BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pada saat ini perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan mampu untuk maju dan terus berkembang hanyalah perusahaan yang melakukan inovasi, efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja. Kondisi tersebut menuntut para perusahaan untuk meningkatkan kinerja yang tidak lepas dari kemampuan dalam perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian di berbagai aktivitas dan sumber daya yang dimiliki. Perencanaan dan pengendalian yang baik dan tepat sangat diperlukan oleh perusahaan. Seluruh rencana perusahaan pada masa satu tahun yang akan datang terangkum pada anggaran perusahaan termasuk di dalamnya rencana operasional, rencana keuangan, rencana penjualan, rencana investasi, rencana biaya, rencana rekrutmen. Anggaran merupakan rencana kerja jangka pendek perusahaan untuk masa satu tahun atau satu periode. Anggaran yang disusun merupakan terjemahan atau rencana teknis jangka pendek perusahaan agar perusahaan dapat mencapai rencana jangka panjangnya. Menurut (Horgren, Datar and Rajan 2012) dalam Heinle, Ross Saouma (2014) proses anggaran adalah bagaimana memformalkan informasi yang ada di dalam organisasi.
1
Proses penyusunan anggaran pada perusahaan pada umumnya dilakukan dengan mengevaluasi performa dari periode - periode sebelumnya serta memprediksi kondisi di masa yang akan datang dengan melihat faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu kondisi perekonomian, moneter, politik, dan keamanan. Faktor internal yaitu supply, sumber daya manusia, dan sistem informasi. Rencana jangka panjang perusahaan (rencana atau target tiga sampai dengan lima tahun kedepan) merupakan dasar penyusunan anggaran jangka pendek perusahaan seperti penyusunan anggaran penjualan, beban operasional, sumber daya manusia yang dibutuhkan serta investasi pada aset tetap perusahaan agar sejalan dengan rencana jangka panjang perusahaan. Banyaknya pihak yang terlibat dan kepentingan dalam penyusunan anggaran di perusahaan berdampak terhadap sulitnya proses peyusunan itu sendiri. Peran Top Management serta Budget department atau Cost Controller menjadi sangat penting untuk mengkonsolidasikan serta mensinergikan anggaran – anggaran yang diajukan oleh pihak – pihak terkait. Proses penyusunan anggaran yang baik diharapkan dapat menghasilkan anggaran yang reliable dan achievable dan dapat diterima oleh seluruh pihak terkait serta dapat dijadikan acuan operasional perusahaan. Secara garis besar proses penyusunan anggaran dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Top down approach (bersifat dari atas-ke-bawah) 2. Bottom up approach (bersifat dari bawah-ke-atas) 3. Kombinasi top down dan bottom up 2
Konsisten dengan tren yang ada saat ini, menurut Rajan dan Wulf (2006) dalam Heinle, Ross dan Saouma (2014) bahwa beberapa perusahaan yang melakukan desentralisasi telah berubah menggunakan bottom up dan anggota organisasi ikut berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Seringkali realisasi anggaran memiliki variasi yang cukup besar dengan anggaran yang telah ditetapkan, oleh karena itu proses penyusunan yang baik serta pengendalian anggaran menjadi sangat penting. Tanpa adanya proses pengendalian yang baik maka anggaran yang telah dibuat akan lebih sulit untuk dicapai. Pada beberapa perusahaan pengendalian anggaran dilakukan secara desentralisasi yaitu setiap kepala Departemen bertanggung jawab terhadap anggarannya masing – masing, sedangkan pada beberapa perusahaan proses pengendalian anggaran berada pada Departemen Finance yang biasa disebut Cost Controller atau Finance Controller. Objek penelitian ini adalah perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia dan bergerak dibidang farmasi serta Consumer Healthcare yang mencakup dua jenis usaha yaitu perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan dagang tersebut yang selanjutnya dalam penelitian ini disebut dengan PT XYZ. Sebagai perusahaan asing, struktur pelaporannya adalah membagi organisasi menjadi beberapa area. Setiap area memiliki perwakilan area yang bertugas untuk melakukan peninjauan, membantu, mengarahkan dan memberikan strategi jangka panjang perusahaan organisasi pada setiap negara di areanya masing 3
- masing. Indonesia akan melapor kepada perwakilan area Asia yang berlokasi di Malaysia. Top Management pada penelitian ini adalah para Top Management di area Asia. 1.2.
