BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pemanfaatan data spasial belakangan ini meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan mengumpulan data yang bersifat keruangan (spasial). Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya mineral, sosial dan ekonomi, dll. Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi menginginkan untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai aksesibilitas yang baik. Terutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data geografis masih dirasakan mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksinya (Rajabidfard, A. dan I.P. Williamson 2000). Pengelolaan data spasial saat ini dirasakan kurang optimal karena kesulitan dalam memperoleh informasi data spasial disebabkan penyebaran data spasial yang selama ini dilakukan dengan menggunakan media yang telah ada yang meliputi media cetak / peta, cd-rom, dan media penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi kebutuhan pengguna. Hal ini mengurangi mobilitas dan kecepatan dalam memperoleh informasi yang menunjang untuk mengolah data spasial tersebut.
1
Geonetwork Opensource merupakan aplikasi yang menunjang dalam memperoleh informasi data spasial sehingga memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi metadata, produk kartografi, meningkatkan pertukaran informasi spasial dan sharing antar organisasi. Dalam laporan ini, akan dikembangkan suatu perangkat lunak yang dapat memberikan informasi mengenai Perancangan Pengelolaan Metadata Data Spasial Bidang Air Tanah Menggunakan Geonetwork di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat. Aplikasi yang dirancang akan menggunakan teknologi SIG yaitu Geonetwork Opensource yang dapat bekerja pada sistem operasi Windows.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat kita simpulkan beberapa rumusan masalah yaitu: Bagaimana Perancangan Pengelolaan Metadata Data Spasial Bidang Air Tanah Menggunakan Geonetwork di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat?
1.3 Batasan Masalah Agar masalah yang ditulis dalam laporan ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari topik yang ada, maka penulis perlu membatasi permasalahan sebagai berikut : 1. Pengelolaan aplikasi Geonetwork Opensource yang meliputi proses instalasi, pengolahan database dan merancang desain antar muka. 2. Pengelolaan metadata data spasial bidang Air Tanah.
2
3. Pengelolaan metadata data spasial bidang Air Tanah yang meliputi Cekungan Air Tanah, Hidrogeologi, Konservasi dan Potensi yang hasilnya berupa naskah metadata dalam bentuk digital dengan
format Extensible Markup Language
(XML).
1.4 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah : Melakukan pengelolaan metadata data spasial bidang air tanah yang meliputi : 1. Melakukan create new metadata atau insert metadata. 2. Melakukan pengelompokan metadata yang telah diinsert atau diinputkan berdasarkan kategori metadata. 3. Melakukan edit atau ubah metadata. 4. Melakukan delete atau hapus metadata.
1.5 Metodologi Kerja Praktek 1.5.1
Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Wawancara Melakukan diskusi dengan pembimbing perusahaan berkaitan dengan aplikasi yang akan dibuat. b. Studi Literatur. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menggunakan beberapa buku dan e-book sebagai bahan landasan teoritis untuk memperoleh suatu keterangan yang dapat menunjang penyusunan laporan kerja praktek ini.
3
c. Observasi Teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian secara langsung terhadap sistem, data-data atau file yang diperlukan, dokumen-dokumen yang digunakan sistem serta kendala yang dihadapi.
1.5.2
Tahapan-tahapan Kerja Praktek
Tahapan-tahapan pelaksanaan kerja praktek yang penyusun lakukan di Pusat Lingkungan Geologi , yaitu: a. Melakukan proses instalasi dan pengolahan
database aplikasi Geonetwork
Opensource b. Mendesain antar muka aplikasi Geonetwork Opensource. c. Analisis pengelolaan aplikasi Geonetwork Opensource menggunakan UML d. Melakukan pengisian data dan metadata khususnya bidang Air Tanah. e. Menyusun Laporan.
1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktik Waktu pelaksanaan kerja praktik dimulai dari bulan Juli - Agustus 2011 setiap hari senin – jumat . Lokasi pelaksanaan kerja praktik di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat.
1.7 Sistematika Penyusunan Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
4
BAB I Pendahuluan. Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, metodologi kerja praktek, waktu dan tempat kerja praktek , sistematika kerja praktek. BAB II Dasar Teori Bab ini merupakan Landasan Teori. Yaitu menjelaskan teori-teori yang mendasari penyusunan laporan kerja praktek ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah teori yang berkaitan dengan aplikasi. BAB III Tinjauan Umum Obyek Penelitian Bab ini menyajikan tinjauan umum obyek penelitian yang memuat sistem kerja internal dan hal-hal lain yang lebih menjelaskan permasalahan yang akan dibahas pada obyek yang diteliti, yang isinya lebih ditekankan kepada sistem komputerisasi yang telah ada di obyek penelitian. BAB IV Analisis dan Perancangan Bab ini menjelaskan analisis dan perancangan, yaitu menjelaskan gambaran dari suatu permasalahan dan gambaran umum suatu obyek yang diteliti yaitu mengungkapkan permasalahan yang lebih khusus dari judul Kerja Praktek, mencari alternatif pemecahan masalah, dan dirancang suatu pemecahannya yang mungkin (berupa pengembangan sistem yang sudah ada atau pembuatan sistem baru). BAB V Implementasi Bab ini memuat implementasi dari perancangan yang telah dibuat dan pembahasannya. Bab ini juga mencakup gambar tampilan (interface) dari program serta modul program yang mendukungnya.
5
BAB VI Penutup Kesimpulan (rangkuman keseluruhan isi yang sudah dibahas), saran (saran perluasan, pengembangan, pendalaman, pengkajian ulang). LAMPIRAN
6
BAB II DASAR TEORI
2.1
Sistem Informasi Geografis (SIG)
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi geografis (SIG) Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). 2.1.2 Konsep Model Data Spasial pada SIG Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Rajabidfard dan Williamson, 2000a). Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. (Barus dan Wiradisastra, 2000) :
7
Data Raster Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel – pixel yang membentuk grid. Konsep model data ini adalah dengan memberikan nilai yang berbeda untuk tiap-tiap pixel dan grid dari kondisi yang berbeda.
