BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (selanjutnya PR) sudah sangat berkembang pada jaman sekarang. Pada dasarnya setiap individu dapat menjadi PR bagi dirinya sendiri maupun perusahaan. Dewasa ini, hampir setiap perusahaan memiliki divisi PR tersendiri. Fungsi PR untuk mendapat serta menjaga citra dan reputasi baik perusahaan dinilai penting, terutama karena persaingan bisnis yang semakin ketat. Pada pertemuan asosiasi-asosiasi PR seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978, ditetapkan definisi PR sebagai berikut: “PR adalah sesuatu seni sekaligus disiplin imu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan programprogram tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.” Definisi tersebut juga menyejajarkan aspek-aspek PR dengan aspek-aspek ilmu sosial dari suatu organisasi, yakni menonjolkan tanggung jawab organisasi kepada kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas pada abad ke 21 ini (Anggoro, 2005: 2).
1
Dalam abad ke 21, PR akan terus menghadapi berbagai tantangan (Lattimore et. al, 2010: 434). Tantangan yang dialami seperti: 1. Meningkatnya kebutuhan akan strategi komunikasi yang efektif. 2. Perlunya untuk terus menerus berinteraksi dengan stakeholder melalui media sosial baru. 3. Komunitas dan praktik PR global yang terus berubah. 4. Perubahan struktur organisasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan tersebut. Tujuan PR adalah penyajian informasi dan pendidikan atau penyuluhan untuk menciptakan saling pemahaman. Kegiatan-kegiatan PR khusus diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbeda-beda dan masing-masing dengan cara yang berlainan pula. Istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publics. Hal tersebut dikarenakan kegiatan PR tidak diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas-luasnya (masyarakat umum). Untuk mencapai tujuan dari fungsi PR tersebut, dibutuhkan kecepatan penyampaian informasi. Salah satu cara pencapaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan media. Media yang kini berkembang dengan pesat adalah media internet. Internet merupakan media yang berbasis teknologi informasi, oleh karena itu, internet dapat berperan penting dalam menyediakan informasi yang cepat dan akurat. Internet merupakan kependekan dari interconnected-networking, didefinisikan sebagai kemampuan dalam menyampaikan informasi global yang cepat, mekanisme penyebaran informasi, dan media kolaborasi, serta interaksi antar individu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis (Purwanto, 2006: 333). Sedangkan fungsi Internal PR menyediakan, membina dan membangun hubungan antara organisasi dan karyawankaryawannya melalui communications channels. Salah satu teknologi
2
komunikasi dalam ranah internet adalah Information and Communication Technology. Setelah memiliki fungsi yang luas, internet khususnya pada bidang pendidikan, tidak berhenti di satu tahap saja. Yang terjadi justru lebih pesat dan merambah ke berbagai bidang. Dengan komunikasi yang terbuka antara pihak universitas dan mahasiswa, Internal PR akan mampu mencapai hubungan yang lebih positif dalam setiap level organisasi (Laksamana, 2010: 13). Internal PR yang sukses tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri, proses ini membutuhkan adaptasi. Media yang baik menurut McQuail, memiliki lima karakteristik yaitu (Oliver, 2007: 96): 1. Media, secara kolektif, adalah sumber informasi yang utama. 2. Media massa sosial menyediakan tempat bagi isu publik untuk dibahas, diperdebatkan, dijelaskan dalam bentuk yang bermacammacam. 3. Media yang mengatakan bagaimana tentang adat istiadat kontemporer, perubahan nilai, dan pengaruh kebudayaan. Dalam hal ini, media sebagai gambaran umum tentang realitas sosial. 4. Media sebagai sistem penyampaian utama dalam memproyeksikan sebuah gambar yang menghibur dan bersifat informasi. 5. Media mempresentasikan sesuatu yang dianggap normal. Dengan kata lain media menjadi tolak ukur berhubungan dengan sikap dan perilaku yang dianggap bisa diterima dalam masyarakat. Salah satu jenis media yang banyak digunakan PR dan mencakup kelima hal di atas adalah internet. Karena perkembangan itu, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) juga melakukan terobosan dengan
3
membuat wadah penyedia informasi mengenai aktivitas universitas yang selalu di update serta dapat diakses lewat situs www.euis.umn.ac.id. Euis merupakan singkatan dari Enterprise University Information System, atau wadah sistem informasi universitas. Menurut Nunik Afriliana, S.Kom, yang menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), kegunaan Euis adalah menyediakan informasi untuk dosen dan mahasiswa, mengenai informasi akademik. Bagi
UMN,
mahasiswa
merupakan
publik
internal
yang
digambarkan sebagai stakeholder perguruan tinggi. Oleh karena itu, Euis bertujuan untuk memuaskan mahasiswa dari sisi informasi mengenai berita acara perkuliahan. Dengan adanya Euis, diharapkan bisa menjadi sarana informasi bagi stakeholder internal. Euis menjadi penelitian karena bentuk komunikasinya, merupakan komunikasi satu arah. Komunikasi satu arah tersebut, yang akan dibahas lebih
lanjut,
kemudian
menimbulkan
kepuasan
tersendiri
bagi
pengaksesnya. Kepuasan pengakses terhadap Euis, juga diakibatkan oleh motif yang mendorong penggunaan media tersebut sebagai media Internal Communication. Pada hal itu, yang menjadi penting adalah sistem informasinya. Teori utama yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Uses and Gratification. Karena dari teori tersebut, ditunjukkan bahwa publik secara aktif dan sadar dalam menentukan media massa untuk memenuhi tujuan tertentu, antara lain untuk memenuhi kebutuhan mereka melalui informasi. Sistem informasi tersebut yang menjadi latar belakang penulis
4
untuk menganalisis, hubungan antara motif penggunaan Euis dengan mengetahui kepuasan mahasiswa tentang informasi akademik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah terdapat hubungan antara motif penggunaan Euis sebagai media Internal Communication terhadap kepuasan informasi akademik, dan seberapa besarkah hubungan tersebut?” 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang sudah disebutkan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, apakah terdapat hubungan antara motif penggunaan Euis sebagai media Internal Communication terhadap kepuasan informasi akademik, dan mengetahui seberapa besar hubungan antara motif penggunaan Euis dengan kepuasan informasi akademik. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada bidang Ilmu Komunikasi konsetrasi Public Relations tentang penggunaan teori Uses and Gratification dalam menelaah Media Internal Communication dalam dunia perguruan tinggi.
5
1.4.2
Manfaat Praktis Penelitian ini bisa bermanfaat bagi para praktisi pengelola media Internal Communication untuk meningkatkan kinerja PR dalam
memberikan
pelayanan
kepada
publiknya
dengan
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi yang terpadu.
6