BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2016 merupakan tahun pertama
pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar periode tahun 2016 - 2021. Mengacu
pada
Kebijakan
Nasional,
pelaksanaan
pembangunan
peternakan perikanan dan kelautan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan empat
pilar
pembangunan
yaitu
pengentasan
kemiskinan(pro
poor),
penyerapan tenaga kerja (pro job), pertumbuhan (pro growth) dan pemulihan dan pelestarian lingkungan (pro environment). Pelaksanaan
pembangunan
peternakan
perikanan
dan
kelautan
ditingkat Kota Denpasar, diarahkan untuk mewujudkan Visi Kota Denpasar, yaitu ; “ Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan”. Visi tersebut diwujudkan melalui
misi keempat yaitu
Peningkatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota Denpasar dengan bertumpu pada Ekonomi Kerakyatan. Kebijakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016 meliputi : peningkatan populasi ternak, peningkatan produktivitas ternak,
peningkatan tingkat
konsumsi protein hewani, mewujudkan
pencegahan dan pengendalian penyakit hewan dan zoonosis, tersedianya BAH dan HBAH yang ASUH, dan
peningkatan SDM peternakan.Sedangkan
kebijakan di bidang perikanan dan kelautan adalah peningkatan produksi ikan budidaya, penangkapan ikan yang berkelanjutan, peningkatan SDM di bidang perikanan kelautan, peningkatan tingkat konsumsi serta penjaminan keamanan pangan. Sebagai acuan untuk mengarahkan pembangunan peternakan perikanan dan kelautan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar telah ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan tahun 2016-2021. Dalam dokumen perencanaan strategis tersebut telah memuat indikator kinerja dan target yang direncanakan pertahun serta rencana indikasi pendanaannya.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 1
Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
sebagai unit kerja
pemerintah semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan sistem manajemen pemerintah dengan menuntutazas akuntabilitas, dimana setiap penyelenggara negara harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja atau hasil-hasil dariseluruh program dan kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan.
I.2. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016 didasarkan atas perundang-undangan yang berlaku : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota Denpasar 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diganti dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja 6. Peraturan
Menteri
Negara
Pemberdayaan
Aparatur
Negara
Nomor
09/M.PAN/052007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah 7. Peraturan
Menteri
Negara
Pemberdayaan
Aparatur
Negara
Nomor
20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama 8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Presiden Nmor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
1.3. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Presiden No. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan diwajibkan melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misidan tujuan organisasi dan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 2
menyampaikan laporan kinerja pada setiap akhir tahun kepada Walikota Denpasar. Maksud
penyusunan
LAKIP
Tahun
2016
ini
adalah
bentuk
pertanggungjawaban Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar kepada Walikota Denpasar atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar selama tahun 2016. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan kemudian dirumuskan suatu kesimpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya.
1.4.Tugas Pokok dan Fungsi DPPK Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan di bidang peternakan dan perikanan daerah Kota Denpasar dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan kota Denpasar mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum c. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas dan cabang dinas dalam lingkup tugasnya I.5. Struktur Organisasi Dinas Struktur Organisasi Dinas Peternakan, Peikanan dan Kelautan Kota Denpasar seperti tertuang dalam Perda Kota Denpasar Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah KotaDenpasar. Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar di pimpin oleh seorang Kepala Dinas Pada bidang sekretariat, terdiri dari tiga sub bagian, yaitu sub bagian umum, sub bagian kepegawaian dan sub bagian
keuangan dengan tugas
pokok dan fungsi menyusun laporan sekretariat berdasarkan laporan hasil masing-masing sub Bagian.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 3
Bidang Kesehatan Hewan, terdiri dari tiga seksi, Seksi pengamatan dan Penyidikan Penyakit, Pelayanan Kesehatan Hewan dan Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. Secara umum tugas dan fungsi Bidang Kesehatan Hewan menyusun, merumuskan langkah-langkah operasional, menyusun rencana kegiatan dan melakukan penilaian terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan Hewan. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Perikanan (P2HP), terdiri dari 3 seksi, yaitu seksi Pengembangan Usaha, seksi Pengolahan dan Pembinaan Mutu dan seksi Pemasaran. Secara umum tugas pokok dan fungsi Bidang P2HP adalah melaksanakan kemitraan usaha, melaksanakan bimbingan teknis pelayanan usaha peternakan, perikanan dan kelautan serta melaksanakan pelayanan perizinan usaha dan pengawasan usaha bidang peternakan, perikanan dan kelautan. Bidang Produksi Peternakan, terdiri dari
tiga seksi, yaitu Seksi
Penyebaran dan Pengembangan, Seksi Teknologi dan Pengembangan Pakan dan Seksi Teknik Reproduksi. Bidang Produksi Peternakan memiliki tugas pokok dan fungsi dalam mengatur, melaksanakan bimbingan dan pengawasan bidang
penyebaran
dan
pengembangan
ternak,
penerapan
teknologi
peternakan dan pengembangan pakan ternak serta melaksanakan teknik reproduksi ternak. Bidang Perikanan dan Kelautan, terdiri dari Seksi Pengawasan Kelautan dan Pemberdayaan Masyarakat.Seksi Perikanan Tangkap dan Seksi Perikanan Budidaya. Secara umum Bidang Perikanan dan Kelautan memiliki tugas pokok dan fungsi dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana perikanan budidaya/tangkap, pengawasan kelautan dan pemberdayaan masyarakat. Bidang Bina Program, terdiri dari tiga seksi, yaitu Seksi
Data dan
Statistik, Seksi Perencanaan dan Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Tugas pokok dan fungsi Bidang Bina Program secara umum adalah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap program kegiatan Dinas, melaksanakan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan urusan data informasi dan statistik. Selain kelima Bidang Teknis
dan satu sekretariat, Dinas Peternakan
Perikan dan Kelautan Kota Denpasar juga memiliki 2 Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu
UPT
RPH Pesanggaran dan UPT PBI &BBI
Suwung Batan
Kendal.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 4
Adapun tugas pokok dan fungsi UPT RPH Pesanggaran dikepalai Kepala UPT dan dibantu oleh Kasubag TU.Adapun tugas pokok dan fungsi UPT RPH adalah melaksanakan kegiatan operasional RPH Kota Denpasar , pengawasan dan pengelolaan secara menyeluruh terhadap unit pelayanan pemotongan hewan, kebersihan, pengelolaan limbah padat-cair, sanitasi /hygines sarana dan prasarana pemotongan serta kendaraan angkutan daging, melaksanakan Kesrawan (kesejahteraan hewan) UPT Pasar Benih dan Balai Benih Ikan dikepalai oleh Kepala UPT dan dibantu oleh Kasubag TU. Secara umum Secara umum tugas pokok dan fungsi dari UPT Pasar Benih dan Balai Benih adalah memberikan pelayanan informasi bidang teknis Pasar Benih dan Balai Benih Ikan, melaksanakan pelatihan keterampilan budidaya ikan, melaksanakan fungsi teknis pembenihan dan pemasaran benih ikan dan memberikan pelayanan kebutuhan benih dan pembenihan. Selain lima bidang dan dua UPT, terdapat juga jabatan fungsional yang berperan dan turut serta menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar.