Data Vektor Model data vector yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, atau kurvaatau polygon beserta atributatributnya. Bentuk dasar representasi data spasial didalam sistem model data vector, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).
2.2
Pengertian Peta Pada awalnya, penyajian informasi geografis hanya dilakukan diatas peta dengan
menggunakan simbol, garis dan warna. Elemen-elemen geografis ini dideskripsikan dalam legenda misalnya : garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder dan jalan-jalan berikutnya. Peta dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang sangat kompleks atau multiguna. Menurut ICA (International Cartographic Association), Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Sedangkan Menurut Erwin Raisz (1948), Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
8
2.3
Konsep Dasar Metadata
2.3.1 Pengertian Metadata Metadata didefinisikan sebagai ‘data mengenai data’. Melalui informasi metadata diharapkan pengguna data dapat mengintepretasikan data secara sama, bilamana pengguna melihat langsung data spasialnya.. Metadata adalah informasi tambahan yang menyertai dan mendeskripsikan tentang sebuah data tertentu. Misalnya, sebuah gambar memiliki metadata yang menginformasikan seberapa besar ukuran file gambar, kedalaman warnanya, resolusinya, kapan dibuat, dan sebagainya. Menurut Devlin [1997] Metadata adalah data ilmupengetahuan yang kita miliki yang di interpretasikan sebagai informasi dalam kondisi untuk menentukan sebuah keputusan. 2.3.2 Manfaat Metadata -
Sebagai alat pengelolaan investasi (data) seperti melakukan monitoring kemajuan pelaksanaan pekerjaan pembangunan data spasial, mendokumentasikan data-data yang ada (selesai dikerjakan), menginformasikan data-data yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dan melakukan estimasi rencana kerja pengumpulan data di kemudian hari.
-
Sarana
untuk
menyebarluaskan
kepemilikan
data
melalui
mekanisme
clearinghouse. -
Memberikan penjelasan (informasi) kepada pengguna data tentang tata cara pemrosesan dan mengintepretasikannya.
-
Metadata juga mengandung (berisikan) istilah-istilah baku yang dipakai dalam kasanah data spasial.
9
2.3.3 Karakteristik Metadata Informasi metadata ditetapkan berdasarkan 4 (empat) karakteristik yang menentukan peranan dari metadata, yaitu : 1. Ketersediaan. Informasi yang diperlukan untuk mengetahui ketersediaan data. 2. Penggunaan. Informasi yang diperlukan untuk mengetahui kegunaan data. 3. Akses. Informasi yang diperlukan tentang tatacara mendapatkan data. 4. Transfer. Informasi yang diperlukan untuk mengolah dan menggunakan data. 2.3.4 Tingkatan Metadata Pada tingkat global, terdapat beberapa tingkatan metadata yang biasa digunakan yaitu: 1. Discovery metadata adalah informasi minimum yang diberikan untuk menjelaskan isi dari sumber data. 2. Exploration metadata adalah informasi yang lebih detail yang diberikan dalam menjelaskan isi dari sumber data. Exploitation metadata adalah metadata yang memuat informasi akses data, transfer data, load data, menginterpretasikan data dan penggunaan data untuk suatu aplikasi. 2.3.5 Klasifikasi Metadata Metadata diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan informasi yang terkandung yaitu: a. Metadata Organisasi: Menjelaskan mengenai organisasi pengahasil data dan data yang dihasilkan.
10
b. Metadata Koleksi: Menjelaskan mengenai informasi satu kesatuan data yang memiliki keseragaman isi (berseri). Misalnya peta Rupabumi Indonesia (RBI), Lingkungan Pantai Indonesia (LPI). c. Metadata Inventori: Menjelaskan secara detail informasi dari masing-masing data set (lembar peta). 2.3.6 Standar Metadata Pada tingkat global, standar metadata telah mulai banyak dikembangkan, diantaranya adalah : -
Standar metadata yang telah ditetapkan oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC) - The Content Standard for Digital Geospatial Data, 1998.
-
Standar metadata yang telah diadop oleh masyarakat Eropa - CEN Pre- Standard , 1998.
-
Standar metadata yang sedang dikembangkan oleh International Standard Organizations (ISO) – ISO TC 211 Standard (19115-Draft International Standard, 1994.
2.3.7 Metoda Penyusunan Metadata Urutan dalam melakukan pembuatan metadata adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi informasi-informasi penting dari data. 2. Susun informasi informasi tersebut dalam standar metadata FGDC dengan menggunakan metadata creation tool. Metadata creation tool adalah perangkat lunak untuk membuat file digital metadata. 3. Lakukan validasi sintak metadata, dengan mengunakan parser tool 'mp'. 4. Cek isi dari metadata untuk memastikan informasi tentang data sudah lengkap dan sesuai.
11
2.3.8 Isi Metadata Standar FGDC menetapkan nama, definisi unsur data dan group data yang digunakan dan informasi yang harus disediakan untuk mengisi unsur data dalam penyusunan metadata. Informasi yang disediakan dalam penyusunan metadata tersebut adalah suatu keharusan atau opsional. Standar ini berisikan sekumpulan istilah dan definisi yang umum untuk mendokumentasikan data spasial digital. Standar FGDC (Federal Geographic Data Commite). Standar metadata FGDC berisikan 334 unsur (tanpa profil atau tambahan, standar metadata FGDC memberikan kemungkinan untuk menambah unsur lain untuk tujuan khusus diluar data spasial misalnya tentang informasi taxonomi), 119 unsur diantaranya dikenal sebagai unsur gabungan (compound elements) yang hanya digunakan untuk memuat unsur lainnya (misal: grouping / heading), sedangkan sisanya adalah field 29, data isian (data entry fields) yang menjelaskan tentang karakteristik dari sebuah data set. Unsur-unsur metadata yang ditetapkan berdasarkan Standar FGDC dikelompokkan sebagai berikut : -
Informasi Identifikasi Data Informasi identifikasi memberikan informasi dasar tentang data, termasuk di dalamnya adalah informasi judul, cakupan area, dan aturan untuk menggunakan data. Unsur-unsur metadata yang termasuk di dalamnya adalah hal-hal yang diperlukan untuk mengidentifikasi data, yaitu : Sitasi, deskripsi, periode waktu pembuatan, status, spasial domain, kata kunci, batasan akses dan batasan penggunaan data. Informasi identifikasi merupakan keharusan dalam penyusunan suatu metadata.
