BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan perubahan sistem perdagangan, baik secara
tradisional maupun modern. Sistem perdagangan tradisional yakni transaksi antara penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat hingga terjadi suatu kesepakatan tentang harga yang sesuai. Namun kini seiring dengan perkembangan teknologi khususnya internet dapat memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli tanpa harus bertemu atau bertatap muka. Hal ini menjadi terobosan dalam menghemat waktu, biaya, keterbatasan jarak, dan tentunya lebih praktis. Kemajuan teknologi terlihat dari peningkatan pengguna internet. Pada akhir tahun 2014, perusahaan riset pasar eMarketer menampilkan laporan tentang top 25 negara dalam hal jumlah pengguna internet tahun 2013-2018. Indonesia sendiri kini menduduki peringkat keenam setelah China, US, India, Brazil, dan Jepang, dengan jumlah 83,7 juta pengguna, dimana jumlah tersebut meningkat sebesar 13% dari tahun sebelumnya. Jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun, bahkan eMarketer memperkirakan bahwa jumlah ini akan terus meningkat hingga tahun 2018 (id.techinasia.com). Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah arena baru yang lazim disebut dunia maya. Di sini setiap individu memiliki hak dan
kemampuan untuk berhubungan dengan individu lain tanpa batasan apapun melalui yang disebut media sosial. Kini media sosial menjadi salah satu ranah teknologi yang penting di Indonesia, hal ini dikarenakan penduduknya dianggap sangat sosial. Diungkapkan oleh sebuah agensi marketing We Are Social, bahwa terdapat 72 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia hingga awal tahun 2015, jumlah
tersebut
meningkat
sebesar
16%
dari
tahun
sebelumnya
(id.techinasia.com). Gambar 1.1 Pengguna Aktif Media Sosial
Sumber : id.techinasia.com Semakin maraknya penggunaan media sosial di Indonesia, membuat para pelaku bisnis melihat adanya peluang untuk memasarkan produknya melalui media sosial, atau yang disebut dengan online shopping. Online shopping atau belanja online via internet, adalah suatu proses pembelian barang atau jasa melalui internet. Sejak kehadiran internet, para pedagang berusaha membuat toko online dan menjual produk kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya (internet) melalui berbagai macam media sosial, blog, bahkan web. Beriklan di website dan
jejaring sosial menjadi pintu masuk bagi produk apapun dan dari manapun. Online shopping didasarkan pada sifatnya yang virtual, maka tidak ada lagi batas antara barang dan orang, produsen dan end-user, lokal dan international. Berbelanja via internet lebih mudah dan lebih cepat, dalam pengertian melewati proses tawarmenawar yang sudah mempunyai mekanisme masing-masing di setiap situs serta konsumen pun tidak perlu mengeluarkan biaya atau tenaga untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Penggunaan media online untuk periklanan pun terbukti mampu memangkas biaya marketing dan distribusi bahkan tidak harus membayar biaya human resources. Saat ini banyak pelaku bisnis yang mengiklankan dan menjual produknya melalui media online, mulai dari perusahaan besar yang berbadan hukum hingga pengecer yang tidak memiliki badan hukum. Perusahaan besar biasanya memiliki website sendiri, seperti McDonald’s, Pizza Hut, Zara, dan lain-lain. Sedangkan pengecer yang tidak memiliki badan hukum, biasanya akan memanfaatkan jejaring sosial untuk mengiklankan dan menjual produknya, atau yang biasa disebut online shop. Karena membuat toko online di jejaring sosial sangat mudah, sederhana, dan tidak mengeluarkan biaya apapun, cocok untuk penjual yang ingin memiliki toko online sendiri tapi tidak ingin repot. Salah satu jejaring sosial yang efektif untuk memasarkan sebuah produk adalah Instagram. Instagram bisa menjadi lahan bisnis yang cukup subur, dengan jumlah pengguna di Indonesia yang banyak. Total pengguna yang melakukan login hingga akhir tahun 2014 mencapai 300 juta per bulannya, sedangkan pengguna aktif per bulannya berjumlah 284 juta. Jumlah tersebut mengalami
peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2013 dimana pengguna aktif per bulannya hanya 150 juta (www.tempo.co). Selain itu, sebagian besar pengguna Instagram adalah konsumen yang menyukai online shopping. Pada Januari 2015, startup penyedia layanan survei di Indonesia JakPat, mengungkapkan hasil survei mereka mengenai tingkah laku pengguna aplikasi berbagi foto Instagram di Indonesia. Survei tersebut melibatkan 530 responden yang telah memasang dan menggunakan Instagram pada smartphone mereka.