1.6. Potensi dan Permasalahan 1.6.1 Potensi Kota Denpasar memiliki luas wilayah 12.778 ha terdiri dari tanah sawah 2.519 ha, tegalan 396 ha dan pekarangan 8.026 ha. Luas bendungan/Dam yang
ada di Kota Denpasar seluas 25 km2 dan 10 buah sungai yang ada
dengan luas 2.557 ha. Dalam 5 tahun (2010-2014) lahan pertanian penduduk berkurang 26,8 ha ( 0,85%) akibat alih fungsi lahan sesuai dengan sumber Bappeda Kota Denpasar. Potensi di bidang Perikanan Kota Denpasar memiliki panjang pantai 47,32 km dengan luas laut 101,85 terbentang dari desa Kertalangu sampai Desa Pemogan. Potensi perikanan laut Kota Denpasar didominasi jenis ikan karang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk tahun 2016 produksi perikanan tangkap laut di Kota Denpasar mencapai 954,10 ton yang terdiri dari ikan pelagis, dan ikan demersal. Kota Denpasar juga memiliki Sumberdaya alam sebagai pendukung sektor perikanan diantaranya hutan mangrove 524,27, terumbu karang 1.262,71 ha, padang lamun 452 ha (Data Potensi Pesisir dan Laut Bali tahun 2015). Melihat dari potensi yang ada seperti diatas, produksi perikanan tangkap masih memungkinkan untuk ditingkatkan oleh nelayan di Kota Denpasar. Dengan luas laut di Kota Denpasar adalah 101,85 Km² adalah merupakan potensi yang cukup luas untuk pengembangan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
budidaya laut Page 5
(rumput laut, lobster dan kerapu). Potensi budidaya ikan air tawar cukup luas ( luas sawah 2.130 ha, tegalan dan pekarangan 308 ha, perairan umum 2.557 ha, tambak 28 ha) dan baru dimanfaatkan sebesar 2,50 ha. Perairan umum di Kota Denpasar perlu ditingkatkan perannya sebagai sarana pemeliharaan ikan dalam keramba atau budidaya ikan di saluran irigasi. Untuk restoking setiap tahun dilakukan penebaran di perairan umum dengan bantuan bibit dari UPT BBI & PBI berupa bibit ikan nila. Produksi perikanan budidaya tahun 2016 yaitu sebesar 546,2 ton/tahun dan melihat dari potensi tersebut produksi perikanan budidaya masih bisa ditingkatkan. Peluang pasar produksi perikanan budidaya di Kota Denpasar cukup tinggi karena banyak masyarakat lebih condong ke menu ikan yang kandungan kolesterolnya lebih sedikit dibandingkan daging. Kondisi ini bisa dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan ikan budidaya. Selain itu, konsumsi ikan masyarakat Kota Denpasar tahun 2016 mencapai sebesar
34,10 kg/kapita/tahun dari target 33,98 kg/kapita/tahun
menjadi salah satu tolok ukur. Potensi peternakan di Kota Denpasar yaitu sawah 2.519 ha, tegalan 396 ha dan pekarangan 8.026 ha. Populasi ternak sapi tahun 2016 yaitu 6.573 ekor, babi 12.323 ekor, kuda 69 ekor, kambing 319 ekor, ayam buras 80.435 ekor, itik 4.595 ekor dan aneka ternak 62.147 ekor. Peningkatkan produksi daging di Kota Denpasarsangat dipengaruhi oleh jumlah pemotongan yang ada dimana jumlah pemotongan jauh lebih tinggi daripada populasi ternak yang tersedia. . Rata-rata produksi daging
Kota Denpasar tahun 2016 berdasarkan hasil
pemeriksaan BAH yang ASUH adalah sebesar 3.88,2ton dan konsumsi protein hewani masyarakat Kota Denpasar mencapai 15,26 gr.kpt/hr. Untuk mencapai sasaran tersebut, dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur , pekarangan rumah dan lain-lain. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2016, jumlah cakupan vaksinasi rabies tahun 2016 sebesar 62.946 dosis/ekor (92,64%) dari target 67.954 dosis/ekor. Jumlah penurunan populasi anjing liar sebesar 655 ekor dari target 1000 ekor. Jumlah cakupan spraying unggas untuk menekan kasus AI yang endemik tahun 2016 sebesar 16.737 ekor dari target 15.750 ekor. Ketersediaan Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan (BAH/HBAH) yang ASUH di Kota Denpasar pemeriksaan BAH/HBAH
tahun 2016, sesuai
yang ASUH
dengan cakupan
mencapai 8.667,17 ton/th(21%) dari
target 19 % (7.708.,63 ton/th). Potensi penjualan produk olahan peternakan di Kota Denpasar tinggi sehubungan dengan kedudukan Kota Denpasar sebagai ibu Kota Provinsi dan pusat perdagangan.
Meningkatnya Penjualan Produk
tahun 2016 sebesar 2.17,5 ton/th dari target 198,86 ton/th. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 6
1.6.2. Permasalahan. Permasalahan di bidang perikanan dan kelautan di Kota Denpasar antara lain : -
Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM perikanan tangkap
-
Kurangnya sarana prasarana perikanan tangkap
-
Masih kurangnya sarana dan prasarana produksi perikanan budidaya
-
Masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM perikanan budidaya
-
Masih Kurangnya sarana prasarana perikanan budidaya Permasalahan di bidang peternakan antara lain :
-
Terbatasnya kepemilikan lahan bagi peternak.