-
Informasi Kualitas Data Informasi kualitas data memberikan informasi umum tentang kualitas data. .
12
-
Informasi Pengorganisasian Data Informasi pengorganisasian data spasial menunjukan tatacara yang digunakan untuk menyajikan informasi spasial dalam suatu data. Kategori metadata ini menjelaskan tentang objek titik, vector dan raster. Unsur - unsur yang berkaitan langsung dengan acuan spasial sangat diperlukan. Unsur - unsur yang tidak langsung berkaitan dengan acuan spasial hanya digunakan untuk kategori tertentu.
-
Informasi Acuan Spasial Informasi acuan spasial menjelaskan kerangka acuan koordinat dari suatu data.
-
Informasi Intensitas dan Atribut Unsur entitas dan atribut memberikan informasi tentang isi informasi data, termasuk jenis entity, atribut, dan domain untuk mendapatkan besaran atribut data.
-
Informasi Pendistribusian Informasi pendistribusian memberikan informasi tentang nama institusi yang mendistribusikan dan tatacara untuk mendapatkan data.
-
Informasi Acuan Metadata Unsur ini memberikan informasi tentang informasi metadata. Informasi yang terkandung didalamnya termasuk tanggal pembuatan metadata, kontak, standar dan versi metadata. Informasi acuan metadata merupakan unsur yang harus tersedia dari suatu metadata.
Struktur standar metadata FGDC dibagi menjadi tujuh bagian (section) utama seperti yang digambarkan pada gambar 4.1, sebuah diagram yang disederhanakan untuk menunjukkan struktur standar metadata FGDC :
13
Gambar 2.1 Struktur Standar Metadata FGDC
2.4
UML
2.4.1 Definisi Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem
14
software yang terkait dengan objek (Whitten L. Jeffery et al, 2004). Sementara menurut Henderi (2007: 4) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Bahasa Pemodelan UML lebih cocok untuk pembuatan perangkat lunak dalam bahasa pemrograman berorientasi objek (C+ , Java, VB.NET), namun demikian tetap dapat digunakan pada bahasa pemrograman prosedural (Ziga Turck, 2007) Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk (Henderi, 2007 :11) 1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor. 2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram. 3. Menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk class diagram. 4. Membuat model behavior ”yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagrams. 5. Menyatakan
arsitektur
implementasi
fisik
menggunakan
component
and
development diagrams. 6. Menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan stereotypes (Ziga Turck, 2007) Diagram-diagram tersebut digunakan untuk (Henderi et al, 2008:71): -
Mengkomunikasikan ide
-
Melahirkan ide-ide baru dan peluang-peluang baru
-
Menguji ide dan membuat prediksi 15
-
Memahami struktur dan relasi-relasinya
2.4.2 Diagram Dasar dalam Unified Modeling Language (UML) Berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai diagram UML serta tujuannya: 1. Model Use Case Diagram Use Case Diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain Use Case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi. Use Case Diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use Case Diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti : Actor, Use Case, Undirectional Association, Generalization.
Gambar 2.2 Struktur Bagian Use Case Diagram -
Actor Actor merupakan bagian dari Use Case yang bertindak sebagai subjek (pelaku) dalam suatu proses.
-
Use Case Use Case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu software. Use Case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang Actor.
16
-
Relasi Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case.
Gambar 2.3 Relasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram: 1. Association, menghubungkan link antar element. 2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya. 3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya. 4. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya. Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram: 1. <
> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya. 2.
<<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
3.
<>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
17
Gambar 2.4 Contoh Use Case Diagram 2. Class Diagram: menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain. Class memiliki tiga area pokok : -
Nama (dan stereotype)
-
Atribut
-
Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anakanak yang mewarisinya c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
18
Hubungan Antar Class 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”). 3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain.
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram 3. Sequence Diagram : secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensi atau timing apa.
19
Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram 4. Diagram aktivitas / Activity Diagram : secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Gambar 2.7 Contoh Activity Diagram
20
2.5
Geonetwork
2.5.1 Sejarah Geonetwork Geonetwork Opensource merupakan teknologi OpenSource GIS berbasis web yang di bangun dan dipublikasi oleh The Environment and Natural Resources Service (SDRN) – The Food and Agriculture Organization of United Nation (FAO PBB). Hingga saat ini Geonetwork telah digunakan di berbagai institusi diantaranya adalah FAOGeoNetwork (http://www.fao.org/geonetwork), VAM-SIE-GeoNetwork di World Food Program (http://vam.wfp.org/geonetwork), WHO, UNEP, CGIAR dan the Global Change Information and Research Centre (GCIRC) China. Di Indonesia institusi yang telah mengimlementasikan Geonetwork adalah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (2006), saat itu Geonetwork masih digunakan dalam jaringan internal pemerintah daerah provinsi dan masih terus dikembangkan, pada saatnya nanti direncanakan akan di publikasi via internet. Geonetwork Opensource adalah sebuah perangkat standarisasi dan desentralisasi manajemen informasi spasial, didesain untuk mampu mengakses data geospasial, produk kartografi dan metadatanya yang bersumber dari berbagai institusi, meningkatkan pertukaran dan sharing informasi spasial antar organisasi dan siapa saja yang berkepentingan terhadapnya, berbasis web. Pendekatan manajemen informasi spasial ini dimaksudkan untuk memfasilitasi komunitas pengguna informasi spasial guna memperoleh kemudahan dan ketepatan waktu dalam mengakses data spasial maupun peta-peta tematik guna mendukung pengembilan keputusan dan keperluan lainnya (Lajung, 2009) Geonetwork Opensource mampu menampung aksesbilitas keragaman data yang begitu luas dan besar berikut informasi yang berasoisasi dengannya, pada skala yang berbeda maupun dari berbagai sumber (multi disiplin), mengorganisasikan dan
21
mendokumentasikannya dalam sebuah standar yang konsisten. Dengan Geonetwork diharapkan terjadi peningkatkan penukaran dan sharing data antar organisasi guna menghindari duplikasi data, meningkatkan usaha kerjasama dan koordinasi dalam mengkoleksi data dan membuatnya tersedia untuk kebaikan bagi semua pihak, menghemat dana, dan pada saat yang sama sebenarnya menjaga/memelihara data serta informasi kepemilikannya. Geonetwork dibangun untuk menghubungkan komunitas informasi spasial dan data yang dimilikinya menggunakan arsitektur teknologi modern pada saat yang sama dan hemat
biaya,
berbasis
pada
Free
prisip
and
Open
Source
Software
(FOSS) dan International and Open Standards for services and protocols. Arsitektur Geonetwork sangat cocok dengan Geospatial Portal Reference Architecture yang merupakan pedoman Open Geospatial Consortium (OGC) dalam mengimplementasikan sebuah portal geospasial berstandarisasi.
