BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia memerlukan makanan karena makanan merupakan sumber gizi dalam bentuk kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Gizi dalam berbagai bentuk tersebut diperlukan manusia dalam jumlah tertentu. Akan tetapi, tiap jenis bahan makanan mempunyai kandungan gizi yang bermacam-macam baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu makanan yang dikonsumsi seharusnya beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi. Makanan sehat merupakan kebutuhan vital bagi kelangsungan hidup manusia, antara lain makanan mempengaruhi pertumbuhan badan, sehingga dengan makanan yang cukup bergizi manusia dapat tumbuh secara optimal. Makan sehat merupakan upaya seseorang agar tercukupi kebutuhan gizinya dengan menyajikan berbagai hidangan yang bergizi, berimbang, dan bervariasi. Konsep makan dan minum bagi masyarakat erat kaitannya dengan nafsu makan dan rasa lapar, termasuk kebiasaan makan lengkap, waktu makan, jenis dan tata cara makan mengikuti ketentuan-ketentuan budaya dari setiap kelompok masyarakat. Masyarakat umumnya makan dua kali sehari
1
2
dengan komposisi yang lebih sederhana karena pertimbangan kepraktisan. Sementara bagi sebagian masyarakat yang tidak mampu meskipun setiap hari bekerja berat mereka terbiasa dan sengaja membiasakan diri tidak makan pagi. Lain halnya jika ada tamu yang menginap atau berkunjung di rumahnya. Untuk menghormati tamu, maka disajikan makanan yang lebih baik dan tidak seperti makanan yang biasa dimakan sehari-hari oleh anggota keluarga itu.Alat makan dan minum yang disajikan juga tidak seperti yang biasa digunakan untuk setiap harinya. Masyarakat yang berekonomi rendah umumnya kurang mementingkan gizi dalam penyediaan makanan sehari-hari, yang penting asal perut kenyang dan penuh. Jumlah makanan yang disediakan atau dikonsumsi sangat terbatas sekali setiap harinya. Sayur yang dikonsumsi hanyalah hasil dari kebun atau ladang mereka. Apabila secara kebetulan sayur dan lauk habis maka mereka cukup makan dengan sambal sebagai pengganti sayur. Apabila terjadi musim kemarau panjang dan persediaan pangan hampir habis, maka makanan yang disediakan tidak seperti biasanya, banyaknya makan dalam piring sudah ditentukan. Hal ini wajar karena mereka mengalami kesulitan dalam mencari uang untuk keperluan sehari-hari. Oleh karena itu, makanan pokok disesuaikan dengan bahan yang diproduksi didaerah tersebut.(Nuryanti, 2002:56). Ditinjau dari tingkat pendidikan, perkembangan pendidikan di pedesaan tidaklah sepesat di kota mengingat masyarakat kota sebagian besar
3
berpendidikan cukup maka pandangan terhadap pendidikan berbeda pula dengan masyarakat kota. Keterbatasan pengetahuan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang mampunya ibu dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan makan sehat. Masalah tersebut sebagai akibat dari tingkat pendidikan ibu yang rata-rata rendah dan karena kurangnya kesadaran ibu untuk menambah pengetahuan melalui media yang ada disekitarnya. Masalah gizi pada umumnya banyak diderita anak-anak pada masa pertumbuhan. Masalah gizi utama tersebut meliputi kekurangan
Energi
Protein, kekurangan Vitamin A, gangguan akibat kekurangan Iodium dan Anemia zat besi. Masalah-masalah tersebut memudahkan terjadinya infeksi pada anak. Adapun masalah tersebut timbul karena anak sangat aktif bermain, banyak kegiatan di sekolah dan di rumah dipihak lain kadang nafsu makan menurun, sehingga konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang dibutuhkan. Kebutuhan zat gizi diperoleh tubuh melalui makanan yang dimakan. Zat gizi yang diperoleh digunakan untuk melakukan kegiatan organ-organ di dalam tubuh serta kegiatan fisik, pemeliharaan tubuh dan pertumbuhan bagi yang masih dalam taraf pertumbuhan (bayi, anak-anak, dan remaja), sedangkan bagi orang dewasa dan lanjut usia untuk pemeliharaan dan aktifitas. Menyadari pentingnya kebutuhan zat gizi bagi tubuh manusia maka perlu diupayakan pemenuhannya, dengan cara membiasakan makan yang baik, terutama bagi anak-anak.
