1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai...
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu kondisi perekonomian yang kompetitif adalah untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efektifitas maupun efisiensi kerjanya. Perkembangan perusahaan yang semakin kompleks memgakibatkan tugas manajemen puncak semakin kompleks pula, untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan harus mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan dan memantau perkembangan perusahaan. Sehubungan dengan itu peranan akuntansi semakin dibutuhkan terutama untuk memperoleh informasi tersebut, peran serta manajer sangat dibutuhkan dalam mengaktualisasikan peranan akuntansi tersebut sebagai
alat
pengawasan
biaya
yang
dikenal
dengan
sistem
akuntansi
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban ini diterapkan oleh perusahaan yang sudah membagi pusat-pusat pertanggungjawaban secara jelas dan tegas dalam struktur organisasinya. Setiap manajer harus berpartisipasi dalam penyusunan rencanarencana finansial departemennya dan menyediakan laporan kinerja tepat waktu yang
1
2
membandingkan hasil aktual dengan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Garrison dan Norren (2000:409), bahwa setiap tingkatan tanggung jawab dalam suatu organisasi harus memberikan masukan terkait sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran agar tujuan perusahaan tercapai. Pusat-pusat pertanggungjawaban secara tidak langsung memberikan motivasi bagi karyawan, khususnya manajer untuk meningkatkan kinerjanya. Setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai manajer yang bertanggungjawab atas kegiatan yang terjadi di dalam pusat yang dipimpinnya dan secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan. Dari hasil kerja para manajer pusat pertanggungjawaban kemudian dinilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing manajer. Pemberian penghargaan atas kinerja akan berpengaruh langsung pada motivasi manajer untuk meningkatkan kinerja. Mulyadi (2001:418) menyatakan bahwa, seseorang akan termotivasi untuk bekerja jika ia yakin kinerjanya akan mendapat penghargaan. Carter (2009:113)
menyebutkan bahwa laporan pertanggungjawaban adalah
laporan akuntabilitas. Manajer yang memiliki wewenang untuk mengendalikan aktivitas mengetahui bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan yang mereka ambil. Dengan diterapkannya laporan akuntansi pertanggungjawaban yang baik, maka akan menimbulkan adanya pengendalian dan kinerja manajer juga dapat dinilai dalam pelaporan ini. Untuk mengukur kinerja manajer, diperlukan adanya
efisiensi
dan
efektivitas.
Hal
ini
dikarenakan
dalam
akuntansi
3
pertanggungjawaban, pimpinan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pada bawahannya sesuai kedudukannya dengan tujuan terbentuknya efisiensi dan efektivitas pada seluruh kegiatan perusahaan. Sugiri (1999:156) menyebutkan bahwa efisiensi merupakan perbandingan antara biaya sesungguhnya dan yang telah dianggarkan, sedangkan efektivitas merupakan perbandingan antara volume produksi yang dicapai dengan volume yang menjadi target sebelumnya. Penelitian ini digunakan untuk memperdalam pengetahuan mengenai akuntansi pertanggungjawaban yang ada pada bidang akuntansi manajemen. Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti tertarik untuk meneliti akuntansi pertanggungjawaban yang ditujukan untuk menilai kinerja manajer produksi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada adalah obyek perusahaan yang dipilih adalah perusahaan dalam bidang peternakan sapi perah yang menghasilkan produk olahan susu pasteurisasi. Produksi susu pasteurisasi pada CV. Milkindo Berka Abadi mengalami kenaikan volume produksi, sehingga perlu dilakukan penelitian akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya pada bagian produksi. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana Penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya bagian produksi pada CV. Milkindo Berka Abadi? 2. Bagaimana akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur efektivitas dan efisiensi kinerja pusat biaya pada CV. Milkindo Berka Abadi?
4
C. Tujuan 1. Menganalisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya yang digunakan oleh bagian peoduksi pada CV. Milkindo Berka Abadi. 3. Mengevaluasi kinerja manajer produksi melalui pelaporan akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya pada CV. Milkindo Berka Abadi. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan a.
Sebagai bahan masukan bagi CV. Milkindo Berka Abadi dalam membuat perkembangan akuntansi pertanggungjawaban, khususnya dalam proses penyusunan anggaran produksi untuk meningkatkan pengendalian produksi.
b.
Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang efektivitas dan efisiensi kinerja manajer.
c.
Dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai informasi dan sarana perbaikan yang diperlukan sehubungan dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian tentang analisis akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat untuk menilai kinerja manajer.
5
E. Pembatasan masalah Dengan luasnya permasalahan yang timbul, maka ruang lingkup pembahasan penelitian ini difokuskan pada akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya bagian produksi susu pada CV. Milkindo Berka Abadi. Data yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah data keuangan dan non keuangan. Data keuangan meliputi laporan pertanggungjawaban berupa anggaran dan realisasi anggaran pada unit produksi untuk tahun 2014.