BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan
atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio. Kinerja keuangan yang baik dari sebuah perusahaan merupakan pertimbangan utama bagi investor. Semakin baik tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan maka diharapkan harga saham meningkat dan akan memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham merupakan selisih antara harga saham sekarang dan harga saham sebelumnya (Puspitasari, 2012). Return saham merupakan salah satu faktor penting guna memberikan daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal. Semakin tinggi return saham suatu perusahaan, maka akan semakin memikat investor untuk menanamkan modalnya. Semakin tinggi return atau keuntungan yang diperoleh, maka semakin baik posisi pemilik perusahaan (Husnan, 2003 : 134). Return saham merupakan suatu faktor yang mempengaruhi minat investor untuk melakukan suatu investasi dalam suatu perusahaan, dengan tingginya tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan kepada investor, maka menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik, sehingga investor yakin bahwa perusahaan tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap saham yang telah ditanamkan investor pada pasar modal.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum masyarakat pemodal (investor) yang akan melakukan investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih dengan terus memantau laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut terutama perusahaan yang sudah go public. Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat diketahui kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha dan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aktivitas usahanya secara efisien dan efektif serta faktor di luar perusahaan ekonomi, politik, finansial dan lain lain (Rasmin 2007). Dari hal tersebut investor membutuhkan berbagai informasi yang dijadikan sebagai sinyal (signal) untuk menilai prospek perusahaan yang bersangkutan yaitu dengan menganalisis laporan keuangan dengan rasio keuangan. Hal yang pertama kali diperhitungkan investor dalam melakukan kegiatan investasi adalah tingkat pengembaliannya (return). Investor dalam investasinya dapat mendapatkan return saham dalam bentuk capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih harga saham sekarang relatif dengan harga saham periode yang lalu. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Di lain pihak perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan sekaligus juga memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya (Damayanti & Achyani, 2006). Baik buruknya kinerja perusahaan dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi investor dalam menentukan pembelian saham perusahaan. Tentunya investor akan menjatuhkan pilihannya pada saham yang memiliki reputasi baik karena investor
Universitas Sumatera Utara
ingin memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari investasinya. Untuk menarik investor, perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja yang baik. Pengukuran kinerja dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Investor tertarik dengan saham yang memiliki return positif dan tinggi karena akan meningkatkan kesejahteraan investor. Investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI melakukan analisis kinerja perusahaan antara lain menggunakan rasio keuangan sehingga kinerja keuangan perusahaan berkaitan dengan return perusahaan (Husnan, 2003 : 44). Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sudah pernah dilakukan, antara lain penelitian Fitriati (2010) yang meneliti mengenai hubungan distress risk, firm size, dan Book To Market Ratio dengan return saham. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005 – 2008. Dalam penelitian tersebut peneliti membuktikan adanya pengaruh variabel distress risk, firm size secara negatif terhadap return saham dan pengaruh variabel Book To Market Ratio secara positif terhadap return saham. Penelitian lain juga dilakukan oleh Darusman (2012) yang meneliti mengenai pengaruh firm size, Book To Market Ratio, price earning ratio, dan momentum terhadap return saham. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 27 perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 selama periode 2009-2011. Dalam penelitian tersebut, peneliti membuktikan adanya pengaruh signifkan antara variabel momentum terhadap return saham. Namun variabel lainnya yaitu firm
Universitas Sumatera Utara
size, Book To Market Ratio, price earning ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Selain itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Syahputra (2012) yang meneliti mengenai pengaruh ukuran perusahaan, Book To Market Ratio dan momentum terhadap return saham. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009 – 2011. Hasil penelitian ini adalah ada dua variabel independen berpengaruh terhadap return saham yaitu masing-masing ukuran perusahaan dan momentum secara parsial dan terdapat satu variabel independen yang tidak memiliki pengaruh terhadap return saham yaitu variabel Book To Market Ratio. Lalu hasil penelitian secara simultan terdapat pengaruh secara signifikan terhadap return saham pada ketiga variabel independen nya yaitu ukuran perusahaan, Book To Market Ratio dan momentum. Dari penjabaran di atas dan bertolak pada fakta bahwa kinerja perusahaan terhadap tingkat return saham sangat penting untuk diketahui investor guna memperoleh kepastian tentang investasi yang akan dilakukannya, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Fitriati (2010) yang meneliti mengenai hubungan distress risk, firm size, dan Book To Market Ratio terhadap return saham. Penelitian Fitriati mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian dengan mengambil sampel dari bidang
Universitas Sumatera Utara
industry yang lain, yaitu perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Debt to equity ratio (DER), Ukuran Perusahaan, Book To-Market Ratio dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut: 1. Apakah Debt to equity ratio (DER), Ukuran Perusahaan, Book To Market Ratio, dan Momentum secara parsial berpengaruh terhadap Return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011? 2. Apakah Debt to equity ratio (DER), Ukuran Perusahaan, Book To Market Ratio, dan Momentum secara simultan berpengaruh terhadap Return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011? 1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Menganalisis pengaruh Debt to equity ratio (DER), Ukuran Perusahaan, Book To Market Ratio, dan Momentum secara parsial terhadap return
Universitas Sumatera Utara
saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-2011. 2. Menganalisis pengaruh Debt to equity ratio (DER), Ukuran Perusahaan, Book To Market Ratio, dan Momentum secara simultan terhadap return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-2011. 1.4
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini menjadi pelatihan intelektual yang dapat menambah pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya dan akademisi, penelitian ini diharapkan akan melengkapi temuan-temuan empiris yang telah ada di bidang akuntansi untuk kemajuan dan pengembangan penelitian ilmiah di masa yang akan datang. 3. Bagi calon investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia. 4. Bagi emiten, penelitian ini dapat menjadi pengetahuan dalam pasar modal untuk memaksimalkan capitalization market dan kebijakan harga saham.
Universitas Sumatera Utara