BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Selama ini peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) diakui dari berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015 tercatat sebanyak 99 persen dari 57,54 juta pelaku usaha di Indonesia masuk di sektor ini. UMKM juga mampu berkontribusi sebesar 59,08 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97,16 persen tenaga kerja di Tanah Air Indonesia ini (Viva News, 2015) Pemerintah dalam upaya untuk mendukung dan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) telah mengeluarkan kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut merupakan program kebijakan pemerintah Republik Indonesia
yang
termasuk
dalam
Kelompok
Program
Penanggulangan
Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil (klaster 3). Klaster adalah suatu kosentrasi geografis dari subsektor-subsektor manufacture
yang sama (Kuncoro, 2002:179). Klaster ini bertujuan untuk
meningkatkan akses permodalan dan sumber daya lainnya bagi usaha mikro dan kecil.
Pemerintah mengeluarkan tiga kebijakan terbaru terkait KUR, yakni KUR Mikro dengan plafond maksimum Rp 25 juta, KUR Ritel dengan plafond di atas Rp 25 juta sampai Rp 500 juta, dan KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan suku bunga 12 persen pada akhir tahun 2015 yang turun jauh dari bunga yang ditetapkan tahun sebelumnya yakni 22 persen (Viva News, 2015) Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan akses wirausahawan kepada kredit perbankan. Para keluarga yang memiliki penghasilan tetap dapat menerima KUR untuk sektor usaha produktif. Pemerintah berharap melalui kebijakan ini, bank-bank yang menyalurkan KUR didorong melakukan upaya pro-aktif menawarkan kepada yang bersangkutan, sehingga akan meningkatkan peserta KUR sekaligus mendorong tumbuhnya wirausahawan baru. Pada 30 Juli 2015, Menteri Keuangan Negara Republik Indonesia telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 146 tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Bunga untuk KUR (Kemenkeu, 2015) Pemerintah telah menambah jumlah total bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk melaksanakan kebijakan baru ini menjadi 19 bank dengan alokasi anggaran Rp103,2 triliun, ditambah dengan 4 perusahaan pembiayaan non bank dengan alokasi sebesar Rp1,5 triliun. Dari 19 bank tersebut didominasi oleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan bank-bank milik swasta. Sementara itu, untuk bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sendiri ada, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang
mendapatkan alokasi sebesar Rp 67,5 triliun, Bank Negara Indonesia (BNI) dengan mendapat alokasi Rp 11,5 triliun, dan juga Bank Mandiri dengan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 14 triliun (Kompas, 2016).
Keputusan pemerintah yang memberikan alokasi dana yang paling besar kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk disalurkan ke pelaku usaha UMKM sebagai salah satu cara untuk menghadapi pasar bebas di kawasan ASEAN atau sering kita sebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal tersebut membuktikan bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah berkomitmen dan konsisten dalam menjalankan salah satu misi yang telah dibuat bank tersebut yaitu, melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkenal dengan bank mikro yang telah memiliki banyak kantor Unit Kerja BRI dan juga Teras BRI di berbagai daerah Indonesia yang dekat dengan pasar sasaran mereka yaitu para pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Hingga bank-bank lain yang mengikuti Bank BRI dalam mencari nasabah dengan menciptakan bank-bank mikro juga. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Karanganyar yaitu salah satu dari kantor cabang yang dimiliki oleh BRI. Bank ini memiliki 26 kantor Unit Kerja dan 10 Teras BRI di kawasan kabupaten Karanganyar. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Karanganyar ini juga berperan penting dalam
menjalankan kebijakan pemerintah dalam mendistribusikan dan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro yang berada di kawasan daerah Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan Latar belakang diatas, maka penelitian ini saya beri judul “ DISTRIBUSI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ANTAR UNIT KERJA BRI PERIODE 2012-2015 STUDI KASUS PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. KANTOR CABANG KARANGANYAR ”. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Bank BRI ? 2. Bagaimana hasil pertumbuhan distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro di Unit Kerja BRI Kantor Cabang Karanganyar periode 2012-2015? 3. Bagaimana perbandingan distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro antar Unit Kerja BRI Kantor Cabang Karanganyar periode 2012-2015 ? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Bank BRI 2. Menggambarkan hasil pertumbuhan distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro di Unit Kerja BRI Kantor Cabang Karanganyar periode 2012-2015
3. Menjelaskan perbandingan distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro antar Unit Kerja BRI Kantor Cabang Karanganyar periode 2012-2015 D. Manfaat penelitian Penelitian ini di harapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak diantaranya : 1. Peneliti Penulisan Tugas Akhir ini di lakukan untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi jurusan Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. Disamping itu manfaat lain dari penelitian agar memperoleh ilmu pengetahuan seputar dunia perbankan dan dapat menerapkannya dalam praktik lapangan. 2. Perusahaan Manfaat bagi perusahaan dalam hal ini pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar dapat menjadi bahan pertimbangan agar lebih meningkatkan kinerja dalam menyalurkan kredit KUR Mikro sebagai program yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 3. Akademisi
Manfaat bagi Akademi dalam hal ini dapat menjadi sumber referensi dan sebagai penambah informasi agar tercipta suatu keseimbangan antara teori dan praktik dalam perkuliahan khususnya tentang Kredit KUR Mikro dalam dunia perbankan. E. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Arikunto (2006:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Berdasarkan sifatnya, jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:25) Data kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerical dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari perusahaan. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012:13) mendefinisikan Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).
Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar. Lamanya waktunya penelitian adalah selama satu bulan Januari 2016.
3. Jenis dan Sumber Data a. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro di Unit Kerja BRI se-Kantor Cabang Karanganyar. b. Sumber Data 1.) Data Primer Data Primer menurut Supranto (2000:10) merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri yang secara langsung diperoleh dari objeknya. Dalam mengumpulkan data ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung melalui wawancaraa dengan pihak-pihak terkait ketika Kuliah Magang Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar. Data yang diperoleh berkaitan dengan informasi mengenai distribusi dan pertumbuhan KUR Mikro
selama periode 2012-2015 yang dijalankan semua Unit Kerja BRI di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar. 2.) Data Sekunder Supranto (2000:10) Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain sebagai pelengkap dari data primer. Data yang diperoleh meliputi data tertulis PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar, karya ilmiah dan hasil penelitian terdahulu, buku materi, artikel dari internet maupun situs resmi perusahaan yang berhubungan dengan pembuatan laporan penelitian ini. 3.) Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut : a) Wawancara / Interview Menurut Barata (2001:117) Wawancara adalah Upaya yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan atau pendapat mengenai suatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab. Wawancra merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdilog dengan responden untuk menggali informasi yang di perlukan dari responden (Suliyanto, 2006:137).
Peneliti melakukan wawancara/interview kepada pihakpihak yang bersangkutan dalm pembutan laporan penelitian ini dengan bertanya secara tatap muka dengan objek yang dituju. b) Observasi Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Nawawi, 1996:100). Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar untuk mengumpulkan data sebagai bahan dalam penyusunan laporan ini. Dalam hal ini melakukan observasi pada saat Kuliah Magang Kerja di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar selama satu bulan. c) Studi Pustaka Menurut Nazir (2005:111) yang dimaksud dengan : Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literturliteratur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. 4. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Hamdi (2014:5) yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena atau kejadian yang ada yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Objek yang menjadi pokok permasalahan yaitu mengenai distribusi Kredit Usaha rakyat (KUR) Mikro ke nasabah antar Unit Kerja BRI periode 2012-2015 di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Karanganyar.