanggungan keluarga (X2), omzet usaha (X3), dan jumlah pembiayaan (X4).
35
Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi), (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 208.
34
4. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada Tabel 1.4 berikut: Tabel 1.4 Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi
Indikator
Skala
Tingkat Pengembalian Pembiayaan (Y)
Lancar atau tidaknya debitur dalam mengembalikan pembiayaan pokok maupun bagi hasilnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Y ꞊ 1, Lancar
Tingkat Pendidikan (X1)
Tingkat pendidikan formal atau non formal yang pernah dijalani oleh debitur dalam satuan tahun.
a. Jalur pendidikan b. Tingkat pendidikan
Jumlah Tanggungan Keluarga (X2)
Banyaknya orang yangmenjadi a. Status dalam keluarga Interval tanggungan debitur dalam keluarganya b. Jumlah tanggungan saat ini yang dihitung dalam satuan c. Tanggungan yang orang. sudah bekerja
Omzet Usaha (X3)
Jumlah dari keseluruhan pendapatan kotor yang diterima rata-rata perbulan oleh debitur yangdihitung dalam satuan ribu rupiah.
a. Omzet usaha b. Biaya yang dikeluarkan per bulan c. Laba
Jumlah Pembiayaan (X4)
Besarnya jumlahpembiayaan yang diterimaoleh debitur yang dihitung dalam satuan ribu rupiah.
a. Jumlah pembiayaan Interval b. Analisis pembiayaan (6 C)
Y ꞊ 0, Tidak Lancar
Sumber: Diolah oleh penulis, 2015 5. Sumber Data Data dalam penelitian digolongkan menjadi data primer dan data sekunder yang diklasifikasikan sebagai berikut:36
36
Ordinal
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.41.
Interval
Interval
35
a.
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisisan kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti37. Data primerdalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang diisi langsung oleh respondendan objek yang diteliti yaitu debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.
b.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti melalui media perantara. Dalam penelitian ini sumber data sekunder diperoleh melalui studi literature yang berhubungan dengan penelitian,
baik
berupa
laporan
keuangan
Kopena
tentang
pembiayaan musyarakah maupun buku yang memuat teori, hasil penelitian terdahuludari situs website, dan lain-lain. 6. Teknik Pengumpulan Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa cara, antara lain: a. Metode Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan responden tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada
37
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Edisi 2 (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hlm.42.
36
kesempatan lain.38 Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik personal debitur, usaha debitur dan pinjaman modal debitur di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan. Wawancara dilakukan dengan nasabah atau debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah, Kepala Cabang Kopena dan teller untuk mendapatkan informasi lain yang diperlukan tentang manajemen pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan secarakeseluruhan. b. Metode Kuesioner Atau Angket Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan maksud agar responden bersedia memberikan jawaban yang sesuai.39 Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada nasabah pembiayaan musyarakah di Kopena cabang Bojong.Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dengan skala yang jawaban masing-masing mempunyai skor 1-5 dengan rincian sebagai berikut: 1 untuk pertanyaan dengan jawaban a 2 untuk pertanyaan dengan jawaban b 3 untuk pertanyaan dengan jawaban c 4 untuk pertanyaan dengan jawaban d
38
Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Ed. II, (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), hlm. 31. 39 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta PT. Rineka Cipta, 1995), hlm. 136.
37
5 untuk pertanyaan dengan jawaban e c. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, majalah, notulen rapat, dan lain sebagainya.40 Dalam teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ini peneliti menyelidiki data-data yang bersifat sekunder, data ini dapat diperoleh dari arsip-arsip seperti profil Kopena, visi misi Kopena, organisasi kopena, laporan keuangan Kopena, manajemen Kopena dan lain sebagainya yang berkaitan dengan obyek penelitian. 7. Teknik Analisis Data a. Uji Instrumen 1) Uji Validitas Uji
validitas
berguna
untuk
mengetahui
apakah
ada
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang/ diganti karena dianggap tidak relevan.41 Pengukuran ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel product moment. Kriteria pengambilan keputusan uji validitas adalah:
40
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 41. 41 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 166.