-
Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM Peternakan
-
Menurunya populasi ternak sapi di Kota Denpasar
-
Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit zoonosis
-
Terbatasnya SDM
apratur dalam melakukan pengawasan lalu lintas
hewan yang masuk / keluar Kota Denpasar -
Masih rentannya produk peternakan sebagai sumber penyebab penyakit zoonosis.
-
Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit zoonosis
-
Masih adanya daging yang dijual di Kota Denpasar
bersumber dari
pemotongan ilegal -
Masih rendahnya SDM pengolah produk peternakan
1.7 . faktor-faktor Internal Dan Eksternal 1.7.1 Faktor Internal a. Kekuatan (Strength) 1. Potensi lahan usaha usaha Peternakan, Perikanan dan Kelautan masih tersedia 2. Tersedianya SDM Peternakan dan perikanan yang memadai 3. Kota Denpasar sebagai pusat
perdagangan produk peternakan,
perikanan dan kelautan 4. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. 5. Adanya SOP pelayanan peternakan perikanan dan kelautan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 7
b. Kelemahan (Weakness) 1. Terbatasnya kepemilikan lahan bagi peternak dan pembudidaya ikan 2. Kompetensi SDM peternakan, perikanan dan kelautan masih kurang 3. Produk peternakan dan perikanan rentan sebagai sumber penyebab penyakit 4. Belum adanya Perda tentang Penataan Zonasi di perairan laut Kota Denpasar 5. Pada Perda RTRW Kota Denpasar tidak ada kawasan khusus untuk kegiatan peternakan dan perikanan
1.7.2 Faktor Eksternal a. Peluang (Opportunitie) 1. Adanya intensifikasi, diversifikasi usaha peternakan perikanan dan kelautan 2. Penganekaragaman dan peningkatan kualitas produk peternakan dan perikanan 3. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak penyakit zoonosis 4. Adanya pelatihan SDM peternakan, perikanan dan kelautan 5. Berkembangnya IPTEK dibidang peternakan perikanan dan kelautan b. Ancaman (Threats) 1. Alih fungsi lahantinggi 2. Persaingan global (berakunya MEA 2015) 3. Menurunnya minat generasi muda bekerja di sektor peternakan dan perikanan 4. Masih merebaknya kasus zoonosis 5. Pola produk belum tertata baik
Dengan melihat faktor internal dan eksternal di atas maka disusunlah Program dan Kegiatan Dinas yang diuraikan pada BAB II penyusunan LAKIP ini. Kebijakan Pemerintah dan langkah preventif maupun represif yang telah dilakukan oleh Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan untuk menuntaskan penyakit zoonosis terutama penyakit rabies dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat, vaksinasirabies pada HPR ( anjing dan kucing) secara masal dan juga eleminasi terhadap anjing liar yang berada ditempat-tempat umum ( ruang public) .
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 8
Disamping itu untuk mengantisipasi kasus AI ( Avian Influenza) pada unggas yang bersifat endemik ( kadang-kadang muncul) telah diantisipasi dengan melakukan spraying pada kandang-kandang unggas peternak, unggas dan burung disamping melakukan pengawasan unggas yang keluar masuk Kota Denpasar. Selain dari hal-hal yang sudah dilakukan sebagaimana telah diuraikan diatas, DPPK Kota Denpasar pada sub sector peternakan melaksanakan revitalisasi UPT RPH Pesanggaran. Kegiatan tersebut bertujuan menciptakan sistim rantai dingin untuk menjaga kualitas daging baik sapi maupun babi. Upaya peningkatan produksi daging dan konsumsi protein hewani di Kota Denpasar sangat diperlukan sehubungan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya penunjang pariwisata seperti rumah makan, restaurant dan hotel. Dibidang Perikanan, untuk menuju cara pembenihan ikan yang baik ( CPIB) , DPPK Kota Denpasar melakukan revitalisasi UPT BBI. Langkah ini diambil dengan maksud agar produksi benih yang dhasilkan berkualitas dan meningkat
sehingga
untuk
kebutuhan
restoking
dan
pembudidayaan,
pembesaran ikan di Kota Denpasar tidak sampai kesulitan mendapatkan benih ikan. Dalam upaya meningkatkan produksi ikan budidaya di Kota Denpasar, diperlukan adanya bantuan sarana prasarana pada kelompok-kelompok pembudidaya ikan baik dari APBD Kota,APBD I maupun APBN ( DAK Perikanan dan Kelautan). Dengan bantuan tersebut diharapkan pembudidaya ikan dapat melakukan ekstensifikasi dengan membuat kolam-kolam baru dengan atau membuat unit usaha budidaya, serta melakukan intensifikasi dengan menerapkan teknologi di unit-unit usaha budidaya. Khusus dalam upaya meningkatkan produksi perikanan tangkap, perlu dilakukan pendampingan pada kelompok-kelompok nelayan tangkap dengan memberikan bantuan sarana prasarana baik dari dana APBD Kota Denpasar, APBD I maupun APBN ( DAK Perikanan Kelautan dan PUM Tangkap). Permasalahan
mendesak
adalah
upaya
mengoptimalkan
potensi
perikanan budidaya dan pemanfaatan potensi peternakan, pemberian sarana prasarana pada pokdakan, KUB tangkap dan pokmaswas dan pelatihan teknis penangkapan ikan sesuai kebutuhan , pemberian bantuan sarana prasarana serta pelatihan pada kelompok pengolah daging dan ikan, perlunya peningkatan sarana prasarana RPH dan BBI yang ada di Kota Denpasar.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 9
I.8 Sistematika Penulisan Penyajian laporan akuntabilitas ini tediri dari 4 Bab dengan susunan sebagaiberikut :
BAB I PENDAHULUAN Menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi DPPK, keragaan SDM DPPK dan Potensi dan Permasalahan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menguraikan secara singkat mengenai isi dari Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Menguraikan pengukuran capaian kinerja, serta analisis dan evaluasi capaian kinerja, yang dilakukan terhadap sasaran ataupun target yang telah ditetapkan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan.
BAB IV PENUTUP Menguraikan simpulan dari tinjauan umum dan khusus tentang keberhasilan / kegagalan dalam pelaksanaan kinerja, serta berbagai penyebab utama dari permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan kinerja serta strategi pemecahan masalah. Dalam Bab ini juga diuraikan berbagai saran dan masukan untuk perbaikan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 10
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1.
