1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan usaha dibidang sumber daya perairan. Menurut Sarnita dkk. (1998), luas perairan umum Indonesia tercatat 48 juta ha terdiri dari sungai, danau, waduk, dan rawa. Pengetahuan atau informasi mengenai tingkat kesuburan perairan sungai masih minim sekali, berbeda dengan perairan waduk dan danau. Perairan dipandang sebagai sudut potensial dari berbagai sumberdaya alam, khususnya sumberdaya hayati yang merupakan salah satu komponen ekologi (Ryadi, 1981). Di perairan hidup berbagai jenis organisme baik berupa tumbuhan maupun hewan air yang saling mempengaruhi guna memperoleh keseimbangan hidup supaya kehidupan dapat berlangsung dengan baik dan sempurna (Mahida dan Ryadi,1984). Pengelolaan perairan umum sebagai suatu sumberdaya perikanan dan pengembangan perikanannya didasarkan pada penilaian perubahan-perubahan akibat
kegiatan
manusia
terhadap
kelimpahan
dan
penyebaran
ikan,
yang ditentukan oleh faktor-faktor biologi seperti kelangsungan hidup, perkembangbiakan, pertumbuhan dan perpindahan ikan dan jasad perairan lainnya, terutama jasad makanan ikan (Anonim, 1977). Wilayah indonesia yang beriklim tropis dan dikenal kaya akan jenis-jenis ikannya. Diperkirakan ada 4000 jenis ikan yang ada di perairan Indonesia.
2
Sebagian besar hidup di laut yang meliputi kurang lebih 3000 jenis sisanya hidup di perairan Indonesia (Saanin,1968). Dalam bidang perikanan upaya untuk mempertahankan suatu jenis ikan agar tidak punah dapat dilakukan pengelolaan dengan baik dan benar. Menurut Azis (1989), tindakan pengelolaan perikanan pada prinsipnya adalah pengaturan penangkapan yang dapat memberikan keuntungan terbesar tetapi juga mempertahankan kelestarian yang ada. Sungai sebagai tempat hidup organisme perairan termasuk ikan juga telah mengalami pencemaran karena kebanyakan sungai juga dimanfaatkan sebagai salah satu media panampungan yang murah (Sastrawijaya, 1991). Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang seiring dengan berkembangnya kota tersebut maka peranan khususnya sungai dapat berubah fungsi menjadi sarana pembuangan sampah yang berasal dari Pasar, Rumah Sakit, Hotel, Restoran, Bengkel, Pertokoan dan limbah Pertanian yang larut bersama aliran air permukaan dari sawah masuk ke sungai. Hal ini menyebabkan kualitas air sungai menurun. Di Propinsi Daerah Istimewa Yogjakarta terdapat beberapa sungai yang fungsinya cukup penting bagi masyarakat di sekitar sungai. Salah satunya adalah Sungai Code yang airnya mengalir melintasi daerah-daerah pertanian, industri dan pemukiman penduduk. Sungai Code merupakan salah satu sungai besar yang ada di Yogyakarta, berasal dari kaki Gunung Merapi dan bermuara di Samudera Indonesia. Dari hulu menuju ke hilir tentu saja ada perbedaan kecepatan gerakan air, volume total air, kekeruhan, jenis endapan, serta tipe makanan yang tersedia. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat mencerminkan distribusi jenis-jenis ikan.
3
Pada umumnya semakin besar ukuran sungai semakin besar pula jumlah dan keanekaragaman jenis ikannya (Whitten et al, 1999). Jenis sumberdaya hayati ikan di perairan menjadi penting sebagai dasar dalam mempelajari biologi yang memudahkan dalam menentukan usaha pemanfaatan, pengembangan dan pelestarian. Selain itu pengetahuan tentang habitat tempat ikan itu hidup, penyebaran dan biologinya merupakan dasar utama dalam memajukan dan mengembangkan perikanan (Anonim,1979). Ikan memiliki peranan penting dalam tingkatan tropik ekosistem perairan yakni sebagai konsumen utama. Kualitas perairan meliputi faktor abiotik (parameter fisik kimia) dan biotik yang baik diperlukan untuk kehidupan ikan. Salah satu sumber daya hayati perairan yang dimiliki Sungai Code adalah keanekaragaman jenis ikannya. Oleh karena itu penulis ingin meneliti bagaimanakah keanekaragaman ikan yang mendiami bagian Perkotaan Sungai Code
B. Permasalahan 1. Bagaimana keanekaragaman jenis ikan di sungai code bagian perkotaan Yogyakarta? 2. Bagaimana pengaruh perbedaan kualitas air antar stasiun di sungai code bagian perkotaan Yogyakarta terhadap keanekaragaman jenis ikan ? 3. Apakah ada hubungan antara faktor lingkungan terukur dengan keanekaragaman jenis ikan ?
4
C. Tujuan penelitian 1. Melakukan sampling jenis-jenis ikan dan sampling air yang ada di Sungai Code bagian Perkotaan (Ringroad utara – ringroad selatan) Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Melakukan indentifikasi jenis-jenis ikan yang ditemukan di Sungai Code bagian Perkotaan (Ringroad utara – ringroad selatan) Yogyakarta. 3. Menghitung indek diversitas dan indek similaritas komunitas ikan 4. Melakukan analisis kualitas air berdasarkan parameter fisik (turbiditas, kecepatan arus, suhu, dan kedalaman) dan kimia ( pH, DO, BOD5, dan CO2 ) 5. Melakukan tabulasi dengan analisis struktur data parameter fisik dan kimia antar stasiun penelitian di Sungai Code bagian Perkotaan (Ringroad utara – ringroad selatan) Yogyakarta 6. Menganalisis hubungan antara parameter lingkungan terukur dengan jumlah spesies ikan di Sungai Code bagian perkotaan (Ringroad Utara – Ringroad Selatan) Yogyakarta
D. Manfaat Penelitian 1. Dapat menambahkan pengetahuan dalam mengidentifikasi jenis ikan yang digunakan sebagai dasar dalam upaya pengelolaan sumberdaya ikan khususnya yang terdapat di sungai Code bagian Perkotaan Yogyakarta
5
2. Dapat memberikan informasi dalam mengkaji, menganalisis jenis-jenis ikan yang terdapat di sungai Code bagian Perkotaan Yogyakarta 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian bagi peneliti selanjutnya.