2.6
Database Menurut Jogiyanto H.M., (1999 : 217) basis data (database) merupakan kumpulan
dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Database (basis data) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan datu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem basisdata (database system) adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data
yang
saling
berhubungan
22
satu
dengan
yang
lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam - macam di dalam suatu organisasi.
2.7
MySQL Menurut Bunafi Nugroho (2004:140), MySQL merupakan pemrograman/sistem
manajemen database (kumpulan data yang terstruktur) yang menggunakan basis bahasa SQL ( Structured Query Language). MySQL merupakan sistem manajemen database yang dapat diandalkan dan penggunaannya mudah untuk dipahami. MySQL didesain untuk menangani database yang besar dengan cepat, memiliki tingkat keamanan dan konektivitas yang tinggi. MySQL adalah suatu software sistem manajemen database. Database adalah suatu koleksi data yang terstruktur. MySQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi General Public License (GPL). Sistem manajemen database seperti MySQL diperlukan untuk menambahkan, mengakses, memproses data yang disimpan di komputer. MySQL menggunakan Standart Structured Query Language (SQL), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database. Alasan penggunaan MySQL sebagai software database server adalah MySQL dari awal didesain untuk menangani database yang cukup sangat besar, lebih cepat dari solusi yang ada. Konektivitas, kecepatan dan security yang baik membuat MySQL sangat cocok digunakan di internet. (Rickyanto, 2002)
23
2.8
XML XML (Extensible
Markup
Language)
adalah
bahasa
markup
untuk
keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam.[1] XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet (Wikipedia). XML (eXtensible Markup Language) merupakan bahasa web turunan dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang ada sebelumnya. XML hampir sama dengan HTML, dimana kedua-duanya diturunkan dari SGML. Teknologi XML dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari World Wide Web Consortium (W3C) pada bulan Februari 1998. Sedangkan SGML sendiri telah dikembangkan pada awal tahun 1980-an. Pada saat HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan bahasa markup yang tidak kalah hebatnya dengan SGML. Secara
sederhana
mendeskripsikan
dan
XML
adalah
memanipulasi
suatu dokumen
bahasa
yang
secara
digunakan
terstruktur.
untuk Secara
teknis XML didefinisikan sebagai suatu bahasa meta-markup yang menyediakan format tertentu untuk dokumen-dokumen yang mempunyai data terstruktur. Bahasa Markup adalah mekanisme untuk mengenal suatu struktur di dokumen. XML adalah suatu aplikasi profile dari SGML. Seperti yang didefinisikan oleh ISO 8879, SGML adalah cara standar dan vendor-independent.
24
Contoh dokumen XML sederhana :
2.9
Pengujian (testing)
2.9
Testing (Pengujian) Testing merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan
merepresentasikan
kajian
pokok
dari
spesifikasi,
desain,
dan
pengkodean.
(Roger.S.Pressman,2001) Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah: 1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan 2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya 3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
25
Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu pengujian tidak dapat memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan bahwa ada kesalahan perangkat lunak. Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak, yaitu: -
Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program gagal.
-
Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan.
-
Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.
-
Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang besar”, Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah focus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.
-
Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.
26
-
Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independent Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain suatu
program komputer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program komputer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi. Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4 kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-box, pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.
2.9.1
Pengujian Black Box Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak,
dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam. (Rosa Ariani Sukamto, 2009) Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.
27
Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan teknik khusus untuk pengujian perangkat lunak.
28
BAB III TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN
3.1
Sejarah Institusi Pusat Lingkungan Geologi (PLG) adalah salah satu unit kerja di bawah Badan
Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Pusat Lingkungan Geologi (PLG) mempunya latar belakang sejarah sejak tahun 1978 dengan nama Direktorat Geologi Tata Lingkungan. Pada tahun 2005 berubah nama menjadi Pusat Lingkungan Geologi dengan perubahan tugas yang bertitik berat kearah penelitian dan pelayanan. Memiliki logo seperti gambar 3.1 di bawah ini :
Gambar 3.1 Logo Pusat Lingkungan Geologi
Tugas pokok dari Pusat Lingkungan Geologi ini menyelengarakan penelitian dan pelayanan bidang geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah, sehingga Pusat Lingkungan ini mempunyai banyak fungsi yang diantaranya: 1. Melakukan perumusan pedoman dan prosedur kerja. 2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan.
29
3. Penyelenggaraan
penelitian, rekayasa
teknologi, rancang bangun
dan
pemodelan untuk geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah. 4. Inventarisasi air tanah dan penyususnan neraca air tanah, serta pemetaan tematik geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah. 5. Pemberian rekomendasi koservasi kawasan lindung geologi dan air tanah, serta pengelolaan tata ruang. 6. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi, serta sosialisasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan. 7. Pengembangan kerjasama dan sistem managemen mutu kelembagaan pusat. 8. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan, dan kepegawaian pusat. 9. Pembinaan kelompok jabatan fungsional pusat. 3.1.1 Visi Menjadi institusi rujukan dalam bidang penelitian, penyelidikan dan pemberian rekomendasi, serta penyediaan, pengelolaan dan pelayanan informasi geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah. 3.1.2 Misi a. Mewujudkan informasi geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah yang handal serta rujukan untuk rekomendasi penyusunan kebijakan dan pengaturan, pedoman dan prosedur penelitian implementasi pengelolaan tata ruang dan lingkungan. b. Mencapai rekomendasi geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah yang dipergunakan dalam setiap penyusunan tata ruang, pengelolaan lingkungan dan air tanah, rekonstruksi dan rehabilitasi lingkungan pasca bencana.