4
Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Makan merupakan kebutuhan yang utama bagi setiap manusia. Makanan yang kita makan harus memenuhi kebutuhan fisik tubuh,kebutuhan pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian sel-sel yang rusak. Tujuan utama penggunaan makan sebagai pemberi zat gizi bagi tubuh diperlukan untuk mempertahankan hidup. Unsur gizi yang diperlukan tubuh yang terdapat dalam makanan yaitu air, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan berbagai komponen lainnya. Kecukupan gizi anak usia sekolah dasar sangat penting untuk diperhatikan karena anak merupakan individu yang sedang berkembang dan dalam usia pertumbuhan sehingga memerlukan makanan yang bergizi yang yang relatif besar. Selain itu anak juga relatif peka terhadap penyakit dan infeksi dibanding orang dewasa dan anak merupakan individu yang masih belum mengerti dan belum perpengalaman sehingga perlu ditolong. Kekurangan atau kelebihan konsumsi gizi dari kebutuhan terutama bila berlangsung
dalam
jangka
waktu
yang
berkesinambungan
dapat
membahayakan kesehatan bahkan pada tahap lanjut dapat mengakibatkan kematian. Dengan pemasukan makanan yang bergizi baik diharapkan akan meningkatkan gizi dan kesehatan anak. Pemenuhan kebutuhan anak dalam bentuk makanan dapat diwujutkan dengan menghidangkan berbagai makanan yang mengandung gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Anak pada usia sekolah dasar (6-12 th) mengalami dua aspek perkembangan yaitu perkembangan biologis dan aspek perkembangan
5
personal-sosial. Pada masa perkembangan biologis, anak membutuhkan makan minum dengan kualitas dan kuantitas yang memadai untuk membentuk fisik yang sempurna.(Siti Zironah,1997) Pada masa perkembangan aspek personal sosial, anak mulai mendapat pengawasan, pembatasan, perhatian, bimbingan, pengalaman dan pengaruh dari individu lain yang mengubah anak menjadi pribadi sosial. Untuk itu perlu pengawasan dari orang tua supaya tidak salah memilih makanan karena pengaruh lingkungan. Karena anak masih dalam tahap pertumbuhan sehingga kebutuhan gizinya harus tetap seimbang. Golongan anak usia sekolah dasar biasanya mempunyai banyak perhatian dan aktivitas di luar rumah sehingga sering melupakan waktu makan. Makan pagi/sarapan perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kekurangan enrgi dan supaya anak lebih mudah menerima pelajaran. Walaupun dirumah sudah sarapan tetapi tidak menutup kemungkinan anak membeli makanan diluar karena alasan tidak sempat makan pagi sebelum pergi kesekolah yang disebabkan karena ibu tidak sempat menyiapkan makanan dirumah. Selain itu karena faktor psikologis yaitu jika anak tidak jajan maka anak tidak solider dengan temannya. Dan juga karena ibu tidak sempat menyiapkan bekal sehingga anak merasa ingin tahu makanan yang baru dan disukai. Anak sebagai individu yang belum mencapai kedewasaan perlu dididik karena jiwa anak merupakan jiwa yang sedang berkembang apalagi anak usia sekolah dasar masih sangat membutuhkan perhatian khusus dalam belajarnya
6
sampai ke hal mengkonsumsi makan. Ibu bertanggungjawab dalam penyelenggaraan makan bagi keluarganya, mulai dari perencanaan menu, perencanaan gizi, dan jumlah yang akan dimakan. Sebagai ibu rumah tangga dituntut peranan dan kesadarannya dalam meningkatkan status gizi anak. Karena keadaan gizi anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan pada anak. Pemenuhan kebutuhan anak dalam bentuk makanan dapat diwujutkan dengan menghidangkan berbagai mkanan yang mengandung gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jenis makanan yang dihidangkan diharapkan menggunakan jenis bahan makanan yang beragam, meliputi makanan pokok, lauk pauk nabati dan hewani, sayuran, buah dan susu serta hasil olahannya. Selain itu dalam pemilihan menu diharapkan mengarah pada pedoman menu empat sehat lima sempurna dan menu seimbang. Makan merupakan kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan oleh setiap orang untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Begitu seringnya kebutuhan makan dilakukan, sehingga kegiatan tersebut akan mempola atau membentuk kebiasaan pada diri seseorang. Adapun makan itu berguna untuk memberikan zat-zat makanan yang cukup untuk kebutuhan memelihara kesehatan, memulihkan bila sakit, menghasilkan tenaga untuk melaksanakan berbagai kegiatan, pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan raga. Pentingnya zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan sepenuhnya tergantung pada bagaimana seseorang mengkonsumsi makanan. Makanan yang dikonsumsi oleh anak sekolah dasar harus mengandung semua unsur gizi. Karena tidak ada jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang
7
diperlukan maka seorang anak sekolah dasar harus mengkonsumsi berbagai jenis makanan. Konsumsi makanan anak akan dipengaruhi oleh penyediaan makanan dan Ibu harus memahami konsep makan sehat dalm menu sehari-hari anak usia sekolah dasar yaitu dengan memberikan makanan yang bergizi, berimbang, dan bervariasi. Ibu sebagai pengelola rumah tangga khususnya dalam menyediakan makanan untuk keluarganya harus pandai-pandai memilih makanan yang dikonsumsi oleh keluarganya.Ibu perlu memiliki kesadaran tentang manfaat makanan untuk kesehatan sehingga tidak menimbulkan perilaku makan yang hanya memenuhi kebutuhan biologis,sosial,status dari kesan yang berlebihan. Sekarang banyak ibu yang bekerja di luar rumah sebagai wanita karier, yang membawa dampak semakin sedikitnya waktu untuk di rumah,khususnya dalam menyediakan makanan untuk keluarganya. Mereka kadang-kadang cenderung memilih makanan yang bersifat praktis dan cepat untuk dikonsumsi. Kemajuan masyarakat Indonesia telah diperkenalkan dengan selera makanan gaya fast food yang merupakan makanan siap santap, yang ternyata sangat mampu menarik minat banyak konsumen baik anak-anak, orang dewasa maupun orang tua. Jenis makanan ini sangat mudah dijangkau oleh kelompok menengah ke atas sehingga mempengaruhi pola konsumsi makan masyarakat dari pola konsumsi tradisional ke pola barat yang lebih modern.