Hasilnya sebanyak 75%
responden menyatakan bahwa mereka menggunakan Instagram untuk mencari dan mengikuti akun vendor seperti toko online (id.techinasia.com). Gambar 1.2 Responden yang Mengikuti Akun Vendor di Instagram
Sumber : id.techinasia.com Jika kita lihat fenomena saat ini, bukan hanya akun pribadi yang terdapat di Instagram, tetapi banyak juga terdapat akun-akun online shop yang memasarkan berbagai macam produk, seperti produk kecantikan, makanan, pakaian, sepatu, gadget, dan masih banyak lagi. Salah satu produk yang sedang ramai dipasarkan di instagram adalah wall sticker (stiker dinding). Wall sticker hampir sama dengan wall paper, fungsinya untuk dekorasi dinding. Bedanya
adalah wallpaper berukuran besar sekaligus pengganti cat, sedangkan wall sticker berupa gambar tempel berukuran kecil dan terdiri dari beberapa bagian untuk digabung susunannya. Kini tren dekorasi bergeser pada stiker dinding karena bisa membuat dinding menjadi tampil beda dengan biaya yang cukup murah. Saat ini banyak online shop yang memasarkan wall sticker melalui instagram, salah satunya adalah W Store. W Store berdiri pada Agustus 2011, dan mulai menggunakan instagram sebagai media untuk memasarkan produknya sejak Desember 2012. Hingga saat ini W Store telah memiliki 7600 pengikut di akun Instagramnya. Melalui Instagram, W Store mampu menjual wall sticker sekitar 30 pcs dalam satu bulan. Wall sticker sendiri bukan merupakan kebutuhan dan wajib dimiliki, tetapi wall sticker banyak diminati sejak kemunculannya di Indonesia. Gambar 1.3 Tampilan Instagram Online Shop W Store
Sumber : Online Shop W Store
Banyak online shop merupakan non-store atau tidak memiliki toko, para konsumen hanya melihat produk dan mendapatkan informasi tentang detail produk melalui tayangan iklan di media sosial. Sulit untuk memastikan apakah produk yang ingin mereka beli sesuai dengan keinginan mereka, dan sulit juga untuk memastikan bahwa online shop tersebut bisa dipercaya atau tidak. Dalam laporan Rakuten Smart Shopping Survey pada tahun 2014, mereka menemukan 78 persen pembeli online kecewa pada produk belanjaannya karena barang yang diterima tidak sama dengan yang terlihat di gambar atau iklan. Riset yang dilakukan Rakuten Smart Shopping Survey melibatkan lebih dari dua ribu konsumen diempat negara, salah satunya adalah Indonesia (www.merdeka.com). Hal tersebut turut menjadi kekhawatiran bagi online shop W Store sebagai salah satu online shop yang ada di Indonesia. Didukung dengan kenyataan bahwa penjualan online shop W Store pada tahun 2014 mengalami fluktuasi. Berikut ini akan disajikan tabel penjualan produk wall sticker pada online shop W Store.
