BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional Indonesia yang saat ini dihadapi oleh dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis. Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum, di samping perusahaan terbatas (PT). Seperti badan hukum lainnya, koperasi juga memiliki kegiatan usaha sesuai dengan perizinannya, antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran dan koperasi jasa. Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Permen Kop dan UKM No. 12/Per/M.KUMK/XI/2015). Sesuai dengan prinsip koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya yaitu prinsip ekonomi kerakyatan berdasarkan pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan koperasi simpan pinjam menurut Permen Koperasi dan UKM No. 19/Per/M.KUKM/XI/2008, koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan usahanya hanya untuk simpan pinjam.
1 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Pertumbuhan koperasi di Indonesia secara kuantitatif meningkat, namun jumlah koperasi yang aktif menjalankan kegiatan usaha cenderung menurun. Jumlah koperasi yang terdaftar di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi di Kabupaten Banyumas pada tahun 2015 sebanyak 575 koperasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 125 koperasi tidak aktif. Jumlah koperasi simpan pinjam yang terdaftar di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Banyumas sebanyak 58 unit, dari jumlah tersebut sebanyak 33 koperasi yang masih aktif menjalankan kegiatan operasionalnya. Dalam perkembangannya koperasi mengalami berbagai permasalahan yang harus dihadapi, seperti adanya keterbatasan sumber daya manusia, sarana/prasarana yang memadai yang dimiliki oleh koperasi tersebut. Permasalahan yang dihadapi oleh koperasi bukan hanya menjadi persoalan nasional saja, tetapi juga menjadi permasalahan daerah. Permasalahan lainnya yaitu tidak berjalannya pengawasan yang dilakukan oleh instansi terkait terutama dalam pembinaan dan pengembangan agar koperasi lebih aktif dalam kinerja organisasi dan keuangan. Selain itu sejalan dengan pendapat Syachrudin (2014) persoalan lain yang dihadapi koperasi yaitu sifat koperasi yang tertutup terutama dalam hal laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi, kinerja dan perubahan posisi
keuangan
koperasi
(Permen
Kop
dan
UKM
No.
4/Per/M.KUKM/VII/2012). Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji rasio keuangan pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas dalam menggambarkan kondisi keuangan yang sesungguhnya, yaitu koperasi yang
2 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
mengalami financial distress dengan koperasi yang tidak mengalami financial distress. Financial distress adalah suatu keadaan atau kondisi dimana koperasi menghadapi masalah kesulitan keuangan. Financial distress merupakan tahap dimana kondisi keuangan koperasi mengalami penurunan sebelum terjadinya kebangkrutan dan terjadi saat koperasi mengalami kerugian beberapa tahun. Salah satu faktor penyebab kegagalan bisnis adalah faktor keuangan dimana faktor ini tercermin dalam laporan keuangan. Koperasi merupakan suatu entitas bisnis yang berbadan hukum harus menyusun laporan keuangan, mengingat pemakai laporan keuangan koperasi yaitu anggota koperasi, pengawas, pengurus serta stakeholder lain seperti pemerintah, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk mengukur kondisi financial distress suatu koperasi melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang ada. Rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi kebangkrutan koperasi untuk periode satu sampai lima tahun sebelum koperasi tersebut benar-benar bangkrut. Rasio keuangan digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Perdep Kementrian Koperasi dan UKM No. 06/Per/Dep.6/VI/2016 untuk memprediksi financial distress yaitu rasio modal sendiri terhadap total aset, rasio kecukupan modal sendiri, rasio beban usaha terhadap SHU kotor, rasio kas, rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima, rasio rentabilitas aset dan rasio rentabilitas modal sendiri.