30
c. Mencapai pelayanan informasi bidang geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah yang efektif, memuaskan pelanggan dan menjangkau masyarakat luas. d. Menjadi sumber daya manusia dan organisasi sebagai rujukan terpercaya dan mitra terdepan dalam bidang penelitian dan pelayanan informasi geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah.
3.2
Struktur Organisasi Perusahaan Pegawai Pusat Lingkungan Geologi saat ini terdiri dari berbagai jenjang dan jenis
keahlian di bidang Geologi, geologi lingkungan Geologi Teknik, Hidrogeologi, Geofisika, Geodinamika, Tambang, Perencanaan Kota dan Wilayah, Teknik lingkungan pengelolaan Sumber Daya Bumi, Kimia, Biologi, Fisika,Penginderaan jauh, Akuntansi, Manajemen, Hukum, Administratif Negara, Publisistik dan Perpustakaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian-bagian manajemen yang tersusun dari sesuatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkat fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan Penerapan struktur organisasi dilingkungan Pusat Lingkungan Geologi Berbentuk Diagram ini dimana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk semua bidang pekerjaan bantuan agar segala kebijakan pimpinan dapat terwujud dengan maksimal. Pusat Lingkungan Geologi memiliki struktur organisasi seperti gambar 3.2 di bawah ini :
31
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pusat Lingkungan Geologi
3.3
Tempat dan Kedudukan Tempat instansi berada di kantor Pusat Lingkungan Geologi (PLG). Jl.Diponegoro
No.57 Bandung 40122 Telepon (022)7274676-7, 7274705, sedangkan kedudukan instansi berada di Bandung (Jawa Barat) Indonesia.
3.4
Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan Bentuk instansi ini dikelola oleh pemerintah pusat dan badan hukumnya adalah
pemerintahan.
32
3.5
Bidang Pekerjaan Divisi/ Departemen
3.5.1 Bidang Penelitian Air Tanah Mempunyai kegiatan: a. Membuat
rumusan,
standar
normal,
dan
prosedur
untuk
penelitian,
inventarisasi, pemetaan, evaluasi, pengembangan, dan konservasi bidang air tanah. b. Melakukan penyelidikan/pemetaan cekungan, konservasi, dan potensi air tanah. c. Melakukan penelitian hidrogeologi daerah perkotaan, daerah pantai, daerah karst, daerah tambang, daerah resapan, dan daerah sulit air. d. Melakukan pemodelan dan rancang bangun bidang air tanah. e. Melaksanakan bimbingan teknis penelitian, invertarisasi, pemetaan, evaluasi, pengembangan, konservasi, dan pemantauan air tanah. Bidang Penelitian Air Tanah dari: a. Informasi hasil peneliatian dan penyelidikan bidang air tanah. b. Peta hidrogeologi skala 1:250.000 c. Peta cekungan air tanah Skala 1:250.000 d. Peta imbuhan air tanah 1:250.000 e. Peta konservasi air tanah skala 1:100.000 f. Peta potensi air tanah skala 1:100.000
33
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1
Analisis Input/Output Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk menentukan input atau output apa saja yang
dibutuhkan oleh sistem. 4.1.1
Input
Input atau Masukan merupakan awal dimulainya suatu proses informasi. Input yang dimasukkan yaitu metadata. Metadata tersebut menggunakan standar FGDC (Federal Geographic Data Commite). Untuk membuat atau menuliskan informasi data membutuhkan satu tool (software) metadata agar sesuai dengan standar FGDC. Format rancangan masukan atau input data yang berkaitan dengan Aplikasi Geonetwork Opensource adalah sebagai berikut : -
Pengisian data raster berikut metadatanya
-
Pengisian data vektor berikut metadatanya
-
Pengisian data dan metadata / dokumen lain yang menunjang (pdf, gambar, movie, document, dll). 4.1.2
Output
Keluaran atau Output dari sebuah sistem merupakan hal yang penting bagi user dalam menentukan dipakai tidaknya sistem tersebut. Output yang akan dihasilkan dari aplikasi Geonetwork Opensource ini berupa hasil pengisian data (metadata) yang
34
kemudian bisa di lacak menggunakan fasilitas ’search maupun advance search’, hasilnya bisa segera ditampikan baik metadata maupun sekaligus datanya. 4.2
Spesifikasi teknis Geonetwork mengimplementasikan komponen Portal dan database Catalog dari
Infrastruktur Data Spasial (SDI) yang telah di definisikan dalam Referensi Arsitektur OGC. Hal tersebut artinya bahwa Geonetwork menyediakan kemampuan untuk mengelola dan mepublikasi metadata atas data spasial dan layanan terkaitnya. 4.2.1 Perangkat Lunak -
Operating System berbasis Windows, Linux maupun Mac OS X.
-
Browser internet yang normal digunakan seperti Firefox v2+ (All), Internet Explorer v6+ (Windows), Safari v3+ (Mac OS X Leopard).
-
Java Runtime Environment (JRE 1.6.0)
-
Apache Tomcat (sebagai web server)
-
JDBC (Java database connectivity) compliant memenuhi DBMS (Database Management System; MySQL, Postgresql, Oracle)
-
File instalasi Geonetwork (update terakhir hingga Oktober 2009 adalah versi 2.4.2 ).
4.2.2 Perangkat Keras -
Komputer server dengan spesifikasi :
-
Kebutuhan RAM (Random Access Memory) minimal 1 GB
-
Prosesor Komputer 2 GB.
-
Kapasitas Hardisk minimal 200 MB, disarankan untuk lebih, minimal 1 GB mengingat upload-data akan disimpan di Server.
