BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu nasabah untuk melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Nasabah selalu ingin mendapatkan
produk dan jasa serta pemuas kebutuhan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Keputusan merupakan salah satu elemen penting dari perilaku nasabah disamping kegiatan fisik yang melibatkan nasabah dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang – barang serta jasa ekonomis. Perspektif pemecahan masalah mencakup semua jenis perilaku pemenuhan kebutuhan dari faktor– faktor yang memotivasi dan mempengaruhi keputusan nasabah. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Nasabah memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar nasabah menjadi sangat penting, karena merekalah yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu, mereka jugalah yang yang mempunyai sarana pembelian ( waktu dan uang ), dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Faktor bauran pemasaran memiliki peran besar dalam berbagai bidang usaha bisnis, bisnis perbankan yang menjadi salah satu sektor usaha tentu jelas memiliki
Universitas Sumatera Utara
bauran pemasaran disebabkan karena perbankan memiliki produk yang dipasarkan dan nasabah sebagai penabung di bank, dikeluarkannya produk dengan harga yang sesuai dengan nilai produk tersebut. Bunga yang kompetitif hingga ke promosi yang dapat mengirimkan informasi yang jelas dan menarik bagi masyarakat merupakan bagian dari bauran pemasaran. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan
sehingga
masyarakat
berminat
untuk
menanamkan
dananya.
Keuntungan utama dari bisnis perbankan diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini di bank dikenal dengan istilah spread based. Jika bank mengalami kerugian dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah itu dikenal dengan nama negatif spread. Oleh karena itulah, untuk dapat mempertahankan keberadaannya, maka bank harus melakukan kegiatan bauran pemasaran dalam usaha untuk menarik dana dari masyarakat. Bauran pemasaran tersebut yaitu dengan memberikan berbagai kemudahan pengurusan, tingkat bunga yang kompetitif, adanya inovasi produk, pembukaan cabang-cabang di daerah sehingga mudah terjangkau serta promosi berbagai hadiah undian bagi setiap nasabah. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak pada umumnya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan
Universitas Sumatera Utara
yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah funding. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputar kembali atau dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit (lending). Perbankan merupakan industri jasa yang sangat penting dalam menunjang program pembiayaan pembangunan, baik sebagai penghimpun dana, sebagai lembaga pembiayaan investasi dan modal kerja maupun sebagai lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat dan menuju masyarakat. Berdasarkan hal ini bank merupakan perantara keuangan masyarakat (financial intermediary) dan sebagai alat pembangunan (agent of development). Kegiatan operasional sumber dana bank salah satunya berasal dari masyarakat yang dihimpun dalam bentuk tabungan. Bank memiliki peranan penting dalam pembangunan terlebih dalam meningkatkan investasi. Undang-undang RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kemasyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Salah satu produk bank adalah tabungan yang merupakan produk jasa. Karena calon nasabah tidak dapat melihat, mencium, merasakan atau mencicipi sebuah produk bank sebelum mereka melakukan kegiatan transaksi pembelian. Maka setiap bank dituntut untuk mampu meyakinkan calon nasabahnya untuk percaya akan mamfaat yang akan mereka peroleh. Sebab yang dibeli oleh calon nasabah adalah janji akan kepuasan atau manfaat yang akan mereka peroleh dengan memilih
Universitas Sumatera Utara
produk/jasa yang nantinya paling memuaskan kebutuhannya atau memberikan manfaat paling besar. PT. Bank BPD Aceh cabang Medan merupakan tonggak sejarah baru bagi perkembangan bank milik daerah Pemerintah NAD untuk bersaing menjadi kompetitor menuju globalisasi perbankan nasional. PT. Bank BPD Aceh mempunyai tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan membantu, mendorong pertumbuhan dan pembangunan daerah dari segala bidang, baik dari sektor makro maupun mikro serta pemberdayaan dunia usaha dan pemberdayaan ekonomi rakyat. PT. Bank BPD Aceh cabang Medan dalam kegiatan operasionalnya menghimpun dana secara langsung dari masyarakat (nasabah), salah satunya melalui tabungan. Adapun produk-produk tabungan yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu sebagai berikut pada Tabel 1.1 : Tabel 1.1 Informasi Produk Tabungan Kode Nama Produk Minimum Persen Bunga Biaya Adm produk Saldo 02 Tabungan aneka 50.000 4,00 3.000 Guna (TAG) 03 Tabungan 50.000 4,00 3.000 Simpeda 04 Tabungan haji 0 0 0 05
Tabungan 150.000 5,00 Seulanga Sumber : PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan.
