1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal ini tercermin dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU No. 20 Th. 2003). Upaya tersebut dimaksudkan untuk perkembangan siswa sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya dalam bidang Pendidikan. Sehingga
Pembelajaran
bahasa
Indonesia
diarahkan
untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Dari bahan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah maka dapat disimpulkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia sangat penting, karena hal ini merupakan salah satu landasan bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Selain itu, kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia akan mempengaruhi kemampuan dalam mata pelajaran yang lain. Sebaliknya peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar mata pelajaran yang lain dapat meningkatkan pula kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia.
1
2
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu perencanaan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto, 2009:3). Oleh karena itu penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi di dalam kelas dengan jalan melakukan sebuah tindakan, sehingga dari tindakan tersebut siswa akan mengalami perubahan tingkah laku yang signifikan akibat dari tindakan tersebut. Berdasarkan
wawancara
dan
observasi
langsung di
SDN
Kalikejambon, dapat diketahui bahwa dalam materi pembelajaran menyimak dongeng,
guru tidak pernah menggunakan alat bantu atau
media pembelajaran untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa saat pembelajaran. Dengan cara penyajian seperti ini, siswa akan mengalami kesulitan berkonsentrasi saat materi pembelajaran menyimak dongeng dan tentunya pembelajaran kurang menarik Kondisi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SDN Kalikejambon tidak jauh berbeda dengan kondisi pembelajaran secara umumnya.
Berdasarkan
wawancara
dan
observasi,
pembelajaran
menyimak dongeng masih diterapkan secara sederhana melalui alat ucap guru dan siswa. Misalnya, seorang guru membacakan sebuah dongeng dan siswa menyimak ataupun dengan cara guru memberikan lembaran foto copy bacaan cerita atau dongeng kepada siswa kemudian siswa disuruh untuk membaca. Pembelajaran kemampuan melalui audio visual disentuh saat disadari perlunya inovasi dalam proses pembelajaran.
3
Situasi pembelajaran inilah yang membuat peneliti merasa ingin melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Keragaman model pembelajaran diharapkan dapat menghidupkan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Diterapkannya audio visual sebagai basis pembelajaran menyimak juga dimaksudkan untuk mengakrabkan siswa dengan berbagai teknologi pendidikan sehingga siswa dapat menemukan cara belajar yang sesuai dengan karakter kecerdasan mereka yang paling dominan. Dengan menerapkan media audio visual pada pembelajaran menyimak dongeng, diharapkan aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran akan mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas guru dilihat ketika penyampaian materi dongeng. Aktivitas siswa diharapkan lebih baik ketika menyimak dongeng dapat lebih berkonsentrasi dan sungguh-sungguh dalam menyimak dongeng melalui audio visual dan suasana kelas diharapkan menjadi kondusif. Dengan peningkatan aktivitas guru dan siswa diharapkan hasil belajar menyimak dongeng menjadi lebih baik. Penelitian tersebut difokuskan pada kemampuan menyimak pada pembelajaran puisi, berita, dan dongeng. Jadi, tidak satu aspek saja yang difokuskan untuk diteliti dan hanya menggunakan media audio (suara) saja tanpa visual (gambar). Sehingga, peneliti dalam hal ini meneliti satu aspek saja yakni menyimak dongeng sehingga pembelajaran akan lebih terfokus dan peneliti menggunakan media audio visual diharapkan agar siswa di
4
samping bisa mendengarkan suara, siswa juga dapat melihat gambargambar sehingga proses menyimak menjadi lebih maksimal. Maka dari itu, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menyimak Dongeng dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN Kalikejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.
karena peneliti ingin menciptakan
pembelajaran yang variatif, inovatif, dan kreatif. Penggunaan media audio visual diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran serta respon siswa terhadap proses pembelajaran tersebut.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.2.1
Bagaimana peningkatan kemampuan menyimak dongeng pada siswa kelas V SDN Kalikejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang dengan media audio visual?
1.2.2
Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menyimak dongeng dengan media audio visual pada siswa kelas V SDN Kalikejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Peningkatan kemampuan menyimak dongeng pada siswa kelas V SDN Kalikejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang setelah
5
dilakukan pembelajaran dengan media audio visual tahun pelajaran 20122013. 1.3.2
Meningkatkan respon siswa terhadap pembelajaran menyimak dongeng dengan media audio visual pada siswa kelas V SDN Kalikejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2012-2013.
1.4
Manfaat Hasil Penelitian Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat;
1.4.1
Bagi Guru
1.4.1.1 Bermanfaat sebagai masukan serta alternatif dalam pemilihan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak, 1.4.1.2 Guru termotivasi dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, inovatif, dan komunikatif dalam proses pembelajaran, 1.4.1.3 Memperkaya khasanah metode dan teknik dalam pembelajaran menyimak dongeng, 1.4.1.4 Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan. 1.4.2
Bagi Siswa
1.4.2.1 Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran menyimak khususnya dongeng, 1.4.2.2 Siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran menyimak dongeng,
6
1.4.2.3 Melatih dan membiasakan siswa untuk melakukan kegiatan menyimak secara intensif dan efektif, 1.4.2.4 Dengan menggunakan media audio visual dapat menambah pengalaman baru bagi siswa. 1.4.3
Bagi Sekolah
1.4.3.1 Memberi masukan tentang penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak dongeng, 1.4.3.2 Sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas dan kuantitas pembelajaran di sekolah.
1.5
Definisi Istilah Supaya tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini, istilah yang digunakan adalah;
1.5.1 Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994:19). 1.5.2
Dongeng adalah salah satu cerita rakyat (folktale) yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal. Dari sudut pandang ini dongeng dapat dipandang sebagai cerita fantasi, cerita yang mengikuti daya fantasi walau terkesan aneh-aneh walau secara logika sebenarnya tidak dapat diterima. (Nurgiyantoro, 2005:198-199).
7
1.5.3
Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai dalam penerima yang ditujuh. (Arsyad, 2009:4).
1.5.4
Media audio visual merupakan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seuruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa (Arsyad, 2009:30-31).