BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki
akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya. Betapapun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan bahan baku, namun jika tanpa adanya sumber daya manusia maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Pegawai merupakan sumber daya yang terlibat langsung dalam menjalankan kegiatan organisasi. Tanpa pegawai, sebuah organisasi tidak dapat menjalankan segala bentuk aktivitas yang berhubungan dengan lingkup kerja organisasi. Lingkungan kerja dan disiplin kerja merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi. Seorang yang bekerja di lingkungan kerja yang sehat, baik secara langsung maupun tidak langsung ikut mendorong meningkatnya motivasi kerja dirinya. Sedangkan penerapan disiplin kerja yang baik dapat membuat seorang bekerja dengan benar dan bertanggung jawab. Pengakuan atas hasil kerja yang baik dapat meningkatkan motivasi pegawai itu sendiri karena keberhasilan suatu organisasi dalam pencapaian tujuan ditentukan pula oleh sumber daya manusia yang memiliki disiplin.
Universitas Sumatera Utara
Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki tugas menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Negara di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian negara di wilayah kerjanya, yang kewenangannya masih melekat pada pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Beberapa permasalahan berkaitan dengan lingkungan kerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan diantaranya adalah keluhan sebagian besar pegawai berkaitan dengan kondisi ruang kerja yang belum memberikan kenyamanan bagi pegawai dalam beraktivitas. Ruang kerja yang sebagian besar belum menggunakan alat penyejuk ruangan, menjadikan ruang kantor terasa panas terlebih pada musim kemarau. Selain itu, kondisi bangunan kantor yang beberapa tahun terakhir belum mengalami renovasi terlihat kurang menarik dan tidak bersih. Keterbatasan unit komputer sangat dirasakan mengganggu aktivitas pegawai yang ingin mengakses data yang berkaitan dengan pekerjaannya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Mutasi dan Bidang Bimbingan Teknis, Kantor Regional VI BKN Medan masih membutuhkan beberapa unit pendingin ruangan. Selain itu, untuk mendukung aktivitas perkantoran, BKN Medan membutuhkan beberapa unit mesin fotocopy. Selain lingkungan kerja yang kondusif, disiplin kerja juga memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan motivasi pegawai. Disiplin kerja yang tinggi akan mempercepat pencapaian tujuan organisasi sedangkan disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
yang rendah akan menjadi penghalang dan memperlambat tujuan pencapaian organisasi. Tujuan disiplin kerja adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi. Disiplin kerja dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dan mencegah tindakan-tindakan individu dalam itikad tidak baik terhadap organisasi. Kegiatan pendisiplinan dilaksanakan untuk mendorong para pegawai agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Berdasarkan keterangan beberapa pegawai/staf Bagian Kepegawaian, kurangnya apresiasi terhadap pegawai yang melaksanakan tugas sesuai dengan disiplin kerja yang berlaku di kantor dapat mengakibatkan rendahnya tingkat disiplin pegawai itu sendiri. Hal ini berdampak pada kurangnya tanggung jawab pegawai atas tugas-tugas yang diberikan pada setiap pegawai. Kenyataannya, masih ditemukan surat-menyurat dan tugas-tugas yang tertunda dan kurang mendapat perhatian pegawai untuk segera diselesaikan. Kondisi tersebut di atas diduga karena belum adanya sanksi tegas terhadap pelanggaran disiplin kerja. Selain itu, rendahnya pengawasan kehadiran pegawai berdampak pada tingginya tingkat absensi pegawai pada jam kerja yang masih berlaku. Hal ini tercermin dari kehadiran pegawai di kantor setiap harinya, seperti banyak pegawai yang sering terlambat masuk kerja, pulang sebelum waktunya, meninggalkan kantor pada jam kerja atau bahkan tidak hadir ke kantor dengan berbagai alasan. Lambat laun kondisi ini dapat menghambat pelaksanaan penyelesaian tugas.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data dari Bagian Kepegawaian Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, maka diperoleh laporan yang berkaitan dengan persentase kehadiran pegawai dalam empat tahun terakhir. Data kehadiran tersebut dapat dilihat pada pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1. Jumlah Kehadiran Pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan Tahun 2007 – 2010 Total Keseluruhan
Persentase ( % )
Tahun
Tepat Waktu (Orang)
(%)
Terlambat (Orang)
(%)
Rata-rata Terlambat (Menit)
2007 96 83,59 16 16,41 2008 95 79,69 20 20,31 2009 98 78,13 23 21,88 2010 100 78,91 23 21,09 Sumber: Bagian Kepegawaian Kantor Regional VI
Tidak Hadir/ Tanpa Keterangan (Orang)
(%)
Persentase (%)
34 16 12,50 100,00 27 13 10,16 100,00 32 7 5,47 100,00 29 5 3,91 100,00 BKN Medan, 2010 (Data Diolah)
Jumlah Pegawai
128 128 128 128
Berdasarkan data pada Tabel 1.1, terlihat adanya perbaikan pada tingkat kehadiran pegawai. Namun hal ini belum diiringi dengan perbaikan tingkat keterlambatan pegawai. Pihak Kanreg VI BKN Medan perlu menyadari bahwa masih dibutuhkan waktu dan proses untuk memperbaiki disiplin kerja pegawai. Untuk menanggulangi hal di atas, Kanreg VI BKN Medan harus mampu untuk menyatukan persepsi atau cara pandang pegawai dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Disiplin kerja pegawai harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Tercapai atau tidaknya tujuan suatu organisasi dapat ditentukan oleh baik atau tidaknya penerapan disiplin di dalam organisasi tersebut. Tanpa dukungan organisasi dan pegawai yang baik, sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Sejauhmana pengaruh lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap motivasi pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara di Medan? 2. Sejauhmana pengaruh sarana, dan prasarana terhadap lingkungan kerja pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara di Medan?
1.3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap motivasi pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara di Medan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sarana dan prasarana terhadap lingkungan kerja pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara di Medan.
1.4.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara di Medan dalam upaya peningkatan motivasi pegawai pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di Program Studi Magister Ilmu Manajemen. 3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai motivasi pegawai pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara di Medan. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak yang berkepentingan untuk mengkaji masalah yang sama di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara