BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan tujuan dari penuturnya. Setiap bahasa memiliki ragam dan pola-pola tertentu. Sebagai negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia memiliki bermacam-macam bahasa daerah. Namun, untuk mempermudah penggunaan bahasa itu, maka ditetapkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Republik Indonesia. Seperti ragam bahasa lainnya, bahasa Indonesia juga memiliki sistem dan pola-pola tertentu. Sistem-sistem dan pola-pola bahasa Indonesia ini disebut juga sebagai kaidah-kaidah atau norma-norma bahasa Indonesia (Tarigan, 1988: 272). Sebagai sebuah sistem, maka bahasa Indonesia terbentuk oleh suatu aturan tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata bentuk kalimat. Kaidah-kaidah tersebut tercakup ke dalam bidang linguistik yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Bahasa merupakan jalinan antarkalimat yang dibentuk dari kata-kata. Kata merupakan unsur yang paling penting di dalam bahasa. Kata adalah satuan ujaran yang berdiri sendiri yang terdapat di dalam kalimat, dapat dipisahkan, dapat ditukar, dapat dipindahkan, dan mempunyai makna serta digunakan untuk berkomunikasi. Setiap kata mengandung konsep makna dan mempunyai peranan di dalam pelaksanaan bahasa. Konsep dan peranan tersebut tergantung dari jenis kata-kata itu serta penggunaannya di dalam kalimat. Dengan demikian, bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting agar maksud dan tujuan dari penuturnya dapat tercapai. Dalam berkomunikasi, diperlukan media sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu media yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan tersebut adalah media massa berupa surat kabar yang berisi tulisan-tulisan mengenai satu topik tertentu. Untuk menyusun suatu tulisan, diperlukan kaidah-kaidah bahasa. Kaidah-kaidah tersebut dalam bahasa Indonesia disebut dengan kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EyD). Konsep-konsep dasar yang ditetapkan dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EyD) itu merupakan kelanjutan dari beberapa ejaan yang pernah disusun sebelumnya. EyD dinyatakan mulai berlaku sejak penggunaannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972, dengan Kepres No. 57 Tahun 1972. Selanjutnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 31 Agustus 1976 meresmikan berlakunya pemakaian Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah di seluruh Indonesia. Surat kabar merupakan salah satu alat komunikasi yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi yang relatif praktis dan ekonomis. Informasi yang di peroleh dari surat kabar juga dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mengembangkan bahasa Indonesia. Walaupun penggunaan internet sudah meluas tetapi surat kabar tidak pernah ditinggalkan orang, terutama para lansia. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan surat kabar juga cukup pesat dengan berbagai nama terbitan surat kabar. Namun, surat kabar yang penulis ambil untuk penelitian ini adalah surat kabar Analisa. Surat kabar Analisa merupakan salah satu surat kabar harian lokal yang terbit di kota Medan. Surat kabar itu diterbitkan pada tanggal 23 Maret 1972, Analisa mempunyai format broadsheet (lebar) dan merupakan
Universitas Sumatera Utara
surat kabar yang terbesar di kota Medan yang terbit tujuh kali dalam seminggu. Dalam surat kabar Analisa terdapat berbagai rubrik, salah satunya adalah tajuk rencana. Tajuk rencana menampilkan opini yang berisikan pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan untuk mewakili sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media pers yang bersangkutan secara keseluruhan sebagai suatu lambang penerbitan media berkala. Surat kabar bukanlah suara perorangan atau pribadi-pribadi yang terdapat di jajaran redaksi atau di bagian produksi dan sirkulasi, melainkan suara kolektif seluruh wartawan dan karyawan dari suatu lambang penerbitan pers, karena merupakan suara lembaga, maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya. Untuk itulah penulis merasa tertarik menjadikan surat kabar sebagai objek dari penelitian skripsi yang selanjutnya akan dijabarkan dalam bab pembahasan berdasarkan konsepkonsep EyD. Tajuk rencana yang akan dibahas pada penelitian skripsi ini dimulai sejak tanggal 01 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Juli 2010 (selama satu bulan).
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf kapital pada tajuk rencana dalam koran Analisa? 2. Bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf miring pada tajuk rancana koran Analisa?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimanakah kesalahan penulisan gabungan kata dan kata depan pada tajuk rencana dalam koran Analisa? 4. Bagaimanakah kesalahan penulisan unsur serapan pada tajuk rencana dalam koran Analisa? 5. Bagaimanakah kesalahan pengunaan tanda baca pada tajuk rencana dalam koran Analisa? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada tajuk rencana dalam koran Analisa. 2. Menganalisis kesalahan penggunaan huruf miring pada tajuk rencana dalam koran Analisa. 3. Menganalisis kesalahan penulisan gabungan kata dan kata depan pada tajuk rencana dalam koran Analisa. 4. Menganalisis kesalahan penulisan unsur serapan pada tajuk rencana dalam koran Analisa. 5. Menganalisis penggunaan tanda baca yang meliputi; tanda titik, tanda koma, dan tanda hubung pada tajuk rencana dalam koran Analisa?
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kesalahan penggunaan EyD pada rubrik tajuk rencana dalam koran Analisa sebagai salah satu surat kabar yang terbit di kota Medan. 2. Menambah wawasan mengenai penerapan kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia, khususnya EyD pada salah satu surat kabar sebagai salah satu sarana komunikasi tulisan. 3. Menjadi bahan penelitian lanjutan, khususnya dari perkembangan penerbitan surat kabar yang juga berfungsi untuk perkembangan bahasa Indonesia.
Universitas Sumatera Utara