3.000
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa produk-produk tabungan PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan yang ditawarkan kepada masyarakat cukup beragam
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Begitu juga dengan besarnya bunga yang diberikan kepada nasabah, disesuaikan dengan besaran bunga pasaran yang diberikan perusahaan-perusahaan perbankan lain. Sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk menyimpan dananya pada PT.Bank BPD Aceh Cabang Medan. Produk/jasa yang ditawarkan harus dikelola dengan baik untuk dapat benarbenar melekat pada benak masyarakat. Biasanya masyarakat akan tertarik pada jasa perbankan yang memiliki kualitas pelayanan yang baik dan kepercayaan terhadap nama dari pada perusahaan itu sendiri. Nama perusahaan dapat dijadikan daya pemikat bagi konsumen untuk menggunakan jasa perbankan tersebut seperti PT. Bank BPD Aceh merupakan perusahaan milik Pemerintahan NAD yang pada tahun 2009 memiliki total aset sebesar Rp 13,70 triliun. Berikut ini Tabel 1.2 menunjukkan jumlah aset yang dimiliki beberapa bank pembangunan daerah dengan peringkat 1 sampai 4. Tabel 1.2 Jumlah Aset yang dimiliki Peringkat Nama Bank Total aset 1
Bank Jabar
Rp. 26,08 T
2
Bank Jatim
Rp. 16,84 T
3
Bank Kaltim
Rp. 14,91 T
4
BPD Aceh
Rp. 13,70 T
Sumber : infobank edisi 361 april 2009
Universitas Sumatera Utara
Pencapaian tersebut menempatkan PT. Bank BPD Aceh di peringkat keempat nasional sebagai bank daerah dengan aset terbesar. Dan berikut ini total kenaikan aset PT. Bank BPD Aceh dalam hitungan 5 tahun.
Nama Bank BPD Aceh
2000
Tabel 1.3 Total Kenaikan Aset 2004 2008
Rp. 660 M Rp. 4,18 T
Rp. 13,70 T
Rata-rata kenaikan 232,2%
Sumber : Infobank edisi 361 april 2009
Tahun 2000, aset PT. Bank BPD Aceh hanya Rp 660 miliar. Lima tahun kemudian (2004) meningkat menjadi Rp 4,18 triliun dan di tahun 2008 menjadi Rp 13,7 triliun, atau naik rata-rata sebesar 232,3 %. Total aset PT. Bank BPD Aceh ini bila dibandingkan dengan perbankan Aceh lainnya menguasai pangsa (share) sebesar 51,08 persen, dimana total aset perbankan NAD sebesar Rp26.815 triliun dan aset PT. Bank BPD Aceh Rp13,695 triliun, hal itu menunjukkan bahwa PT. Bank BPD Aceh melakukan kegiatan bauran pemasaran nya kepada nasabah dengan baik sehingga terjadi peningkatan jumlah asset yang dimilki nya. PT. BPD Aceh saat ini memiliki 22 kantor cabang, 67 cabang pembantu dan satu kantor pusat. Dengan memiliki 90 buah kantor yang
tersebar di NAD dan Medan, Sumatera Utara dengan SDM
tertampung sebanyak 1.390 orang dari berbagai disiplin ilmu. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Peranan Bauran Pemasaran jasa Perbankan Dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan Seulanga Pada PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan”.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : ”Apakah penerapan bauran pemasaran jasa perbankan yang dilakukan oleh PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan jumlah tabungan nasabah?”
C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan gambaran tentang hubungan
antara
variabel-variabel yang akan diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang telah di deskripsikan ( Sugiono, 2006 : 49). Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44). Menurut Tjiptono (2005:30), Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan Untuk meneliti tentang strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan
dalam meningkatkan jumlah tabungan, digunakan
marketing mix (bauran pemasaran). Tujuh elemen marketing mix yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Yazid ( 2003:18 ) membuat beberapa
Universitas Sumatera Utara
faktor yang dipertimbangkan oleh nasabah untuk memilih jasa perbankan yang akan digunakan. Secara sederhana kerangka konseptual di dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 1.1 : Faktor Produk ( X1 ) Faktor Harga ( X2 ) Faktor Promosi ( X3 ) Faktor Tempat ( X4 )
Keputusan nasabah Untuk Tabungan Seulanga ( Y )
Faktor Orang ( X5 ) Faktor Proses ( X6 ) Faktor Bukti Fisik ( X7 ) Sumber : Yazid ( 2003:18 ) Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Pada Gambar 1.1 ketujuh (7) elemen marketing mix dijadikan variabel independen pada penelitian ini, yaitu produk sebagai variabel X1 merupakan segala sesuatu yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada nasabah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, harga sebagai variabel X2 merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya, promosi sebagai variabel X3 merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk jasa perbankan, tempat sebagai variabel X4 merupakan lokasi yang strategis dan aman serta tempat yang menarik, nyaman dan menyenangkan, orang sebagai variabel X5 merupakan kemampuan yang dimilki karyawan untuk mencapai kepuasan nasabah, proses sebagai variabel X6 merupakan
Universitas Sumatera Utara
prosedur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan bukti fisik sebagai variabel X7 merupakan suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan nasabah saling berinteraksi, dan setiap komponen saling memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Ketujuh variabel ini diharapkan PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan dapat mempengaruhi keputusan nasabah untuk memilih tabungan seulanga(Y).
D. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian (Umar 2003:69). Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Bauran pemasaran jasa perbankan yang diterapkan pada PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk memilih tabungan seulanga”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran jasa perbankan yang dilakukan oleh PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan terhadap keputusan nasabah untuk tabungan seulanga. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Bagi Perusahaan Sebagai informasi bagi perusahaan untuk mengetahui keefektifan dari bauran pemasaran jasa perbankan yang dijalankan dalam meningkatkan jumlah tabungan nasabah pada jasa perbankan PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan. b. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang. c. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang pemasaran terutama dalam memahami seberapa besar pengaruh bauran pemasaran jasa perbankan dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk tabungan seulanga pada PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel a. Penelitian ini dibatasi hanya pada nasabah pengguna jasa tabungan seulanga pada PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan. b. Penelitian ini menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) untuk mengetahui strategi pemasaran jasa perbankan yang digunakan oleh PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan sebagai variabel bebas (X). Pada penelitian ini menggunakan
tujuh (7) variabel bauran pemasaran jasa. Adapun ketujuh
strategi marketing mix tersebut, yakni :
Universitas Sumatera Utara
1. Produk 2. Harga 3. Promosi 4. Tempat 5. Orang 6. Proses 7. Bukti Fisik 2. Definisi Operasional Variabel Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat delapan variabel yang diteliti, yaitu: a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari : 1.
Variabel Produk (X1) merupakan Segala sesuatu yang bersifat fisik mau pun non fisik yang terdapat dalam tabungan seulanga yang ditawarkan kepada nasabah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya
2. Variabel Harga (X2) merupakan nilai yang ditukarkan nasabah untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan dan pemilihan jasa tabungan seulanga. 3. Variabel Promosi (X3) merupakan kegiatan pemasaran dalam membujuk, menginformasikan tentang produk tabungan seulanga.
Universitas Sumatera Utara
4. Variabel Tempat (X4) merupakan tempat berinteraksinya nasabah di bank di mana produk tabungan seulanga dibeli dan dimanfaatkan nasabah 5. Variabel Orang (X5) merupakan kemampuaan yang dimilki karyawan untuk melayani nasabah. 6. Variabel Proses (X6) merupakan waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan 7. Bukti Fisik (X7) merupakan lingkungan fisik dimana jasa disampaikan. b.Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan nasabah untuk menabung pada tabungan seulanga berdasarkan faktor-faktor yang akan diteliti. Tabel 1.2 menunjukkan definisi operasional, indikator, dan skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel VARIABEL
PENGERTIAN
INDIKATOR VARIABEL
Produk (X1)
Segala sesuatu yang 1.Produk yang beragam bersifat fisik mau pun non 2. Produk yang sesuai fisik yang terdapat dalam keinginan dan kebutuhan tabungan seulanga yang ditawarkan kepada nasabah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya
Harga (X2)
Merupakan nilai yang 1. Biaya administrasi ditukarkan nasabah untuk 2. Suku bunga tabungan suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan dan pemilihan jasa tabungan seulanga
SKALA UKUR LIKERT
LIKERT
Universitas Sumatera Utara
VARIABEL
PENGERTIAN
INDIKATOR VARIABEL
Promosi (X3)
Merupakan kegiatan pemasaran dalam membujuk, menginformasikan tentang produk tabungan seulanga Merupakan tempat berinteraksinya nasabah di bank di mana produk tabungan seulanga dibeli dan dimanfaatkan nasabah Merupakan kemampuaan yang dimilki karyawan untuk melayani nasabah
1.Promosi yang menarik 2.Menyebarkan brosur kepada nasabah
Tempat (X4)
Orang (X5)
Proses (X6)
Bukti Fisik (X7)
VARIABEL Keputusan Nasabah (Y)
SKALA UKUR LIKERT
1.Lokasi perusahaan yang LIKERT strategis. 2.Tempat parkir yang aman
1.Keramahan karyawan LIKERT 2.Kehandalan dalam melayani
Merupakan waktu yang 1.Kecepatan melayani dibutuhkan karyawan 2.Ketelitian melayani untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
LIKERT
Merupakan lingkungan 1.Interior ruangan pelayanan LIKERT fisik dimana jasa 2.Menggunakan sistem disampaikan antrian elektronik 3.Ruang tunggu yang nyaman 4.Tersedianya mesin ATM dibank
PENGERTIAN
INDIKATOR
SKALA
Merupakan suatu tindakan 1.Tertarik menggunakan LIKERT atau keputusan nasabah produk lain untuk menabung pada 2.Mengajak orang lain untuk menabung tabungan seulanga
Sumber : Yazid (2003:18), data diolah
3. Pengukuran Variabel (Parameter Variabel) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak
Universitas Sumatera Utara
untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden pada pernyataan, kemudian memberi jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, bukti fisik dan juga keputusan nasabah untuk tabungan seulanga dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sosial (Sugiono, 2004:86) dengan pembagian sebagai berikut: Sangat Setuju (SS)
: diberi skor 5
Setuju (S)
: diberi skor 4
Kurang Setuju (KS)
: diberi skor 3
Tidak Setuju (TS)
: diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS)
: diberi skor 1
4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BPD Aceh cabang Medan di jalan Sisingamaharaja No : 19 D-E Medan. Penelitian dilakukan sejak Oktober 2010 sampai Desember 2010. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro. 2003:103). Populasi dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
