BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mencari dan menggali
informasi tentang produk yang akan mereka gunakan. Informasi tentang produk dapat diperoleh melalui beberapa sumber, antara lain sumber personal (keluarga,teman, tetangga, kenalan); sumber komersial (iklan, tenaga penjual, dealer,kemasan, displai); sumber publik (media massa, organisasi rating konsumen), dan sumber percobaan (meneliti, menggunakan produk). Dalam sebuah kemasan terdapat informasi mengenai bentuk fisik produk, label dan sisipan (instruksi detail dan informasi keamanan untuk produk yang komplek atau berbahaya yang terkandung dalam obat atau mainan) yang dapat digunakan konsumen untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai suatu produk tertentu yang ingin digunakannya. Label merupakan bagian dari kemasan dan mengandung suatu informasi tentang produk yang tercetak pada kemasan. Dalam label, konsumen dapat menemukan informasi mengenai nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan,dan tahun kadaluwarsa, petunjuk penggunaan, dan keterangan lain untuk kondisi special dan cara penggunaan, serta keterangan tentang halal.
1 Universitas Sumatera Utara
Jumlah Umat Islam sekarang ini sangat besar dan tersebar di seluruh dunia. Indonesia, adalah negara yang memiliki jumlah Umat Islam yang terbesar daripada negara-negara lain di dunia. Populasi yang demikian besar dari Umat Islam membuat Umat Islam menjadi pasar yang demikian potensial untuk dimasuki. Hal ini tentu akan menjadi fenomena yang patut diperhatikan oleh para pemasar khususnya di Indonesia dalam rangka meningkatkan penjualan produk mereka. Pemahaman yang semakin baik tentang agama semakin membuat Umat Islam menjadi semakin selektif dalam pemilihan produk yang dikonsumsi. Khusus di Indonesia, Umat Islam dilindungi oleh lembaga yang secara khusus bertugas untuk mengaudit produk-produk yang dikonsumsi oleh Umat Islam di Indonesia. Lembaga ini adalah Lembaga Pengawasan dan Peredaran Obat dan Makanan - Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Lembaga ini mengawasi produk yang beredar di masyarakat dengan cara memberikan sertifikat halal sehingga produk yang telah memiliki sertifikat halal tersebut dapat memberi label halal pada produknya. Artinya produk tersebut secara proses dan kandungannya telah lulus diperiksa dan terbebas dari unsur-unsur yang dilarang oleh ajaran agama Islam, atau produk tersebut telah menjadi kategori produk halal dan tidak mengandung unsur haram dan dapat dikonsumsi secara aman oleh Umat Islam. Produk-produk yang mendapat pertimbangan utama dalam proses pemilihannya berdasarkan ketentuan Syariat yang menjadi tolok ukur untuk Umat Islam adalah produk-produk makanan dan
2 Universitas Sumatera Utara
minuman. Ketidakinginan masyarakat Muslim untuk mengkonsumsi produkproduk haram akan meningkatkan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses pemilihan produk (high involvement). Dengan begitu akan ada produk yang dipilih untuk dikonsumsi dan produk yang disisihkan akibat adanya proses pemilihan tersebut. Proses pemilihannya sendiri akan menjadikan kehalalan sebagai parameter utamanya. Ketentuan ini membuat keterbatasan pada produkproduk makanan untuk memasuki pasar umat Muslim. Demikian halnya dengan UKM Donita. Sesuai dengan namanya,usaha ini pada awalnya hanya memproduksi donat,adapun donat yang ditawarkan adalah donat kentang dengan beberapa varian cita rasa misalnya rasa coklat, strawberry, tiramisu, keju, dan lain lain. Tetapi seiring berjalannya waktu,U KM ini mulai memproduksi makanan olahan lainnya seperti nugget, risol, pastel dan lain-lain.Hal ini dilakukan karena melihat perkembangan serta permintaan pasar yang semakin beragam. Sebagai salah satu usaha yang memproduksi produk makanan, UKM Donita sangat memperhatikan kehalalan produknya. Hal ini dapat dilihat dari label halal yang tercantum
pada kemasan produknya. Label halal tersebut
menjadi salah satu daya tarik konsumen di kota medan untuk lebih memilih mengkonsumsi dan menggunakan produk dari Donita daripada produk olahan lain. Hal ini di karenakan jumlah makanan atau minuman yang telah memiliki sertifikat halal dari LPPOM-MUI dikota medan sangatlah sedikit.menurut MUI
3 Universitas Sumatera Utara
kota medan sendiri, jumlah makanan atau minuman yang telah memiliki sertifikat halal jumlahnya tidak lebih dari 10%. Untuk
mengetahui
apakah
label
halal
tersebut
benar
benar
mempengaruhi konsumen atau tidak, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada UKM Donita).
1.2
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah didalam penelitian ini adalah “Bagaimana
pengaruh labelisasi halal pada suatu produk terhadap keputusan pembelian konsumen?”.
1.3
Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan
yang semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan maka penulis menetapkan batasan sebagai berikut : “Penulis hanya berfokus pada satu produk yang di buat oleh UKM Donita yaitu Donat kentang. Hal ini di karenakan produk tersebutlah yang paling banyak diminati oleh konsumen”.
1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh label halal terhadap keputusan membeli konsumen”.
4 Universitas Sumatera Utara
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai ilmu pemasaran terutama tentang perilaku konsumen dalam melakukan keputusan membeli.
2.
Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan refrensi bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik diatas.
3.
Bagi Praktisi Sebagai bahan informasi maupun pertimbangan bagi pemilik UKM untuk melihat seberapa besar pengaruh label halal terhadap perilaku konsumen.
5 Universitas Sumatera Utara