-
LAN – (Local Areal Network)
35
-
Koneksi internet (menjadikan komputer server sebagai web server – mendaftarkannya ke jaringan internet)
-
4.3
Komputer Client
Analisis Perancangan Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati saat ini.
sehingga dalam membangun perangkat lunak menjadi lebih mudah dari hasil analisis sistem yang lama. Maka akan ditemukan beberapa metadata data spasial dan tampilan petapeta pada Air Tanah, fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan aplikasi ini. 4.3.1 Perancangan Use Case Desain ini akan digambarkan pada use case
sebagai mana proses-proses
pengolahan data yang akan diproses dalam setiap prosesnya digambarkan dalam bentuk gambar atau bagan yang digambarkan dengan simbol serta setiap simbol menyatakan suatu proses tertentu diantaranya adalah sebagai beikut : 1. Administrator 2. User Berikut use case diagram pada gambar 4.1 di bawah ini
36
Gambar 4.1 Use Case Diagram
Skenario Use Case Skenario use case merupakan tabel yang menggambarkan deskripsi rinci dari tiap use case. Berikut adalah skenario use case untuk setiap use case yang ada pada sistem yang akan dibangun. 1.
Skenario Login Tabel 4.1 Skenario Login Identifikasi Nama Use Case
Login
Deskripsi
Memasukan
username
dan
password
kemudian
akan
dilakukan
pengecekan
didalam
database. Aktor
Administrator Masuk
Kondisi Awal
ke
halaman
login
administrasi
Kondisi Akhir
Dapat
37
masuk
ke
halaman
administrasi Skenario No Aksi Aktor 1
Aksi Sistem
Mengisi username dan
Sistem memeriksa username dan
password lalu klik login
password ke database
2
2.
Masuk ke halaman administrasi
Skenario Manajemen User Tabel 4.2 Skenario Manajemen User Identifikasi Nama Use Case
Manajemen User Terdapat fasilitas untuk mengelola data-data
Deskripsi
pengguna
aplikasi
meliputi tambah user, hapus user, dan edit user.
Aktor
Administrator Masuk
Kondisi Awal
ke
halaman
login
administrasi ,memilih menu user / pengguna Dapat mengubah, menambah dan
Kondisi Akhir
menghapus user. Skenario
No Aksi Aktor 1
Aksi Sistem
Administrator operasi
apa
memilih Sistem akan melakukan operasi yang
akan yang
telah
dipilih
dilakukan terhadap user, bisa administrator menambah
user
oleh berupa,
baru, menambahkan, menghapus dan
menghapus user yang ada atau mengubah user. atau mengubah user. 2
Tampilan informasi bahwa user
38
sudah diubah, dihapus dan atau ditambah sesuai dengan apa yang dipilih oleh administrator dan Setiap
perubahan
data
user
disimpan dalam data base.
3.
Skenario Kelola Metadata Tabel 4.3 Skenario Kelola Metadata Identifikasi Nama Use Case
Kelola Metadata Terdapat fasilitas untuk mengelola
Deskripsi
Metadata, meliputi tambah, hapus ,dan edit metadata.
Aktor
Administrator Masuk
Kondisi Awal
ke
halaman
administrasi
login
, memilih menu
administrasi metadata Dapat mengubah, menambah dan
Kondisi Akhir
menghapus metadata. Skenario
No Aksi Aktor
Aksi Sistem
Administrator operasi
apa
dilakukan 1
memilih yang
akan
terhadap
metadata, bisa menambah metadata baru, menghapus metadata
yang
ada
atau
Sistem akan melakukan operasi yang
telah
dipilih
administrator
oleh berupa,
menambahkan, menghapus atau mengubah metadata.
mengubah metadata. 2
Tampilan
informasi
bahwa
metadata sudah diubah, dihapus
39
dan atau ditambah sesuai dengan apa
yang
dipilih
administrator perubahan
oleh
dan
Setiap
metadata
disimpan
dalam database
4.
Skenario Personal Info Tabel 4.4 Skenario Personal Info Identifikasi Nama Use Case
Personal Info Dapat
Deskripsi
mengubah,
menghapus,
menambahkan informasi user dan mengganti password
Aktor
Administrator
Kondisi Awal
Masuk ke halaman utama Dapat mengubah informasi user
Kondisi Akhir
dan mengganti password. Skenario
No Aksi Aktor 1
Administrator operasi
apa
Aksi Sistem memilih Sistem akan melakukan operasi yang
akan yang
telah
dipilih
dilakukan terhadap personal administrator info,
bisa
oleh berupa,
menambah, menambahkan, menghapus atau
menghapus Informasi user mengubah Informasi user atau yang ada atau mengubah mengganti password. password. 2
Tampilan Informasi dihapus
informasi user dan
bahwa
sudah diubah, ditambah
sesuai
dengan apa yang dipilih oleh
40
administrator.
5.
Skenario Lihat Metadata Tabel 4.5 Skenario Lihat Metadata Identifikasi Nama Use Case
Lihat Metadata
Deskripsi
Menampilkan informasi metadata.
Aktor
User, Administrator
Kondisi Awal
Masuk ke halaman utama Halaman
Kondisi Akhir
informasi
metadata
tampil sesuai dengan keinginan pengguna Skenario
No Aksi Aktor
Aksi Sistem
1
User , Administrator
Sistem menampilkan informasi
memilih kategori metadata
metadata
yang
diinginkan
pengguna
6.
Skenario Pencarian Metadata Tabel 4.6 Skenario Pencarian Metadata Identifikasi Nama Use Case
Pencarian Metadata Terdapat fasilitas dimana user dapat
Deskripsi
melakukan
pencarian
metadata dengan pilihan pencarian yang diinginkan.
Aktor
User
Kondisi Awal
Masuk ke halaman utama
Kondisi Akhir
Hasil pencarian metadata tampil
41
sesuai dengan keinginan pengguna Skenario No Aksi Aktor 1
Aksi Sistem
User memilih tipe pencarian Sistem
menampilkan
metadata, meliputi pencarian pencarian
metadata
hasil yang
default, pencarian dengan diinginkan pengguna kategori,
dan
pencarian
advanced.