adalah seluruh nasabah pengguna jasa Tabungan Seulanga pada PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan yang s/d desember 2009 sebanyak 3112 orang. b. Sampel Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria pemilihan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah nasabah pengguna jasa tabungan seulanga pada PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2004:78) yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel dari populasi dengan rumus : N n = ————— 1 + N (e)2 Dimana : n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = taraf kesalahan Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah : 3112 n = ——————
= 96,8 (dibulatkan menjadi 97)
1 + 3112 x (0,1)2 Maka jumlah sampel yang digunakan sebesar 97 sampel dari seluruh populasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer
diperoleh dengan memberikan kuesioner
kepada responden terpilih yang berisikan
pertanyaan mengenai variabel
penelitian. b. Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi perusahaan, maupun dari internet yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan beberapa teknik antara lain: a. Kuesioner Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada nasabah tabungan PT.Bank BPD Aceh Cabang Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini. b. Studi pustaka Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji suatu pertanyaan (kuesioner) layak digunakan sebagai
instrumen penelitian. Validitas
berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono, 2005:109). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini dilakukan pada 30 nasabah PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan di luar jumlah sampel yang akan diteleti dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistik Product and Service Solution) 15.0 for windows. 9. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak bias dan efisiensi. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk 2008:62). b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedatisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara
Universitas Sumatera Utara
statistik
mempengaruhi
variabel
dependen,
maka
ada
indikasi
terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan keperiode pengamatan lainnya. c. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk. 2008:104). 10. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang
dilakukan
dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi. Metode analisis deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Umar, 2003:22).
Universitas Sumatera Utara
b. Metode Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas ( produk, harga promosi tempat, orang, proses, dan bukti fisik) dan variabel terikat ( peningkatan jumlah tabungan), maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 15.0. Rumusnya adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e Dimana : Y
= Jumlah nasabah tabungan seulanga PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan.
a
= Konstanta
b1-b4
= Koefisien Regresi
X1
= Variabel produk
X2
= Variabel harga
X3
= Variabel promosi
X4
= Variabel tempat
X5
= Variabel orang
X6
= Variabel proses
X7
= Variabel bukt i fisik
e
= Stándar Error
c. Pengujian Hipotesis Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya,
Universitas Sumatera Utara
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu: 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) berupa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan nasabah untuk tabungan seulanga. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut : 1) Ho: b1 = b2 = b3 = b4 =b5 =b6 =b7 = 0 Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) berupa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik dan variabel terikat (Y) yaitu keputusan nasabah untuk tabungan seulanga. 2) Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7≠ 0 Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) berupa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik, dan variabel terikat (Y) yaitu keputusan nasabah untuk tabungan seulanga. Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu: Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ho diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Uji Signifikan parsial dilakukan untuk menguji setiap variabel (X) apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y). Ada pun bentuk pengujiannya sebagai berikut: 1) Ho : bi = 0 Artinya variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) berupa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik, secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan nasabah untuk tabungan seulanga 2) Hi : bi ≠ 0 Artinya variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) berupa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik, secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan nasabah untuk tabungan seulanga. Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5% dan derajat kebebasan (n-2), kemudian dibandingkan dengan t hitung yang diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh. Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) yaitu: Ho diterima jika t hitung < t tabel α = 5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel α = 5%
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Determinasi (R2) Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) berupa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik, terhadap variabel terikat
yaitu peningkatan jumlah tabungan nasabah (Y), dapat
dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) dimana 0 < R2 < 1. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk masing-masing variabel bebas (X) yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) berupa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik, dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap keputusan nasabah pada jasa perbankan PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah semakin kuat (besar). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah (kecil).
Universitas Sumatera Utara