Perumusan Masalah Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah diatas, anggaran
merupakan rencana kerja perusahaan untuk masa yang akan datang dengan mengevaluasi pencapaian yang sudah terjadi selama ini. Anggaran dan rencana perusahaan akan mengacu kepada tujuan jangka panjang perusahaan. Anggaran juga menjadi salah satu alat ukur kinerja manajemen. Setiap organisasi memiliki metode dan proses penyusunan anggaran yang berbeda – beda disesuaikan dengan jenis usaha, ukuran organisasi, struktur organisasi. Banyaknya cara proses penyusunan, pengimplementasian dan pengawasan anggaran dapat menimbulkan anggaran yang tidak efektif. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi untuk menyusun anggaran dengan tepat sehingga anggaran yang ditetapkan menjadi reliable dan achievable. Pada umumnya penyusunan anggaran akan dikoordinasi dan dikonsolidasi oleh Departemen anggaran yang dipimpin oleh Budget Manager. Pada PT XYZ yang tidak memiliki Departemen anggaran tersendiri proses penyusunan, pengawasan, koordinasi dilakukan oleh Departemen Finance khususnya Cost Controller. Cost Controller pada PT XYZ tidak hanya bertanggung jawab untuk menyusun dan mengkonsolidasikan anggaran tetapi juga seagai alat pengendali
4
anggaran yang bertugas manjaga realisasi anggaran, melakukan analisa akan laporan actual, mengidentifikasi resiko serta kesempatan yang ada bagi perusahaan, membantu manajemen untuk menganalisis dampak keputusan manajemen pada aspek finansial. Proses penyusunan anggaran pada PT XYZ menggunakan metode kombinasi bottom up approach dan top down approach, yaitu setiap kepala Departemen mengajukan anggarannya masing-masing dan akan dipresentasikan kepada Top Management. Setelah terjadinya proses peninjauan dan negosiasi antara Top Management dengan PT XYZ maka anggaran yang disetujui akan diputuskan oleh Top Management. Permasalahan yang muncul pada PT XYZ dalam proses penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 1. Besarnya variasi antara target dari Top Management dengan anggaran bottom up yang diajukan oleh PT XYZ. Hal ini berdampak anggaran yang ditetapkan menjadi tidak efektif serta tidak reliable dan achievable. Top Management akan memberikan target yang cukup tinggi untuk penjualan dan akan menekan biaya. Anggaran bottom up yang diajukan oleh kepala Departemen adalah sebaliknya dan menyebabkan kepala Departemen serta anggota organisasi mengalami kesulitan untuk mencapai anggaran yang telah ditetapkan. 2. Peran ganda Cost Controller untuk melakukan penyusunan anggaran, pengendalian anggaran serta monitoring berdampak kepada kurang maksimalnya pengendalian, analisa serta proses monitoring anggaran dari perusahaan. . 5
1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. mengevaluasi penyusunan anggaran pada PT XYZ. b. mengevaluasi peranan Cost Controller dalam pengendalian anggaran pada PT XYZ. 1.4.
Batasan Penelitian Objek penelitian ini adalah PT XYZ divisi komersial atau preusahaan
dagang dan berfokus pada proses penyusunan, pengendalian anggaran untuk laporan laba rugi termasuk di dalamnya adalah Operating Expenses, penjualan, kompensasi karyawan, dan Operating Profit. Penelitian ini tidak akan meneliti proses penyusunan serta pengendalian untuk Capital Expenditure dan neraca. Penelitian ini tidak meneliti proses penyusunan anggaran arus kas dan neraca. 1.5.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Perusahaan: Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan agar perusahaan dapat lebih efektif dan akurat dalam proses penyusunan anggaran. Dan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Cost Controller pada khususnya agar dapat meningkatkan proses pengendalian anggaran dan dapat memberikan ide atau pendapat yang feasible untuk meningkatkan pencapaian target perusahaan.
6
2. Bagi Akademisi: a. Hasil penelitian dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti selanjutnya dengan analisis lebih dalam berfokus terhadap perbaikan performa perusahaan serta analisis mengenai variasi pencapaian aktual terhadap anggaran yang disetujui. b. Hasil penelitian dapat memberikan tambahan wawasan mengenai proses penyusunan anggaran pada perusahaan asing. 1.6.
Metode Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa saja hal - hal diteliti dalam penelitian ini, maka diuraikan secara garis besar sistematika penulisan yang dijelaskan dengan rinci dalam lima bab, sebagai berikut: BAB I.
PENDAHULUAN
Bab ini penulis membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah yang terdiri dari identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah) lalu selanjutnya tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka memberikan uraian teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Meliputi pengertian anggaran, fungsi anggaran, penyusunan anggaran, pengendalian anggaran, serta fungsi dan peran Cost Controller
7
BAB III. DATA PENELITIAN Bab ini memabahas tentang data yang ditulis dengan dekriptis analitis dengan kondisi nyata perusahaan dengan wawancara, pengumpulan data data terkait objek penelitian. BAB IV. EVALUASI DAN PEMBAHASAN Bab ini dilakukan evaluasi proses penyusunan anggaran, penggunaan serta pengendaliannya dan peran dari Cost Controller dalam proses tersebut. BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan keseluruhan masalah serta uraian pada bab - bab sebelumnya dan penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran agar proses penyusunan anggaran dapat lebih efektif dan akurat, dapat meningkatkan peran Cost Controller dalam proses penyusunan dan pengendalian anggaran sehingga dapat meningkatkan performa perusahaan.
8