3 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Penelitian yang akan peneliti lakukan kali ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sukirno (2014), yang menyimpulkan bahwa rasio likuiditas yang diukur dengan rasio lancar, rasio likuiditas yang diukur dengan rasio cepat dan rasio profitabilitas yang diukur dengan rasio net profit margin tidak dapat digunakan dalam memprediksi kondisi financial distress pada koperasi. Rasio likuiditas yang diukur dengan rasio aktiva lancar terhadap jumlah aktiva, rasio leverage yang diukur dengan rasio hutang lancar terhadap jumlah aktiva dan rasio profitabilitas yang diukur dengan rasio SHU bersih terhadap jumlah aktiva berguna dalam memprediksi financial distress pada koperasi. Penelitian mengenai financial distress sudah banyak dilakukan, namun masih banyak perbedaan hasil dari penelitian terdahulu dan penelitian mengenai financial distress pada koperasi masih jarang dilakukan, membuat peneliti ingin meneliti kembali mengenai kegunaan laporan keuangan untuk memprediksi financial distress pada koperasi. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sukirno (2014) dengan hasil penelitian rasio lancar, rasio cepat, dan rasio net profit margin belum dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi di Kabupaten Pemalang. Sementara hasil penelitian terdahulu yaitu Hidayat dan Meiranto dalam studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (2014) menyatakan rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas signifikan dalam memprediksi financial distress,
4 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
sedangkan rasio profitabilitas dan firm size sebagai variabel kontrol tidak signifikan dalam memprediksi financial distress. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitiaan sebelumnya yang diteliti oleh Sukirno (2014), yaitu waktu penelitian dan rasio keuangan yang digunakan. Periode waktu yang digunakan peneliti sebelumnya hanya satu tahun yaitu tahun 2012, sementara penelitian ini menggunakan periode waktu tahun 2011-2015. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Perdep Kementrian Koperasi dan UKM No. 06/Per/Dep.6/VI/2016. Rasio keuangan yang digunakan terbatas dengan rasio modal sendiri terhadap total aset, rasio kecukupan modal sendiri, rasio beban usaha terhadap SHU kotor, rasio kas, rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima, rasio rentabilitas aset dan rasio rentabilitas modal sendiri. Penelitian ini mengambil objek semua koperasi simpan pinjam yang terdaftar di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi di Kabupaten Banyumas yang melaporkan laporan keuangan per 31 Desember periode 2011-2015. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress pada Koperasi di Kabupaten Banyumas”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
5 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
1. Apakah rasio modal sendiri terhadap total aset dapat memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam ? 2. Apakah rasio kecukupan modal sendiri dapat memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam ? 3. Apakah rasio beban usaha terhadap SHU kotor dapat memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam ? 4. Apakah rasio kas dapat memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam ? 5. Apakah rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dapat memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam ? 6. Apakah rasio rentabilitas aset dapat memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam? 7. Apakah rasio rentabilitas modal sendiri dapat memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah yang sesuai dengan rumusan masalah diatas. Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
6 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
a. Untuk menganalisis kegunaan rasio modal sendiri terhadap total aset untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas. b. Untuk menganalisis kegunaan rasio kecukupan modal sendiri untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas. c. Untuk menganalisis kegunaan rasio beban usaha terhadap SHU kotor untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas. d. Untuk menganalisis kegunaan rasio kas untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas. e. Untuk menganalisis kegunaan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas. f. Untuk menganalisis kegunaan rasio rentabilitas aset untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas. g. Untuk menganalisis kegunaan rasio rentabilitas modal sendiri untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas.
7 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Koperasi Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi berkaitan dengan pemahaman mengenai kondisi keuangan pada koperasi untuk mencegah terjadinya financial distress dengan melihat laporan keuangan sebagai sumber informasi untuk mengambil keputusan perencanaan keuangan yang lebih baik. b. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai analisis laporan keuangan untuk memprediski kondisi financial distress pada koperasi dengan menggunakan rasio keuangan seperti rasio modal sendiri terhadap total aset, rasio kecukupan modal sendiri, rasio beban usaha terhadap SHU kotor, rasio kas, rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima, rasio rentabilitas aset dan rasio rentabilitas modal sendiri. c. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan referensi penulis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan mendapat gambaran langsung mengenai kondisi financial distress yang terjadi pada koperasi.
8 ANALISIS RASIO KEUANGAN ..., WIWIT ISNANI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.