Tabel 1.1 Data Penjualan Online Shop W Store Tahun 2014 No
Bulan
1
Hasil Penjualan
Fluktuasi
Pcs
Rp
Rp
%
Januari
80
3.353.000
-
-
2
Februari
145
5.656.000
2.303.000
69%
3
Maret
59
2.427.000
-3.229.000
-57%
4
April
130
5.607.000
3.180.000
131%
5
Mei
41
1.474.000
-4.133.000
-74%
6
Juni
146
5.775.000
4.301.000
292%
7
Juli
84
3.883.000
-1.892.000
-33%
8
Agustus
151
5.860.000
1.977.000
51%
9
September
62
2.733.000
-3.127.000
-53%
10
Oktober
16
637.000
-2.096.000
-77%
11
November
23
754.000
117.000
18%
12
Desember
45
1.718.000
1.081.000
143%
Jumlah
982
39.877.000
-1.518.000
-4%
Rata-rata 82 Sumber : Online Shop W Store
3.323.083
-126.500
-4%
Dari data diatas maka didapat grafik dari hasil penjualan di Online Shop W Store sebagai berikut. Grafik 1.1
Grafik Hasil Penjualan Online Shop W Store Tahun 2014 Dari Tabel 1.1 dan Grafik 1.1 dapat disimpulkan adanya kenaikan dan penurunan penjualan. Pada bulan Maret, Mei, September, Oktober, November, dan Desember hasil penjualan dibawah rata-rata penjualan. Pada bulan Januari, Februari, April, Juni, Juli, dan Agustus hasil penjualan diatas rata-rata penjualan. Naik dan turunya penjualan produk wall sticker di Online Shop W Store tidak lepas dari proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Secara umum ada banyak hal yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa terhadap hal-hal yang berpengaruh pada proses keputusan pembelian konsumen, khususnya dalam online shopping yang terbilang baru dalam sistem perdagangan. Agar menarik minat konsumen untuk bertransaksi di sebuah online shop, tentu berkaitan dengan apa produk yang ditawarkan oleh online shop itu sendiri. Jika suatu produk sudah diketahui masyarakat umum mengenai kualitasnya atau produk tersebut sudah memiliki merek yang kuat, maka akan menarik minat konsumen. Harga juga dapat menimbulkan minat konsumen, terlebih untuk
konsumen yang sensitif terhadap harga. Dengan adanya selisih harga tertentu akan menentukan minat konsumen untuk bertransaksi membeli sebuah produk khususnya dalam pembelian secara online. Dalam menjual sebuah produk dibutuhkan promosi untuk menyampaikan informasi mengenai produk tersebut kepada konsumen agar konsumen tertarik akan produk tersebut. Promosi antara lain dapat dilakukan melalui promosi penjualan secara berkala maupun periklanan melalui beragam media termasuk media online. Karena konsumen pada umumnya lebih terbiasa untuk bertransaksi secara tradisional, maka pada saat konsumen melihat sebuah promosi melalui media online dan berminat akan suatu produk serta harganya, maka hal yang menentukan selanjutnya ialah tentang kepercayaan konsumen akan online shop tersebut. Keraguan dapat muncul, sehingga kepercayaan adalah faktor kunci bagi sebuah online shop. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka menarik untuk diteliti lebih lanjut tentang pengaruh kualitas produk, harga, promosi, serta kepercayaan terhadap minat konsumen terhadap produk wall sticker sebelum pada akhirnya melakukan transaksi atau melakukan pembelian secara online. Dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Kepercayaan Terhadap Proses Keputusan Pembelian Produk Wall Sticker di Online Shop W Store”.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas produk produk wall sticker di online shop W Store? 2. Bagaimana harga produk wall sticker di online shop W Store? 3. Bagaimana promosi produk wall sticker di online shop W Store? 4. Bagaimana kepercayaan di online shop W Store? 5. Bagaimana proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store? 6. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store? 7. Bagaimana pengaruh harga terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store? 8. Bagaimana pengaruh promosi terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store? 9. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store? 10. Bagaimana pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan kepercayaan secara bersama-sama terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1
Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi
yang diperlukan untuk diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, sehingga dapat memperoleh kesimpulan terhadap masalah yang diteliti dalam hal ini untuk
mengetahui hasil pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan kepercayaan terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store.
1.3.2
Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak di capai pada penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas produk produk wall sticker di online shop W Store. 2. Untuk mengetahui bagaimana harga produk wall sticker di online shop W Store. 3. Untuk mengetahui bagaimana promosi produk wall sticker di online shop W Store. 4. Untuk mengetahui bagaimana kepercayaan di online shop W Store. 5. Untuk mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store. 6. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store. 7. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store. 8. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store. 9. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store.
10. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan kepercayaan secara bersama-sama terhadap proses keputusan pembelian produk wall sticker di online shop W Store.
1.4
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pelaku bisnis, khususnya bisnis online, yaitu dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli. Sehingga para pelaku bisnis mampu melakukan evaluasi terhadap aktivitas bisnis online yang telah dilakukan, juga sebagai masukan terhadap yang baru akan memulai bisnis online. Penelitian ini pun dapat memecahkan masalah para pelaku bisnis online yang merasa kurang bisa menarik minat beli konsumen.