8
Makanan tersebut umumnya merupakan sumber energi dan lemak yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin dan mineral sehingga apabila dikonsumsi
secara
berlebihan
dan
tidak
dilengkapi
makanan
lain
mengakibatkan mutu gizi yang tidak seimbang dan berdampak negatif terhadap keadaan kesehatan dan gizi. Kurangnya pengetahuan dan salahnya konsep tentang kebutuhan pangan akan mempengaruhi konsumsi makan. Gangguan gizi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga dihadapkan pada penentuan jenis hidangan menu untuk keluarganya. Hidangan dan susunan menu selain ditentukan kualitasnya juga diperhatikan kuantitasnya. Kualitas dan kuantitas tercermin dalam menu dan porsi yang dihidangkan dalam menu yang dimakan setiap hari. Oleh karena itu perlu diteliti konsep Ibu tentang makan sehat anak usia sekolah dasar seperti dalam penelitian ini yang mengambil tempat di Dusun Mejing Kidul, Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah Hidangan menu sehari-hari merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan konsumsi makanan bergizi yang berkaitan dengan menu seharihari. Tiap jenis makanan mempunyai cita rasa, tekstur, aroma, warna, kandungan zat gizi yang berbeda-beda.
9
Penyediaan makanan umumnya merupakan tugas dan tanggungjawab dari seorang Ibu untuk keluarganya. Oleh karena itu Ibu dituntut peranan dan kesadarannya untuk meningkatkan gizi anak karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk memperoleh gizi yang baik maka Ibu harus memilih bahan makanan, menyusun menu makan seharihari sehingga anak dapat mengkonsumsi makanan dengan baik dan dapat tumbuh dengan baik pula. Ibu sebagai pemegang peranan dalam mengelola pola makan keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pola makan antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain, begitu juga antar masing-masing individunya. Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang mempunyai kepercayaan ataupun pantangan terhadap suatu makanan, misalnya dengan melarang anak makan daging dan ikan dengan kepercayaan bahwa bahan tersebut dapat menimbulkan cacingan. Apabila hal tersebut masih berpengaruh pada kelompok masyarakat maka perlu adanya upaya untuk memberikan pengertian mengenai pengetahuan gizi, khususnya pengetahuan gizi bagi anak usia sekolah dasar. Sehingga dengan pengetahuan gizi yang diperoleh sedikit demi sedikit orangtua mau mengubah pandangan bahwa sebenarnya kepercayaan ataupun pantangan dalam mengkonsumsi makanan itu belum tentu benar, bahkan hal tersebut akan merugikan kesehatan. Dari pernyataan diatas, timbul beberapa permasalahan sebagai berikut :
10
1. Bagaimana konsep ibu tentang makan sehat anak usia sekolah dasar 2. Bagaimana perhatian Ibu terhadap konsumsi makanan anak 3. Bagaimana konsumsi makanan yang dilakukan oleh anak 4. Bagaimana kondisi makanan yang disajikan Ibu untuk anak
C. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan mencapai sasaran, maka terlebih dahulu ditentukan dengan jelas masalah yang akan diteliti, peneliti membatasi masalah pada konsep makan sehat anak usia sekolah dasar di dusun Mejing Kidul, desa Ambarketawang, Gamping, Sleman.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas permasalahan dalam penelitian : “Bagaimana konsep Ibu tentang makan sehat anak usia sekolah dasar di dusun Mejing Kidul, desa Ambarketawang, Gamping, Sleman ?”
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1. Umum Konsep Ibu tentang makan sehat
anak usia sekolah dasar
didusun
mejing kidul, desa Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta.
11
2. Khusus a. Untuk mengetahui ketercapaian aspek dari pengertian makanan sehat, sumber makanan, fungsi makanan, teknik olah, variasi hidangan, porsi makan, dan keamanan makanan. b. Untuk mengetahui aspek apa yang paling baik dipahami oleh ibu
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Sebagai informasi kepada masyarakat khususnya Ibu tentang konsep makan sehat anak usia sekolah dasar. 2. Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut yang sejenis dengan penelitian ini.