BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang berkaitan dengan gender. Pada sebagian besar organisasi ternyata gender masih mempengaruhi kesempatan (opportunity) dan kekuasaan (power) dalam suatu organisasi. Keadaan demikian dapat menyebabkan aspirasi mereka pada umunya tidak pernah didengarkan dan bahkan kontribusi mereka terhadap organisasi sering diabaikan. Wall Street Journal memberi istilah adanya fenomena “ The Glass Ceiling” untuk menggambarkan hambatan bagi wanita untuk memasuki karir yang lebih tinggi dalam manajemen organisasi dan ditandai adanya dominasi pria dalam manajemen tingkat atas. Adanya diskriminasi dalam pekerjaan dapat menurunkan prospek karir wanita yang disebabkan karena adanya kesempatan yang terbatas dalam peningkatan kemampuan dan pengembangan hubungan kerja yang dapat mendukung karir mereka. Penelitian empiris yang menunjukkan diskriminasi terhadap wanita dalam organisasi diantaranya dilakukan oleh Levitin,et.al. (1971) serta Terborg dan Ilgen (1975) yang menyatakan bahwa ada perbedaan kompensasi antara pekerja pria dan
wanita,
perbedaan
Shannon,1996;Groshen,1995),
pada
gaji
perbedaan
yang
diterima
(Kidd
dan
prospek
promosi
(Olson
dan
Becker,1983;Stewart dan Gudykunst,1982), perbedaan dalam tantangan tugas
1
(Mai-Dalton dan Sullivan,1981) serta perbedaan akses terhadap wewenang dan tanggung jawab oleh Harlan dan Weiss (1982). Adanya nilai-nilai patriacal yang membatasi hak-hak wanita terhadap sumber daya organisasi, membatasi akses wanita terhadap posisi pengambilan keputusan serta stereotip tentang wanita, bahwa wanita lebih mempunyai keterikatan pada keluarga daripada komitmen terhadap karir adalah alasan kenapa jumlah partner wanita lebih sedikit dibandingkan partner pria (Kuntari dan Wijaya, 2001). Kepuasaan kerja juga telah menjadi topik penelitian yang menarik. Beberapa penelitian yang meneliti tentang kepuasan kerja auditor pria dan wanita menemukan beberapa hasil diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Ward et al. (1986) yang meneliti kepuasaan kerja auditor wanita pada lima aspek, yaitu pekerjaan secara umum, supervisi, rekan kerja, promosi serta gaji. Dari kelima aspek ini ditemukan bahwa kepuasan kerja yang paling rendah bagi auditor wanita adalah gaji dan kesempatan promosi yang tersedia. Hayes dan Hollman (1996) menemukan bahwa akuntan publik wanita tidak dipromosikan secepat akuntan publik pria. Trapp et al. (1989) juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara responden pria dan wanita mengenai penghasilan yang diterima oleh akuntan publik wanita (Kuntari dan Wijaya,2001). Anggota minoritas suatu organisasi, misalnya pekerja wanita sering mengalami perlakuan diskriminasi di dalam organisasi. Kurang dekatnya hubungan dengan pimpinan, otonomi pekerjaan yang kurang dan sedikitnya perhatian dan dukungan dari supervisor dapat memberi konsekuensi yang disfungsional pada kesuksesan karir mereka. Adanya perlakuan yang dirasa
2
kurang adil ini dapat menurunkan kinerja dan prospek karir mereka, hal ini disebabkan karena adanya kesempatan yang lebih kecil dalam mengembangkan diri. Kecilnya kesempatan ini dapat berupa kurangnya dukungan dari pimpinan, pemberian tugas rutin, sehingga dapat menekan motivasi serta menurunkan kemampuan yang pada akhirnya menurunkan kinerja mereka. Dari uraian di atas nampak bahwa faktor gender dapat berpengaruh pada pengalaman organisasi, kinerja dan hasil karir seorang karyawan. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui apakah faktor gender berpengaruh pada perbedaan pengalaman organisasi, kinerja dan karir seorang karyawan baik pria maupun wanita.
1.2.
Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas diambil rumusan masalahnya : 1. Apakah terdapat hubungan antara pengalaman organisasi dan hasil karir? 2. Apakah ada perbedaan pengalaman organisasi antara pria dan wanita? 3. Apakah ada perbedaan hasil karir antara pria dan wanita?
3
1.3.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan antara pengalaman organisasi dengan hasil karir. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengalaman organisasi antara pria dan wanita. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil karir antara pria dan wanita.
1.4.
Kontribusi Penelitian
1. Bagi perusahaan, penelitian ini perlu diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pengalaman organisasi, evaluasi terhadap kinerja dan hasil karir yang dipandang berdasarkan gender. 2. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan pengetahuan gender terhadap pengalaman organisasi karyawan, evaluasi terhadap kinerja karyawan dan hasil karir karyawan. 3. Bagi Penulis, sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan serta dengan melihat langsung kenyataan yang ada di lapangan akan menambah pengetahuan baru dan dapat menerapkannya dalam praktek dunia usaha yang nyata. Penelitian ini juga sebagai syarat untuk memenuhi ketentuan dalam pencapaian gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Kristen Duta Wacana.
4
1.5.
Batasan Masalah a. Responden yang diteliti sebanyak 50 orang. b. Variabel pengalaman organisasi yang diteliti meliputi hubungan dengan pimpinan, otonomi pekerjaan dan dukungan supervisor yang didasarkan pada persepsi responden. c. Variabel hasil karir yang diteliti meliputi prospek karir dan kepuasaan karir yang didasarkan pada persepsi responden.
5