38
a) Bila nilai r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka item pertanyaan valid. b) Bila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka item pertanyaan tidak valid. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama.42 Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Cronbach Alpha, dimana suatu instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70. b. Statistik Deskriptif Variabel Independen Statistik deskriptif pada variabel independen dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai data yang akan diteliti. Gambaran tersebut berupa nilai mean, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum dari variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan. c. Uji Normalitas Untuk regresi logistik, asumsi normalitas pada variabel independen tidak diperlukan. Menurut Kuncoro regresi logistik 42
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 168.
39
cukup baik dan sering digunakan. Hal ini karena regresi logistik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan regresi lainnya, yaitu: 1) Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap group. 2) Variabel dalam regresi logistik dapat berupa campuran dari variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis. 3) Regresi logistik amat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linier dengan satu atau lebih variabel bebas.43 d. Menilai Kelayakan Model Regresi Output dari Hosmer dan Lemeshow, dengan hipotesis: Ho : Model regresi yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model regresi yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Nilai Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-square pada bagian bawah uji Hosmer dan Lemeshow. Jika Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
43
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta : AMP YKPN, 2001), hlm. 217.
40
Jika H0 diterima, berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sedangkan jika H0 ditolak artinya ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksikan nilai observasinya.44 e. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai apakah model yang telah dihipotesiskan fit dengan data atau tidak.Menilai angka -2 log likelihood pada awal (blok number = 0) dan angka -2 log likelihood pada blok number = 1, jika terjadi penurunan angka -2 log likelihood maka menunjukkan model regresi yang baik. Log likelihoodpada regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of squared
error”
pada
model
regresi,
sehingga
penurunan
loglikelihood menunjukkan model regresi yang baik.45 f. Nilai Nagel Karke (R²) Nilai Nagel Kerke digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model variabel bebas secara bersama-sama dalam menerangkan variasi variabel terikat.
44
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Cet. Ke 5 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005),hlm. 341. 45 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Cet. Ke 5 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005),hlm. 340.
41
Nagel Karke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell’s untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R² dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagel Karke R² dapat diinterpretasikan seperti nilai R² pada multiple regression.46 g. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan model regresi logistik. Analisis ini dilakukan untuk menentukan pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen yaitu tingkat keberhasilan pengembalian pembiayaan musyarakah, dengan nilai signifikansi < 0,05 maka secara parsial berpengaruh.
Keterangan: Li = Variabel respon, dimana: p = peluang terjadinya Y = 1 p-1= peluang terjadinya Y = 0 P = Probabilitas / kemungkinan pengembalian pembiayaan X1 = Tingkat Pendidikan X2 = Jumlah Tanggungan Keluarga X3 = Omzet Usaha X4 = Jumlah Pinjaman 46
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Cet. Ke 5 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005),hlm. 341.
42
Βo = Konstanta β1,2,3,4= Koefisien regresi logit Ln = log of odd Untuk pengujian hipotesis secara simultan dapat dilihat melalui tabel omnibus test of model coefficient pada output SPSS. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka secara simultan variabel independen berpengaruh
terhadap
kelancaran
pengembalian
pembiayaan
musyarakah.
J.
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini akan disusun dalam beberapa bab. Tiap-tiap bab akan memuat beberapa sub-bab sesuai dengan keperluan kajian yang akan dilakukan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berupa pendahuluan yang menuliskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka berfikir, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Landasan teori yang memuat uraian teoritis yang diteliti berupa tinjauan umum tentang koperasi, UMKM, pembiayaan musyarakah
43
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
tingkat
kelancaran
pengembalian pembiayaan musyarakah. BAB III GAMBARAN UMUM KOPENA Merupakan gambaran umum tentang Kopena. Dalam bab ini berisi tentang profil Kopena, kondisi aset Kopena dan prosedur pembiayaan musyarakah di Kopena serta kondisi nasabah Kopena. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakahdebitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015. BAB V
PENUTUP Merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi yang terdiri dari simpulan dan saran.