1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah China, India, dan USA. Hal itu menunjukkan adanya potensi yang besar dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama apabila kualitas sumber daya Indonesia meningkat, sehingga mampu bersaing dengan negara lainnya. Pentingnya kualitas sumber daya manusia karena peranannya sebagai motor penggerak yang dapat mempengaruhi kemampuan dan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu yang tidak dapat dihindarkan yang harus terus dilakukan, karena bagaimanapun canggihnya sarana dan prasarana organisasi tanpa ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas, organisasi itu tidak dapat maju dan berkembang. Pengembangan sumber daya manusia di Kantor Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat diupayakan terciptanya kondisi kerja yang memenuhi ‘4 Tepat’, yaitu : Tepat Orang, Tepat Jabatan, Tepat Tempat dan Tepat Waktu’ ( The Right Man on the Right job, Right Place and Right Time). Kondisi semacam itu hanya mungkin terjadi bila setiap manusia di dalam organisasi mencapai
1
2
kualitas dan daya saing yang tinggi. Dengan perkataan lain SDM yang dimiliki tersebut mampu mengembangkan produktivitas kerjanya sampai tingkat yang maksimal, seperti yang dibangun oleh Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat. Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat pertama kali dibentuk pada Tahun 1968. Lembaga ini pada awalnya bernama Pusat Pendidikan dan Latihan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat yang beralamat di Jl. Windu Nomor 26 Bandung. Pusdiklat melayani pendidikan dan pelatihan bagi seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemerintah Daerah TK I), dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang pada waktu itu bernama Pemerintah Daerah Tingkat II. Kedudukan dan kewenangan Pusdiklat sebagai lembaga pendidikan aparatur di Jawa Barat semula sebagai organisasi non struktural di bawah Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Tk I Provinsi Jawa Barat. Pembentukan lembaga ini didasarkan pada SK. Gubernur Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.11-68/A/I/Pend/SK tanggal 30 september 1968. Berdasarkan potensi SDM yang dimiliki, maka Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat membuat suatu kebijakan untuk menerapkan KPI (Key Performance Indicator) terutama pada jajaran pimpinan yang dimulai dari karyawan sampai tingkatan yang paling atas, hal ini diberlakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kinerja organisasi yang mampu bersaing secara global, sesuai dengan visinya yaitu
2
3
unggul dan Profesional di Bidang Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Teknologi Informasi.
Tabel 1.1 Grafik gaji, kehadiran, dan kinerja di Badan Diklat Provinsi Jawa Barat 5 4 3
gaji
2
kehadiran kinerja
1 0 2012
2013
2014
Sumber : Badan diklat Provinsi Jawa Barat Berdasarkan table 1.1 serta uraian diatas, ternyata kinerja karyawan di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat dari tahun ke tahun menurun meskipun dengan gaji dan kehadiran karyawan yang relative meningkat tiap tahun. Hal ini mengindikasi adanya factor-faktor selain gaji dan kehadiran yang menjadi penyebab kinerja karyawan tersebut menurun karena meskipun dengan gaji yang meningkat tidak menjamin karyawan dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi. Tabel 1.2. Target dan realisasi Kerja Pelayanan di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat No.
Indicator Kinerja
Target (%)
3
Realisasi (%) 2012 2013 2014
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ketepatan waktu penyelenggaraan diklat Ketelitian dalam melayani Keterampilan dalam pelayanan Kebersihan tempat diklat Output rutin Output non rutin Instruksi yang diselesaikan Kemampuan dalam melakukan penyelenggaraan teknis diklat Inisiatif Sikap terhadap bawahan Sikap terhadap pelayanan Kerjasama
95 99 90 90 95 80 90 90
90 95 75 75 85 75 80 85
85 90 75 70 80 75 75 70
85 85 70 70 80 70 75 70
90 90 90 90
70 85 85 85
70 85 80 80
70 85 80 80
Sumber : Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat, 2014 Tabel 1.2 di atas, memperlihatkan bahwa setiap indikator kinerja memiliki target yang tidak mampu dicapai, hal ini memperlihatkan Kinerja karyawan yang belum optimal, sebagaimana yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2005 : 75) bahwa kinerja dapat diukur melalui ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan, output rutin, output non rutin, instruksi, kemampuan, inisiatif, sikap terhadap organisasi, sikap terhadap karyawan lain, sikap terhadap pekerjaan, dan kerjasama. Spencer dan Spencer (2007) menyatakan bahwa kinerja dapat timbul dalam diri karyawan apabila dilakukan suatu pengawasan yang tepat dalam pekerjaannya. Pengawasan pada karyawan berhubungan dengan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan pada karyawan dalam melakukan pekerjaannya termasuk melihat pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan seseorang agar dapat menyelesaikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan pekerjaan/jabatannya. Pengawasan juga dapat menyebabkan tinggi
4
5
rendahnya motivasi, bersumber dari dorongan berbentuk kebutuhan dan keinginan tertentu yang menyebabkan seseorang melakukan tingkah laku tertentu pula. Motivasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan tersebut bekerja. Komitmen dibutuhkan oleh organisasi agar sumberdaya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik, (Desiana, 2006). Motivasi dipandang sebagai suatu orientasi nilai terhadap organisasi yang menunjukkan individu sangat memikirkan dan mengutamakan pekerjaan dan organisasinya. Individu akan berusaha memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu organisasi mencapai tujuannya. Effendi, Syahrial, dan Khoirulsyah, (2009) menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa apabila motivasi dijalankan dengan baik, maka kinerja akan meningkat. Motivasi juga dipandang sebagai keterikatan emosional seseorang terhadap organisasi, dan pertimbangan untung atau rugi apabila karyawan meninggalkan organisasi. Motivasi juga berkaitan dengan perasaan karyawan terhadap keterikatan untuk terus menerus bekerja pada organisasi (Desiana, 2006). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka sangat penting dilakukan penelitian tentang “ Hubungan Pengawasan dan Motivasi dengan Kinerja Karyawan di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat”
5
6
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, sebagaimana dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana Pengawasan di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat ?