Rencana Strategis DPPK 2016 - 2021 Rencana strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota
Denpasar disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2016 - 2021 Daerah Kota Denpasar, seperti diamanatkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disusun sebagai upaya untuk menyiasati keterbatasan SDM yang dimiliki melalui tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Secara singkat disampaikan visi dan misi Pembangunan Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Denpasar Tahun 2016 – 2021 adalah ”Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan”. Penjabaran lebih konkrit visi pembangunan dimaksud dapat dilihat dari Misi Pembangunan kota Denpasar sebagai berikut : 1. Penguatan
Jati
diri
masyarakat
Kota
Denpasar
berlandaskan
kebudayaan Bali 2. Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan kearifan lokal 3. Peningkatan pelayanan publik melalui tata kelola pemerintahan
yang
baik (good goverment) bedasarkan penegakan supremasi hukum (low enforcement) 4. Peningkatan
ketahanan
ekonomi
masyarakat
Kota
Denpasar
bertumpu pada ekonomi kerakyatan. 5. Penguatan keseimbangan pembangunan pada berbagai dimensi dan skalanya berlandaskan Tri Hita Karana Mengacu pada visi pembangunan dimaksud, maka Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar menjabarkan secara lebih rinci kedalam rencana strategis (Renstra) Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Tahun 2016 - 2021, sebagai upaya untuk mendukung tercapainya misi pembangunan Pemerintah Kota Denpasar (Misi ke- 4).
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 11
2.1.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Tujuan : Meningkatnya ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar dengan bertumpu pada ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan kemakmuran melalui berdayanya koperasi, usaha mikro dan menengah , terkelolanya pertanian, peternakan perikanan dan kelautan serta meningkatnya daya saing daerah, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport. Dalam rangka terkelolanya peternakan, perikanan dan kelautan serta meningktanya daya saing daerah, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan maka Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan menetapkan tujuan sebagai berikut : -
Meningkatnya Produksi dan produktivitas Peternakan dan Perikanan
-
Meningkatnya ketahanan Pangan sektor peternakan dan perikanan
-
Meningkatnya derajat kesehatan hewan
-
Meningkatnya keamanan pangan hewani
- Meningkatnya penjualan produk peternakan dan perikanan Sasaran : Berkembangnya dan menguatnya kelembagaan, pelatihan SDM dan sistem ekonomi kerakyatan menuju Kota Kompeten yang diuraikan dalam beberapa sasaran yaitu : -
Meningkatnya produksi hasil peternakan
-
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan budidaya
-
Meningkatnya produksi perikanan tangkap
-
Meningkatnya pendapatan masyarakat pesisir
-
Menurunnya kasus pelanggaran penangkapan ikan (illegal fishing)
-
Meningkatnya perencanaan pembangunan Peternakan perikanan dan kelautan
-
Menurunnya kasus penyakit hewan
-
Meningkatnya kualitas pangan asal hewan
-
Meningkatnya kualitas hasil bahan asal hewan
-
Meningkatnya divesifikasi dan pemasaran produksi hasil peternakan
-
Meningkatnya diversifikasi dan pemasaran produk hasil perikanan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 12
Strategi dan Arah Kebijakan : Strategi Pembangunan Daerah Kota Denpasar mengacu pada Visi Misi yang telah ditetapkan yang dijalankan dengan ” Padmaksara Langkah Baru Dharmanegara Demi Denpasar ” dengan Arah Kebijakan Meningkatkan kualitas produksi pertanian peternakan perikanan dan perkebunan
2.1.2 Program/Kegiatan Rencana program kegiatan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kerja Daerah. Tahun 2016 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar melaksanakan 14 program dengan 24kegiatan sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 2.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 3.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal. 4. Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Menular Ternak 4.1. Pengendalian
dan
penanggulangan
penyakit
hewan
menular
strategis dan penyakit zoonosis 5. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 5.1. Pembibitan dan Perawatan Ternak 5.2. Pengembangan agribisnis peternakan 5.3. Pengembangan gizi dan pakan ternak 5.4. Penyediaan sarana dan prasarana alat dan mesin 5.5. Pengembangan aneka ternak dan ternak non konsumsi 6. Program Pengembanga Perikanan Budidaya 6.1. Pengembangan Pasar Benih dabn Balai Benih Ikan 6.2. Pembinaan dan Pengembanga Perikanan Budidaya. 7. Program Pengembangan Perikanan Tangkap 7.1 Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Tangkap 8. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 8.1. Pengembangan saran
prasarana dan pelestarian sumberdaya
kelautan dan perikanan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 13
9.
Program
Pemberdayaan
Masyarakat
dalam
Pengawasan
dan
Pengendalian Sumberdaya Kelautan. 9.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 10. Program Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani 10.1. Penjaminan Pangan asal hewan 10.2. Pengembangan dan Pemeliharaan RPH 10.3. Penjaminan Pangan hasil asal hewan 11. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 11.1. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah 12. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan 12.1. Kajian Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan 12.2. Promosi hasil produk perikanan unggulan daerah 13. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan 11.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian 14. Program Perencanaan Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan 14.1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Peternakan, Perikanan dan Kelautan 14.2 Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan peternakan Perikanan dan kelautan. 14.3. Penyusunan data dan statistik peternakan perikanan dan kelautan
2.2. Perjanjian Kinerja Perjanjian
Kinerja
merupakan
pernyataan
komitmen
yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun, disamping itu juga merupakan Rencana Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yaitu setelah proses anggaran selesai dan disepakati antara pengemban tugas dengan atasannya. Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 201 memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan berikut indikator kinerja sasaran dan rencana atau target capaiannya yang merupakan tujuan, tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar.disamping itu pejanjian kinerja juga memuat informasi tentang program dan kegiatan serta anggaran yang digunakan untuk mencapai sasaran.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 14
Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Tahun 2016 secara rinci dapat dilihat pada Perjanjian
Kinerja
terlampir.
Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Tahun 2016 No
Sasaran Kinerja
1.
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan
Indikator Kinerja -
-
2.
Meningkatnya Derajat Kesehatan Hewan
-
-
3.
4.