7.
Skenario Download Tabel 4.7 Skenario Download Identifikasi Nama Use Case
Download Terdapat fasilitas dimana user dapat melakukan download
Deskripsi
metadata dengan format penyimpanan yang diinginkan
Aktor
User
Kondisi Awal
Masuk ke halaman utama download metadata sesuai dengan
Kondisi Akhir
keinginan pengguna Skenario
No Aksi Aktor 1
Aksi Sistem
User memilih format tipe Sistem melakukan operasi download metadata meliputi download terhadap metadata cetak ke PDF, Export (ZIP) yang dipilih. dan Export (TXT).
42
Pada use case diagram diatas menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh admin dan user. Kedua actor tersebut memiliki aktivitas masing-masing yaitu : - Administrator : Mengelola semua aktifitas sistem meliputi hak akses user , mengelola metadata, mengubah personal info dan lihat metadata. - User
: Hanya bisa memilih kategori, pencarian,download, save as metadata dan view metadata.
4.3.2 Class Diagram Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Berikut class diagram pada gambar 4.2 dibawah ini :
43
Gambar 4.2 Class Diagram
Pada class diagram diatas menggambarkan relasi antar tabel yang saling berhubungan. Pada masing-masing tabel memiliki atribut sebagai berikut : 1. Users : id, username, password, surname, name, profile, address, city, state, zip, country, email, organisation, kind. 2. Groups : id,name, description, email,referrer. 3. Operation : id, name, reserved 4. Metadata : id, uuid, schemaId, isTemplate, isHarvested,createdate, changeDate, data, source, title, root, harvestUuid, owner, groupOwner, harvestUri, rating, popularity, displayorder. 5. Categories : id, name
44
4.3.3 Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. 1. Activity Diagram Login
Gambar 4.3 Activity Diagram Login
Perancangan
Activity
Diagram
Login
diatas
merupakan
aktifitas
administrator login ke sistem agar dapat akses masuk halaman administrasi.
45
2. Activity Diagram Kelola Metadata
Gambar 4.4 Activity Diagram Kelola Metadata
46
Perancangan Activity Diagram Kelola Metadata diatas merupakan aktifitas administrator di dalam sistem yaitu mengelola metadata meliputi tambah new metadata, metadata insert, ubah dan hapus metadata .
4.3.4 Sequence diagram Diagram sequence merupakan diagram untuk menggambarkan perilaku aktor pada sistem tersebut berdasarkan garis waktu. 1. Sequence Diagram Login
Gambar 4.5 Sequence Diagram Login
Perancangan
Sequence Diagram Login diatas menggambarkan interaksi
antara obyek seperti interaksi antara admin terhadap sistem , database untuk dapat akses ke halaman administrasi.
47
2. Sequence Diagram Kelola Metadata
Gambar 4.6 Sequence Diagram Kelola Metadata
Perancangan Sequence Diagram Kelola Metadata diatas menggambarkan interaksi antara obyek seperti interaksi antara admin terhadap sistem, database, halaman administrasi yaitu melakukan pengelolaan metadata.
4.4
Perancangan Antar Muka (interface) Perancangan Interface (tampilan program) merupakan gambaran mengenai
tampilan-tampilan program yang nanti akan digunakan didalam sistem informasi, adapun tampilan program yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
48
4.4.1 Tampilan Utama Desain tampilan utama ini merupakan rancangan antarmuka dari aplikasi Geonetwork Opensource. Pada tampilan menu utama ini dilakukan beberapa perubahan, seperti pada gambar 4.7 diatas yaitu :
Gambar 4.7 Tampilan Menu Utama Keterangan gambar : 1. Image Header, yang merupakan judul aplikasi Geonetwork Opensource ini. 2. Logo, yang merupakan logo instansi. 3. Format bahasa, terdapat dua pilihan bahasa yang bisa digunakan yaitu bahasa inggris dan bahasa Indonesia. 4. Wilayah, dapat memilih daerah atau wilayah di Indonesia dengan cara yang lebih interaktif.
49
5. Kategori,
merupakan
daftar
kategori
yang
disediakan
untuk
mengidentifikasikan metadata. 6. Peta, Peta disini sebelumnya peta dunia namun diganti menjadi peta wilayah Indonesia.
50
BAB V IMPLEMENTASI
5.1
Implementasi Sistem Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap
implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembangan sistem. Ada beberapa tahapan implementasi sistem yang harus di jalankan, diantaranya: 5.1.1
Persiapan Sistem
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan sistem terlebih dahulu. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut: 1. Persiapan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini adalah dengan menggunakan : -
Operating System berbasis Windows XP
-
Browser internet yang digunakan adalah Mozilla Firefox, Google Chrome
-
Java Runtime Environment (JRE 1.6.0)
-
MySQL ODBC driver memenuhi DBMS (Database Management System) menggunakan MySQL
-
File instalasi Geonetwork versi 2.6.4
-
XAMPP 1.7.3
51
2. Perangkat Keras (Hardware) Komputer server dengan spesifikasi : -
Kebutuhan RAM (Random Access Memory) 1 GB
-
Prosesor Komputer 2.13 GHz
-
Kapasitas Hardisk 320 GB
-
Monitor
-
Keyboard dan Mouse
5.1.2
Persiapan Tenaga Pelaksana Sumber daya manusia yang terlibat didalam sistem penyedia informasi ini dapat
diuraikan seperti berikut ini: a. Bagian Administrator bertugas melayani dalam menginputkan metadata baru pada sistem secara terkomputerisasi. b. User atau pihak yang berkepentingan yaitu pihak yang melakukan pencarian informasi metadata dan permohonan pendaftaran user baru kepada Administrator.
5.1.3
Pelatihan Tahapan selanjutnya adalah memberikan pelatihan kepada Administrator yang akan
terlibat dengan sistem yang bersangkutan dengan memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana sistem tersebut dioperasikan, sehingga nantinya Administrator dapat mengoperasikan sistem sesuai dengan yang diharapkan.