2.
Bagaimana Motivasi di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat ?
3.
Bagaimana Kinerja Karyawan di Badan Diklat Provinsi jawa Barat?
4.
Apakah terdapat hubungan antara Pengawasan dengan Kinerja ?
5.
Apakah terdapat hubungan antara Motivasi dengan Kinerja ?
6.
Apakah terdapat hubungan antara Pengawasan dan Motivasi dengan Kinerja Karyawan di Badan Diklat Provinsi Jawa barat ?
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Menganalisis Pengawasan di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat. 2. Menganalisis Motivasi karyawan Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat. 3. Menganalisi Kinerja karyawan Badan Diklat Provinsi Jawa Barat. 4. Menganalisis hubungan Pengawasan dengan Kinerja. 5. Menganalisis hubungan Motivasi dengan Kinerja.
6
7
6. Menganalisis hubungan Pengawasan dan Motivasi dengan Kinerja Karyawan di Badan Diklat Provinsi Jawa Barat. 1.4. Kegunaan Penelitian A. Kegunaan Pengembangan Ilmu Adapun kegunaan pengembangan ilmu pada penelitian ini adalah : 1. Sebagai saran penerapan ilmu manajemen sumber daya manusia dan menambah
wawasan
serta
pengetahuan,
khususnya
dalam
hal
pengawasan dan motivasi terhadap kinerja karyawan. 2. Sebagai bahan kajian bagi para peneliti lainnya, khususnya yang berminat menindaklanjuti penelitian ini dengan harapan mampu menciptakan model pembinaan dan pengembangan pegawai yang sesuai dengan masa sekarang dan masa yang akan datang.
B. Kegunaan Praktis Adapun kegunaan praktis pada penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan rekomendasi bagi pimpinan di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan Kinerja karyawan. 2. Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi institusi lain yang memiliki permasalahan yang sama.
1.5. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
7
8
1.5.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode verifikatif. Metode verifikatif menurut Nazir (2003:54) yaitu metode yang mencari korelasi atau hubungan kausal (menanyakan apakah ada hubungan atau pengaruh terhadap objek yang diteliti). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengambarkan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, hubungan antar fenomena yang diteliti serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, adapun teknik yang digunakan yaitu sebgai berikut : 1. Penelitian Lapangan Melaksanakan peninjauan langsung ke Bengkel Delima Prima Pamanukan Kabupaten Subang. Adapun teknik yang digunakkan yaitu sebagai berikut: a. Observasi Yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap masalah yang berkaitan dengan pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap loyalitas karyawan b. Wawancara
8
9
Yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun lisan mengenai masalahmasalah yang akan diteliti kepada pimpinan. c. Penyebaran angket dan kuisioner Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan tertulis (angket) dan disertai alternatif jawaban yang akan diberikan kepada responden. 2. Studi Kepustakaan Penelitian dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang sesuai dengan pembahasan skripsi. Maka data yang diambil oleh penulis adalah : a. Data primer adalah data yang di peroleh dari penelitian pada perusahaan yang menjadi objek penelitian dengan cara menyebarkan kuisioner, observasi dan wawancara. b. Data sekunder adalah data objek penelitian seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta aktivitas yang diperoleh dari literatur.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian skripsi ini dilaksanakan di Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat Jl. Windu No. 26 Bandung. Sedangkan waktu penelitian adalah pada bulan mei 2015 sampai dengan oktober 2015.
9