Meningkatnya Keamanan Pangan Hewani
Meningkatnya Penjualan Produk Olahan Hasil Peternakan dan Perikanan
Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan
Jumlah produksi unggulan 3.715 ekor peternakan Jumlah produktivitas 64,0 ton/ha unggulan perikanan budidaya Jumlah produksi 1.038,0 ton perikanan tangkap
Jumlah penurunnan 4 kasus kasus penyakit hewan zoonosis Jumlah penurunan kasus 200 kasus penyakit hewan strategis
-
Persentase ketersediaan bahan asal hewan (BAH) 19% ( 7.708,63 yang aman sehat utuh ton) dan halal (ASUH)
-
Persentase ketersediaan hasil bahan asal hewan 18 % (3.502,02 (HBAH) yang aman, sehat ton) , utuh dan halal (ASUH)
-
Jumlah penjualan produk 198,86 ton olahan hasil peternakan Jumlah penjualan produk 1.422,20 ton hasil perikanan Persentase ketersediaan 14% (25 ton) ikan yang higenis
-
5.
Target
-
Angka konsumsi protein 16,77 gr/kpt/hr hewani 33,98 kg/kpt/th Angka konsumsi ikan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar berpedoman pada pedoman umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah sesuai dengan Peraturan Mentari Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Permen/PAN/05/2007. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh dan dan menggambarkan tugas,fungsi organisasi tersebut. Adapun untuk memulai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi, maka perlu dilaporkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari beberapa indikator yang ada. Capaian indikator kinerja utama diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi sejauhmana organisasi dapat mencapai kinerjanya. Indikator Kinerja Utama mencerminkan outcome dari program –program utama Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar yang merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah dirumuskan dan memberikan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan perkembangan dinamika masyarakat, Indikator Kinerja Utama disesuaikan
dengan Perjanjian Kinerja
Tahun 2016 dengan 12 indikator kinerja dengan 5 sasaran strategis.
Tabel 3.1. Realisasi Target Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan
No
Indikator Kinerja
Target Th
Realisasi Th
%
2016
2016
capaian
1
Jumlah produksi unggulan 3.715 ekor peternakan
5.752 ekor
100
2
Jumlah produktivitas 64.0 ton/ha unggulan perikanan budidaya Jumlah produksi perikanan 1.038,0 ton tangkap
64,37 ton/ha
100
1.002,3ton
96,6
3
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 16
Pada indikator kinerja jumlah produksi unggulan peternakan realisasi tahun 2016 sebesar 5.752 ekor dari target 3.715 ekor persentase capaian sebesar 100%. Pada indikator jumlah produktifitas unggulan perikanan budidaya tahun 2016 realisasi sebesar 64, 37 ton/ha dari target 64,0 ton/ha. Persentase capain sebesar 100%. Pada indikator jumlah produktifitas perikanan tangkap tahun 2016 realisasi 1,0023 ton,dari target
sebesar 1.038,0 ton. Persentase
capaian sebesar 96,6%.
Tabel 3.2 Realisasi Target Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya Derajat Kesehatan Hewan No
1.
2.
Indikator Kinerja
Jumlah penurunnan kasus penyakit hewan zoonosis Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis
Target
Realisasi tahun
% capaian
tahun 2016
2016
4 kasus
1 kasus
100
200 kasus
0 kasus
100
Pada indikator jumlah penurunan jumlah kasus penyakit hewan zoonosis tahun 2016 realisasi sebesar 1 kasus dari 4 target kasus. Persentase capaian sebesar 100% Pada indikator penurunan kasus penyakit hewan strategis tahun 2016 realisasi sebesar 0 kasus dari target 200 kasus. Persentase capaian sebesar 100%. Tabel 3.3 Realisasi Target Kinerja Sasaran 3 Meningkatnya keamanan Pangan Hewani No 1.
2.
Indikator Kinerja
Target th 2016 19 % ( 7.708,63 ton)
Realisasi th 2016 21% (8.661,17 ton)
% capaian 100
Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (BAH) yang aman,sehat,utuh dan halal (ASUH) Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (HBAH) yang (ASUH)
18 % (3.502,02 ton)
19.92 % (3.855,20 ton)
100
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 17
Pada indikator persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (BAH) yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) realisasi tahun 2016 sebesar 21% (8.661,17 ton) dari target 19% (7.708,63 ton) Persentase capain sebesar 100%. Pada indikator persentase Ketersediaan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) realisasi 19,92% (3855,20 ton) dari trarget 18% (3.502,20 ton) Persentase capaian sebesar 100%.
Tabel 3.4 Realisasi Target Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya penjualan produk olahan hasil peternakan dan perikanan No
Indikator kinerja
Target
th Realisasi
2016
th 2016
% capaian
1.
Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan
198,86 ton
217,50ton
100
2.
Jumlah penjualan produk olahan perikanan Persentase ketersediaan ikan yang hiegenis
1.422,20 ton
1.561,60 ton 15,28 % (26,75) ton
100
3
14 % ( 25 ton)
100
Pada Indikator jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan realisasi 217,50 ton dari target 198,86 ton. Persentase capaian sebesar 100%. Pada indikator jumlah produk olahan perikanan realisasi 1.561, 60 ton dari target 1.422,20 ton. Persentase capain sebesar 100%. Pada indikator persentase ketersediaan ikan yang higienis realisasi 15,28% (26, 75 ton) dari target 14% (25 ton), Persentase capain sebesar 100%.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 18
Tabel 3.5 Realisasi Target Kinerja Sasaran 5 Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan No
Indikator kinerja
Target th 2016
Realisasi th 2016
% capaian
1.
Angka konsumsi protein hewani
16,77 gr/kpt/hr
15,26 gr/kpt/hr
91,00
2.
Angka konsumsi ikan
33,98 kg/kpt/th
34,10 kg/kpt/th
100
Pada indikator angka konsumsi protein hewani realisasi hanya sebesar 15,26 gr/kpt/hr dari target sebesar 16,77 gr/kpt/hr. Persentase capaian sebesar 91%. Pada indikator angka konsumsi ikan realisasi 34,10 kg/kpt/th dari target sebesar 33,98 kg/kpt/th. Persentase capain sebesar 100%. 3.2 Analisis Dan Evaluasi Capaian Kinerja Analisis dan evaluasi capaian kinerja akan dilakukan terhadap sasaran-sasaran ataupun target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar. Evaluasi terhadap capaian-capaian kinerja menetapkan sebuah tuntutan mengingat pentingnya meningkatkan pelayanan peternakan/perikanan yang berkualitas dan melalui pelaksanaan evaluasi kinerja secara periodik akan membantu Dinas
Peternakan
Perikanan
Dan
Kelautan
Kota
Denpasar
dalam
menyelesaikan permasalahan –permasalahan yang di hadapi. Sasaran 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan A. Indikator Kinerja jumlah produksi unggulan peternakan (sapi) : Presentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%, dari target produksi yang ditetapkan 3.715 ekor tercapai 5.752 ekor. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 15.760 ekor, di tahun 2016 sudah mencapai 36,5% dari target yang direncanakan. Capaian yang dimaksud dalam hal ini yang dimaksudkan adalah populasi yang ada dikelompok dan hasil daripada Inseminasi Buatan (IB). Kegiatan yang mendukung tercapainya target dimaksud adalah dengan pelaksanaan kawin suntik atau inseminasi buatan (IB) dimana untuk Dinas Peternakan Perikanan dan kelautan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 19
memiliki 12 orang petugas IB yang siap melayanai masyarakat. Disamping kegiatan IB , pengembangan gizi dan pakan ternak yang memadai juga sangat mendukung perkembangan populasi.
