BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk kegiatan pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bank merupakan salah satu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, juga sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah penting yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal ini tercermin dalam kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat kemudian mengolahnya menjadi pendapatan operasional bank dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan pemberian kredit kepada pihak yang memerlukan dana.
Universitas Sumatera Utara
Kinerja merupakan salah satu faktor penting yang menunjukkan efektivitas dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi. Penurunan kinerja secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya Financial Distress yaitu keadaan yang sangat sulit bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan. Financial Distress pada bank apabila tidak segera diselesaikan akan berdampak besar pada bank tersebut dengan hilangnya kepercayaan dari nasabah. Di Indonesia pada era 1960-an dan 1970-an bisnis perbankan belum begitu populer di kalangan masyarakat luas. Pada waktu itu bank tidak direpotkan mencari nasabah malah sebaliknya nasabah yang mendatangi atau mencari bank. Keadaan terbalik muncul pada tahun 1980-an dan 1990-an dimana terjadi perubahan dalam dunia perbankan Indonesia, di periode tahun ini justru perbankan mulai aktif mengejar nasabah. Hal ini ditunjang pula dengan dikeluarkannya Paket Kebijaksanaan Oktober tahun 1988 (Pakto 1988) dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992, yang membuat perbankan di Indonesia mulai mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Kebijakan dan peraturan pemerintah ini benar-benar merangsang dunia perbankan, ditandai dengan lahirnya bank-bank swasta baru, serta munculnya aneka ragam produk bank yang dipasarkan kepada masyarakat luas seperti deposito berjangka, tabungan, giro, dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan peminjam dana, bank menciptakan produk yang disebut dengan kredit sebagai salah satu pendapatan operasional bank yang paling dominan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangannya, setiap perusahaan perbankan dituntut untuk dapat menjaga kinerjanya dengan baik. Bank yang selalu dapat menjaga kinerjanya dengan baik terutama tingkat profitabilitas yang tinggi dan mampu membagikan deviden dengan baik serta prospek usahanya dapat selalu berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation dengan baik, maka kemungkinan nilai saham dari bank yang bersangkutan di pasar sekunder dan jumlah dana dari pihak ketiga yang berhasil dihimpun akan naik. Kenaikan nilai saham dan jumlah dana pihak ketiga ini merupakan salah satu indikator naiknya kepercayaan masyarakat kepada bank yang bersangkutan. Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank merupakan faktor yang sangat membantu dan mempermudah pihak manajemen bank untuk menyususn strategi bisnis yang baik. Sebaliknya para pemilik dana yang kurang menaruh kepercayaan kepada bank yang bersangkutan maka loyalitasnya pun juga sangat tipis. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi bank yang bersangkutan karena para
pemilik
dana
ini
sewaktu-waktu
dapat
menarik
dananya
dan
memindahkannya ke bank lain. Penilaian terhadap kinerja suatu bank dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Laporan keuangan bank berupa neraca memberikan informasi kepada pihak di luar bank, misalnya bank sentral, masyarakat umum, dan investor, mengenai gambaran posisi keuangannya, yang lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai besarnya risiko yang ada pada suatu bank. Laporan laba rugi memberikan gambaran mengenai perkembangan bank yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesehatan bank harus
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh semua bank baik bank konvensional maupun bank syariah karena terkait dengan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen) bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank, dan pihak lainnya. Informasi mengenai kondisi suatu bank dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mngevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, keputusan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis), khususnya memfokuskan perhatian kepada perhitungan rasio keuangan agar dapat mengevaluasi keadaan finansial pada masa lalu, sekarang, dan meproyeksikan masa yang akan datang. Analisis rasional merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisis laporan finansial. Dengan kata lain, salah satu diantara alat-alat analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi pasar dibidang keuangan adalah analisis rasio keuangan. Untuk menilai kinerja perusahaan perbankan umumnya digunakan aspek penilaian
yang
dikenal
dengan
CAMELS,
yaitu
1)Capital,
2)Assets,
3)Management, 4)Earnings, 5)Liquidity, 6)Sensitivity. Aspek-aspek tersebut menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Rasio-rasio tersebut dapat mengukur apakah bank tersebut
Universitas Sumatera Utara
dikatakan sehat atau tidak. Namun apakah rasio-rasio itu berpengaruh terhadap perubahan harga saham? Hal inilah yang menjadi pokok perhatian peneliti. Apakah ada pengaruh dari rasio-rasio keuangan tersebut terhadap perubahan harga saham emiten perbankan. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial maupun secara simultan terhadap perubahan harga saham? Hal inilah yang mendorong peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Selain itu, latar belakang pemilihan judul ini juga didasarkan pada hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anita Ardiani (2007), dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Capital Adequacy ratio (CAR), Return on Risked Assets (RORA), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), rasio BOPO, dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Sedangkan secara parsial, hanya Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Risked Assets (RORA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Sedangkan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan rasio BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Dengan memperhatikan hasil penelitian terdahulu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian serupa namun dengan mengubah salah satu variabel independennya, yaitu variabel Return on Assets (ROA) diganti dengan variabel Return on Equity (ROE). Selain itu peneliti juga mengubah sampel penelitian
Universitas Sumatera Utara
menjadi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia (BI). Apakah dengan perubahan variabel dan sampel ini maka akan ada perbedaan hasil penelitian peneliti dengan hasil penelitian terdahulu. Hal inilah yang menimbulkan ketertarikan dari peneliti. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia (BI)”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan? 2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara simultan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan. b. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperdalam pengetahuan serta pemahaman peneliti tentang pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap perubahan harga saham emiten perbankan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai kesesuaian antara teori yang ada dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
b. Bagi Perusahaan Perbankan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi dunia perbankan bagaimana tingkat kesehatan bank berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan. c. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi terutama di sektor perbankan. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk penelitian selanjutnya dan bahan referensi tambahan dalam penelitian di bidang lainnya.
D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah harga saham.
Universitas Sumatera Utara
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Semakin besar rasio CAR maka semakin besar kemampuan bank untuk mengontrol risiko yang timbul, sehingga harga saham pun semakin meningkat. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen. Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, sehingga harga saham meningkat. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasionalnya. Semakin besar nilai NPM berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan yang berarti semakin besar tingkat keuntungan bersih, dengan demikian semakin tinggi harga sahamnya. Return on Risked Assets (RORA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar tingkat keuntungan bank, dengan demikian harga sahampun meningkat. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. Semakin besar rasio BOPO maka semakin tidak efisien kegiatan operasional perusahaan, sehingga harga sahampun semakin menurun. Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan antara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga ditambah modal sendiri. Rasio ini memiliki nilai ideal yaitu 50%-75%, apabila melebihi nilai
Universitas Sumatera Utara
tersebut maka akan semakin besar risiko yang akan dihadapi sehingga harga saham akan turun. Berdasarkan uraian diatas, kerangka konseptual dapat digambarkan: Capital Adequacy Ratio (X1)
H1 H2
Return on Equity (X2) Net Profit Margin (X3)
H3
Return on Risked Asset (X4)
H4
Rasio BOPO (X5)
H5
Loan to Deposit Ratio (X6)
H6
Perubahan Harga Saham (Y)
H7 Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 2. Hipotesis Menurut Erlina (2008:49) “hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: H1
: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
H2
: Return on Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham.
H3
: Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham.
H4
: Return on Risked Assets (RORA) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham.
H5
: Rasio BOPO berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham.
H6
: Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham.
H7
: Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara simultan terhadap perubahan harga saham.
Universitas Sumatera Utara