52
5.1.4 Pengujian Sistem Tahap pengujian sistem merupakan tahap dilakukannya pengujian terhadap sistem, untuk meyakinkan bahwa sistem mampu bekerja secara optimal, tahap ini dilakukan setelah semua fasilitas tersedia yaitu Hardware, Software, serta sumber daya manusia yang telah diberikan pelatihan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa komponenkomponen sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian sistem ini untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem dan pengujian pada program secara keseluruhan. Pengetesan program yang telah disatukan sangat perlu, hal ini untuk mengetahui apakah program dapat menerima input, memproses dan memberikan keluaran sesuai yang diharapkan.
5.2
Implementasi Database 1. Tabel Users Tabel users ini digunakan untuk menyimpan data user dan juga data admin.
Gambar 5.1 Tabel Users
53
2. Tabel Usergroups Tabel usergroups ini berfungsi sebagai penyimpanan jumlah data user yang telah diinputkan.
Gambar 5.2 Tabel Usergroups
3. Tabel Groups Tabel
groups ini
berfungsi sebagai penyimpanan metadata yang telah
dikelompokkan.
Gambar 5.3 Tabel Groups 54
4. Tabel Operationallowed Tabel Operationallowed ini berfungsi sebagai pemilihan operasi yang mengijinkan operasi metadata.
Gambar 5.4 Tabel Operationallowed
5. Tabel Operations Tabel operations ini berfungsi sebagai pemilihan operasi yang terdapat pada metadata seperti view, download, dan editing.
Gambar 5.5 Tabel Operations 55
6. Tabel Metadata Tabel metadata ini berfungsi sebagai penyimpanan seluruh metadata yang telah diinputkan.
Gambar 5.6 Tabel Metadata
7. Tabel Metadatacateg Tabel metadatacateg ini berfungsi sebagai penyimpanan jumlah metadata dan kategori.
Gambar 5.7 Tabel Metadatacateg
56
8. Tabel Categories Tabel categories ini berfungsi sebagai penyimpanan metadata yang akan dikelompokkan.
Gambar 5.8 Tabel Categories
5.3
Implementasi User Interface Implementasi user interface merupakan bagian dari pengolahan implementasi yang
disajikan untuk pengguna, diantaranya : 1. Tampilan awal Geonetwork Opensource saat dijalankan :
57
Gambar 5.9 Tampilan Utama
5.4
Implementasi Pengisian Metadata Dalam Geonetwork Opensource Dalam melakukan pengisian atau penginputan metadata kedalam geonetwork
terdapat dua cara yaitu dengan memilih new metadata atau metadata insert.
58
5.4.1 Pengisian metadata melalui new metadata Untuk membuat suatu metadata baru (new metadata), terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan: 1. Login sebagai administrator untuk dapat mengakses menu dalam geonetwork.
Gambar 5.10 Login 2. Selanjutnya klik pada Tab Administration. 3. Pilih New Metadata dari daftar dari halaman admin
Gambar 5.11 Menu Administration 4. Lalu Memilih template metadata yang akan digunakan,misal : Template for FGDC.
Gambar 5.12 Menu Pilihan Template
59
5. Setelah memilih template, selanjutnya mengidentifikasi pengguna kelompok metadata lalu klik Create.
Gambar 5.13 Metadata Creation 6. Suatu bentuk metadata baru berdasarkan template yang dipilih akan ditampilkan
Gambar 5.14 Form Input Metadata
60
7. Setelah pengisian form metadata selesai dan disimpan maka tampilan metadata sebagai berikut:
Gambar 5.15 Tampilan Informasi Metadata
61
5.4.2 Pengisian metadata melalui metadata insert Untuk membuat suatu metadata baru melalui insert metadata, terdapat langkahlangkah yang harus diperhatikan: 1. Login sebagai administrator untuk dapat mengakses menu dalam geonetwork. 2. Selanjutnya klik pada Tab Administration. 3. Pilih Metadata insert dari daftar dari halaman admin. 4. Lalu isikan form Import metadata record in XML or MEF format sesuai keinginan user.
Gambar 5.16 Form Import metadata record in XML or MEF format 5. Maka akan ditampilkan informasi bahwa metadata telah berhasil di insert.
Gambar 5.17 Tampilan Result of metadata import
62
5.5
Implementasi Pengujian Sistem Hasil keterangan black box: 1. Uji Login Administrator Tabel 5.1 Uji Login Administrator
KEBUTUHAN SISTEM
HASIL SUKSES GAGAL
Login dengan username dan password yang benar
√
Login dengan username dan password yang salah
√
Mengisi form login dengan data kosong kemudian login
√
KETERANGAN Berhasil masuk ke halaman Menu Administrasi. Ada pesan kesalahan, Username dan password salah Ada pesan kesalahan, Data masih kosong
2. Uji Pengelolaan Metadata Tabel 5.2 Uji Pengelolaan Metadata
KEBUTUHAN SISTEM
HASIL SUKSES GAGAL
Create new Metadata
√
Create new metadata, tidak mengisi informasi metadata
√
63
KETERANGAN Metadata ditampilkan dikategori dan tersimpan di dalam database Metadata akan ditampilkan dengan informasi kosong
Create new metadata, tapi dibatalkan
Insert Metadata/Tambah Metadata
√
Tampil massagebox untuk persetujuan pembatalan create new metadata
√
Metadata telah tersimpan dalam database
Edit Metadata
√
Hapus Metadata
√
64
Setiap perubahan yang dilakukan tersimpan dalam database. Setiap perubahan yang dilakukan tersimpan dalam database.
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap Perancangan Pengelolaan Metadata Data Spatial Bidang Air Tanah Menggunakan Geonetwork di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat yaitu telah berhasil melakukan pengelolaan metadata data spasial menggunakan Geonetwork Opensource.
6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat dikemukakan untuk pengembangan kedepannya sebagai berikut : 1. Aplikasi Diharapkan di-Maintanance guna menghindari terjadinya kerusakan. 2. Backup metadata yang terdapat didalam database guna menghindari hilangnya data. 3. Aplikasi dapat di kembangkan lagi agar tampilannya lebih menarik.
65