Ket : Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) untuk mendukung populasi ternak (sapi)
B. Indikator Kinerja jumlah produktivits unggulan perikanan budidaya : Prosentase capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100% dari target 64 ton/tahun
tercapai
64,37
ton/ha/pertahun.
Produktifitas
perikanan
budidaya yang dihitung dari produksi unggulan yaitu lele (193,1 ton) berbanding luas lahan 2,75 Ha. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 77,8 ton/ha/tahun maka ditahun 2016 ini sudah mencapai 82,73%. Untuk mendukung capaian produktivitas unggulan perikanan budidaya perlu adanya ketersediaan benih yang mencukupi dan berkualitas yang berasal dari pembenihpembenih yang ada. Pemberian bantuan sarana dan prasarana budidaya yang memadai serta pembinaan dan pelatihan keterampilan budidaya juga sangat diperlukan untuk peningkatan produktivitas perikanan budidaya.
Ket. Panen lele yang merupakan komuditas unggulan perikanan budidaya LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 20
C. Indikator Kinerja jumlah produksi perikanan tangkap. Persentase capaian kinerja tahun 2016 sebesar
96,6% dari target
produksi 1.038 ton tercapai 1.002,3 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 1.261,8 ton, di tahun 2016 sudah mencapai 79,4 % dari target yang direncanakan. Produksi perikanan tangkap merupakan produksi penangkapan di laut dan penangkapan di Perairan umum. Produksi perikanan tangkap di tahun 2016 tidak memenuhi target karena kegiatan penangkapan sangat dipengaruhi oleh faktor alam (cuaca) dalam operasional penangkapan. Kedepannya bantuan sarana prasarana perikanan tangkap (perahu, alat tangkap, sarana pendukung lainnya) yang memadai sangat dibutuhkan didalam
peningkatan produksi. Adanya jaminan asuransi nelayan
sebagai jaminan keselamatan bagi nelayan
dapat memberikan rasa
aman didalam melakukan aktifitas penangkapan. Untuk kedepannya seluruh anggota nelayan tercover melalui asuransi nelayan sehingga dibutuhkan anggaran yang lebih besar untuk kegiatan dimaksud. Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 1 dapat dilihat pada Table 3.6. dibawah ini.
Tabel 3.6. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 1 Sasaran1
Program dan kegiatan
Meningkatnya Program : Peningkatan Produksi Hasil Produksi dan Peternakan Produktivitas Kegiatan: Peternakan dan - Pembibitan dan perawatan Perikanan. ternak - Pengembangan Agribisnis Peternakan - Pengembangan gizi dan pakan ternak - Penyediaan sarana dan prasarana alat dan mesin - Pengembangan aneka ternak dan ternak non konsumsi Program : Pengembangan perikanan budidaya : Kegiatan : - Pengembangan pasar benih dan balai benih ikan - Pembinaan dan pengembangan perikanan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Indikator-indikator
- Pelaksanaan Inseminasi Buatan - Penanaman HMT (stek) - Distribusi aneka ternak
- Pelatihan teknologi perikanan budidaya - Pemantauan Page 21
budidaya
Program : Pengembangan Perikanan Tangkap Kegiatan : - Pembinaan dan pengembangan perikanan tangkap
Program : Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Kegiatan : - Pengembangan sarana prasarana dan pelestarian. sumberdaya kelautan dan perikanan.
Program : Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Kegiatan : - Pengembangan Sarana dan prasarana pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
penyakit ikan - Pembinaan kelompok
- Pelatihan teknologi perikanan tangkap - Pembinaan kelompok
- Bantuan sarana prasarana pelestarian sumberdaya kelautan perikanan - Pembinaan kelompok
- Pelatihan anggota pokmaswas - Pembinaan Pokmaswas
Sasaran 2. Meningkatnya derajat kesehatan hewan. A. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan zoonosis. Persentase Indikator Kinerja tahun 2016 sebesar 100% dari target 4 kasus terdapat satu kasus, dimana dalam hal penurunan kasus semakin kecil kasus yang muncul menunjukkan kinerja yang semakin meningkat (invert/penghitungan terbalik). B. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis. Persentase indikator kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 200 kasus ditahun 2016 tidak ada muncul kasus. Ini menunjukkan kinerja LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 22
yang meningkat (invert/penghitungan terbalik). Untuk mencapai kinerja yang semakin baik perlu adanya kegiatan preventif untuk mencegah terjadinya kasus, vaksinasi secara berkesinambungan, eliminasi anjing liar, spryaing pada sentra-sentra unggas, juga melalui sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya penyakit menular (zoonosis). Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 2 dapat dilihat pada table 3.7. dibawah ini. : Tabel 3.7. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 2 Sasaran1
Program dan kegiatan
Meningkatnya Program : Pencegahan dan derajat penanggulangan penyakit ternak. kesehatan hewan Kegiatan: - Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis.
Indikator-indikator
- Vaksinasi Rabies - Spraying unggas - Sosialisasi ke masyarakat tentang penyakit zoonosis
Ket: Kegiatan Vaksinasi massal dan spraying untuk mencegah kasus penyakit menular (rabies dan flu burung)
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 23
Sasaran 3. Meningkatnya Keamanan Pangan Hewani. A. Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan(BAH). Persentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 19% (7.708,63 ton) tercapai 21% (8.661,17 ton). Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 40.926,17 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 21% target yang direncanakan. B. Persentase Ketersediaan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH). Persentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 18% (3.502,02 ton) tercapai 19,92% (3.855,2 ton). Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 19.350,83 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 19,92% dari target yang direncanakan.
Kegiatan
yang
mendukung
Sasaran
3
berupa
pemeriksaan daging dan olahan hasil peternakan ditempat-tempat penyedia daging dan olahan hasil peternakan. Adapun Program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 3 dapat dilihat pada Tabel 3.8 dibawah ini :
Tabel 3.8. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 3 Sasaran1
Program dan kegiatan
Meningkatnya keamanan pangan hewani
Program : Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani. Kegiatan: - Penjaminan Pangan asal hewan - Pengembangan dan pemeliharaan RPH - Penjaminan pangan hasil asal hewan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Indikator-indikator
-
-
Pemeriksaan daging secara organoleptik Pemeriksaan daging secara laboratories
Page 24
Ket . Kegiatan pemeriksaan daging untuk menjamin ketersediaan daging yang asuh
Sasaran 4. Meningkatnya penjualan produk olahan hasil perikanan. A. Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 198,86 tercapai 217,5 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 230,2 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 94,5% dari target yang direncanakan. Data ini diperoleh dari hasil survey ketempat pengolahan (kelompok) terhadap 10 kelompok pengolah dengan rata –rata produk olahan terjual 21 ton/tahun. B. Jumlah Penjualan Produk olahan perikanan. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 1.422,2 ton tercapai 1.561,6 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 1.728,7 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 90,33% dari target yang direncanakan. Data ini diperoleh dari hasil penjualan produk olahan perikanan dari 10 kelompok dengan rata-rata penjualan 156 ton/tahun. C. Persentase ketersediaan ikan yang hiegenis. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 14% tercapai 15,28%. Persentase ketersediaan ikan yang higienis dilaksanakan melalui pemeriksaan mutu ikan secara organoleptik di pasar-pasar tradisional. Bantuan berupa coolbox adalah salah satu upaya didalam menjaga kesegaran ikan dan ketersediaan ikan yang higienis.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 25
Adapun Program dan Kegiatan yang mendukung Sasaran 4 dapat dilihat pada Tabel 3. 9 dibawah ini. . Tabel 3.9. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 4 Sasaran1
Program dan kegiatan
Indikator-indikator
Meningkatnya Program : Peningkatan Pemasaran penjualan produk Hasil Produksi Peternakan. olahan hasil Kegiatan: peternakan dan - Promosi atas hasil perikanan Produksi Peternakan Unggulan Daerah Program : Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan. Kegiatan : - Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produk perikanan - Promosi hasil produk perikanan unggulan Daerah.
- Produk olahan peternakan yang difasilitasi untuk pameran - Pelatihan pengemasan produk. - Sosialisasi GEMARIKAN - Kampanye makan ikan - Produk olahan perikanan yang difasilitasi untuk pameran
Sasaran 5. Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan. A. Jumlah konsumsi protein hewani. Persentase capaian kinerja mencapai 91% dari target 16,77 gr/kpt/hr tercapai 15,26 gr/kpt/hr. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 17,45gr/kpt/hr, di tahun 2016 sudah mencapai 87,44% dari target yang direncanakan. B. Angka Konsumsi Ikan. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 33,98 kg/kpt/th tercapai 34,10 kg/kpt/th. Jika dibandingkan dengan angka konsumsi ikan Provinsi Bali 32,38 kg/kpt/th, menunjukan tingkat masyarakat
Kota
Denpasar
lebih
tinggi
dari
konsumsi ikan
Provinsi
Bali.
Jika
dibandingkan dengan tingkat konsumsi nasional yang 43,88, tingkat konsumsi kita msih lebih rendah. Dari target capaian 5 (lima tahun kedepan sebesar 35,36 kg/kpt/th, ditahun 2016 telah mencapai 96,43% dari target yang direncanakan. Kedepannya perlu dilaksanakan kegiatanLAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 26
kegiatan
yang
dapat
meningkatkan
minat
masyarakat
untuk
mengkonsumsi ikan. Salah satunya kegiatan yang menyasar anak-anak sekolah melalui Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dengan memberikan menu serba ikan untuk generasi muda yang cerdas. Kegiatan lomba masak serba ikan juga perlu lebih digiatkan untuk meningkatkan angka konsumsi ikan. Adapun faktor yang mendukung capaian angka konsumsi ikan adalah total produksi ikan ditambah ikan masuk dan dikurangi ikan keluar berbanding dengan jumlah penduduk. Program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 5 dapat dilihat pada Tabel 3.10. dibawah ini.
Tabel 3.10. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 5 Sasaran1 Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor peternakan dan perikanan
Program dan kegiatan
Indikator-indikator
Program : Perencanaan Pembangunan peternakan perikanan dan kelautan. Kegiatan: - Penyusunan RKA, - Penyusunan dokumen Renja dan Renstra perencanaan pembangunan peternakan - Penyusunan Lap. perikanan dan kelautan Tahunan, LAKIP, - Penyusunan Laporan Selayang Pandang, pelaksanaan kegiatan Monitoring dan peternakan perikanan dan Evaluasi kelautan Buku - Penyusunan data statistik - Penyusunan cacah ternak, Survey peternakan perikanan dan kelautan daging, Informasi data dan Statistik perikanan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 27
3.3. Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan yang dicapai oleh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016 berdasarkan alokasi per program dan kegiatan dapat dirinci pada table 3.11 sebagai berikut :
Tabel 3.11 Akuntabilitas Keuangan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar No 1
Program & Kegiatan
Alokasi
Realisasi
(Rp)
(Rp)
%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Pelayanan Administrasi
1.416.442.500
1.351.810.281 95,44
Perkantoran Program 2
Sarana
Peningkatan dan
Prasarana
Aparatur a) Peningkatan
Sarana
919.927.780
892.393.900 97,01
30.000.000
7.585.0000 25,28
410.899.000
400.949.500 97,58
dan Prasarana Aparatur 3
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia a) Pendidikan
dan
Pelatihan Formal 4
Program dan
Pencegahan Penanggulangan
Penyakit Ternak a) Pengendalian
dan
penanggulangan penyakit hewan menular, strategis
dan
penyakit
zoonosis
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 28
5
Program
Peningkatan
Produksi
Hasil
Peternakan a) Pembibitan
dan
122.100.000
121.603.500
192.358.000
171.838.550
57.375.000
56.739.800
40.000.000
37.584.400
237.600.000
235.040.500
129.270.000
112.145.650 86,75
8.889.500
8.888.500 99,99
99,59
Perawatan Ternak b) Pengembangan
89,33
agribisnis peternakan. c) Pengembangan gizi dan
98,89
pakan ternak d) Pengembangan
sarana
93,96
dan prasarana alat dan mesin e) Pengembangan
aneka
98,92
ternak dan ternak non konsumsi
6
Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi Peternakan a) Promosi
atas
Peternakan
Hasil
Unggulan
Daerah b) Pengawasan
dan
pengendalian
usaha
peternakan Penyediaan 7
Pangan
Hewani a) Penjaminan
pangan
33.250.000
33.172.500
99,77
dan
702.654.960
609.469.050
86,74
pangan
132.997.500
130.789.500
98,34
asal hewan b) Pengembangan Pemeliharaan RPH c) Penjaminan
Hasil Asal Hewan Pemberdayaan 8
Pembanguna Peternakan, Perikanan dan Kelautan a) Penyusunan Dokumen
47.836.000
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
30.327.400
63,40 Page 29
Perencanaan Pembangunan Peternakan
Perikanan
dan kelautan b) Penyusunan
Laporan
26.365.000
26.365.000
62.576.000
62.576.000
100
Pelaksanaan Kegiatan Peternakan
Perikanan
dan Kelautan c) Penyusunan Statistik
Data Peternakan
100
Perikanan dan Kelautan Pemberdayaan Ekonomi 9
Masyarakat Pesisir a) Pengembangan Sarana Prasarana
178.654.000
163.073.500
91,28
227.307.000
191.230.300
84,13
dan
Pelestarian Sumberdaya
Kelautan
dan Perikanan 10
Pemberdayaan Masyarakat
dalam
pengawasan
dan
pengendalian sumberdaya kelautan a) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan, pemanfaatan sumberdaya
kelautan
dan perikanan
11
Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan
Pasar
476.959.000
458.042.850 96,03
225.265.500
196.102.200 87,05
Benih dan Balai Benih Ikan b) Pembinaan
dan
Pengembangan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 30
Perikanan Budidaya 12
Pengembangan Perikanan Tangkap a) Pembinaan
dan
243.725.500
230.977.900
116.926.000
110.284.000
78.802.500
54.761.250
94,77
Pengembangan Perikanan Tangkap 13
Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a. Kajian
Optimalisasi
Pengelolaan
94,32
dan
Pemasaran Produk Perikanan b. Promosi
hasil
produksi
perikanan
69,49
unggulan daerah
Dari 13 program 24 kegiatan yang dilaksanakan ada 3 program dengan 3 kegiatan yang realisasi keuangannya di bawah 80% yaitu : 1).Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur pada kegiatan : a. Pendidikan dan Pelatihan Formal dari total anggaran Rp. 30.000.000,realisasi keuangannya mencapai 7.585.000,- (25,28%) sementara fisiknya tercapai 100%. Hal ini disebabkan karena peserta
yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan pendanaannya sebagian ditanggung oleh pihak penyelenggara. 2).Program Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan. a. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan dari total anggaran Rp. 47.836.000,- realisasi keuangannya mencapai Rp. 30.327.400,- (63,40%). Hal ini disebabkan karena tidak ada penyelenggaraan / undangan konsultasi ke Pusat sebagai dasar penggunaan anggaran. 3).Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a.Kegiatan Promosi Hasil Produksi Perikanan Unggulan Daerah, dari total anggaran Rp. 78.802.500 realisasi keuangan mencapai Rp. 54.761.250 (69,49%). Hal ini disebabkan pembiayaan real cost pada belanja perjalanan dinas luar daerah.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 31
BAB IV PENUTUP
IV.1.Kesimpulan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar telah melaksanakan program/kegiatan pembangunan peternakan perikanan sesuai dengan perencanaan strategis 5 tahun yang dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan. Pembangunan peternakan/perikanan telah dilaksanakan dalam bentuk 13 program dengan 24 kegiatan, dimana ada 1 (satu ) program yaitu Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan dengan Kegiatan. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian tidak dianggarkan pada Tahun Angaran 2016 tetapi kegiatan penyuluhan tetap berjalan seperti biasa. Sesuai dengan paparan yang disampaikan dalam Bab III sebelumnya, tingkat
keberhasilan pencapaian pelaksanaan tugas Dinas Peternakan
Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar secara umum dapat dikatakan sudah berhasil, berhubung hampir semua target yang ada telah dicapai dengan baik. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil pengukuran kinerja dari 5 sasaran strategis dan 12 indikator kinerja hampir semua indikator kinerja terealisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dilihat dari segi pendanaan, dari 13 program 24 kegiatan yang dilaksanakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar sebagian besar realisasinya sudah diatas 80% dengan realisasi rata-rata 93,03%. Namun ada beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target capaian kinerja : 1. Pada indikator kinerja Jumlah produksi perikanan tangkap dari target 1.038 ton realisasinya 1.002,3. Hal ini disebabkan karena : -
Faktor cuaca yang kurang mendukung aktifitas penangkapan.
-
Masih kurangnya sarana dan prasarana penangakapan ikan.
2. Pada indikator kinerja angka konsumsi protein hewani. Salah satu penyebab tidak terpenuhinya konsumsi protein hewani karena ada kecenderungan untuk pemenuhan protein berasal dari sumber lain salah satunya adalah sumber protein dari ikan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 32
Dari 12 Indikator yang ditetapkan dalan Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Tahun 2016, capaian kinerja rata-rataTahun 2016 adalah 97,72%.
IV.2. Saran Dalam upaya pencapaian sasaran program dan kegiatan pada masa mendatang maka diperlukan pendanaan yang lebih memadai berupa : - Bantuan sarana prasarana yang memadai dan tepat sasaran. - Diperlukan pembinaan dan pelatihan keterampilan SDM baik teknis maupun penerapan informasi dan teknologi dalam pengembangan usaha baik dibidang peternakan maupun perikanan kelautan. Demikian harapan kami semoga Dokumen LAKIP ini dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan. Akhirnya apabila ada hal yang kurang berkenan maupun kekeliruan dalam penyusunan LAKIP ini, maka dengan lapang dada kami senantiasa menerima
saran
perbaikan
serta
kritik
yang
positif
terhadap
penyempurnaannya.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 33
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 34
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 35
42
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
Page 37